BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang memproduksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil : CPO). Perusahaan ini mengolah buah kelapa sawit segar menjadi minyak kelapa sawit mentah. Hasil produksi perusahaan ini yang berupa minyak mentah sebagian besar diolah menjadi minyak goreng, sebagian sisanya dijual kepada industri yang mengolah produk turunan CPO seperti sabun atau pun produk kecantikan lainnya. PT. Suryaraya Lestari 1 (PT. SRL 1) merupakan perusahaan yang mengolah minyak kelapa sawit mentah, bahan baku buah kelapa sawit berasal dari perkebunan kelapa sawit milik perusahaan (inti) yang seluas 956,52 ha ada pula yang berasal dari perkebunan kelapa sawit milik penduduk sekitar, data mengenai keadaan umum input bahan baku di pabrik dan tenaga kerja panen tersaji pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Keadaan Umum Tenaga Kerja Panen dan Input Bahan Baku di Pabrik PT. Suryaraya Lestari 1 Kapasitas pabrik Throughput pabrik Input buah kelapa sawit ke pabrik Input buah kelapa sawit dari pemanen Upah tenaga kerja per kg buah kelapa sawit Gaji tenaga kerja panen per bulan Premi tenaga kerja panen per kg buah kelapa sawit Sumber : PT. Suryaraya Lestari 1 Tahun 2012
960 ton/hari 40 ton/jam 900 ton/hari 850 ton/hari Rp 42,00 Rp 1.260.000,00 Rp 9,30
1
Kegiatan panen buah kelapa sawit di afdeling Bravo yang seluas 297,83 ha masih menggunakan tenaga manusia dengan alat panen yang masih sederhana dan bersifat manual. Pekerja panen melakukan pekerjaan panen menggunakan sistem rotasi 6/7, artinya dalam satu luasan areal tertentu dibagi menjadi 6 hari panen yaitu hari senin sampai dengan hari sabtu dengan rotasi ulangan 7 hari. Dalam satu kali rotasi pekerja panen buah kelapa sawit rutin selama tujuh jam per harinya selama enam hari kerja, dengan luas lahan yang diberikan sebesar 2,6 ha untuk setiap karyawan dengan rata-rata jumlah tanaman (pokok) sekitar 338 tanaman kelapa sawit dengan umur tanaman hampir sama yaitu 15 tahun. Pada afdeling Bravo berat buah (janjang) rata-rata seberat 16 kg, menurut Sunarko (2007) berat janjang akan stabil apabila umur tanaman sudah lebih dari 10 tahun. Dalam menentukan target panen perusahaan menggunakan perhitungan sebagai berikut : = [Jumlah waktu kerja (menit) : Kecepatan memanen kelapa sawit (menit/janjang)] x Berat janjang rata-rata (kg) = (360 menit : 4,8 menit/janjang) x 16 kg = 75 janjang x 16 kg = 1.200 kg Berdasarkan perhitungan di atas dapat ditentukan bahwa seorang pemanen diberi target untuk memanen TBS sebesar 1200 kg/hari kerja, namun output tiaptiap pemanen belum dapat mencapai target karena dimana masing-masing pemanen rata-rata hanya mampu memanen 900-1000 kg TBS tiap harinya. Mengacu pada hal tersebut di atas maka perlu dilakukan pengukuran produktivitas
2
karyawan panen dalam merancang kondisi lingkungan kerja agar produktivitas meningkat. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi buah yang dipanen tidak sesuai target adalah dengan memperkirakan produktivitas tenaga kerja panen TBS setiap hari kerja yang terjadi setiap bulannya. Keberhasilan perkiraan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan berapa banyak jumlah pemanen yang dibutuhkan menurut Harahap (1999) dalam penelitian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (1999), faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja panen adalah : 1. Luas ancak panen (ha/hk). 2. Kerapatan panen. 3. Populasi tanaman per ha (pokok/ha). 4. Berat tandan rata-rata (kg/hk). Sedangkan penelitian yang dilakukan Jalani et al., (2002) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi rendahnya produktivitas panen buah kelapa sawit antara lain kesuburan lahan, iklim, keterampilan tenaga kerja panen, rendahnya pengawasan dari atasan, serta lamanya jangka penanaman ulang tanaman sawit yang sudah melewati masa produktif. Pada proses pemanenan yang sifatnya manual seperti di PT. Suryaraya Lestari 1 ini, pengukuran produktivitas masing-masing tenaga kerja sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi penggunaan sumber daya manusia. Hal ini penting agar perusahaan dapat meningkatkan produksi dan kualitasnya, sehingga mampu bersaing di pasaran, baik pasar domestik maupun
3
pasar internasional. Peningkatan daya saing ini akan berarti pula peningkatan produktivitas perusahaan. Pengukuran produktivitas tenaga kerja ini dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) yang ditemukan oleh J.L.Riggs pada tahun 1987. Metode Objective Matrix relatif sederhana jika dibandingkan dengan metode pengukuran produktivitas yang lain seperti Mundel, Cobb-Douglass maupun APC. Metode OMAX ini tidak memerlukan keahlian khusus bagi pemakainya, adanya penggunaan bobot yang mencerminkan pengaruh masing-masing faktor terhadap peningkatan produktivitas yang sesuai dengan tujuan perusahaan, selain itu metode OMAX mampu mengukur suatu tolok ukur kinerja unit bisnis yang berbeda-beda pada suatu perspektif tertentu dengan mengkonversikan nilai satuan tolok ukur ke dalam skor performansi pada matriks pengukuran tunggal. Pengukuran ini memberikan gambaran pertumbuhan perusahaan yang dapat digunakan untuk perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang. Peningkatan ini akan membawa perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi.
