BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang diwujudkan dengan sosok dan perilaku birokrasi yang efisien dan efektif serta dapat memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh masyarakat merupakan sasaran dari penyelenggaraan negara 2009-2013. Sementara itu dalam arah kebijakan bidang aparatur negara tahun 2009 hingga tahun 2013, salah satunya adalah menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktek-praktek KKN, melalui penerapan prinsip-prinsip tatapemerintahan yang baik (good governance) pada semua tingkat dan lini pemerintahan dan pada semua kegiatan; pemberian sanksi yang seberatberatnya bagi pelaku KKN sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peningkatan efektivitas pengawasan aparatur Negara melalui koordinasi dan sinergi pengawasan serta percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan. Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara merupakan salah satu program dari Kementerian Negara PAN yang bertujuan menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (sistem AKIP) RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
1
dalam mewujudkan aparatur yang bersih.
Sasaran yang akan dicapai
adalah terwujudnya sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja yang efektif dan akuntabel di lingkungan aparatur negara. Peningkatan
pengawasan
dapat
dilakukan
dengan
cara
meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal, audit eksternal dan pengawasan oleh masyarakat; menata dan menyempurnakan kebijakan sistem struktur kelembagaan dan prosedur pengawasan yang independen, efektif, efisien, transparan dan terukur; menindaklanjuti temuan pengawasan; meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif (aparat pengawasan instansi pemerintah, sistem pengendalian
manajemen);
mengembangkan
penerapan
pengawasan
berbasis kinerja, dan mengembangkan profesionalitas tenaga pemeriksa; mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah (APFP) dan perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan, kode etik dan standar audit; melakukan evaluasi berkala atas kinerja dan temuan hasil pengawasan dan meningkatkan koordinasi antar aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti temuan hasil pengawasan baik internal maupun eksternal.
Selain itu dengan adanya Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya, diharapkan dapat menjadi motivator bagi para
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
2
aparatur pengawasan
untuk lebih meningkatkan kinerjanya melalui
peningkatan kualitas pengawasan. Uraian yang telah disebutkan di atas merupakan salah satu pelaksanaan dari fungsi manajemen yaitu pengawasan.
Pengertian
pengawasan tersebut perlu ditanamkan kepada setiap pejabat pemerintah dan masyarakat untuk menjamin terlaksananya perencanaan suatu kegiatan yang telah ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Setiap pejabat pemerintah dan masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam mewujudkan terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik. Penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung Tahun 2009-2013 merupakan pemenuhan kebutuhan aspek perencanaan kebijakan pelaksanaan tugas dalam kurun waktu 5 tahun ke depan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional,
pasal
19
ayat
(4)
serta
dalam
rangka
mensinergiskan kebijakan Pemerintah Daerah Kota Bandung khususnya aspek pengawasan pembangunan, kemasyarakatan dan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2009-2013. Serta dengan telah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 jo. Peraturan Menteri Dalam
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
3
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008
tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang mengamanatkan harmonisasi rencana pembangunan yang terintegrasi baik dari tingkat pusat, tingkat provinsi maupun tingkat Kota Bandung. Inspektorat Kota Bandung sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Inspektorat Kota Bandung, mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Dalam kaitan
tersebut Inspektorat Kota Bandung tentunya harus dapat melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Paradigma
Inspektorat saat ini adalah sebagai Quality Assurance atau penjamin mutu dan Consulting Partner atau sebagai konsultan maupun Early Warning System atau sebagai peringatan dini sebelum dilakukan pemeriksaan oleh eksternal, paradigmanya menjadi berubah yang tadinya sebagai pemeriksa saat ini lebih ditekankan melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bernaung di dalam Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut sangat perlu dilakukan guna mewujudkan tata kelola
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
4
pemerintahan yang baik dan bersih di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Kota Bandung selaku unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai fungsi : 1. Perencanaan program pengawasan; 2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; 3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan; 4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Inspektorat. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Bandung dituangkan melalui Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan berpedoman pada kebijakan pengawasan. PKPT disusun didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, dan menghindari temuan berulang serta memperhatikan efisiensi anggaran dan efektifitas dalam penggunaan sumberdaya manusia sehingga tumpang tindih kegiatan maupun anggaran tidak terjadi.
Ruang lingkup dari PKPT meliputi
Pemeriksaan Reguler
yaitu : pemeriksaan yang dilakukan terhadap SKPD maupun institusi pendidikan; serta pemeriksaan Non Reguler yang terdiri dari : Pemeriksaan Tertentu yaitu : pemeriksaan terhadap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dari tingkat dasar, menengah maupun kejuruan, audit prakontrak pengadaan barang dan Jasa, serta kas opname dan persediaan barang; Pendampingan Tindak Lanjut yaitu : BPK-RI dan Inspektorat Kota Bandung;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
5
Reviu Laporan Keuangan yaitu : reviu laporan keuangan SKPD, reviu laporan keuangan pemerintah Kota Bandung; Evaluasi yaitu : evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), evaluasi RKA SKPD, evaluasi renstra SKPD; dan Pemeriksaan Khusus yaitu : baik pengaduan masyarakat atau pegawai maupun yang berasal atas permintaan/perintah Walikota Bandung melalui pengaduan via SMS. Dalam melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Inspektorat berkoordinasi dengan Inspektorat Provinsi Jawa Barat, selaku unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Sehubungan dengan telah adanya tenaga fungsional Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) pada Inspektorat Kota Bandung yang didasarkan kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan pada Inspektorat Kabupaten/Kota paling banyak 48 orang dan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 dan Nomor 03 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya. Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini Inspektorat Kota Bandung telah mengusulkan dan mendapatkan persetujuan pengangkatan
staf
dan
Kepala
Seksi
di
Inspektorat
melalui
penyesuaian/inpassing sejumlah 41 orang, sesuai dengan pasal 30 ayat (1)
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
6
dengan persetujuan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 830/541/A.4/IJ tanggal 21 April 2011 perihal Penetapan Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan Fungsional Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah Daerah. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota Bab III pasal 18 menyebutkan Apabila Jabatan
Fungsional
Pengawas
Pemerintah
telah
ditetapkan
sesuai
peraturan dan perundang-undangan maka Jabatan Struktural di bawah Inspektorat Pembantu dihapus. Didasarkan kepada ke 2 (dua) peraturan perundangan tersebut maka dilakukan penyesuaian dengan dihilangkannya jabatan Kepala Seksi dengan telah terbitnya Keputusan Walikota Bandung Nomor 700/Kep.697-BKD/2011 Tanggal 14 September 2011 tentang Penyesuaian/inpassing
dalam
Jabatan
Fungsional
Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) dan Angka Kreditnya pada Inspektorat Kota Bandung. Berdasarkan
hal itu maka
peraturan perundangan yang berkaitan dengan susunan organisasi dalam proses revisi yang disesuaikan dengan
kedua peraturan perundangan
tersebut.
