Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II Oki Neswan,Ph.D.,
Departemen Matematika-ITB
Bab 8 Teknik Pengintegralan Metoda Substitusi Integral Fungsi Trigonometrik Substitusi Merasionalkan Integral Parsial Integral Fungsi Rasional
1
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Pendahuluan Operasi turunan turunan sifatnya algoritmik. Apabila semua aturannya telah diketahui, maka dapat dapat disusun ‘resep turunan’. Dalam banyak hal operasi turunan tidak terlalu menuntut keratifitas. Tidak demikian halnya denagn opersai integral. Seringkali integral yang berbeda menuntut kombinasi tehnik-metoda pengintegralan yang berbeda: pengintegralan lebih merupakan seni. Banyak masalah dalam engineering yang melibatkan integral dari fungsi yang sangat rumit, sehingga kita memerlukan Tabel Integral. Beberapa metoda yang sangat esensial adalah :
Metoda Substitusi Metoda Integral Parsial Integral Pecahan Parsial (Partial Fraction)
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
2
1
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
1. Integral dengan Substitusi Rumus dan Aturan Pengintegralan yang sudah kita kenal sejauh ini cukup bermanfaat dan penting, namun scope-nya masih terbatas. Sebagai contoh dengan Aturan Pangkat kita dapat menyelesaikan ∫ xdx . Namun tidak berdaya untuk menyelesaikan integral yang ‘serupa’ yaitu
∫
2 x + 1dx
Integral dengan mudah diselesaikan dengan menggunakan teknik substitusi. Ide dasar metoda substitusi datang dari Aturan Rantai. Teknik adalah ‘kebalikan’ dari Aturan Rantai.
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
3
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Penjelasan Aturan Substitusi Misalkan F adalah antiturunan dari f. Jadi, F’(u)=f (u), dan (1) ∫ f ( u ) du = F ( u ) + C Bila u=g(x) sehingga diferensial du=g’(x)dx, diperoleh
∫ f ( g ( x ) ) g ' ( x ) dx = ∫ f ( u ) du = F ( u ) + C = F ( g ( x ) ) + C Prosedur ini disebut metoda pengintegralan dengan substitusi atau metoda substitusi. Maka, jika integrand tampak sebagai komposisi fungsi dikalikan turunan fungsi ‘dalam’nya, maka disarankan menggunakan metoda ini. Perhatikan pula bahwa metoda merupakan proses balikan/inverse dari Aturan Rantai. Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
4
2
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Why It Works? Dari manakah ide metoda substitusi ini? Perhatikan bahwa F(g(x)) adalah antirunan dari f(g(x))· g’(x) jika F adalah antiturunan dari f. (F’(u)=f (u)). Menurut Aturan Rantai d F ( g ( x )) = F ' ( g ( x )) ⋅ g ' ( x ) = f ( g ( x )) ⋅ g ' ( x ) dx Teorema Diberikan fungsi g terturunkan dan F adaah antiturunan dari f . Jika u =g ( x ) , maka
∫ f ( g ( x ) ) g ' ( x ) dx = ∫ f ( u ) du = F ( u ) + C = F ( g ( x ) ) + C Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
5
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Menggunakan Tehnik Substitusi Contoh Hitunglah ∫ ( 2 x + 3) dx Misalkan u=(2x+3) dengan du=2dx. Maka setelah disubtitusikan 21
∫ ( 2 x + 3)
21
dx = ∫ u 21
du 1 ⎛ 1 22 ⎞ 1 22 = ⎜ u ⎟= ( 2 x + 3) + C 2 2 ⎝ 22 ⎠ 44
dx cos 2 2 x Ingat kembali bahwa 1 cos 2 2 x = sec2 2 x. Misalkan u = 2 x
Contoh Hitunglah ∫
sehingga du = 2dx atau dx = 12 du. Maka, dx 1 1 1 = ∫ sec2 u ⋅ 12 du = ∫ sec 2 udu = tan u + C = tan 2 x + C 2 2 2 2 2x
∫ cos
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
6
3
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Contoh Hitunglah: a.
