BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Menurut Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2007,p11), penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Dengan unit analisis tingkat individual yaitu unit data yang dianalisis adalah data yang berasal dari setiap individual pekerja, Indriantoro (2002,p94), dalam hal ini pelanggan/ pengguna Two Way Cake Powder Mustika Ratu. Rentan waktu yang dipakai adalah cross section yaitu sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, dimana informasi dikumpulkan hanya pada waktu tertentu. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah berikut ini :
29
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan penelitian
T-1
T-2
T-3
Desain Penelitian Jenis Penelitian
Asosiatif
Asosiatif
Asosiatif
Metode Penelitian
Survey
Survey
Survey
Unit Analisis Individu / Pengguna Two
Way Cake Powder
Individu / Pengguna Two
Way Cake Powder
Individu / Pengguna Two
Way Cake Powder
Time Horison
Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional
Keterangan : •
T1, untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu.
•
T2, untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu.
•
T3, untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan perilaku konsumen secara simultan terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu.
30
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Tabel 3.2 Variabel Bebas (X1)
Operasional Variabel Variabel
Konsep
Sub
Variabel
Variabel
Konsep
Sense
serta visual yang
dengan
memberikan
merangsang
emosi konsumen
(X1)
yang akan
kesan pertama.
Ordinal yang ditransfo rm menjadi
menghasilkan
interval
berbagai pengalaman bagi konsumen, melalui pengalaman,
Berkaitan dengan
simbol verbal
produk atau jasa
Marketing
Panca indera
Skala
tema dan simbol-
menawarkan
unsur-unsur
Ukuran
gaya (styles) atau
pemasaran yang
Experiential
Indikator
31
panca indera,
Feel
- Perasaan
Hal ini lebih dari
perasaan,
- Suasana
unsur keindahan,
berpikir,
hati
tetapi berupaya
tindakan,
- Emosi
mempengaruhi
perilaku dan
suasana hati dan
gaya hidup serta
emosi jiwa yang
pengalaman
mampu
dalam
membangkitkan
mengasosiasikan
kebanggaan,
identitas sosial
kebahagiaan atau
kedalam
bahkan kesedihan
hubungan
Think
terhadap suatu
reference group
- Intelektual
Merangsang
- Kreativitas
kemampuan intelektual dan kreativitas konsumen, sehingga konsumen mampu berexperience dengan pemikirannya.
32
Act
- Perilaku
Mempengaruhi
- Ekspresi
konsumen untuk melakukan sesuatu perilaku atau tindakan yang nyata dan mengekspresikan gaya hidupnya.
Relate
- Identitas
Berkaitan dengan
- Sosial
budaya seseorang
- Budaya
dan kelompok referensinya yang dapat menciptakan identitas sosial (generasi, kebangsaan, etnis).
33
Tabel 3.3 Variabel Bebas (X2) Operasional Variabel Variabel
Perilaku Konsumen (X2)
Konsep
Sub
Variabel
Variabel
Indikator
Ukuran
Susunan
Faktor
Daerah Asal
Tingkat
nilai-nilai
Budaya
->
pengaruh
dasar,
dimasukkan
daerah asal
Ordinal yang
persepsi,
ke dalam
konsumen
ditransform
keinginan,
profil
terhadap
menjadi
dan perilaku
responden
perilaku dalam
interval
yang
membeli suatu
dipelajari
produk
anggota
Keadaan
Tingkat
suatu
lingkungan
perhatian
masyarakat
sekitar
konsumen
dari keluarga,
terhadap
dan institusi
situasi
penting
lingkungan
lainnya.