1.2 LANDASAN HUKUM Sebagai institusi formal, keberadaan dan aktivitas Inspektorat Kota Bandung mengacu kepada landasan hukum yang berlaku yaitu :
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
7
1. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Nomor
4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 3. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
8
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2006, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
9
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 17. Instruksi
Presiden
Nomor
5
Tahun
2004
tentang
Percepatan
Pemberantasan Korupsi; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penanganan
Pengaduan
Masyarakat
di
Lingkungan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
10
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; 27. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditya; 28. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya; 29. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Inspektorat Kota Bandung; 30. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013; 31. Peraturan Walikota Kota Bandung Nomor 249 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Wilayah Kerja Satuan Organisasi Inspektorat Kota Bandung.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1 MAKSUD
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
11
Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Bandung Tahun 2009-2013 dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengawasan pemerintahan daerah guna mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah terpilih dalam 5 (lima) tahun ke depan. 1.3.2 TUJUAN Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Bandung adalah : 1.3.2.1 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); 1.3.2.2 Terwujudnya
aparatur
akuntabel, dalam
rangka
yang
profesional, handal
dan
meningkatkan pelayanan publik
yang optimal.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Bandung disusun berdasarkan sistematika Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat Kota Bandung
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Inspektorat Kota Bandung, struktur organisasi Inspektorat Kota Bandung, serta uraian tugas dan RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
12
fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Inspektorat Kota Bandung. 2.2 Sumber Daya SKPD Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia. 2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat Kota Bandung Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Inspektorat Kota Bandung berdasarkan sasaran/target Renstra Inspektorat Kota Bandung periode sebelumnya. 2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Inspektorat Kota Bandung pada lima tahun mendatang. BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat Kota Bandung
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Inspektorat Kota Bandung beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Inspektorat Kota Bandung yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Inspektorat Kota Bandung, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Inspektorat Kota Bandung yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan Inspektorat Kota Bandung. 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktorfaktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS. RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
13
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari: 1. gambaran pelayanan SKPD; 2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L; 3. sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota; 4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan 5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun rencana. BAB IV 4.1
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Visi dan Misi SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD sebagaimana dihasilkan pada B.2.1.7 4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD sebagaimana dihasilkan pada C.1.8 (Perumusan Tujuan Pelayanan Jangka Menengah SKPD) dan C.1.9 (Perumusan Sasaran Pelayanan Jangka Menengah SKPD). Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1. 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif sebagaimana dihasilkan dari C.1.12. (Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif). Adapun penyajiannya menggunakan Tabel 5.1. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
14
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
15
BAB II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KOTA BANDUNG
2.5 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat Kota Bandung Inspektorat Kota Bandung sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun
2007
tentang
Pembentukan
dan
Susunan
Organisasi
Inspektorat Kota Bandung, mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Inspektorat Kota Bandung merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Bandung dengan tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan pengawasan pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Pembentukan
dan
Susunan
Organisasi
Inspektorat
Kota
Bandung telah diatur di dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Inspektorat Kota Bandung sebelum di revisi, dengan susunan organisasi sebagai berikut : 1. Inspektur, sebagai pimpinan organisasi ;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
16
2. Sekretaris, membawahkan : a.Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; c.Sub Bagian Administrasi dan Umum. 3. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahkan : a.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah I; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah I; c.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah I. 4. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahkan : a.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah II; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah II; c.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah II. 5. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahkan : a.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah III; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah III; c.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah III. 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahkan : a.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah IV; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah IV; c.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wil. IV. 7. Kelompok Jabatan Fungsional.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
17
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 332 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Wilayah Kerja Inspektorat Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Bandung. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kota Bandung tentunya harus dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di dalam wilayah Pemerintahan Kota Bandung. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan tata kelola Pemerintah Kota Bandung yang baik dan pemerintahan yang bersih sesuai dengan motto juang “Kota Bandung sebagai Kota Jasa BERMARTABAT”. Kota Bermartabat diartikan sebagai kota yang mempunyai jati diri, harga diri dan kebanggaan bagi seluruh warganya, memiliki pelayanan publik yang prima tanpa membedakan status. Dalam artian Kota Bandung sebagai pusat pertumbuhan sektor jasa yang memberikan manfaat bagi warga Kota Bandung khususnya, Jawa Barat dan Nasional pada umumnya.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
