BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1
Kepolisian Republik Indonesia1
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Sejak 17 April 2015, jabatan Kapolri dipegang oleh Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Organisasi Polri disusun secara berjenjang dari tingkat pusat sampai ke kewilayahan. Organisasi Polri tingkat pusat disebut Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) sedang organisasi Polri tingkat kewilayahan disebut Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) di tingkat provinsi, Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort (Polres) di tingkat kabupaten/kota, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Sektor (Polsek) di wilayah kecamatan. Dalam mengemban tugasnya untuk melindungi, menjaga, dan mengayomi masyarakat, antara Polri dan masyarakat harus dapat bekerjasama dan mendukung satu sama lain. Adapun struktur organisasi Polri dalam hal penugasan yaitu : 1
www.polri.go.id [online], diakses pada 15 November 2015
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
4.1.2 Struktur Organisasi Polri
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kepolisan Republik Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Dalam menjalankan fungsinya, ada sebuah divisi sebagai unsur pembantu dan pengawas kinerja Polri yaitu Divisi Humas Mabes Polri. 4.1.3
Divisi Humas Mabes Polri2
Divisi Humas Mabes Polri (Divhumas Polri) merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolri. Bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat (humas) di lingkungan Polri, mengelola informasi, data, dan dokumentasi yang dapat diakses oleh masyarakat. Secara garis besar, Divhumas Mabes Polri dibagi menjadi dua bagian yaitu BIRO PENMAS ( Penerangan Masyarakat ) dan BIRO PID ( Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi ). Kepala Divisi humas saat ini dipimpin oleh Irjen Pol. Anton Charliyan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri dibantu oleh para Kepala bagian (kabag), dan para Kabag dibantu oleh para kepala sub bagian (kasubag). Keberadaan Divhumas Polri sangat penting sebagai humas pemerintahan, yang salah satu fungsinya memberikan penerangan kepada seluruh masyarakat atas kegiatan yang dilakukan Polri dan informasi atau berita – berita untuk kepentingan masyarakat pada umumnya. 4.1.4
2
Struktur Organisasi Divhumas Polri
Humas.polri.go.id [online], diakses pada 15 November 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Divisi Humas Mabes Polri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
A. Keterangan Tugas dan Tanggung Jawab : 1) Unsur Pimpinan Kepala
Divhumas
Polri
(Kadivhumas
Polri)
berkedudukan
dan
bertanggung jawab kepada Kapolri dalam pelaksanaan tugas sehari – hari dibawah kendali Wakapolri. 2) Unsur pembantu pimpinan dan staf Terdapat Bagrenmin atau bagian perencanaan & manajemen internal, yang bertugas
menyusun
perencanaan
organisasi,
manajemen
sarpras,
personalia, kinerja, serta mengelola dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagrenmin dibantu oleh 4 sub bagian, yaitu sub bagian rencana, sub bagian sumda, sub bagian infung, dan Taud. 3) Unsur Pelaksana utama Unsur pelaksana utama dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu RO Penmas dan RO PID. a. Biro Penmas ( Penerangan Masyarakat ) Bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi kemitraan serta penerangan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan penyampaian informasi baik internal Polri maupun masyarakat umum. Biro Penmas, yaitu : i.
Bagian Mitra : Bertugas melaksanakan kerjasama atau kemitraan dengan badan kehumasan dalam dan luar negeri sesuai dengan ketentuan dan sitem pembinaan kehumasan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Dalam tugasnya bag mitra dibantu oleh dua sub bagian yaitu sub bag mitra dalama Negeri dan subn bag mitra luar Negeri. ii.
Bagian Penerangan umum : Bertugas menyampaikan penerangan umum dan melakukan analisis dan evaluasi terhadap opini publik untuk kepentingan pencitraan Polri. Dalam tugasnya bag penum dibantu oleh dua sub bagian yaitu sub bag berita dan sub bag opinev.
iii.
Bagian
Penerangan
satuan
:
Bertugas
menyelenggarakan
penerangan satuan dan internal. Dalam tugasnya bagian pensat dibantu oleh sub bag probit dan sub bag penint. b. Biro PID ( Pengelola Informasi & Dokumentasi ) Bertugas membina dan menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan informasi serta dokumentasi dalam mendukung pelaksanaan penyampaian informasi internal dan eksternal Polri. Biro PID dibantu oleh beberapa bagian, yaitu : i.
Bagian Produksi dan Dokumentasi (proddok) : Bertugas melaksanakan produksi dan dokumentasi terhadap kegiatan pimpinan Polri dan kegiatan kepolisian lainnya. Dalam bertugas bagian proddok dibantu oleh sub bag dokliput dan sub bag bantek.
ii.
Bagian pelayanan informasi dan dokumentasi (yaninfodok) : Bertugas
menyediakan
informasi
berupa
data
ataupun
dokumentasi yang berkaitan dengan kinerja Polri kepada pemohon informasi publik. Dalam bertugas bagian yaninfodok dibantu oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
dua sub bag bagian, yaitu sub bag pullahinfodok dan sub bag sediainfodok, ditambah urmin. iii. Bagian analisis dan evaluasi (Anev) : Bertugas menganalisis dan merumuskan data yang termasuk dalam klasifikasi informasi yang dikecualikan dan menyusun jadwal uji konsekuensi terhadap informasi yang dikecualikan tersebut sesuai peraturan perundang – undangan. Dalam bertugas bag anev dibantu oleh 2 sub bag, yaitu : sub bag yansengketa dan sub bag yanduan, ditambah urmin. 4.1.5
Arti Logo Divisi Humas
Gambar 4.3 Logo Divisi Humas Mabes Polri -Obyektif - Dipercaya - Partisipasi - Makna Lambang dan Tulisan Dalam Tanda Kemampuan Fungsi Humas Polri 1. Lingkaran luar berwarna hitam bertuliskan objektif, dipercaya dan partisipasi berwarna putih, merupakan moto Humas Polri. Kemampuan Humas Polri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
dalam memberikan informasi secara objektif agar dapat membentuk opini dan citra positif terhadap institusi Polri, guna membangun kepercayaan masyarakat dalam
rangka
mewujudkan
dukungan
partisipasi
masyarakat
dalam
melaksanakan tugas Kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. 2. Lingkaran dalam berwarna merah putih. a. Melambangkan Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara terus menerus mengadakan interaksi dengan lingkungan dan selalu waspada terhadap propaganda lawan, untuk mewujudkan kesatuan wilayah, bangsa dan keamanan dalam menciptakan keutuhan NKRI. 3. Garis tengah berwarna hitam a. Melambangkan garis Khatulistiwa dimana letak Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terletak di antara dua samudra dan dua benua merupakan letak Negara yang strategis. 4. Tiga buah bintang segi lima berwarna putih. a. Melambangkan Bintang Segi Lima menunjukkan kelima sila "Pancasila" dan sebagai dasar NKRI.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
b. Tiga bintang berwarna putih melambangkan Humas Polri dalam melaksanakan tugas berpedoman kepada "Tribrata" secara tulus dan ikhlas. 5. Tameng berwarna hitam. Melambangkan pengabdian Humas Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat melalui informasi dan publikasi yang objektif. 6. Tulisan Humas Polri berwarna kuning. Melambangkan keagungan fungsi Humas Polri yang sangat diperlukan dalam memasyarakatkan kinerja Polri. 7. Obor berwarna putih. a. Melambangkan memberikan informasi dan penerangan secara cepat, benar, tepat dan akurat. b. Memberikan informasi tentang tugas mulia Polri dalam memelihara Kamtibmas, penegakan hukum dengan melaksanakan perlindungan, pengayoman serta pelayanan masyarakat. 8. Lidah api berwarna merah. Melambangkan bahwa "Catur Prasetya" dijadikan sebagai pedoman kerja dalam bidang kehumasan. 9. Lingkaran bola dunia berwarna biru laut. a. Melambangkan
era
globalisasi
yang
diwarnai
oleh
transparansi,
kebebasan, demokrasi, menghormati Hak Asasi Manusia dan pemeliharaan lingkungan hidup.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
b. Dalam tugas dan peran Humas Polri harus dapat memberi dan menetralisir informasi yang dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik yang berskala internasional, regional maupun nasional khususnya yang menyangkut bidang keamanan dan budaya patuh hukum. 10. Enam sinar api berwarna kuning. a. Melambangkan kegiatan fungsi Humas Polri dalam rangka membentuk opini positif untuk menciptakan citra Polri yang baik. b. Membuat perencanaan kegiatan Humas Polri dalam upaya mencapai tujuan organisasi. c. Menyelenggarakan
kerja
sama
dengan
media
massa
dengan
menginformasikan dan mengkomunikasikan serta mempublikasikan keberhasilan kinerja Polri. d. Menjalin kemitraan dengan intansi terkait, LSM, cendekiawan, Orpol, Ormas. e. Memberikan informasi dan penerangan kepada Personel Polri. f. Menganalisa dan mengevaluasi informasi, berita media massa serta opini yang berkembang di masyarakat. g. Mendokumentasikan kegiatan Polri baik kegiatan operasional maupun pembinaan dalam bentuk VCD dan foto. h. Satu obor berwarna putih, 7 sinar obor berwarna oranye, 4 cincin obor berwarna hitam, dan 6 sinar obor berwarna kuning. i. Melambangkan hari Bhayangkara 1 juli 1946.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
j. Tiang obor dan nyala obor melambangkan di samping pemberian penyuluhan dan penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar dan patuh hukum guna menciptakan kondisi Kamtibmas yang mantap. 4.1.6 Visi Misi Divhumas Polri Adapun Visi dan Misi Divhumas Polri sebagai berikut : VISI “Terwujudnya Postur Humas Polri yang profesional, bermoral dan modern dibidang kehumasan guna membangun objektivitas, kepercayaan dan partisipasi masyarakat” MISI Berdasarkan pernyataan visi yang dicita-citakan tersebut, selanjutnya diuraikan dalam misi Divhumas Polri yang mencerminkan koridor tugas-tugas sebagai berikut : 1. Membangun kemampuan kehumasan personil Polri dengan baik, SDM, Sarpras, Sismet, anggaran menuju Front Office Polri. 2. Menjalin
kerjasama
dengan
komponen
masyarakat
dan
pelaku
komunikasi. 3. Mencari,
menghimpun,
mengolah,
mendistribusikan,
menyimpan
informasi dan data secara menyeluruh, cepat, tepat dan akurat melalui
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
jaringan terbuka dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjalin komunikasi dua arah. 4. Mendukung kegiatan Kepolisian dan operasi Kepolisian. 5. Kesiapan Polri atas kewajiban memberikan pelayanan informasi publik yang sudah diberlakukannya UU KIP, sehingga realisasi Humas Polri sebagai Front Office perlu segera diwujudkan. Karena itu diperlukan dukungan SDM, sarana prasaran berbasis TI, sistem dan metoda serta anggaran yang memadai. 4.1.7
Pameran Sebagai Program Divhumas Polri
Salah satu program yang dicanangkan oleh Divhumas Polri adalah kegiatan pameran. Pameran merupakan salah satu dari sekian banyak program kegiatan yang dimiliki Divhumas Polri. Pameran yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu pameran lomba video momen Polisiku, yang diadakan pada bulan Oktober 2015, berlokasi di mini atrium Mall Gandaria City, dimana yang menjadi salah satu materi pameran adalah hasil video yang dilombakan dengan tema terimakasih Polisiku. Kegiatan pameran lomba video momen Polisiku tahun 2015 adalah kegiatan pamera ketiga yang diadakan oleh Divhumas Polri. Pameran merupakan salah satu cara Divhumas Polri dalam sosialisasi kegiatan atau tugas Polri kepada masyarakat, dan juga sebagai cara atau upaya Divhumas Polri dalam membangun reputasi Kepolian Republik Indonesia (Polri). Khususnya untuk Kegiatan pameran lomba video momen Polisiku yang diselenggarakan di mall Gandaria City dari tanggal 19 sampai 25 Oktober 2015, salah satu tujuan acara ini adalah Polri ingin mendekatkan diri dan bersatu dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
masyarakat melalui dunia seni sinematografi yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kegiatan pameran ini diapresiasi oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (KAPOLRI) Drs. Badrodin Haiti, sebagai kegiatan yang baik untuk menampilkan sisi Polisi yang berbeda dari biasa, dan menjadi penting juga karena kerap luput dari pemberitaan di media massa. Ide pameran pertama kali datang dari mantan Kapolri Jendral Pol. Sutarman, yang pada saat itu masih menjabat sebagai kepala kepolisian Republik Indonesia, pada tahun 2014, yang kemudian direalisasikan oleh Divhumas Polri dan pihak lainnya. Pameran diadakan sebagai wujud apresiasi terhadap Polri yang senantiasa melakukan peran dan tanggung jawabnya sebagai pihak yang melindungi, mengayomi dan menjaga keamanan masyarakat, juga sebagai bentuk dukungan kepada Polri untuk semangat dalam melaksanakannya tugas dan perannya. 4.2
