54
BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN
5.1 Konsep Visual 5.1.1 Mood dan Warna Warna yang dipakai dalam film ini meliputi warna-warna cokelat, biru, kuning, merah, hitam dan putih. Warna cokelat, kuning, dan biru merupakan simbol dari tiga karakter di film, yaitu kaum pribumi, kaum Tionghoa, dan kaum Belanda. Warna putih dan hitam dipakai untuk penggunaan typeface, sebagai elemen narasi yang merupakan dimensi yang berbeda dari peristiwa di dalam film. Warna merah mengalami aksentuasi yang kuat, sebagai simbol kekerasan dan darah yang tertumpah, dan dipakai sesekali di dalam typeface untuk situasi tertentu yang membutuhkan penekanan makna dalam visualisasi.
Tone Board yang dipakai Gambar 5.1
55
Warna
yang
telah
dipilih
kembali
diolah
sehingga
akhirnya
menghasilkan mood yang sesuai. Dengan penggunaan sistem layering, dilakukan beberapa penyesuaian dan penimpaan warna sehingga hasil akhirnya sesuai dengan mood yang diinginkan.
5.1.2 Elemen Grafis Elemen-elemen grafis yang dipakai di dalam film ini merupakan bagian dari komposisi, untuk memperkuat penyampaian pesan dan sebagai bagian dari pemilihan motion style. Adapun elemen-elemen grafis yang dipakai di dalam film ini antara lain didominasi oleh bentuk sapuan kuas, tekstur kertas tua, dan bentuk percikan darah.
Elemen grafis yang dominan dipakai Gambar 5.2
56
5.1.3 Tipografi Ada dua jenis typeface yang digunakan oleh penulis dalam film dokumenter ini, yaitu sans serif dan serif. Typeface-typeface tersebut antara lain ”Old Style” untuk judul film, karena memiliki karakter yang klasik dan "Accidental Presidency" untuk narasi dan sub-judul film, karena bentuknya yang kokoh dan kuat merupakan komplemen yang baik dari "Old Style". Kombinasi keduanya menghasilkan keseimbangan yang baik. Selain itu, sebagai teks narasi, "Accidental Presidency" memiliki karakter yang unik, dimana bentuknya yang mudah dikenali membuatnya mudah terbaca, tetapi tidak menimbulkan pertentangan dalam hirarki komposisi.
Typeface yang dipakai Gambar 5.3
5.1.4 Desain Karakter Karakter yang dipakai di dalam film ini meliputi orang Tionghoa, orang Belanda, dan orang Pribumi. Penulis merancang karakter-karakter tersebut dengan bentuk yang sederhana, menyerupai boneka/wayang, yang menunjukkan masing-masing kaum sebagai objek dari manipulasi, objek dari sebuah
57
kekuasaan. Kaum Tionghoa dan Pribumi sebagai objek dari manipulasi kaum Belanda, dan kaum Belanda sebagai objek dari keserakahan.
Desain karakter kaum Tionghoa Gambar 5.4
Desain karakter kaum Eropa/Belanda Gambar 5.5
58
Desain karakter kaum Pribumi Gambar 5.6
Desain karakter yang telah divisualisasi dalam 3D Gambar 5.7
59
5.1.5 Desain Objek dan Environment Objek-objek di dalam film animasi dokumenter ini antara lain: 5.1.5.1 Kapal Laut Kapal laut yang ditampilkan di dalam film dokumenter ini terbagi dua jenis, yaitu kapal dagang Tionghoa atau yang dikenal dengan "jung", dan kapal Belanda.
3D Kapal Tionghoa Gambar 5.8
3D Kapal Belanda Gambar 5.9
60
5.1.5.2 Environment dan Objek Pendukung Environment yang ada dirancang secara kompleks dan dibuat dengan objek 3D yang telah dirender dan dikomposisikan dengan sistem layering, dengan demikian mempertahankan look yang sangat representatif namun tetap tidak mengalihkan empasis dari karakter-karakter yang ada.
3D rumah Gambar 5.10
61
Objek pendukung yang ada di dalam film ini beraneka ragam, dan semuanya
bertujuan
untuk
mendukung
memperkuat sisi storytelling dari segi visual.
3D teks Gambar 5.11
3D senapan Gambar 5.12
penyampaian
pesan
dan
62
3D peta dunia Gambar 5.13
5.1.6 Transisi Sebagai penghubung antar bab dan antar adegan, dibutuhkan elemenelemen transisional yang mendukung. Ada transisi yang menggunakan transparansi gambar, dan ada transisi yang benar-benar dibuat untuk perpindahan per bab.
Transisi menggunakan transparansi gambar Gambar 5.14
63
Transisi penghubung antar bab Gambar 5.15
5.1.7 Visual Effects Untuk memperkuat visualisasi, penulis menggunakan efek-efek visual dalam film dokumenter ini. Visual effect mencakup penggunaan sistem partikel untuk menghasilkan objek dalam jumlah yang banyak dan menghasilkan visualisasi yang lebih alamiah, sebagai komplemen atas kesederhanaan bentuk elemen visual utama.
Visual efek partikel koin Gambar 5.16
64
Visual efek partikel rempah Gambar 5.17
Visual efek partikel asap Gambar 5.18
Visual efek partikel lebur Gambar 5.19
65
5.2 Hasil Visual Berikut merupakan potongan-potongan film animasi dokumenter Chinezenmoord: Batavia 1740.
Screenshot hasil akhir Gambar 5.20
5.3 Item Pendukung 5.3.1 Poster Penulis merancang tiga buah poster sebagai promotional item untuk film animasi dokumenter Chinezenmoord: Batavia 1740. Poster-poster tersebut antara lain:
66
Poster Seri 1 Gambar 5.21
Poster Seri 2 Gambar 5.22
67
Poster Seri 3 Gambar 5.23
5.3.2 Pembatas Buku
Pembatas Buku Gambar 5.24
68
5.3.3 Pin
Desain Pin Seri 1 Gambar 5.25
Desain Pin Seri 2 Gambar 5.26
69
5.3.4 Banner
Desain Baner Gambar 5.27
70
5.3.5 Cover DVD
Cover Depan dan Inlay Gambar 5.28
Cover Belakang dan Inlay Gambar 5.29