18
Kota Jasa Bermartabat memiliki dimensi: 1. Pemenuhan kondisi lingkungan hidup yang bersih, sehat, indah, hijau dan berbunga; 2. Pemenuhan kondisi lingkungan sosial yang aman, tertib, stabil dan dinamis; 3. Pemenuhan
kondisi
lingkungan
ekonomi
sehingga
tercapai
kemakmuran ekonomi warganya; 4. Pemenuhan kondisi lingkungan keagamaan yang penuh toleransi, berakhlak mulia dan kesadaran perikehidupan majemuk; 5. Pemenuhan kondisi tata ruang yang seimbang dan harmonis. 2.2 Sumber Daya Manusia (SDM) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NAMA/NIP Drs. SUKARNO,MM 19520620 197706 1 002 Drs. FAJAR KURNIAWAN,Msi 19690718 199403 1 003 ADANG MUHIDIN,S.Sos 19600327 198203 1 012 SRIPATONAH,A.Md 19750317 199803 2 005 CUCU KURNIASIH,S.Sos 19641112 199202 2 001 Drs, TAUFIK HIDAYAT,M.Si 19630421 198903 1 012 MELANIE,SE,Ak 19770409 201001 2 003 RIYADI 19600128 198208 1 001 AJUD 19650410 200701 1 012 JUAH SARIPUDIN 19660106 199703 1 002 GAGAN RAMDAN GINANJAR,SH 19820712 20010 1 003 HARI HILMAN,SE
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
PANGKAT / GOL Pembina Utama Muda IV/c Pembina IV/a Penata III/c Penata Muda III/a Penata Muda Tk I III/b Pembina IV/a Penata Muda III/a Penata Muda III/a Juru I/d Juru Tk I I/d Penata Muda III/a Penata Muda
19
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
198005 16201101 1 001 R GUNAWAN WS, SKM.M.Kes 19630309 198703 1 009 DEWI SUSILOWATI,SH 19600112 198603 2 007 RIAWATI PRIHATINI,S.Pi 19650831 199503 2 003 WILDEN ISHAK,Aks..MP 19620604 198510 1 002 ERNA KURNIAWATY,S.Pi.MM 19720428 199803 2 007 HERDIYAT,BA 19610401 199203 1 005 SRI SETIAWATI 19681002 199203 2 004 NANING HERIYANI,SE.Ak 19800102 201001 2 007 FITRIANTI PURNAMASARIE,A.md 19810801 200812 2 001 Drs.CECE HIDAYAT,M.Si (IRBAN I) 19570913 198503 1 005 Drs. NURDIN 19580205 198103 1 012 Dra. YAYAN SITI ANGGRAYANI 19630611 198603 2 007 BAMBANG TUTUGO,BSc 19551109 198503 1 006 SUKADAR,BA 19580216 198503 1 009 ROBIYANA,SE 19680603 199803 1 006 SOPARDANI,S.Sos 19641116 199003 1 005 Dra. Hj.WOERLI DETTI L 19691025 198903 1 004 Dra,ELFIANI M 19640126 198503 2 005 H.DENI LESMANA,S.Sos 19711118 199603 1 003 Drs. SAPARI 19601808 198510 1 002 Dra. ANNI HENRAYANI 19640105 198903 2 005 EDI RUSBANDI,S. Pd 19640920 199303 1 006 Drs. KELLY SOLIHIN,M.Si (IRBAN II) 19610912 198503 1 006
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
III/a Penata Tk I III/d Penata Tk.I III/d Penata Tk.I III/d Penata Tk.I III/d Pembina IV/a Penata Muda Tk.I III/b Penata Muda, III/a Penata Muda, III/a Pengatur II/ c Pembina Tk.I ( IV/b ) Ahli Muda Penata Tk I - III/d Ahli Muda Penata Tk I - III/d Penyelia Penata Tk I - III/d Penyelia Penata - III/c Auditor Pertama Penata Muda Tk. I- III/b Auditor Pertama Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Madya Pembina - IV/a Pengawas Pemerintahan Madya Pembina - IV/a Pengawas Pemerintahan Madya Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Muda Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Muda Penata - III/c Pengawas Pemerintahan Muda Penata Muda - III/a Pembina Tk.I ( IV/b )
20
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Drs. R WAHYU YUDIANA 19620327 198903 1 007 Drs. YEDI YARTADHI 19620529 199403 1 001 BAGUS SUKMA SUWARNO,S.Sos 19700730 199703 1 002 YUSHERLIANTI,SE 19590514 198203 2 006 ANESIH,SE 19630112 199703 2 002 Drs. YUDI SUDARYA 19630831 198910 1 002 Drs.RIKI PAHDIAR ISKANDAR,Msi 19661215 19902 1 001 ROHMAT,AP 19741011 199311 1 001 Drs. HERI AHMAD BUCHORI, AB 19590825 198903 1 004 R.HENDRAWAN,SE.SH.Msi 19671209 199703 1 002 RIKE IRAWATY,SH 19740115 19901 2 001 SUHERMAN,SP 19620415 199203 1 007 Drs. OSMAN RAHMAN 19601404 198503 1 007 H. DADANG IRIANA,SH.M.Si (IRBAN III) 19620102 198609 1 003 NUNUNG DINCE MINTARSIH,SE 19671011 199603 2 002 ANSELMUS.S,SE.MM 19690421 199003 1 008 TB.M.CHAMDANI S,SH 19621206 198403 1 003 MASDA GINTING,S.Sos 19710618 199403 1 003 MOHAMAD SOBAR 19600419 198603 1 008 Drs. HASANUDIN 19560820 198403 1 004 EVISOLAPIAH,SH 19621231 199103 2 024 NURY IKAWATI,SH 19610821 198603 2 011 Dra, AINETHA KUNRAD,MM 19630501 198909 2 001 MINI RUKMINI.,S.Sos
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
Auditor Ahli Madya Pembina - IV/a Auditor Ahli Muda Penata Tk I - III/d Auditor Pertama Penata - III/c Auditor Pertama Pena Tk I - III/d Auditor Pertama Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Madya Pembina Tk I - IV/b Pengawas Pemerintahan Madya Pembina Tk I - IV/b Pengawas Pemerintahan Madya Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Muda Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Muda Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Muda Penata - III/c Pengawas Pemerintahan Muda Penata - III/c Pembina ( IV/a ) Pembina IV/a Auditor Pertama Penata Tk I - III/d Auditor Pertama Penata Tk I - III/d Auditor Pertama Penata Tk I - III/d Auditor Trampil Penata Muda Tk. I- III/b Auditor Pelaksana Lanjutan Penata Muda Tk. I- III/b Pengawas Pemerintahan Madya Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Madya Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Madya Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Madya Pembina - IV/a Pengawas Pemerintahan Muda
21
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
19560702 198003 1 004 ENDANG SUGIONO,SH 19560314 198503 1 005 IMANUDIN,A.Md 197407282 200901 1 003 EDI FARIADI RANGGA,SH 19570210 198603 1 008 Drs. SATRIA MUHARAMSYAH 19640518 199503 1 002 Dra.SUSAN SUPRIHATI 19631212 199202 2 002 LILIS YULIA,SH 19620701 198608 2 010 ASEP SYARIPUDIN,S.IP 19710415 199803 1 008 IIN DARWANI 19610413 198501 2 003 Dra. ATIN SRIYATIN.Msi 19650128 199203 2 005 H.RAHMAT,BA.SIP 19581 008 197910 1 004 Drs. ASEP NURSOLEH 19620126 198903 1 007 EMAN SUHERMAN, SE 19680811 199703 1 005 MUMUH MIPTAHUDIN,SIP 19630311 198503 1 017 IMAM SUSANTO,S.Sos 19610708 198403 1 005 Hj. ROLINAH,S.Sos 19580602 198103 1 008 Drs. TRIS TATANG SUPRIATNA 19630409 199203 1 003 AGUS DUDIYONO,SH 19740426 200901 1 005
Penata - III/ c Pengawas Pemerintahan Muda Penata - III/ c Pengatur ( II/ c ) Pembin Tk I (IV/b ) Auditor Ahli Muda Pembina - IV/a Auditor Pertama Penata Tk I - III/d Auditor Pertama Penata Tk I - III/d Auditor Pertama Penata - III/c Auditor Pelaksana Penata Muda Tk. I- III/b Pengawas Pemerintahan Madya Pembina - IV/a Pengawas Pemerintahan Madya Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Madya Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Muda Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Muda Penata Tk I - III/d Pengawas Pemerintahan Muda Penata - III/ c Pengawas Pemerintahan Pertama Penata Muda Tk I - III/b Pengawas Pemerintahan Muda Pembina ( IV/a ) Pengawas Pemerintahan Pertama Penata Muda ( III/a)
2.3. Program dan Kegiatan Tahun 2011 Inspektorat menyelenggarakan
Kota
Bandung
pengawasan
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
sebagai pelaksanaan
lembaga urusan
yang dan
22
penyelenggaraan pemerintahan daerah, dituntut untuk
mampu