Hasil penelitian Berdasarkan hasil wawancara mendalam (indepth interview) yang peneliti
lakukan kepada informan terpilih yang relevan dan paham dengan objek penelitian yang dipertanyakan peneliti, peneliti akan memaparkan dan membahas mengenai event pameran lomba video momen Polisiku, periode Oktober 2015, yang merupakan salah satu program Divisi Humas Mabes Polri (Divhumas Polri). Dalam hal ini peran Public Relations (PR) yang dilakukan oleh Divhumas Polri sebagai organisasi yang menjalankan fungsi kehumasan bagi lembaga besar Indonesia yaitu Kepolisian Republik Indonesia (Polri), mengacu pada empat peran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
PR menurut teori Cutlip, center dan broom. Empat peran tersebut adalah peran PR sebagai Teknisi Komunikasi, Expert Prescriber (praktisi ahli), Fasilitator Komunikasi, Fasilittaor Pemecah Masalah. Sebelum menerangkan dan membahas lebih lanjut mengenai empat peran Public Relations, dimana dalam penelitian dimaksudkan kepada Divhumas Polri, peneliti ingin menjelaskan hasil penelitian mengenai event pameran lomba video momen Polisiku terlebih dahulu, guna lebih mendapatkan gambaran seperti apa proses pelaksanaannya. 4.2.1
Event Pameran Lomba Video Momen Polisiku
Terkait pelaksanaan pameran lomba video momen Polisiku, berikut keterangan Bapak Drs. Joko Erwanto yang akrab disapa pak Joko di lingkungan Divhumas Polri, yaitu selaku ketua pelaksana pameran lomba video momen Polisiku, juga kepala bagian pelayanan informasi dan dokumentasi (yan info dok) di Divhumas Polri3 : “ Jadi tahun 2015 kami selenggarakan pameran video momen Polisiku itu sebenarnya kegiatan ke 3. Jaman kapolrinya pak sutarman, kita lakukan dua kali, di kota kasablanka dan di mall central park, dan ini yang ketiga di Gandaria city. Jadi pameran video momen ini sebenernya kegiatan rutin, dimana disitu kita libatkan masyarakat untuk buat video atau foto yang berkaitan dengan kinerja Polri sehari – hari. Hal ini menindaklanjuti ide pak tarman pada saat itu, kalau baik kenapa kita tinggalkan, kita teruskan aja lagi.” Dari penjelasan diatas dapat diketahui pameran lomba video momen Polisiku Oktober tahun 2015 adalah kegiatan pameran ke 3, yang diselenggarakan oleh Divisi Humas Mabes Polri. Dimana pameran pertama dan kedua diselenggarakan pada saat kapolri Bapak Sutarman menjabat yakni tahun 2014. 3
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Pameran pertama diselenggarakan di kota kasablanka, dan yang kedua yaitu di mall Central Park Jakarta. Pameran yang ketiga diadakan di mall Gandaria City, tepatnya di Mini Atrium Mall Gandaria City. Kegiatan pameran menjadi sebuah program atau kegiatan rutin di Divhumas Polri, yang sengaja melibatkan masyarakat untuk membuat video atau foto yang berkaitan dengan tugas dan kinerja Polri sehari – hari. Dari pernyataan pak Joko tersebut dapat diketahui bahwa pameran selalu diupayakan ada setiap tahunnya, dan dijadikan sebagai program sosialisasi kinerja Polri yang digelar setahun sekali. Program sosialisasi sangat perlu diadakan oleh praktisis PR maupun humas pemerintahan dalam upaya komunikasi mengenai suatu hal yang sengaja ingin disampaikan atau ditujukan kepada targetnya, atau stakeholder eksternalnya. Baik program sosialisasi dalam bentuk verbal ataupun nonverbal. Verbal misalnya berupa tulisan atau komunikasi secara lisan, bentuk nonverbal dapat berupa gambar visualiasi, seperti pada program sosialisasi yang dijalankan Divhumas Polri, yaitu pameran. Pameran merupakan salah satu media komunikasi bagi praktisi PR dan termasuk dalam bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, karena didalamnya bisanya terdapat benda – benda yang sengaja diperlihatkan bebas, disertai komunikator yang bertugas menjelaskan. Namun ada juga pameran yang bersifat nonverbal, yaitu hanya dapat dilihat dan diamati saja. Pelaksanaan pameran menjadi pilihan Divhumas Polri dalam sosialisasi yang sengaja ditujukan kepada masyarakat, khususnya menonjolkan sisi humanis Polri dan sebagai upaya membangun reputasi Polri, dengan memilih ruang terbuka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
bebas atau tempat umum seperti lokasi pameran yaitu mini atrium mall Gandaria City.
Pameran juga berisi penghargaan / award kepada masyarakat yang
berpartisipasi. keterangan tersebut berdasarkan penjelasan ketua pelaksana pameran video momen Polisiku, pak Joko, yaitu4 : “ Jadi kalau bicara pameran itu kan pasti melibatkan orang banyak, satu, yang kedua juga karena sejak pameran yang pertama dan kedua sukses, lalu kami melanjutkan kegiatan ini, sebagai upaya Divhumas Polri yang senantiasa akan membangun nama baik Polri, melalui sosialiasi kinerja Polri kepada masyarakat, karena kami melihat masyarakat masih belum menyadari penuh akan sisi humanis Polri. Seperti yang sebelumnya, pameran selalu melibatkan orang banyak, dan pada pameran kali ini sasarannya yaitu para pengunjung di mall, dan kami pilih Gandaria City sebagai tempat pelaksanaan. Pelaksanaan nya sengaja di ruang terbuka, jadi masyarakat dapat melihat dengan bebas video dan foto – foto yang ditampilkan di pameran, mengenai aktivitas yang dilakukan Polri di lapangan, dari seluruh pelosok Indonesia. Ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang sudah setia share sisi humanis Polri.” Keterangan secara singkat dan jelas diberikan oleh Bapak Drs. Dwi Setiyadi, S.H., M.Hum, yang akrab disapa pak Dwi, yaitu kepala bagian analisis dan evaluasi ( wakil ketua pelaksana pameran) terkait hal tersebut, yaitu5 : “Dalam rangka memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berpartisipasi mempublikasikan konten-konten humanis terkait tugas-tugas Polisi. Mengapa pameran, karena merupakan sarana yang dirasa paling tepat untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan Polisi. Selain langsung bersentuhan dengan masyarakat juga mudah diketahui secara langsung oleh masyarakat.”
4 5
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016. Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 29 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Dari penjelasan diatas, yang dikemukakan langsung oleh pihak Divhumas Polri, dapat diketahui bahwa selain sebagai program rutin Divhumas Polri, sebagai organisasi yang mengawasi kinerja Polri serta menjalankan perannya sebagai humas Polri, pameran tidak hanya sebagai ajang sosialisasi kerja Polri kepada publik, dan tidak hanya sebagai upaya untuk membangun reputasi Polri, namun melalui pameran Polri dan Divhumas Polri ingin memberikan apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat yang telah mempercayai, mendukung, dan turut mempublikasikan sisi humanis Polri. Dalam dunia kehumasan, award atau penghargaan adalah hal yang penting sebagai bentuk apresiasi atas apa yang telah dilakukan orang lain atau pihak lain terhadap organisasi yang dikelola. Dengan memberikan award, diharapkan akan menambah semangat orang atau pihak tersebut untuk melakukan hal atau usaha yang lebih baik lagi. Peneliti mendapat keterangan lain perihal pemilihan pameran sebagai media komunikasi Divhumas Polri kepada publik, yang menguatkan keterangan key informan diatas, yaitu dari Bapak Junaedi BSc, selaku kepala sub bagian berita (tim publikasi pada event pameran) yang biasa dipanggil Pak Jun, sebagai berikut6 : “ Jadi begini, mungkin masih banyak sisi lain Polri yang belum diketahui maysrakat, mereka hanya tahu Polri menangani kasus pidana, kriminal, tapi sebenarnya Polri masih ada bagian dari polri yang melakukan pendekatan kepada masyarakat, seperti polisi yang bekerja diwilayah, di pelosok pedalaman, yang kurang mendapat sorotan dari media, dan lomba juga pameran ini pun arahnya kesana, kita mengangkat mereka, peran serta polri yang dilupakan oleh masyarakat, Polisi yang catat karena bertugas,
6
Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
polisi yang tugasnya dipedalaman, polisi juga manusia biasa, Polisi yang bertugas diluar jangkauan dia seharusnya bertugas.” Praktisi humas atau orang yang menjalani tugas kehumasan dalam aktivitasnya sudah seharusnya paham bagaimana cara menyikapi publiknya. Peneliti menilai Divhumas Polri sudah terlihat memahami hal tersebut, yaitu bagaimana cara membuat publik menyadari sisi lain Polri, yang hanyalah manusia biasa, dan menampilkan sisi kemanusiaan Polri, yang ternyata juga memiliki sikap sosial yang tinggi. Salah satu keunggulan program sosialisasi Divhumas Polri atau keunggulan khusus dalam event pameran ini, yang menjadikan event ini berbeda dengan program Humas Polri lainnya adalah karena berlokasi di tempat umum yaitu mall yang dapat dilihat banyak orang, dan dimana di dalam mall terdapat berbagai aktivitas yang dilakukan pengunjung mall. Hal tersebut didukung oleh keterangan pak Joko7 : “ kalau publikasi kan bisa berbagai macam cara, dari media, dari med sos, nah kita coba dari pameran, bukan karena melihat segmen tadi ya, nggak ada salahnya kita buat pameran di mall, karna disitu banyak orang juga.” Jawaban berbeda peneliti temui dari keterangan pak Dwi, yaitu8 : “karena pada pameran Kapolri sendiri yaitu Jendral Pol Badrodin Hati yang
memberikan apresiasi langsung kepada masyarakat.” Jadi, dapat disimpulkan dari kedua jawaban key informan diatas bahwa
keunggulan program pameran tersebut adalah selain karena berlokasi di mall, 7 8
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 22 Februari 2016 Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 29 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
dimana Polri atau pun masyarakat dapat berkomunikasi secara tatap muka pada saat pelaksanaan pameran berlangsung, dan melihat keadaan serta situasi mall yang sifatnya terbuka untuk publik, baik ada atau tidak ada pameran, lokasi tersebut tetap ramai oleh pengunjung yang datang, dengan berbagai tujuan dan aktivitas masing – masing. Selain itu adanya acara award yang dihadiri langsung oleh Kapolri, memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung pameran yang hadir, juga bagi Divhumas Polri, karena acara disambut baik oleh Kapolri. Meskipun memiliki keunggulan tersendiri dintara program lainnya, kekurangan dari pelaksanaan pameran lomba video momen Polisiku yaitu terdapat pada waktu. Berikut keterangan pak Joko9 : “kekurangan nya yaa,, seperti tadi, kalau di mall itu kan jam nya terbatas yah, misalnya dia buka jam 10, tutup jam 10 malem, jadi kita kurang maksimal di waktu. Meskipun pengunjungnya lumayan juga pada saat itu.” Divhumas Polri membuat program pameran yang diadakan setiap tahunnya, seperti event pameran lomba video momen polisiku yang juga menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat, dengan tujuan masyarakat dapat membuka mata dan menyadari sisi kemanusiaan Polri dibalik perannya sebagai pengatur keamanan yang bisasanya terlihat tegas, dan juga sebagai salah satu cara
9
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
divhumas polri memperbaiki reputasi polri. Terkait hal tersebut, berikut keterangan Pak Joko10: “ Reputasi kita bangun terus menerus, diluar sana masih banyak masyarakat yang kurang menyadari kinerja real polri dilapangan, sehingga adanya Pameran ini juga sengaja digelar sebagai upaya kami dalam membangun reputasi Polri, agar lebih baik lagi. Caranya adalah kami sengaja libatkan masyarakat, yaitu dengan diadakannya lomba video momen Polisiku yang berhak diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia, untuk merekam peran, dan tugas Polri di lapangan. Di pameran ini juga kapolri memberikan penghargaan atau hadiah kepada pemenang lomba video momen.” Berbicara mengenai pameran, juga berkaitan dengan lomba video momen Polisiku, dimana informasi mengenai kontes video tersebut juga terdapat di facebook. Karena persyaratan lomba yang mudah dan nominal hadiah yang tinggi, serta keingintahuan peserta dalam kegiatan Polri yang nyata di lapangan membuat peserta memutuskan untuk mengikuti kontes video tersebut. Seperti keterangan Thibbburuhany, pemenang kontes lomba video momen Polisiku berikut ini11 : “Awalnya dapet informasi dari temen melalui facebook, lalu karena ada antusiasme juga dari temen itu akhirnya kita putuskan untuk ikut dalam perlombaan tersebut. Selain itu juga karena persyaratannya enggak ribet dan durasinya pendek serta melihat hadiahnya yang lumayan besar pada saat itu meskipun akhirnya ada perubahan untuk nominal hadiah. Tapi selain itu juga sebenarnya dari kami sendiri memang ada rasa ingin tahu, memang gimana sih sebenarnya pak polisi itu dalam kesehariannya? Apa seperti yang di citrakan di mata masyarakat.”