∫
2
3 − 4x
2
dx
b.
e x dx 2x +4
∫e
c. ∫ x 3 x 4 + 5dx
Jawab a. Misalkan u = 2 x dan a = 3. Maka du = 2dx. Jadi, ⎛ 2x ⎞ ⎛u⎞ = sin −1 ⎜ ⎟ + C = sin −1 ⎜ ⎟+C ⎝a⎠ ⎝ 3⎠ a −u 3 − 4x b. Misalkan u = e x dan a = 2. Maka du = e x dx. Jadi,
∫
2
2
dx = ∫
du
2
2
x e x dx du 1 1 −1 ⎛ e −1 ⎛ u ⎞ C tan = tan = = + ⎜ ⎜ ⎟ ∫ e2 x + 4 ∫ u 2 + a 2 a 2 ⎝a⎠ ⎝ 2
⎞ ⎟+C ⎠
c. ∫ x3 x 4 + 5dx : Latihan Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
7
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Sebelum Substitusi Seringkali sebelum substitusi diputuskan, kita perlu memanipulasi fungsi integrand agar lebih memudahkan. Perhatikan contoh berikut, dimana bentuk kuadrat dilengkapkan dahulu sebelum menggunakan metoda substitusi. Contoh Tentukan
∫x
2
∫x
2
dx − 4x + 9
dx dx dx dx =∫ 2 =∫ =∫ 2 2 − 4x + 9 x − 4x + 4 + 5 ( x − 2) + 5 ( x − 2) + 5 =
1 5
⎛ x−2⎞ tan −1 ⎜ ⎟+C ⎝ 5 ⎠
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
8
4
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Contoh
x 2 dx 2 +1 2 ( x + 1) − 1 1 ⎞ x 2 dx dx ⎛ ∫ x 2 + 1 = ∫ x2 + 1 dx = ∫ ⎜⎝1 − x 2 + 1 ⎟⎠ dx = ∫ dx − ∫ x2 + 1 = x − tan −1 x + C
Tentukan
∫x
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
9
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
2. Integral Fungsi Trigonometrik Pada pasal ini kita akan melihat bagaimana menkombinasikan metoda substitusi dengan kesamaan2 trigonometri menjadi metoda yang sangat efektif untuk menyelesaikan beragam integral trigonometri Beberapa tipe integral yang akan dibahas: 1. 2, 3.
∫ sin xdx, ∫ cos xdx ∫ sin x cos xdx ∫ sin mx cos nxdx, ∫ sin mx sin nxdx, ∫ cos mx cos nxdx n
m
n
n
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
10
5
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Tipe 1 ∫ sin n xdx, ∫ cos n xdx
Kasus 1: n genap Turunkan pangkat dengan substitusi menggunakan kesamaan setengah sudut sin 2 x = 12 (1 − cos 2 x ) dan cos 2 x = 12 (1 + cos 2 x ) Contoh
∫ cos
xdx = ∫ 12 (1 + cos 2 x ) dx =
2
1 2
∫ dx + ∫ cos 2 xdx 1 2
= 12 x + 14 sin 2 x + C
∫ sin
4
2 xdx = ∫ ⎡⎣ 12 (1 − cos 4 x ) ⎤⎦ dx = 2
1 4
∫ ⎡⎣1 − 2 cos 4 x + cos
2
4 x ⎤⎦ dx
= 14 x − 18 sin 2 x + 14 ∫ cos 2 4 xdx dengan menggunakan hasil sebelumnya kita peroleh
∫ cos
2
4 xdx =
1 4
∫ cos ( 4 x ) d ( 4 x ) = 2
1 4
1 1 ⎣⎡ 2 ( 4 x ) + 4 sin 2 ( 4 x ) + C ⎦⎤
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
11
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Jadi,
∫ cos
4
2 xdx = 14 x − 81 sin 2 x + 81 x + 641 sin 8 x + C = 83 x − 18 sin 2 x + 641 sin 8 x + C
Kasus 2: n ganjil. Setelah sinx atau cosx difaktorkan, gunakan kesamaan Pythagoras sin2x+cos2x=1 Contoh
∫ cos
5
xdx = ∫ cos 4 x cos xdx = ∫ (1 − sin 2 x ) cos dx 2
= ∫ (1 − 2sin x + sin 2 x ) cos xdx
= sin x − sin 2 x + 13 sin 3 x + C
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