berperan sebagai institusi yang mampu meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) maupun pemerintahan yang bersih (Clean Government) dengan tujuan dapat memberikan kontribusi nyata bagi meningkatnya kemakmuran warga kota (welfare state). Dalam pelaksanaan Rencana Kerja Inspektorat Kota Bandung tahun 2011, telah dilakukan berbagai upaya untuk dapat melakukan pengawasan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di lingkungan pemerintahan Kota Bandung dengan mengacu kepada berbagai peraturan perundangan dalam rangka membentuk sistem sehingga memperkecil adanya kesempatan dalam rangka mengurangi tingkat kebocoran anggaran sehingga tujuan mensejahterakan rakyat dapat terwujud. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung 2009-2013, terdapat 1 (satu) program dalam Misi ke-5 : Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota Yang Efektif, Efisien, Akuntabel, dan Transparansi Dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Kota Metropolitan. Yang dapat digunakan dan selaras
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
23
dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat Kota Bandung, yaitu: Induk Program Pengawasan Pembangunan Daerah; -
Program
peningkatan
sistem
pengawasan
internal
dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah; -
Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan;
-
Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
Sasaran program : Meningkatnya peran dan fungsi pengawasan internal pemerintah daerah. Indikator : Tingkat kinerja pengawasan dan tingkat pelayanan pengaduan masyarakat.
2.4. Evaluasi Pencapaian Kinerja Prioritas Rencana Kerja Inspektorat Kota Bandung Tahun 2011 diarahkan pada
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, Program Peningkatan
Profesionalisme
Tenaga
Pemeriksa
dan
Aparatur
Pengawasan, Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan dengan memperhatikan Snapshot
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
24
Tahun 2011 serta Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2010. Inspektorat Kota Bandung pada tahun 2010 telah melaksanakan 3 (tiga) program utama yang tercantum dalam penetapan kinerja. Terhadap masing-masing program tersebut telah dievaluasi dengan membandingkan antara rencana
dengan realisasi baik anggaran
maupun capaian indikatornya, dengan hasil sebagai berikut : 1. Program
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah. Dengan anggaran sebesar Rp. 6,001,150,000.00 ; proporsi realisasi anggaran sebesar 87,9 % Indikator programnya adalah : Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala, indikator output kegiatannya adalah : - Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) reguler, Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 98,2 % b. Penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah, indikator output kegiatannya adalah : - Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan non reguler.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
25
Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 44,1 % c. Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah, indikator output kegiatannya adalah : - Sosialisasi undang-undang pengawasan; - Terlaksananya
pemantauan
pendapatan
asli
daerah
penyusunan
laporan
Pemerintah Kota Bandung; - Terlaksananya
bimbingan
teknis
keuangan. Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 66,1 % d. Inventarisasi temuan pengawasan, indikator output kegiatannya adalah : - Tersusunnya laporan hasil pra pemutakhiran data. Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100 % e. Tindak
lanjut
hasil
temuan
pengawasan, indikator
output
kegiatannya adalah : Tersusunnya laporan hasil : - Pra pemutakhiran data; - Pemutakhiran data.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
26
Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 97,5 % f. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif, indikator output kegiatannya adalah : Terlaksananya : - Reviu laporan keuangan; - Rapat pakta integritas; - Rapat koordinasi pengawasan; - Rapat TPTGR - Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; - Bimbingan Teknis Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; - Workshop Satuan
Tugas
Sistem Pengendalian
Intern
Pemerintah; - Diagnostic Asessment (DA); - Pelaksanaan Kegiatan. Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 79,7 % g. Evaluasi
berkala temuan hasil pengawasan, indikator output
kegiatannya adalah : - Tersusunnya Laporan Hasil Rapat Koordinasi Pengawasan (RAKORWAS);
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
27
- Teridentifikasinya Hasil Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Kerja Perangkat Daerah. Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100 %
2. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan. Dengan anggaran sebesar Rp. 984,423,000.00 ; proporsi realisasi anggaran sebesar 79,7 % Indikator programnya adalah : Tersedianya tenaga pemeriksa yang memenuhi standar pemeriksa. Kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Pelatihan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, indikator output kegiatannya adalah : Tersedianya Sumber Daya Manusia pengawasan dan Jabatan Fungsional Auditor yang profesional dan handal : - Bimbingan teknis Reviu Laporan Keuangan; - Pendidikan dan latihan bidang pengawasan. Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 73 % b. Pembinaan
Sumber
Daya
Manusia
Aparat
Pengawasan
Fungsional; indikator output kegiatannya adalah : Meningkatnya pengetahuan aparatur pengawasan : RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
28
- Sumber Daya Manusia yang diikutsertakan dalam peningkatan wawasan Aparat Pengawas Fungsional; - Sumber Daya Manusia yang diikutsertakan dalam pembinaan Aparat Pengawas Fungsional. Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100 % c. Penilaian angka kredit Jabatan Fungsional Auditor; indikator output kegiatannya adalah : - Terlaksananya penilaian angka kredit Pejabat Fungsional Auditor; Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100 % 3. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. Dengan anggaran sebesar Rp 125,000,000.00 ; proporsi realisasi anggaran sebesar 100 % Indikator programnya adalah : Tersusunnya sistem dan prosedur pengawasan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah : Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan; indikator output kegiatannya adalah : -
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT);
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
29
-
Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP);
-
Program Kerja Pemeriksaan (PKP);
-
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP);
-
Tertatanya arsip hasil pemeriksaan, kepegawaian, surat keluar masuk;
-
Rekapitulasi apel pagi Satuan Kerja Perangkat Daerah. Proporsi
capaian
kegiatan
berdasarkan
realisasi
kegiatan
dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100 %
2.5. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan : Berdasarkan evaluasi, secara umum permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Terdapat kegiatan-kegiatan yang dalam pencapaian target belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini terjadi dikarenakan kegiatan-kegiatan
tersebut
pelaksanaan
kegiatannya.
