BAB 4 US ULAN DAN HAS IL
4.1 Evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi terhadap submodul quality management dalam proses work in process (WIP) di PT. XYZ, maka teridentifikasi adanya kebutuhan (requirement) sesuai dengan proses bisnis yang berjalan. Berdasarkan pada kebutuhan yang ditemukan di quality management submodule dalam proses WIP akan dilakukan analisis untuk dengan menggunakan analisis fit/gap. Kebutuhan ini teridentifikasi karena adanya kekurangan baik dari proses bisnis yang ada maupun secara sistem yang tersedia. Sesuai dengan prosedur analisis yang dilakukan, akan ditemukan fit dan gap dari masing-masing kebutuhan yang telah ditemukan. Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu dilakukan customization dan konfiguras i pada proses bisnis maupun sistem yang ada agar kinerja perusahaan dapat meningkat.
4.1.1 Penentuan Requirement Proses Quality Management Dalam proses produksi di proses WIP, terdapat hubungan antara quality management dan proses produksi WIP yaitu pada sistem nonconformance yang berjalan pada masing-masing proses produksi tire dan tube. Kebutuhan dari sistem nonconformance diidentifikasikan dari setiap tahapan proses nonconformance yang berjalan mulai dari penemuan barang defect produksi, 123
124 proses disposisi, proses corrective action hingga evaluasi yang dilakukan pada proses nonconformance tersebut, hasil wawancara dengan bagian Quality Process Control dan analisis akar masalah yang terdapat di Bab 3. Hasil dari analisis
tersebut
menghasilkan
fit/gap
dan
menandakan
perusahaan
membutuhkan perbaikan baik dari sistem dan proses bisnis yang berjalan. Berikut merupakan daftar kebutuhan proses nonconformance dalam proses WIP: Tabel 4.1 Requirement Quality Management Proses WIP No. Proses Bisnis
Kebutuhan/ Requirement
1.
Proses dan sistem
Hierarki approval dapat dijalankan sehingga data
nonconformance
nonconformance yang tersimpan lebih lengkap. Sistem Oracle EBS dapat menangani sistem nonconformance secara keseluruhan. Informasi barang defect terdistribusi kepada bagian terkait. Kesesuaian antara data stok barang defect di EBS dengan stok barang fisik. Sistem NCP harus dapat mendukung kegiatan penelusuran masalah barang. Sistem NCP dapat mendukung evaluasi disposisi barang. Sistem memerlukan locator khusus baik secara fisik maupun data barang defect nonconformance.
125 No. Proses Bisnis
Kebutuhan/ Requirement Pemindahan data barang antar locator produksi dapat terkontrol.
2.
3.
Proses dan Sistem Sistem Oracle EBS dapat menangani sistem disposition disposition
secara keseluruhan.
Proses dan sistem
Sistem Oracle EBS dapat menangani sistem corrective
corrective action
action secara keseluruhan.
4.2 Pengukuran Kinerja Sistem Oracle E-Business Suite Quality Management submodule melalui kuesioner Dalam pengukuran kinerja sistem Oracle E-Business dalam quality management submodule digunakan sebuah metode penelitian untuk mendapatkan data mengenai kinerja sistem pada proses berjalan. M etode kuisioner adalah salah satu metode yang digunakan untuk mendapatkan data kinerja sistem apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan proses bisnis yang ada atau tidak dengan jumlah responden yang banyak untuk meyakinkan data yang didapat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Dalam kuesioner ini, 20 responden terlibat dari divisi IT, produksi dan quality. Dalam metode kuesioner ini terdapat 10 pertanyaan yang membahas tentang sistem quality management dalam proses produksi WIP. Adapun cara mengukur tingkat kinerja sistem yang telah dikembangkan adalah dengan menggunakan skala Likert.
126 Berikut adalah komposisi nilai yang digunakan dalam kuesioner adalah :
Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5.
Setuju (S) memiliki skor 4.
Netral (N) memiliki skor 3.
Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2.
Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki skor 1.
M enurut metode Likert yang dipakai akan dihubungkan berdasarkan masalah yang ditemukan dari sistem NCP yaitu dalam proses nonconformance, disposition dan corrective action yang berjalan. Untuk mengetahui rank kinerja sistem yang akan dipakai dalam Fit/ Gap Analysis adalah : •
Apabila semua responden menjawab sangat tidak setuju, maka jumlah
skor terendah adalah 20 x 1 = 20 (nilai minimal). •
Apabila semua responden menjawab sangat setuju, maka jumlah skor
tertinggi adalah 20 x 5 = 100 (nilai maksimal). Sehingga dapat dilihat, range selisih antara 20 sampai 100 adalah 80, sehingga pembagian dan pemisahan rank dapat terbagi menjadi low, medium, dan high. Dalam pemisahan range rank yang dapat dipakai, maka hasil keseluruhan perlu dibagi 3 sehingga masing-masing range rank adalah 26,6 ≈ 27.
•
Jumlah skor antara 20 – 46 diberi rank Low yaitu tidak terlalu penting.
•
Jumlah skor antara 47 - 73 diberi rank Medium yaitu penting.
•
Jumlah skor antara 74 - 100 diberi rank High yaitu sangat penting.
127 4.3 Pengukuran Kinerja Sistem NCP Didalam pengukuran
kinerja sistem NCP yang mencakup
proses
nonconformance, disposition dan corrective action dilakukan pada 20 responden yang terdiri dari 6 staf divisi IT, 6 staff divisi produksi dan 8 staff divisi quality. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan mengenai proses bisnis dan kinerja sistem yang berjalan dalam sistem NCP. •
Pertanyaan 1 Dalam sistem Oracle E-Business Suite, setujukah Anda apabila peran hierarki approval dalam mendukung proses nonconformance, disposition dan corrective action pada proses produksi WIP dikatakan penting?
Tabel 4.2 Hasil kuesioner pertanyaan 1 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban
Bobot
Total
Pertanyaan 1 Sangat Setuju
8
5
40
Setuju
6
4
24
Netral
4
3
12
Tidak Setuju
2
2
4
Sangat Tidak Setuju
0
1
0
Jumlah
20
80
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 1, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 80 atau 80% yang menunjukkan pada tingkat high.
128 •
Pertanyaan 2 Setujukah Anda apabila sistem Oracle E-Business Suite dikatakan dapat membantu dalam sistem NCP dalam proses produksi WIP?
Tabel 4.3 Hasil kuesioner pertanyaan 2 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 2
Bobot
Total
Sangat Setuju
5
5
25
Setuju
8
4
32
Netral
5
3
15
Tidak Setuju
1
2
2
Sangat Tidak Setuju
1
1
1
Jumlah
20
75
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 2, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 75 atau 75% yang menunjukkan pada tingkat high.
•
Pertanyaan 3 Setujukah Anda apabila sistem Oracle E-Business Suite dapat membantu dalam proses Disposition dalam proses produksi WIP?
Tabel 4.4 Hasil kuesioner pertanyaan 3 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 3
Bobot
Total
Sangat Setuju
5
5
25
Setuju
5
4
20
Netral
4
3
12
129 Tidak Setuju
4
2
8
Sangat
2
1
2
Tidak
Setuju Jumlah
20
69
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 3, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 69 atau 69% yang menunjukkan pada tingkat medium.
•
Pertanyaan 4 Setujukah Anda apabila sistem Oracle E-Business Suite dapat membantu dalam proses corrective action dalam proses produksi WIP?
Tabel 4.5 Hasil kuesioner pertanyaan 4 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 4
Bobot
Total
Sangat Setuju
2
5
10
Setuju
4
4
16
Netral
4
3
12
Tidak Setuju
5
2
10
Sangat
5
1
5
Tidak
Setuju Jumlah
20
53
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 4, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 53 atau 53% yang menunjukkan pada tingkat medium.
130 •
Pertanyaan 5 Setujukah Anda apabila pendistribusian informasi mengenai barang defect pada sistem NCP dalam proses produksi WIP dikatakan penting?
Tabel 4.6 Hasil kuesioner pertanyaan 5 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 5
Bobot
Total
Sangat Setuju
4
5
20
Setuju
4
4
16
Netral
4
3
12
Tidak Setuju
5
2
10
Sangat
3
1
3
Tidak
Setuju Jumlah
20
61
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 5, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 61 atau 61% yang menunjukkan pada tingkat medium.
•
Pertanyaan 6 Setujukah Anda apabila kesesuaian data stok barang defect pada sistem NCP dalam proses produksi WIP dikatakan penting?
Tabel 4.7 Hasil kuesioner pertanyaan 6 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 6
Bobot
Total
Sangat Setuju
2
5
10
Setuju
5
4
20
131 Netral
4
3
12
Tidak Setuju
4
2
8
Sangat
5
1
5
Tidak
Setuju Jumlah
20
55
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 6, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 55 atau 55% yang menunjukkan pada tingkat medium.
•
Pertanyaan 7 Setujukah Anda apabila sistem Oracle E-Business Suite dapat mendukung penelusuran barang defect pada sistem NCP dalam proses produksi WIP?
Tabel 4.8 Hasil kuesioner pertanyaan 7 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 7
Bobot
Total
Sangat Setuju
3
5
15
Setuju
3
4
12
Netral
5
3
15
Tidak Setuju
4
2
8
Sangat
5
1
5
Tidak
Setuju Jumlah
20
55
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 1, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 55 atau 55% yang menunjukkan pada tingkat medium.
132 •
Pertanyaan 8 Setujukah Anda apabila sistem NCP dapat mendukung tindakan evaluasi mengenai disposisi barang dalam proses produksi WIP?
Tabel 4.9 Hasil kuesioner pertanyaan 8 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 8
Bobot
Total
Sangat Setuju
6
5
30
Setuju
6
4
24
Netral
5
3
15
Tidak Setuju
2
2
4
Sangat
1
1
1
Tidak
Setuju Jumlah
20
74
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 8, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 74 atau 74% yang menunjukkan pada tingkat high.
•
Pertanyaan 9 Setujukah Anda apabila pengontrolan data jumlah barang defect pada locator khususnya NCP dalam proses produksi WIP dikatakan penting?
Tabel 4.10 Hasil kuesioner pertanyaan 9 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 9
Bobot
Total
Sangat Setuju
7
5
35
Setuju
5
4
20
133 Netral
6
3
18
Tidak Setuju
2
2
4
Sangat
0
1
0
Tidak
Setuju Jumlah
20
77
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 9, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 77 atau 77% yang menunjukkan pada tingkat high.
•
Pertanyaan 10 Setujukah Anda apabila perpindahan data barang defect antar locator dapat terkontrol dalam proses produksi WIP dikatakan penting?
Tabel 4.11 Hasil kuesioner pertanyaan 10 sistem NCP Pilihan Jawaban
Jawaban Pertanyaan 10
Bobot
Sangat Setuju
5
5
25
Setuju
7
4
28
Netral
7
3
21
Tidak Setuju
1
2
2
Sangat
0
1
0
Tidak
Total
Setuju Jumlah
20
76
Kesimpulan : Dari hasil analisa pertanyaan 1, maka didapatkan bahwa jumlah nilai yaitu 76 atau 76% yang menunjukkan pada tingkat High.