10 11
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 22 Februari 2016 Wawancara dengan informan pada hari Minggu 28 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Keberhasilan praktisi humas dalam usahanya menciptakan, membangun maupun menjaga reputasi organisasi yang dikelolanya melalui cara masing – masing tidak dapat dinilai dari pengamatan pihak internal saja, yaitu orang – orang yang bekerja dalam organisasi tersebut, melainkan juga harus mendapat penilaian atau pendapat dari beberapa orang pihak luar. Dalam hal ini, terkait peran Divhumas Polri dalam upaya membangun reputasi Polri, salah satunya melalui event Pameran lomba video momen Polisiku, mendapat penilaian tersendiri dari masing – masing orang atau pihak. Peneliti menilai bahwa terdapat perbedaan baik sedikit atau banyak atas penilaian atau persepsi seseorang pada saat sebelum dan sesudah mengamati atau mengalami suatu peristiwa. Perbedaan tersebut terjadi karena seseorang mengalami fase perubahan, seperti perubahan pengetahuan yang semakin bertambah, perubahan sikap, atau pola pikir. Hal ini berkaitan dengan keterangan yang diberikan Thibburruhany mengenai peniliannya terhadap pelaksanaan pameran, yaitu sebelum mengikuti kontes lomba dan pameran dan setelahnya12 : “ Yah kurang lebih samalah dengan pendapat masyarakat pada umumnya kalau Polisi itu ya kerjanya gitu-gitu aja. Dan arahnya memang selalu negatif seperti oknum yang sering main tilang sembarangan, trus juga masalah masuk di kepolisian kalau enggak punya uang nggak bisa daftar Polisi. Setelah membuat video tersebut secara pribadi saya kurang interest di masalah kinerja, karena kinerja selalu berbicara sistem. Tapi mengenal secara pribadi mas Taufik dan beberapa temannya di Kepolisian lah yang membuat saya sedikit merubah cara pandang. Bahwa Polisi juga manusia, sama seperti kita. Punya masalah, rasa lelah, dan yang pasti manusiawi.” Dari penjelasan Thibburruhany diatas, dapat diketahui bahwa upaya Divhumas Polri sedikitnya berhasil dalam membuat publik, khususnya para 12
Wawancara dengan informan pada hari Minggu 28 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
peserta lomba dan pengunjung pameran lomba video momen Polisiku menyadari sisi humanis Polri. Selain itu, mengenai perubahan pandangan atau penilaian atas peran upaya peneliti dapatkan dari keterangan salah seorang pengunjung pameran bernama Reni, seperti berikut13 : “ Kinerja Polri menurut saya memerlukan perbaikan terutama pada Tata kelola agar kepolisian yang sebernarnya memiliki jasa dan bakti kepada bangsa dan masyarakat tidak menuai cacian ynag terus menerus. Setelah melihat event pameran Polisi kemarin, kinerja Polri tidak langsung berubah drastis secara umum setelah acara tersebut. Tetapi secara khusus saya terkesan dengan fakta bahwa Polisi baik itu juga masih banyak , terbukti dari video-video tersebut.” Seperti yang dikatakan pak Joko sebelumnya, salah satu target yang ingin dicapai dalam sosialisasi kinerja Polri adalah para sinematographer. Diharapkan kepada para sinematographer yang turut berpartisipasi dalam lomba video momen Polisiku yang dijadikan materi pameran agar dapat merubah cara pandangnya mengenai Polri yang semakin positif, dan yang belum menyadari sisi humanis Polri. Terkait hal tersebut, salah satu peserta lomba melihat adanya perubahan persepsi positif yang terjadi oleh para peserta lomba terhadap Polri, seperti penuturan Thibburruhany berikut ini14 : “ Untuk merubah pandangan saya pikir iya, jika melihat antusiasme peserta lomba yang dihitung berdasarkan banyaknya jumlah video yang berpartisipasi. Tentu masing-masing peserta dan kelompoknya memiliki kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan kepolisian di daerahnya. Nah hal yang demikian saya rasa sedikit banyak bakal merubah persepsi terhadap kepolisian meskipun ruang lingkupnya tidak terlalu luas. Jika untuk memperbaiki nama kepolisian melalui lomba video momen saya pikir berhasil untuk cakupan wilayah yang sempit (peserta lomba). 13 14
Wawancara dengan informan pada hari Minggu 28 Februari 2016 Wawancara dengan informan pada hari Minggu 28 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Namun secara pribadi saya berpikir bahwa pasti setelah lomba akan ada kegiatan yang sifatnya lebih luas guna memperbaiki nama kepolisian.” Hasil dari lomba video momen Polisiku yang ditampilkan pada pelaksanaan pameran berhasil membuat salah satu pengunjung pameran terkesan dan memberikan penilaian positif. Pengunjung yang berhasil peneliti wawancarai yaitu Reni, yang mengutarakan penilaiannya mengenai acara lomba dan pameran, sebagai berikut15 : “Acaranya menarik, dan selain memberi motivasi bagi masyarakat untuk turut serta dalam dokumentasi video aktifitas kepolisian acara ini juga mendekatkan Pimpinan tertinggi kepolisian RI ( Kapolri ) dengan masyarakat, baik peserta lomba maupun pengunjung. Terus terang saya terkesan dengan video pemenang runner up yang diputar, karna mengisahkan kebaikan seorang polisi dengan pangkat Brigadir yang mau meluangkan waktunya untuk mengajar setelah lepas tugas kepolisian harian. Sungguh mulia dan sikap yang perlu kita contoh.” Dalam event pameran lomba video momen Polisiku, Humas dianggap berhasil dalam tujuannya membangun nama baik Polri. Pameran tersebut juga dapat menjadi pacuan motivasi bagi para Polisi untuk melakukan hal – hal positif dalam aktivitasnya. Seperti penuturan Reni beikut : “ Humas berhasil dalam hal ini karena saya yakin bukan hanya saya saja yang terkesan dengan video nyata bakti anggota polisi kepada pihak-pihak yang membutuhkan ,tapi saya yakin dari banyaknya penonton lain yang hadir pastilah beberapa akan memiliki kesan yang lebih positif daripada sebelum atau tidak pernah sama sekali mau melihat apa ada sisi kebaikan polisi bagi masyarakat. Setidaknya acara ini membawa pengaruh dan kesan tersendiri baik bagi para peserta lomba ( baik karna hadiah, maupun motivasi bertemu Kapolri dll ) , maupun bagi penonton yang hadir seperti saya, atau bahkan bagi Anggota Polri lain acara ini akan memotivasi anggota polri lain untuk selain bekerja sesuai tugas pokok kepolisian namun melakukan aksi social dengan hati.”
15
Wawancara dengan informan pada hari Minggu 28 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Peneliti menilai upaya Divhumas Polri khususnya pada event Pameran video momen Polisiku cukup berhasil dalam membangun reputasi Polri. Seperti yang terlihat pada foto – foto yang di upload oleh beberapa pengunjung pameran berikut ini :
Gambar 4.4 Potret foto-foto pengunjung pameran (sumber gambar : instagram dan twitter)
Dalam foto yang diunggah oleh pemilik akun instagram @harry194crl terlihat sedang berada diats motor Polisi, seolah siap mengendarai motor Polisi tersebut. Gaya foto yang sama juga ditunjukan oleh pemiliki twitter @mansura, dan gambar ditengah – tengah terlihat pemilik akun instargram @agielz_ sedang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
menikmati street magic yang ditampilkan. Pengunjung terlihat menikmati acara pameran dan terkesan menyukai kepolisian. Dalam sebuah acara atau kegiatan, tentu ada orang – orang yang berperan penting didalamnya. Untuk itu selanjutnya peneliti akan memaparkan peran Divhumas Polri dalam event pameran lomba video momen Polisiku, yang juga sebagai upaya sosialisasi dan membangun reputasi Polri. Berikutnya, hasil penelitian mengenai peran Divisi Humas Mabes Polri, yang mengacu pada peran Public Relations menurut Cutlip, yaitu dibagi menjadi empat bagian : 4.2.2 Peran Humas Sebagai Teknisi Komunikasi Humas yang berperan sebagai teknisi komunikasi memiliki ciri – ciri yaitu menulis press release untuk pers, melakukan kontak atau berurusan dengan media, mengembangkan isi situs web, dan kegiatan penulisan komunikasi lainnya. Dalam konteks penelitian ini, dari empat peran Pulic Relations (PR) yang menjadi fokus penelitian peneliti mengenai peran Divisi Humas Mabes Polri dalam upaya membangun reputasi Polri melalui event pameran lomba video momen Polisiku, Oktober 2015, salah satunya yaitu peran sebagai teknisi komunikasi. Bagaimana Divhumas Polri menjalankan peran tersebut. Sebelum membahas peran Divhumas Polri sebagai teknisi komunikasi dalam event pameran lomba video momen Polisiku, peneliti ingin mengetahui apakah Divhumas Polri menjalankan peran tersebut, dan bagaimana. Untuk itu peneliti menanyakan hal tersebut langsung kepada informan Junaedi BSc, kepala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
sub bagian berita di penerangan umum, yang akrab disapa pak Jun, oleh staff di Divhumas Polri, juga pers yang sering datang ke gedung Divhumas Polri, seperti berikut16 : “ Hubungan dengan media itu merupakan proses yang sudah berlangsung lama, pendekatan secara kedinasan, pendekatan secara pribadi, sarana – sarana yang kita berikan pada mereka, kita juga punya program – program yang sifatnya pembinaan ke media, banyak, jadi proses itu sebetulnya berlangsung udah lama. Soal release, sebetulnya banyak macamnya ya, misalnya untuk kasus pidana, kita minta datanya ke bareskrim, bareskrim memberikan data, kita bikin release. Dan setiap waktu tertentu kita tanya perkembangannya, update nya, kita buat release lagi. Release sebagai bahan informasi ke media. Ada juga release yang sifatnya pengumuman, seperti nanti kita ada Bhayangkara cup, itu sepak bola, dibuka 17 maret.”
Dari penjelasan tersebut peneliti mengetahui bagian penerangan umum di Divhumas Polri adalah bagian yang turut berperan sebagai teknisi komunikasi, sesuai dengan ciri – ciri tugas yang diemban oleh teknisi komunikasi. Bagian penerangan umum melaksanakan kegiatan komunikasi dengan pers/media, dan menulis release guna mempermudah pers mendapatkan data yang ingin disebar luaskan kepada masyarakat luas. Data atau informasi yang diberikan juga harus akurat dan dapat dipercaya, itu sebabnya data diperoleh langsung oleh penerangan umum dari pusat dimana informasi tersebut didapat. Dalam proses pendekatan yang telah berlangsung lama dengan media, tentu organisasi memiliki cara – cara khusus dalam memberikan treat ke media. Divhumas Polri memiliki program - program khusus untuk media, diantaranya
16
Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
press tour, gathering dengan pers, kunjungan ke suatu wilayah, seperti penjelasan Pak Jun berikut17 : “ iya ada banyak, ada press tour, mengajak tour wartawan ke suatu wilayah tertentu, dan mengekspos keberhasilan wilayah tersebut, keberhasilan tingkat nasional, ini setahun dua kali, terus jika ada kunjungan kerja Kapolri, atau Polri lainnya, pers diajak. Sarana dan fasilitas pers dipenuhi sesuai anggaran polri. Media yang diajak sekitar 3 orang untuk satu wlayah atau kunjungan. Gathering dengan media, biasanya 2 hari, tentu dengan tujuan, misalnya juga untuk mengekspos berita ya masih seputar Polri. Ini dilakukan 1 tahun sekali.”
