BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data Sebelum jauh membahas analisa kelayakan proyek, perlu di ingatkan kembali gamabaran komponen penyusun harga (gambar 1.0) dari sebuah mobil Adapun data tersebut akan di gunakan sebagai gambaran dimana pada penelitian ini akan memfokuskan studi kelayakan proyeknya. Merujuk data tersebut bahwa salah satu komponen yang mambuat harga jual di dalam negeri menjadi tinggi adalah packing cost import yang gambarannya seperti gambar di bawah in : Komposisi Packing cost terhadap harga beli import 9.83% Forwarding Agent 34.55% Packing Cost 53.70% dari total harga jual mobil
15% Import Duty
3.47% FOH & Unpacage 35.78% Inner Material 60.75%
ANALISI AREA
40.62% Import Part
Part Cost (FOB)
Module Cost
Gambar 4.1 : Komposisi packing cost terhadap harga import
Dari gambaran di atas dapat dilihat bahwa packing cost sebesar 34,55% yang merupakan persentase terbesar kedua setelah part cost..
31
Pada dasarnya perhitungan harga jual mobil seperti gamabaran di yang telah di sebutkan (Gambar 1.0), dalam penelitian ini hanya akan dibahas sebagain kecil dari komponen import yang dilakukan P.T. TMMIN (import packing cost). Observasi dan data yang di dapat adalah berdasarkan data aktual di lapangan dimana data-data yang di ambil meliputi : 1. Konsep MSP (Multi Source Part) Pricing 2. Cara menghitung Packing Cost di PT. TMMIN 3. Sample part yang di Import dari perusahaan TOYOTA di Asia (Toyota Asia Affiliates) 4. Harga Steel untuk kepentingan packing material. 5. Logistic Cost 6. Unpacking Process di PT. TMMIN Data – data yang di ambil tersebut di perlukan guna menganalisis cost reduction apa saja yang bisa di lakukan untuk menghasilkan harga jual mobil yang kompetitif, dimana nantinya dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, apakah akan mengimport part dari luar negeri atau menggunakan part – part dari dalam negeri (local part) berdasarkan sisi cost yang akan di keluarkan dan impact terhadap harga jual mobil.
32
4.2 Gambaran Umum MSP (Multi Source Part) di PT. TMMIN Seperti telah di jalaskan sebelumnya dalam Toyota Business Pracitce bahwa satu TOYOTA Company di Asia mempunyai keterkaitan dengan perusahaan Toyota di negara lain seperti : Thailand, Malaysia, Philipine, Vietnam, Kuozui, India, Australia, dan beberapa negara Amerika latin. Keterkaitan antara Toyota Affiliates di negara – negara Asia sebagai pusat produksi untuk perakitan mobil serta pendukung kebutuhan part-part dalam perakitan mobil serta after salesnya. Untuk IMV 1 (Kijang Pick Up single cabin) pusat produksinya adalah negara Malaysia dan Vietnam, IMV 3 (Kijang Pick Up double cabin) Pusat Produksinya adalah negara Thailand dan Kuozui (Taiwan), IMV 4 (Fortuner ) pusat produksinya adalah negara Thailand dan Indonesia, dan IMV 5 (Kijang Inova) pusat produksinya adalah Indonesia. Jika salah satu perusahaan Toyota ingin memasarkan produk Toyota yang bukan pusat produksinya di negara tersebut, maka akan mengimpor secara CBU (Completely Built Up) ataupun CKD (Completely Knock Down) yang kemudian akan di rakit di negara tersebut, sebagai contoh adalah : Jika Indonesia ingin memasarkan IMV 1 (Kijang Pick Up) di dalam negeri maka Indonesia akan mengimport mobil tersebut dari negara Malaysia atau Vietnam, demikian juga sebaliknya, jiga Malaysia atau Vietnam ingin memasarakan Kijang Inova di pasar dalam negeri mereka, maka akan mengimport dari Indonesia. Perlu di ketahui pula bahwa sebagai negara pusat produksi, tidak semua part di hasilkan / menggunakan part local (dalam negeri), sebagai contoh adalah Indonesia,
33
meskipun Indonesia sebagai negara pusat produksi Kijang Inova, tidak semua partnya di hasilkan atau di buat di dalam negeri, masih ada beberap part yang di import dari beberapa perusahaan Toyota di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, meskipun Indonesia bukan sebagai pusat produksi kijang pick up double cabin, tetapi Indonesia meng- ekspor part – part untuk kijang pick up ke Malaysia dan Vietnam. Sebagai negara pusat produksi, maka negara tersebut akan mengekspor mobil yang di produksi di negaranya ke seluruh dunia, Indonesia sebagai pusat produksi Kijang Inova terlah mengekspor ke negara-negara Timur Tengah, Arab Saudi, Afrika, dan negara-negara Amerika latin serta Asia.
4.3 Perhitungan Packing Cost Pada dasarnya untuk transaksi import ada beberapa macam, yaitu : 1. Lot Basis Dimana harga packing costnya akan di total per lot (1 lot = 10 unit mobil), dan part part akan di kelompokan ke dalam satu module dan dihitung total packing costnyaper module. 2. Part by Part basis Dimana packing cost akan di hitung secara part by part.
34
4.3.1 Perhitungan Returnable Rack (R/R) - Basic Assumption : Currency Rate : US $ 1
=
Rp 9,121
Interest rate =
12.00%
Labor cost =
Rp 16,524 per jam (data dari Finance Div).
No. of depreciation year RR =
2 tahun
Quantity R/R in 20 ft cont. :
48 pcs
Quantity R/R in 40 ft cont. : 128 Cont' 40ft efficiency
:
pcs
90%
1. Perhitungan Returnable Rack (R/R) : a. R/R Depreciation Amount = b x c x d dimana b. R/R purchasing price (b) = Rp1,850,000 per rack c. Coefficient of Capital Recovery (c) (indicates the coefficient of R/R depreciation/year) i (1 + i)
N
c= N
(1 + i) - 1
dimana
i = interest rate N = lama depresiasi (tahun) year
c =
0.591698113
35
d. Rotation Cycle (d) (indicates the frequency of R/R rotation) d = L/T of 1 cycle from Indonesia - to Indonesia No. of calendar days in a year = 56/239
= 0.234309623
(239 = working day in 2007) R/R Depre Amount = Rp1,850,000 x 0.5916981132 x 0.2343096 = Rp256,485 2. Returning Cost per container (include vanning cost, container transport, clearance fee at Thailand) 20 ft :$
344
= Rp3,134,705 = Rp65,306
(returning cost per rack)
48 40 ft :$
666
= Rp6,070,938 = Rp52,699
(returning cost per rack)
128 3. Ocean Freight (RCL) (from Thailand to Indonesia) : 20 ft :$
250
= Rp2,280,250 = Rp47,505
per rack
48 40 ft :$
400
= Rp3,648,400 = Rp31,670
per rack
128
36
4. Customs Clearance Fee, transportation in Jakarta & others expense 20 ft := Rp4,273,950 + $150 + $30 = Rp123,244 per rack 48 40 ft = Rp4,423,950 + $230 + $30 = Rp58,988 per rack 128 5. Unpacking Cost / Rack Unpacking Cost (Sunter I - Jakarta) 40 ft = 1 person x 60 min x Rp. 16,845/hr = Rp129 20 ft = 1 person x 30 min x Rp. 16,845/hr = Rp191 6. Inspection & Repair Cost Inspection cost = 1 person x 3 min x Rp. 16,845/hr = Repair cost
Rp826
= 1 person x 30 min x Rp. 16,845/hr =
Rp8,262
Inspection & Repair Cost = Rp9,088 7. Abandon & Lost of R/R (assuming them to 10% during depreciation term) = 10 % x R/R Depreciation Account = Rp25,649 8. Management Cost 20 ft = 2 hr x Rp 16,845/hr = Rp689 48
37
40 ft = 2 hr x Rp 16,845/hr = Rp287 128 9. Space Occupation Cost (storage charge per day Rp. 14.800/container; stock 5 days) 20 ft = 5 x 14800 = Rp1,542 48 40 ft = 5 x 14800 = Rp642 128 Returnable Rack Cost per Unit : DESCRIPTION
20 Ft
40 Ft
Remark
1 Depreciation Amount
Rp
256,485
Rp
256,485
2 Returning Cost
Rp
65,306
Rp
52,699
3 Ocean Freight
Rp
47,505
Rp
31,670
4 Customs Clearance & others expenses
Rp
123,244
Rp
58,988
5 Unpacking Cost
Rp
191
Rp
129
6 Inspection & Repair Cost
Rp
9,088
Rp
9,088
7 Abandon & Lost R/R
Rp
25,649
Rp
25,649
8 General Expenses
Rp
689
Rp
287
9 Space Occupation
Rp
1,542
Rp
642
Rp
529,699
Rp
435,637
Tabel 4.1 : Rangkuman total harga RR
Catatan : - Setelah mengetahui perhitungan harga Returnabel Rack, maka langkah selanjutnya adalah menghitung packing cost
per lot dimana di dalamnya
terdapat Packing Material, Man Our, serta FOH.
