11 BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan dari Nilai thitung pada variabel locus of control adalah 1.162 dengan tingkat signifikansi 0,249. Karena 1.162 < 1,993 dan 0,249>0,05. Variabel bebas locus of control secara parsial tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan. sedangkan berdasar pada hasil perhitungan dengan menggunakan metode three box didapat pada variable locus of control dalam pernyataan sebenarnya tidak ada yang disebut dengan keberuntugan bagi responden nilainya adalah tinggi yaitu sebesar 50.8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa locus of control yang dimiliki responden adalah sedang. Maka dapat dikatakan bahwa locus of control tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan yang artinya H1 dapat ditolak. Hasil penelitian Retno Purnomo dengan judul Pengaruh keprobadian, self eficacy dan locus of control terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil menengah. Locus of control juga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM. Locus of control terkait dengan tingkat kepercayaan seseorang tentang peristiwa, nasib, keberuntungan dan takdir yang terjadi pada dirinya, apakah karena faktor internal atau faktor eksternal. Individu yang percaya bahwa peristiwa, kejadian, dan takdir disebabkan karena kendali dirinya sendiri disebut dengan internal locus
of
control.
Sedangkan
individu
yang
percaya bahwa peristiwa, kejadian, dan takdir disebabkan karena kendali dari faktor di luar dirinya disebut dengan eksternal locus of control (Robbins, 2005). Berdasarkan teori, pengukuran locus of control seharusnya dilakukan untuk dua dimensi tersebut yaitu internal dan eksternal. Pengukuran locus of control dalam penelitian ini dilakukan secara keseluruhan dan tidak membagi menjadi dua dimensi sehingga terjadi bias atau redudansi. Kekacauan pengukuran inilah yang bisa jadi menyebabkan tidak didukungnya hipotesis. Pembagian menjadi
dua dimensi tersebut memang memiliki argumen kuat, karena masing-masing
22 indikator untuk mengukur locus of control internal dan locus of control eksternal memiliki substansi yang berbeda. Selain itu, locus of control internal memiliki substansi yang lebih positif
dibandingkan
dengan
locus of control
eksternal. Artinya,
internal akan sangat terkait dengan kepribadian yang
sifatnya
positif
locus dan
of control locus
of
control eksternal akan sangat terkait dengan kepribadian yang sifatnya negatif. Keberhasilan seseorang juga akan cenderung ditentukan oleh locus of control internal dibandingkan dengan locus of control eksternal. Oleh karena itu, penelitian mendatang sebaiknya memisahkan dua dimensi locus of control ini agar tidak terjadi kekacauan dalam pengukuran dan pengujian anteseden dan konsekuennya.
2. Berdasarkan dari Nilai thitung pada variabel pemberdayaan adalah 3.988 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena 3.988 > 1.993dan
0.000< 0,05. Variabel bebas
pemberdayaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Berdasar pada hasil perhitungan dengan menggunakan metode three box didapat pada variable PT. FIFGROUP melalui section Head masing-masing memperkenalkan inisiatif individu untuk melakukan perubahan melalui partisipasi dalam menyelesaikan pekerjaan adalah tinggi yaitu sebesar 83,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan yang dimiliki responden adalah tinggi. Maka dapat dikatakan semakin kuat pengaruh pemberdayaan maka semakin kuat hubungan kesesuaian antara pemberdayaan terhadap kinerja karyawan sebagai H2 dapat diterima. Berdasarkan hasil yang telah didapat maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hasil penelitian
7.2 Saran Bagi peneliti yang akan datang Diharapkan pada penelitian yang akan datang, jumlah sampel yang digunakan lebih banyak. Dengan sampel yang relatif lebih banyak maka hasil analisis dari
33 penelitian yang didapatkan akan lebih akurat. Masih perlu dilakukan penelitian pada aspek yang sama untuk mengetahui konsistensi hasil penelitian ini.Sebaiknya menambah faktor – faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga penelitian mendatang akan menghasilkan penelitian lengkap.
yang lebih
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan dari Nilai thitung pada variabel locus of control adalah 1.162 dengan tingkat signifikansi 0,249. Karena 1.162 < 1,993 dan 0,249>0,05. Variabel bebas locus of control secara parsial tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan. sedangkan berdasar pada hasil perhitungan dengan menggunakan metode three box didapat pada variable locus of control dalam pernyataan sebenarnya tidak ada yang disebut dengan keberuntugan bagi responden nilainya adalah tinggi yaitu sebesar 50.8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa locus of control yang dimiliki responden adalah sedang. Maka dapat dikatakan bahwa locus of control tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan yang artinya H1 dapat ditolak. Hasil penelitian Retno Purnomo dengan judul Pengaruh keprobadian, self eficacy dan locus of control terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil menengah. Locus of control juga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM. Locus of control terkait dengan tingkat kepercayaan seseorang tentang peristiwa, nasib, keberuntungan dan takdir yang terjadi pada dirinya, apakah karena faktor internal atau faktor eksternal. Individu yang percaya bahwa peristiwa, kejadian, dan takdir disebabkan karena kendali dirinya sendiri disebut dengan internal locus
of
control.