12
6
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Tipe 2
∫ sin
m
x cos n xdx
Kasus 1: m atau n bilangan ganjil positif. Setelah sinx atau cosx difaktorkan, gunakan kesamaan Pythagoras sin2x+cos2x=1 Contoh
∫ cos
5
x sin −2 xdx = ∫ cos x cos 4 x sin −2 xdx = ∫ cos x (1 − sin 2 x ) sin −2 xdx = ∫ cos x sin −2 xdx − ∫ sin 2 x sin −2 xdx = ∫ sin −2 xd ( sin x ) − ∫ dx =
−1 − x+C sin x
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
13
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Kasus 2: m dan n bilangan genap positif. Gunakan kesamaan setengah sudut sin 2 x =
1 − cos 2 x 2
cos 2 x =
1 + cos 2 x 2
untuk mengurangi pangkat dalam integrand. Contoh
2
2 ⎛ 1 − cos 2 x ⎞ 1 + cos 2 x 4 2 2 2 dx ∫ sin x cos xdx = ∫ ( sin x ) cos xdx = ∫ ⎜⎝ 2 ⎟⎠ 2 1 = ∫ (1 − 2 cos 2 x + cos 2 2 x ) (1 + cos 2 x ) dx 8 1 = ∫ (1 − 2 cos 2 x + cos 2 2 x + cos 2 x − 2 cos 2 2 x + cos3 2 x ) dx 8 1 = ∫ (1 − cos 2 x − cos 2 2 x + cos3 2 x ) dx 8
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
14
7
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
1 (1 − cos 2 x − cos2 2 x + cos3 2 x ) dx 8∫ 1 ⎛ 1 ⎞ = ∫ ⎜ 1 − cos 2 x − (1 + cos 4 x ) + (1 − sin 2 2 x ) cos 2 x ⎟ dx 8 ⎝ 2 ⎠ =
=
1 ⎛1 1 ⎞ 2 ⎜ − cos 4 x − sin 2 x cos 2 x ⎟ dx ∫ 8 ⎝2 2 ⎠
1 ⎡1 1 ⎤ = ⎢ ∫ dx − ∫ cos 4 xdx − ∫ sin 2 2 x cos 2 xdx ⎥ 8 ⎣2 2 ⎦ 1 ⎡ x sin 4 x sin 3 2 x ⎤ = ⎢ − − +C 8 ⎣2 8 6 ⎥⎦
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
15
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Tipe 3
∫ sin mx cos nxdx, ∫ sin mx sin nxdx, ∫ cos mx cos nxdx
Kesamaan-kesamaan yang dibutuhkan:
1. sin mx cos nx = 12 ⎡⎣sin ( m + n ) x + sin ( m − n ) x ⎤⎦ 2. sin mx sin nx = − 12 ⎡⎣cos ( m + n ) x − cos ( m − n ) x ⎤⎦ 3. cos mx cos nx = 12 ⎡⎣cos ( m + n ) x + cos ( m − n ) x ⎦⎤
Dengan kesamaan ini perkalian fungsi dapat diubah menjadi jumlah fungsi yang jelas lebih mudah ditangani. Contoh
∫ sin 3x cos 2 xdx = ∫ ( sin ( 5 x ) + sin x ) dx = ∫ sin 5 xdx + ∫ sin xdx 1 2
1 2
1 2
= −101 cos 5 x − 12 cos x + C Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
16
8
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
∫ sin mx sin nxdx = − ∫ ( cos ( m + n ) x − cos ( m − n ) x ) dx 1 2
=−
sin ( m + n ) x 2 ( m + n)
+
sin ( m − n ) x 2 (m − n)
+ C,
jika m ≠ n
Latihan : 1. Hitunglah ∫ sin mx sin nxdx untuk kasus m = n. 2. Hitunglah
∫
L
-L
cos
mπ x nπ x dx, m ≠ n. cos L L
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
17
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
3. Substitusi Merasionalkan Metoda yang akan dipelajari di sini juga sering disebut substitusi trigonometrik. Integral yang akan dibahas mempunyai integrand memuat bentuk-bentuk n
ax + b , a 2 + x 2 , a 2 − x 2 , x 2 − a 2 ,
Umumnya metoda ini bertujuan untuk meng’eliminasi’ tanda akar.