sekitar Masyarakat
Tingkat
konsumsi
pengaruh budaya masyarakat konsumsi terhadap perilaku
Skala
34
pembelian konsumen
Keluarga dan
Faktor
Lingkungan
Tingkat
teman
sosial
Keluarga
pengaruh
merupakan
langsung dari
kelompok
anggota
yang memiliki
keluarga
pengaruh
konsumen
langsung
dalam
terhadap
mendukung
seseorang
pembelian
(kelompok
suatu produk
keanggotaan)
Lingkungan
Tingkat
Teman
pengaruh langsung dari lingkungan pertemanan konsumen dalam membeli produk
35
Karakteristik
Faktor
Penghasilan
Tingkat
pribadi
individu
keluarga
pengaruh
seperti usia,
atau
(pendapatan
ekonomi
situasi
pribadi
konsumen)
keluarga
ekonomi
->
terhadap daya
(pendapatan
dimasukkan
beli
konsumen)
kedalam profil responden Usia
Tingkat
->
pengaruh usia
dimasukkan
dalam
kedalam
pembelian
profil
suatu produk
responden Kepercayaan
Tingkat
diri
pengaruh membeli suatu produk terhadap rasa percaya diri mahasiswa
Kemampuan
Tingkat
bersosialisasi
kemampuan bersosialisasi mahasiswa
36
terhadap perilaku dalam membeli suatu produk Pilihan-
Faktor
pilihan
Psikologis
Motivasi
Tingkat kebutuhan
seseorang
yang
dalam
mendorong
membeli
mahasiswa
dipengaruhi
untuk
oleh motivasi
melakukan
dan persepsi.
pembelian Persepsi
Tingkat pengaruh persepsi dari mahasiswa terhadap motivasi siap untuk bertindak
37
Tabel 3.4 Variabel Terikat (Y)
Operasional Variabel Variabel
Keputusan Pembelian (Y)
Konsep Variabel Seleksi
Sub Variabel Pengenalan
- Sadar akan
Proses
terhadap dua
Masalah
adanya
pembelian
kebutuhan
dimulai
Indikator
pilihan atau lebih alternatif produk atau
- Adanya
merasakan
jasa
masalah
perbedaan
Pencarian
Mudah
Informasi
mendapatkan
tentang produk tata rias Evaluasi
- Kualitas
Alternatif - Harga
- Kandungan bahan Keputusan
Pemilihan
pembelian
akan produk yang akan dibeli
38
Skala
saat
pembeli
informasi
Ukuran
antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya.
Ordinal
Perilaku
- Sesuai
pasca
dengan
pembelian
harapan.
-Rekomendasi untuk konsumen lain
- Mau membeli kembali
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kualitatif yaitu data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut (Mudrajad Kuncoro, 2003, p123).
39
Tabel 3.5 Data dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian
Jenis dan Sumber Data Data
Jenis Data
Sumber Data
Data Kualitatif
Primer - Kuesioner
Data Kualitatif
Primer - Kuesioner
Data Kualitatif
Primer - Kuesioner
- Analisis pengaruh T-1
experiential marketing terhadap keputusan pembelian Two Way Cake
Powder Mustika Ratu. - Analisis pengaruh T-2
perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Two Way Cake
Powder Mustika Ratu. - Analisis pengaruh
experiential marketing dan perilaku konsumen T-3
secara simultan terhadap keputusan pembelian
Two Way Cake Powder Mustika Ratu
40
3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : 1) Studi literatur atau studi pustaka Studi literatur atau studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku–buku referensi, literatur, jurnal maupun artikel di majalah atau internet yang berhubungan dengan topik penelitian dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan teoritis dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga dapat digunakan untuk membantu penulis dalam menganalisis data dan mendeskripsikan masalah yang diteliti. 2) Kuesioner Penulis
melakukan teknik
pengumpulan data yang berupa
seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia bagi responden untuk mendapatkan data primer, dimana penulis langsung menemui dan menyerahkan lembar kuesioner ini kepada responden yang memenuhi syarat. Penulis mengelompokkan pernyataan dalam kuesioner tersebut menjadi empat bagian, yaitu : i)
Pernyataan mengenai profil responden
ii) Pernyataan mengenai Experiential Marketing iii) Pernyataan mengenai Perilaku Konsumen iv) Pernyataan mengenai Keputusan Pembelian Konsumen
41
3) Wawancara Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak manajemen PT. Mustika Ratu Tbk, sebagai informasi dan data tambahan dalam penelitian ini, yaitu pertanyaan mengenai profil perusahaan (company profile).
