63 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN
5.1
Judul Seri Prangko
Gambar 5.1 Judul Seri Prangko
Font yang digunakan dalam judul seri prangko antara lain: •
Pada tulisan “Kampung Betawi” menggunakan font Aquiline yang diatur sedemikian rupa dan terdapat beberapa perubahan pada bentuk dan letak huruf. Font ini mengesankan kebudayaan Betawi yang banyak terdapat peninggalan tempo dulu, seperti tulisan-tulisan peninggalan Portugis dan Belanda.
•
Pada tulisan “Betawi Village” font yang digunakan P22 Operina Corsivo, dengan bentuk yang alami atau tidak kaku memperlihatkan kesan tradisional.
•
M enggunakan
ilustrasi
ondel-ondel
yang
dulunya
dipercaya
sebagai
perlambangan arwah nenek moyang yang digunakan sebagai penolak bala. Selain itu juga dalam setiap acara atau tempat – tempat Betawi, ondel – ondel pasti akan kita temukan, oleh sebab itu ondel – ondel digunakan pada ilustrasi judul prangko kampung Betawi.
64 Warna yang digunakan hitam dan coklat, untuk mengesankan unsur tradisional dari pakain abang Betawi dan peci yang umumnya berwarna hitam. Sedangkan coklat banyak terdapat pada bangunan Betawi. Pada gambar ondel – ondel warna merah, kuning dan hijau merupakan pengaruh dari Cina dan M elayu.
5.2
Karakter 5.2.1
Abang dan None
Gambar 5.2 Abang dan None
Pakaian abang menggunakan jas berwarna hitam, tutup kepala dan kain dipinggang bermotif dan warna sama. None menggunakan warna krudung yang sama dengan tutup kepala dan kain dipinggang abang agar terlihat serasi. Warna ungu pada kain abang, krudung dan sarung none merupakan warna dari bunga tapak dara yang dipercaya oleh orang Betawi memiliki banyak khasiat. Sedangkan warna jingga, dari hiasan bunga matahari pada kaca patri rumah Betawi, yang mengesankan sinar kehidupan bagi penghuni rumah.
65 5.2.2
Rumah Adat Betawi
Gambar 5.3 Rumah Adat Betawi
Rumah yang dibuat adalah tipe bapang dengan bentuk atap seperti pelana dengan 4 lipatan. Dibawah atap terdapat segitiga berjajar yang disebut gigi balang, sebagai penghias rumah. Di atas pintu terdapat hiasan kaca patri bunga matahari, sebagai lambang sinar kehidupan bagi penghuni rumah. Ciri lainnya terdapat tiang pada teras sebagai penahan atap dan terdapat pager yang disebut puger, sebagai pemisah bagian halaman dan rumah.
5.2.3
Kerak Telor
Gambar 5.4 Kerak Telor
66 Angkring pikulan kerak telor menggunakan warna hijau, merah dan kuning yang merupakan pengaruh dari M elayu dan Cina. Penjual menggunakan pakaian sadariah seperti baju koko dan celana hitam. Dilengkapi dengan peci hitam, sarung motif garis yang dikalungkan pada leher. Ciri khas dari kerak telor adalah alat masak atau kompornya yang terbuat dari tanah liat disebut anglo. Juga dilengkapi dengan alat, bahan seperti telor, bumbu dan yang lainnya.
5.2.4
Ondel – ondel
Gambar 5.5 Ondel – ondel
Warna ondel – ondel pria berwajah merah, bertaring, memiliki kumis dan jenggot. Berpakaian sadariah merah yang mencolok dan terdapat sarung yang dikalungkan dileher. Sedangkan pada ondel – ondel wanita berwajah putih dilengkapi dengan anting – anting, baju berwarna bertabrakan dan selendang. Pada kepala ondel – ondel terdapat hiasan kembang kelapa yang memiliki arti
67 agar manusia dapat berguna bagi lingkungannya, seperti pohon kelapa yang semua bagiannya dapat dimanfaatkan.
5.2.5
Tari Pencak Silat
Gambar 5.6 Tari Pencak Silat
Pakaian yang disebut pagsi berwarna biru, dengan daleman kaos putih. Kemudian menggunakan peci hitam dan sabuk berwarna hijau. Dengan wajah tersenyum atau tertawa untuk memperlihatkan bahwa pencak silat juga dapat menjadi seni tari, bukan hanya sebagai adu kekuatan.
68 5.2.6
Ronggeng Blantek
Gambar 5.7 Ronggeng Blantek
Hiasan kepala bernama kembang topeng dengan hiasan bulat berwarna merah, pink, kuning dan hijau serta terdapat tali kecil menjuntai, yang sangat mencirikan tarian ini. Hiasan dari pundak berwarna merah disebut toka – toka teratai merah dengan hiasan kalung disebut tanduk. Pakaian berwarna pink, pada bagian lengan terdapat hiasan dengan warna kuning, hijau dan merah. Terdapat
69 selampe, sarung bermotif tumpal dan pending atau ikat pinggang pada pinggang sebagai penahan sarung dan selampe yang disematkan di pinggang.
