BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai desain dari penelitian, subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), definisi operasional variabel penelitian, setting lokasi, instrumen penelitian dan pengukuran, serta prosedur dari penelitian. 3.1
Variable Penelitian & Hipotesis
3.1.1
Variable Penelitian Menurut Christensen (2001), variabel merupakan karakteristik atau fenomena yang
dapat berbeda di antara organisme, situasi, atau lingkungan. (Seniati, L., Yulianto, A., dan Setiadi, B. N., 2009 : 49) 3.1.1.1 Variable 1: Stres Maksud dari stres dalam penelitian ini adalah tinggi rendahnya skor total yang diperoleh dari alat ukur Student Stress Inventory (SSI) yang diukur dengan melihat pengalaman tidak menyenangkan yang dialami siswa karena disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab berupa stressor yaitu frustasi, konflik, tekanan, perubahan dan pembebanan terhadap diri sendiri sehingga menimbulkan reaksi yaitu reaksi fisiologis, reaksi emosi, reaksi perilaku, serta penilaian kognitif terhadap stres yang dialami (Gadzella dan Masten, 2005). 3.1.1.2 Variable 2: Karakteristik Motivasi Berprestasi Maksud dari karakteristik motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah tinggi rendahnya skor total yang diperoleh oleh alat ukur Karakteristik Motivasi berprestasi yang diukur dengan melihat dari karakteristik yang dikemukan oleh McClelland dan Winter (dalam McClelland, 1987), Morgan et. Al. (1987), Gage dan Berliner (1992), Santrock (2001), Kingston dan White (dalam Setiawati, 1996), Parson et. Al. (2001), Atkison (1964), Eggen dan Kauchak (1997), Ormod (2003) dan Pintrich & Schunk (1996). Adapun karakteristik tersebut meliputi pemilihan tugas, kebutuhan akan umpan balik, ketangguhan dalam mengerjakan tugas, pengambilan tanggung jawab, penambahan usaha-usaha tertentu, prestasi yang diraih, kepuasan dalam mengerjakan tugas, dan ketakutan akan kegagalan.
3.1.2
Hipotesis Hipotesis
merupakan kesimpulan
sementara yang masih
harus diuji
kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris. Hipotesis dalam penelitian ini ialah: Ho:
Tidak ada hubungan yang signifikan antara stres terhadap karakteristik motivasi berprestasi pada anak tunarungu yang bersekolah di inklusi.
Ha:
Ada hubungan yang signifikan antara stres terhadap karakteristik motivasi berprestasi pada anak tunarungu yang bersekolah di inklusi.
3.2
Subyek Penelitian & Tehnik Sampling
3.2.1
Karakteristik Subyek Penelitian Karakteristik subyek penelitian yang akan digunakan sebagai sample dalam
penelitian ini adalah: 1. Anak tunarungu yang duduk disekolah SMA maupun SMK inklusi di Jakarta agar mendapat variasi data. 2. Anak tunarungu baik laki-laki maupun perempuan agar mendapat variasi data. 3. Anak tunarungu yang memiliki tingkat pendengaran 56dB (termasuk tingkat menengah berat.) - >90dB (termasuk individu yang mengalami ketulian sangat berat.) Tingkat ketulian menengah berat hingga sangat berat membuat anak tunarungu kesulitan dalam mengikuti pelajaran bersama anak nomal lainnya membutuhkan perjuangan lebih. 3.2.2
Tehnik Sampling dan Jumlah Sampel Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode nonprobability
sampling. Nonprobability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang atau kesempatan tidak sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis yang dipakai adalah teknik quota sampling. Teknik quota sampling adalah prosedur dimana peneliti mengklasifikasi populasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, kemudian menentukan proposisi atau kuota sampel dari masing-masing klasifikasi tersebut. Tehnik ini dipilih untuk memastikan bahwa beberapa karakteristik populasi terwakili dalam contoh yang dipilih. ( Juanda, 2007).
3.3
Design Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan non eksperimental, dalam penelitian
non
ekperimental peneliti tidak memanipulasi variabel bebas tetapi hanya meneliti apa yang
secara alami terjadi atau telah terjadi. Selain itu peneliti juga dapat melakukan studi bagaimana variabel-variabel tersebut saling terkait, meskipun peneliti memiliki keterbatasan untuk mempelajari penyebab atau yang mengakibatkan suatu variable terjadi. Desain ini dipilih peneliti, karena dianggap mampu menjawab tujuan dari penelitian ini. Sementara tujuan dari penelitian ini adalah korelasional, yaitu melihat hubungan antar variabel dalam situasi alamiah. Berdasarkan tipe data yang diperoleh, paradigma penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka dan akan diolah secara statistik. 3.4
Alat Ukur Penelitian Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur stres dan motivasi
berprestasi. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian adalah berupa kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana kuesioner terdiri atas pernyataan yang disertai jawaban alternatif sehingga responden dapat memilih satu dari jawaban yang telah tersedia. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari dua bagian, yaitu 3.4.1
Alat Ukur
3.4.1.1
Alat ukur stres (Student Stress Inventory) Peneliti menggunakan kuesioner dari alat ukur Student Stress Inventory (SSI)
yang telah direvisi oleh peneliti untuk mengukur stres pada anak tunarungu. Dikembangkan oleh Bernadette M. Gadzella pada tahun 1991, dengan menggunakan teori model stres yang dikembangkan oleh Charles G. Morris, 1990(dalam Gadzella dan Masten, 2005). SSI adalah kuesioner yang terdiri atas 51 butir penyataan yang mengidentifikasi kepada lima kategori dari stressor yaitu, frustrations, conflicts, pressures, changes, selfimposed dan empat tipe dari reaksi terhadap stressor yaitu, physicological, emotional, behavioral, cognitive appraisal. (Gadzella, B., M., Baloglu, M. 2001). Dari penelitian yang dilakukan oleh Goff, (2009) alat ukur ini diberikan kepada keperawatan mahasiswa untuk melihat hubungan antara stres dengan performa akademis dengan 51 pernyataan, dan hasil dari internal konsistensi nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,91. Jawaban dari item-item atau pernyataan dari kuesioner menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 skala yang menunjukkan pengalaman dalam stres: Tabel 3.1 Sistem Penyekoran Pilihan Jawaban pada Skala SSI
Pilihan Jawaban
Favorabel
Unfavorabel
Tidak Pernah (TP)
1
5
Jarang (J)
2
4
Kadang-kadang (K)
3
3
Sering (S)
4
2
Sangat Sering (SS)
5
1
Rentang skor dari instrumen ini berkisar dari 51 hingga 257, langkah yang dilakukan untuk melakukan pengelompokan subjek ke dalam dua kategori rendah dan tinggi dilakukan berdasarkan total skor dari kuesioner. 3.4.1.2 Alat Ukur Karakteristik Motivasi Berprestasi Penyusunan instrument penelitian untuk karakteristik motivasi berprestasi ini dilakukan dan dikembangkan oleh Pratiwi Widyasari, M.Psi pada tahun 2005 yang kemudian di revisi oleh Ivan Stefanus, S.Psi pada tahun 2012 yang kemudian di revisi kembali oleh peneliti untuk menyesuaikan item dengan karakteristik subyek peneliti. Mengutip dalam Stefanus, (2012) Motivasi Berprestasi adalah kuesioner yang terdiri atas 35 butir pernyataan yang mengidentifikasi kepada karakteristik motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh McClelland dan Winter (dalam McClelland, 1987), Morgan et. Al. (1987), Gage dan Berliner (1992), Santrock (2001), Kingston dan White (dalam Setiawati, 1996), Parson et. Al. (2001), Atkison (1964), Eggen dan Kauchak (1997), Ormod (2003) dan Pintrich & Schunk (1996). Dari peneliti yang dilakukan oleh Stefanus, (2012) alat ukur ini diberikan kepada mahasiswa/mahasiswi Psikologi Bina Nusantara untuk melihat perbedaan dalam rata-rata motivasi berprestasi yang dibesarkan dengan pola asuh Authoritative, Authoritarian, dan Permissive dengan 35 pernyataan, dan hasil dari internal konsistensi nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,886. Jawaban dari item-item atau pernyataan dari kuesioner menggambarkan seberapa besar anda setuju/tidak setuju dengan pernyataan yang ada dengan berupa skala likert yang terdiri dari empat skala penilaian: Tabel 3.2 Sistem Penyekoran Pilihan Jawaban pada Skala Karakteristik Motivasi Berprestasi
Pilihan Jawaban
Favorabel
Unfavorabel
Tidak Sesuai Sama Sekali (TSSS)
1
4
Tidak Sesuai (TS)
2
3
Sesuai (S)
3
2
Sangat Sesuai (SS)
4
1
Rentang skor dari instrumen ini berkisar dari 34 hingga 138, skor semakin tinggi menggambarkan tingkat karakteristik motivasi berprestasi yang tinggi. 3.4.2 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur 3.4.2.1 Validitas Alat Ukur Validitas secara umum didefinisikan sebagai mengukur apa yang hendak diukur. Validitas dari sebuah alat ukur berkaitan dengan seberapa besar suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Seniati, L., Yulianto, A., Setiadi, B.N., 2009). Perhitungan terhadap validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan construct validity, dengan metode internal consistency, yaitu dengan mengukur korelasi skor sub pernyataan dengan skor total keseluruhan dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Untuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini melewati beberapa proses terlebih dahulu sebelum dapat menyebarkan kuesioner. Pertama kedua alat ukur Student Stress Inventory dan Karakteristik Motivasi berprestasi akan melewati tahap judgment expert. Pada tahap ini alat ukur Student Stress Inventory ada satu item yang dihilangkan, dan beberapa revisi terhadap instruksi dan item pernyataan. Instrumen penelitian ini memiliki 51 pernyataan namun karena adanya item yang dihilangkan maka berubah menjadi 50 pernyataan dan telah dilakukan revisi dan penyesuaian item.
Kemudian pada Karakteristik Motivasi Berprestasi saat dilakukan judgment expert ada satu item yang dihilangkan, dan beberapa item pernyataan di revisi. Awal dari instrumen penelitian ini memiliki 35 pernyataan namun setelah dilakukan revisi oleh peneliti menjadi 34 pernyataan. Karena adanya ketidak cocokan item. Yang kemudian digunakan oleh peneliti untuk mengukur karakteristik motivasi berprestasi. Setelah melewati tahap judgment expert maka peneliti melakukan face validity kepada seorang anak tunarungu yang memiliki karakteristik sesuai subyek penelitian. Kemudian
setelah
melakukan
kedua
tahap
tersebut
barulah
peneliti
melakukannya ujicoba item-item pernyataan dari kedua alat ukur dengan diujicobakan kepada sampel yang memiliki karakter sama dengan sampel penelitian untuk mengetahui sejauh mana skor-skor hasil pengukuran instrumen tersebut (Azwar, 2009). Dalam penelitian ini instrumen diujicobakan kepada 31 anak tunarungu yang memiliki karakteristik sesuai sample. Setelah itu data dari ujicoba dilakukan uji validitas item dengan mengkorelasikan antar skor item dengan skor total item. Interkorelasi yang tinggi antara skor item dengan skor total dapat dianggap sebagai bukti bahwa sebuah tes secara keseluruhan mengukur satu variabel yang sama. Pada instrumen Student Stress Inventory (SSI) dan Karakteristik Motivasi Berprestasi saat dilakukan penghitungan dengan SPSS ditemukan hasil dari skor total yang dikatakan korelasi signifikan two-tailed pada 0,05 dan 0,01. Berikut tabel item yang tidak dikatakan signifikan Tabel 3.3 Item Pernyataan yang Tidak Valid Secara Korelasi Signifikan Item Pernyataan Student Stress Inventory (SSI)
2,3,8,11,13,19,21,22,24,31, 34,37,39,44,48
Karakteristik Motivasi Berprestasi
1,5,10,13,14,17,18,19,22,2 3,26,28,32
Dari hasil uji coba ini barulah terlihat ada beberapa item yang tidak dapat dipakai untuk dilakukan pada pengambilan data selanjutnya, setelah itu peneliti berdiskusi dengan dosen pembimbing yang kemudian ditemukan beberapa item yang harus dihilangkan maupun dilihat kembali pernyataannya.
Sebelum melakukan ujicoba dari alat ukur Student Stress Inventory, pernyataan atau item yang bertahan untuk dilakukan pada pengambilan data lapangan sebanyak 50 pernyataan atau item dengan rincian sebagai berikut; Tabel 3.4 Item Awal Student Stress Inventory Sebelum dan Sesudah Ujicoba Karakteristik
Sebelum Uji Coba Item Positif Item Negatif
Sesudah Uji Coba Item Positif Item Negatif
Frustration
1,2,3,4,5,6,7
-
1,2,3,4,5,6,7
-
8,9,10
-
8,9,10
-
Pressure
11,12,13,14
-
11,12,13,14
-
Changes
15,16,17
-
15,16,17
-
19,20,21, 23
18,22
19,20,21,23,24
18,22
25,26,27,28,29, 30,31,32,33,34, 35,36,37
-
Conflict
Self Imposed Phsychologycal
24,25,26,27,28, 29,30,31,32,33, 34,35,36
-
Emotional
37,38,39,40
-
38,39,40,41,42
-
Behavioral
41,42,43,44,45, 46,47,48
-
43,44,45,46,47, 48,49
-
-
49,50
-
50,51
4
47
cognitive
46
Total
4
50
51
Setelah melakukan ujicoba dari alat ukur Student Stress Inventory, pernyataanpernyataan yang bertahan direvisi kembali sesuai dengan hasil validitas dan ada satu pernyataan ditambah pada karakteristik self imposed untuk dilakukan pada pengambilan data lapangan selanjutnya menjadi sebanyak 51 pernyataan dari sebelumnya 50 pernyataan dengan rincian seperti di tabel 3.6. Sebelum melakukan ujicoba dari alat ukur Karakteristik Motivasi Berprestasi, pernyataan atau item yang bertahan untuk dilakukan pada pengambilan data lapangan sebanyak 34 pernyataan atau item dengan rincian sebagai berikut; Tabel 3.5 Item awal Karakteristik Motivasi Berprestasi Sebelum dan Sesudah Ujicoba Sebelum Uji Coba Karakteristik Pemilihan Tugas Kebutuhan akan Umpan Balik Ketangguhan dalam Mengerjakan Tugas Pengambilan Tanggung Jawab
Sesudah Uji Coba
Item Positif
Item Negatif
Item Positif
Item Negatif
1,9,21
15
1,9,21
15
2,18,24,29
-
2,18,24,29
-
-
3,17,19,25
-
3,17,19,25
4,16,28
-
4,16,28
-
Penambahan Usaha-usaha Tertentu
5,12,14,24,34
27
5,12,14,24,34
27
Prestasi yang Diraih
8,20,30,13
-
8,20,30,13
-
Kepuasaan dalam Mengerjakan Tugas
7,10,33
26
7,10,33
26
Ketakutan akan Kegagalan
6,11,32
22,31
6,11,32
22,31
25
9
25
Total
34
9 34
Setelah melakukan uji coba, ada beberapa pernyataan yang diperbaiki namun pernyataan atau item tetap di pertahankan untuk dilakukan pada pengambilan data lapangan sebanyak 34 pernyataan atau item dengan rincian seperti di tabel 3.7. 3.4.2.2 Realibilitas Alat Ukur Menurut Suryabrata (2008), reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan suatu alat dapat dipercaya. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi item-item pernyataan tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Berikut adalah hasil perhitungan dari pengujian reliabilitas ujicoba dari kedua alat ukur Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas Ujicoba Alat Ukur Stres dan Karakteristik Motivasi Berprestasi Instrumen
Cronbach’s
Cronbach’s Alpha Based
Alpha
on Standarized Items
Stress
0,889
0,920
Motivasi Berprestasi
0,811
0,871
Berdasarkan tabel 3.8 diatas, ujicoba penyebaran diberikan kepada 31 anak tunarungu dan dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas yang dimiliki oleh alat ukur Student Stress Inventory memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,889 menjadi 0,920 setelah penghapusan item-item yang memiliki validitas yang rendah. Dan pada alat ukur Karakteristik Motivasi Berprestasi memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,811 menjadi 0,871 setelah penghapusan item-item yang memiliki validitas yang rendah.
Dari hasil analisis model Cronbach’s Alpha tersebut dinyatakan bahwa kuesioner penelitian ini telah memenuhi nilai reliabel karena berdasarkan tingkat reliabilitas sangat tinggi. Setelah melakukan pengukuran untuk melihat reliabilitas pada ujicoba telah memuaskan, maka peneliti berani untuk menyebarkan ke data lapangan. Berikut adalah hasil perhitungan pengujian reliabilitas dari hasil data lapang dari kedua alat ukur: Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas Data Lapang Alat Ukur Stres dan Karakteristik Motivasi Berprestasi Instrumen
Cronbach’s Alpha
Stress
0.939
Karakteristik Motivasi Berprestasi
0.775
Pada tabel 3.9 diatas, ujicoba penyebaran diberikan kepada 46 anak tunarungu dan dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas dari hasil data lapang yang dimiliki oleh alat ukur Student Stress Inventory dengan menghitung setiap item untuk setiap kategori dan mendapati nilai Cronbach’s Alpha 0,939 dan koefisien reliabilitas yang dimiliki oleh alat ukur Karakteristik Motivasi Berprestasi mendapat nilai Cronbach’s Alpha 0,775. Data lengkap Output SPSS pada studi lapangan instrumen dapat dilihat pada lampiran. Sebagai acuan untuk melihat kriteria tingkat reliabilitas dapat digunakan klasifikasi dari Arikunto (2002) dengan rentan 0,80-1,00 merupakan klasifikasi reliabilitas derajat keterandalan sangat tinggi.
3.5
Prosedur Pada bagian prosedur merupakan tahapan dalam penelitian yaitu bagaimana tahap-
tahap dalam pelaksanaan penelitian yang sedang dikerjakan. 3.5.1 Persiapan Penelitian Tahap persiapan ini merupakan tahap pengumpulan informasi awal untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan menentukan tujuan dari pemecahan masalah dengan mempertimbangkan pengetahuan berdasarkan literatur yang ada. Tahapan persiapan dilakukan dalam beberapa kegiatan, yaitu:
1.
Menentukan masalah yang akan ditelit berdasarkan fenomena yang ada.
2.
Melakukan observasi dan studi kepustakaan ke dalam Yayasan Sehjira, yaitu yayasan perkumpulan bagi siswa tunarungu, agar mendapatkan gambaran yang jelas mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.
3.
Menetapkan desain penelitian dan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian.
4.
Setelah itu peneliti menetapkan jumlah sampel penelitian, serta menentukan teknik sampling yang akan digunakan selama penelitan berlangsung.
5.
Sebelum melaksanakan penelitian kedalam tahap selanjutnya peneliti melakukan expert judgment.
6.
Dan setelah semua item dinyatakan sesuai, peneliti melakukan pengujian face dan content validity kedua alat ukur dengan total keseluruhan 84 buah item siap untuk diuji coba.
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanaan dalam mengumpulkan data dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap ujicoba alat ukur dan pengambilan data lapangan. Tahap ujicoba alat ukur dilakukan selama periode 27 Desember 2012 sampai 2 Januari 2013 dengan menyebarkan kuesioner berupa hardcopy. Ujicoba menyebarkan alat ukur dilakukan terhadap 31 siswa tunarungu dengan karakteristik yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mengetahui nilai konsistensi internal dan skor korelasi item-total dari instrumen yang digunakan. Setelah terbukti memiliki tingkat validitas yang baik peneliti mulai pengambilan data lapangan yang dilakukan selama periode 6 Januari 2013 hingga 8 Januari 2013 dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk hardcopy kepada 46 siswa tunarungu dengan katakteristik yang sesuai. Pengambilan data lapang dilakukan dengan memberikan kuesioner saat berkumpulnya siswa-siswi tunarungu, dengan bantunan dari seorang kerabat yang memiliki kesamaan dalam kesulitan pendengaran sehingga membantu peneliti dalam penyebaran data kuesioner penelitian. 3.5.3 Tehnik Pengolahan Data Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Pengolahan data dilakukan berdasarkan nilai skor total dari dua buah instrumen yang digunakan. Skor total dua variabel dari Student Stres Inventory (SSI) maupun Karakteristik Motivasi Berprestasi didapatkan dengan menjumlahkan nilai dari semua butir item yang ada di dalam kuesioner. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan bebas dari asumsi. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
normal. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik berupa parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal (Sujianto, 2009). Metode uji normalitas yang digunakan adalah melihat dari tabel kolmogorov-smirnov yang dihitung dengan bantuan software SPSS (Statistical Package for Social Science) 20.0.