134 4.4 Fit /Gap Analysis Analisis fit/gap merupakan suatu metode untuk mengevaluasi kebutuhan penggunaan terhadap aplikasi sistem yang ada. M etode ini akan membantu dalam mengidentifikasi apakah kebutuhan yang dimiliki perusahaan dapat ditangani oleh aplikasi sistem yang berjalan. Dalam analisis fit/gap menghasilkan fit atau gap dari sistem keseluruhan yang berjalan. Fit berarti kebutuhan perusahaan sudah dapat ditangani oleh sistem aplikasi yang berjalan, sedangkan gap berarti kebutuhan perusahaan tidak dapat ditangani oleh sistem aplikasi yang berjalan. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan terhadap proses bisnis dalam submodul quality management pada proses WIP, khususnya dalam sistem nonconformance dalam PT. XYZ. M aka analisis fit/gap yang dilakukan, disajikan dalam tabel analisis di bawah ini:
135
Tabel 4.12 Analisis Fit/Gap dari Nonconformance EBS Fit No
Requirement
Rank
Level
Comments
Alternatives
Customization
of EBS 1.
Data-data nonconformance
M embuat beberapa
dapat dijalankan
yang tersimpan hanya
collection plan NCP
sehingga data
sebatas level pelapor,
untuk masing-masing
nonconformance yang
sehingga pada level
area produksi WIP.
tersimpan lebih
selanjutnya data tidak
M engatur setting parent-
lengkap.
tersimpan, misalnya
child collection plan di
disposisi barang.
sistem EBS dengan
Hierarki approval
H
P
pengaturan ”delayed”.
136
Fit No
Requirement
Rank
Level
Comments
Alternatives
Customization
of EBS 2
Sistem nonconformance
M elakukan perubahan
M engaktifkan menu
dapat menangani
belum aktif di EBS,
proses bisnis sistem
nonconformance pada
sistem
sehingga data-data
nonconformance pada
sistem Oracle-EBS.
nonconformance
nonconformance pada
proses produksi WIP.
secara keseluruhan.
proses produksi tidak
Sistem Oracle EBS
H
P
tersedia. 3.
Sistem disposition belum
M elakukan perubahan
M engaktifkan menu
dapat menangani
aktif di EBS, sehingga
proses bisnis sistem
disposition pada sistem
sistem disposition
data-data disposition pada
disposition pada
Oracle-EBS.
secara keseluruhan.
proses produksi tidak
proses produksi WIP.
Sistem Oracle EBS
M
P
tersedia.
137
Fit No
Requirement
Rank
Level
Comments
Alternatives Customization
of EBS 4.
5.
Sistem corrective action
M elakukan perubahan
M engaktifkan menu
dapat menangani
tidak berjalan, sehingga
proses bisnis sistem
corrective action pada
sistem corrective
data-data corrective action
corrective action pada
sistem Oracle-EBS.
action secara
pada proses produksi tidak
proses produksi WIP.
keseluruhan.
tersedia.
Sistem Oracle EBS
M
P
Data-data nonconformance
M elakukan pembuatan
defect terdistribusi
yang tersimpan dapat
notification email
kepada bagian terkait.
dikirim lewat email hanya
sebagai sarana informasi
pada level KaSie pelapor
mengenai barang defect
saja.
ke bagian terkait.
Informasi barang
M
P
Pengaturan notification
138
Fit No
Requirement
Rank
Level
Comments
Alternatives Customization
of EBS email pada level collection element. 6.
Data stok barang defect
M elakukan perubahan
stok barang defect di
dengan stok barang fisik
prosedur kerja untuk
EBS dengan stok
sering berbeda.
bagian quality agar
Kesesuaian antara data
barang fisik.
H
G
proses keluar masuk barang defect dapat terkontrol. M engubah template hold dan disposition tag
139
Fit No
Requirement
Rank
Level
Comments
Alternatives Customization
of EBS 7.
Sistem NCP belum dapat
M elakukan perubahan
dapat mendukung
mendukung kegiatan
prosedur kerja bagian
kegiatan penelusuran
penelusuran masalah
quality untuk
masalah barang.
barang.
melakukan proses
Sistem NCP harus
M
G
rework in/out kepada data barang hasil proses NCP untuk mengubah nomor lot produksi.
140
Fit No
Requirement
Rank
Level
Comments
Alternatives
Customization
of EBS
8.
Kertas laporan
Penambahan collection
mendukung evaluasi
penyelesaian tidak pernah
plan yang mendukung
disposisi barang.
kembali ke bagian quality
proses evaluasi yang
sehingga bagian quality
dihubungkan dengan
tidak dapat melakukan
collection plan master
evaluasi.
nonconformance,
Sistem NCP dapat
H
G
disposition, corrective action sehingga data evaluasi dapat tercatat.
141
Fit No
Requirement
Rank
Level
Comments
Alternatives Customization
of EBS 9.
Barang-barang defect yang
M embuat locator khusus
locator khusus baik
merupakan barang NCP
barang defect NCP pada
secara fisik maupun
dan WIP tercampur
setiap proses WIP baik
data barang defect
menjadi satu locator yang
secara aktual maupun
nonconformance.
sama.
secara data.
Sistem memerlukan
H
P
Pembuatan locator, misalnya: locator NCP mixing, extruding, building, SA, curing dan SFG.
142
Fit No
Requirement
Rank
Level
Comments
Alternatives Customization
of EBS 10.
Pemindahan data
H
F
Pemindahan data barang
barang antar locator
antar locator produksi
produksi dapat
dapat dikontrol dengan
terkontrol.
transaksi M OT.
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Analisis Fit/Gap Total
Oracle -EBS Quality Management
Requirement
Submodule
Rank of Requirement
F
G
P
H
6
1
2
3
M
4
0
1
3
L
0
0
0
0
10
1
3
6
Keterangan: Berdasarkan analisis fit/gap yang dilakukan, didapat hasil berupa terdapat 1 requirement yang fit, 3 requirement yang gap dan 6 requirement yang partial.
Gambar 4.2 Diagram Pemenuhan Requirement Fit/Gap pada Oracle EBS Quality Management 143
144 Setelah aplikasi Oracle EBS pada PT. XYZ dianalisis, maka diperoleh hasil berupa 10% fit, 30% gap dan 60% partial fit dalam memenuhi requirement dalam submodul quality management. Sebenarnya aplikasi ini sudah hampir memenuhi kebutuhan perusahaan, tapi karena masih ada kekurangan dalam melakukan customization, maka aplikasi ini masih memiliki 60% partial fit dan masih dapat dikembangkan. Apabila customization terhadap 60% partial fit di sistem berhasil dilakukan, maka degree of fit dari sistem akan meningkat menjadi 70%. Oleh karena itu aplikasi ini masih dapat dikatakan baik dan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Tabel 4.14 Tabel Rekomendasi Pengembangan No.
Resolutions
Bussiness
Priority
/Technical 1.
M embuat beberapa collection plan NCP untuk
T
H
T
H
B
H
B
M
B
M
masing-masing area produksi WIP. 2.
M engatur setting parent-child collection plan di sistem EBS dengan pengaturan ”delayed”.
3.
M elakukan perubahan proses bisnis sistem nonconformance pada proses produksi WIP.
4.
M elakukan perubahan proses bisnis sistem disposition pada proses produksi WIP.
5.
M elakukan perubahan proses bisnis sistem
145 corrective action pada proses produksi WIP. 6.
M elakukan pembuatan notification email
T
M
B
H
B
H
B
M
T
H
B
H
T
M
sebagai sarana informasi mengenai barang defect ke bagian terkait. 7.
M elakukan perubahan prosedur kerja untuk bagian quality agar proses keluar masuk barang defect dapat terkontrol.
8.
M engubah template hold tag dan disposition tag.
9.
M elakukan perubahan prosedur kerja bagian quality untuk melakukan proses rework in/out kepada data barang hasil proses NCP untuk mengubah nomor lot produksi.
10.
M anambahkan collection element yang mendukung proses evaluasi sehingga data evaluasi dapat tercatat.
11.
M embuat locator khusus barang defect NCP pada setiap proses WIP baik secara actual maupun secara data.
12.
M engaktifkan menu nonconformance, disposition dan corrective action.
146 M aka dari hasil analisis tabel rekomendasi pengembangan yang ada, dapat dilihat adanya pengembangan yang dapat dilakukan yaitu: ¾
Pengembangan dari aspek bisnis o
M elakukan perubahan proses bisnis sistem nonconformance, disposition dan corrective action pada proses produksi WIP.
o M elakukan perubahan struktur organisasi dan prosedur kerja untuk bagian quality agar proses keluar masuk barang defect serta dalam proses rework in/out kepada data barang hasil proses NCP dapat terkontrol. o M engubah template hold tag dan disposition tag. o M embuat locator khusus barang defect NCP pada setiap proses WIP baik secara aktual maupun secara data. ¾
Pengembangan dari aspek teknis o M elakukan pengaturan pada collection plan dan collection element nonconformance, disposition dan corrective action pada proses produksi WIP hingga tahap evaluasi. o M elakukan pengaturan hubungan parent-child pada collection plan nonconformance, disposition dan corrective action pada proses produksi WIP. o M elakukan pembuatan notification email. o M engaktifkan menu nonconformance, disposition dan corrective action.
147 4.5 Pengembangan dari aspek bisnis 4.5.1 Proses Bisnis Umum Nonconformance, Disposition dan Corrective Action Dari beberapa uraian sebelumnya, akhirnya diusulkanlah proses bisnis serta sistem yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja sistem sebelumnya.
Berikut
adalah
proses
bisnis
yang
diusulkan
untuk
nonconformance process: Flow Nonconformances yang Telah Disederhanakan Pr os es Pro du ksi
M ula i
M ula i
Pro ses Disp os ition
PIC D ispo sisi
Q ua ilt y
PI C Co rr ec tive Actio n
T ra nsa ksi da ri I nsp ek si
Tr an sa ksi s eca ra In de pe nd en
Pe ne ntu an Dis po sitio n
Pe nca ta tan No nc on for m an ce
Ya
C or re ctive Act ion dip er luka n / le vel ke cac ata n ting gi?
Pro ses Disp os ition dip er luka n?
Eva lua si Disp osit ion
Eva lua si Co rr ec tive Actio n
Tid ak
T ida k
No nc on for m an ce Sele sa i
C or re ctive Act ion Se lesa i
Se lesa i
Gambar 4.3 Flowchart Proses Bisnis Usulan
Ya
Pe ne ntu an Co rr ect ive Actio n
Pr ose s C or re ctive Actio n
148 Tabel 4.15 Keterangan Flowchart Proses Bisnis Usulan Proses Flowchart M ulai (Transaksi dari Inspeksi)
Keterangan Proses nonconformance dapat dilakukan apabila terjadi / ditemukan barang defect (barang tidak sesuai standar) pada saat proses inspeksi/pengecekan barang dalam proses produksi.
M ulai (Transaksi dari Independen)
Proses nonconformance dapat dilakukan apabila terjadi / ditemukan barang defect (barang tidak sesuai standar) diluar dari proses inspeksi/pengecekan barang dalam proses produksi.
Pencatatan Nonconformance
Proses pencatatan data nonconformance oleh bagian produksi terhadap data barang defect yang ditemukan dalam proses produksi. Bagian produksi akan melakukan pemasukkan data barang defect pada sistem EBS.
Proses Disposition Diperlukan?