3.5 Teknik Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Kuncoro,2007,p20). Setiap pertanyaan atau pernyataan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dengan menggunakan lima tingkatan, yaitu:
Tabel 3.6 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan
Penilaian
Sangat tidak setuju
1
Tidak setuju
2
Netral
3
Setuju
4
Sangat setuju
5
42
Sedangkan
nilai
dan
kategori
batas
penelitian
dapat
dilihat
dengan
memperhitungkan: •
Nilai terendah
= 1, yaitu jika jawaban responden adalah ”Sangat Tidak Setuju”,
•
Nilai tertinggi
= 5, yaitu jika jawaban responden adalah ”Sangat Setuju”.
Menurut Supangat (2007, p19), besar interval dapat ditentukan sebagai berikut :
Interval =
Jarak Xmax - Xmin 5 -1 = = = 0.80 Banyak Kelas 5 k
Dengan demikian maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang akan dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 3.7 Nilai dan Kategori Batas Penelitian Nilai
Kategori
1 – 1.8
Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Baik
1.9 – 2.7
Tidak Setuju / Tidak Baik
2.8 – 3.6
Netral / Cukup Baik
3.7 – 4.5
Setuju / Baik
4.6 – 5.4
Sangat Setuju / Sangat Baik
Sumber: Andi Supangat (2007, p19)
43
3.6 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling atau sampel acak yang merupakan jenis sampel yang dipilih secara acak. Semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi anggota sampel. Dimana peneliti hanya mengedarkan kuesioner kepada responden yang merupakan pengguna atau konsumen Two Way Cake Powder Mustika Ratu. Lebih lanjut, teknik pengambilan sampel ini adalah simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p41). Dengan memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Populasi adalah keseluruhan dalam karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan dan Kuncoro,2007,p37). Populasi pengguna atau konsumen Two Way Cake Powder Mustika Ratu sangat besar. Oleh karena itu, penulis tidak mungkin meneliti semua populasi tersebut. Hal ini dikarenakan
adanya
keterbatasan
waktu,
biaya
dan
tenaga,
sehingga
penulis
menggunakan sampel yang diambil dari populasi pengguna atau pelanggan Two Way
Cake Powder Mustika Ratu. Populasi yang diteliti dalam skripsi ini adalah individu pengguna Two Way Cake
Powder Mustika Ratu terutama yang mengunjungi gerai Mustika Ratu Metropolitan Mall. Saat ini yang terdaftar sebagai pelanggan Mustika Ratu Metropolitan Mall adalah 57.500 orang.
44
Dalam menentukan banyaknya sampel minimal yang harus diambil untuk penelitian
ini,
maka
penulis
menggunakan
rumus
dari
Slovin
(Riduwan
dan
Kuncoro,2007,p49), yaitu sebagai berikut :
n=
57.500 (1+ 57.500(0.1)2
n=
57.500 576
= 99,82 atau dibulatkan menjadi 100 orang Berdasarkan perhitungan diatas, maka penulis memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 100 responden. Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi (pelanggan Two Way Cake Powder Mustika Ratu di Gerai Mustika MM) d = presisi (ditetapkan 10 % dengan tingkat kepercayaan 95 %)
3.7 Metode Analisis Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas.
45
Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis jalur (path analysis). Tabel 3.8 Metode Analisis Data Berdasarkan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian
Desain Penelitian Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T-1
Asosiatif
Path Analysis
T-2
Asosiatif
Path Analysis
T-3
Asosiatif
Path Analysis
Sumber: Penulis, 2009
3.7.1 Uji Validitas Riduwan dan Kuncoro (2007,p216), menjelaskan uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar– benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal (Umar, 2008). Riduwan (2004,p109-110), menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian–bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor yang merupakan jumlah tiap skor
46
butir. Untuk mengukur validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment, yaitu :
Dimana :
rxy =
n ( Σ XY ) − (Σ X )( . ΣY )
n.∑ X 2 − (∑ X )
2
n.∑ Y 2 − (∑ Y )
2
r (hitung) = koefisien korelasi ∑ Xi = jumlah skor item ∑ Yi = jumlah skor total n = jumlah responden Selanjutnya, dihitung dengan uji-t, yaitu dengan rumus :
t ( hitung ) = r
n−2 1− r2
Dimana : t = nilai t(hitung) r = koefisien korelasi hasil r(hitung) n = jumlah responden Distribusi (tabel t) untuk alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2) Kaidah keputusan : Jika t (hitung) > t (tabel) berarti valid Jika t (hitung) < t (tabel) berarti tidak valid
47
3.7.2 Uji Reliabilitas Riduwan dan Kuncoro (2007,p220), menjelaskan uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan. Sugiyono (2007,p109) menjelaskan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh instrumen yang tidak reliabel atau konsisten. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan yaitu dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran kehandalan butir pertanyaan dengan skala menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skor diukur korelasinya antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama, dengan bantuan komputer program SPSS 15.0 dengan fasilitas cronbach alpha. Suatu konstruktur atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. (Suntoyo,2007,p74)
3.7.3
Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan dengan bantuan alat uji SHAPIRO-WILK.
