BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Gambaran Umum Organisasi Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah (KPKD) Kotamadya Jakarta Pusat
adalah perpanjangan tangan dari KPKD Provinsi DKI Jakarta. KPKD Kotamadya Jakarta Pusat menjadi sub organisasi dari pemerintah daerah Kotamadya Jakarta Pusat yang berlokasi di Jl. Tanah Abang I no. 1. KPKD Provinsi didirikan dengan maksud untuk mencatat dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran keuangan. Sedangkan untuk KPKD Kotamadya Jakarta Pusat bertugas untuk mencatat segala penerimaan di wilayah Jakarta Pusat selain itu KPKD juga mengatur anggaran belanja untuk wilayah Jakarta Pusat. KPKD bertanggung jawab secara teknis adminsitratif maupun operasional. Secara teknis administratif berarti KPKD Kotamadya Jakarta Pusat membuat laporan penerimaan harian kepada KPKD Provinsi sedangkan secara operasional berarti KPKD membuat laporan kinerja harian kepada Walikotamadya Jakarta Pusat. Untuk beberapa tahun terakhir ini, KPKD mulai mengaplikasikan sistem informasi yang terintegrasi untuk mempermudah dan mempercepat kinerja karyawannya dalam hal memproses data keuangan. Sistem dalam KPKD Kotamadya Jakarta Puasat terdiri dari Unit Penerimaan Kas (UPK) yang melakukan pencatatan keuangan untuk dikirim ke KPKD Provinsi guna diproses pada tahap berikutnya.
57
58
3.1.1
Struktur Organisasi Tempat Penelitian KEPALA KANTOR
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKETARIAT
SUBBAGIAN UMUM
BIDANG ADMINISTRASI PENERIMAAN
BIDANG PERBENDAHARAAN
SUBBAGIAN KEUANGAN
BIDANG PENGENDALIAN KAS DAN BANK
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PEMBUKUAN
SUBBAGIAN PERLENGKAPAN
BIDANG DATA DAN EVALUASI
SUBBID PEN. PAJAK DAERAH
SUBID BELANJA BARANG
SUBBID PENGENDALIAN KAS
SUBBID PEMBUKUAN PENERIMAAN
SUBBID PENGOLAHAN DATA &
SUBBID PEN. RETRIBUSI DAERAH
SUBBID BELANJA PEMELIHARAAN
SUBBID PENGENDALIAN BANK
SUBBID PEMBUKUAN PENGELUARAN
SUBBID KESISTEMAN
SUBBID PEN. LABA BUMD & LAIN-LAIN
SUBBID BELANJA MODAL
SUBBID PEN. DAN PENGEMBALIAN POT.SIM
SUBBIDPEMBUK UAN KAS UMUM
SUBBID PEMANTAUAN & PENGENDALIAN
SUBBID PEN. PEMERINTAH PUSAT
SUBBID BELANJA LAINNYA
SUBBID KONFIRMASI
SUBBID PELAPORAN DAN PERHUBUNGAN
SUBBID EVALUASI
KPKD KOTAMADYA
KPKD BALAIKOTA
KANTOR KAS SAMSAT PKB & BPN-KB
59
3.1.2
Sub. Organisasi Tempat Penelitian KPKD KOTAMADYA
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI PENERIMAAN
3.1.3
SEKSI PEMBUKUAN
SEKSI KAS & BANK
SEKSI PERBENDAHARAAN
Job Description
Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah Kotamadya 1)
Mengawasi dan mengurus kinerja karyawan pada KPKD Kotamadya
2)
Mempertanggung jawabkan kinerja KPKD Kotamadya berupa laporan harian yang bersifat teknis administratif kepada Kepala KPKD Provinsi DKI Jakarta.
3)
Bertanggung
jawab
memberikan
laporan
operasional
Kotamadya kepada Walikotamadya yang bersangkutan.
Subbagian Tata Usaha 1)
Menyusun rencana kegiatan dan ususlan anggaran.
2)
Melaksanakan kegiatan surat menyurat dan kearsipan.
3)
Mengatur penyelenggaraan rapat dinas dan keprotokolan.