anggarannya
antara
lain
tidak
dapat
Begitu
pula
seperti
diprediksi dengan
kegiatan
waktu
realisasai
pelatihan
untuk
pengiriman peserta bimbingan teknis/kursus yang diselenggarakan oleh instansi diluar instansi pembina, kegiatan pemeriksaan kasus, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
30
2. Anggaran perubahan yang realisasi anggarannya sering tidak tepat waktu sehingga kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat
direalisasikan
karena
keterbatasan
waktu
dalam
pertanggungjawabannya. Secara umum dalam upaya pencapaian sasaran ditetapkan strategi sebagai berikut : 1. Pagu anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya diharapkan dapat dialokasikan sesuai dengan pagu anggaran kegiatan yang diajukan, sehingga kegiatan dan besaran anggaran tersebut tidak mengalami perubahan anggaran karena ketidaksesuaian tersebut; 2. Diharapkan
besaran
Uang
Persediaan
(UP)
prosentasenya
ditingkatkan, sehingga dapat meamberikan kebebasan dalam merealisasikan kegiatan sesuai dengan kebutuhan anggaran kegiatannya.
2.6. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat Kota Bandung UPAYA-UPAYA PENINGKATAN KINERJA 1. PENINGKATAN KINERJA YANG TELAH DICAPAI 1.1 PELAKSANAAN PEMBERANTASAN
KEBIJAKAN KORUPSI
STRATEGIS BERDASARKAN
INSTRUKSI PRESIDEN NO. 5 TAHUN 2004 TENTANG
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
31
PERCEPATAN
PEMBERANTASAN
KORUPSI
DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG : a) Membangun
integritas
aparatur
melalui
penandatanganan Pakta Integritas mulai dari Walikota sampai dengan pejabat struktural dan fungsional serta pemangku jabatan strategis di lingkungan pemerintah Kota Bandung; b) Menyusun dan merumuskan pembentukan lembaga Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi (KORMONEV) Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang
Percepatan
Pemberantasan
Korupsi
di
Lingkungan Pemerintah kota Bandung sebagaimana diatur
dalam
Keputusan
Walikota
Nomor
:
356/Kep.450. Inspektorat/ 2008; c) Menyusun dan merumuskan Modul Pakta Integritas pemerintah
Kota
Bandung
sebagai
Pedoman
Pelaksanaan Pakta Integritas; d) Membentuk Tim Pemantau Independen yang bertujuan untuk memantau pelaksanaan Pakta Integritas; e) Fasilitasi Forum Komite Integritas/Pemantau Independen Tingkat Nasional periode Nopember 2008 s/d Oktober 2009, yang diketuai oleh Walikota Bandung; f) Fasilitasi pembentukan Forum Pakta Integritas Jawa Barat, yang pembentukannya terhitung mulai tanggal 23 Desember 2009 s/d Sekarang yang diketuai oleh Walikota Bandung; g) Fasilitasi penandatanganan Pakta Integritas Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandung periode 2009-2013
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
32
1.2 PENATAAN
DAN
KELEMBAGAAN
PENINGKATAN
INSPEKTORAT
EFEKTIVITAS
KOTA
BANDUNG
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH : a) Memberikan kontribusi usulan rancangan kelembagaan Inspektorat Kota Bandung ke Departemen Dalam Negeri c.q. IrJen Depdagri untuk mempertahankan keberadaan jabatan struktural Pembantu
eselon IVa di bawah Inspektur
yang
direalisasikan
dengan
terbitnya
Permendagri No. 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota yang substansinya sesuai dengan usulan Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Kota Bandung; b) Bersama-sama merumuskan
dengan untuk
DPRD
penetapan
Kota
Bandung
Peraturan
Daerah
kelembagaan Inspektorat sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Daerah
No.
11
Tahun
2007
Tentang
Pembentukan dan susunan Organisasi Inspektorat kota Bandung yang merupakan pembentukan Kelembagaan Inspektorat pertama di seluruh Indonesia.
1.3 PENATAAN KUANTITAS
DAN
PENINGKATAN
SUMBER
DAYA
KUALITAS MANUSIA
DAN (SDM)
APARATUR INSPEKTORAT : a) Peningkatan Bimbingan Teknis dan Diklat bagi auditor dan tenaga pemeriksa melalui kerjasama dengan BPKP Perwakilan Jawa Barat; RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
33
b) Merumuskan dan menetapkan Kode Etik bagi Auditor dan Tenaga Pemeriksa di lingkungan Inspektorat Kota Bandung.