LILLIEFORS atau KOLMOGOROV-SMIRNOV, serta gambar NORMALITY PLOTS. Dalam
melakukan
penjelasan
output test of normality, ada pedoman
pengambilan keputusan, yaitu:
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal.
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal.
48
Normal Probability Plot Dalam Normal Probability Plot, setiap nilai data yang diamati dipasangkan dengan nilai harapannya (expected value) dari distribusi normal. Jika sampel data berasal dari populasi yang terdistribusi normal, maka titik-titik nilai data akan terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus.
3.7.4 Korelasi Sederhana dan Berganda Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007,p61), korelasi Pearson Product Moment
(PPM) sangat populer dan sering dipakai pleh mahasiswa dan para peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Rumus yang digunakan korelasi PPM (Riduwan dan Kuncoro, 2007,p62):
rxy =
. ΣY ) n ( Σ XY ) − (Σ X )(
n.∑ X 2 − (∑ X )
2
n.∑ Y 2 − (∑ Y )
2
Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna ; r = 0 artinya tidak ada korelasi ; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
49
Tabel 3.9 Interpretasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000
Sangat Kuat
0,60 - 0,799
Kuat
0,40 - 0,599
Cukup Kuat
0,20 - 0,399
Rendah
0,00 - 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2005:136)
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = R2 x 100% Dimana : KP = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut: Hipotesis:
Ha : Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Ho : Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y
50
Dasar Pengambilan Keputusan: •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tidak signifikan. Analisis Korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua
variabel. Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut: Hipotesis:
Ha : Variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y Ho : Variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabelY Dasar Pengambilan Keputusan: •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.7.5
Analisis Path (Jalur) Analisis jalur (path analysis) dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an
oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui
51
pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent), Riduwan dan Kuncoro (2007,p1-2). Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). (Riduwan dan Kuncoro,2007,p2). Manfaat lain dari analisis jalur sendiri ialah untuk : •
Penjelasan
(explanation)
terhadap
fenomena
yang
dipelajari
atau
permasalahan yang diteliti. •
Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan prediksi ini bersifat kualitatif.
•
Pengujian model, menggunakan teori trimming, baik untuk uji reliabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut : (Riduwan dan Kuncoro, 2007,p116-118) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural 1. Struktur : Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1 Keterangan: ρ = koefisien regresi yang distandarkan / koefisien jalur ε = pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel
52
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Digambarkan diagram jalur lengkap, ditentukan sub-sub strukturnya dan dirumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis: naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X1 dan X2). b. Menghitung koefisien regresi untuk strukur yang telah dirumuskan. Persamaan regresi ganda: Y = a + b1 x1 + b1 x2 + ε1 3. Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan (simultan) •
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut.