KPKD
60 4)
Menerima dan meneliti kelengkapan persyaratan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Kontrak / Surat Perintah Kerja (SPK).
5)
Merekam data Surat Permintaan Pembayaran dan Kontrak / Surat Perintah Kerja.
6)
Memberikan informasi yang berkaitan dengan penyelesaian SPMG.
7)
Melaksanakan urusan kepegawaian.
8)
Melaksanakan urusan keuangan.
9)
Melaksanakan urusan perlengkapan kantor dan kerumahtanggaan.
10)
Menyiapakan dan menyampaikan laporan kegiatan.
Seksi Penerimaan 1)
Melaksanakan penerimaan dan penyetoran uang tunai dan atau giral sebagai penerimaan pendapatan Daerah dan penyimpanan surat-surat berharga.
2)
Menerima dan meneliti bukti penerimaan, Kredit Nota, Rekening koran dan setoran potongan SPM giro yang menjadi hak Daerah.
3)
Mengembalikan Giro Bilyet/Cheque yang ditolak oleh bank.
4)
Memvalidasi tanda bukti penerimaan.
5)
Mencatat seluruh penerimaan pendapatan Daerah harian.
6)
Membuat laporan penerimaan dan penyetoran pendapatan Daerah.
Seksi Pembukuan 1)
Menelti bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran daerah.
2)
Mencatat peneriamaan dan pengeluaran daerah.
61 3)
Menyimpan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran daerah.
4)
Menyusun peneriamaan dan pengeluaran daerah.
5)
Melakukan konfirmasi penerimaan dan penyetoran pendapatan Daerah dengan unit yang terkait.
Seksi Kas dan Bank 1)
Melaksanakan penerbitan, pengesahan dan penyetoran Giro SPM dan Giro Bilyet.
2)
Melakukan validasi giro pada SPM.
3)
Melakukan pencocokan nomor rekening bank pada Giro SPM dengan SPP.
4)
Melakuan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran.
5)
Memantau dan melaporkan saldo rekening pengeluaran.
6)
Menyusun laporan harian transaksi dengan bank.
Seksi perbendaharaan 1)
Melakukan penelaahan setiap Dokomen Surat Pembyaran dan Kontrak /SPK.
2)
Melakukan Pengujian keabsahan setiap dokumen Surat Permintaan Pembayaran.
3)
Menerbitkan Surat Penolakan bagi SPP yang tidak memeuhi syarat.
4)
Mencatat setiap permintaan pembayaran pada Kartu Kendali.
5)
Menerbitkan
dan
kewenangannya .
mengesahkan
SPM
Giro
sesuai
dengan
62 6)
Membuat daftar penguji SPM Giro yang telah disahkan.
7)
Membuat laporan pengeluaran pengisian Kas dan Beben Tetap.
3.1.4
Tayangan Sistem Informasi yang akan diteliti
Gambar 3.1 Gambar Layar Login Sebelum
user
menggunakan
Sistem
Informasi
Kuangan
untuk
penerimaan daerah ini, mereka terlebih dahulu harus melakukan log-in. di dalam halaman log-in tersebut user harus mengisi username, userid dan mesinid. Setelah mengisi halaman log-in, user harus menekan tombol “Login” sekali untuk masuk ke sistemnya.
63
Gambar 3.2 Proses Data Penerimaan Setelah user melakukan log-in maka tampilan Menu Utama pada KPKD bisa bisa diakses. Tanda [+] dalam menu utama ini pada bagian Proses Data Penerimaan terdiri dari Pajak, Pajak Data Berulang, Hasil PMD, Lain-lain PAD, Dana Perimbangan, Lain Pend. Yang Sah, Pembiayaan, KIR.
64
Gambar 3.3 Gambar Tampilan Input Pajak Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Pajak ini digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari pajak. Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Penerimaan Pajak, antara lain yang harus di-input Jenis Pajak, Suku Dinas Penerima, SKPD No., Nama WP, Alamat WP, Cara Bayar, NB, NPWPO/NPPD, Tahun Pajak, Bulan Pajak, Catatan dan Rupiah.