Peneliti menilai cara – cara diatas bukanlah semata mata proses untuk menjalin hubungan jangka pendek, yang hanya mengharapkan pers selalu dapat mudah diraih sebagai orang yang membantu humas Polri menyebarluaskan informasi. Adanya program – program khusus yang sengaja dibuat oleh Divhumas Polri dengan pers merupakan proses dalam menjalin hubungan jangka panjang, proses dalam mendapatkan kepercayaan dari publik, dalam hal ini pers, sehingga jika pada suatu saat Divhumas membutuhkan pers untuk meliput acaranya, pers dapat meliputnya dengan mudah. Secara tidak langsung, hubungan baik tersebut memiliki nilai dan manfaat baik untuk masa sekarang maupun untuk suatu hari nanti, dimana media akan mengingat Divhumas Polri sebagai mitra kerja yang professional. Media – media tersebut juga dapat menolong nama baik Polri dan membantu Polri meluruskan isu tidak sedap yang tidak benar, suatu hari nanti.
17
Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Selain terus berupaya membangun reputasi Polri melalui pendekatan dengan media, Divhumas Polri khususnya Penerangan Umum tetap melakukan komunikasi jauh jauh hari dengan pers yang diundangnya untuk meliput event pameran lomba video momen Polisiku. Berikut keterangan Pak Jun18 : “ Pendekatan ke media sudah berlangsung lama, bertahun tahun yang lalu, jadi ketika kita sms atau telfon, mereka akan datang, mereka bukan lagi orang luar, tetapi sudah jadi mitra kerja kita. Persiapan pameran diinformasikan ke media melalui sms, telfon, saat ada konferensi pers. Dengan mengkontak wartawan, satu setengah bulan kami sudah mulai kontak media.” Selain penerangan umum, bagian Produksi dan Dokumentasi atau proddok juga berperan sebagai teknisi komunikasi, lebih tepatnya komunikasi visual. Peran Proddok adalah sebagai peliput, juru foto dan video pada setiap event atau kegiatan kepolisian, seperti pada gambar berikut yang merupakan hasil dokumentasi opening pameran :
18
Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Gambar 4.5 Hasil dokumentasi Divhumas Polri pada opening pameran lomba video momen Polisiku 2015 Keterangan tersebut didukung oleh penjelasan Bu Umi Fadhilah Astutik, S.Sos., S.I.K., M.Si, yang akrab disapa bu Umi di lingkungan Mabes Polri. Beliau selaku kepala sub bagian dokumentasi dan peliputan dan juga ketua seksi dokumentasi pada event pameran lomba video momen Polisiku. Keterangannya sebagai berikut19 : “ Jadi prodok bertugas sebagai peliput seluruh kegiatan pameran kemarin, dari mulai opening, yang juga sekaligus pemberian hadiah kepada para pemenang lomba video momen Polisiku, sampai closing. Mengenai foto – foto yang juga turut ditampilkan itu memang dari kita, dari proddok. Tetapi juga ada koleksi dari NTMC Polri, namun foto – foto koleksi tersebut sebetulnya hasil foto tim proddok juga pada waktu silam, dari beberapa momen, bulan dan tahun tahun lalu. Nah hasil liputan nya juga sudah Saya share ke admin yang handle medsos humas Polri, bisa dicek langsung dengan ibu Tyan bagian pelayanan informasi dan dokumentasi atau Yan info dok. Liputan kegiatan pameran kemarin juga dapat kita jadikan bahan untuk buku profil Polri 2015. Konten isi buku profil Polri tahun ini lebih kepada kebijakan pak Kapolri yang baru, jadi ya kegiatan selama setahun ini apa aja, ditambah dengan kegiatan pak Kapolri apa aja.”
19
Wawancara dengan informan pada hari Rabu 3 Maret 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
Berdasarkan keterangan bu Umi diatas, hasil dokumentasi tersebut juga dijadikan bahan atau materi dalam pembuatan buku profil Polri. Selain itu, bagian lain yaitu pelayanan informasi dan dokumentasi juga turut menjadi teknisi komunikasi, dilihat dari tugasnya pada saat publikasi pameran yaitu bagian yang mengelola website resmi Divhumas Polri dan mengembangkan isi web. Hal ini didukung oleh pernyataan pak Joko20 : “kita teamwork, memang dalam teamwork ada beberapa bagian, seperti ada ketua pelaksana, ada tim publikasi, ada bagian yang menyiapkan materi pameran, ada yang bertindak sebagai panitia untuk juri dan foto. Kalau untuk yang menerima video dan foto yang dikirim oleh masyarakat kepada divhumas polri, itu bagian produksi dan dokumentasi, untuk hal publikasi ditangani oleh bagian penerangan umum. Sehingga seluruh bagian di divhumas seperti bagian penerangan umum, bagian produksi dan dokumentasi, bagian informasi, dan bagian lainnya menjadi satu kesatuan kerja yang saling membantu. Di event pameran tersebut saya bertugas sebagai ketua pelaksana, juga mengurusi web resmi kami.” Bagian produksi dan dokumentasi juga membuat format piagam penghargaan bagi para pemenang kontes video momen Polisiku, yang diberikan pada saat opening pameran. Selain itu juga menghasilkan konsep gambar untuk materi promosi event pameran seperti poster, sticker, dan gantungan kunci. Peneliti menilai uniknya sistem kerja team work yang berlaku di Divhumas Polri, terlihat pada peran masing – masing bagian pada event Pameran lomba video momen Polisiku, yang memiliki keterkaitan antara satu bagian dengan bagian yang lain, dimana bagian pelayanan informasi dan dokumentasi yang berperan dalam mengelola media sosial juga turut menjadi teknisi komunikasi dalam penulisan dan pengembangan di web. Selanjutnya selain 20
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
bagian penerangan umum yang khusus menangani kontak dengan media, bagian produksi dan dokumentasi juga berperan dalam meliput kegiatan pameran yang nantinya dapat dijadikan bahan untuk publikasi ke public oleh bagian lain yang bertugas dalam hal tersebut. Dari keterangan informan yaitu Pak Jun dan keterangan bu Umi, dapat diketahui bahwa peran teknisi komunikasi yang dijalankan di Divhumas Polri di perankan lebih dominan oleh dua bagian yaitu bagian penerangan umum dan bagian produksi dokumentasi. Seperti yang dikatakan bu Umi, produksi dan dokumentasi adalah bagian yang meliput semua kegiatan pameran, dari mulai pelaksanaan rapat, sampai pameran terselenggara. Berikut kegiatan rapat untuk perencanaan pameran yang didokumentasikan oleh juru foto dari bagian produksi dan dokumentasi yang mendukung keterangan bu Umi :
Gambar 4.6 Suasana rapat rencana penyelenggaraan pameran (sumber : Divhumas Polri)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Pendekatan yang sudah lama dilakukan Divhumas Polri kepada rekan media membuat rekan – rekan media dengan mudah datang untuk meliput kemudian mempublish hasil liputannya tersebut ke masing – masing ranahnya. Seperti yang terlihat pada hasil dokumentasi Divhumas Polri mengenai kedatangan pers yang meliput acara pameran, khususnya pada saat opening atau pembukaan pameran lomba video momen Polisiku :
Gambar 4.7 Suasana peliputan oleh pers pada opening pameran lomba video momen Polisiku (Sumber : Divhumas Polri)
Dalam hal ini, Divhumas Polri khususnya bagian penerangan umum tidak mengadakan konferensi pers resmi, namun tetap memberikan kemudahan jalan bagi wartawan dalam melakukan proses peliputan saat pameran, dan memberikan waktu untuk melakukan wawancara di tempat, namun tetap dalam pengawasan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
panitia sehingga tetap tidak mengganggu jalannya acara. Hal tersebut didukung oleh keterangan dari pak Jun, yaitu21 : “kalau untuk konferensi pers yang secara resmi, tidak ada, tapi wartawan yang bertanya, istilahnya itu door stop, mencegat panitia tentunya kadivhumas Polri dan Kapolri kan hadir, jadi Kapolri lah yang memberikan keterangan. ya kita beri jalan media untuk meliput, dimana kita humas memberikan ruang bagi pers yang sudah kita undang untuk melakukan proses peliputan, dan memberikan jalan atau kemudahan kalau ada yang langsung mau wawancara, tapi nanti setelah acara penting selesai, supaya tidak ricuh.” Sebuah penyelenggaraan pameran membutuhkan tata ruang atau lay out yang menarik, sehingga pengunjung merasa tertarik dan mendatangi benda – benda yang dipamerkan dengan sendirinya. Terkait lay out pameran, bagian di Divhumas Polri membuat konsep pameran adalah bagian produksi dan dokumentasi yang juga dibantu dengan beberapa pihak lainnya dari satuan kerja Polri. Seperti keterangan pak Jun berikut ini22 : “ Proddok itu sebetulnya bagian yang memegang acara pameran ini, tapi bukan berarti bagian lain tidak turut serta, kami kan berada di humas Polri, meskipun dikatakan pameran ini acaranya proddok, karena yang paling berperan dalam teknis penerimaan video lomba dan foto – foto yang ditampilkan saat pameran ya dari proddok, tata ruang juga orang – orang proddok ikut handle, yang dibantu juga dengan satker Polri, seperti NTMC Polri, dan lainnya, tetapi semua bagian di humas Polri bekerja dalam pameran ini.” Pernyataan pak Jun tersebut didukung oleh ketua pelaksana pak Joko23, yaitu : “proddok bisa dikatakan teknisi yang menangani video dan foto yang dikirim dari masyarakat untuk pameran.”
21
Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 22 Februari 2016 Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 22 Februari 2016 23 Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Berikut gambar bagaimana lay out pameran lomba video momen Polisiku di mini atrium Mall Gandaria City :
Gambar 4.8 Lay out pameran lomba video momen Polsiku (Sumber : Divhumas Polri)
Pameran sengaja digelar ditempat dimana pengunjung mall Gandaria City berlalu lalang melewatinya, dan lay outnya dibuat masih dalam konsep kepolisian yang formal, namun tidak terkesan kaku . seperti keterangan yang diberikan oleh pak Joko24 : “ untuk lay out nya bukan cuma Divhumas Polri yang mengkonsep, kami dibantu juga sama NTMC Polri dan pihak – pihak yang bekerjasama dalam
24
Wawancara mendalam dengan Key informan pada senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
pameran ini. Sengaja digelar di tengah – tengah pengunjung dan tetap formal, namun santai.” Dari keterangan informan yang telah disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa peran teknisi komunikasi yang dijalankan di Divhumas Polri di perankan baik pada pelaksanaan pameran maupun pada tugas sehari – hari, lebih dominan dijalankan oleh dua bagian yaitu bagian penerangan umum dan bagian produksi dokumentasi. Divhumas Polri menjalankan perannya dengan baik sebagai teknisi komunikasi dan memiliki aturan sebagai mana humas pemerintahan. 4.2.3
Peran PR sebagai Expert Prescriber
Praktisi yang menjalankan perannya sebagai expert prescriber bertugas mendefiniskan masalah, mengembangkan program, dan bertanggung jawab penuh atas penerapannya. Terkait peran tersebut, Divhumas Polri menjalankan perannya sebagai expert prescriber dan juga penasihat bagi Polri, terlihat dari program yang dijalankan, salah satunya pameran lomba video momen Polisiku. Dalam membangun reputasi Polri, Divhumas Polri tidak hanya membuat program pameran, tetapi juga mengadakan berbagai program atau acara lainnya yang dapat melancarkan hubungan baik dan kepercayaan antara Polri dengan Publik, juga dalam rangka memberikan kesempatan bagi Publik untuk menyampaikan harapannya. Hal tersebut didukung oleh penjelasan Pak Dwi, kepala bagian analisis dan evaluasi (wakil ketua pelaksana pameran) sebagai berikut25 :
25
Wawancara mendalam dengan informan pada hari senin 29 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
“Tidak hanya melalui acara pameran saja, selain itu dapat melalui jejaring sosial. Berinteraksi dengan masyarakat dan memposting konten-konten humanis atau himbauan kepada masyarakat di berbagai jejaring sosial. membuat acara Kopi Darat dengan para Netizen dan Facebooker, membuat iklan iklan pendek yang ditempatkan di sudut-sudut jalan yang bersifat himbauan kepada masyarakat, menerima berbagai macam pengaduan dari masyarakat (langsung, surat, online) dan masih banyak lagi.” Dalam event pameran video momen Polisiku 2015, yang menjadi pelindung sekaligus penanggung jawab acara adalah Kepala Divisi Humas Mabes Polri dan dua orang kepala biro dibawah kadiv humas, yaitu kepala biro penerangan masyarakat dan kepala biro pelayanan informasi dan dokumentasi, yang juga turut menjadi pakar perumus masalah di Divhumas Polri. Berikut penjelasan pak Joko (ketua pelaksana pameran)26 : “ Setiap apapun program yang dijalankan di Divhumas Polri, selalu sesuai dengan apa yang sudah dirumuskan oleh pak Kadiv, dan dua biro dibawahnya. Termasuk pelaksanaan pameran lomba video kemarin. Kami bagian yang dibawahi oleh kedua biro tersebut bersifat menjalankan tugas dan memberi saran atau masukan, sedangkan implementasi program yang bertanggung jawab yaitu pak kadiv dan dua biro.” Dalam hal ini peran dalam merumuskan dan merencanakan program dijalankan sendiri oleh pihak Divhumas Polri, seperti keterangan di atas, yaitu dengan dikepalai oleh kepala divisi humas mabes Polri, bersama dua biro dibawahnya. Dalam menjalankan perannya, pakar perumus masalah dan komunikasi harus juga dapat bertanggung jawab atas ide, dan implementasi program, juga adanya konsistensi pada programnya untuk dapat terus mengembangkan program tersebut.