Ha : ρyx1 = ρyx2 =.......= ρyxk ≠ 0 Ho : ρyx1 = ρyx2 =.......= ρyxk = 0 a. Kaidah pengujian signifikan secara manual : menggunakan tabel F
F=
(n - k - 1) R 2 yx k K (1 − R 2 yx k)
Keterangan : n = Jumlah sampel k = jumlah variabel eksogen R2
yx k
Jika F
= R Square
hitung
≥F
tabel,
Maka tolak Ho artinya signifikan dan
53
F
hitung
≤F
tabel,
terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Carilah nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan rumus : Ftabel = F
⎨(1 - α) (dk = k), (dk = n - k - 1)⎬
Cara mencari Ftabel : nilai
(dk = k)
atau
⎨(1 - α) (v1 = k), (v2 = n - k - 1)⎬
atau V1 disebut nilai pembilang
nilai (dk = n - k - 1) atau V2 disebut nilai penyebut b. Kaidah pengujian signifikansi: program SPSS •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
4. Menghitung koefisien jalur secara individu Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik
berikut:
Ha : ρ YX1 > 0 Ho : ρ YX1 = 0 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus (Schumacker dan Lomax, 1996, p44. Kusnendi, 2005,p12)
54
tk =
ρ se
k
; (dk = n - k - 1)
pk
Keterangan : Statistik se ρx1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval. Selanjutnya
untuk
mengetahui
signifikansi
analisis
jalur
bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
5. Meringkas dan menyimpulkan
3.8 Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tujuan penelitian, dengan tingkat kepercayaan 95 %, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan (alpha) sebesar 5 % atau 0,05. Dasar dari uji hipotesis ini, yaitu :
Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima
55
Berdasarkan judul penelitian, yaitu : ”Analisis Pengaruh Experiential Marketing dan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Two Way Cake
Powder Mustika Ratu”, maka dapat ditentukan bahwa : X1 = Experiential Marketing X2 = Perilaku Konsumen Y = Keputusan Pembelian Konsumen
1. Tujuan penelitian 1 (T-1) Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap keputusan pembelian
Two Way Cake Powder Mustika Ratu
Experiential Marketing
PX1Y
(X1)
Keputusan Pembelian (Y)
Struktur T-1 Hipotesis T-1
Ho
: Variabel X1 (experiential marketing) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu)
Ha
: Variabel X1 (experiential marketing) berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu)
56
2. Tujuan penelitian 2 (T-2) Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian
two way cake powder Mustika Ratu.
Perilaku Konsumen (X2)
PX2Y
Keputusan Pembeliaan (Y)
Struktur T-2 Hipotesis T-2
Ho
: Variabel X2 (perilaku konsumen) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu)
Ha
: Variabel X2 (perilaku konsumen) berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu)
3. Tujuan penelitian 3 (T-3) Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan perilaku konsumen secara simultan terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu.
57
Experiential Marketing (X1)
Px1X2Y
Keputusan Pembelian (Y)
Perilaku Konsumen (X2)
Struktur T-3
Hipotesis T-3
Ho
: Variabel X1 (experiential marketing) dan X2 (perilaku konsumen) tidak berpengaruh
secara simultan terhadap variabel Y (keputusan pembelian
Two Way Cake Powder Mustika Ratu) Ha
: Variabel X1 (experiential marketing) dan Variabel X2 (perilaku konsumen) berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y (keputusan pembelian
TwoWay Cake Powder Mustika Ratu)
3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Sesuai dengan judul yang ditetapkan oleh penulis yaitu : “Analisis Pengaruh
Experiential Marketing dan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
58
Two Way Cake Powder Mustika Ratu”, maka dalam penelitian ini akan diadakan pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisikan pertanyaan atau pernyataan yang kemudian diberikan kepada individu pengguna Two
Way Cake Powder Mustika Ratu, dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. Selanjutnya hasil dari kuesioner tersebut diolah dengan sedemikian rupa dengan menggunakan metode analisis jalur (path analysis) yang merupakan program SPSS 15.0. Dari hasil yang telah diolah tersebut, dapat diperoleh hasil yang berupa angka–angka, yang menggambarkan hubungan antara variabel–variabel yang telah diukur. Hasil tersebut akan disajikan dalam kesimpulan, yang disimpulkan berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam identifikasi masalah. Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah mengevaluasi apakah experiential marketing Two Way Cake Powder Mustika Ratu yang diterapkan oleh PT. Mustika Ratu Tbk sudah berhasil membentuk perilaku konsumen yang diharapkan, sehingga dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian konsumen. Kemudian saran juga akan diberikan, guna membantu pihak manajemen PT. Mustika Ratu Tbk agar dapat memberikan peningkatan di masa yang akan datang.
59