Proses penentuan apakah data barang defect yang sudah dicatat memerlukan proses disposisi atau tidak. Apabila data barang defect memerlukan proses disposisi, maka data selanjutnya akan diproses dalam proses disposition. Apabila data barang defect tidak memerlukan proses disposisi, maka data terkait akan dilakukan proses penutupan.
Penentuan
Penentuan disposition terhadap data barang defect yang
Disposition
tercatat oleh PIC disposition, penentuan disposition
149 Proses Flowchart
Keterangan berdasarkan hasil analisis, pelacakan masalah yang terjadi pada barang defect bersangkutan.
Proses Disposition
Berdasarkan disposisi yang telah ditentukan oleh PIC disposition, bagian produksi akan melakukan disposisi pada barang defect yang sudah ditentukan disposisinya.
Disposition
Bagian quality akan melakukan pengecekan pada proses
Evaluation
disposisi barang yang sudah dilakukan oleh bagian produksi.
Nonconformance
Proses penyelesaian terhadap data barang defect yang sudah di
Selesai
disposisi dan setelah dilakukan proses evaluasi oleh bagian quality.
Corrective Action
Proses penentuan apakah barang defect yang ditemukan
diperlukan / level
memerlukan proses corrective action atau tidak (penentuannya
kecacatan tinggi?
berdasarkan defect level data barang defect nonconformance). Apabila data barang defect memerlukan proses corrective action, maka data selanjutnya akan diproses dalam corrective action. Apabila data barang defect tidak memerlukan proses corrective action, maka data akan di-close.
Penentuan
Penentuan corrective action terhadap masalah defect yang
Corrective Action
tercatat oleh PIC corrective action, Penentuan corrective action berdasarkan hasil analisis, pelacakan masalah sehingga
150 Proses Flowchart
Keterangan membentuk satu kesimpulan akhir yang nanti diterapkan.
Proses Corrective
Berdasarkan corrective action yang telah ditentukan oleh PIC
Action
corrective action, bagian bersangkutan akan melakukan tindakan corrective action pada masalah yang terjadi.
Evaluasi Corrective Bagian quality akan melakukan pengecekan pada proses Action
pelaksanaan corrective action yang sudah dilakukan oleh bagian bersangkutan.
Corrective Action
Proses penutupan terhadap masalah defect dan setelah
Selesai
dilakukan proses evaluasi corrective action oleh bagian quality.
151 4.5.2 Proses Nonconformance Baru
Gambar 4.4 Flowchart Proses Nonconformance
152
Tabel 4.16 Keterangan Flowchart Proses Nonconformance Flowchart Proses
Keterangan
Nonconformance Produksi
Sebuah proses yang dilakukan oleh bagian produksi untuk mengubah dan menjadikan bahan baku menjadi sesuatu yang diperlukan untuk tahap selanjutnya. Proses produksi antara lain proses mixing, extruding, SA, building, curing dan SFG.
Barang defect atau tidak? Pengecekan oleh bagian produksi terhadap produk di masing-masing proses yang dijalankan oleh proses produksi.
Pengecekan secara visual yang dilakukan
untuk melihat apakah barang sesuai standar atau tidak. Apabila hasilnya NG, maka akan masuk dalam proses NCP. PROSES NCP M emisahkan barang defect
defect dari barang lain yang sesuai dengan standar.
Penulisan Tanda
Penulisan tanda pada barang yang defect sehingga tidak
sementara pada barang
dipakai produksi dan menunggu hasil disposisi pada
defect
Bagian produksi akan melakukan pemisahan barang
barang.
153 Flowchart Proses
Keterangan
Nonconformance Lapor pada Leader
Operator produksi melaporkan pada leader mengenai barang defect yang ditemukan dalam proses produksi.
Penulisan data pada
Leader akan melakukan pencatatan data NCP didalam
Form Defect Produksi
sebuah form defect produksi, yang nantinya form defect akan diberikan kepada bagian pengisian.
M embuat MOT ke loc NCP
M elakukan
proses M OT
yang digunakan
untuk
mengirimkan data barang defect ke locator khusus NCP dan melakukan proses allocate terhadap data yang telah di M OT.
EQR NCP sistem EBS
M elakukan proses entry quality result terhadap data barang defect secara EBS (collection plan NCP) dan akan memakai No. hold tag yang dihasilkan sistem EBS untuk mengisi hold tag yang akan menempel di barang defect dan melakukan pencetakan hold tag berdasarkan informasi barang defect yang dimasukkan. Setelah bagian pengisian memasukkan data barang defect,
maka secara otomatis
sistem EBS akan
mengirimkan notifikasi email kepada kepala seksi untuk melakukan persetujuan dan bagian quality process control untuk melakukan transact pada sistem EBS.
154 Flowchart Proses
Keterangan
Nonconformance M enempelkan hold tag ke barang Persetujuan + keputusan KASIE Produksi
Bagian produksi akan menempelkan hold tag kepada barang defect yang bersangkutan. Kepala seksi produksi akan menerima notifikasi email untuk
meminta persetujuan
melalui sistem
EBS
berdasarkan data NCP yang dimasukkan oleh bagian produksi di lapangan. Sistem EBS akan mengirimkan notifikasi email kepada kepala departemen setelah kepala seksi produksi melakukan persetujuan.
Persetujuan KADEPT Produksi
Kepala departemen akan menerima notifikasi email untuk meminta persetujuan melalui sistem EBS. Sistem EBS akan mengirimkan notifikasi email kepada bagian
quality
process
control
setelah
kepala
departemen melakukan persetujuan. M enentukan level defect
Bagian quality process control akan menentukan level defect pada data NCP setelah mendapat notifikasi email. Level defect ini berfungsi sebagai informasi tingkat data NCP dalam keadaan penting atau tidak dan juga (high/low). Apabila level defect high, maka secara otomatis data
155 Flowchart Proses
Keterangan
Nonconformance Engineer (QJE) di lapangan untuk mengumpulkan informasi lebih dari lapangan terkait data NCP tersebut. Diperlukan Disposition?
Bagian quality process control melihat keputusan yang dibuat oleh kasie produksi, apabila keputusan yang dihasilkan adalah diperlukannya proses disposisi maka bagian quality process control akan menentukan PIC disposisi, melakukan transact atas barang defect yang sudah di M OT ke locator NCP.
Diperlukan Corrective action?
Defect level bernilai “high” akan menjadi penentu diperlukannya proses corrective action dan
akan
menentukan hubungan parent-child antara NCP master plan dan corrective master plan. Proses Corrective action
Proses penentuan tindakan corrective action sesuai dengan
masalah
yang
ditemukan
dalam
proses
nonconformance. Selain itu, proses penentuan corrective action dapat
juga
dilakukan
apabila dibutuhkan
pengembangan dan peningkatan kinerja dalam proses produksi. Proses Disposition
Proses penentuan disposisi barang defect sesuai dengan masalah yang ada dalam proses nonconformance (NCP)
156 Flowchart Proses
Keterangan
Nonconformance yang akan menghasilkan perbaikan mengenai barang defect yang ditemukan. Rework Out/In untuk
Bagian quality process control akan melakukan proses
M engganti Nomor Lot
rework out/ in untuk mengganti dan menandai nomor lot produksi setelah mendapatkan notifikasi email sehingga barang hasil disposisi (barang hasil proses NCP) tidak bercampur dengan barang yang bukan hasil proses NCP.
Termasuk barang scrap?
Pemilahan data NCP yang disposisi “scrap” atau disposisi biasa.
MOT loc NCP ke
Bagian quality control process akan melakukan proses
Onhand
MOT dan allocate berdasarkan nomor lot yang sudah diproses dengan proses rework out/in kepada bagian produksi bersangkutan sesuai dengan disposisi yang ditentukan.
MOT loc NCP ke Scrap
Bagian quality control process akan melakukan proses MOT dan allocate berdasarkan nomor lot yang sudah diproses dengan proses rework in /out kepada bagian waste control karena disposisi “scrap”.
M enempelkan Disposition Tag
Bagian
quality
process
control
akan
mencetak
disposition tag dan menempelkan disposition tag
157 Flowchart Proses
Keterangan
Nonconformance kepada barang defect diproses produksi berdasarkan disposisi yang ditentukan. Transact MOT dari loc NCP
Bagian produksi akan melakukan proses transact terhadap
data barang NCP yang sudah terdapat
disposition tag berdasarkan nomor M OT yang tertera di disposition tag. Eksekusi Disposition
Bagian produksi akan melakukan disposisi barang berdasarkan disposition tag yang sudah tertempel di barang.
Evaluasi?
Pemilahan mengenai hasil evaluasi yang dilakukan oleh quality control process, bernilai OK dan Not Good.
Evaluasi Disposition
Bagian quality control process akan melakukan evaluasi mengenai disposisi barang yang dilakukan oleh bagian produksi atau waste control dan dimasukkan dalam sistem EBS. Apabila bernilai OK, maka bagian quality process control dapat mengubah status data NCP menjadi “close” dan akan mengirimkan notifikasi email kepada kepala seksi quality process control untuk melakukan closing.
158 Flowchart Proses
Keterangan
Nonconformance Apabila bernilai NG, maka bagian produksi akan membuat nomor hold tag baru untuk barang tersebut dan memproses ulang barang tersebut. M embuat Hold Tag Baru Apabila hasil Not Good pada saat evaluasi, maka bagian (M embuat Proses NCP produksi dapat memasukkan data defect baru pada Kembali) sistem NCP dalam Oracle EBS dengan mengulangi prosedur yang sama. Persetujuan Kasie NCP
Setelah status data corrective action atau disposisi
untuk Closing
menjadi “close”, maka kepala seksi quality process control dapat melakukan proses closing terhadap data bersangkutan.
M embatalkan proses MOT to loc NCP
Apabila KaSie dan KaDept melakukan pembatalan pada persetujuan barang defect dalam sistem NCP, maka bagian produksi akan membatalkan transaksi M OT ke locator NCP sesuai dengan No. Hold Tag.
159 4.5.3
Proses Disposition Baru
Gambar 4.5 Flowchart Proses Disposition
160 Tabel 4.17 Keterangan Flowchart Proses Disposition Flowchart Proses
Keterangan
Disposition Transact
Bagian quality process control melakukan proses
MOT ke loc NCP
transact terhadap data barang defect yang dikirimkan tadi dan nantinya secara otomatis akan menambah stok barang defect di locator NCP karena dalam hal ini bagian quality process control bertanggung jawab akan stok barang di locator NCP.
Penentuan
Bagian quality process control menentukan PIC
PIC Disposisi
disposisi terhadap data barang defect berdasarkan data NCP yang diterima: ¾
Defect WIP kepada bagian R&D
¾
Final Product kepada bagian QA
Sistem EBS akan mengirimkan notification email kepada PIC disposisi sesuai dengan yang ditentukan oleh bagian quality process control. Analisis M asalah
Bagian PIC disposisi akan menerima notification email
Tube/Tire
mengenai masalah data NCP dan dapat mengecek dalam sistem EBS dan berdasarkan laporan itu, PIC disposisi akan melakukan analisis masalah untuk mengetahui penyebab masalah.
161 Flowchart Proses
Keterangan
Disposition Penentuan Disposisi
Bagian PIC disposisi akan menentukan disposisi yang
Tube/Tire
sesuai dengan masalah yang ditemukan dan akan memasukkannya kedalam sistem EBS. Sistem EBS akan mengirimkan notification email kepada kepala seksi PIC disposisi untuk melakukan pengecekan dan persetujuan terhadap hasil disposisi tersebut.