26
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
Keterangan ketua pelaksana pameran bahwa kadivhumas adalah orang yang merumuskan program di Divhumas Polri,
didukung oleh data laporan
pameran lomba video momen Polisiku tahun 2015 Gandaria City 19 – 25 Oktober 2015 bahwa pameran diselenggarakan berdasarkan keputusan Kadivhumas Polri nomor KEP/29/VI/2014 tanggal 16 Juni 2014 tentang rencana kerja Divhumas Polri tahun 2015.27 Selain itu juga berdasarkan surat menteri keuangan Nomor : DIPA – 060.01.1.64232/2015 tentang surat pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran 2015. Kadivhumas Polri juga mengeluarkan surat perintah dengan nomor SPRIN/367/VII/2015 tanggal 3 Juli 2015 perihal kepanitiaan pameran “video moment police competition” tahun 2015. Bagian – bagian lainnya di Divhumas Polri, yang dibawahi oleh masing – masing biro, yaitu biro penerangan masyarakat dan biro pelayanan informasi dan dokumentasi bertugas menjalankan peran dan tugasnya yang sudah diberi arahan sebelumnya oleh masing – masing biro. Sebagai expert prescriber, Divhumas Polri selalu melakukan rapat dengan pihak – pihak terkait. Pada pelaksanaan pameran lomba video momen Polisiku, kepala divisi humas mabes Polri, yakni Irjen Pol. Anton Charliyan mengadakan rapat internal dan rapat eksternal secara berkala. Rapat internal yaitu hanya bersama staff humas di divhumas Polri, dan rapat eksternal dilaksanakan bersama mitra kerja humas.
27
Buku Laporan hasil kegiatan Pameran Lomba Video Momen Polisiku tahun 2015, Divhumas Polri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Berikut penjelasan Pak Joko28 : “ Tentunya kami di Divhumas Polri selalu mengadakan rapat setiap kali mencanangkan sebuah program, tidak terkecuali pada pelaksanaan pameran video momen Polisiku bulan Oktober 2015 lalu. Rapat untuk penunjukan panitia, setiap bagian di Divhumas Polri dibagi menjadi beberapa bagian lagi sebagai panita pelakana pameran, hanya dihadiri oleh internal, yaitu Divhumas Polri, sedangkan rapat dengan mitra humas, dalam kegiatan ini yaitu Net Tv, sebagai pendukung dalam proses publikasi untuk materi pameran, yaitu lomba video momen polisiku yang sudah diadakan terlebih dahulu sebelum pameran. Divhumas Polri menggandeng Net Tv menjadi pendukung untuk proses publikasi lomba pada saat itu sebab program yang ada di Net Tv match dengan kami, seperti salah satunya program 86.” Adapun hasil dari rapat internal mengenai pameran yang diadakan Kadivhumas dengan staff humas lainnya yaitu terbentuknya panitia pelaksana pameran lomba video momen Polisiku 2015, dimana terplihnya Drs. Joko Erwanto sebagai ketua pelaksana, dan Drs. Dwi Setiyadi S.H M.Hum sebagai wakilnya serta staff humas lainnya yang memegang perannya masing – masing. Hasil rapat tersebut berdasarkan keputusan Kadivhumas Polri. Selain itu juga menghasilkan susunan acara untuk opening pameran, dan mengenai daftar peralatan satuan kerja mabes Polri yang akan di pamerkan. Sedangkan hasil rapat Divhumas Polri dengan pihak eksternal yaitu menghasilkan para peserta undangan yang akan diundang pada opening pameran di hari pertama yaitu tanggal 19 Oktober 2015, serta menghasilkan lay out pameran. Adapun peserta undangan pada pembukaan pameran yaitu :
28
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
No
Undangan internal
Undangan eksternal
1
Pejabat utama mabes Polri
Owner Net Tv
2
Perwakilan peserta pameran
Owner Gandaria City / GM
3
Kapolda Metro Jaya
Rektor peserta juara/ Mahasiswa
4
Kapolres / Forkominda Jak-Sel
Duta Humas Polri 2015
5
Kapolsek / Muspika Kebayoran Abang
6
none
Jakarta
2015/Puteri
Lama
Indonesia 2015
Public Speaker Polri
Media massa (cetak, elektronik dan audio/televisi)
7
Panitia
Tabel 4.1 Peserta undangan pembukaan pameran lomba video momen Polisiku (Sumber : Divhumas Polri) Keterangan tersebut didukung oleh penjelesan dari Pak Dwi mengenai tamu undangan pada opening pameran, sebagai berikut29 : “NTMC Polri, Net TV, Jurnalis, Stasiun TV, Gandaria City, Abang None Jakarta, Duta Humas (Puteri Indonesia) dan satker lainnya. Acara ini bersifat publik sehingga Divhumas Polri perlu bekerjasama dengan berbagai pihak terkait yang berhubungan langsung dengan masyarakat (publik) agar tepat sasaran dan berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan.”
29
Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 29 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Mengingat pentingnya peran expert prescriber atau praktisi ahli dalam sebuah organisasi, terutama dalam hal reputasi organisasi, peran praktisi ahli menjadi semakin dibutuhkan untuk pembuatan ide – ide atau konsep, maupun program atau kegiatan dan mempunyai managerial skill, sebagai penunjang keberhasilan humas, baik dalam proses awal sebuah pembangunan image ataupun dalam membangun reputasi yang lebih baik lagi. Tidak sampai disitu, seperti yang disebutkan oleh Cutlip, bahwa implementasi program atau konsep yang telah dibuat, harus dapat dikembangkan dan pakar ahli bertanggung jawab penuh atas implementasinya. Terkait hal tersebut, Divhumas Polri terlihat sudah menerapkan perannya sebagai pakar komunikasi bagi Polri, sehingga setiap pelaksanaan program yang ada tersusun rapih, dan program dapat konsisten dikembangkan, atau dilanjutkan kedepannya, salah satu contohnya program pameran video momen Polisiku, yang sudah dua kali suskes diselenggarakan, dan ini yang ketiga. Saat melakukan wawancara, peneliti juga mendapati Divhumas Polri sedang akan merencanakan pameran kepolisian untuk 2016 dengan tema “Together We Can Turn Back Crime” yang akan digelar pada April 2016, masih ditempat yang sama dengan pameran lomba video momen Polisiku yaitu di Mall Gandaria City. 4.2.4
Peran humas sebagai Fasilitator Komunikasi
Dalam setiap perusahaan atau organisasi, baiknya ada orang atau bagian yang bertugas menjadi mediator, atau menjadi penengah antara organisasi dengan pihak eksternal, karena komunikasi adalah ujung tombak keberhasilan organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
Dalam istilah dunia Public Relations (PR), bagian ini disebut fasilitator komunikasi, yaitu orang atau bagian yang berperan memfasilitasi komunikasi antara organisasi dengan pihak eksternal. Fasilitator komunikasi berfungsi sebagai penghubung, penterjemah, dan mediator antara organisasi dan publik, yang mengelola komunikasi dua arah dengan memfasilitasi sarana komunikasi untuk menyingkirkan rintangan dalam hubungan, sehingga hubungan komunikasi terbuka luang. Sebagai bagian yang memegang peranan penting, fasilitator komunikasi harus dapat melakukan pendekatan dengan berbagai pihak, bersikap bijak namun santai, bersahabat, sehingga pihak yang diajak untuk bekerjasama atau pihak yang sedang didekati merasa nyaman. Peran humas yang menjadi fasilitator komunikasi antara organisasi yang dikelolanya denga publik tidak kalah penting dengan peran humas lainnya. Dalam hal ini Divhumas Polri juga bertindak sebagai bagian yang memberi informasi dan kontak resmi atau agen informasi antara Polri dan publik. Dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator komunikasi, bagian yang khusus menjadi fasilitator komunikasi antara Polri dengan publik adalah pelayanan informasi dan dokumentasi (Yan info dok), yang berada dibawah kendali Biro Pelayanan informasi Dokumentasi (Biro PID), seperti yang tergambar pada struktrur organisasi Divhumas Polri. Dalam aktivitasnya menjaga trust masyarakat, dan keep in touch serta agar reputasi Polri stabil, bagian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
Yaninfodok Divhumas Porli memanfaatkan media online. Seperti penjelasan Pak Joko (kepala bagian Yaninfodok) di tempat30 : “Kami selalu berusaha memberikan informasi terkini dan akurat kepada publik. Kami maksimalkan melalui media online. Dalam memberikan keterangan atau informasi yang dibutuhkan oleh publik, Divhumas Polri juga senantiasa keep in touch dengan pers, supaya mudah bagi publik untuk mengetahui berita terkini, tetapi dalam komunikasi dengan pers lebih dihandle oleh bagian penerangan umum, pak Suharsono dan pak Junaedi biasanya. Dalam pelayanan pengaduan masyarakat kepada divhumas Polri, kami juga tidak pernah mengabaikan keluhan atau pengaduan masyarakat, hanya saja karena tidak hanya satu atau dua orang yang melapor melalui media online yang kami punya, sehingga kami tidak melulu dengan cepat merespon, semunya perlu proses dan waktu.” Peran fasilitator komunikasi yang dijalankan oleh Divhumas Polri, khususnya oleh bagian Yaninfodok, memiliki cara atau sistem
sendiri yang
dilakukan divhumas Polri dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat seputar berita polri atau keamanan dan sejenisnya, sebagai salah satu upaya membangun reputasi Polri. Berikut peneliti mendapat keterangan langsung Pak Joko31 : “Kami humas ditingkat mabes, maupun humas ditingkat polres atau polda, merupakan leading sector sumber informasi bagi media maupun masyarakat, sehingga dalam penyebaran informasi sistem kami dengan memanfaatkan media online, seperti website, media sosial, dan media cetak juga media elektronik, yaitu dengan press release atau konferensi pers, yang nantinya ditayangkan di tv oleh pers tersebut. Ini juga supaya masyarakat segera tahu informasi yang benar, dan sebenarnya, sehingga tidak terjadi miss komunikasi, dengan begitu kami humas Polri dapat tetap menjaga kepercayaan yang sudah diberikan masyarakat pada kami.” Penjelasan diatas menyebutkan bahwa dalam aktivitasnya menyampaikan informasi atau berita, humas Polri cenderung menggunakan sosial media. Sosial 30 31
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016 Wawancara mendalam dengan Key informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
media adalah sarana komunikasi yang terbilang efetif dalam proses komunikasi di era / zaman seperti sekarang ini, karena selain efisein dalam hal waktu, juga dapat menghemat pengeluaran jika dalam berkomunikasi harus selalu bertatap muka / Face to face. Berikut penjelasan Pak Joko seputar penggunaan sosial media di humas Polri32 : “ Media online kami pilih karena sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Dimana era technology yang sudah semakin canggih, kita dapat berkomunikasi lewat internet, tidak harus melulu tatap muka. Selain itu lebih efisien waktu, biaya dan tenaga. Sebagai humas, kami harus dapat memanfaatkan kemajuan teknologi seperti media sosial ini. Saya rasa masyarakat juga begitu, sudah mengikuti tren masa kini, sudah banyak yang memiliki akun di lebih dari satu sosial media. Jadi lewat sosmed kita juga bisa gerak cepat menyampaikan informasi yang benar, akurat dan bermanfaat.” Sebagai bagian yang fokus sebagai mediator dan fasilitator komunikasi dalam pameran, yang memegang kendali atas sosial media dan official website humas polri, admin dibagian Yaninfodok berjumlah sekitar 27 orang, yang dibagi – bagi untuk menghandle masing – masing sosial media Divhumas Polri. Peneliti mendapat keterangan tambahan dari staff Divhumas Polri yang berada dibagian pelayanan informasi dan dokumentasi, atau biasa disingkat di Divhumas Polri menjadi Yaninfodok, Tyan Ludiana, yang akrab disapa mba Tian, berikut keterangannya33 : “ Pastinya kami sebagai jembatan antara Polri dan publik, tidak hanya berdua atau bertiga bertugas mengendalikan sosmed yang kami punya, kami ada 27 orang yang menjadi admin sosmed, dibagi 5 atau 7 orang disetiap sosmed kami, yaitu beberapa handle facebook, twitter, instagram, path, dan official website kami. Dan sistemnya kami bergilir, karena harus 32 33
Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 22 Februari 2016 Wawancara dengan narasumber pada hari Rabu 3 Maret 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
mengontrol sosmed ini 24 jam, jadi ada yang dari pagi sampai sore, sore sampai malam, malam sampai pagi lagi.”