1.4 PENINGKATAN
ANGGARAN
INSPEKTORAT
KOTA
BANDUNG SEBAGAI SKPD KHUSUS : a) Peningkatan Pejabat
Tunjangan
Fungsional
Kelangkaan Auditor
Profesi
melalui
bagi
kebijakan
Remunerasi berupa tunjangan Perbaikan Penghasilan PNS; b) Peningkatan
pengadaan
sarana
dan
prasarana
penunjang pengawasan; c) Peningkatan alokasi biaya bagi profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan; d) Peningkatan biaya untuk sistem pengawasan internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kepala
Daerah; e) Peningkatan
alokasi
penyempurnaan pengawasan
biaya
kebijakan
melalui
untuk
penataan
sistem
penyusunan
dan dan
dan
prosedur perumusan
Pedoman Operasional Pengawasan (POP) dan Daftar Materi Pengawasan (DMP); f) Peningkatan alokasi biaya koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif untuk fasilitasi kegiatan pelaksanaan Pakta Integritas; g) Peningkatan
alokasi
biaya
Tindak
Lanjut
Hasil
Pengawasan baik Internal maupun eksternal; h) Peningkatan
Manajemen
Mutu
Pengawasan
yang
berstandar ISO 9001 : 2000 RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
34
1.5 KONTRIBUSI REVITALISASI
TERHADAP TINDAK
PELAKSANA-AN LANJUT
PERCEPATAN
PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK KOTA BANDUNG a. Menyusun
Sistem
dan
Prosedur
Penanganan
Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam Program Reformasi Birokrasi; b. Memfasilitasi penanganan pengaduan masyarakat yang meliputi : - Pengaduan tentang penyalahgunaan wewenang; - Hambatan dalam pelayanan masyarakat; - Pengaduan
tentang
tindak
Korupsi,
Kolusi
dan
Nepotisme (KKN); - Pengaduan tentang pelanggaran disiplin pegawai.
2. PENINGKATAN KINERJA YANG AKAN DICAPAI a) Meningkatkan efektivitas Tim Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi (KORMONEV) pelaksanaan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dalam pelaksanaan pengawasan terhadap Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) Kota Bandung 2009-2013 Berdasarkan Peraturan Walikota No.; b) Mengimplementasikan program Islands of Integrity menuju terwujudnya wilayah bebas korupsi; c) Membangun Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 di lingkungan Pemerintah Kota Bandung;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
35
d) Meningkatkan kualitas hasil pengawasan dalam rangka pencapaian opini BPK-RI Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD); e) Penataan kapasitas dan kualitas Jabatan Fungsional Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009; f) Membangun kegiatan pemantauan Sistem Pengawasan Daerah
yang
berbasis
Teknologi
Informasi
(TI)
yang
transparan dan akuntabel meliputi : 1. Online Sistem Internal Pengawasan Daerah, yang terdiri dari : a. Hasil Pengawasan Reguler; b. Hasil Pemeriksaan khusus; c. Hasil Pemeriksaan Tertentu; d. Penangaanan Pengaduan Masyarakat; e. Tindak lanjut Hasil Temuan Internal dan eksternal.
2. Website Sistem Informasi dan Partisipasi : a. Pengaduan masyarakat; b. Tindak
lanjut
hasil
penanganan
pengaduan
masyarakat. g) Membangun standar moral bagi Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah
Daerah
(P2UPD)
dan
auditor
melalui
pembudayaan nilai-nilai strategis organisasi : I
=
I N T E G R I T A S
N
=
N O R M A T I F
S
= S O L U S I
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
36
P
= P R O F E S I O N A L
E
= E F E K T I F dan E F I S I EN
K = K O N S I S T E N T
= T U N T A S
O = O B Y E K T I F R = R E S P O N S I F A = A N T I S I P A T I F T
= T E R P E R C A Y A
h) Pengembangan
Manajemen
Mutu
Pengawasan
yang
berstandar ISO 9001 : 2000 di lingkungan Inspektorat yang lebih komprehensif; i) Meningkatkan perangkat pendukung teknologi informasi penunjang
pelaksanaan
pengawasan,
sarana
mobilitas
pelaksanaan pengawasan serta fasilitas sarana prasarana gedung dan kantor yang representatif; j) Mengoptimalkan anggaran Inspektorat yang memadai dan meningkat setiap tahunnya yang dimanfaatkan untuk : 1. Tunjangan kelangkaan profesi; 2. Satuan biaya khusus bagi pengawasan; 3. Peningkatan Sumber Daya Manusia bidang Pengawasan; 4. Penanganan pengaduan; 5. Pemeriksaan
dengan
tujuan
tertentu
atau
atas
permintaan.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
37
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
38
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.6 Identifikasi
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas dan Fungsi
Pelayanan Inspektorat Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 332 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Wilayah Kerja Inspektorat Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Bandung. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kota Bandung tentunya harus dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di dalam wilayah Pemerintahan Kota Bandung. Inspektorat
Kota
menyelenggarakan
Bandung
pengawasan
sebagai pelaksanaan
lembaga urusan
yang dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, dituntut untuk mampu berperan sebagai institusi yang mampu meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah sehingga dapat mewujudkan tata kelola
pemerintahan
yang
baik
(Good
Governance)
maupun
pemerintahan yang bersih (Clean Government) dengan tujuan dapat
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
39
memberikan kontribusi nyata bagi meningkatnya kemakmuran warga kota (welfare state). Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung 2009-2013, terdapat 1 (satu) program dalam Misi ke-5 : Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota Yang Efektif, Efisien, Akuntabel, dan Transparansi Dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Kota Metropolitan. Yang dapat digunakan dan selaras dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat Kota Bandung, yaitu: Induk Program Pengawasan Pembangunan Daerah; - Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah; - Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan; - Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. Sasaran program : Meningkatnya peran dan fungsi pengawasan internal pemerintah daerah. Indikator
:
Tingkat
kinerja pengawasan
dan
tingkat pelayanan
pengaduan masyarakat.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
40
3.7 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih Faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi visi dan misi kepala daerah 1. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) : a. Masih Kurangnya bidang kompetensi pendidikan sesuai dengan Daftar Materi Pemeriksaan (DMP); b. Belum seimbangnya rasio antara tenaga pengawasan dengan obyek pemeriksaan; c. Belum adanya diklat kompetensi khusus pengawasan urusan Pemerintahan Daerah dari instansi pembina (Depdagri). 2. SARANA PRASARANA : a. Masih
belum
memadainya
perangkat
pendukung
teknologi
informasi penunjang pelaksanaan pengawasan; b. Masih
belum
memadainya
sarana
mobilitas
pelaksanaan
pengawasan; c. Masih belum memadainya fasilitas dan sarana prasarana gedung dan kantor yang representatif. 3. ANGGARAN : Belum terpenuhinya Anggaran penunjang pengawasan sebesar 1 % dari
APBD
Kota
Bandung
sesuai
kebijakan
penagawasan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah Departemen Dalam Negeri.