•
n
ax + b
Dalam hal integrand memuat bentuk n ax + b , maka substitusi u = n ax + b dapat mengeliminasi tanda akar. Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
18
9
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Contoh
tdt
∫
Hitunglah
3t + 4 Misalkan u = 3t + 4 sehingga du = 3dt dan t = 13 ( u − 4 ) 1 1 1 u−4 1 ⎛ 4 ⎞ tdt 3 ( u − 4 ) 3 du = = ∫ du = ∫ ⎜ u − ⎟ du ∫ 3t + 4 ∫ 9 9 ⎝ u u u⎠
= Hitunglah
3 1 3 1 ⎤ 1 ⎡2 2 2 8 2 − 8 u u ( 3t + 4 ) 2 − ( 3t + 4 ) 2 + C ⎢ ⎥+C = 9 ⎣3 27 9 ⎦
∫x
3
x + π dx
Misalkan u = x + π sehingga du = 34dx dan x =1 u − π
∫x
3
x + π dx = ∫ ( u − π ) 3 udu = ∫ u 3 du − π ∫ u 3 du =
7 4 3 3π ( x + π )3 − ( x + π )3 + C 7 4
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
19
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
•
a2 + x2 , a2 − x2 , x2 − a2
Di sini kita akan menyelesaikan integral-intgeral yang memuat bentuk-bentuk a 2 + x 2 , a 2 − x 2 , dan x 2 − a 2 dengan asumsi a > 0.
Jika memuat a 2 − x 2 , maka coba x = a sin θ , Jika memuat a + x , maka coba x = a tan θ 2
Jika memuat
2
x − a , maka coba x = a sec θ 2
2
−π 2 ≤θ ≤ π 2 −π 2 <θ < π 2 0 ≤ θ ≤ π, θ ≠ π 2
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
20
10
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Mengapa pembatasan nilai θ perlu dilakukan? Pada integral tentu kita setelah substitusi, dan kemudian menyelesaikan integral, kita perlu kembali ke variabel semula. Oleh karena itu, nilai θ perlu dibatasi agar substitusi sin θ , tan θ , dan sec θ mempunyai inverse. Setelah melakukan subtitusi, beberapa penyederhanaan dapat dilakukan, dengan tujuan mengeliminasi tanda akar. a 2 − x 2 = a 2 − a 2 sin 2 θ = a 2 cos 2 θ = a cos θ = a cos θ a 2 + x 2 = a 2 + a 2 tan 2 θ = a 2 sec2 θ = a sec θ = a sec θ x 2 − a 2 = a 2 sec 2 θ − a 2 = a 2 tan 2 θ = a tan θ = ± a sec θ
Catatan: Karena − π 2 ≤ θ ≤ π 2 maka cos θ ≥ 0. Jadi, a cos θ = a cos θ . Berikan justifikasi untuk hasil lainnya. Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
21
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II 2 Contoh Hitunglah ∫ 4 - x dx
x Pilih substitusi u = 2sin t , sehingga du = 2 cos tdt. Maka
∫
4 (1 − sin 2 t ) 4 − x2 4 − 4sin 2 t dx = ∫ 2 cos tdt = 2 ∫ cos tdt x sin t sin t 2 ( cos t )( cos t ) 1 − sin 2 t = 2∫ dt = 4 ∫ dt = 4 ∫ csc dt − ∫ sin tdt sin t sin t = 4 ln csc t − cot u + cos t + C
(
)
Selanjutnya, karena x = 2sin t maka sin t = x 2. cos t = 1 − sin 2 t = 1 − ( x 2 ) = 2
csc t =
1 2 = sin t x
cot t =
4 − x2 4
cos t ⎛ 2 ⎞ 1 =⎜ ⎟ 4 − x2 = sin t ⎝ x ⎠ 2
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
4 − x2 x 22
11
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Dengan demikian, 4 − x2 2 4 − x2 4 − x2 dx = 4 ln − + +C x x x x
∫
Contoh: Hitunglah
∫
π x −1
π
dx x2 + π 2 Agar lebih memudahkan, integral dipecah menjadi dua bagian
∫
π
π x −1
dx = ∫
0
πx
π
dx − ∫
π
dx
x +π x +π x +π2 Untuk integral pertama, pilih substitusi u = x 2 + π 2 , sehingga du = 2 xdx. 0
2
0
2
2
0
2
2
Maka
∫
π
0
πx
dx =
x2 + π 2
π
2∫
π
0
2 xdx
=
x2 + π 2
= π x2 + π 2
π 0
π
x =π
du
x=0
u
2∫
(
=π u
)
= π π 2 −π = π 2
x =π x=0
(
)
2 −1
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
23
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Untuk integral kedua pilih substitusi x = π tan v sehingga dx = π sec2 vdv