38
- Perhitungan Returnable Rack ini dilakuakn per Module / Case, ada beberap Module yang bisa di berlakukan sebagai R/R dan ada yang tidak bisa, hal ini dilihat dari spesifikasi dan material module
- Cara perhitungan untuk setiap module adalah sama, yang membedakannya hanyalah harga module dan dari negara mana kita akan mengimport, di mana akan berpengaruh pada ocean freigt-nya - Harga Module : T1B A0-A9
= Rp 1,850,000,00 = Rp 4,300,000,00
A9A-A9B = Rp 4,115,000,00
Untuk lebih memahami konsep RR in berikut adalah gambaran proses kegiantan ekspor dan impor untuk RR antar Indonesia dan Thailand. 3 1
4
5
6
8
2
16
7
15
14
9
10
11
12
13
Gambar 4.2 : Proses Kegiatan Expor dan Impor RR
39
R/R Rotation Cycle Dari Indonesia ke Thailand
Dari Thailand ke Indonesia
1.R/R empty at WHS
:
2.Packing
: 12 day(s)
3.Landing Transportation
: 1 day(s)
4.Customs Clearance & Ship :
day(s)
2 day(s)
9. Unpacking
: 1
day(s)
10. Folding empty R/R
:
1
day(s)
11. Loading
: 5
day(s)
12. Land Transport
: 1
day(s)
5.Sea Transport:
: 6 day(s)
13. Customs & Shipping
: 2 day(s)
6.Customs & Unloading
: 2 day(s)
14. Sea Transport
: 6 day(s)
7.Land Transport
: 1 day(s)
15. Customs & Unloading
:
5 day(s)
8.Local Storage
: 10 day(s)
16.Land Transport
:
1 day(s)
Total
: 34 day (s)
Total
: 22 day (s)
Grand Total
: 56 day (s)
Catatan : R/R empty and packing
= working day
Landing transportation and Customs Clearance & Ship
= working day
Sea transort & Local Storage
= Calendar day
Unpacking&Folding empty R/R & Loading&Land transport
= working day
Seperti telah di bahas pada perhitungan returnable rack, bahwa total pengiriman rack dari Indonesia ke Thailand membutuhkan waktu 56 hari dengan total returnable rack sebanyak 176 buah, yang terdiri dari : 1. 28 Buah returnable rack yang di kembalikan dengan container 20 feet 2. 128 returnable rack yang di kembalikan dengan container 40 feet
40
Perlu di ketahui pula bahwa pada saat mengirimkan rack dari Indonesia ke Thailand, rack dalam keadaan kosong, sedangkan ketika pengiriman rack dari Thailand ke Indonesia rack sudah terisi dengan part. 4.3.2 Penggabungan Perhitungan RR dengan Perhitungan Total Packing Cost Case T1B Model
1 2 3 4 5 6 7 8 9
20 Ft
DESCRIPTION Depreciation Amount Returning Cost Ocean Freight Customs Clearance & others expenses Unpacking Cost Inspection & Repair Cost Abandon & Lost R/R General Expenses Space Occupation
Special Case 1 Model
40 Ft
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
256,485 65,306 47,505 123,244 191 9,088 25,649 689 1,542
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rp
529,699 Rp
256,485 52,699 31,670 58,988 129 9,088 25,649 287 642
20 Ft Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
596,154 65,306 162,875 422,552 656 9,088 59,615 2,361 5,286
Special Case 3 Model
40 Ft Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
435,637 Rp 1,323,894 Rp
596,154 52,699 96,519 179,773 393 9,088 59,615 874 1,958
20 Ft
40 Ft
Rp
373,564 Rp
373,564
Rp Rp Rp Rp
321,848 668 9,265 37,356
Rp Rp Rp Rp
247,957 602 9,265 37,356
742,702 Rp
668,744
997,074 Rp
Tabel 4.2 : Perhitungan RR dari beberapa Modul / Rack (Cara perhitungan RR dari per module adalah sama, yang membedakan hanya harga modul/rack nya saja)
Catatan : 1. Case T1B model using R/R, and the cases are below mentioned : - A6, - C2-B, - C6, - C0-A, - C3-A, - C7, - C0-B, - C3-B, - C1, - C4, - C2-A 2. Special Case 1 model using R/R, and the cases are below mentioned : - A0
- A1
- A7
3. Special Case 2 model did not using R/R, and the cases are below mentioned : - A2
- A3
- A4
- A5
4. Special Case 3 model using R/R, and the cases are below mentioned : - A9A
- A9B
Dari tabel 4.2 langkah selanjutnya adalah menghitung total packing cost per lot, dimana nilai dari tabel 4.2 akan di gabungkan dengan material packing cost lainnya seperti tabel di halaman berikut : 41
BASIC RATE : 1 US $ = Rp. 9121 NO.
CASE NO.
Material
SPEC.
