BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang ini.
4.1.2. Hal-hal yang akan Dikomunikasikan Membuat animasi pendek dari dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" yang mengajarkan bahwa perbuatan baik akan mendapatkan hasil yang baik dan perbuatan buruk akan mendapatkan hasil yang buruk, serta untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan usaha.
4.1.3. Target Audiens 1)
Demografi
−
Usia
−
Jenis kelamin : Pria dan wanita
−
Status sosial
2)
: 5-6 tahun
: B-A
Geografi
Anak-anak yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia. 3)
Psikografi
− Anak-anak yang menyukai film animasi. − Anak-anak yang tertarik dan penasaran dengan cerita dongeng yang belum pernah didengar olehnya.
4.1.4. Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.
29
30 4.1.5. Penetapan Judul dan Durasi 4.1.5.1. Judul Untuk animasi pendek ini, penulis menetapkan judul "The Old Man Who Made the Dead Trees Blossom". Penulis memilih judul berbahasa Inggris karena narasi dalam animasi pendek ini berbahasa Inggris. Judul di dalam film akan diberi tambahan "-Japanese Folktale-" yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa cerita ini merupakan dongeng yang berasal dari Jepang.
4.1.5.2. Durasi Animasi pendek ini berdurasi antara 6-7 menit.
4.1.6. Sinopsis Cerita Pada suatu hari ada anjing bernama Pochi yang berjalan dengan perut kelaparan di tengah hujan. Ia melihat sebuah rumah dan mengetuk pintu rumah tersebut. Seorang kakek keluar dari rumah tersebut dan karena merasa terganggu, si kakek mengusir Pochi. Pochi melanjutkan perjalanannya dan ia melihat sebuah rumah lagi. Ia mengetuk pintu itu dan seorang nenek keluar dari rumah tersebut. Si Nenek mempersilahkan Pochi masuk dan di dalam ada Kakek yang mengeringkan badan Pochi. Hari berikutnya Pochi pun rajin bekerja demi membalas budi si Kakek dan Nenek. Kakek dan Nenek yang tidak mempunyai anak sangat menyayangi Pochi seperti anaknya sendiri. Pada suatu hari ketika Kakek sedang bekerja di ladang, tiba-tiba Pochi menggonggong sambil menggali-gali tanah. Si Kakek kebingungan dengan tingkah Pochi dan mencangkul di tempat yang ditunjukan Pochi, dan dari lubang galian keluar emas yang sangat banyak, Kakek dan Nenek pun memutuskan membagikan emas kepada para tetangga. Kakek jahat di sebelah rumah tidak senang melihatnya, ia membawa paksa Pochi ke kebun belakang dan menyuruh Pochi menunjukan lokasi harta. Pochi menangis ketakutan, tetapi Kakek jahat mengira Pochi menunjukan lokasi harta dan menggalinya, namun yang keluar bukanlah emas tetapi hanya sampah. Kakek jahat sangat marah, dan sebagai balas dendamnya ia memukul mati Pochi dengan cangkul yang dipegangnya. Keesokan harinya Kakek baik mendatangi rumah Kakek jahat untuk menanyakan keadaan Pochi, namun tanpa rasa bersalah Kakek jahat berkata ia telah membunuh Pochi. Kakek baik sangat sedih dan membawa pulang mayat Pochi
31 kemudian menguburkannya di kebun belakang. Kakek dan Nenek sangat menyesal telah melepas Pochi. Mereka menanam pohon di kuburan Pochi dan membesarkan pohon tersebut sebagai ganti Pochi. Suatu hari pohon tersebut rubuh terkena petir. Kakek baik membuat lesung mochi dari pohon rubuh tersebut. Saat sedang membuat mochi, tiba-tiba dari lesung keluar banyak sekali keping emas. Kakek jahat yang melihat hal tersebut meminjam lesung mochi dan segera membuat mochi. Tapi pada saat membuat mochi, yang keluar bukan emas melainkan sampah lagi. Kakek jahat sangat marah dan membakar lesung tersebut. Keesokan harinya Kakek baik mendatangi rumah Kakek jahat untuk meminta kembali lesung "Pochi", namun yang tersisa hanyalah abu pembakaran lesung tersebut. Dengan sedih Kakek mengumpulkan abu dan membawanya pulang. Di tengah perjalanannya, angin meniup abu tersebut dan mengenai pohon yang mati, dan dengan ajaib mekarlah bunga sakura di pohon tersebut. Kemudian Kakek baik terus menebar abu demi menyenangkan Pochi, tidak lama kemudian lewat seorang bangsawan, si bangsawan merasa sangat kagum dengan sakura yang dimekarkan si Kakek dan memberinya hadiah. Kakek jahat lagi-lagi tidak senang dengan kejadian itu, mengambil abu banyak-banyak lalu memanjat pohon dan menunggu si Bangsawan lewat. Saat bangsawan lewat, Kakek jahat pun menebar abu, namun angin meniup abu tersebut dan mengenai mata Bangsawan. Bangsawan marah dan menyuruh anak buahnya menangkap si Kakek jahat dan ia pun dipenjara. Kakek dan Nenek yang baik hati menabur sisa abu di kuburan Pochi, dan ajaib, keluarlah tunas pohon yang makin lama semakin membesar.