Upaya-Upaya Mengatasi Kendala Dan Hambatan 1. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas SDM yang ada melalui kerjasama dengan BPKP Perwakilan Jawa Barat dan BPK-RI; 2. Mengoptimalkan koordinasi dengan BPKP dan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung untuk fasilitasi pendidikan dan latihan bagi RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
41
Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) dan Jabatan Fungsional Auditor (JFA); 3. Meningkatkan kerjasama teknis dengan BPKP Perwakilan Jawa Barat untuk optimalisasi : a. Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; b. Tindak lanjut hasil temuan BPK-RI; c. Pemeriksaan tujuan tertentu untuk penanganan temuan yang bersifat strategis; d. Perumusan regulasi kebijakan Sistem Pengendalian Internal; e. Membangun Sistem Pengendalian Intern. 4. Merumuskan Ratio kebutuhan SDM pemeriksa sesuai dengan kompetensi pendidikan dan Daftar Materi Pengawasan (DMP); 5. Mengajukan ke Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri untuk pelaksanaan Inpassing dan Diklat kompetensi khusus bagi P2UPD; 6. Mengikutsertakan Bimbingan teknis teknologi Informasi bagi tenaga pemeriksa
untuk
persiapan
pelaksanaan
Sistem
Informasi
Pengawasan Daerah (SIMWASDA) sesuai dengan kemampuan anggaran; 7. Merumuskan perencanaan kebutuhan sarana penunjang teknologi informasi untuk persiapan pelaksanaan SIMWASDA; 8. Mendorong Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk mengoptimalkan status kepemilikan lahan dan gedung Inspektorat Kota Bandung di Jalan Tera No. 20 Bandung; 9. Mengoptimalkan anggaran yang tersedia dan peningkatan kinerja tenaga pengawas dan pelaksana di lingkungan Inspektorat Kota Bandung; 10. Mengusulkan secara bertahap peningkatan anggaran dalam tiap tahun anggaran sesuai dengan target kinerja pengawasan yang
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
42
didasarkan pada Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung Tahun 2009-2013
3.3 Penentuan Isu-Isu Strategis Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber diantaranya adalah: 1. Isu strategis dalam sasaran dari penyelenggaraan negara 2009-2013; 2. Isu strategis dalam arah kebijakan bidang aparatur negara tahun 2009 hingga tahun 2013; 3. Isu strategis yang diangkat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun
2005
tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 4. Isu strategis yang diangkat dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam Renstra ini dan perlu disiapkan landasan-landasannya untuk tahap pembangunan berikutnya adalah tentang perlunya: 1. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab serta memiliki komitmen, dedikasi
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
43
dan integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan. 2. Terjalinnya
koordinasi
antar
aparat
penegak
hukum
untuk
menindaklanjuti temuan hasil pengawasan baik internal maupun eksternal. 3. Terjalinnya
koordinasi
antara
aparat
pengawasan
fungsional
pemerintah baik intern maupun ekstern. 4. Terciptanya
pengertian
dan
kemitraan
dengan
Satuan
Kerja
Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung akan manfaat pembinaan dan pengawasan. 5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah. 6. Terwujudnya dukungan sarana dan prasarana yang menunjang operasional pengawasan.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
44
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI INSPEKTORAT KOTA BANDUNG Visi Inspektorat Kota Bandung adalah: “Penyelenggaraan BERMARTABAT
Pemerintahan melalui
Daerah
Pengawasan
Kota yang
Bandung
yang
Profesional
dan
Bertanggungjawab” Misi Inspektorat Kota Bandung adalah: 1. Melakukan
pengawasan
atas
pelaksanaan
urusan
dan
penyelenggaraan pemerintahan di daerah; 2. Mewujudkan aparat pengawasan yang profesional dan akuntabel yang dapat memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) melalui optimalisasi fungsi pengawasan. 4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH INSPEKTORAT KOTA BANDUNG 4.2.1 Tujuan Untuk
mewujudkan
hasil
yang
akan
dicapai
selama
periode
perencanaan, Inspektorat Kota Bandung merumuskan tujuan yang terkait dengan misi, yaitu : 4.2.1.1
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
4.2.1.1
Terwujudnya aparatur yang profesional dan akuntabel, dalam
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
45
rangka meningkatkan pelayanan publik yang optimal.
4.2.2 SASARAN Perumusan sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai pada masingmasing tahun dan indikator sasarannya, terdiri dari: 4.2.2.1
Meningkatnya
kualitas
hasil
pengawasan
yang
dapat
mengurangi tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme; Indikator sasaran: Cakupan pemeriksaan reguler (%). Cakupan evaluasi kinerja/LAKIP (%). Jumlah
Laporan
Hasil
Pemeriksaan
yang
diterbitkan
(Dokumen). Persentase tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan (%). Tingkat pelayanan pengaduan masyarakat (%). 4.2.2.2
Meningkatnya kemampuan aparat pengawas intern pemerintah dan sarana penunjang operasional dalam meningkatkan kualitas pengawasan; Indikator sasaran: Persentase pengawas lulus sertifikasi (%).
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
46
Jumlah aparat pengawas dan aparat penunjang pengawasan yang mengikuti diklat dan bimtek penunjang pelaksanaan pengawasan (Orang). Jumlah aparat pengawas dan aparat penunjang pengawasan yang mengikuti pembinaan jasmani dan rohani (Orang). Persentase ketersediaan sarana penunjang operasional (%). 4.3
STRATEGI DAN KEBIJAKAN INSPEKTORAT KOTA BANDUNG 4.3.1 STRATEGI 4.3.1.1 Tersedianya sumber daya manusia yang profesional, bertanggung-jawab, komitmen, dedikasi dan integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan; 4.3.1.2
Terjalinnya hubungan/kerjasama yang baik antar pejabat pengawas pemerintah sehingga terbentuk satu kesatuan aparat pengawas yang handal, dan memiliki norma dan kode etik pengawasan;
4.3.1.3
Tersusunnya sistem pengawasan yang terarah dan terukur
sesuai
undangan
di
dengan bidang
peraturan
pengawasan
perundangyang
telah
ditetapkan;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
47
4.3.1.4
Terciptanya pengertian dan kemitraan dengan SKPD di
lingkungan
Pemerintah
Kota
Bandung
akan
manfaat pembinaan dan pengawasan; 4.3.1.5
Terwujudnya dukungan sarana dan prasarana yang menunjang operasional pengawasan.