65
Gambar 3.4 Tampilan Input Retribusi Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Retribusi ini digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari retribusi. Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Penerimaan Retribusi, antara lain yang harus di-input Unit Penerima, Suku Dinas Penerima, STS No., Nama WR, Alamat WR, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan dan Total.
66
Gambar 3.5 Tampilan Input PMD Pada tampilan layar Input PMD ini digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari PMD Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Penerimaan PMD, antara lain yang harus di-input Unit Penerima, STS No., Nama Perusahaan, Alamat Perusahaan, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan dan Total.
67
Gambar 3.6 Tampilan Input Lain Lain PAD Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Lain Lain PAD digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Lain Lain PAD Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Penerimaan PAD, antara lain yang harus di-input Lain PAD, Unit Penyetor, STS No., Nama Penyetor, Alamat Penyetor, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan dan Total.
68
Gambar 3.7 Tampilan Input Dana Perimbangan Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Dana Perimbangan ini digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Dana Perimbangan Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Perimbangan, antara lain yang harus di-input Sumber Dana, Unit Penerima, STS No., Nama Penyetor, Alamat Penyetor, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan dan Total.
69
Gambar 3.8 Tampilan Input Pendapatan Yang Sah Pada tampilan layar Input Lain-Lain Pendapatan Yang Sah ini digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Pendapatan Yang Sah Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Pendapatan Yang Sah, antara lain yang harus di-input Sumber Dana, Unit Penerima, STS No., Nama Penyetor, Alamat Penyetor, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan dan Total.
70
Gambar 3.9 Tampilan Input Pembiayaan Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Pembiayaan ini digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Pembiayaan Didalamnya terdapat tampilan untuk meng-input Pembiayaan, antara lain yang harus di-input Sumber Dana, Unit Penerima, STS No., Nama Penyetor, Alamat Penyetor, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan dan Total.
71
Gambar 3.10 Tampilan Input Uji Kendaraan Bermotor Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Uji Kendaraan Bermotor ini digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Uji Kendaraan Bermotor. Didalamnya terdapat tampilan untuk meng-input Uji Kendaran Bermotor, antara lain yang harus di-input No. Uji, Nama WR, Alamat WR, Cara Bayar, No. Polisi, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan dan Total
72 3.2
Metodologi Penelitian Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2004, p1), metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu bedasarkan pada ciri–ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara–cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara–cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara–cara yang digunakan. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah–langkah tertentu yang bersifat logis. Menurut Dr. Nur Indriantoro, M.Sc.,Akuntan dan Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan (1999,p3) menyatakan bahwa metode–metode penelitian merupakan salah satu dari 3 faktor yang merupakan karakteristik dari penelitian yaitu (1) Tujuan penelitian, (2) Metode-metode penelitian, (3)Hubungan penelitian dengan ilmu, dimana metodologi penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan–ketentuan mengenai metode–metode yang digunakan dalam penelitian.
73 3.2.1
Waktu & Tempat Penelitian Survey penelitian dilakukan pada karyawan KPKD Kotamadya Jakarta
Pusat bagian penerimaan sebagai pengguna Sistem Informasi Keuangan, Jalan Tanah Abang I no. 1, Jakarta Pusat yang dilaksanakkan pada bulan September 2006 sampai dengan bulan November 2006.