4.1.7. Treatment Cerita 1. Muncul beberapa text pembuka cerita. 2. Muncul judul "The The Old Man Who Made the Dead Trees Blossom -Japanese Folktale-" 3. Dari tulisan tersebut dissolve ke sebuah buku dongeng dengan judul yang sama. Buku tersebut ada di dalam sebuah ruangan bernuansa Jepang. 4. Buku tersebut terbuka, dari halaman buku muncul gambar pop up. 5. Ada seekor anjing liar bernama Pochi berjalan di tengah hujan. 6. Pochi mengetuk salah satu pintu rumah. Seorang kakek keluar dari rumah, 7. Si kakek merasa terganggu dan mengusir Pochi.
32 8. Pochi melanjutkan perjalanan. Ia melihat rumah lain dan mengetuknya. 9. Keluar seorang Nenek. Nenek tersebut merasa kasihan dan mempersilahkan Pochi masuk. 10. Kakek mengambil handuk dan mengeringkan tubuh Pochi dan Nenek memberi Pochi makanan. 11. Kakek dan Nenek baik merawat Pochi seperti anaknya sendiri. 12. Suatu hari saat kakek bekerja di ladang, Pochi menggonggong sambil mengarah ke suatu tempat seolah-olah menyuruh Kakek untuk menggali tempat tersebut. 13. Si Kakek menggali di tempat tersebut dan keluar banyak sekali emas. 14. Kakek dan Nenek membagikan emas itu kepada para tetangga. 15. Kakek jahat merasa iri lalu mengambil Pochi secara paksa. 16. Kakek jahat menyuruh Pochi untuk menunjukan lokasi harta. Tetapi saat Kakek jahat menggali, yang keluar bukan emas tetapi sampah. 17. Kakek jahat sangat marah kemudian memukul Pochi sampai mati. 18. Keesokan harinya Kakek baik mendatangi rumah Kakek jahat menanyakan kondisi Pochi, Kakek jahat mengatakan bahwa ia telah membunuh Pochi. 19. Dengan rasa sedih Kakek baik membawa pulang mayat Pochi. 20. Kakek dan nenek mengubur Pochi di kebun belakang. Mereka menanam pohon di kuburan Pochi dan membesarkan pohon tersebut sebagai ganti Pochi. 21. Suatu hari petir menyambar pohon "Pochi" dan pohon itu tumbang. Kakek baik membuat lesung dari pohon itu untuk membuat mochi. 22. Saat kakek nenek baik sedang membuat mochi, tiba-tiba dari dalam lesung keluar kepingan emas. 23. Kakek dan Nenek baik membagikan emas itu kepada para tetangga. 24. Kakek jahat iri dan meminjam lesung "Pochi". 25. Kakek Jahat membuat mochi, lagi-lagi yang keluar hanya sampah. 26. Kakek jahat sangat marah kemudian membakar lesung "Pochi". 27. Keesokan harinya, Kakek baik meminta Kakek jahat untuk mengembalikan lesung "Pochi", namun yang ia dapatkan hanyalah abu sisa pembakaran lesung "Pochi". 28. Kakek baik sangat sedih dan membawa pulang abu tersebut. Dalam perjalanan pulang, angin berhembus dan meniup abu tersebut. Begitu mengenai pohon yang sudah mati, tiba-tiba mekarlah bunga sakura. 29. Kakek baik hati terus menaburkan abu untuk membuat Pochi senang.