4.3.2 KEBIJAKAN 4.3.2.1
Pelaksanaan pengawasan memperhatikan prioritas yaitu
terhadap
objek-objek
pemeriksaan
yang
strategis dan dianggap rawan antara lain SKPD penghasil PAD dan SKPD yang mengelola asset dan kekayaan daerah; 4.3.2.2
Pengawasan
atas
pelaksanaan
penyelenggaraan
pemerintahan
urusan
diarahkan
dalam
rangka menilai efisiensi, efektivitas dan ekonomis serta ketaatan dalam pelaksanaan pengawasan; 4.3.2.3
Pengawasan
terhadap
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan Kepala Daerah diarahkan dalam rangka menilai keselarasan peraturan dengan kepentingan umum, peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya;
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
48
4.3.2.4
Pengawasan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah
(APBD)
diarahkan
terhadap
Pemeriksaan Keuangan dan Kebijakan Keuangan Pemerintah Daerah; 4.3.2.5
Pemeriksaan terhadap kualitas pelayanan publik yang strategis;
4.3.2.6
Evaluasi terhadap LAKIP yang telah dilaksanakan oleh SKPD;
4.3.2.7
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Hasil Pemeriksaan berbasis komputer;
4.3.2.8
Peningkatan kuantitas SDM Inspektorat yang memiliki sertifikasi Jabatan Fungsional Pengawas;
4.3.2.9
Peningkatan kualitas SDM Inspektorat melalui Diklat dan Bimbingan Teknis;
4.3.2.10 Ikut serta dan bekerja sama dalam pelaksanaan pembinaan yang dilaksanakan oleh aparat pengawas fungsional eksternal.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
49
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 RENCANA PROGRAM
Dalam rangka mewujudkan sasaran-sasaran strategis yang telah dirumuskan pada Bab IV, dilakukan dengan menetapkan program-program yang selaras dengan pencapaian indikator sasaran. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung 2009-2013, terdapat 1 (satu) program dalam Misi ke-5 yang dapat digunakan dan selaras dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat Kota Bandung, yaitu : Program Pengawasan Pembangunan Daerah. Selain program tersebut di atas, terdapat program yang bersifat penunjang terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Bandung, meliputi: 1. Program administrasi perkantoran. 2. Program
peningkatan
sarana
dan
prasarana
pendukung
operasional. 3. Program peningkatan disiplin aparatur.
5.2. KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
50
Kegiatan-kegiatan
yang selaras dengan program yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandung digambarkan sebagai berikut :
NO .
PROGRAM
KEGIATAN
1 1.
2 Pelayanan Administrasi Perkantoran
3 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor 4. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional 5. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 6. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 7. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 8. Penyediaan Alat Tulis Kantor 9. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 10.Penyediaan Komponen Instalasi Listrik 11.Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan-Undangan 12.Penyediaan Makanan dan Minuman 13.Penyediaan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana
1. 2. 3. 4. 5. 6.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
Pengadaan Kendaraan Dinas dan Operasional Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pengadaan Mebelair Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 8. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebelair
51
NO .
PROGRAM
KEGIATAN
1 3.
2 Peningkatan Disiplin Aparatur
3 1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya 2. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan beserta Perlengkapannya 3. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu beserta Perlengkapannya
4.
Pengawasan Pembangunan Daerah.
1. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala 2. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah 3. Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah 4. Inventarisasi Temuan Pengawasan 5. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 6. Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensif 7. Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan
5.
Pembinaan, Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Aparatur.
1. Pelatihan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 2. Pembinaan SDM Aparat Pengawasan Fungsional 3. Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor 4. Penyusunan Naskah Akademik Kebijakan Sistim dan Prosedur Pengawasan 5. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
Kelompok sasaran kegiatan-kegiatan Inspektorat Kota Bandung berdasarkan kelompok program sebagai berikut: Program
Kelompok Sasaran
1. Pelayanan administrasi perkantoran.
Pegawai Inspektorat Kota Bandung.
2. Peningkatan sarana prasarana.
Pegawai Inspektorat Kota Bandung.
3. Peningkatan disiplin aparatur.
Pegawai Inspektorat Kota Bandung.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
52
4. Pengawasan pembangunan daerah.
Seluruh SKPD yang menjadi obyek pemeriksaan Inspektorat Kota Bandung.
5. Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kapasitas aparatur.
Pegawai Inspektorat Kota Bandung.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
53
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan. Dalam
dokumen
Rencana
Strategis
ini,
sasaran
pertama
“Meningkatnya kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme” dengan 4 (empat) indikator yang mengacu pada RPJMD. Indikator sasaran Rencana Stratejik Inspektorat Kota Bandung meliputi: Cakupan pemeriksaan reguler (%). Cakupan evaluasi kinerja/LAKIP (%). Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan yang diterbitkan (Dokumen). Persentase tindak lanjut temuan pemeriksaan (%). Tingkat pelayanan pengaduan masyarakat (%). Indikator tersebut selaras dengan sasaran program “Meningkatnya peran dan fungsi pengawasan internal pemerintah daerah dengan indikator yang meliputi: Tingkat kinerja pengawasan (%). Tingkat pelayanan pengaduan masyarakat (%). Untuk melihat tingkat kinerja pengawasan, harus dilihat dari cakupan pemeriksaan reguler, cakupan evaluasi kinerja, dan persentase tindak lanjut RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
54
temuan pemeriksaan. Sedangkan untuk mengukur kinerja pelayanan pengaduan masyarakat, harus dilihat dari tindak lanjut/tanggapan atas pengaduan yang disampaikan kepada Pemerintah Kota Bandung yang harus diklarifikasi oleh Inspektorat Kota Bandung.
RENSTRA INSPEKTORAT 2009-2013
55