Persetujuan Disposition
Bagian kepala seksi PIC disposisi akan menerima
oleh
notification email untuk meminta persetujuan secara
KaSie Tire/Tube
sistem EBS terhadap hasil disposisi yang sudah ditentukan. Sistem EBS akan mengirimkan notification email kepada
kepala
departemen
PIC
disposisi
untuk
melakukan persetujuan. Persetujuan Disposition
Kepala departemen PIC disposisi akan menerima
oleh
notification email untuk meminta persetujuan secara
KaDept Tire/Tube
sistem EBS.
Disposition
Sistem EBS akan mengirimkan notification email
Scrap?
kepada kepala divisi plant apabila hasil disposisi bernilai “scrap” namun apabila bukan “scrap” maka
162 Flowchart Proses
Keterangan
Disposition notification email langsung ke bagian quality process control untuk melakukan proses rework out/in. Persetujuan oleh
Kepala
divisi
KA. Divisi Plant
persetujuan/approval secara EBS setelah menerima
plant
akan
melakukan
notification email apabila disposisi yang dilakukan bernilai “scrap”. Sistem EBS akan mengirimkan notification email kepada bagian quality process control untuk melakukan proses rework in/out.
163 4.5.4
Proses Corrective action Baru P ro se s C or re cti v e Ac tio n
Pro d u k s i
PI C Correcti ve A ct ion
Q JE
Q-PC
M ua l i
E ntr i D a ta C AR Re q u e st 2
M e n g u m pu l k a n d a ta te rk a ti N CP
M e m as u k k an d a ta ta m b a h an k e EBS
Pe n e n tu a n PIC Co rre c ti ve Ac ti o n
Pe n e ntu a n Ba ta s Wa k tu
Me l a k u ka n An a l i s a D a ta C or re cti v e
Corrective Action M e n e n tu ka n A ka r M a s a a l h
M e n e n tu ka n ti n d a ka n c or re cti v e , p r ev e n ti ve d a n c o n ta i nm e n t
Ti d a k
M em a s u k ka n d a ta h a si l a n a il s a d a n ti n d ak a n a k hi r c o rre c tiv e k e E BS
M e l ak u k a n Ev al u a s i Ti n d ak a n Co rr e cti v e
C o rre c tiv e Ac tio n C o l s e?
Ya
P e rse tu j u a n Ka si e NC P u n tu k C l os i n g
Se e l s ai
Gambar 4.6 Flowchart Proses Corrective action
164 Tabel 4.18 Keterangan Flowchart Proses Corrective Action Flowchart Proses
Keterangan
Corrective Action Entri Data CAR Request
CAR bisa dilakukan apabila diperlukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja produksi. CAR dapat dimasukkan langsung apabila ditemukan masalah yang memerlukan tindakan corrective action.
M engumpulkan data terkait NCP
Bagian
Quality
Junior
Engineer
(QJE)
akan
melakukan pengumpulan data terhadap masalah data NCP yang terkait, sesuai dengan notifikasi email yang diterima pada saat bagian quality process control menentukan defect level high.
M emasukkan data
Bagian Quality Junior Engineer (QJE) memasukkan
tambahan ke EBS
data-data yang sudah dikumpulkan kedalam sistem EBS. Sistem EBS akan mengirimkan notifikasi email kepada bagian quality process control untuk menentukan PIC corrective action yang sesuai terhadap masalah tersebut.
Penentuan
Bagian quality process control menentukan PIC
PIC Corrective Action
corrective action (apabila level defect “high”) terhadap
165 Flowchart Proses
Keterangan
Corrective Action masalah data NCP yang diterima oleh: ¾
Bagian Produksi
¾
Bagian Quality
¾
Bagian R&D
Sistem EBS akan mengirimkan notifikasi email kepada PIC corrective action sesuai dengan yang ditentukan oleh bagian quality process control. Penentuan Batas Waktu
Bagian quality process control menentukan batas waktu mengenai tindakan corrective action yang harus ditentukan oleh PIC corrective action.
M elakukan Analisis Data Bagian PIC corrective action akan menerima notifikasi Corrective
email mengenai masalah yang memerlukan tindakan perbaikan dan dapat mengecek dalam sistem EBS dan berdasarkan laporan itu, PIC corrective action akan melakukan analisis data-data terkait.
M enentukan Akar M asalah
penyebab terhadap masalah yang ditemukan.
M enentukan tindakan
Bagian PIC corrective action akan menentukan:
corrective, preventive
¾ tindakan corrective: tindakan perbaikan
dan containment
Bagian PIC corrective action akan menentukan akar
¾ tindakan preventive: tindakan pencegahan
166 Flowchart Proses
Keterangan
Corrective Action ¾ tindakan containment: tindakan penahanan M emasukkan data hasil
Bagian PIC corrective action akan memasukkan data
Analisis dan tindakan
hasil analisis, root cause dan tindakan corrective,
akhir corrective ke EBS
preventive atau containment kedalam sistem EBS. Sistem EBS akan mengirimkan notifikasi email kepada bagian quality process control untuk melakukan evaluasi tindakan perbaikan.
M elakukan Evaluasi
Bagian quality process control akan melakukan
Tindakan Corrective
evaluasi terhadap usulan tindakan perbaikan yang diberikan
oleh
bagian
PIC
corrective
action
berdasarkan batas waktu yang ditentukan oleh bagian quality process control. Corrective action Close?
Apabila tindakan perbaikan yang telah ditentukan sudah dijalankan dengan baik pada saat dievaluasi, maka bagian quality control process harus mengubah status data corrective menjadi “close” dan sistem EBS akan mengirimkan notifikasi email kepada kepala seksi quality untuk melakukan proses closing. Apabila pada saat dievaluasi tidak berjalan sesuai yang ditentukan, maka bagian PIC corrective action harus
167 Flowchart Proses
Keterangan
Corrective Action melakukan
analisis
dan
menentukan
tindakan
perbaikan ulang terhadap data bersangkutan. Persetujuan kasie NCP
Setelah status data corrective action atau disposisition
untuk Closing
menjadi “close”, maka kepala seksi quality process control dapat melakukan proses closing terhadap data bersangkutan.
168 4.5.5
Perubahan S truktur Organisasi dan Prosedur Kerja 4.5.5.1
S truktur Organisasi Baru Setelah
melakukan
evaluasi dan penyesuaian akan
rekomendasi usulan proses bisnis yang baru dengan struktur organisasi yang berjalan pada PT. XYZ mengenai sistem NCP yaitu Nonconformance, Disposition dan Corrective Action maka diketahui adanya kebutuhan akan penambahan personil baru yang bertugas sebagai pengontrol terhadap barang defect NCP di masing-masing area produksi. Hal ini digunakan untuk melakukan penyesuaian terhadap struktur organisasi yang berjalan sehingga menghasilkan struktur organisasi baru.
Board of Director Group Function Marketing & Purchasing
Marketing
IT & BPRE
Manufacturin g & R&D
Purchasing
QA QC
Plant
Finance & Administratio i
Engineering
R&D
HRD & GA
Sales 1
Sub Dept 1
QA
PPC
Utilities & Building
Research
HRD
Finance
Sales 2
Sub Dept 2
QC
Production 1
Engineer 1
Prod. Developmen
GA
Accounting
Engineer 2
Proc. Developmen
Marketing Sales
QJE
Production 2
FI
Gambar 4.7 Struktur Organisasi Baru
Fin & ACC
169 Didalam struktur organisasi yang baru dapat dilihat bahwa terdapat penambahan bagian baru dalam departemen Production 1 yaitu Quality Junior Engineer atau QJE. Penambahan bagian QJE dalam departemen bagian produksi mensolusikan kebutuhan mengenai bagian yang bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan data-data yang menyebabkan barang defect. Penambahan ini diletakan dibagian produksi karena bagian produksi lebih memahami dan mengetahui hal-hal apa saja yang diperlukan dalam mengumpulkan data-data yang menyebabkan barang defect. Selain itu hal ini bertujuan untuk meningkatkan kontrol terhadap masalah kualitas produk yang dihasilkan pada masing-masing proses
produksi WIP.
Berikut
merupakan
tanggung jawab dari QJE: ¾ Quality Junior Engineering (QJE), Quality Junior Engineering (QJE), dimana tugasnya adalah sebagai berikut: mengumpulkan data-data yang terkait dengan barang defect yang ditemukan selama proses
produksi.
Dimana
data-data
tersebut
akan
digunakan untuk kepentingan analisis corrective action. Data yang telah dikumpulkan nantinya akan dimasukkan dalam sistem EBS yang nantinya akan diteruskan dalam proses penentuan tindakan corrective oleh PIC corrective action.
170 4.5.5.2
Perubahan Prosedur Kerja Setelah
melakukan
evaluasi dan penyesuaian akan
rekomendasi usulan proses bisnis yang baru dengan sistem Oracle EBS yang berjalan pada PT. XYZ mengenai sistem NCP yaitu Nonconformance, Disposition dan Corrective Action diperlukan juga penyesuaian serta perubahan prosedur kerja karyawan yang terkait mengenai sistem NCP sehingga rekomendasi sistem NCP yang baru dapat berjalan dan dikontrol dengan baik. Berikut ini merupakan daftar penambahan job description yang disesuaikan pada beberapa bagian, seperti: ¾
Bagian QC (Process Control Analyst) M emiliki perubahan job description PIC NCP / PCA, seperti berikut: • M engontrol kondisi barang defect. • M elakukan proses move transfer order (MOT) barang ke loc. stok on hand apabila disposisi barang telah ditentukan oleh bagian PIC disposisi. • M elakukan proses transact pada data barang defect yang masuk dari bagian produksi. • M enentukan defect level. • M enentukan PIC disposisi dan PIC corrective action • M engupdate status barang defect.
171 • M enentukan destination locator pada stok barang defect yang akan dilakukan proses MOT. • M enentukan deadline batas
penganalisisan
proses
corrective action. • M elakukan evaluasi terhadap hasil disposisi dan hasil corrective action. • M elakukan proses rework in/out pada data barang sebelum dilakukannya proses M OT data barang defect ke loc. stok on hand produksi. Hal ini akan berdampak pada perubahan no. lot produksi menjadi no.lot produksi hasil disposisi sebagai pembantu dalam penelusuran data barang.
¾
Bagian Production 1 dan 2 Bagian Produksi pada semua area produksi WIP memiliki perubahan tugas yaitu: • M elakukan proses move order transfer data barang defect ke locator NCP. • M elakukan proses transact berdasarkan no. M OT from NCP yang tertera pada disposition tag. • Bagian leader produksi membuat sebuah daftar form defect produksi pada setiap area produksi.
172 • Bagian
KaSie produksi,
KaDept produksi,
KaSie
disposisi, KaDept disposisi dan Kadiv plant melakukan pengecekan data defect dan melakukan approval melalui sistem Oracle EBS. • M elakukan pengecekan secara aktual dan data barang defect pada sistem Oracle EBS.
¾
PIC disposition PIC disposition dimana tugasnya adalah sebagai berikut: mengontrol dan menganalisis data-data barang defect untuk kemudian menentukan disposisi barang serta memasukkan hasil analisis kedalam sistem Oracle EBS.