33 30. Seorang Bangsawan lewat, ia kagum melihat sakura yang ditumbuhkan Kakek baik dan ia memberi hadiah kepada Kakek baik. 31. Kakek jahat kembali iri dan meminta abu dari Kakek baik. Kakek jahat memanjat pohon dan menunggu bangsawan lewat. 32. Saat Bangsawan lewat, Kakek jahat mulai menebar abu, namun angin meniup abu tersebut dan mengenai mata si Bangsawan. 33. Bangsawan tersebut sangat marah, ia menyuruh pengawalnya untuk menangkap dan memenjarakan Kakek jahat. 34. Kakek dan Nenek baik hati hidup bahagia selamanya tanpa pernah melupakan Pochi. 35. Buku cerita tertutup.
4.1.8.
Skenario KAKEK PENUMBUH BUNGA
FADE IN
Muncul text bertuliskan "Ini kehidupan sepasang kakek dan berubah ketika mereka bertemu pembawa keberuntungan."
adalah kisah, dimana nenek yang baik hati dengan seekor anjing
Muncul judul " The Old Man Who Made the Dead Trees Blossom -Japanese Folktale-" Dissolve ke sebuah buku dongeng dengan judul yang sama. Buku tersebut berada di sebuah ruangan Jepang. Buku terbuka, muncul gambar pop up dari buku tersebut.
EXT. RUMAH - MALAM HARI - HUJAN Narrator Pada suatu hari, ada seekor anjing liar bernama Pochi. Pochi berjalan dengan perut kelaparan di tengah hujan. Ia melihat sebuah rumah, Pochi lalu mengetuk pintu rumah tersebut dan seorang Kakek keluar dari rumah tersebut. Pochi memohon untuk diberi makan oleh sang kakek. Namun si Kakek merasa terganggu, Ia pun marah dan mengusir Pochi. Pochi pun berlari dan ia melanjutkan perjalanannya. Tak lama
34 kemudian, ia melihat sebuah rumah lagi. Pochi mengetuk pintu tersebut dan keluarlah seorang Nenek. Si Nenek merasa kasihan dan ia mempersilahkan Pochi masuk.
INT. RUMAH KAKEK DAN NENEK BAIK HATI- MALAM HARI - HUJAN Narator Pochi masuk ke dalam rumah. Di dalam ada seorang Kakek yang baik hati. Kakek tersebut mengeringkan badan Pochi dan Nenek mengambil makanan untuk Pochi. Hari berikutnya Pochi pun giat bekerja sebagai balas budinya kepada Kakek dan Nenek. Kakek dan Nenek yang tidak mempunyai anak sangat menyayangi Pochi seperti anaknya sendiri.
EXT. LADANG - PAGI HARI Narator Suatu hari pada saat Kakek sedang bekerja di ladang, tiba-tiba Pochi menggonggong sambil mengarah ke suatu tempat dan meminta kakek untuk menggali di tempat tersebut. Kakek sangat kebingungan, namun karena Pochi terus menggongong, Kakek pun menuruti Pochi dan menggali di tempat yang ditunjukan Pochi. Dan, (sfx: Kling), kepingan emas berloncatan keluar.
EXT. DEPAN RUMAH KAKEK NENEK BAIK HATI - PAGI HARI Narator Karena emas tersebut sangat banyak, Kakek dan Nenek pun memutuskan untuk membagikannya kepada para tetangga. Melihat kejadian itu, Kakek jahat di sebelah rumah merasa tidak senang. Kakek jahat pun merebut paksa Pochi dari Kakek baik. Kakek baik sangat terkejut dan berusaha menahan Pochi, tetapi dengan cepat Kakek jahat memasang tali jerat di leher Pochi dan menariknya ke ladang belakang.
EXT. LADANG - SIANG HARI
35 Narator Kakek jahat memaksa Pochi untuk menunjukan lokasi emas. Pochi sangat ketakutan. Ia mengendus-ngendus dengan wajah yang sedih. Pochi Sfx: Kaing... kaing.... Narator Tetapi Kakek jahat mengira Pochi menunjukan lokasi emas dan mencangkul di tempat tersebut. Dan, (sfx: kling), betapa kagetnya Kakek jahat karena yang keluar hanya sampah, tidak ada emas sekeping pun. Kakek jahat sangat marah. Ia memukul Pochi sampai mati... FADE OUT
FADE IN EXT. DEPAN RUMAH KAKEK JAHAT - PAGI HARI Narator Keesokan harinya, Kakek baik yang cemas mendatangi rumah Kakek jahat untuk menanyakan keadaan Pochi. Kakek jahat pun mengatakan bahwa ia telah membunuh Pochi. Kakek baik sangat terkejut, ia lalu meminta mayat Pochi dan membawanya pulang ke rumah. EXT. DEPAN RUMAH KAKEK NENEK BAIK HATI - PAGI HARI Narator Nenek yang menyongsong kedatangan Kakek sangat terkejut, mereka sangat sedih dan menguburkan Pochi di kebun belakang.
