BAB 3 METODOLOGI PEN ELITIAN
3.1 FlowChart Metodologi Penelitian
Gambar 3.1 Flow Chart M etodologi Penelitian
48
3.2 Langkah-Langkah Penelitian Bab ini akan menjelaskan langkah-langkah yang diambil, dimulai dari studi pendahuluan, sampai laporan selesai dibukukan. Langkah-langkah yang ada adalah : 1.
Studi Pendahuluan Tahap awal penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pendahuluan, yaitu sebuah pengenalan secara umum terhadap perusahaan OLT. Metal Works. Kunjungan pabrik pun dilakukan ke OLT.Metal Works yang berlokasi di Latumenten Raya, Jakarta. OLT. Metal Works sendiri memproduksi safety belt yang dikhususkan bagi para pekerja konstruksi bangunan. Setelah pengenalan perusahaan dan pengamatan secara umum, maka diputuskan pengamatan akan dilakukan secara khusus terhadap topik yang khusus, yaitu tentang keadaan penjualan perusahaan, apakah ada masalah yang terjadi saat ini, bagaimanakah sistem peramalan yang dimiliki perusahaan, bagaimakah sistem persediaan perusahaan, dan bagaimanaka strategi yang dijalankan oleh perusahaan, terutama dari sisi pemasaran. Studi pendahuluan ini dilakukan dengan cara melakukan observasi ke lapangan dan juga melakukan wawacara secara langsung kepada pembimbing lapangan. Dengan adanya seleksi topik ini, diharapkan dapat membantu dalam acuan pencarian informasi serta masalah yang terjadi pada perusahaan, sehingga untuk kedepanya dapat lebih mudah mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
2.
Identifikasi M asalah Dalam penentuan topik-topik yang ada dilakukan pengamatan secara langsung di OLT. Metal Works terhadap aspek yang bersangkutan secara
49 khusus. Pengamatan itu sendiri pasti akan memperlihatkan kelemahan maupun kekuatan dari aspek-aspek itu secara khusus. Berdasarkan pengamatan tersebut dikumpulkanlah hal-hal apa saja yang sudah diterapkan dengan baik dan apa saja kekurangan yang masih ada. Pengumpulan masalah yang terjadi juga dapat dilakukan dengan jalan menanyakan langsung kepada pihak perusahaan apabila diizinkan. Dalam hal ini masalah yang terjadi adalah masalah persaingan dengan produk-produk yang yang sama dengan harga yang lebih murah. Produk pendatang baru itu sendiri dapat dikatakan memiliki kualitas yang kurang baik bila dibandingkan dengan produk OLT. Metal Works. Akan tetapi pasar di Indonesia yang lebih memilih harga ketimbang kualitas menyebabkan masalah yang baru bagi OLT. Metal Works. M asalah yang harus dipecahkan saat ini adalah bagaimana perusahaan dapat melakukan effesiensi dan effektifitas dari berbagai bidang sehingga permintaan pasar akan produk OLT. Metal Works dapat meningkat dengan jalan membuat harga yang lebih kompetitif atau murah tanpa harus menurunkan kualitas produknya. Selain itu, perusahaan juga harus dapat melakukan pemasaran yang lebih baik agar dapat memperluas area penjualan. Oleh sebab itu solusi yang tepat dari masalah perusahaan adalah dengan menggunakan metode MRP untuk meminimalisir biaya perusahaan dan analisa SWOT untuk menentukan strategi pemasaran perusahaan. 3.
Pembatasan M asalah Setelah masalah yang diteliti sudah fix, maka dibuatlah pembatasan terhadap ruang lingkup penelitian agar penelitian lebih terfokus dan tidak terlalu luas.
50 Pengumpulan data sendiri dilakukan terbatas pada topik-topik yang telah ditentukan terhadap produk safety belt Hidaku tipe ETA-100 di perusahaan OLT. Metal Works yang berlokasi di Latumenten Raya, Jakarta. 4.
Tujuan Penelitian Penentuan tujuan diadakannya penelitian, dimana penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara masalah yang akan diteliti lalu dibandingkan antara kejadian nyata di lapangan dengan teori yang ada di buku-buku atau literatur. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menambahkan effisiensi dan efektivitas pabrik OLT. Metal Works, dengan cara mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai pola penjualan, sistem persediaan dan keadaan internal dan eksternal perusahaan.
5.