∫
π
0
dx x2 + π 2
=∫
x =π
x =0
x =π π sec 2 vdv = ∫ sec vdv = ln sec v + tan v x =0 π sec v 2
π x -1
0
x +π
Jadi, ∫
2
2
dx = π 2
(
x=0
π
x ⎛x⎞ = ln 1 + ⎜ ⎟ + π ⎝π ⎠ π
x =π
= ln
2 + 1 − ln 1 + 0 = ln
2 +1
0
)
2 − 1 − ln
2 +1
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
24
12
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Melengkapkan Kuadrat Bila bentuk kuadratik dibawah tanda akar masih dalam bentuk ax2+bx+c maka perlu dilakukan melengkapkan kuadrat sebelum menggunakan metoda substitusi trigonometrik dx Contoh Tentukan ∫ 16 + 6 x − x 2
(
)
16 + 6 x − x 2 = − ( x 2 − 6 x − 16 ) = − ( x 2 − 6 x + 9 − 25 ) = − ( x − 3) − 52 . Jadi,
∫
dx 16 + 6 x − x
2
dx
=∫
5 − ( x − 3) 2
dx
∫
2
2
. Misalkan v = x − 3. Maka,
dv
=∫
16 + 6 x − x 2 52 − v 2 Selanjutnya, substitusi v = 5sin w, sehingga dv = 5cos wdw. Maka
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
25
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
∫
dv 5 −v 2
2
=∫
5cos wdw
5 − 5 sin w ⎛ x −3⎞ = sin −1 ⎜ ⎟+C ⎝ 5 ⎠ 2
2
2
=∫
5cos wdw ⎛v⎞ = ∫ dw = sin −1 ⎜ ⎟ + C 5cos w ⎝5⎠
Contoh Tentukan volume benda putar yang dibangkitkan dengan memutar daerah yang dibatasi y=4/(x2+4), sb-x, dan garis x=0 dan x=2.
Latihan: Selesaikan
∫
3 xdx x + 2x + 5 2
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
26
13
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
4. Integral Parsial Bila metoda substitusikan sebenarnya adalah balikan dari Aturan Rantai, maka metoda integral parsial didasarkan pada aturan turunan untuk perkalian: Diberikan u=u(x) dan v=v(x) mempunyai turunan Dx(u (x) v (x))=u’ (x) v (x) +u (x) v’ (x) atau u (x) v’ (x)=Dx(u (x) v (x))−u’ (x) v (x) Apabila kedua ruas diintegralkan
∫ ( u ( x ) v ' ( x ) ) dx = ∫ dx ( u ( x ) v ( x ) ) dx − ∫ v ( x ) u ' ( x ) dx = uv − ∫ v ( x ) u ' ( x ) dx d
Catatan : Diferensial dv = v ' ( x ) dx dan du = u ' ( x ) dx
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
27
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Teorema Integral Parsial Jika fungsi-fungsi u = u ( x ) dan v = v ( x ) mempunyai turunan, maka
∫ udv = uv − ∫ vdu Sedangkan integral parsial untuk integral tentu adalah
∫
x =b
x =a
udv = [uv ]x = a − ∫ x =b
x =b
x=a
vdu = ⎡⎣u ( b ) v ( b ) − u ( a ) v ( a ) ⎤⎦ − ∫
x =b
x=a
vdu
Misalkan u1 = u ( a ) , u2 = u ( b ) , v1 = v ( a ) , v2 = v ( b ) , sehingga
∫
v2
v1
udv = [u2 v2 − u1v1 ] − ∫ vdu u2
u1
Catatan: pilihlah u dan dv sehingga ∫ vdu mudah dihitung. Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
28
14
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Contoh Hitunglah ∫ e x cos xdx Misalkan u = e x , dv = cos dx, sehingga du = e x dx dan v = sin x
∫e
Maka
x
cos xdx = e x sin x − ∫ e x sin xdx
Untuk integral ke dua, misalkan w = e x , dv = sin xdx. Maka dw = e x dx dan v = − cos x. Diperoleh
∫e
x
sin xdx = e x cos x + ∫ e x cos xdx
Dengan demikian
∫e
x
cos xdx = e x sin x − ⎡e x cos x + ∫ e x cos xdx ⎤ ⎣ ⎦
Pindahkan ∫ e x cos xdx pada ruas kiri. Akhirnya diperoleh x ∫ e cos xdx =
e x sin x − e x cos x 2
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
29
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Pada contoh di atas, perhatikan bahwa kita dapat menyelesaikan x ∫ e cos xdx karena integral tersebut kembali muncul pada ruas kanan. 2 Contoh Hitunglah ∫ ln xdx 1