New Price
TYPE/ CODE
Initial Cost
Usage by Model
AG
AH
AJ
AK
AG
AH
AJ
AK
I
II
III
IV
(A)*I
(A)*II
(A)*III
(A)*IV
(A)
Welding Case (Side Member + Hood (5) + Fender) Base Panel ( R/R) SPEC 1 1 Rp 997,074 Outer Panel + Inner 2 Rp 3,535,000 Plastic Bag A0 2 Rp 47,340 SPEC2 Oil Anti Rush NOCRAS 3 Rp 90,000 Inner Foam Spec 4 Rp 528,800
1
1
1
1
Rp
1
1
1
1
Rp 3,535,000
997,074
Rp
997,074
Rp 3,535,000
Rp
997,074
Rp 3,535,000
Rp
997,074
Rp 3,535,000
1
1
1
1
Rp
47,340
Rp
47,340
Rp
47,340
Rp
47,340
2.7
2.7
2.7
2.7
Rp
238,799
Rp
238,799
Rp
238,799
Rp
238,799
2
2
2
2
Rp 1,057,600
Rp 1,057,600
Rp 1,057,600
Rp 1,057,600
Rp 5,875,813
Rp 5,875,813
Rp 5,875,813
Rp 5,875,813
Rp
Rp
Rp
Welding Case (Side Member + Hood (5) + Fender) 1
Base Panel ( R/R)
2 2
SPEC 1
Outer Panel + Inner
A1
Plastic Bag
3
Oil Anti Rush
4
Inner Foam
SPEC2 NOCRAS Spec
Rp 997,074 Rp 3,535,000 Rp 47,340 Rp 90,000 Rp 528,800
1
1
1
1
Rp
997,074
997,074
997,074
997,074
1
1
1
1
Rp 3,535,000
Rp 3,535,000
Rp 3,535,000
Rp 3,535,000
1
1
1
1
Rp
47,340
Rp
47,340
Rp
47,340
Rp
47,340
2.7
2.7
2.7
2.7
Rp
238,799
Rp
238,799
Rp
238,799
Rp
238,799
2
2
2
2
Rp 1,057,600
Rp 1,057,600
Rp 1,057,600
Rp 1,057,600
Rp 5,875,813
Rp 5,875,813
Rp 5,875,813
Rp 5,875,813
Welding Case (Panel Dash & Floor) 1
Module Steel
T1B
2
Inner Steel
Spec
3
Inner Foam
Spec
4
Wire 1.6
6A
5
Wire 1.2
6E-1
6
Wire 1.6
6B
Wire 1.6
6C
8
Plastic Bag
3I
9
Plastic Bag
3B
10
Plastic Sheet
5R
11
Plastic Sheet
5D
11
Oil Anti Rush
NOCRAS
12
Plastic Sheet
5G
7
A6
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
435,637 347,172 35,000 210 55 180 110 86 210 9,644 9,644 90,000 2,411
1
1
1
1
Rp
435,637
Rp
435,637
Rp
435,637
Rp
435,637
1
1
1
1
Rp
347,172
Rp
347,172
Rp
347,172
Rp
347,172
1
1
1
1
Rp
35,000
Rp
35,000
Rp
35,000
Rp
35,000
6
6
6
6
Rp
1,260
Rp
1,260
Rp
1,260
Rp
1,260
15
15
15
15
Rp
825
Rp
825
Rp
825
Rp
825
7
7
7
7
Rp
1,260
Rp
1,260
Rp
1,260
Rp
1,260
12
12
12
12
Rp
1,320
Rp
1,320
Rp
1,320
Rp
1,320
6
Rp
516
Rp
516
Rp
516
Rp
516
2
Rp
420
Rp
420
Rp
420
Rp
420
1
Rp
9,644
Rp
9,644
Rp
9,644
Rp
9,644
1
Rp
9,644
Rp
9,644
Rp
9,644
Rp
9,644
Rp
43,422
Rp
43,422
Rp
43,422
Rp
43,422
Rp
4,822
Rp
4,822
Rp
4,822
Rp
4,822
Rp
890,942
Rp
890,942
Rp
890,942
Rp
890,942
1
Rp
668,744
Rp
668,744
Rp
668,744
Rp
668,744
6 2
6 2
6 2
1
1
1
1
1
1
0.5
0.5
2
0.5
2
0.5
2
2
Frame Case 1 2 3
Module Steel
A9A
4
SPECIAL 3
Plastic Sheet
5R
Oil Anti Rush
NOCRAS
Plastic Sheet
6A
Rp Rp Rp Rp
668,744 9,644 90,000 210
1
1
1
3
3
3
3
Rp
28,932
Rp
28,932
Rp
28,932
Rp
28,932
0.7
0.7
0.7
0.7
Rp
65,510
Rp
65,510
Rp
65,510
Rp
65,510
20
20
20
20
Rp
4,200
Rp
4,200
Rp
4,200
Rp
4,200
Rp
767,386
Rp
767,386
Rp
767,386
Rp
767,386
435,637
Rp
435,637
Rp
435,637
Rp
435,637
Assembly Case (Axle Assy RR, Shaft Propeler & Others) 1
Module Steel
T1B
2
Inner Steel + Foam
Spec
Inner Foam
Spec
Plastic Bag
5M
3 4
CO-A
Rp 435,637 Rp 1,336,555 Rp 149,800 Rp 2,411
1
1
1
1
Rp
1
1
1
1
Rp 1,336,555
Rp 1,336,555
Rp 1,336,555
Rp 1,336,555
1
1
1
1
Rp
149,800
Rp
149,800
Rp
149,800
Rp
149,800
1
1
1
1
Rp
2,411
Rp
2,411
Rp
2,411
Rp
2,411
Rp 1,924,403
Rp 1,924,403
Rp 1,924,403
Tabel 4.3 : Penggabungan harga RR (module steel) total haga packing cost
42
Rp 1,924,403
Dari tabel 4.3 dapat di lihat bahwa harga RR (module steel) dari module A0, A1, A6,A9A dan C0A telah di gabungkan dengan harga material packing yang lainnya seperti Inner Foam, Plastic bag, Plastic Sheet dan Oli Anti Rush. Sehingga total harga packing untuk tiap unitnya modulenya bisa diketahui dengan cara mengalikan harga material dengan jumlah material yang di butuhkan dari setiap modul / rack nya.. Perlu di ketahui bahwa Huruf AG, AJ, AK dan AH menunjukan tipe mobil berdasarkan Low Grade (AG), Midle Grade (AJ dan AK) serta High Grade (AH). Jadi berdasarkan tabel 4.3 dapat di ketahui total packing cost per modul per model sbb : 1. Module A0 dan A1 (dengan harga RR Rp. 997,074 dari tabel 4.2) - Low Grade ( AG )
= Rp. 5,875,813,00
- Midle Grade ( AJ dan AH ) = Rp. 5,875,813,00 - High Grade ( AK )
= Rp. 5,875,813,00
2. Module A6 (dengan harga RR Rp.435,637 dari tabel 4.3) - Low Grade ( AG )
= Rp.
890,942,00
- Midle Grade ( AJ dan AH ) = Rp. 890,942,00 - Hight Grade ( AK )
= Rp.
890,942,00
3. Module A9A (dengan harga RR Rp.668,774 dari tabel 4.3) - Low Grade ( AG )
= Rp.