¾
PIC corrective action PIC corrective action dimana tugasnya adalah sebagai berikut: M engontrol dan menganalisis data-data yang telah dikumpulkan oleh QJE, kemudian membuat kesimpulan berupa tindakan corrective, preventive dan containtment dan memasukkan hasil analisis kedalam sistem Oracle EBS.
173 4.5.6
Perubahan Template Hold Tag, Disposisi Tag dan Form Defect WIP 4.5.6. 1 Catatan Mutu untuk Hold Tag Setelah
melakukan
evaluasi dan penyesuaian akan
rekomendasi usulan proses bisnis yang baru dengan sistem Oracle EBS mengenai sistem NCP yaitu Nonconformance, Disposition dan Corrective Action maka terdapat penyesuaian yang mencakup catatan mutu terkait sistem NCP seperti Hold Tag. Catatan ini digunakan untuk memberikan tanda terhadap barang defect yang akan ditahan.
Gambar 4.8 Catatan M utu Hold Tag Dalam catatan mutu hold tag ini akan dicetak 2 rangkap yaitu rangkap 1 akan ditempel dibarang defect, sedangkan rangkap 2 digunakan untuk dokumentasi seksi pelapor produksi. hold tag
174 ini terdapat penambahan atribut informasi yang berguna untuk mengontrol data barang defect baik secara actual dan data seperti: o No. MOT to NCP ( berguna sebagai penanda no. M OT barang defect tersebut, sehingga bagian PCA atau PIC NCP dapat melakukan transact berdasarkan nomor tersebut)
4.5.6.2 Catatan Mutu untuk Disposisi Tag Setelah
melakukan
evaluasi dan penyesuaian akan
rekomendasi usulan proses bisnis yang baru dengan sistem Oracle EBS mengenai sistem NCP yaitu Nonconformance, Disposition dan Corrective Action maka terdapat penyesuaian yang mencakup catatan mutu terkait sistem NCP seperti Disposition Tag. Catatan ini digunakan untuk memberikan tanda terhadap barang defect yang akan didisposisi.
Gambar 4.9 Catatan M utu Disposition Tag
175 Dalam catatan mutu disposisi tag ini akan dicetak 2 rangkap yaitu rangkap 1 akan diserahkan pada PCA / PIC NCP, sedangkan rangkap 2 yang akan ditempelkan pada barang. Disposisi tag ini terdapat penambahan atribut informasi yang berguna seperti: o No. disposisi (berguna sebagai nomor identifikasi hasil disposisi pada sistem Oracle EBS). o Destination locator (berisi mengenai locator tujuan proses MOT terhadap data barang defect yang dilakukan oleh PCA/ PIC NCP). o No. MOT from NCP (berguna sebagai penanda no. M OT barang defect tersebut, sehingga bagian produksi dapat melakukan transact berdasarkan nomor tersebut).
4.5.6.3 Catatan Mutu untuk Form Defect Produksi Setelah
melakukan
evaluasi dan penyesuaian akan
rekomendasi usulan proses bisnis yang baru dengan sistem Oracle EBS mengenai sistem NCP yaitu Nonconformance, Disposition dan Corrective Action maka terdapat penyesuaian yang mencakup catatan mutu terkait sistem NCP seperti Form Defect produksi. Catatan ini digunakan untuk mencatat barang-barang defect yang ditemukan pada saat produksi. Data-data yang ada di dalam form ini akan dimasukkan ke dalam Oracle EBS oleh leader.
176
Gambar 4.10 Catatan M utu Form Defect Produksi
4.5.7
Pembuatan Locator Khusus Nonconformance Berdasarkan rekomendasi usulan mengenai proses bisnis sistem NCP dan juga rekomendasi sistem NCP dalam Oracle EBS, maka dalam mempermudah pengontrolan barang defect dilakukan pembuatan beberapa locator baik secara fisik maupun dalam sistem Oracle EBS. Pembuatan locator khusus sistem nonconformance bertujuan agar data barang defect produksi dengan
sisa produksi tidak
bercampur.
Sehingga dalam
pengontrolan data barang defect setiap proses produksi WIP dapat dengan mudah dilakukan oleh bagian PCA/ PIC NCP. Locator yang dibuat adalah sebagai berikut: ¾ Locator sistem EBS yaitu locator NCP ¾ Locator aktual produksi: locator NCP Mixing, Extruding, SA, Building, Curing dan SFG.
177 4.6 Pengembangan dari aspek teknis ( Kustomisasi ) 4.6.1
Setting Akhir Collection plan Sistem Nonconformance, Disposition dan Corrective Action Konsep
pengaturan
dalam
sistem E-Business
Suite Oracle
Application dalam submodul quality management secara umum adalah sebagai berikut: •
Semua data yang berkaitan dengan pengecekan parameter proses (seperti temperatur mesin dan sebagainya) dan pengecekan visual akan disimpan dalam elemen-elemen yang sudah ditentukan pada collection plan di masing-masing proses.
•
Semua collection plan yang telah dibuat memiliki sebuah ID plan tersendiri yang digunakan sebagai kode unik untuk memanggil datadata elemen yang sudah diisi oleh operator di lapangan/produksi.
•
Jumlah collection plan yang mendukung proses nonconformance dalam work in-process disesuaikan dengan proses-proses yang ada dalam work in-process seperti mixing, extruding, building, SA, curing dan SFG. Konsep pengaturan collection plan yang dipakai, khususnya pada
submodul quality management yang mendukung sistem nonconformance di program E-Business Suite adalah sebagai berikut:
178 Tabel 4.19 Nama Collection plan No. Proses WIP 1. Proses Mixing
Nonconformance Master NCP MASTER MIXING
Disposition Master & Child DISP DISP MASTER CHILD MIXING MIXING
Corrective action Master & Child CAR CAR MASTER CHILD MIXING MIXING
2.
Proses NCP MASTER Extruding Extruding
DISP DISP CAR CAR MASTER CHILD MASTER CHILD Extruding Extruding Extruding Extruding
3.
Proses SA NCP MASTER SA
4.
Proses Building
NCP MASTER Building
5.
Proses Curing
NCP MASTER Curing
DISP MASTER SA DISP MASTER Building DISP MASTER Curing
DISP CHILD SA DISP CHILD Building DISP CHILD Curing
CAR MASTER SA CAR MASTER Building CAR MASTER Curing
CAR CHILD SA CAR CHILD Building CAR CHILD Curing
6.
Proses Semi Finish Goods
NCP MASTER SFG
DISP MASTER SFG
DISP CHILD SFG
CAR MASTER SFG
CAR CHILD SFG
M embuat beberapa collection plan untuk setiap proses produksi work in-process seperti: • Collection Plan Nonconformance Master Collection plan nonconformance master digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen barang defect produksi dari pelapor, approval kepala seksi produksi, approval kepala departemen produksi, penentuan PIC disposisi, status barang NCP yang dilakukan oleh bagian quality process control serta closing terhadap barang NCP oleh kepala seksi quality.
179 • Collection Plan Disposition Master Collection plan disposition master digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen berkaitan dengan disposisi terhadap barang defect NCP yang ditentukan oleh PIC disposisi serta approval yang dilakukan oleh kepala seksi disposisi, kepala departemen disposisi dan depala divisi plant. • Collection Plan Disposition Child Collection plan disposition child digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen hasil evaluasi terhadap disposisi barang yang dilakukan oleh bagian produksi atas disposisi barang yang ditentukan di collection plan disposition master. • Collection Plan Corrective Action Master Collection plan corrective action master digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen mengenai masalah yang menyangkut penentuan tindakan corrective, penentuan PIC corrective action oleh quality process control, serta closing yang dilakukan oleh kepala seksi quality. • Collection Plan Corrective Action Child Collection plan corrective action child digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data mengenai penentuan tindakan corrective action yang ditentukan oleh PIC corrective action serta hasil evaluasi atas tindakan corrective action tersebut.
180 M embuat beberapa collection plan yang telah disesuaikan terhadap rekomendasi usulan proses bisnis NCP yang dibuat untuk masing-masing proses produksi work in-process, yaitu dalam mixing, extruding, building, SA, curing dan SFG. Dalam setiap collection plan yang dibuat terdapat beberapa collection element yang didapat dari hasil analisis kebutuhan sistem NCP dan juga berdasarkan rekomendasi proses bisnis baru NCP sehingga data NCP lebih lengkap dan dapat menghasilkan laporan NCP yang lengkap. •
Collection Plan Nonconformance Master Collection plan nonconformance master memiliki beberapa elemen yang tersusun didalamnya. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 4.20 Collection Element Nonconformance Master Collection element No Hold Tag
Element Type Attribute
Shift
Attribute
Date Entry
No Lot
Reference Date Entry Information Attribute Product Name Reference Item Information Attribute No MOT to NCP Attribute No Lot
QTY_Ch
Attribute
PRODUCT NAME_Ch Item No MOT to NCP
Prompt No Hold Tag Shift
Quantity
Hint Data Type Sequence
Reporting Length 10
-
Character 2
-
Date
-
Character 15
-
Character 15
-
Character 15
-
Character 15
-
Character 6
11
181 Collection element UOM PROBLEM_Ch
-
Character 10
Problem Clarification Sie. Pelapor -
Character 15
OPERATOR_Ch
Attribute
Opr
-
Character 5
Decision Kasie Plp
Attribute
-
Character 15
Defect Level
Decision Kasie Plp Attribute APRV KASIE PLP Reference DATE Information APRV KASIE PLP Attribute Aprv KaDept Plp Reference DATE Information APRV KADEPT PLP Attribute Defect Level
Penentuan PIC Disp
Attribute
DATE APRV KASIE PLP APRV KADEPT PLP DATE APRV KADEPT PLP
Tanggal Penentuan PIC Disp Status Disp NCP Closing Kasie NCP Closing Date Kasie NCP
Penjelasan
Penentuan PIC Disp Reference Tanggal Information Penentuan PIC Disp Attribute Status Disp NCP Attribute Closing Kasie NCP Reference Closing Information Date Kasie NCP
collection
sebagai berikut:
Hint Data Reporting Type Length Character 10
PROBLEM Attribute CLARIFICATION_Co SIE PELAPOR_Ch Attribute
APRV KASIE PLP
Element Prompt Type Reference UOM Information Attribute Problem
element
nonconformance
Comment
100
Character 10 Date
11
Character 10 Date
11
Character 10 Character 15 Date
11
Character 10 Character 10 Date
master
11
adalah
182 Tabel 4.21 Penjelasan Collection Element Nonconformance Master Collection element
Penjelasan
No Hold Tag
No Hold Tag merupakan elemen unik yang digunakan untuk mengidentifikasikan data barang defect yang di-entry dalam sistem ORACLE-EBS. No. Hold Tag ini akan muncul dan tercipta secara otomatis pada saat data barang defect yang di-entry oleh pelapor produksi melakukan proses save. No. Hold Tag ini nantinya akan ditulis dalam hold tag yang ditempelkan di barang defect.
Shift
Shift
merupakan
mengidentifikasian
elemen
shift
kerja
yang karyawan
berupa shift 1, shift 2 dan shift 3. Date Entry
Date
Entry
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan tanggal entry data NCP oleh pelapor produksi. ProductName
defect
yang
di-entry.