3.2.2
Konstelasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu Efektivitas Sistem Informasi
Keuangan yang merupakan variabel bebas dan Kepuasan User sebagai variabel terikat. Hubungan antara 2 variabel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
VARIABEL BEBAS
X
VARIABEL TERIKAT
Y
Gambar 3.11 Konstelasi Variabel Penelitian
Keterangan
:
X Æ Efektivitas Sistem Informasi Keuangan Y Æ Kepuasan user
74 3.2.3
Definisi Operasional 3.2.3.1
Variabel Efektivitas Sistem Informasi Keuangan (X) Definisi Operasional Efektivitas Sistem Informasi Keuangan
adalah nilai yang diperoleh dari Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dari hasil pengisian instrumen yang meliputi indikator tujuan, input, proses, output dan meliputi dimensi 1. Relevant dengan indikator berguna, 2.Accuracy (akurat) dengan indikator lengkap, benar dan aman, (3) Timely (tepat waktu) dengan indikator tepat waktu Instrumen pada indikator disusun dengan kategori yang berbeda yaitu Sangat Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (S) berbobot 4, Ragu–ragu (RR) berbobot 3, Tidak Setuju (TS) berbobot 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1. 3.2.3.2
Variabel Kepuasan User (Y) Definisi Operasional Kepuasan User adalah nilai yang diperoleh
dari hasil pengisian instrumen Kepuasan User oleh para karyawan KPKD bagian penerimaan yang telah menggunakan sistem informasi keuangan ini. Pengukuran ini meliputi dimensi 1. Memenuhi Harapan
dengan
indikator harapan, 2. Estetika Tampilan dengan indikator tampilan 3. Intuisi dan mengurangi waktu pembelajaran, memberikan keyamanan dan percaya diri dalam jangka panjang dengan indikator kenyamanan dan kemudahan Instrumen pada indikator disusun dengan kategori yang berbeda yaitu Sangat Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (S) berbobot 4, Ragu–ragu
75 (RR) berbobot 3, Tidak Setuju (TS) berbobot 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.
3.2.4
Populasi dan Sampel 3.2.4.1
Populasi Populasi dari penelitian ini adalah Karyawan KPKD Kotamadya
Jakarta Pusat bagian penerimaan yang telah menggunakan sistem informasi keuangan ini. Berdasarkan data yang diperoleh populasi secara keseluruhan berjumlah 50 orang.
3.2.4.2
Sampel Sampel Penelitian ini adalah karyawan KPKD Kotamadya Jakarta
Pusat bagian penerimaan yang telah menggunakan sistem informasi keuangan. Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berdasarkan tabel dari buku Metodologi Penelitian Bisnis karangan Sugiyono hal 81, yaitu sebesar 44 responden dan sisanya diambil untuk di ujicoba, dengan menggunakan Simple Random Sampling yang terdapat pada teknik Probability Sampling.
3.2.5
Pengujian Instrumen Penelitian Setiap
penelitian
memerlukan
instrumen
penelitian
yang
digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Instrumen penelitian yang
76 dipakai dalam penelitian ini ada 2 yaitu instrumen Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dan instrumen Kepuasan User. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengadakan pengujian validitas butir dan reliabilitas terhadap kuesioner, dengan menggunakan 6 responden yang dipilih secara acak. Kedua instrumen penelitian dikalibrasi dengan memakai uji validitas butir dan koefisien reliabilitas. Untuk validitas butir dihitung dengan menggunakan koefisien Product Moment Pearson. Koefisien reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan Alpha Cronbach. 3.2.5.1
Uji Validitas Butir Penelitian Instrumen yang diuji coba dianalisis dengan tujuan menyeleksi
butir–butir yang valid, handal dan komunikatif untuk semua responden serta menginformasikan butir–butir mana saja dari butir–butir yang disediakan dapat mewakili dari variabel yang diukur. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor total (r hitung) yang terdapat pada lampiran. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas kemudian akan dibandingkan dengan r tabel, dimana tingkat signifikasi 5% (0.05) diperoleh angka 0.811 Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas adalah •
Jika r dihitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.
77 •
Jika r dihitung negatif, serta r hitung < r tabek, maka butir atau variabel tersebut tidak valid (drop). Dari analisis instrumen yang ada, diperoleh 18 butir yang valid
untuk variabel Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dan 8 butir yang valid untuk Kepuasan User. 3.2.5.2 Uji Reliabilitas Butir Penelitian Koefisien
reliabilitas
instrumen
dimaksud
untuk
melihat
konsistensi kehandalan jawaban yang diberikan oleh responden dan dianalisis dengan menggunakan “Alpha Cronbach” Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji apakah instrumen yang ada dapat dianggap reliabel, yang artinya instrumen yang ada bila digunakan untuk mengukur obyek yang sama berkali–kali akan menghasilkan data yang sama. Cara ini dipilih dan dianggap sesuai karena instrumen disusun untuk menggali efektivitas sistem informasi keuangan maupun kepuasan user¸ sehingga seluruh butir dianggap mengukur konsep yang sama. Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah pengujian validitas dengan membuang butir-butir instrumen yang tidak valid. Koefisien reliabilitas variabel Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dengan n sebanyak 18, besaran koefisien reliabilitas 0.979 menunjukkan reliabilitasnya sangat erat yang berarti persepsi dari setiap orang yang membaca kuesioner itu hampir sama, sedangkan Kepuasan User dengan n sebanyak 8, besaran koefisien reliabilitas 0.963 menunjukkan reliabilitasnya juga sangat erat yang berarti persepsi dari setiap orang yang membaca kuesioner itu hampir sama. Perhitungan
78 koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah pengujian validitas dengan membuang butir–butir instrumen yang tidak valid.