EXT. KEBUN BELAKANG RUMAH KAKEK NENEK BAIK HATI / KUBURAN POCHI - SIANG HARI Narator Mereka berdua sangat menyesal telah melepas Pochi. Mereka pun menanam pohon di kuburan Pochi dan membesarkan pohon itu sebagai pengganti Pochi. Dari hari ke hari, pohon itu membesar dengan cepat. Suatu hari, pohon itu tumbang disambar petir. Kakek dan Nenek sangat sedih karena harus kehilangan
36 pohon "Pochi". Kakek pun membuat lesung mochi dari pohon yang rubuh itu.
EXT. DEPAN RUMAH KAKEK DAN NENEK BAIK HATI - PAGI HARI Narator Kakek dan nenek baik pun membuat mochi dengan lesung tersebut. Lalu suatu keajaiban terjadi, saat Kakek memukulkan palunya, dari lesung keluar banyak sekali keping emas. Mereka sangat kaget dan berterima kasih kepada Pochi. Karena emasnya sangat banyak, Kakek dan Nenek membagikannya untuk tetangga. Melihat kejadian itu, Kakek jahat merasa jengkel, ia mendatangi Kakek dan Nenek baik hati dan meminjam lesung "Pochi".
EXT. DEPAN RUMAH KAKEK JAHAT - SORE HARI Narator Kakek jahat membawa pulang lesung "Pochi" dan mulai membuat mochi. Namun yang keluar lagi-lagi bukanlah emas, melainkan sampah. Kakek jahat sangat marah, ia pun menghancurkan lesung tersebut dan menjadikannya kayu bakar. EXT. DEPAN RUMAH KAKEK JAHAT - PAGI HARI Narator Keesokan paginya, Kakek baik mendatangi rumah Kakek jahat untuk mengambil lesung "Pochi". Namun kakek jahat mengatakan bahwa ia telah membakar lesung dan hanya abunya yang tersisa. Kakek baik sangat terkejut. Ia mengumpulkan abu di perapian dan membawanya pulang.
EXT. DI TENGAH JALAN, BARISAN POHON MATI - PAGI HARI Narator Ketika dalam perjalanan pulang, tiba-tiba angin menghembus abu dalam keranjang sehingga bertebaran keluar. Ajaib sekali begitu abu mengenai pohon yang sudah mati, tiba-tiba mekarlah bunga sakura yang amat indah.Kakek baik lalu memanjat pohon dan menebarkan abu untuk menyenangkan Pochi.
37 Tak lama kemudian lewatlah seorang bangsawan. Bangsawan tersebut sangat senang dan kagum dengan sakura yang dimekarkan oleh Kakek baik. Ia pun memberikan banyak sekali hadiah kepada Kakek baik. Narator Kakek jahat lagi-lagi merasa iri, ia mengambil abu banyak-banyak kemudian memanjat pohon dan menunggu sang bangsawan lewat. Saat bangsawan itu lewat, Kakek jahat mulai menabur abu dengan bersemangat. Sialnya, angin meniup abu tersebut dan mengenai mata bangsawan. Si Bangsawan sangat marah. Ia menmerintahkan pengawalnya untuk menangkap Kakek jahat dan memenjarakannya.
EXT. KUBURAN POCHI - SIANG HARI Narator Sementara itu, Kakek dan Nenek baik hati menabur sisa abu di kuburan Pochi, dan ajaib, keluarlah tunas pohon di kuburan Pochi. Mereka pun hidup bahagia selamanya tanpa pernah melupakan Pochi. Buku cerita itu tertutup. FADE OUT. Credit tilte. FADE OUT.
4.2. Strategi Desain 4.2.1. Visual Style Karena cerita ini ber-setting di Jepang, penulis akan menggunakan style anime - chibi yang lucu dan cocok untuk anak-anak. Warna yang akan digunakan adalah warna yang cerah dan berwarna-warni. Animasi pendek 3D ini akan berupa animasi pop-up book, sehingga semua ilustrasi akan dikerjakan secara 2D kemudian dipadukan dengan buku 3D.
38 4.2.2. Motion Style Animasi pendek ini akan berupa animasi pop-up, dimana di setiap adegan akan ada narator yang mengisi suara dan akan ada gambar pop-up yang memvisualisasikan narasi tersebut. Beberapa elemen akan bergerak setiap scene-nya.
4.2.3. Karakter dan Environment 4.2.3.1. Karakter Utama 1) Pochi Pochi adalah anjing liar yang dirawat oleh Kakek dan Nenek baik hati. Pochi dianggap sebagai anak oleh Kakek dan Nenek yang tidak mempunyai anak. Pochi sangat rajin bekerja sebagai balas budinya kepada Kakek dan Nenek baik hati. 2) Kakek dan Nenek Baik Hati Pasangan kakek nenek yang merawat Pochi. Mereka kasihan dengan Pochi yang berjalan kelaparan di tengah hujan dan kemudian merawatnya. Kedua kakek nenek yang tidak memiliki anak ini sangat menyayangi Pochi dan membesarkannya seperti anaknya sendiri. 3) Kakek Jahat Kakek yang tinggal di sebelah rumah Kakek Nenek baik hati. Sangat mudah marah, iri hati, dan juga tamak. Ia selalu merasa iri dengan harta yang didapat oleh Kakek dan Nenek baik hati.
4.2.3.2. Karakter Pendukung 1) Penduduk Desa Merupakan warga yang tinggal di sekitar rumah Kakek Nenek baik hati dan Kakek Jahat. Mereka muncul saat Kakek dan Nenek baik membagikan kepingan emas. 2) Bangsawan Bangsawan yang merasa senang dan kagum dengan bunga sakura yang dimekarkan oleh Kakek baik hati. Sebagai gantinya ia memberi banyak sekali hadiah kepada Kakek baik hati. 3) Pengawal-pengawal Bangsawan Para pengawal yang bertugas untuk mengawal si Bangsawan. Pengawal ini jugalah yang menangkap dan memenjarakan Kakek jahat.
39 4.2.3.3. Environment 1) Interior Rumah Interior rumah dalam cerita ini berupa interior rumah Jepang tradisional yang sederhana. 2) Eksterior Rumah Rumah dalam cerita ini berupa rumah Jepang tradisional. Kakek dan nenek baik hati membagikan keping emas kepada para penduduk dan membuat mochi di depan rumah mereka. 3) Ladang Tempat dimana kakek baik hati bekerja setiap harinya, yang juga merupakan lokasi keping emas yang ditunjukan oleh Pochi. 4) Kuburan Pochi Pochi dikubur di kebun belakang kakek dan nenek baik hati. Kakek dan nenek baik hati menanam pohon di kuburan pochi dan memeliharanya untuk mengingat Pochi. 5) Pohon Mati Pohon mati yang mulai memekarkan bunga sakura setelah terkena abu "Pochi".
4.3. Pipeline Produksi 4.3.1. Bagan Pipeline Brainstorming
Riset
Naskah
Desain karakter
Animasi
Rekaman
Ilustrasi
Storyboard
suara Lighting dan
Compositing
Sound
Final
rendering
dan editing
effect
render
Gambar 4.1 Bagan Pipeline
40 4.3.2. Pre Production 1) Brainstorming Pencarian ide cerita dan dongeng yang akan diangkat ke dalam animasi pendek. 2) Riset Melakukan riset terhadap dongeng yang beredar sekarang. 3) Naskah Menuliskan naskah film dari dongeng yang telah didapat. 4) Desain Karakter Pembuatan desain karakter dari animasi yang akan penulis buat. 5) Storyboard Menggambarkan plot cerita animasi yang akan dibuat sehingga memudahkan proses pembuatan animasi.
4.3.3. Production 1)
Ilustrasi Menggambar ilustrasi yang akan digunakan di dalam film animasi.
2)
Rekaman Suara Merekam suara narasi dan suara lain yang akan digunakan dalam film animasi.
3)
Animasi Membuat animasi berdasarkan storyboard yang telah dibuat.
4)
Lighting dan Rendering Pengaturan pencahayaan dan melakukan proses render.
4.3.4. Post Production 1)
Compositing dan Editing Menggabungkan hasil render dan melakukan pengeditan.
2)
Sound Efect Menambahkan narasi, sound effect, dan musik latar ke film animasi
3)
Final Render Proses penggabungan seluruh elemen menjadi 1 film animasi utuh dan siap untuk ditayangkan.