Nilainya
berupa
compound, tread, greentire, tire, tube dan other. Item
Item
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan jenis barang defect yang
183 Collection element
Penjelasan di-entry
dalam
sistem
ORACLE-EBS.
Contohnya: TM DK, TMDY dan lainnya. No MOT to NCP
No MOT to NCP merupakan elemen yang mengidentifikasikan no. MOT yang terkait pada saat user (pelapor) melakukan proses MOT barang defect di Loc stock on hand produksi ke locator NCP.
No Lot
No
Lot
merupakan
mengidentifikasikan
elemen
nomor
lot
yang produksi
barang dimana ditemukan kondisi defect. M isal: C3 K 28072010. Qty_ch
Qty_ch
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan jumlah barang defect yang ditemukan dalam proses produksi. UOM
UOM
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan satuan jumlah barang defect yang ditemukan. Contohnya: KG, KTB, Gram dan lainnya. Problem_ch
Problem_ch
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan masalah yang ditemukan pada barang hasil produksi. M isalnya: Yake
184 Collection element
Penjelasan (untuk barang yang terlalu matang),M H(-) (untuk kadar MH yang kurang dari standar).
Problem_Clarification_Ch
Problem_Clarification_Ch merupakan elemen yang
mengidentifikasikan
penjelasan
mengenai masalah yang ada. SIE PELAPOR_Ch
Sie.Pelapor
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan grup bagian produksi per masing-masing area. Contohnya: sie. mixing, extruding, building, SA, curing dan SFG. OPERATOR_Ch
Operator
merupakan
mengidentifikasikan
ID
elemen
yang
pekerja
yang
melakukan pengisian data barang defect dalam sistem ORACLE-EBS. Decision Kasie Plp
Decision kepala seksi Plp merupakan elemen yang
mengidentifikasikan
penentuan
keputusan kasie terhadap barang defect yang ditemukan dalam proses produksi. Pilihan keputusan ini adalah sebagai berikut: Repair/Resize,Straining
Blending,
Blending/Rework, Cement, Claim ke Supplier, Scrap, Send to Market, Disposition Proces.
185 Collection element
Penjelasan
APRV KASIE PLP
APRV KASIE PLP merupakan elemen yang mengidentifikasikan approval yang dilakukan oleh kepala seksi produksi. Nilainya adalah accept dan reject.
DATE APRV KASIE PLP
DATE APRV KASIE PLP merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal approval kepala seksi produksi.
APRV KADEPT PLP
APRV KADEPT PLP merupakan elemen yang mengidentifikasikan approval yang dilakukan oleh kepala departemen produksi. Nilainya adalah accept dan reject.
DATE APRV KADEPT
DATE APRV KADEPT PLP merupakan
PLP
elemen yang mengidentifikasikan tanggal approval kepala departemen produksi
Defect Level
Defect
Level
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan tingkatan terhadap data barang defect yang tercatat. Nilainya adalah high dan low.
186 Collection element
Penjelasan
Penentuan PIC Disp
Penentuan PIC Disp merupakan elemen yang mengidentifikasikan
PIC
disposisi
yang
dipilih untuk menentukan disposisi pada barang defect tersebut. Tanggal Penentuan PIC
Tanggal Penentuan PIC Disp merupakan
Disp
elemen yang mengidentifikasikan tanggal penentuan PIC disposisi yang dipilih untuk mementukan disposisi pada barang defect.
Status Disp NCP
Status Disp NCP merupakan elemen yang mengidentifikasikan status data barang defect yang ada. Berupa: close, analisis, evaluasi.
Closing Kasie NCP
Closing Kasie NCP merupakan elemen yang mengidentifikasikan status close data barang defect yang ditentukan oleh kepala seksi quality. Closing Kasie NCP diisi setelah adanya evaluasi terhadap disposisi barang berupa: close, not close.
Closing Date Kasie NCP
Closing Date Kasie NCP merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal clos ing oleh kepala seksi quality.
187 •
Collection Plan Disposition Master Collection plan disposition master memiliki beberapa elemen yang tersusun didalamnya. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 4.22 Collection Element Disposition Master Collection element No Hold Tag
Element Type Attribute
No Disposition
Attribute
DISP DATE_Da
Attribute
Disposition Result
Attribute
Prompt
Hint
No Hold Tag No Disposition Disp. Date
-
Disposition Result Qty Disposision Attribute Qty Disposision Disposition Attribute Disposition Description Description Expired Date Disp Reference Expired Information Date Disp NIK Staff Attribute NIK Staff Disposition Disposition APRV KASIE Attribute Aprv Kasie DISP Disp DATE APRV Reference DATE KASIE DISP Information APRV KASIE DISP APRV KADEPT Attribute Aprv DISP KaDept Disp DATE APRV Reference DATE KADEPT DISP Information APRV KADEPT DISP
Data Type Sequence
Reporting Length 10
Sequence
15
Date
11
Character
15
Character
10
Comment
150
Date
11
Character
5
Character
10
Date
11
Character
10
Date
11
188 Collection element APRV KADIV PLANT Date Aprv Kadiv Disp No MOT from NCP Destination Locator
Element Type Attribute
Prompt
APRV KADIV Reference Date Aprv Information Kadiv Disp Attribute No MOT from NCP Attribute Destination Locator
Hint
Data Type Character
Reporting Length 10
Date
11
Character
15
Character
15
Penjelasan collection element disposition master adalah sebagai berikut:
Tabel 4.23 Penjelasan Collection Element Disposition Master Collection Element
Penjelasan Nomor hold tag merupakan elemen yang mengidentifikasikan no. hold tag terkait
No Hold Tag dengan data NCP yang ada dalam collection plan nonconformance master No disposition merupakan elemen unik yang
digunakan
untuk
mengidentifikasikan data disposisi yang No Disposition
dimasukkan ke dalam sistem ORACLEEBS. No disposition ini akan muncul dan tercipta secara otomatis pada saat disposisi dimasukkan oleh PIC disposisi
189 Collection Element
Penjelasan melakukan proses save. No Disposition ini nantinya akan ditulis dalam disposition tag yang ditempelkan di barang defect. DISP DATE_Da merupakan elemen yang
mengidentifikasikan
tanggal
DISP DATE_Da penulisan data disposisi barang defect oleh PIC disposisi. Disposition result merupakan elemen yang mengidentifikasikan jenis tindakan disposisi yang diambil dan digunakan untuk disposisi terhadap barang defect. Disposition Result M isal: Dipakai Produksi, Repair/Resize, Straining
Blendin,
Blending/Rework,
Cement, Claim ke Supplier, Scrap, Send to Market Barang yang akan didisposisi terkait pada disposition result yang sesuai Qty Disposition
terhadap barang defect. (karena 1 data NCP dapat memiliki lebih dari 1 disposisi)
190 Collection Element
Penjelasan Disposition elemen
Disposition Description
Description yang
merupakan
mengidentifikasikan
mengenai penjelasan tindakan disposisi yang ditentukan dan sesuai dengan masalah barang defect tersebut. Expired Date Disp merupakan elemen yang
Expired Date Disp
mengidentifikasikan
batasan
tanggal eksekusi disposisi pada barang defect yang digunakan utuk mencegah kadaluarsa barang. NIK
Staff
Disposition
merupakan
elemen yang mengidentifikasikan ID NIK Staff Disposition PIC
disposisi
yang
menentukan
disposisi pada barang defect. APRV KASIE DISP merupakan elemen yang mengidentifikasikan approval yang APRV KASIE DISP
dilakukan
oleh
kepala
seksi
PIC
disposisi. Nilainya adalah accept dan reject. DATE APRV KASIE DISP merupakan DATE APRV KASIE DISP elemen yang mengidentifikasikan
191 Collection Element
Penjelasan tanggal approval kepala seksi PIC disposisi.
APRV KADEPT DISP
APRV
KADEPT
elemen
yang
DISP
merupakan
mengidentifikasikan
approval yang dilakukan oleh kepala departemen PIC disposisi.
Nilainya
adalah accept dan reject. DATE APRV KADEPT DISP merupakan elemen
yang
mengidentifikasikan
DATE APRV KADEPT DISP tanggal approval kepala departemen PIC disposisi. APRV elemen APRV KADIV PLANT
KADIV yang
PLANT
merupakan
mengidentifikasikan
approval yang dilakukan oleh kepala divisi plant. Nilainya adalah accept dan reject. DATE APRV KADIV Disp merupakan
Date Aprv Kadiv Disp
elemen
yang
mengidentifikasikan
tanggal approval kepala divisi plant. No MOT from NCP merupakan elemen No MOT from NCP yang mengidentifikasikan no MOT yang
192 Collection Element
Penjelasan terkait pada saat bagian quality process control melakukan proses MOT barang defect dari locator NCP ke locator stock on hand produksi. Destination Locator merupakan elemen yang mengidentifikasikan locator tujuan
Destination Locator proses MOT barang defect.
M isal:
mixing, waste control dan sebagainya.
•
Collection Plan Diposition Child Collection plan disposition child memiliki beberapa elemen yang tersusun didalamnya. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 4.24 Collection Element Diposition Child Collection element No Hold Tag
Element Type Attribute
Prompt
No Hold Tag No Attribute No Disposition Disposition No Evaluation Attribute No Disp Evaluation Disp Evaluation Reference Evaluation Date Disp Information Date Disp
Hint -
Data Type Sequence
Reporting Length 10
Sequence
15
Sequence
15
Date
11
193 Collection element Evaluation Result Disp Qty Evaluation Disp Evaluation Description
Penjelasan
Element Type Attribute
Prompt Evaluation Result Disp Qty Evaluation Disp Evaluation Description
Attribute
Attribute
collection
Hint
element diposition
Data Type Comment
Reporting Length 150
Character 10
Comment
child adalah
150
sebagai
berikut:
Tabel 4.25 Penjelasan Collection Element Diposition Child Collection element
Penjelasan No
Hold
Tag
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan no. hold tag terkait dengan No Hold Tag data NCP yang ada dalam collection plan nonconformance master. No
Disposition
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan nomor disposition terkait No Disposition dengan data NCP yang ada dalam collection plan disposition master. No Evaluation Disp merupakan elemen unik yang digunakan untuk mengidentifikasikan data evaluasi No Evaluation Disp disposisi yang dimasukkan ke dalam sistem ORACLE-EBS. No Evaluation Disp ini akan
194 Collection element
Penjelasan muncul dan tercipta secara otomatis pada saat evaluasi disposisi di-entry oleh bagian quality process control melakukan proses save. Evaluation Date Disp merupakan elemen yang
Evaluation Date
mengidentifikasikan
tanggal
penulisan
data
Disp
evaluasi disposisi yang dilakukan oleh bagian quality process control. Evaluation Result Disp merupakan elemen yang mengidentifikasikan hasil evaluasi atas eksekusi
Evaluation Result disposisi berdasarkan disposisi yang ditentukan Disp oleh analisis disposisi. Berupa: OK dan NG (Not Good). Qty Evaluation Disp merupakan elemen yang Qty Evaluation Disp
mengidentifikasikan
jumlah
barang
yang
dieksekusi dan kemudian dievaluasi. Evaluation Description merupakan elemen yang Evaluation mengidentifikasikan
penjelasan
mengenai
Description evaluation result.