Sedangkan
individu
yang
percaya bahwa peristiwa, kejadian, dan takdir disebabkan karena kendali dari faktor di luar dirinya disebut dengan eksternal locus of control (Robbins, 2005). Berdasarkan teori, pengukuran locus of control seharusnya dilakukan untuk dua dimensi tersebut yaitu internal dan eksternal. Pengukuran locus of control dalam penelitian ini dilakukan secara keseluruhan dan tidak membagi menjadi dua dimensi sehingga terjadi bias atau redudansi. Kekacauan pengukuran inilah yang bisa jadi menyebabkan tidak didukungnya hipotesis. Pembagian menjadi
dua dimensi tersebut memang memiliki argumen kuat, karena masing-masing
22 indikator untuk mengukur locus of control internal dan locus of control eksternal memiliki substansi yang berbeda. Selain itu, locus of control internal memiliki substansi yang lebih positif
dibandingkan
dengan
locus of control
eksternal. Artinya,
internal akan sangat terkait dengan kepribadian yang
sifatnya
positif
locus dan
of control locus
of
control eksternal akan sangat terkait dengan kepribadian yang sifatnya negatif. Keberhasilan seseorang juga akan cenderung ditentukan oleh locus of control internal dibandingkan dengan locus of control eksternal. Oleh karena itu, penelitian mendatang sebaiknya memisahkan dua dimensi locus of control ini agar tidak terjadi kekacauan dalam pengukuran dan pengujian anteseden dan konsekuennya.
2. Berdasarkan dari Nilai thitung pada variabel pemberdayaan adalah 3.988 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena 3.988 > 1.993dan
0.000< 0,05. Variabel bebas
pemberdayaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Berdasar pada hasil perhitungan dengan menggunakan metode three box didapat pada variable PT. FIFGROUP melalui section Head masing-masing memperkenalkan inisiatif individu untuk melakukan perubahan melalui partisipasi dalam menyelesaikan pekerjaan adalah tinggi yaitu sebesar 83,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan yang dimiliki responden adalah tinggi. Maka dapat dikatakan semakin kuat pengaruh pemberdayaan maka semakin kuat hubungan kesesuaian antara pemberdayaan terhadap kinerja karyawan sebagai H2 dapat diterima. Berdasarkan hasil yang telah didapat maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hasil penelitian
7.2 Saran Bagi peneliti yang akan datang Diharapkan pada penelitian yang akan datang, jumlah sampel yang digunakan lebih banyak. Dengan sampel yang relatif lebih banyak maka hasil analisis dari
33 penelitian yang didapatkan akan lebih akurat. Masih perlu dilakukan penelitian pada aspek yang sama untuk mengetahui konsistensi hasil penelitian ini.Sebaiknya menambah faktor – faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga penelitian mendatang akan menghasilkan penelitian lengkap.
yang lebih
44 DAFTAR PUSTAKA
Brotosumarto, S., 2009, “Locus of Control dalam Menyikapi Sukses dan Gagal”, Data HR,Portalhr.com
Byars dan Rue. 1997. Human resources and personnel management. Richard D Iriwin, Inc. Illinois. Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia : Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT Indeks. Leovani, Ega. 2015. Implementasi pemberdayaan karyawan di PT. FIF Group Cabang Palembang: tidak dipublikasikan. Fuad Mas’ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Simamora, Henry.2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Spreitzer, M.Grethen,1995,”Psychological Empowerment Measurement in the Workplace : Demension, Measurement, and Validition”, Academy of Management Journal, Vol 38.No.5. Noe, et al. 1997. Fundamental of Human Resource Management, Second Edition. McGrawHill Irwin. Sedarmayanti. 2000. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju. Bandung. Mulyadi dan Setyawan, J. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Edisi 2, Jakarta. Penerbit Salemba Empat. Tjipto, Fandi. 2000. Prinsip-Prinsip total Quality Service. Jogjakarta. PT Indeks. Milwadani,
MM,
1991,
Pranata, Vol.10.No 1.
“Empowerment
dan
Penerapannya”,
Majalah
Ilmiah