BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1
Ide Awal Ide awal rancangan bangunan perpustakaan ini adalah bangunan sebagai fitur
taman. Masyarakat yang menggunakan ruang terbuka kota/Taman Maluku ini dapat sekaligus menggunakan perpustakaan yang merupakan fitur taman dalam situasi non formal, sehingga bersama-sama dengan kegiatan-kegiatan santai seperti jalan-jalan, berkumpul, bercengkrama, dll.
Gambar 4.1: Hubungan ide Gambar. 4.2 :Sketsa Ide awal
4.2
Konsep Perancangan Tapak
4.2.1
Pemintakatan Konsep pemintakatan menggunakan pembagian : Ramai – Peralihan – Tenang.
Pengelompokannya adalah sebagai berikut : •
Zona 1: Area yang menampung kegiatan-kegiatan orang-orang yang berdatangan untuk menuju ke perpustakaan atau menuju taman. Pada zona pelataran dirancang dengan material paving, pelataran tanah berumput akan dikombinasi dengan vegetasi – vegetasi peneduh, simpul-simpul informasi, serta elemen-elemen ruang luar lainnya.
•
Zona 2 : Area ini merupakan peralihan menuju perpustakaan yang ditandai dengan perkerasan dan ramp menuju ke bawah (lobi perpustakaan) pada bagian timur bangunan dan dinding ramp universal sebagai simbol buku 38
yang sekaligus sebagai lantai dua dan jalan masuk ke perpustakaan yang terletak pada pusat bangunan. Lobi di lantai satu , terletak tepat di bawahnya di ketinggian minus 3,85 meter. •
Zona 3 : Merupakan area koleksi perpustakaan dengan atap yang dapat dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau.
Gambar 4.3: Pembagian zona dalam tapak
4.2.2
Kontribusi Lahan Terhadap Ruang Terbuka Hijau Lahan perancangan yang sebelumnya merupakan lapangan tenis dengan luasan
permukaannya sebagian besar ditutupi dengan perkerasan, dikembalikan menjadi ruang terbuka hijau.
Gambar 4.4: Ruang hijau lahan, sebelum dan sesudah dirancang
39
4.2.3
Konsep Perletakan Vegetasi Peneduh Lahan perancangan sebagian besar ditanami vegetasi jenis pelindung. Vegetasi ini
meliputi jenis pohon-pohon dengan ketinggian sedang sampai tinggi dengan kerapatan daun yang sedang sampai rapat yang jenis dan posisi penanamannya disesuaikan dengan pergerakan matahari tahunan di area perancangan, agar sebagian besar lahan mendapat naungan terutama pada simpul informasi yang tersebar di lahan perancangan.
Gambar.4.5 : Penyebaran dan jenis vegetasi prinsip usulan, pada lahan perancangan Keterangan vegetasi : 1. Pohon peneduh jenis cabang lebar lebar, seperti. : Samanea Saman sp. (Rain Tree) 2. Pohon peneduh dengan ketinggian sedang, seperti. : Flamboyan, Pimenta dioica (Allspice), Pleiogynium timorense (Burdekin Plum). 3. Pohon jenis pengarah dan penahan angin,seperti.: Damar, Cemara, Mast Tree (Polyathia longifolia). 4. Pohon jenis peneduh tinggi ,seperti : Mahogani ( mahoni),Angsana.
Tujuan sebagian dengan
penggunaan besar
vegetasi
ketinggian
sedang
sampai tinggi adalah agar kelembaban yang dihasilkan oleh tanaman, berkurang oleh aliran udara di area naungan, sehingga
kenyamanan
optimal dapat tercapai. Gambar.4.6 : Konsep vegetasi sebagai naungan 40
4.2.4
Konsep Sirkulasi dan Aksesibilitas Sirkulasi dalam lahan dirancang mengelilingi bangunan perpustakaan sebagai pusatnya, dan meghubungkan simpul-simpul informasi yang tersebar di lahan sebagai sirkulasi lapis kedua, setelah sirkulasi dalam bangunan. Bangunan
perpustakaan
dari
luar
lahan, dapat diakses dari segala arah Keterangan :
- Akses ke tapak - Sirkulasi mengelilingi bangunan - Sirkulasi internal
Gambar.4.7 : Konsep Sirkulasi
4.2.5
Citra Bangunan Sebagai Elemen Taman Lahan perancangan yang merupakan bekas lapangan tenis ini dikembalikan menjadi
taman dengan cara : 1.Meletakkan bangunan menjorok ke arah Selatan lahan (mendekati pusat taman Maluku) sehingga sekeliling bangunan merupakan area hijau .
Gambar.4.8 : Perletakan massa bangunan
41
2. Sirkulasi berbentuk organik mencakup sebagian besar lahan perancangan yang mengelilingi perpustakaan sebagai pusat. Bentuk organik ini dipilih agar sesuai dengan sirkulasi Taman Maluku yang organik dan sirkulasi ini merupakan perpanjangan dari sirkulasi eksisiting taman maluku.