767,986,00
- Midle Grade ( AJ dan AH )
= Rp. 767,986,00
- High Grade ( AK )
= Rp. 767,986,00
4.Module C0A (dengan harga RR Rp.435,637 dari tabel 4.3) - Low Grade ( AG )
= Rp. 1,924,403,00
- Midle Grade ( AJ dan AH )
= Rp. 1,924,403,00
43
- High Grade ( AK )
= Rp.1,924,403,00
Setelah Mengetahui total material packing cost per module per model maka langkah perhitungan berikutnya adalah menggabungkan dengan total Man Hour dan Factory over Heaad (FOH) seperti tabel di bawah in : BASIC RATE : 1 US$ = Rp 9121 CASE NO MODEL
AG
A0
Packing Material Cost (Rp) Direct Labor Cost Overhead Cost Depreciation Cost
Rp Rp Rp Rp
392
AH
Packing Material Cost (Rp) Direct Labor Cost Overhead Cost Depreciation Cost
167
TOTAL
AJ
Packing Material Cost (Rp) Direct Labor Cost Overhead Cost Depreciation Cost
275
TOTAL
AK
A1
A6
A9A
C0-A
TOTAL (B)
ITEM
Packing Material Cost (Rp) Direct Labor Cost Overhead Cost Depreciation Cost
133
TOTAL
5,875,813 99,144 297,546 27,414
Rp Rp Rp Rp
5,875,813 99,144 297,546 27,414
Rp Rp Rp Rp
890,942 57,834 173,569 15,992
Rp Rp Rp Rp
767,386 49,572 148,773 13,707
Rp 6,299,917
Rp 6,299,917
Rp 1,138,336
Rp
979,438
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
890,942 57,834 173,569 15,992
Rp Rp Rp Rp
767,386 49,572 148,773 13,707
5,875,813 99,144 297,546 27,414
5,875,813 99,144 297,546 27,414
Rp 6,299,917
Rp 6,299,917
Rp 1,138,336
Rp
979,438
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
890,942 57,834 173,569 15,992
Rp Rp Rp Rp
767,386 49,572 148,773 13,707
5,875,813 99,144 297,546 27,414
5,875,813 99,144 297,546 27,414
Rp 6,299,917
Rp 6,299,917
Rp 1,138,336
Rp
979,438
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
890,942 57,834 173,569 15,992
Rp Rp Rp Rp
767,386 49,572 148,773 13,707
Rp 1,138,336
Rp
979,438
5,875,813 99,144 297,546 27,414
Rp 6,299,917
5,875,813 99,144 297,546 27,414
Rp 6,299,917
Rp Rp Rp Rp
1,924,403 33,048 99,182 9,138
Rp Rp Rp Rp
37,572,014 1,237,543 3,714,052 342,189
Rp 2,065,771
Rp 42,865,798
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
1,924,403 33,048 99,182 9,138
37,507,846 1,237,543 3,714,052 342,189
Rp 2,065,771
Rp 42,801,630
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
1,924,403 33,048 99,182 9,138
37,540,653 1,237,543 3,714,052 342,189
Rp 2,065,771
Rp 42,834,437
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
1,924,403 33,048 99,182 9,138
Rp 2,065,771
37,476,485 1,237,543 3,714,052 342,189
Rp 42,770,269
967
Planning Vol (d)
42,832,659
Labor Cost/MH FOH Depr C/T process per case (hr)
Rp
16,524
Rp
49,591
Rp
4,569
42,865,798
6.00
6.00
3.50
3.00
2.00
Tabel 4.4 : Total packing cost per model
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa total Packing Material Cost ( dari tabel 4.3) akan di gabungkan dengan labor cost, overhead cost dan depreciation cost. Untuk perhitungan labor cost, overhead cost dan depreciation sebelumnya telah di tetapkan rate seperti tabel di atas yaitu untuk labor = Rp. 16,524,00 / jam, FOH = Rp. 49,591 / jam dan
44
depreciation = Rp. 4,569 / jam. Sehingga rumusan untuk menghitung ke dalam total packing cost adalah Rate dikalikan dengan Cycle Time per case (jam) Pada Tabel 4.4 tersebut dapat di lihat bahwa Lead Time untuk un packing process di hitung per modele per jam, sehingga dapat di ketahui proses unpacing untuk tiap – tiap module, akan berbeda adapun hasil perhitungan waktunya adalah sebb ; 1. Untuk Module A0 total waktu unpacking – nya = 6 jam / case 2. Untuk Module A1 total waktu unpacking – nya = 6 jam / case 3. Untuk Module A6 total waktu unpacking – nya = 3,5 jam / case 4. Untuk Moduel A9A total waktu unpacking – nya = 3 jam / case 5. Untuk Moduel C7 total waktu unpacking – nya = 3,89 jam / case Di packing Pant dalam sehari terdiri dari 2 shift kerja, yaitu untuk shift 1 dari jam 7.45 sampati jam 16.00 dan untuk shift 2 dimulai dari jam 20.30 sampai jam 5.00. Dengan demikian sudah di ketahui total packing cost untuk setiap lot model kendaraan yaitu sebesar Rp 42,832,659 atau Rp, 4,283,266 per unit mobilnya. (1 lot = 10 unit). 4.3.3 Penggabungan Total Packing Cost terhadap Perhitungan Harga beli (Impor price) Seperti telah di jelaskan sebelumnya (Toyota business practice) bahwa untuk transaksi MSP menggunakan konsep cost plus, yaitu total harga part di tambahkan dengan cost yang lainnya, rumusannya seperti di bawah in : Price = Part Cost + Packing Cost + Inland transportation Cost + Margin + Royalty Untuk lebih jelasnya mengenai penggabungan total packing cost terhadap harga beli import bisa di lihat dari tabel berikut :
45
C'
e Part Cost x Usage
Usage
FOB (Rp)
Total FOB (W/ Intrest)
ME
ME
3.5% AG
AH
6% Rp9,121
1.000469
4,283,266
T G N 4 0 R -G K M N K E
FOB (USD)
T G N 4 0 R -G K M D K E
Royalty
T G N 4 0 R -G K M N K E
FOB Charge
Total Logistic Cost
T G N 4 0 R -G K M D K E
T G N 4 0 R -G K M N K E
T G N 4 0 R -G K M D K E
PART PART NO. NAME
Total Total Part Packing Cost Cost
Gross Profit
Packing Cost
Packing Cost / Part
ME
AG (h)
AH (h)
AG
53713
A
1
1
24,102
5,413
1,258
6,671
1,077
2,033
33,883
3.71
3.71
24,102
24,102
53714
B
1
1
24,102
5,413
1,258
6,671
1,077
2,033
33,883
3.71
3.71
24,102
53811
C
1
1
99,387
22,322
5,186
27,508
4,441
8,383
139,719
15.32
15.33
53812
D
1
1
99,365
22,317
5,185
27,502
4,440
8,381
139,688
15.31
55111
E
1
1
114,920
25,477
5,996
31,473
5,124
9,671
161,188
17.67
f
AH
5,343
5,128
5,413
24,102
5,343
5,128
5,413
99,387
99,387
22,033
21,146
22,322
15.32
99,365
99,365
22,028
21,141
22,317
17.68
114,920
114,920
25,477
24,451
25,477
g 89667
V
1
1
11,979
686
176
862
449
848
14,138
1.55
1.55
11,979
11,979
2,656
2,549
2,690
89668
W
1
1
7,866
1,767
410
2,177
352
664
11,059
1.21
1.21
7,866
7,866
1,744
1,674
1,767
90460
X
2
2
1,924
275
35
310
78
148
2,460
0.27
0.27
3,848
3,848
853
819
432
90461
Y
4
4
765
444
44
488
44
83
1,380
0.15
0.15
3,060
3,060
678
651
172
90501
Z
2
2
5,178
1,163
270
1,433
231
437
7,279
0.80
0.80
10,356
10,356
2,296
2,203
1,163
2,977.94
3,096.37
Total Part Cost x Usage (h)
19,320,893
20,131,801
FOB :
-
Tabel 4.5 : Penggabungan total packing cost terhadap perhitungan harga impor
Note:
C' =
Packing Cost per Unit ( dari tabel 4.4)
e=
Part Cost x Usage / kuantitas per unit
h=
Total e (Part Cost x Usage) atau ∑ (e)
f=
Part Cost x Usage per unit Total (Part Cost x Usage)
g=
X
Packing Cost per Unit
atau
f= e
C' X ∑ (h)
- Average c / Average Usage
46
Dari tabel 4.5 dapat di ketahui total FOB Impor untuk low grade dan middle grade sebagai contoh penggabungan perhitungan total packing cost terhadap harga import. Dengan demikian dapat diketahui bahwa total harga import per unitnya adalah USD 2.977,64 untuk low grade dan USD 3.096,37 untuk middle grade. 4.3.4 Packing Cost tanpa menggunakan perhitungan RR NO.
SPEC.
Material
CASE NO.
TYPE/
L (mm) W (mm) H (mm)
PuD/P-Plant Price
CODE
Initial Cost
Usage by Model
New Price
(A)
AG
AH
AJ
AK
AG
AH
AJ
AK
I
II
III
IV
(A)*I
(A)*II
(A)*III
(A)*IV
Welding Case (Side Member + Hood (5) + Fender) 1
Base Panel ( R/R)
2
Outer Panel + Inner
2
A0
SPEC 1
Plastic Bag
SPEC2
3
Oil Anti Rush
NOCRAS
4
Inner Foam
Spec
3700
3770
600
2250
2250
50
1595
1550
60
Rp 4,300,000 / Unit Rp 3,535,000 / Unit Rp 47,340 / Unit Rp 90,000 / Unit Rp 528,800 / Unit
1
1
1
1 Rp
4,300,000 Rp
4,300,000 Rp
4,300,000 Rp
4,300,000
1
1
1
1 Rp
3,535,000 Rp
3,535,000 Rp
3,535,000 Rp
3,535,000
1
1
1
1 Rp
47,340 Rp
47,340 Rp
47,340 Rp
47,340
2.65
2.65
2.65
Rp
238,799 Rp
238,799 Rp
238,799 Rp
238,799
2
2
2
2 Rp
1,057,600 Rp
1,057,600 Rp
1,057,600 Rp
1,057,600
Rp
9,178,739 Rp
9,178,739 Rp
9,178,739 Rp
9,178,739
2.65
Welding Case (Side Member + Hood (5) + Fender) 1
Base Panel ( R/R)
Rp 4,300,000 / Unit
1
1
1
1 Rp
4,300,000 Rp
4,300,000 Rp
4,300,000 Rp
4,300,000
2
Outer Panel + Inner
Rp 3,535,000 / Unit
1
1
1
1 Rp
3,535,000 Rp
3,535,000 Rp
3,535,000 Rp
3,535,000
Plastic Bag
SPEC2
1
1 Rp
47,340 Rp
47,340 Rp
47,340 Rp
47,340
Oil Anti Rush
NOCRAS
47,340 / Unit 90,000 / Unit
1
3
Rp Rp
1 2.65
2.65
2.65
Rp
238,799 Rp
238,799 Rp
238,799 Rp
238,799
4
Inner Foam
Spec
Rp
528,800 / Unit
2
2
2
2 Rp
1,057,600 Rp
1,057,600 Rp
1,057,600 Rp
1,057,600
Rp
9,178,739 Rp
9,178,739 Rp
9,178,739 Rp
9,178,739
2
A1
SPEC 1
3700
3770
600
2250
2250
50
1595
1550
60
2.65
Welding Case (Panel Dash & Floor) 2250
1
Module Steel
T1B
2
Inner Steel
Spec
3
Inner Foam
Spec
4
Wire 1.6
6A
900
5
Wire 1.2
6E-1
500
6
Wire 1.6
6B
750
1470
730
Wire 1.6
6C
500
8
Plastic Bag
3I
350
230
0.07
9
Plastic Bag
3B
450
300
0.07
10
Plastic Sheet
5R
7000
2000
0.07
11
Plastic Sheet
5D
3250
2800
0.07
11
Oil Anti Rush
NOCRAS
12
Plastic Sheet
5G
7
A6
1500
1000
0.07
Rp 1,850,000 / Unit Rp 347,172 / Unit Rp 35,000 / Unit Rp 210 / pcs Rp 55 / pcs Rp 180 / pcs Rp 110 / pcs Rp 86 / pcs Rp 210 / pcs Rp 9,644 / pcs Rp 9,644 / pcs Rp 90,000 / pcs Rp 2,411 / pcs
1
1
1
1 Rp
1,850,000 Rp
1,850,000 Rp
1,850,000 Rp
1,850,000
1
1
1
1 Rp
347,172 Rp
347,172 Rp
347,172 Rp
347,172
1
1
1
1 Rp
35,000 Rp
35,000 Rp
35,000 Rp
35,000
6
6
6
6 Rp
1,260 Rp
1,260 Rp
1,260 Rp
1,260
15
15
15
15 Rp
825 Rp
825 Rp
825 Rp
825
7
7
7
7 Rp
1,260 Rp
1,260 Rp
1,260 Rp
1,260
12
12
12
12 Rp
1,320 Rp
1,320 Rp
1,320 Rp
1,320
6
6
6
6 Rp
516 Rp
516 Rp
516 Rp
516
2
2
2
2 Rp
420 Rp
420 Rp
420 Rp
420
1
1
1
1 Rp
9,644 Rp
9,644 Rp
9,644 Rp
9,644
1
1
1
1 Rp
9,644 Rp
9,644 Rp
9,644 Rp
9,644
0.482 0.482 0.482 0.482 Rp
43,422 Rp
43,422 Rp
43,422 Rp
43,422
2
2
2
2 Rp
4,822 Rp
4,822 Rp
4,822 Rp
4,822
Rp
2,305,305 Rp
2,305,305 Rp
2,305,305 Rp
2,305,305
Frame Case 1
Module Steel
SPECIAL 3
4475
1100
740
2
Plastic Sheet
5R
7000
2000
0.07
Oil Anti Rush
NOCRAS
Plastic Sheet
6A
3
A9A
4
900
Rp 4,115,000 / Unit Rp 9,644 / pcs
1
1
1
1 Rp
4,115,000 Rp
4,115,000 Rp
4,115,000 Rp
4,115,000
3
3
3
3 Rp
28,932 Rp
28,932 Rp
28,932 Rp
28,932
Rp
90,000 / pcs
0.73
0.73
0.73
0.73 Rp
65,510 Rp
65,510 Rp
65,510 Rp
65,510
Rp
210 / pcs
20
20
20
20 Rp
4,200 Rp
4,200 Rp
4,200 Rp
4,200
Assembly Case (Axle Assy RR, Shaft Propeler & Others) 1
Module Steel
T1B
Rp 1,850,000 / Unit
1
1
1
1 Rp
1,850,000 Rp
1,850,000 Rp
1,850,000 Rp
1,850,000
2
Inner Steel + Foam
Spec
Rp 1,336,555
/ Unit
1
1
1
1 Rp
1,336,555 Rp
1,336,555 Rp
1,336,555 Rp
1,336,555
Inner Foam
Spec
Rp
149,800 / Unit
1
1
1
1 Rp
149,800 Rp
149,800 Rp
149,800 Rp
149,800
Plastic Bag
5M
Rp
2,411 / pcs
1
1
1
1 Rp
2,411 Rp
2,411 Rp
2,411 Rp
2,411
Rp
3,338,766 Rp
3,338,766 Rp
3,338,766 Rp
3,338,766
3 4
CO-A
2250
2500
1470
1500
730
0.07
Tabel 4.6 : Total material cost tanpa menggunakan perhitungan RR
47
Jika tidak mengunakan R/R maka harga module akan sangant tinggi, sehingga total packing cost bisa menjadi 2 kali lipatnya. Sehingga total Packing costnya seperti tabel di bawah ini : CASE NO MODEL
AG
A0
C7
TOTAL
Packing Material Cost (Rp)
Rp 9,178,739
Rp 9,178,739
Rp 2,305,305
Rp
4,213,642
Rp
1,988,135
Rp
67,899,401
Rp
99,144
Rp
99,144
Rp
57,834
Rp
49,572
Rp
64,339
Rp
1,237,543
Overhead Cost
Rp
297,546
Rp
297,546
Rp
173,569
Rp
148,773
Rp
193,091
Rp
3,714,052
Depreciation Cost
Rp
27,414
Rp
27,414
Rp
15,992
Rp
13,707
Rp
17,790
Rp
342,189
Rp 9,602,843
Rp 9,602,843
Rp 2,552,699
Rp
4,425,694
Packing Material Cost (Rp)
Rp 9,178,739
Rp 9,178,739
Rp 2,305,305
Rp
Direct Labor Cost
Rp
99,144
Rp
99,144
Rp
57,834
Rp
Overhead Cost
Rp
297,546
Rp
297,546
Rp
173,569
Depreciation Cost
Rp