•
Collection Plan Corrective Action Master Collection plan corrective action master memiliki beberapa elemen yang tersusun didalamnya.
195 Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 4.26 Collection element Corrective Action Master Collection element No Trouble
Element Type
Prompt
Attribute
Sequence
Source
Attribute
No Trouble Source
Reporting Length 15
Character
20
Reference ID
Attribute
Character
15
Entry Trouble Date
Reference Information
Date
11
Trouble
Attribute
Referenc e ID Entry Trouble Date Trouble
Character
20
Trouble Detail
Attribute
Comment
150
Seksi
Attribute
Trouble Detail Seksi
Character
15
Status Corrective action Date Line
Attribute
Status Correctiv e action Date Line
Character
15
Date
11
PIC Correctiv e action Closing Kasie NCP Closing Date Kasie NCP
Character
15
Character
10
Date
11
PIC Corrective action
Reference Information Attribute
Closing Kasie NCP
Attribute
Closing Date Kasie NCP
Reference Information
Hint
Data Type
Penjelasan collection element corrective action master adalah sebagai berikut:
196
Tabel 4.27 Penjelasan Collection Element Corrective Action Master Collection element
Penjelasan No Trouble merupakan elemen unik yang digunakan untuk mengidentifikasikan data masalah Produksi WIP yang dimasukkan dalam sistem ORACLE-EBS.
No Trouble No Trouble ini akan muncul dan tercipta secara otomatis pada saat penulisan masalah oleh bagian quality junior engineer melakukan proses save. Source merupakan elemen yang mengidentifikasikan asal masalah yang ditulis dalam collection plan Source
corrective action master. M isal: NCP (berarti: masalah tersebut berasal dari data nonconformance Master). Reference
ID
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan nomor yang merepresentasikan data terkait dari masalah yang ditulis dalam Reference ID collection plan corrective action master. M isal: Source: NCP dan Reference ID: 0001/M X.2010 (yaitu no hold tag NCP). Entry Trouble Date merupakan
elemen
yang
Entry Trouble Date merepresentasikan tanggal penulisan masalah untuk
197 Collection element
Penjelasan kemudian diproses untuk menghasilkan tindakan perbaikan terhadap masalah tersebut. Trouble merupakan elemen yang merepresentasikan
Trouble
masalah yang ditemukan dalam proses produksi yang memerlukan tindakan perbaikan. Trouble
Trouble Detail
Detail
merupakan
elemen
yang
merepresentasikan penjelasan lebih rinci mengenai masalah yang ditemukan dalam proses produksi. Seksi merupakan elemen yang merepresentasikan ID Quality Junior Engineer yang menuliskan data
Seksi masalah dalam collection plan corrective action master. Status Corrective action merupakan elemen yang Status Corrective
merepresentasikan status data dari masalah yang
action
tercatat dalam collection plan corrective action master. Date
Line
merupakan
elemen
yang
merepresentasikan batasan tanggal ditentukan dan Date Line
dilaksanakannya masalah yang ada.
tindakan
perbaikan
terhadap
198 Collection element PIC
Penjelasan
Corrective PIC Corrective action merupakan elemen yang
action
merepresentasikan PIC corrective action yang dipilih untuk menentukan tindakan corrective pada masalah tersebut. Closing
Kasie NCP
mengidentifikasikan
merupakan
status
close
elemen data
yang
masalah
corrective yang ditentukan oleh kepala seksi quality. Closing Kasie NCP Closing kepala seksi NCP diisi setelah adanya evaluasi terhadap tindakan perbaikan. Berupa: close, not close. Closing Date Kasie NCP merupakan elemen yang Closing Date Kasie mengidentifikasikan tanggal closing oleh kepala seksi NCP quality.
•
Collection Plan Corrective Action Child Collection plan corrective action child memiliki beberapa elemen yang tersusun didalamnya. Pengaturan collection element corrective action child yang dilakukan adalah:
199 Tabel 4.28 Collection Element Corrective Action Child Collection element Reference ID
Element Type Attribute
No Trouble
Attribute
No Corrective action
Attribute
Corrective action Date Problem Diagnose Type of Corrective Corrective Decision Corrective Description Evaluation Date of Corr Act Evaluation Result of Corr Act Evaluation Desc of Corr Act
Prompt Reference ID No Trouble
No Corrective action Reference Corrective Information action Date Attribute Problem Diagnose Attribute Type of Corrective Attribute Corrective Decision Attribute Corrective Description Reference Evaluation Information Date of Corr Act Evaluation Attribute Result of Corr Act Evaluation Attribute Desc of Corr Act
Hint
Data Reporting Type Length Character 15 Character 15 Sequence
15
Date
11
Comment
150
Character 20 Character 15 Comment
150
Date
11
Character 15
Comment
150
Penjelasan collection element corrective action child adalah sebagai berikut:
Tabel 4.29 Penjelasan Collection Element Corrective Action Child
Collection element
Penjelasan
Reference ID
Reference ID merupakan elemen yang
200 Collection element
Penjelasan mengidentifikasikan nomor unik terkait dengan suatu data yang ada dalam collection plan lain. M isal: dengan collection plan nonconformance master menggunakan nomor hold tag. No
Trouble
merupakan
mengidentifikasikan
nomor
elemen
yang
masalah
terkait
No Trouble dengan data masalah yang ada dalam collection plan corrective master. No Corrective action merupakan elemen unik yang digunakan untuk mengidentifikasikan hasil tindakan korektif produksi WIP yang dimasukkan dalam sistem ORACLE EBS. No Corrective No Corrective action action ini akan muncul dan tercipta secara otomatis pada saat hasil tindakan corrective action dimasukkan oleh bagian PIC corrective action kemudian melakukan proses save. Corrective action Date merupakan elemen yang Corrective action
mengidentifikasikan tanggal penulisan tindakan
Date
corrective yang dihasilkan oleh PIC corrective action.
Problem Diagnose
Problem Diagnose merupakan elemen yang
201 Collection element
Penjelasan mengidentifikasikan hasil analisis masalah yang ada. M erupakan elemen yang mengidentifikasikan tipe dari tindakan corrective action. Berupa:
Type of Corrective preventive action, containment action, corrective action. Corrective Decision merupakan elemen yang mengidentifikasikan
hasil
dari
tindakan
Corrective Decision corrective yang ditentukan oleh PIC corrective action sesuai dengan masalah yang ditemukan. Corrective Description merupakan elemen yang Corrective
mengidentifikasikan
mengenai
penjelasan
Description
tindakan perbaikan yang ditentukan dan sesuai dengan masalah yang ditemukan. Evaluation Date of Corr Act merupakan elemen
Evaluation Date of
yang mengidentifikasikan tanggal penulisan data
Corr Act
evaluasi
tindakan
corrective
action
yang
dilakukan oleh bagian quality process control. Evaluation Result of Corr Act merupakan elemen Evaluation Result of yang mengidentifikas ikan hasil evaluasi atas Corr Act eksekusi tindakan perbaikan berdasarkan
202 Collection element
Penjelasan tindakan perbaikan yang ditentukan oleh PIC corrective action. Berupa: OK dan NG (Not Good). Evaluation Description merupakan elemen yang
Evaluation Desc of mengidentifikasikan penjelasan mengenai Corr Act evaluation result.
4.6.2
Pengaturan
Hubungan
Parent-child
pada
Collection
Plan
Nonconformance, Disposition dan Corrective Action Setiap proses dalam work in-process memerlukan struktur collection plan sebagai berikut:
Nonconformance master delayed
delayed
Disposition master
Corrective master
delayed Disposition Child
delayed Corrective Child
Gambar 4.11 Konsep Collection Plan Proses WIP
203 Hubungan parent-child yang dapat diatur pada collection plan yang ditentukan untuk menghubungkan data elemen yang satu dengan yang lain pada collection plan yang berbeda. Dalam pengaturannya hubungan parentchild diatur secara “delayed” bertujuan agar pada saat memasukkan data pada collection plan parent tidak langsung berpengaruh pada collection plan child sehingga pada saat pengguna sistem memasukkan data pada collection plan nonconformance master, pengguna dapat langsung melakukan proses save dan hubungan untuk collection plan child yaitu disposition master dan corrective master tidak terpengaruh. Hubungan parent-child barulah terbentuk pada saat pengguna memasukkan data pada collection plan child sesuai dengan criteria yang ditentukan sebelumnya, sehingga hierarki approval dapat dijalankan dengan pengaturan seperti ini.
4.6.3
Pengaturan Notification email dalam sistem Oracle EBS Notification email adalah sarana yang digunakan oleh Sistem Oracle EBS untuk memberitahukan informasi barang defect dari satu bagian ke bagian lain. Berikut merupakan contoh notification email yang diatur:
204
Gambar 4.12 Notification email Notification email diatur pada level collection plan pada sistem nonconformance, disposition dan
corrective action sehingga apabila
collection element tertentu terisi, maka akan memicu pengiriman notification email ke bagian yang bersangkutan. Pengaturan notifikasi email yang dilakukan pada collection plan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.30 Pengaturan Notifikasi Email Collection plan
Collection
Action rule
element Nonconformance M aster
Operator_ch
M engirimkan notification email ke KaSie produksi dan PIC NCP.
Aprv kasie plp
M engirimkan notification email ke KaDept produksi.
205 Aprv kadept plp
M engirimkan notification email ke PIC NCP.
Defect Level
Jika defect level “high” akan mengirimkan notification email ke QJE.
Status Disp NCP M engirimkan notification email ke PIC disposisi yang terpilih. Closing kasie
M engirimkan notification
NCP
email ke PIC NCP perihal closing.
Disposition M aster
NIK Staff
M engirimkan notification
Disposition
email ke KaSie PIC disposisi.
Aprv Kasie Disp M engirimkan notification email ke KaDept PIC disposisi.
Disposition Child
Corrective Action
Aprv Kadept
M engirimkan notification
Disp
email ke KaDiv plant.
Approval kadiv
M engirimkan notification
plant
email ke PIC NCP.
Evaluation
M engirimkan notification
Result Disp
email ke KaSie PIC NCP.
Seksi
M engirimkan notification
M aster
email ke PIC NCP. PIC Corrective
M engirimkan notification
Act
email ke PIC corrective action.
Closing kasie
M engirimkan notification
NCP
email ke PIC NCP perihal
206 closing Corrective Action Child
Corrective
M engirimkan notification
Decision
email ke PIC NCP
Evaluation Desc
M engirimkan notification
of Corr Act
email ke KaSie PIC NCP
Tabel diatas merupakan customization terhadap notifikasi email. Dilakukan setting approval email pada collection element tertentu didalam collection plan untuk setiap level approval email yang dibutuhkan. 4.6.4
Pengaktifan
Menu Nonconformance,
Disposition
dan
Corrective
Action 4.6.4.1
Dokumentasi Pengaktifan Menu Enter Nonconformance, Disposition dan Corrective Action Pertama-tama, user harus melakukan login terlebih dahulu untuk melakukan pengaturan terhadap menu nonconformance, disposition dan corrective action
yang ada. User harus
mempunyai hak akses system administrator untuk melakukan pengaturan terhadap menu nonconformance, disposition dan corrective action.