Gambar.4.9 : sirkulasi pada lahan 3.Menonjolkan sebagian massa bangunan yaitu ramp universal dan blok bangunan administrasi dan servis sebagai sculpture lahan.
Gambar.4.10 : Massa bangunan sebagai sclupture
4.3
Konsep Bangunan
4.3.1
Massa Bangunan Bentuk massa yang digunakan berbentuk persegi panjang dan lengkung, yang
memanjang dari Timur ke Barat disesuaikan dengan bentuk lahan. Hal ini bertujuan agar cahaya matahari dapat menerangi bangunan perpustakaan secara tidak, sehingga dapat 42
mengurangi kerusakan buku koleksi perpustakaan. Bentuk persegi panjang bertujuan untuk mencapai efektifitas pada struktur inti perpustakaan yang mewadahi utilitas, selain itu bentuk ini dapat menjadi bentuk simbolis yaitu sebagai
tengaran
perpustakaan
gerbang
menuju
dari
taman
dan
sebaliknya. Gambar.4.11 : Pembagian massa bangunan Massa bangunan terbagi menjadi tiga bagian yaitu : 1. Massa yang mewadahi kegiatan umum dan administrasi. 2. Massa yang mewadahi koleksi umum 3. Massa yang mewadahi koleksi khusus. Massa bangunan pertama dan kedua menampung fungsi utama perpustakaan, sedangkan massa ketiga lebih merupakan jalan
masuk
utama
ke
perpustakaan.
Bangunan perpustakaan dirancang tiga lantai dan satu lantai basement untuk gudang, panel M/E dan ruang fumigasi.
4.3.2 Sirkulasi di Dalam Bangunan Sirkulasi dalam bangunan dirancang sesederhana mungkin. Dari lobi, area baca perpustakaan anak-anak, remaja, dewasa dan koleksi khusus semua diakses melalui ramp universal Gambar.4.12 : Sirkulasi dalam bangunan
dan
tangga
yang
terletak
bersebelahan dengan pintu pemeriksaan di lobi perpustakaan.
43
4.3.3
Keamanan Ruang Koleksi Terhadap Ruang Luar Untuk keamanan ruang koleksi ( blok bangunan koleksi) maka perancang
menerapkan sistem berupa : a. Jalur keluar masuk melalui satu pintu pemeriksaan dan melalui satu jalur sirkulasi umum ( ramp universal dan tangga)
yang
bersebelahan
terletak
dengan
area
pemeriksaan dan pengelolaan.
b.
Bagian
utara
blok
koleksi anak-anak,remaja dan dewasa dibuat tertutup (dibatasi oleh
dinding
ruang
penghawaan ,perawatan ,dan M/E)
sedangkan
bagian
selatannya di batasi oleh kolam air yang sekaligus berfungsi sebagai penerang. Sedangkan pada
blok
koleksi
khusus
sebelah utara merupakan kolam air
dan
bagian
selatannya
tertutup.
Gambar.4.13 : Konsep keamanan melalui bentuk bangunan
c. Pada bagian barat bangunan dibatasi oleh kolam air dan dinding, sedangkan pada bagian timur di batasi oleh dinding, kolam air dan ramp jalan masuk.
4.3.4
Kenyamanan Ruang Baca Untuk kenyamanan di ruang baca perpustakaan maka perancang menerapkan
konsep : a. Penggunaan air conditioning untuk menjaga suhu udara tetap nyaman sekaligus menjaga kelembaban dalam ruangan sehingga koleksi dapat lebih terawat dan tahan lama.
44
b. Penggunaan cahaya alami pada area baca ( bagian selatan blok koleksi dewasa, remaja dan anak-anak serta pada bagian utara blok koleksi khusus) yang ditandai dengan jendela dengan material kaca.
4.3.4
Fleksibilitas Untuk isu pertumbuhan dan perkembangan perpustakaan, maka perancang
menerapkan konsep : a. Pendigitalan koleksi, dan koleksi yang telah didigitalkan menjadi deposit dan disimpan dalam gudang di lantai basement untuk kemudian disalurkan keperpustakaan pusat daerah atau keperpustakaan umum pemerintah lainnya yang membutuhkan. b. Denah open lay-out, sehingga pengelola dapat mengatur dan memanfaatkan ruang dan dinding sebelah utara (blok bangunan koleksi anak-anak, remaja dan dewasa), dinding sebelah selatan (blok bangunan koleksi khusus) seiring dengan pertambahan koleksi buku. c. Menambahkan luas ruangan koleksi sebesar 1,5 kali dari luas area koleksi pada program awal ruang.