27,414
Rp
27,414
Rp
167
Rp 2,263,355
Rp 73,193,185
4,213,642
Rp
1,988,135
Rp
67,835,234
49,572
Rp
64,339
Rp
1,237,543
Rp
148,773
Rp
193,091
Rp
3,714,052
15,992
Rp
13,707
Rp
17,790
Rp
342,189
Rp 9,602,843
Rp 9,602,843
Rp 2,552,699
Rp
4,425,694
Packing Material Cost (Rp)
Rp 9,178,739
Rp 9,178,739
Rp 2,305,305
Rp
Direct Labor Cost
Rp
99,144
Rp
99,144
Rp
57,834
Rp
Overhead Cost
Rp
297,546
Rp
297,546
Rp
173,569
Depreciation Cost
Rp
27,414
Rp
27,414
Rp
275
TOTAL
AK
A9A
Direct Labor Cost
TOTAL
AJ
A6
(B)
392
AH
A1
ITEM
Rp 2,263,355
Rp 73,129,018
4,213,642
Rp
1,988,465
Rp
67,868,040
49,572
Rp
64,339
Rp
1,237,543
Rp
148,773
Rp
193,091
Rp
3,714,052
15,992
Rp
13,707
Rp
17,790
Rp
342,189
Rp 9,602,843
Rp 9,602,843
Rp 2,552,699
Rp
4,425,694
Packing Material Cost (Rp)
Rp 9,178,739
Rp 9,178,739
Rp 2,305,305
Rp
Direct Labor Cost
Rp
99,144
Rp
99,144
Rp
57,834
Rp
Overhead Cost
Rp
297,546
Rp
297,546
Rp
173,569
Depreciation Cost
Rp
27,414
Rp
27,414
Rp
133
TOTAL
Rp 9,602,843
Rp 9,602,843
Rp 2,263,685
Rp 73,161,824
4,213,642
Rp
1,988,465
Rp
67,803,873
49,572
Rp
64,339
Rp
1,237,543
Rp
148,773
Rp
193,091
Rp
3,714,052
15,992
Rp
13,707
Rp
17,790
Rp
342,189
Rp 2,552,699
Rp
4,425,694
Rp 2,263,685
Rp 73,097,657
WIGHTED AVRG =
73,160,046
967
Planning Vol (d)
Labor Cost/MH
Rp
16,524
FOH
Rp
49,591
Depr C/T process per case (hr)
Rp
4,569
MAX =
6.00
6.00
3.50
3.00
3.89
Tabel 4.7 : Total Packing Cost tanpa menggunakan RR
Dari data di atas dapat kita bandingkan bahwa total packing cost menjadi Rp. 73,160,046, naik sekitar 41% dari total packing Rp. 42,832,659,00. Dengan demikian dapat di lakukan cost reduction sebesar Rp 30,327,387,00 per LOT, atau bisa menurunkan Rp. 3,032,738,00 per unit mobilnya.
48
73,193,185
4.3.5 Penentuan Part Pilot Project untuk Impor Part Adapun part yang di jadikan sebagai percontohan untuk perhitungan packing cost adalah sebagai berikut : 1. Case A0 (Panel side, EG Hood dan Fender)
49
2. Case A9A (Rail S/A Frame)
3. Case A1 (Front and Rear Door)
50
4.4 Trend Harga Steel Harga steel dunia cukup mempengaruhi terhadap laju produksi di PT. TMMIN, hal ini di karenakan pada component packing steel merupakan material dasar yang digunakan. Sebelum menggunakan steel, PT. TMMIN menggunakan kayu sebagai pusat panel, namun sejalan dengan perkembangan teknologi dan regulasi dunia penggunaan pusat panel dari kayu sudah di kurangi. Hal ini di kerenakan ada satu proses yang harus di lakukan untuk mengirim ataupun menerima barang ke dan dari luar negeri, yaitu harus menggunakan proses fumigasi yang costnya sangat tinggi sekali. Proses fumigasi adalah proses penyemprotan insektisida pada kayu yang akan di kirim ke luar negeri, penyemprotan di lakukan setelah semua part masuk ke dalam panel, shingga akan mempengaruhi pada part yang akan di ekspor atau di import. Fumigasi di lakukan untuk pencegahan penyakit menular dari serangga yang menempel di kayu. Berdasarkan itulah sebagian perusahaan expedisi lebih memilih steel, karena selain tahan lama dan bisa di daur ulang. Harga steel dunia cukup mempengaruhi terhadap harga packing di PT. TMMIN, berikut harga steel pada periode January 2007 : PRICE OF PALLET IMV
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
PALLET TYPE SIDE MEMBER RH (B-0) SIDE MEMBER LH (B-1) ROOF (B-7) HEAD LINING (D-2) INNER FOR AXLE (D-0) INNER FOR AXLE (D-1) INNER FLOOR FRONT DOOR RH (B-2) FRONT DOOR LH (B-3) REAR DOOR (B-4) BACK DOOR (B-5) SIDE RAIL FRAME RH (B-9) SIDE RAIL FRAME LH (B-10)
14 S-1 SPECIAL
Price (quotation) 8,244,470 8,244,470 7,830,172 7,198,539 1,336,555 1,336,555 347,172
Price (Fix Cost) 7,835,000 7,835,000 5,800,000 5,800,000 1,128,000 1,128,000 345,000
2,585,000 2,585,000 2,120,000 2,225,000 4,275,000 4,275,000
2,190,000 2,190,000 2,125,000 2,190,000 4,115,000 4,115,000
15.3% 15.3% -0.2% 1.6% 3.7% 3.7%
1,986,088
1,750,000
11.9%
Prosentase Descrepantion 5.0% 5.0% 25.9% 19.4% 15.6% 15.6% 0.6%
Remarks Base Panel : Rp. 4.300.000 Base Panel : Rp. 4.300.000 Base Panel : Rp. 4.300.000
Tabel 4.8 Trend harga steel
51
Dari table tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga yang di ajukan oleh supplier masih di atas harga / cost yang sudah di targetkan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan harus menyesuaikan harga steel untuk kepentingan produksinya, baik untuk proses pembuatan mobil maupun untuk keperluan packing. Secara total kenaikan harga steel ini akan mempengaruhi total packing cost yang harus di tanggung oleh perusahaan.
4.5 Perhitungan Kapasitas Unpacking di Packing Plant Aktifitas unpacking (bongkar muat) di hitung secara langsung ke lapangan, proses perhitungan dengan cara menggunakan stop wact. Waktu perhitungan berdasarkan proses membongkar part dari satu lot moduele sampai part tersebut di kirim ke line produksi. Adapun data yang telah di ambil adalah sama dengan data pergitungan total pacing cost pada tabel 4.4.yaitu berupa total waktu untuk membongkar part dari dalam modul. Selain dari data lead tme untuk unpacking, perlu diketahui juga data penerimaan container, adapun datanya adalah sebagai berikut:
52
MONTHLY RECEIVING CONTAINER REPORT Year 2007 500
455
450 400 350 300
296
266
250 200 129
150
124
100
0
76
49
25
121
116
109
55
50
72
65
121 88
70
JULY
SEPUST
81
76
AVERAGE 2005
AVERAGE 2006
JANUARY
FEBRUARY
MARCH
APRIL
MAY
JUNE
SEPTEMBER
OCTOBER
NOVEMBER
DECEMBER
Reguler
129
124
266
296
532
455
530
518
594
709
709
593
664
679
Advance
55
25
49
109
76
65
72
70
116
121
121
88
81
76
REGULER RECEIVING STATUS. NO.
SOURCE
AVERAGE 2005
AVERAGE 2006
JANUARY
FEBRUARY
MARCH
APRIL
MAY
JUNE
JULY
SEPUST
SEPTEMBER
OCTOBER
NOVEMBER
DECEMBER
1.
THAILAND
87
98
234
272
489
417
481
474
550
646
646
544
609
623
2.
2007
TOTAL
%
5985
91%
MALAYSIA
9
6
7
3
6
13
8
5
6
6
6
7
7
7
81
3.
JAPAN
8
7
11
12
21
11
28
21
21
37
37
28
27
30
284
4%
4.
AMERICA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%
5.
PHILIPPINE
18
8
6
3
10
8
9
9
8
9
9
6
11
9
97
1%
6.
X - DOCK TOTAL
1%
7
5
8
6
6
6
4
9
9
11
11
8
10
10
98
1%
129
124
266
296
532
455
530
518
594
709
709
593
664
679
6545
100%
JANUARY
FEBRUARY
MARCH
APRIL
MAY
JUNE
JULY
SEPUST
SEPTEMBER
OCTOBER
NOVEMBER
DECEMBER
40
99
65
43
56
55
84
92
92
60
54
60
ADVANCE MODULE / TAPPING PARTS STATUS. NO.
SOURCE
AVERAGE 2005
AVERAGE 2006
1.
THAILAND
32
20
2.
2007
%
800
77%
MALAYSIA
4
1
3
6
4
4
4
6
5
5
4
6
3
52
5%
3.
JAPAN
13
4
6
4
4
15
9
9
22
19
19
20
20
11
158
15%
4.
AMERICA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%
5. 6.
%
PHILIPPINE X - DOCK
3
0
0
0
0
0
2
TOTAL
0
1
0
0
0
1
0
0
2
0%
3
0
0
0
3
3
5
1
4
5
5
3
1
2
32
3%
TOTAL
55
25
49
109
76
65
72
70
116
121
121
81 1
76 1
1044
100%
Total Rec'ing Container
88 1
129
149
315
405
608
520
602
588
710
830
830
681
745
755
Reguler
84%
84%
84%
73%
88%
88%
88%
88%
84%
85%
85%
87%
89%
90%
Advanve TOTAL 40
RECEIVING BY DOCK
46 49 4A 4K
7589 86%
17%
17%
16%
27%
13%
13%
12%
12%
16%
15%
200%
100%
100%
100%
14%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
285%
187%
189%
190%
100%
0
14
69
79
133
138
149
156
173
204
204
168
184
194
1851
28%
0
8
42
52
97
70
85
81
97
117
117
95
105
107
1065
16%
701
11%
129
97
46
0
5
21
17
38
23
40
33
33
53
53
44
51
52
458
0
21
88
114
34
197
67
169
55
195
61
185
63
227
64
273
62
273
62
232
54
249
75
268
58
2470
7% 38% 6545
Tabel 4.9 : kapasitas penerimaan kontainer
Dari actual data yang di dapat maka kapasitas un-packing di packing plant per hari sekitar 8-10 container, setelah di lakukan proses unpacking biasanya part-part tersebut akan masuk ke line produksi paling lambat ke esokan harinya. Satu container bisa memuat 1-3 lot (1 lot = 10 unit), maka per harinya packing plant dapat menerima import part untuk pembuatan 300 unit mobil. (3 x 10 kontainer x 10 unit), kapasitas produksi per hari bisa mencapai 250 – 300 unit mobil dengan take time 2-3 menit per mobil. Dengan demikian akurasi pengiriman returnable rack akan sangat berpengaruh pada proses produksi di perusahaan, oleh karena itulah returnable rack ini harus dalam kondisi yang baik, agar bisa menjaga part-part yang akan di kirim dari importer dari kerusakan.
53
Pada penelitian ini ini tidak akan di bahas proses assembly setelah part – part tersebut masuk ke dalam line produksi, karena cost yang terjadi saat masuk line produksi sudah masuk ke dalam proses . Penelitian akan langsung membahas ke dalam dampak efisiensi import packing ini terhadap harga jual mobil, sehingga bisa memberikan gambaran bagi pengambil keputusan di perusahaan.
4.6 Analisa Dampak terhadap harga jual mobil Sebelumnya telah di bahas bagaimana cara menghitung harga jual unutk import part, akan tetapi untuk lebih jelasnya lagi berikut akan di jelaskan mengenai perhitungan harga jual import.. 1. Perhtungan harga jual import part cost.
No Part No.
Part Name
1
XXX1
A
2
XXX2
B
3
XXX3
C
4
XXX4
D
5
XXX5
E
Tooling Cost
2,225
Processing Cost
Part Cost
Total Part Cost
5,582
16,295
24,102
2,225
5,582
16,295
15,793
19,670
63,924
15,771
19,670
10,896
31,271
Total Packing Cost
FOB Charge
5,351
1,243
24,102
5,351
99,387
22,067
63,924
99,365
72,753
114,920
Total Logistic Cost
Gross Profit
Royalty
3.5%
6%
FOB (Rp)
FOB (USD) Rp9,121
6,594
1,074
2,028
33,798
1,243
6,594
1,074
2,028
33,798
3.71
5,127
27,194
4,430
8,362
139,373
15.28
22,062
5,126
27,188
4,429
8,361
139,343
15.28
25,190
5,929
31,119
5,111
9,648
160,798
17.63
Tabel 4.10. komponen harga
54
3.71
Catatan :1. Perhitungan di atas sudah di konfersi terhadap Rupiah dengan asusmsi sebagai berikut : Rp/BH
=
224
BH/US$
=
40.79
Rp/US$
=
9,121
2. Pembayaran yang di lakukan PT. TMMIN adalah menggunakan FOB (Free on board USD) 3. Penentuah Profit rate dan royalty beradasarkan kebijakan dari TMC 4. Kalkulasi Gross Profit dan Royalty berasarkan rumus sbb : Gross Proffit = 3.5% x Total Cost (Total Part Cost + Total Log Cost) Royalty
= (Total Cost + Gross Proffit) 0.94 x 0.06
Contoh perhitungan harga jual tersebut hanya sebagai gambaran saja, actual part yang di import sebenarnya bisa mencapai ratusan parts. Total dari harga beli import ini lah yang akan mempengaruhi harga jual mobil di dalam negeri. Dalam sample ini total jumlah import part dari thailland adalah USD 2.236,86 dengan asumsi tidak menggunakan returnable rack, tatal packing costnya tanpa menggunakan returnable rack adalah Rp 73,160,046 per lot (4.3.4 Packing cost tanpa menggunakan R/R), maka per unitnya adalah Rp. 7,316,005 jika di konversi ke dalam USD maka total packing costnya adalah USD 802.11. (menggunakan rate 1 USD = Rp 9,121,00).