Dalam hal ini, peneliti menekankan bagian peran fasilitator komunikasi di Divhumas Polri ketika memuat program atau event pameran lomba video momen Polisiku, periode Oktober 2015, sebagai bentuk sosialisasi dan upaya membangun reputasi Polri, yang semakin lebih baik lagi. Meskipun Divhumas Polri memiliki bagian – bagian khusus didalamnya, namun pada proses kerjanya, bagian – perbagian saling terhubung membantu sama lain, yaitu team work. Berikut ungkapan Pak. Joko selaku ketua pelaksana (kepala bagian pelayanan informasi dan dokumentasi34 : “ Pada dasarnya kami bekerja secara teamwork pada pelaksanaan pameran video momen Polisiku, meskipun seluruh bagian mendapat tugas dan tanggung jawabnya masing – masing, seperti pembuatan susunan panitia pelaksana pameran, ada ketua pelaksana, wakil, ketua tim publikasi dan anggota tim publikasi, ketua tim peliputan dan anggotanya, dan lain lain, sehingga seluruh bagian di divhumas seperti bagian penerangan umum, bagian produksi dan dokumentasi, bagian pelayanan informasi, dan bagian lainnya menjadi satu kesatuan kerja yang saling membantu.” Penjelasan serupa juga diberikan oleh pak Dwi35 : “Seluruh bagian Divhumas Polri terkait satu sama lain, karena kami tidak bekerja sendiri – sendiri.” Meskipun bekerja secara teamwork, peneliti mencoba menekankan lagi tugas Divhumas Polri, khususnya bagian Yaninfodok dalam proses komunikasi dengan publik, atau publikasi kepada publik terkait pelaksanaan pameran.
34 35
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 22 Februari 2016 Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 29 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Berikut keterangan pak joko36 : “ Tentunya dari jauh jauh hari, beberapa bulan sebelum acara, baik pengumuman lomba, sampai pelaksanaan pameran, kami publikasikan dengan baik. Dengan kerjasama yang baik antara satu bagian dengan bagian lainnya di Divhumas Polri ini, juga tentu dengan bantuan media yang sudah kami anggap mitra kerja, diantaranya Net Tv, karena sudah match dengan Polri, seperti salah satu programnya 86, juga NTMC Polri dan PPWI, yang masih dalam satu lingkup Polri. Tetapi kami, khususnya bagian yang saya pegang, info dan dokumentasi, juga tetap publikasi, lewat facebook dan official website kami Divhumas Polri, dan tentu official website Polri. ” Peneliti menilai, pada proses publikasi, baik lomba video momen Polisiku maupun pameran lomba tersebut, khususnya pelaksanaan pameran, Divhumas Polri menyadari masih membutuhkan pihak lain yang dapat mempublish informasi seputar lomba dan pameran, karena dengan bekerjasama dalam proses publikasi dengan berbagai pihak akan semakin efektif pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas. Publikasi sebagai proses penyampaian info atau pesan yang ingin disampaikan kepada target yang dituju, dalam hal ini targetnya adalah seluruh lapisan masyarakat, merupakan proses yang memerlukan banyak waktu, terutama dalam publikasi event seperti yang diadakan oleh Divhumas Polri, yaitu event pameran lomba video momen Polisiku. Jarak antara proses publikasi dengan tanggal pelaksanaan acara harus cukup jauh, untuk mencapai target dan tujuan yang diharapkan. Untuk itu Divhumas Polri menggandeng beberapa pihak baik media maupun satuan kerja Polri, diantaranya Net Tv, PPWI, dan NTMC Polri. Dalam
36
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
hal ini seperti keterangan ketua pelaksana pameran diatas, Divhumas Polri tetap melakukan publikasi kegiatan pameran di fan page atau halaman facebook Divhumas Polri dan official Website Divhumas Polri, guna memperlancar proses publikasi event pameran. . Sebagai perantara antara Polri dengan publik, Divhumas Polri gencar melakukan pendekatan dengan berbagai pihak, keep communicating dan keep in touch atau selalu berkabar khususnya dengan media, karena media dianggap sudah merajai pembentukan opini publik. Dalam upaya terus membangun nama baik Polri, Divhumas Polri juga melakukan counter opini, yaitu melalui sosial media yang dimiliki Divhumas Polri. Kesukseskan Divhumas Polri dalam melakuan pendekatan denga pihak – pihak yang diajak bekerjasama dalam proses penyampaian informasi lomba dan pameran lomba video momen Polisiku dapat dilihat dari banyaknya peserta lomba yang berpartisipasi, yakni ada 1.114 video yang masuk ke meja penjurian, dan video tersebut yang menjadi salah satu materi pameran yang paling ditonjolkan. Selain dari keterangan Pak Joko, keterangan dari beberapa liputan media memperkuat hal tersebut, salah satunya dari Antara news, seperti berikut37 :
37
http://www.antaranews.com/berita/524449/kapolri-beri-hadiah-pemenang-lomba-videomomen-polisiku (Diakses pada tanggal 20 Februari 2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Gambar 4.9 Keterangan total video dari lomba video momen Polisiku (Sumber Antara News.com)
Pernyataan pak Joko diatas menjelaskan bahwa publikasi perlu dilakukan jauh – jauh hari, demi tercapainya tujuan program. Peneliti menilai publikasi juga akan lebih efektif jika dilakukan oleh lebih dari satu pihak. Seperti keterangan pak Joko diatas, publikasi ramai ramai dilakukan atau secara teamwork oleh seluruh bagian yang ada di Divhumas Polri. Selain itu dalam proses publikasi, Divhumas Polri dapat merasakan manfaat dari upaya pendekatan dengan media sebelumnya, sehingga media sudah dianggap sebagai mitra kerja humas Polri, dan media juga lebih membuka tangan untuk membantu humas Polri menyebarluaskan informasi kegiatannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Penjelasan mengenai publikasi diperkuat oleh Junaedi BSc, selaku kepala sub bagian berita dan tim publikasi event pameran lomba video momen Polisiku, yang akrab disapa pak Jun, yaitu38 : “Pada pelaksanaan pameran kemarin, dalam proses publikasi kami juga dibantu oleh media. Media pun sudah dekat sekali dengan kita. Mengenai kedekatan humas polri dengan media itu proses yang berlangsung lama, kami sudah melakukan pendekatan dengan media sejak lama, dengan memberikan sarana-sarana kepada media, ada program pembinaan kepada media, press tour, gathering, dan banyak lagi yang biasanya dilakukan dua atau setahun sekali, sehingga dengan terjalinnya keakraban kami dengan media, kami dapat lebih mudah mengkontaknya jika ada acara, karena itu, sehingga setiap ada acara Polri, media akan mudah datang setelah dikontak dengan humas polri. Media sudah dianggap mitra kerja, dan keluarga.” Peneliti membuat mapping media yang memposting berita seputar lomba dan pameran lomba video momen Polisiku, yang mendukung keterangan pak Jun :
38
Wawancara mendalam dengan informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
Gambar 4.10 Publikasi media Online event lomba dan Pameran lomba video momen Polisiku
Publikasi yang dilakukan media melalui postingan berita seputar pameran lomba video momen Polisiku mendukung pernyataan yang diberikan oleh ketua pelaksana pameran, pak Joko. Terlihat media Polri sendiri memposting berita di web resminya seperti Tribata News. Media nasional yang terihat juga memposting yaitu Antara news, dan beberapa media lainnya seperti Net Tv, Republika, dan lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
Dari penjelasan key informan dan informan yang telah disebutkan, dapat diketahui bahwa terdapat keterkaitan peran antara bagian pelayanan informasi dan dokumentasi, dan bagian penerangan umum, yaitu sama – sama berperan sebagai fasilitator komunikasi, meskipun bagian penerangan umum cenderung fokus menjadi teknisi komunikasi yang cenderung melakukan kontak dengan media, di Divhumas Polri. 4.2.5
Peran Humas Sebagai Fasilitator pemecah masalah
Ciri – ciri dari tugas PR yang beperan sebagai fasilitator pemecah masalah yaitu mendefinisikan masalah dengan berkolaborasi dengan manajer lain dan memecahkan masalah. Peran PR sebagai problem solver sangat dibutuhkan dalam organisasi mengingat tidak ada organisasi yang tidak mengalami masalah, baik masalah kecil maupun masalah besar pasti akan menghampiri organisasi. Divhumas Polri memainkan perannya sebagai fasilitator pemecah masalah atau problem solver bagi organisasi besar di Indonesia yaitu Polri. Dimana dalam menangani masalah yang ada Divhumas Polri melakukannya secara team work, namun tetap atas pengarahan Kepala Divhumas Polri yang dibantu oleh dua biro dibawahnya, yaitu biro PID (Produksi informasi dokumentasi) dan biro Penmas (penerangan masyarakat). Hal tersebut didukung oleh penjelasan pak Joko39 : “Kadiv humas dibantu oleh dua biro, satu biro PID dan satu biro Penmas, yang memiliki tugas dan tanggunggung jawab masing – masing. Dan kami disini semua team work, sehingga satu sama lain membantu memecahkan masalah dan mencari solusi. Misalnya saat tertangkap sindikat narkotika di sebuah wilayah, bagian penerangan umum akan mendapat laporan dari 39
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
bareskrim Polri untuk proses publikasi ke publik. Sehingga masalah kasus sindikat narkotika tersebut akan tersampaikan dengan baik ke publik agar publik dapat lebih waspada lagi. Adapun prosesnya yaitu bagian penerangan umum dengan dibantu oleh bagian informasi dan dokumentasi sebagai teknisi komunikasi di divhumas Polri, yang melancarkan proses publikasi di sosial media dan website Polri. Sedangkan bagian penerangan umum akan melakukan kontak dengan pers, dan menyiapkan news release sebagai bahan berita untuk pers, dan kemudian menyelenggarakan konferensi pers.” Dalam menangani masalah baik masalah dalam kasus yang sedang diselidiki Polri maupun masalah yang berkaitan dengan nama baik Polri, Divhumas Polri sudah memiliki cara sendiri dalam menanganinya. Dalam menanggapi informasi atau berita yang ada, Divhumas Polri juga melakukan caranya sendiri. Berikut penuturan Pak Dwi bagian analisis dan evaluasi40 : “Dengan
cara
menginventarisir,
menganalisa,
serta
mengevaluasi
berita/informasi/laporan masyarakat dan memberikan informasi/data yang diperlukan masyarakat kemudian menyampaikan solusi yang diperlukan masyarakat sesuai aturan/ketentuan yang berlaku.” Terkait hal tersebut, tidak stabilnya nama baik Polri di lingkungan masyarakat juga merupakan suatu permasalahan yang memerlukan solusi. Peneliti melihat salah satu solusi tersebut adalah adanya event pameran lomba video momen Polisiku 2015. Divhumas Polri menindaklanjuti ide pameran yang sebelumnya sukses dijalankan, dalam proses pelaksanaan pameran, bagian – bagian yang ada di Divhumas Polri memiliki tugasnya masing – masing namun masih berkaitan dengan bagian lainnya sehingga masalah yang dihadapi dapat diselesaikan 40
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 29 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
serempak. Seperti keterangan
Pak Joko yang memberikan penjelasan terkait
pemecahan masalah dalam pameran41 : “ Untuk menindaklanjuti ide pameran yang sudah terselenggara dengan baik selama 2 kali, bagian produksi dan dokumentasi mendapat tugas dari biro PID untuk melancarkan acara pameran yang ketiga kali. Bagian proddok dibantu lagi oleh bagian penerangan umum yang bertugas dalam publikasi kepada pers atau media untuk proses peliputan, kemudian dibantu lagi oleh bagian pelayanan informasi dan dokumentasi yang mengendalikan website dan sosial medial yang dimiliki humas Polri. Sehingga dapat dikatakan untuk memecahkan persoalan yang ada, seluruh bagian di masing – masing Biro, baik biro PID maupun biro Penmas, bekerjasama satu sama lain, yang pastinya dengan melalui mandat dan izin dari kadiv humas polri.”