4.3.5
Kontribusi Bangunan Terhadap Ruang Terbuka Hijau Untuk kontribusi bangunan terhadap ruang terbuka hijau maka perancang
menerapkan konsep : mengganti luasan lahan yang telah dipakai bangunan menjadi ruang luar.Ini diterjemahkan kedalam bentuk roof garden / open space roof yaitu atap blok koleksi anak-anak,remaja dan dewasa serta atap blok koleksi khusus. Untuk kontribusi bangunan terhadap taman maluku, perancang menerapkan konsep peningkatan vitalitas dan kualitas taman maluku. Ini diterjemahkan kedalam rancangan dengan menghadirkan perpustakaan di luar bangunan yaitu tersebar di seluruh area lahan dan taman maluku berupa simpul-simpul informasi ( peningkatan kualitas area taman). Simpul informasi ini juga sekaligus berfungsi sebagai lampu penerang taman ( untuk meningkatkan vitalitas area taman).
4.4 Konsep Struktur Struktur bangunan yang dipakai dibagi menjadi dua, yaitu struktur baja dan struktur beton. Struktur baja dipakai pada blok koleksi anak-anak, remaja dan dewasa. 45
Struktur ini dipakai mengingat blok koleksi ini merupakan blok koleksi yang paling besar, dan kebutuhan untuk menopang beban buku yang berat serta serta beban hidup, baik didalam ruangan maupun diluar ruangan (roof garden / opern space roof). Untuk bangunan lainnya menggunakan struktur beton yaitu: struktur grid pada blok bangunan administrasi dan pengelolaan, serta struktur beton grid melengkung dengan atap one way joists pada blok bangunan koleksi khusus dan ruang pertemuan, hal ini disebabkan karena blok ini menopang atap yang dijadikan roof garden.
Gambar. 4.14 : Konsep Struktur
4.5 Konsep Utilitas
4.5.1 Sistem pencahayaan : Pencahayaan utama bangunan menggunakan pencahayaan alami dari cahaya matahari yang masuk melalui fasad bangunan, terutama fasad dengan material kaca. Penggunaan cahaya alami lebih di konsentrasikan pada ruang baca perpustakaan. Hal ini pun telah didukung oleh posisi bangunan terhadap sumbu mata angin, yang memanjang kearah timur-barat yang memungkinkan masuknya cahaya matahari sepanjang hari pada waktu aktivitas perpustakaan. Pencahayaan buatan
digunakan pada ruangan koleksi yang cenderung tidak
memerlukan cahaya matahari.
46
Gambar.4.15 ; Utilitas Bangunan 4.5.2 Sistem peghawaan : Sistem penghawaan yang dipakai adalah AC, terutama pada fungsi penyimpanan koleksi. Sedangkan untuk ruang baca koleksi sebagian menggunakan penghawaan alami, yaitu ventilasi silang.Sistem AC Juga dipakai pada sebagian fungsi komersil yaitu warnet pada lantai tiga. Untuk ruangan selain yang telah disebutkan diatas seperti ruang diskusi, ruang komunitas, menggunakan penghawaan alami dan exhaust fan.
4.5.3 Sistem air bersih dan air kotor : Sumber air bersih berasal dari PDAM dan limpahan air hujan yang ditampung pada reservoir di atap datar bangunan, untuk kemudian di distribusikan dengan memanfaatkan gaya grafitasi. Untuk air bersih yang berfungsi sebagai air bilas ( untuk kamar mandi, wc, dan kegiatan pembersihan ) berasal dari air hujan yang ditampung di bak tampungan yang di gali di bawah tanah di pinggir bangunan, lalu di pompakan kereservoir di atap datar bangunan untuk kemudian didistribusikan dengan memanfaatkan gaya grafitasi. PDAM
Reservoir I
Tong penampung air.
Bagan 4.1: air bersih
47
Out let : keran wc, wastafel
Talang air
Bak air
Reservoir II
Tong penampung air
Out let : keran wc, wastafel
Baganb 4.2 : air bersih/air
Untuk air kotor dipisahkan antara air kotor yang berasal dari WC dengan air kotor yang berasal dari floor drain kamar mandi. Air kotor yang berasal dari WC di salurkan ke septic tank lalu dibuang ke riol kota, sedangkan air kotor yang berasal dari floor drain disalurkan ke sumur resapan yang terhubung dengan riol kota.
WC
Shaft pipa
Septic tank
Riol kota
Bagan 4.3 : sistem Pembuangan air
4.5.4 Sistem listrik : Sumber listrik utama berasal dari PLN. Perpustakaan tidak dilengkapi dengan Genset karena perpustakaan ini berada di taman, serta jam operasionalnya yaitu dari pukul 08.00 pagi s/d pukul 17.00 dimana pencahayaan alami untuk ruang baca menjadi yang utama. PLN
Meteran
Outlet
Bagan 4.4 : sistem listrik
4.5.5 Sistem elektrikal : Sistem elektrikal telpon disediakan oleh PT.Telkom, dengan fasilitas kabel telpon dan serat optik. Jaringan telekomunikasi ini terkonsentrasi pada kantor pengelola dan fungsi penunjang perpustakaan, seperti warnet, dan toko buku/souvenir.
48