55
Jika menggunakan Returnable rack maka total packing nya adalah Rp 42,832,659 per lot sehingga per unitnya menjadi Rp 4,283,266 per unit maka total packing cost dalam USD nya adalah USD 469.60. Dengan demikin selisih antara menggunakan R/R dan tidak menggunakan R/R adalah USD 332.51 atau Rp 3,032,779. Dengan demikian total cost reduction yang bisa di hasilkan per unit mobil adalah Rp 3,032,779. Dari gambaran tersebut kita bisa mengetahui apa dampak yang akan terjadi jika di lakukan cost deduction terhadap import packing cost, yaitun bertambahnya keuntungan dari setiap unit mobil. Perlu di ketahui bahwa gambaran tersebut hanya garis besarnya saja dari cara perhitungan harga jual mobil di PT. TMMIN. Adapun cara perhingungan secara lengakapnya tidak bisa di tampilkan dalam tulisan ini kerena kebijakan dari perusahaan. Komposisi Packing cost terhadap harga beli import setelah cost reduction 9.83% Forwarding Agent 34.55% Packing Cost 53.70% dari total harga jual mobil
15% Import Duty
3.47% FOH & Unpacage 35.78% Inner Material
3.47% FOH & Unpacage 35.78% Inner Material
60.75% 40.62% Import Part
Part Cost (FOB)
45.92% Module Cost
Hasil Cost reduction sebesar 14.18%
Module Cost
Figure 4.11
Dari figure di atas maka dapat di ketahui bahwa dampak penggunaan RR ini bisa mereduce packing cost sebesar 14.18%. Sementara impact terhadap toal harga jual mobil kurang lebih bisa menurunkan sebesar 2.5%.
56
4.7 Analisa Manfaat terhadap Konsumen Setelah mengetahui dampak yang di hasilkan dengan menggunakan returnable rack untuk import part packing maka hal ini tentu akan berdampak juga bagi konsumen, ada 2 kemungkinan yang akan di lakukan oleh perusahaan terhadap hasil cost reduction yang telah di lakukan, yaitu : 1. Tidak menunurunkan harga jual mobil, akan tetapi lebih mementingkan benefit bagi intern perusahaan. 2. Menurunkan harga jual mobil akan tetapi profit bagi perusahaan tidak di naikan, hal ini tentu akan menguntungkan bagi konsumen. 3. Menurunkan harga jual sedikit, dan menambah keuntungan sedikt juga, jika hal ini dilakukan perusahaan maka keuntungan akan di peroleh baik oleh konsumen maupun untuk perusahaan
Dengan point – point di atas maka keuntungan akan di peroleh oleh kedua belah pihak jika perusahaan memilih point no 3.
4.8 Rumusan Management Strategi Pendukung Strategi pendukung yang akan membantu manajement untuk mengambil keputusan terhadap hasil cost reduction akan sangat membantu, hal ini di perluakan agar management perusahaan tepat dalam mengambil keputusan. Berikut akan di bahas mengenai analisa Efisiensi import packing menggunakan SPEC (strategi position and action evaluation ) and TOWS ( Tread , Opportunity, Weakness,
57
and Strength) dalam tulisan ini penulis akan mencoba factor – factor apa saja yang akan mempengaruhi effisiensi packing import ini. 4.8.1 Metode SPACE dan TOWS Dengan di lakukannnya efisiensi packing import ini ada beberapa kelamahan dan keuntungannya, berikut akan di bahas mengenai kelemahan dan keuntungan tersebut: 1. SPACE Dengan adanya cost reduction R/R ini maka strategi yang di lakukan sudah cukup baik, yaitu dari sisi finance ada beberapa proses invoicing yang harus di lakukan, yaitu pada saat mengirimkan rack kosong ke Thailand, hal ini tentu saja membutuhkan dana tambahan agar kegiatan returnable rack ini bisa bejalan dengan baik. Akan tetapi dana tambahan yang di keluarkan untuk proses tambahan ini bisa tertutup dengan cost reduction yang di hasilkan. Dilihat dari sisi industri, kegiatan R/R ini lebih ramah lingkungan, sebab juka menggunakan one way maka module steel harus langsung di scrap dan menjadi limbah. Dari segi competitivnes, bisa membuat harga jual mobil bersaing dengan produk merek lain, karena harga jual bisa lebih di tekan. Akan tetapi ada beberapa keruagian yang mungkin saja terjadi, yaitu jika terjadi kerusakan rack dalam perjalanan menuju Thailand dan terjadi karat, hal ini tentu saja memerlukan biaya repair yang tidak sedikit, selain dari pada itu perlu pengawasan yang ketat terhadap proses R/R ini, terutama dalam hal cycle time, jangan sampai terjadi keterlambatan
58
pengiriman part dari thailan hanya kerena menunggu module atau rack yang belum datang dari Indonesia. Jika hal ini terjadi makan kemungkinan besar akan terjadi line stop dan kerugian yang di timbulkan akan sangat besar sekali, mengingat kapasitas produksi per hari nya adalah sekitara 250 sampai 300 unit mobil. Untuk menjaga agar keterlambatan tidak terjadi, berikut analisa menggunakan metode TOWS. 1. Thread (Ancaman) Dalam hal ini ancaman yang harus di waspadai adalah delay pengiriman karena hal –hal yang bersifat teknis, seperti ketelambatan forwarding agent ke packing plant, yang mengakibatkan pengiriman steel module terlambat. Hal seperti ini dapat di atasi dengan pembuatan scheduele yang akurat dan koordinasi dengan berbagai pihak, terutama forwarding agent dan importer, salah satunya adalah dengan mensharing schedule produksi dari masing – masing perusahaan dan melaporkan jika ada sesuatu yang di luar dari jadwal, sehingga bisa di ambil tindakan solf problem.
2. Opportunity (kesempatan) Dengan adanya project R/R ini membuka peluang untuk melakukan persaingan harga dengan competitor, serta bisa membuat lapangan kerja baru, terutuma dalam pembuatan lapangan kerja yang baru. Pembukaan lapangan kerja yang baru bisa di lakuakn untuk proses repair and mentainece, hal ini bisa di lakukan oleh fendor.
59
3
Wikness (Kelemahan) Kelemahan pada proses R/R ini adalah sering terjadinya karat, karena kelembaban udara dalam kontener, sehingga setiap kali 1 cycle harus di perbaiki dan di cat ulang, untuk emnggunakan anti rush yang berkualitas harganya sangat mahal sekali, sehingga return of investment selama 2 tahun yang di gunakan untuk perhitungan bisa saja meleset.
4. Strength (Kekuatan) Kekutan dari aktivitas R/R ini terletak pada shiping schedule yang on time, jika bisa menjaga agar shiping schedule tetap on time maka prose produksi akan berjalan lancar dan konsumen tidak akan indent terlalu lama untu mendapatkan mobil pesanannya. Selain daripada itu dengan proses R/R ini perusahaan bisa mendapat saving yang lebih besar untuk kegiantan penyelamatan lingkungan yang sekarang sedang di gemborkan sehingga mendapat image yang di dapat dari masayarakat akan baik.
60