3.2.6
Tabel Kisi – Kisi Sebaran Butir Instrumen Tabel 3.1 Tabel Kisi – kisi Sebaran Butir Instrumen
No
Variabel
Sebaran Butir Sebelum Uji Coba
Efektivitas 1 Sistem Informasi Keuangan Kepuasan 2 User
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 1,2,4,5,6,7,8,9,10 11,12,13,14,15,16, 11,12,13,14,15,16, 17,18,19 17,18,19
19
18
1,2,3,4,5,6,7,8
8
8
27
26
JUMLAH 3.2.7
Setelah Uji Coba
Total Sebelum Setelah Uji Coba Uji Coba
1,2,3,4,5,6,7,8
Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai
Efektivitas Sistem Informasi Keuangan, Kepuasan User serta latar belakang responden mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja pada KPKD Kotamadya Jakarta Pusat. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan teknik korelasional. Dalam mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan, penulis menggunakan teknik korelasional yang dilakukan dengan cara pembagian kuesioner kepada karyawan KPKD Kotamadya Jakarta Pusat bagian penerimaan yang menggunakan Efektivitas Sistem Informasi Keuangan.
79 Sedangkan latar belakang responden bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden dalam kaitannya dengan pengisian instrumen. Seluruh data ini diperoleh dengan cara menyebarkan instrumen kepada responden yaitu karyawan
KPKD
Kotamadya
Jakarta
Pusat
bagian
penerimaan
yang
menggunakan Efektivitas Sistem Informasi Keuangan sebagai sampel dalam penelitian ini. Setiap variabel di penelitian ini dikembangkan aspek indikatornya sebagai dasar dalam menyusun kisi-kisi. Sebelumnya instrumen diuji coba dahulu sebelum digunakan dalam penelitian. Pengujian instrumen tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir-butir yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan sebagai alat pengukuran dalam penelitian ini.
3.2.8
Metode Pengolahan Data Data yang telah terkumpul dari kuesioner yang terdiri dari dua perangkat
instrumen yaitu : kuesioner Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dan Kepuasan User, selanjutnya diolah dengan menggunakan perhitungan secara manual, Microsoft Excel, dan program SPSS (Statistical Package for The Social Science) ver 13.0 for Windows 2003.
80 3.2.9
Metode Analisis Data Data yang telah terkumpul dalam penelitian akan dianalisis dengan
menggunakan teknik statistika, baik statistika deskriptif maupun inferensial. Statistika deskriptif digunakan untuk menyajikan data masing-masing variabel penelitian secara tunggal yaitu variabel efektivitas sistem informasi keuangan dan variabel kepuasan user. Sedangkan statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Statistika deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejala pusat yang terdiri dari rata-rata, median, modus dan ukuran penyebaran atau variabelitas dengan menggunakan standar deviasi dan rentang skor selain ukuran gejala pusat dan ukuran penyebaran untuk keperluan penyajian data, digunakan juga tabel frekuensi dan grafik yaitu histogram. Penyajian data masing-masing variabel penelitian dilakukan dengan menyajikan rata-rata dan standar deviasi, median, modus, skor minimum dan skor maksimum, rentang skor, tabel frekuensi dan histogram. Statistika inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah analisis regresi dan korelasi sederhana. Sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu normalitas populasi (uji Liliefors) dan uji homogenitas (uji Barlett). Penelitian ini menggunakan statistik parametris, karena sampel diambil dari populasi. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik (data sampel)
81 tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.dan statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas dan signifikansi.