207 Gambar 4.13 Tampilan Login Oracle EBS
M isal: User
: MT
Password
: ORACLE
Setelah berhasil melakukan login, maka dalam tampilan akan muncul tampilan navigator seperti ini dan pilih SRI-System Administrator dan lalu pilih Function:
Gambar 4.14 Tampilan navigator Oracle EBS M aka setelah user memilih Function maka user akan masuk kedalam ORACLE APPLICATION yang ada dan akan muncul form functions seperti ini yaitu:
208
Gambar 4.15 Tab description Form Function Oracle EBS Setelah muncul form seperti ini, maka user dapat menaruh kursor pada Field Function seperti diatas lalu tekan F11 untuk melakukan Enter Query. M aka setelah menekan F11 tampilan akan berubah seperti ini:
Gambar 4.16 Tab description dalam Form Function Oracle EBS Kemudian isikan QA%QR% dalam field Function yang ada seperti diatas.
209 Setelah mengisikan QA%QR% seperti diatas, maka user dapat menekan Ctrl+F11 untuk mengeksekusi query yang ada. M aka tampilan akan muncul seperti ini:
Gambar 4.17 Tampilan Form Function Oracle EBS Dalam menu akan muncul User Function Name, dimana merupakan menu dalam tampilan nonconformance, disposition dan corrective action.
Gambar 4.18 Tampilan Form Function Oracle EBS
210 Jika ingin mengaktifkan menu Enter Nonconformance maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QANCM EQR
User Function Name : Enter Nonconformance
Jika ingin mengaktifkan menu Enter Disposition maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QADISPEQR
User Function Name : Enter Disposition
Jika ingin mengaktifkan menu Enter Corrective Action maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QACAREQR
User Function Name : Enter Corrective Action
Setelah itu, user dapat memilih tab Form untuk melakukan pengaturan terhadap menu nonconformance, disposition dan corrective action.
211
Gambar 4.19 Tab Form dalam Form Functions Oracle EBS Dalam tampilan dapat dicocokkan data Function sesuai dengan
Function
yang
menunjuk
pada
menu
Enter
Nonconformance, disposition dan corrective action, M isal: QANCM EQR dan kemudian akan dilakukan pengaturan pada parameters. M isalnya: Child_Plan:
16262
menunjuk
pada
collection
plan
“Nonconformance Master”
Default Parameters
:
QA_CUSTOM_CHILD_PLANS="ORA$QA_PLAN_ID" TXN_MODE="-1"
Setting parameter
:
QA_CUSTOM_CHILD_PLANS="16262" TXN_M ODE="-1"
212 (yang dilakukan adalah penggantian dari “ORA$QA_PLAN_ID” menjadi “16262” maka proses pengaturan untuk membuka menu Enter Nonconformance berhasil dilakukan untuk collection plan Nonconformance Master - "16262" )
Catatan: Untuk melakukan pengaturan pada Enter Dispositions dan Enter Corrective action juga melakukan hal yang sama seperti pengaturan membuka Enter Nonconformance.
4.6.4.2
Dokumentasi Pengaktifan Menu Update Nonconformance, Disposition dan Corrective Action Pertama-tama, user harus melakukan login terlebih dahulu untuk melakukan pengaturan terhadap menu nonconformance, disposition dan corrective action yang ada. User harus mempunyai hak akses system administrator untuk melakukan pengaturan terhadap menu nonconformance, disposition dan corrective action.
213
Gambar 4.20 Tampilan Login Oracle EBS M isal: User
: MT
Password
: ORACLE
Setelah berhasil melakukan login, maka dalam tampilan akan muncul tampilan navigator seperti ini dan pilih SRI-System Administrator dan lalu pilih Function:
Gambar 4.21 Tampilan navigator Oracle EBS
214 M aka setelah user memilih Function maka user akan masuk kedalam ORACLE APPLICATION yang ada dan akan muncul form functions seperti ini yaitu:
Gambar 4.22 Tab description Form Function Oracle EBS Setelah muncul form seperti ini, maka user dapat menaruh kursor pada Field Function seperti diatas lalu tekan F11 untuk melakukan Enter Query. M aka setelah menekan F11 tampilan akan berubah seperti ini:
Gambar 4.23 Tab description Form Function Oracle EBS
215 Kemudian isikan QA%QR% dalam field Function yang ada seperti diatas. Setelah mengisikan QA%QR% seperti diatas, maka user dapat menekan Ctrl+F11 untuk mengeksekusi query yang ada. M aka tampilan akan muncul seperti ini:
Gambar 4.24 Tampilan Form Function Oracle EBS Dalam menu akan muncul User Function Name, dimana merupakan menu dalam tampilan nonconformance, disposition dan corrective action.
Gambar 4.25 Tampilan Form Function Oracle EBS
216 Jika ingin mengaktifkan M enu Update Nonconformance maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QANCM UQR
User Function Name : Update Nonconformance Jika ingin mengaktifkan M enu Update Disposition maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QADISPUQR
User Function Name : Update Disposition
Jika ingin mengaktifkan M enu Update Corrective Action maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QACARUQR
User Function Name : Update Corrective Action
Setelah itu, user dapat memilih tab Form untuk melakukan pengaturan terhadap menu nonconformance.
Gambar 4.26 Tampilan Form Function Oracle EBS
217 Dalam tampilan dapat dicocokkan data function sesuai dengan
function
yang
menunjuk
pada
menu
Update
Nonconformance, disposition dan corrective action. M isal: QANCMUQR dan akan dilakukan pengaturan pada Parameters. Dalam pengaturan update nonconformance, disposition dan
corrective
action
maka
berbeda
dengan
Enter
Nonconformance, disposition dan corrective action sehingga dalam melakukan pengaturan update nonconformance harus mengganti dengan nama collection plan langsung, misal seperti: ="Nonconformance Master".
Default Parameters
:
QA M ODE='UPDATE' SELF_SERVICE_PLAN_NAM E="ORA$QA_PLAN_NAM E" TXN_MODE="-1"
Setting parameter
:
MODE='UPDATE' SELF_SERVICE_PLAN_NAM E="Nonconformance Master" TXN_MODE="-1" (yang dilakukan adalah penggantian dari “ORA$QA_PLAN_ID” menjadi “Nonconformance M aster“ maka proses pengaturan untuk
218 membuka menu Update Nonconformance berhasil dilakukan untuk collection plan nonconformance master). Catatan: Untuk melakukan pengaturan pada Update Dispositions dan Update Corrective action juga melakukan hal yang sama seperti pengaturan untuk membuka Update Nonconformance.
4.6.4.3
Dokumentasi Pengaktifan Menu View Nonconformance, Disposition dan Corrective Action Pertama-tama, user harus melakukan login terlebih dahulu untuk melakukan pengaturan terhadap menu nonconformance, disposition dan corrective action yang ada. User harus mempunyai hak akses system administrator untuk melakukan pengaturan terhadap menu nonconformance.
Gambar 4.27 Tampilan Login Oracle EBS M isal:
User
: MT
Password
: ORACLE
219 Setelah berhasil melakukan login, maka dalam tampilan akan muncul tampilan navigator seperti ini dan pilih SRI-System Administrator dan lalu pilih Function:
Gambar 4.28 Tampilan Navigator Oracle EBS M aka setelah user memilih Function maka user akan masuk kedalam ORACLE APPLICATION yang ada dan akan muncul form functions seperti ini yaitu:
Gambar 4.29 Tab description Form Function Oracle EBS
220 Setelah muncul form seperti ini, maka user dapat menaruh kursor pada Field Function seperti diatas lalu tekan F11 untuk melakukan Enter Query. M aka setelah menekan F11 tampilan akan berubah seperti ini:
Gambar 4.30 Tab description Form Function Oracle EBS Kemudian isikan QA%QR% dalacm field function yang ada seperti diatas. Setelah mengisikan QA%QR% seperti diatas, maka user dapat menekan Ctrl+F11 untuk mengeksekusi query yang ada. M aka tampilan akan muncul seperti ini:
221 Gambar 4.31 Tampilan Form Function Oracle EBS Dalam menu akan muncul User Function Name, dimana merupakan menu dalam tampilan nonconformance, disposition dan corrective action.
Gambar 4.32 Tampilan Form Function Oracle EBS Jika ingin mengaktifkan M enu View Nonconformance maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QANCM VQR
User Function Name : View Nonconformance
Jika ingin mengaktifkan M enu View Disposition maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QADISPVQR
User Function Name : View Disposition
222 Jika ingin mengaktifkan M enu View Corrective Action maka dapat mengklik atau menaruh kursor ke: Function
: QACARVQR
User Function Name : View Corrective Action
Setelah itu, user dapat memilih tab Form untuk melakukan setting terhadap menu nonconformance.
Gambar 4.33 Tampilan Form Function Oracle EBS Dalam tampilan dapat dicocokkan data function sesuai dengan
function
yang
menunjuk
pada
menu
View
Nonconformance, M isal: QANCM VQR dan akan dilakukan pengaturan pada Parameters. Dalam pengaturan update nonconformance, disposition dan
corrective
action
maka
berbeda
dengan
Enter
Nonconformance, disposition dan corrective action sehingga dalam melakukan pengaturan View Nonconformance harus
223 mengganti dengan nama collection plan langsung , misal seperti: ="Nonconformance Master" Default Parameters
:
SELF_SERVICE_PLAN_NAM E="ORA$QA_PLAN_NAM E" TXN_MODE="-1" Setting parameter
:
SELF_SERVICE_PLAN_NAM E="NCP_MIXING_F0" TXN_MODE="-1" (yang dilakukan adalah penggantian dari “ORA$QA_PLAN_ID” menjadi “Nonconformance M aster“ maka proses pengaturan untuk membuka menu View Nonconformance berhasil dilakukan untuk collection plan nonconformance master)
Catatan: Untuk melakukan pengaturan pada View Dispositions dan View Corrective action juga melakukan hal yang sama seperti pengaturan untuk membuka View Nonconformance.
4.7 Kelebihan dan Keterbatasan Usulan 4.7.1
Kelebihan Usulan - Data-data yang berkaitan dengan barang defect dan nonconformance proses tercatat dengan lebih baik dan lengkap. - M empersingkat waktu proses approval yang cukup rumit.
224 - Proses pencatatan, perbaikan hingga pencegahan barang defect dapat terkontrol lebih baik. - Pembuatan laporan menjadi lebih mudah karena data-data yang dibutuhkan sudah tersedia dengan lengkap. - Tanggung jawab masing-masing bagian menjadi lebih jelas, sehingga miskomunikasi antar bagian pun dapat diminimalisasi. - Pembuatan corrective action request dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan melalui proses nonconformance dan pembuatan CAR yang stand alone.
4.7.2
Keterbatasan Usulan - Semua proses NCP ini tergantung pada bagian quality sebagai bagian pengontrol. - Karena keterbatasan waktu, maka sistem yang dibuat, hanya berlaku untuk work in-process saja, belum dapat diimplementasikan ke bagian lainnya.
4.8 Length of Effort Length of effort merupakan laporan kegiatan yang telah dilakukan untuk melakukan analisis sekaligus evaluasi terhadap quality management submodule dalam proses WIP di PT. XYZ. Dalam length of effort juga mencakup bagianbagian terkait yang membantu dalam pengumpulan informasi mengenai proses bisnis dan sistem Oracle EBS yang berjalan, pengolahan informasi, proses elemen
225 hingga menghasilkan alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Berikut merupakan rincian length of effort yang dilakukan: