BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Perumusan Masalah Penelitian
Penerapan Landasan Teori
Pencarian Data (Study Literatur,Survei, dan Interview)
Analisis Data Teknis, Recovery Plan, dan Business Impact
Analysis Report dan Recommendation
Gambar 3.1 Metode Penelitian Penelitian akan menggunakan metode penelitian seperti pada Gambar 3.1, Penjabaran dari setiap metode akan dibahas pada setiap subbab berikut ini.
3.1 Indentifikasi Masalah Penelitian Pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia yang telah mencapai 25.000.000 user (perkiraan kumulatif sampai akhir tahun 2007) yang pada awal perkembanganya pada tahun 1998 hanya 512.000 user. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi Internet di indonesia cukup pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pertumbuhan angka terebut di iringi dengan perbaikan infrastruktur Internet di Indonesia, dimana dapat dilihat dengan mulai banyaknya jumlah Internet Service Provider (ISP) yang beroperasi di Indonesia. Dimulai pada tahun 1999 sekitar 35 ISP yang beroperasional , dan pada akhir tahun 2007 tercatat sekitar 169 ISP yang beroperasional ( Tabel 3.1). 34
35
Tabel 3.1 Status Anggota APJII yang Terdaftar dan Beroperasional Sumber (http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik.php?lang=ind)
Pemanfaat teknologi internet yang hanya pada awalnya menjadi konsumsi dunia pendidikan sudah mulai merambah ke dunia bisnis. Hal ini dapat dibuktikan dengan mulai banyak jumlah domain yang menggunakan nama perusahaan yang terdaftar pada pengelola domain ID yaitu Pandi, jumlah domain yang terdaftar sampai akhir tahun 2007 tercatat sekitar 36.708 ( Tabel 3.2 ) yang pada awal perkembangan internet hanya sekitar 1.479 domain. Domain
Jumlah
Persentase
Co.id
17.552
48 %
Web.id
8.814
24 %
Or.id
5.942
16 %
Sch.id
1.533
4%
Go.id
1.461
4%
Mil.id
1.032
3%
36
Net.id
266
0.5 %
War.net
108
0.5 %
Total
36.708
100 %
Tabel 3.2 Jumlah Domain ID yang terdaftar sampai Juni 2007 Sumber
(http://www.detikinet.com/read/2007/06/23/104811/796955/317/pandi‐bidik‐
50‐ribu‐domain‐id‐di‐akhir‐2007)
Dengan melihat perkembang yang pesat tersebut maka dapat Internet dapat dijadikan sebagai tulang punggung (backbone) informasi yang berbasis data, dimana pada awalnya Indonesia hanya mengandalkan
teknologi informasi berupa voice
(suara) untuk berkomunikasi. Untuk itu pemerintah Indonesia harus semakin menyadari akan pentingnya fungsi dari teknologi Internet sebagai salah satu asset penting yang harus dijaga dan dilindungi keberadaanya. Salah satu cara yang paling penting yang harus dilakukan adalah menyusun suatu Disaster Recovery Planning (DRP) agar infrastruktur Internet dapat terus berjalan jika mengadapi suatu bencana. DRP sudah banyak diterapkan oleh negara –negara maju karena mereka mengangap bahwa infrastruktur Internet adalah infrastruktur yang cukup vital bagi kelangsungan komunikasi di negara mereka . APJII dan PT.IDC Indonesia sebagai salah satu organisasi yang dipercaya oleh pemerintah Indonesia dalam menyelengarakan exchange point untuk infrastruktur Internet Indonesia harus menyadari akan pentingnya suatu DRP untuk kedua core network Internet lokal Indonesia yaitu IIX (
37
Internet Exchange Point) dan OIXP (Open Interconnection Exchange Point) yang mereka kelola. Indentifikasi masalah penelitian akan
mencoba melihat issue terkini dari
kondisi jaringan internet lokal Inonesia, yang dimana akan menjadi acuan penelitian ini dalam menganalisa serta mengumpulkan data yang relevan dan akurat yang akan menjadi landasan untuk menganalisa permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini juga akan melihat permasalahan operational yang sering dihadapi oleh kedua core network yaitu OIXP dan IIX dalam melayani trafik internet Indonesia yang pertumbuhan setiap tahunnya terus meningkat pesat. Untuk itu kedua core network harus bisa menjaga QOS (Quality Of Service) dari service yang diberikan kepada public. Kedua core tersebut menjadi exchange point connection yang menghubungkan semua ISP di Indonesia sehingga dampak dari failure system dari kedua core tersebut akan berdampak terganggunya service koneksi Internet lokal yang disediakan semua ISP di Indonesia kepada public. Pada subbab ini juga kan menjelasan kondisi trafik network, topologi jaringan, jumlah ISP yang terkoneksi serta DRP yang telah berjalan di kedua core. Dari permasalahan yang telah dijabarkan akan dilihat dan diukur apakah DRP yang telah diterapkan berjalan efektif sehingga semua ISP dapat menjamin QOS yang diberikan kepada konsumen mereka.
38
3.2 Penerapan Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk mendapatkan referensi yang tepat dalam menganalisa dan mengukur kinerja dari kedua core dalam memberikan service kepada pengguna Internet di Indonesia. Dan juga akan dijadikan sebagai acuan dalam menganalisa system DRP yang telah diterapkan serta membantu menganalisa permasalahan yang ada di kedua core network. Landasan teori juga akan digunakan sebagai acuan dalam menganalisa Business Impact Assesment yang dialami para penyedia jasa internet di Indonesia jika kedua core mengalami disaster. Laporan dan rekomendasi dari hasil penelitian juga akan mengacu kepada landasan teori yang dipakai. Landasan teori yang digunakan mengacu pada sumber buku, jurnal, white paper, dan internet
3.3 Pengambilan Data Penelitian Penelitian ini akan melakukan pengambilan data teknis maupun data statistik sehingga data yang didapat lebih akurat
3.3.1 Data Penelitian Data yang yang dikumpulkan akan dibagi menjadi 1. Data Primer Data-data primer yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain : a) DRP plan yang sudah berjalan di kedua core network
39
b) Status Jaringan IIX dan OIXP antara lain : Toplogi Jaringan dan traffic bandwith. c) Permasalahan-permasalah teknis yang sering muncul di kedua core (OIXP dan IIX) d) Harga sewa bandwith untuk koneksi backbone international yang ada dipasaran. 2. Data Sekunder Data-data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain a) Data statistik yang berhubungan dengan pertumbuhan informasi pengguna internet di Indonesia. b) Data mengenai jumlah ISP yang masih memiliki ijin pendirian ISP, Jumlah ISP yang terdaftar menjadi anggota APJII, dan Jumlah ISP yang masih aktif dan beroperasi. c) Pertumbuhan domain ID di Indonesia. d) Data statistik pertumbuhan user pengguna internet di kawasan Asia
3.3.2 Pendekatan Penelitian Pengumpulan data akan dilakukan melalui proses wawancara, diskusi, survey dan pengamatan secara langsung dilapangan untuk mengetahui permasalahan operational
40
yang dihadapi oleh kedua core network. Metode pengumpulan data
yang akan
digunakan adalah : • Survei Survei akan dilakukan kepada dikedua core IIX dan OIXP untuk melihat secara langsung operational dan implementasi dari DRP yang telah berjalan • Interview Interview akan dilakukan kepada ID-Sirtii sebagai suatu organisasi yang ditunjuk oleh pemerintah untuk memantau keamanan dan infrasturktur jaringan internet di Indonesia (www.idsirtii.or.id) , dan kepada pengelola kedua core yaitu APJII dan PT.IDC Indonesia .
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian Objek dalam penelitian ini mengambil tempat di DKI Jakarta. Survei penelitian dilakukan kepada APJII dan PT IDC Indonesia yang beralamat di Jalan Kuningan Barat No.8 Jakarta Selatan (Gedung Cyber). Yang dijadikan sampel penelitian adalah Internet Service Provide yang memiliki interkoneksi ke IIX dan OIXP. Lama penelitian memakan waktu 8 bulan dengan selang waktu dari bulan Mei 2008 sampai dengan Desember 2008
41
3.5 Analisis Data Penelitian Penelitian ini menggunakan analisa data yang bersifat kualitatif
dan
kuantitatif. Dimana data sekunder akan dianalisa menggunakan metode kuantitatif, dan data primer akan dianalisa menggunakan teknik kualitatif.
Gambar 3.2 Proses Analisis Data Penelitian Sesuai dengan kemampuan kita dalam menilai atau mengukur suatu ciri atau karakteristik objek amatan menurut Indriantoro (2002, p97) dalam statistika dibedakan adanya empat macam skala pengukuran yang mungkin dihasilkan yaitu: 1. Skala nominal Skala pengukuran yang menyatakan kategori, kelompok atau klasifikasi dari construct yang diukur dalam bentuk variabel. Nilai variabel dengan skala
42
nominal hanya menjelaskan kategori, tetapi tidak menjelaskan nilai peringkat, jarak atau perbandingan. Misalnya jenis kelamin merupakan variabel yang terdiri atas dua kategori pria dan wanita. 2. Skala ordinal Skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur. Peringkat nilai menunjukan suatu urutan penilaian atau tingkat preferensi. Misal pemilihan terhadap lima perguruan tinggi unggulan, urutan nilai dari 1 sampai 5. 3. Skala interval Merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dna jarak construct yang diukur. Skala interval dapat dinyatakan dengan angka 1 sampai 5. misal 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju, dan 5=sangat setuju. 4. Skala Rasio. Merupakan skala pengukuran yang menunjukan kategori, peringkat, jarak dan perbandingan construct yang diukur. Nilai uang atau ukuran berat merupakan contoh pengukuran dengan skala rasio. Misal, kurang dari 50 orang, antara 50 orang s.d. 100 orang, lebih dari 100 orang tetapi kurang dari 150 orang, dan lebih dari 150 orang.