5.2.7
Tanjidor
70
Gambar 5.8 Tanjidor
Pakaian pada pemain tanjidor berwarna kuning, yang diambil dari hiasan kaca patri bunga matahari pada rumah Betawi. Dengan gerakan yang bebas dan raut wajah yang ceria, menggambarkan kecerian dan kebebasan kesenian Betawi memainkan alat musik tanjidor.
71 5.3
Warna
Gambar 5.9 Warna yang digunakan
Warna yang digunakan adalah warna terang seperti jingga, hijau muda, kuning dan lainnya untuk menyesuaikan dengan ilustrasi anak, dan kebudayaan Betawi yang ceria dan dinamis. Warna yang dominan digunakan pada prangko adalah warna hijau, untuk menggambarkan kampung Betawi yang masih alami. Warna coklat untuk warna bangunan seperti tiang atau puger pada teras yang terbuat dari kayu. Sedangkan pada beberapa item banyak menggunakan warna jingga untuk menggambarkan orang Betawi yang hangat, spontan dan dinamis.
72 5.4
Pemilihan Font
•
P22 Operina Corsivo Digunakan pada judul atau sub judul, pada poster dan juga tulisan yang tidak terlalu panjang . P22 Operina Corsivo berbentuk alami tidak kaku dan berkesan tradisional.
•
Fontin S ans Text menggunakan Fontin Sans yang merupakan font sans – serif agar terlihat tidak terlalu serius, dibandingkan menggunakan font serif yang berkesan serius. Bentuk pada stroke-nya yang tebal dan tipis, terlihat berkesan lebih alami.
•
Pada prangko menggunakan font P22 Operina Corsivo dan Fontin Sans, agar prangko tidak terlihat terlalu sepi, dengan perbedaan ukuran menurut hirarkinya.
5.5
Grid Grid secara keseluruhan sederhana, agar tulisan dan gambar terlihat teratur dan
tidak terpotong pada media desain. Pada prangko, sebagai media utama grid atas, bawah, kanan dan kiri adalah 1,5 mm.
73
Gambar 5.10 Grid pada Prangko
5.6
Item Pada item yang paling terpenting sebagai tujuan utama adalah 8 keping prangko,
kemudian dikembangkan menjadi item yang tidak hanya secarik kertas berukuran 3x4cm. Pada item – item terdapat judul seri prangko yaitu kampung Betawi dan data penyelenggara yaitu Pos Indonesia. Pada item – item umumnya terdapat keseragaman dengan background berwarna jingga yang menggambarkan orang Betawi hangat, spontan dan ceria. Juga terdapat bentuk segitiga berhadapan disebut tumpal atau mata tumbak. M otif ini diartikan sebagai kebesaran, kesuburan dan gunung M eru yang dianggap suci. Karakter abang dan none terlihat pada beberapa item sebagai penyapa atau salam ramah seperti ucapan selamat datang di kampung Betawi, bagi yang melihat item yang ada. Item – item terbagi dua yaitu utama dan pendukung.
74 5.6.1
Item Utama 5.6.1.1 Prangko Dari delapan keping prangko yang berukuran 3x4cm horizontal dan vertikal serta prangko berukuran 12x3cm dibuatlah minisheet, carik kenangan dari tanjidor yang memiliki ukuran berbeda dan fullsheet.
Gambar 5.11 Minisheet
Gambar 5.12 Carik Kenangan
75
Gambar 5.13 Fullsheet
5.6.1.2 Kemasan Prangko Kemasan prangko merupakan kertas tebal berbentuk lipatan dan pada bagian dalamnya terdapat plastik tempat untuk minisheet, carik kenangan, juga terdapat lembaran sebagai penjelasan mengenai prangko dan Betawi.
Gambar 5.14 Kemasan Prangko
76 5.6.1.3 S ampul Hari Pertama Sampul hari pertama berupa amplop, terdiri dari 7 set. Pada setiap bagian depannya terdapat ilustrasi setiap prangko, kecuali abang dan none yang disatukan. Karena amplop ini dapat digunakan untuk pengiriman, tersedia prangko yang sesuai dengan ilustrasi, cap terbit pertama, lima kotak untuk penulisan kode pos dan area kosong di atas kotak kode pos untuk menulis alamat yang dituju. Pada cap terbit pertama terdapat tulisan Jakarta, 22 Juni 2010, berarti dicetak di Jakarta pada tanggal 22 Juni yang merupakan hari jadi atau ulang tahun Jakarta.
Gambar 5.15 Contoh SHP
Gambar 5.16 Cap Hari Terbit Pertama
77 5.6.2
Item Pendukung
•
Poster Pada poster diperlihatkan benda – benda pos seperti minisheet, carik kenangan, fullsheet, sampul hari pertama dan kemasan prangko yang dapat ditemukan di kantor pos mulai tanggal 22 Juni 2010.
Gambar 5.17 Poster
•
Kemasan S ampul Hari Pertama
Gambar 5.18 Kemasan SHP
78 •
Map Berfungsi sebagai tempat prangko agar tidak terlipat atau rusak.
Gambar 5.19 Map
•
Buku tulis Kecil
Gambar 5.20 Buku Tulis Kecil
79 •
Mug
Gambar 5.21 Mug
•
Paper Bag
Gambar 5.22 Paper Bag
80 •
Gantungan Kunci
Gambar 5.23 Gantungan Kunci