B. Rumusan Masalah Persaingan industri kelapa sawit yang semakin ketat secara tidak langsung memaksa perusahaan untuk meningkatkan produktivitasnya. Sebagai langkah awal, perlu dilakukan pengukuran produktivitas tenaga kerja sebagai upaya untuk mengetahui efektivitas penggunaan sumber daya manusia dalam proses panen.
4
Apabila produktivitas tenaga kerja dapat terus berlanjut maka akan berdampak pada daya saing yang dicapai perusahaan. PT. Suryaraya Lestari 1 menggunakan tenaga kerja manusia pada seluruh proses panen, sehingga faktor tenaga kerja dapat digunakan untuk mengukur produktifitasnya. Tenaga kerja akan sangat mempengaruhi jumlah buah kelapa sawit yang dipanen dengan keterbatasan hari kerja yang tersedia. Tenaga kerja ini juga akan berpengaruh pada kualitas buah kelapa sawit yang dipanen, yaitu seberapa besar pekerja memanen buah yang tidak sesuai standar. Jumlah tenaga kerja yang tidak hadir pada saat proses panen berlangsung juga turut mempengaruhi produktivitasnya.
C. Batasan Masalah Agar permasalahan yang diteliti tetap terarah dan sesuai dengan tujuannya, maka ruang lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut : 1.
Obyek penelitian dilakukan pada industri minyak kelapa sawit mentah (CPO) yaitu PT. Suryaraya Lestari 1 khususnya pada tenaga kerja panen, mulai dari proses panen buah kelapa sawit hingga penilaian mutu buah yang baru dipanen pada Tempat Pengumpulan Sementara (TPS).
2.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder berupa data hasil panen, hari kerja yang tersedia, jumlah tenaga kerja panen tetap dan data jumlah absensi tenaga kerja panen tetap di PT. Suryaraya Lestari 1, sedangkan data sekunder berupa literatur yang mendukung penelitian.
5
3.
Perhitungan produktivitas tenaga kerja menggunakan metode OMAX dan peningkatan produktifitas menggunakan diagram Pareto dilakukan selama periode waktu 12 bulan yaitu berdasarkan data-data panen PT. Suryaraya Lestari 1 selama tahun 2012.
D. Tujuan Penelitian 1.
Menentukan nilai performansi tenaga kerja panen di PT. Suryaraya Lestari 1 selama periode pengukuran dengan menggunakan metode Objective Matrix.
2.
Menentukan langkah-langkah peningkatan produktivitas untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja panen di PT. Suryaraya Lestari 1.
E. Manfaat Penelitian Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut : 1. Memberikan suatu gambaran perkembangan produktivitas tenaga kerja panen di PT. Suryaraya Lestari 1 berdasarkan hasil pengukuran. 2. Memberikan masukan-masukan positif bagi PT. Suryaraya Lestari 1 untuk peningkatan produktivitas tenaga kerja di masa yang akan datang. 3. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai masukan untuk peningkatan produktivitas bagi PT. Suryaraya Lestari 1 dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan dapat menilai kemajuan yang telah dicapai perusahaan.
6
4. Memberikan langkah-langkah peningkatan produktivitas yang mengarah pada peningkatan produktivitas pada masa yang akan datang berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh.
7