Pada pelaksanaan pameran, tepatnya pada hari dimana pameran resmi dibuka oleh Kapolri, Divhumas Polri sempat mengalami kendala pada waktu, yaitu ketika harus terjadi pengunduran waktu peresmian pembukaan pameran tanggal 19 Oktober 2015 karena padatnya jadwal Kapolri. Informasi melalui sms dan telfon dilakukan Divhumas Polri sebagai upaya menghindari masalah dan menghindari terjadinya miss komunikasi dengan berbagai pihak. Pak Joko42 : “ Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan pameran lomba video momen Polisiku tidak ada yang begitu fatal, hanya pada waktu Kapolri yang harus bisa kita sesuaikan dengan jadwal opening pameran, karena saat opening pameran disitu ada pemberian hadiah yang langsung diberikan oleh Kapolri. Terjadi pengunduran waktu karena jadwal Kapolri yang tidak bisa hadir, sehingga harus menunggu sampai Kapolri bisa. Pada saat itu terjadi kami menginformasikan kepada para peserta lomba melalui sms, telpon.”
41 42
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari Senin 22 Februari 2016 Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
Terkait kendala yang terjadi yaitu pada pemunduran waktu, hal tersebut didukung oleh pernyataan salah satu peserta lomba video momen Polisiku, Thibburruhany43 : “ Untuk pelaksanaan lombanya sih menurut saya pribadi acaranya bagus dan rapi. Disana para finalis benar-benar „diurus‟ keperluannya seperti transportasi dan akomodasi. Meskipun pengumuman hasil pemenang lomba mundur hampir satu/dua bulan dari yang sudah dijadwalkan. Mengenai lomba persyaratannya enggak ribet dan durasinya pendek, serta melihat hadiahnya yang lumayan besar pada saat itu meskipun akhirnya ada perubahan untuk nominal hadiah. ” Pada keterangan yang disampaikan oleh Thibburruhany, bahwa selain sempat mengalami masalah yaitu terjadinya pengunduran waktu jadwal pengumuman pemenang lomba, yang diumumkan pada saat opening pameran, masalah lainnya yaitu terjadi pada perubahan jumlah nominal hadiah untuk para pemenang lomba video dari sekitar 700 juta berubah turun menjadi 300 juta, sedangkan publikasi sudahn gencar dilakukan. Berikut salah satu pengumuman perubahan jumlah nominal dalam kontes video momen Polisiku, yang dilancarkan pada salah satu blogger yang sebelumnya sudah membantu Divhumas Polri memposting info lomba, yang berhasil peneliti temukan dalam bentuk visual, dari sebuah situs blog, seperti berikut44 :
43
Wawancara dengan informan pada hari Minggu 28 Februari 2016 http://absurditasmalka.blogspot.co.id/2015/07/lomba-film-pendek-polri-netTV-2015-updatedisclaimer.html (Diakses pada 15 Februari 2016) 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
Gambar 4.11 Konfirmasi perubahan nominal hadiah lomba video momen Polisiku
Absurditas adalah sebuah blog yang berisikan info Lomba Menulis Terbaru, Kiat Menulis Cerpen, Info Sastra dan Buku, SEO Youtube, dan info – info lomba lainnya. Terkait keterangan diatas mengenai perubahan nominal hadiah tersebut, peneliti mendapat keterangan yang diluruskan oleh ketua pelaksana Pak Joko45 : “ Dalam pelaksanaan pameran memang tidak ada kendala kecuali pengunduran waktu openingnya saja, tetapi pada informasi lomba iya memang ada. yaitu perubahan pada nominal jumlah hadiah untuk pemenang, karena kami sesuaikan dengan budget yang ada. Tetapi untuk hal tersebut sudah kami tangani, kami sudah infokan lagi dengan baik karena monitoring kami lakukan diberbagai media online, untuk memantau agar informasi yang dipublish pihak lain tidak melenceng.. Perubahan anggaran pada final rapat dengan berbagai pihak yang membuat penurunan jumlah hadiah, sebelumnya 700 juta jadi 300 juta untuk semua kategori.”
45
Wawancara mendalam dengan key informan pada hari senin 22 Februari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
104
Kendala atau masalah yang dihadapi Divhumas Polri baik pada saat publikasi pengumuman kontes video momen Polisiku sampai pada acara pameran terselenggara adalah suatu hal yang wajar bagi organisasi. Hal tersebut menjadi tugas penting untuk Divhumas Polri dalam memecahkan masalah tersebut, mengapa sampai terjadi kendala tersebut dan bagaimana memecahkan atau mencari solusinya. Sebagai fasilitator pemecah masalah, Divhumas Polri sudah memainkan peran atau tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Terlihat dari kendala yang diketahui, dan cara Divhumas Polri dalam menangani kendala tersebut, yaitu dengan tetap melakukan komunikasi dengan pihak – pihak terkait sampai acara pameran terselenggara dan melakukan monitoring terhadap media online selama proses publikasi informasi seputar lomba dan pameran lomba video momen Polisiku yang dilakukan rekan – rekan media, blogger dan lainnya. Dalam salah satu program yang dimiliki Divhumas Polri, yaitu event pameran lomba video momen Polisiku yang digelar pada Oktober 2015 di Gandaria City, berikut peneliti membuat tabel ke empat peran PR yang dijalankan di Divhumas Polri :
Peran Divisi Humas Mabes Polri Dalam Membangun Reputasi Polri Melalui Pameran Lomba Video Momen Polisiku, Berdasarkan Empat Peran Public Relations Menurut Cutlip. No Peran PR
Aktivitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
1.
Teknisi Komunikasi
a. Melakukan
kontak
dengan
media
untuk
meliput acara pameran b. Bertanggung jawab atas undangan ke media c. Membuat materi promosi pameran dalam bentuk poster, gantungan kunci dan sticker d. Membuat dan mencetak piagam penghargaan untuk pemenang kontes video momen Polisiku yang diberikan saat opening pameran e. Membantu proses tata ruang atau lay out pameran f. Bertanggung jawab khususnya dalam materi (foto dan video) yang dipamerkan g. Menyediakan ruang dan waktu bagi pers untuk meliput kegiatan pameran khususnya pada opening pameran, atau sistem Door stop h. Meliput seluruh proses pameran, dari mulai rapat
perencanaan,
sampai
pameran
terselenggara i. Memberikan hasil foto dan video yang diliput kepada bagian fasilitator komunikasi j. Menjadikan dokumentasi hasil liputan pameran untuk keperluan buku profil Polri 2015 – 2016. 2.
Expert Prescriber
a. Merumuskan konsep pameran, merencanakan, mengembangkan dan bertanggung jawab atas implementasi program pameran b. Melakukan rapat dengan pihak internal dan eksternal c. Merumuskan bahan dalam rapat dan membuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
keputusan atas hasil rapat/ menentukan hasil rapat d. Memutuskan orang – orang atau pihak yang akan menjadi panitia pameran e. Mengembangkan program untuk diadakan lagi di waktu selanjutnya dan evaluasi 3.
Fasilitator
a. Bertanggung jawab atas publikasi pelaksanaan
Komunikasi
pameran diberbagai media cetak, online, elektronik b. Berkomunikasi dengan pihak – pihak yang bekerjasama dalam pameran c. Memberikan informasi kepada bagian yang bersangkutan terkait hasil atau perubahan suatu hal dalam pameran d. Membina hubungan dengan media jangka panjang e. Menjaga komunikasi dengan para peserta undangan dalam pameran f. Memberikan informasi atau feedback kepada publik melalui media sosial Divhumas Polri seputar pameran
4.
Fasiliatator Pemecah Masalah
a. Melakukan kofirmasi kepada para undangan saat opening pameran atas perubahan jadwal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
yang sudah diinformasikan sebelumnya b. Melakukan monitoring pada sejumlah media online yang menyiarkan informasi pameran c. Melakukan konfirmasi perubahan nominal jumlah hadiah untuk para pemenang pameran yang diberikan saat opening pameran.
Tabel 4.2 Empat peran PR (Divhumas Polri) dalam event Pameran lomba video momen Polisiku 2015 4.3
Pembahasan Dalam bagian ini peneliti akan membahas hasil penelitian yang telah
peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan key informan dan informan, yaitu mengenai “Peran Divhumas Polri Dalam Membangun Reputasi Polri Melalui Event Pameran Lomba Video Momen Polisiku”. Pameran merupakan salah satu cara Divhumas Polri dalam melancarkan komunikasi dengan publik, yaitu dengan menampilkan sisi humanis Polri yang selama ini dianggap kurang mendapat perhatian dari masyarakat, karena kebanyakan masyarakat hanya mengetahui sisi tegas Polri. Dilihat dari cara Divhumas Polri mengkomunikasikan hal tersebut, peneliti menilai apa yang dilakukan Divhumas Polri merupakan bentuk fungsi komunikasi sosial dan ekspresif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial dan komunikasi ekspresif adalah beberapa fungsi dari komunikasi menurut Dedy Mulyana, yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. Dimana fungsi sosial dari komunikasinya terlihat dari program pameran untuk membangun konsep diri, yakni Polri, dan aktualisasi diri dalam kegiatan yang melibatkan publik, seperti komunitas sinematographer dan publik sebagai pengunjung. Begitu pula dengan fungsi ekspresif, salah satu contohnya peran Polri dalam melindungi masyarakat diekspresikan melalui pameran lomba, sebagai alat komunikasi nonverbal. Salah satu tujuan pameran adalah sebagai salah satu upaya Divhumas Polri dalam membangun reputasi, seperti apa yang dikatakan ketua pelaksana pameran pada bagian sebelumnya. Hal tersebut berkaitan denga teori Melvin Sharpe yang menyebutkan salah satu faktor pembentuk reputasi organiasi, adanya lima proses harmonis dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan publiknya. Dalam hal ini Divhumas Polri telah melakukan tugasnya dengan melakukan berbagai pendekatan dan komunikasi dengan baik dengan publik maupun dengan pers, seperti teori berikut ini : 1. Adanya komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas. Dalam hal ini, Divhumas Polri, khususnya bagian Penerangan Umum, sudah melancarkan komunikasi yang jujur dengan memberikan informasi yang benar, akurat dan bersumber langsung dari data dilapangan, kepada publik baik melalui pers maupun media komunikasi Divhumas Polri, salah satunya yaitu media sosial. Hal tersebut juga berdasarkan pada UU keterbukaan informasi yang berlaku nomor 14 tahun 2008.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
2. Keterbukaan dan konsistens terhadap tindakan dan kepercayaan. Divhumas Polri selalu menjaga konsistensinya dalam program yang dicanangkan, baik program Divhumas Polri sendiri, maupun program sosialisasi kepada masyarakat dan program untuk para pers. 3. Tindakan yang jujur untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan good will. Hal ini terbukti dari terjalinnya kerjasama antara Divhumas Polri dengan pers, yaitu dimana keduanya saling membutuhkan, seperti pers yang membutuhkan informasi / data real mengenai Polri melalui Divhumas Polri, dan begitu juga Divhumas Polri yang membutuhkan pers dalam proses penyiaran informasi kegiatan Polri. 4. Komunikasi dua arah. Divhumas Polri telah memberikan ruang atau media bagi publik untuk berkomunikasi, dimana komunikasi tersebut bersifat dua arah. Seperti sosial media. 5. Evaluasi. Pengadaan evaluasi setiap acara selalu diadakan guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari seluruh sisi, untuk kebaikan di acara selanjutnya, seperti yang telah dijelaskan oleh pak Dwi sebelumnya. Seperti pada evaluasi pameran lomba video momen Polisiku yang dianggap baik untuk dilaksanakan kembali dilihat dari animo masyarakat. Selain itu, dalam sebuah artikel milik Linjuan Rita Men, pada bab sebelumnya, yaitu mengatakan “Reputation has been defined from various
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
perspectives, including as a collective assessment by multiple stakeholders regarding the company’s ability to fulfill their expectations” dimana reputasi dapat dilihat dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi harapan stakeholders nya. Dalam hal ini peneliti melihat Divhumas Polri sedikitnya berhasil membangun reputasi yang diharapkan setelah event Pameran di Gandaria City 2015, khususnya dalam ruang lingkup para sinematografer yang menjadi peserta lomba video momen Polisiku, dan para pengunjung pameran, seperti keterangan peserta lomba dan pengunjung pameran yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Pendapat tersebut dapat mewakili sebagian publik yang mulai melihat bahwa apa yang mereka harapkan mengenai kinerja baik Polisi yang memiliki sikap kemanusiaan sudah dapat dirasakan. Terkait reputasi, dalam video yang ditampilkan pada saat pameran, dari 1.114 video yang sudah diseleksi, sebagai cara Divhumas Polri membangun reputasi baik yang sudah ada, namun reputasi tersebut juga masih terganggu oleh adanya pemberitaan negatif oleh media mengenai tindakan negatif anggota Polri (seperti penyalahgunaan wewenang, menggunakan obat terlarang, dan lain – lain) yang terekam media, membuat Divhumas Polri mempunyai tugas penting untuk menstabilkan kembali reputasi baik yang sudah ada, dan membangun reputasi tersebut agar semakin kuat. Untuk itu, video – video yang ditampilkan pada saaat pameran yang dijadikan salah satu materi pameran, lebih menonjolkan sisi humanis Polri, antara lain : menampilkan situasi saat seorang Polisi yang teus melakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
111
tugasnya dalam keadaan apapun, seperti judul Tekad Sang Brigadir, karya Trio Novelis,
pemenang
kontes
video
momen
Polisiku
kategori
jurnalis.