u = ln x, dv = dx, sehingga du =
Misalkan Maka
∫
2
1
1 dx, v = x x
2 1 2 2 ln xdx = [ x ln x ]1 − ∫ x dx = 2 ln 2 − ∫ dx = 2 ln 2 − 1 1 1 x
Rumus Reduksi Formula atau rumus berbentuk n k ∫ f ( x ) dx = g ( x ) + ∫ f ( x ) dx,
k
disebut rumus reduksi, karena nilai pangkat f mengalami penurunan. Formula semacam ini biasa ditemukan dalam integral parsial Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
30
15
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Contoh Tentukan rumus reduksi untuk ∫ sin n xdx Misalkan u = sin n −1 x, dv = sin xdx. Maka du = ( n − 1) sin n − 2 x cos xdx dan v = − cos x. Jadi,
∫ sin
n
xdx = − sin n −1 x cos x + ( n − 1) ∫ sin n − 2 x cos 2 xdx
= − sin n −1 x cos x + ( n − 1) ∫ sin n − 2 x (1 − sin 2 x ) dx = − sin n −1 x cos x + ( n − 1) ∫ sin n − 2 xdx − ( n − 1) ∫ sin n xdx
Apabila ∫ sin n xdx pada ruas kanan dipindahkan ke ruas kiri n ∫ sin n xdx = − sin n −1 x cos x + ( n − 1) ∫ sin n − 2 xdx dan bila diselesaikan, diperoleh n ∫ sin xdx = −
sin n −1 x cos x ( n − 1) sin n − 2 xdx + n n ∫
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
31
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
5. Integral Fungsi Rasional Metoda Pecahan Parsial Metoda pecahan parsial adalah tehnik untuk mengintegralkan fungsi-fungsi rasional, yaitu fungsi-fungsi berbentuk R ( x) =
p ( x)
q ( x)
,
p ( x ) dan q ( x ) adalah polinomial
Ide dasar adalah metoda ini adalah menuliskan fungsi rasional sebagai jumlah dari fungsi pecahan yang lebih sederhana. 5x − 1 Contoh Tentukan ∫ 2 dx
x −1 5x − 1 5x − 1 A B Perhatikan bahwa 2 = = + x − 1 ( x − 1)( x + 1) x − 1 x + 1
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
32
16
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Langkah berikutnya adalah menentukan koefisien A dan B. Ini dilakukan dengan mengalikan kedua ruas dengan ( x − 1)( x + 1) sehingga 5 x − 1 = A ( x + 1) + B ( x − 1) = ( A + B ) x + ( A − B ) Maka haruslah A + B = 5 dan A − B = −1. Dengan menyelesaikan sistem persamaan ini diperoleh A = 2 dan B = 3
3 ⎤ 2 3 ⎛ 5x − 1 ⎞ ⎡ 2 + dx = ∫ dx + ∫ dx ⎟dx = ∫ ⎢ 2 ⎥ x −1 x +1 −1⎠ ⎣ x − 1 x + 1⎦ d ( x − 1) d ( x + 3) = 2∫ dx + 3∫ = 2 ln x − 1 + 3ln x + 1 x −1 x +1
∫ ⎝⎜ x
(
2
= ln x − 1 x + 1
3
)+C
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
33
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Contoh Selesaikan
∫x
3
x +1 dx − 4 x2 + 4x
x +1 x +1 x +1 A B C = = = + + 2 2 2 2 − x x 2 x − 4x + 4x x ( x − 4x + 4) x ( x − 2) ( x − 2) 3
Kalikan kedua ruas dengan x ( x − 2 ) , sehingga 2
( x + 1) = A ( x − 2 )
2
+ Bx ( x − 2 ) + Cx
x + 1 = ( A + B ) x + ( −4 A − 2 B + C ) x + 4 A 2
Maka koefisien kedua polinomial haruslah sama. Ini memberikan sebuah sistem persamaan A + B = 0, −4 A − 2 B + C = 1, 4 A = 1 yang penyelesaiannya adalah A = 1 4, B = −1 4, C = 3 2. Maka,
x +1
1 dx 1 dx 3 dx − ∫ + ∫ x 4 x − 2 2 ( x − 2 )2
∫ x3 − 4 x 2 + 4 x dx = 4 ∫
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
34
17
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
=
1 1 d ( x − 2) 3 d ( x − 2) + ∫ ln x − ∫ x−2 4 4 2 ( x − 2 )2
1 1 3 1 = ln x − ln x − 2 − 4 4 2 ( x − 2) Dua integral terakhir diselesaikan dengan substitusi u = x − 2.
