BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Gaji mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu yang telah ditentukan, misalnya bulanan. Gaji merupakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur terbesar yang memerlukan ketelitian dalam penempatan, penggolongan, pencatatan serta pembayarannya. Bagi perusahaan, gaji merupakan biaya yang cukup besar jumlahnya dan salah satu unsur yang memiliki banyak resiko. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan gaji adalah dalam perhitungan jam kerja, dan pemotongan gaji atau pembayaran gaji yang kurang tepat dikarenakan informasi yang diperoleh tidak akurat (Amir, 2003). Penyelesaian masalah karena kekeliruan akibat tidak teliti dan tidak tepatnya penetapan, penggolongan, pencatatan serta pembayaran atas gaji, maka perlu diatur tingkatan kerja yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Demikian juga
mengenai
ketentuan-ketentuan
untuk
kesejahteraan
sosial
para
karyawannya harus ditetapkan kebijakan-kebijakan maupun sistem dan prosedur yang didukung dengan formulir atau catatan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut. Didalam sebuah sistem haruslah ada informasi. Informasi itu sendiri berperan sebagai alat untuk mengendalikan operasi dan keuangan perusahaan,
1
2
juga sebagai sarana komunikasi yang utama, terutama dalam pengambilan keputusan. SIA yang efektif penting bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan manapun, tanpa perangkat untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi, tidak akan ada cara untuk memutuskan kinerja yang baik bagi perusahaan. Salah satu dari sistem informasi akuntansi yang sangat penting adalah informasi tentang penggajian. Sistem ini mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian serta pelaporan penggajian. Permasalahan yang ada saat ini masih banyak perusahaan yang memiliki kendala dalam menerapkan sistem informasi akuntansi (SIA) dengan baik. Ruth Mayhew (2012) memaparkan bahwa sistem penggajian rawan terjadinya penyimpangan jika tidak dikelola dengan baik. Hal tersebut meliputi pembayaran yang salah, pemotongan gaji yang tidak tepat, kesalahan hitung pada tarif upah lembur. Menurut Mulyadi (2001:12), sistem akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya. Sistem akuntansi penggajian harus dirancang untuk membayar gaji secara tepat waktu, menyediakan data-data yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen, serta untuk memenuhi peraturan pemerintah. Setiap dokumen yang berhubungan dengan penggajian harus dijaga dan disimpan secara lengkap dan baik untuk mencegah timbulnya berbagai masalah di akan datang. Hasil penelitian yang dilakukan Radityaningrum (2007) menunjukkan bahwa sistem penggajian karyawan pada BBPPI Semarang sudah baik tetapi ada kelemahan yaitu dalam pengisisan absensi karyawan. Hasil penelitian yang
3
dilakukan Indriani (2008) menunjukkan sistem informasi akuntansi penggajian (Payroll System) pada PT. PLN (Persero) area pelayanan dan jaringan (APJ) Pamekasan masih kurang baik. Hal ini ditunjukkan dari data-data yang dimiliki perusahaan untuk pertimbangan pembuatan daftar gaji karyawan kurang lengkap. hasil penelitian yang dilakukan Syarif (2010) menunnjukkan bahwa sistem penggajian karyawan pada Rumah Sakit Sumberwaras belum efektif karena terdapat adanya perangkapan fungsi dalam menjalankan sistem penggajian. Hasil penelitian Raharjo (2010) menunjukkan penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada fungsi penggajian CV. Auto Joss “Car Wash” kurang efektif. Hal ini ditunjukkan dalam sistem penggajiannya belum terkomputerisasi. hasil penelitian yang dilakukan Refina (2013) menunjukkan bahwa secara umum sistem informasi akuntansi penggajian di Rumah Sakit Umum Aminah Blitar sudah berjalan efektif. Penelirtian ini merupakan pengembangan dari penelitian Refina (2013) yang melakukan penelitian tentang analisis sistem informasi akuntansi penggajian di Rumah Sakit Umum Aminah Blitar. Perbedaan dari penelitian ini yaitu pada objek penelitian, penelitian ini meneliti pada PT. Bali Permai yang merupakan salah satu perusahaan garmen yang bergerak di bidang tekstil. PT. Bali Permai masih belum memiliki sitem informasi akuntansi yang baik. Dibuktikan dengan adanya perangkapan tugas dan prosedur penggajian yang ada pada perusahaan ini memungkinkan terjadinya manipulasi data yang berpotensi terjadi penyelewengan dana dan kurang telitinya pada saat pembuatan laporan penggajian yang dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan. Untuk itu diperlukan peranan sistem
4
informasi akuntansi yang baik agar dapat diimplementasikan dengan maksimal oleh perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti analisis sistem informasi akuntansi pada perusahaan garmen sebagai obyek yang akan diteliti mengenai “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pada Fungsi Penggajian (Studi Kasus pada PT. Bali Permai)”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi fungsi penggajian yang ada pada PT. Bali Permai ?”
C. Batasan Masalah Riset ini hanya dibatasi pada pengembangan sistem terhadap karyawan tetap yang terkait dengan fungsi penggajian pada PT. Bali Permai, bukan untuk perancangan sistem secara keseluruhan.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1) Tujuan Penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “Untuk menggambarkan penerapan sistem informasi akuntansi fungsi penggajian pada PT. Bali Permai.”
5
2) Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat serta kontribusi terhadap pengembangan sistem informasi akuntansi pada fungsi penggajian. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para mahasiswa atau peneliti selanjutnya sebagai upaya mendorong agar mahasiswa peka dan kritis tentang adanya masalah yang disampaikan dalam penelitian ini. Penelitian ini juga diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi dan sarana perbaikan bagi perusahaan terutama dalam sistem informasi akuntansi penggajian yang tepat sesuai dengan sistem pengendalian intern perusahaan.