Menampilkan situasi saat Polisi terus mengabdi pada bangsa dan Negara meskipun dalam kondisi tubuh yang tidak normal lagi seperti sedia kala seperti judul Kursi Roda dan Pengabdian, karya Marjito Iskandar, pemenang juara 1 dari kategori umum. Menampilkan juga sosok Polisi muda Bripda, dalam judul Pengabdi Muda karya Thibburruhany, pemenang dari ketegori mahasiswa, dimana menurut Thibburruhany judul Pengabdi Muda diambil untuk memberi kesan semangat dan perjuangan anak muda untuk mengabdi pada bangsa dan Negara. Selanjutnya, dalam pelaksanaan pameran, Divhumas Polri menjalankan empat peran seperti teori Cutlip, Center dan Broom yaitu dimana Divhumas Polri pada event pameran lomba video momen Polisiku, menjalankan peran dan tugasnya sebagai teknisi komunikasi, expert prescriber, fasilitator komunikasi, fasilitator pemecah masalah bagi Polri. Dalam teori disebutkan, peran PR sebagai Teknisi komunikasi bertugas menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan feature, mengembangkan isi web, dan menangani kontak media. Peneliti menilai Divhumas Polri dengan baik menjalankan peran tersebut. Dilihat dari tugasnya dalam melakukan hal – hal yang berkaitan dengan teknis seperti melakukan kontak dengan media, menyiapkan konsep untuk materi promosi pameran, menyiapkan hal – hal yang berkaitan dengan penulisan atau percetakan seperti piagam penghargaan, membantu proses tata ruang atau lay out
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
pameran, bertanggung jawab khususnya dalam materi (foto dan video) yang dipamerkan, menyediakan ruang dan waktu bagi pers untuk meliput kegiatan pameran khususnya pada opening pameran, atau sistem On Location, meliput seluruh proses pameran, dari mulai rapat perencanaan, sampai pameran terselenggara, memberikan hasil foto dan video yang diliput kepada bagian fasilitator komunikasi, dan menjadikan dokumentasi hasil liputan pameran untuk keperluan buku profil Polri 2015 – 2016, dan juga mengembangkan isi web resmi Divhumas Polri. Dari hasil penelitian, peneliti melihat dua bagian yang berperan sebagai teknisi komunikasi, di Divhumas Polri yaitu bagian penerangan umum dan bagian produksi dan dokumentasi. Peran sebagai expert prescriber atau pakar komunikasi / ahli pemecah masalah dalam teori Cutlip, Center dan Broom yaitu ketika para praktisi mengambil peran sebagai pakar/ahli, dimana orang lain akan menganggap mereka sebagai otoritas dalam persoalan PR dan solusinya. Bertugas mengidentifikasi problem, mengembangkan program, dan bertanggung
jawab penuh atas
implementasinya. Dalam organisasi Divhumas Polri, Kepala Divisi Humas dan dua Biro dibawahnya adalah orang – orang yang menjadi expert prescriber dalam setiap program yang djalankan, termasuk event pameran lomba video momen Polisiku 2015. Hal tersebut karena ide dan implementasi program yang berasal dari Kadiv humas dan dua biro dibawahnya tersebut. Kadiv humas juga orang yang berperan sebagai pengambil keputusan atas masalah atau hal apapun yang terjadi baik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
113
mengenai reputasi Polri maupun kinerja Divhumas Polri sendiri. Bertugas merumuskan konsep pameran, merencanakan, mengembangkan dan bertanggung jawab atas implementasi program pameran. Divhumas Polri juga menjalankan peran sebagai fasilittaor komunikasi, yang mana peran PR sebagai Fasilitator Komunikasi memiliki tugas bertindak sebagai pendengar yang peka dan perantara komunikasi, perantara, interpreter, dan mediator antara organiasi dan publiknya. Seperti yang dilakukan pada event pameran lomba video momen Polisiku yaitu dimana Divhumas Polri bertanggung jawab atas publikasi pelaksanaan pameran diberbagai media cetak, online, elektronik , melancarkan komunikasi dan informasi dengan pihak – pihak yang bekerjasama dalam pameran dan memberikan keterangan juga feedback kepada publik melalui media sosial Divhumas Polri seputar pameran. Dari hasil penelitian, peneliti melihat peran yang paling dominan dalam melaksanakan tugas – tugas sebagai fasilitator komunikasi adalah bagian pelayanan informasi dan dokumentasi. Selanjutnya pembahasan mengenai kesesuaian antara teori peran PR sebagai fasilitator pemecah masalah dengan apa yang sudah dilakukan Divhumas Polri. Fasilitator komunikasi memiliki ciri yaitu humas berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Peneliti menilai dalam hal ini Divhumas Polri sebagai organisasi yang menjalankan fungsi humas bagi Polri, adalah yang menjadi problem solver bagi Polri, dalam mendifiniskan dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi yaitu dengan melakukan rapat dengan seluruh bagian di Divhumas Polri .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
114
Khususnya dalam event pameran lomba video momen Polisiku, Divhumas Polri membuat jadwal opening pameran yang disesuaikan dengan schedule atau jadwal berbagai pihak, terutama schedule Kapolri karena Kapolri adalah orang yang paling penting untuk hadir pada saat opening pameran. Sebagai problem solver Divhumas Polri juga menangani masalah perubahan jadwal yang sudah diinformasikan sebelumnya karena perubahan jadwal Kapolri, serta melakukan monitoring pada sejumlah media online yang menyiarkan informasi pameran guna menghindari kesalahan informasi yang disiarkan. Dari ke – empat peran diatas, peneliti menilai bahwa terdapat persamaan antara praktik yang dilakukan Divhumas Polri dengan teori dalam buku Cutlip, Center dan Broom. Meskipun dalam Divhumas Polri ada perbedaan dalam struktur organisasi, karena adanya pembagian kembali divisi – divisi yang memiliki tugas dan fungsinya masing – masing. Adapun peran paling dominan dari ke empat peran tersebut yang dilakukan Divhumas Polri adalah sebagai teknisi komunikasi dan fasilitator komunikasi. Teknisi dan fasilitator komunikasi lebih sering terlibat dalam proses pameran, dimana dua peran tersebut bertanggung jawab atas kelancaran komunikasi dengan berbagai pihak, baik dengan media, peserta pameran sampai publik, sehingga pameran terselenggara dengan baik. Sedangkan peran sebagai expert prescriber dan problem solver tetap dijalankan dengan baik meskipun tidak sebanyak peran lainnya. Meskipun ada kesamaan dengan teori, peneliti juga melihat perbedaan antara praktik dengan teori dan hasil riset para pakar mengenai peran PR. Dimana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
115
berbeda dari riset yang dilakukan oleh para ahli riset dalam buku Cutlip, Center dan Broom, di dalam Divhumas Polri, managerial skill atau kemampuan manajerial terlihat hanya terdapat pada expert prescriber dan fasilitator pemecah masalah, sedangkan kemampuan human relations skill yaitu peran fasilitator komunikasi dan teknisi komunikasi masuk kedalam bagian teknis. Hal tersebut karena Divhumas Polri masih menggabungkan fungsinya sebagai teknisi yaitu fasilitator komunikasi dan teknisi komunikasi yang dilakukan beberapa bagian di Divhumas Polri, yaitu bagian penerangan umum, bagian produksi dan dokumentasi, bagian informasi dan dokumentasi . sehingga fungsi manajerial terlihat dijalankan oleh dua peran lainnya yaitu expert prescriber (dalam membuat konsep, membuat keputusan, membuat rencana sampai bertanggung jawab atas rencana pameran) dan peran fasilitator pemecah masalah, dimana antara fasilitator pemecah masalah dengan atasan serta expert prescriber berkolaborasi dalam merumuskan dan memecahkan masalah. Peran teknisi komunikasi dan fasilitator komunikasi yang dijalankan di Divhumas Polri khususnya pada pelaksaaan pameran, lebih cenderung terlibat pada hal yang sifatnya teknis, seperti berurusan dengan kontak media, kontak publik terkait, kontak mitra kerja, tata ruang, penulisan material promosi pameran, peliputan atau dokumentasi, dan berurusan dengan teknis penulisan di web resmi. Dari fungsi yang dijalankan peneliti menilai hal tersebut termasuk dalam kategori teknis, jika melihat pengertian yang dijadikan pedoman peneliti yaitu dari Cutlip, Center dan Broom. Sedangkan fungsi dalam peran expert prescriber dan fasilitator
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
pemecah masalah yang dijalankan Divhumas Polri seperti mulai dari perencanaan, pelaksanaan program hingga evaluasi merupakan fungsi manajerial. Keempat peran tersebut berintegrasi atau menggabungkan hasil kerja dari masingmasing divisi dalam forum rapat internal, yang dilakukan bertahap, dari mulai pada proses perencanaan acara, sampai evaluasi. Selanjutnya, dalam buku M. Linggar Anggoro disebutkan, kegiatan pameran adalah kegiatan populer yang telah lama ada, sejak penyelenggaraan pameran diawali dengan munculnya pasar – pasar tradisional di Belgia dan Belanda. Humas dapat memanfaatkan kegiatan pameran untuk mencapai tujuannya. Hal yang sama dilakukan oleh Divhumas Polri, karena pameran sudah menjadi program disetiap tahunnya, dimana pameran juga digunakan sebagai ajang sosialisasi khususnya dalam menampilkan sisi humanis Polri dan sebagai upaya Divhumas Polri untuk terus membangun nama baik Polri terutama dimata publik. Seperti keterangan dari key informan, pameran dipilih Divhumas Polri karena kegiatan pameran tentu melibatkan orang banyak, seperti para pengunjung di mall, dan pelaksanaan pameran berada di ruang terbuka, yang bertujuan masyarakat dapat melihat dengan bebas video dan foto – foto yang ditampilkan di pameran, juga materi pameran lain yang ditampilkan yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan Polri di lapangan, dari seluruh pelosok Indonesia. Peneliti menilai kegiatan pameran seperti pameran lomba video momen Polisiku 2015 adalah kegiatan yang memang perlu dilakukan oleh Divhumas Polri sebagai organisasi yang menjalankan fungsi humas bagi Polri. Disamping sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
program tahunan dan ajang sosialisasi kinerja serta sisi humanis Polri, pameran memiliki manfaat tersendiri, baik bagi Divhumas Polri maupun untuk Polri sendiri, karena melalui pameran humas dapat mengetahui secara langsung minat publik yang datang melihat, sejauhmana mereka tertarik dengan apa yang ditampilkan dalam pameran. Ditambah pameran merupakan bentuk komunikasi visual, dimana orang lebih tertarik dan memahami apa yang ingin disampaikan, sehingga pesan yang ingin disampaikan Divhumas Polri lebih sampai kepada publik.
Ketertarikan publik yang dapat dilihat dari monitoring yang dilakukan baik secara live maupun monitoring melalui media, dapat menjadi penilaian seberapa besar tujuan pameran berhasil, dan seberapa maksimal humas menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/