2 x2 + x − 1 ∫ x3 + 4 x dx 2 x 2 + x − 1 2 x 2 + x − 1 A Bx + C = = + 2 x x +4 x3 + 4 x x ( x2 + 4)
Contoh Tentukanlah
Setelah kedua ruas dikalikan dengan penyebut. maka diperoleh 2 x 2 + x − 1 = A ( x 2 + 4 ) + ( Bx + C ) x = ( A + B ) x 2 + Cx + 4 A. Kesamaan kedua polinomial berarti koefisien-koefisien harus sama. Maka 2 = A + B,1 = C , −1 = 4 A. Penyelesaian sistem persamaan ini adalah Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
35
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
A = − 1 4, B = 9 4, C = 1 Apabila digunakan pada integral di atas, kita peroleh 2x2 + x − 1 1 dx 1 9 x + 4 ∫ x3 + 4 x dx = − 4 ∫ x + 4 ∫ x2 + 4 dx 1 9 xdx dx = − ln x + ∫ 2 +∫ 2 4 4 x +4 x +4 1 9 xdx 1 x = − ln x + ∫ 2 + tan −1 4 4 x +4 2 2 Untuk integral kedua, gunakan substitusi w = x 2 + 4 sehingga dw = 2 xdx
∫x
xdx 1 2 xdx 1 dw 1 1 = ∫ 2 = ∫ = ln w = ln x 2 + 4 2 2 +4 2 x +4 2 w 2
Jadi, 2x2 + x − 1 1 9 1 −1 x 2 ∫ x3 + 4 x dx = − 4 ln x + 8 ln x + 4 + 2 tan 2 + C Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
36
18
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Contoh Selesaikan x
(1 − x ) ( x
2
+ 1)
2
=
∫
x
(1 − x ) ( x 2 + 1)
A 1− x
+
2
dx
Bx + C Dx + E + , 2 2 x + 1 ( x 2 + 1)
(
)
Kalikan kedua ruas dengan (1 − x ) x 2 + 1
2
x 2 + 1 irreducible sehingga
x = A ( x 2 + 1) + ( Bx + C )(1 − x ) ( x 2 + 1) + ( Dx + E )(1 − x ) 2
x = ( A − B) x 4 + ( B − C ) x3 + ( 2 A − B + C − D ) x 2 + ( B − C + D − E ) x + ( A + E + C) Maka koefisien kedua polinomial haruslah sama. Ini memberikan sebuah sistem persamaan A − B = 0, B − C = 0, 2 A − B + C − D = 0, B − C + D − E = 1, A + C + E = 0 Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
37
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Penyelesaiannya adalah A = B = C = 1 4, D = 1 2, E = − 1 2. Maka,
∫
x
(1 − x ) ( x 2 + 1)
2
dx =
1 dx 1 ( x + 1) dx 1 ( x − 1) dx + ∫ 2 + ∫ ∫ 4 1− x 4 2 ( x 2 + 1)2 x +1
Substitusi u = 1 − x dan v = x 2 + 1, maka du = − dx, dv = 2 xdx. dx ⎞ 1 dx 1 ( x + 1) dx 1 du 1 ⎛ 1 dv + ∫ 2 =− ∫ + ⎜ + ⎟ ∫ 4 1− x 4 4 u 4 ⎝ 2 ∫ v ∫ x2 + 1 ⎠ x +1 1 1 1 = − ln 1 − x + ln x 2 + 1 + tan −1 x 4 8 4 − x 1 dx ) 1 ( 1 1 1 ⎛ 1 dv ⎞ 1 xdx dx dx = − = ⎜ ⎟− 2 ∫ ( x 2 + 1)2 2 ∫ ( x 2 + 1)2 2 ∫ ( x 2 + 1)2 2 ⎝ 2 ∫ v 2 ⎠ 2 ∫ ( x 2 + 1)2 =−
1
4 ( x + 1) 2
−
dx 1 . 2 ∫ ( x 2 + 1)2
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
38
19
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Untuk menyelesaikan integral terakhir, misalkan x = tan θ , dx = sec 2 θ dθ , dan x 2 + 1 = tan 2 θ + 1 = sec2 θ .
∫
dx
(x
2
+ 1)
2
=∫
sec 2 θ dθ
( sec θ ) 2
2
= ∫ cos 2 θ dθ =
1 θ sin 2θ (1 + cos 2θ ) dθ = + ∫ 2 2 4
(
tan −1 x 2sin θ cos θ tan −1 x 2 x = + = + 2 4 2 tan −1 x x + = . 2 2 2 ( x + 1)
)(
x2 + 1 1
x2 + 1
)
4
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
39
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Jadi,
∫
1 1 1 dx = − ln 1 − x + ln x 2 + 1 + tan −1 x 4 8 4 (1 − x ) ( x 2 + 1) x
2
⎞ x 1 ⎛ tan −1 x ⎟+C − ⎜ + 2 4 ( x + 1) 2 ⎜⎝ 2 2 ( x + 1) ⎟⎠ 1 1 1 x +1 = − ln 1 − x + ln x 2 + 1 − +C 4 8 4 ( x 2 + 1) −
1
2
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
40
20
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
ALGORITMA DEKOMPOSISI PECAHAN PARSIAL Langkah 1: Lakukan pembagian sehingga diperoleh polinom P ( x ) dan r ( x ) sehingga R ( x) =
p ( x)
q ( x)
= P ( x) +
r ( x)
q ( x)
Jika derajat ( p ( x ) ) < derajat ( q ( x ) ) maka P ( x ) = 0 dan r ( x ) = p ( x ) Langkah 2 : Faktorkan q ( x ) dengan suku perkalian dari bentuk
( ax + b )
n
atau ( ax 2 + bx + c ) dengan ax 2 + bx + c irreducible n
yaitu ax 2 + bx + c = 0 tidak mempunyai akar. Langkah 3: Tulis
r ( x)
q ( x)
sebagai jumlah dari fungsi pecahan yang lebih
sederhana, disebut pecahan parsial, sebagai berikut Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
41
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
a. Untuk tiap faktor ( x + α ) diperoleh k
Ak A1 A2 + +"+ k 2 x +α (x +α) (x +α ) b. Untuk tiap faktor ( ax 2 + bx + c ) diperoleh k
Bk x + Ck B1 x + C1 B2 x + C2 + +"+ k 2 2 ax + bx + c ( ax 2 + bx + c ) ( ax 2 + bx + c ) Langkah 4: Kalikan kedua ruas dengan q ( x ) sehingga diperoleh R ( x ) q ( x ) = polinom dengan koefisien memuat Ai , Bi dan Ci Dari kesamaan di atas, semua konstanta Ai , Bi dan Ci dapat ditentukan.
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
42
21
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
Soal PR Bab 8 8.1 : 4, 6, 12, 16, 19, 33, 34, 48, 52, 59, 64, 66. 8.2 : 4, 6, 9, 13, 21, 22, 23, 26, 31. 8.3 : 3, 6, 12, 20, 23, 27-9, 31, 33. 8.4 : 2, 6, 17, 21, 32, 39, 44, 47, 55, 61, 69, 74, 81, 90. 8.5 : 5, 6, 9, 11, 12, 19, 22, 23, 25, 39, 44. Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB
43
22