Studi Pustaka Tahap ini adalah tahap kelanjutan pengumpulan data teori yang berkaitan dengan topik-topik yang diteliti. Berbeda dengan pencarian topik secara observasi di pabrik, maka pada studi literatur dilakukan pencarian data teori yang berkaitan dengan topik yang telah ditentukan pada literatur-literatur seperti buku, internet,dll. M etode ini dilakukan untuk mendukung pendekatan yang digunakan untuk menganalisis masalah yang ditemukan ketika penelitian. Studi literatur ini dilakukan terlebih dahulu sebelum pengumpulan data di lapangan agar lebih siap dalam mengetahui data-data apa saja yang dibutuhkan agar dapat dirangkum menjadi sebuah laporan. Teori yang dicari sesuai dengan topik bahasan kami yaitu, PPIC khususnya peramalan dan sistem persediaan atau M RP dan manajemen strategis khususnya strategi pemasaran dengan menggunakan analisa SWOT.
51 6.
Pengumpulan Data di Lapangan Pengumpulan data dilakukan pada OLT. Metal Works secara rutin sebanyak 12 kali, dimana pada pengumpulan data terdapat personel dari pihak perusahaan yang membantu selama pengumpulan data. Pengumpulan data sendiri dilakukan secara langsung dengan melakukan observasi pada lokasi-lokasi perusahaan yang terdapat proses produksi, mulai dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi. Pengumpulan data juga dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap personel perusahaan yang berhubungan dengan topik-topik yang diteliti. Data-data yang dikumpulkan lalu disusun sesuai dengan topik yang akan dibahas, dimana hal ini dilakukan untuk memudahkan mengorganisir data untuk tahap selanjutnya. Data yang dikumpulkan antara lain adalah : A. Data umum perusahaan : Sejarah umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, produk yang dihasilkan, dan sistem kerja perusahaan. B. Data penjualan produk safety Belt tipe ETA-100 C. Struktur produk safety Belt tipe ETA-100 D. Kebutuhan bahan baku untuk membuat safety Belt tipe ETA-100 E. Biaya-biaya selain biaya produksi, seperti biaya simpan, pesan, dll F. Data SWOT perusahaan G. Pembobotan dan penenuan rangking untuk melengkapi strategi alternatif
52
7. Kecukupan Data Dari data yang didapat dari observasi maupun studi literatur ditentukan apakah data yang dikumpulkan sudah cukup atau mendukung bagi penelitian ini untuk dilajutkan. Apabila data yang ada baik data lapangan maupun data teori masih kurang, maka pengumpulan data dilakukan kembali sampai data yang ada lengkap atau minimal sudah cukup untuk dilakukan pengolahan data. 8. Pengolahan dan Analisis Data Setelah data yang dikumpulkan sudah cukup, maka digunakanlah pengolahan data dengan metode yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan. A. Penyusunan data penjualan Dilakukan dengan menyusun pola penjulan data dari periode Juli 2006 sampai periode Juni 2008, dimana dari grafik yang tercipta dapat dilihat pola data yang ada untuk menentukan metode peramalan yang digunakan. B. M elakukan uji coba peramalan Peramalan dilakukan dengan 3 buah
metode, yaitu Smoothing
eksponential Winters, seasonal variation dan dekomposisi. Dimana data penjualan yang ada akan digunakkan untuk menentukan metode peramalan yang paling cocok digunakan. M etode yang ada lalu digunakkan
untuk
mengukur
penjualan
pada beberapa periode
mendatang, serta menentukan M AD, M SE, M APE. Dari nilai-nilai MAD, M SE, MAPE yang didapat, dilihat yang nilainya paling kecil.
53 Nilai yang kecil menunjukan error metode peramalan yang paling kecil, sehingga dapat dijadikan sebagai pegangan. C. M elakukan perhitungan lot size yang tepat Dilakukan dengan melakukan pembuatan M RP pada produk safety belt tipe-ETA 100. Pembuatan M RP dilakukan dengan dua metode lot size, yaitu EOQ dan POQ. Perbandingan pun dilakukan antara kedua metode tersebut. M etode dengan total biaya yang lebih sedikitlah yang digunakan. Untuk melakukan perhitungan lot size yang tepat, dibutuhkan data bahan baku produksi, lead time, holding costs, dan order costs; lalu selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus :
Q=
2DS H
dan
POQ =
EOQ Per min taanrata − rata *
Dimana : Q = EOQ D = Kebutuhan rata-rata dalam satu bulan S = Biaya Pesan H = Biaya Simpan D. Kerangka Kerja Analitis Untuk Perumusan Strategi Dalam melakukan perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap, dimana tahap-tahapnya adalah :
54 ¾ Tahap 1, disebut juga dengan tahap input. Yang termasuk dalam tahap satu adalah : matriks EFE , dan matriks IFE. Tahap satu meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. ¾ Tahap 2, disebut tahap pencocokan, berfokus pada menciptakan alternatif strategi yang layak dengan mencocokkan fator eksternal dan internal kunci. Tahap 2 mencakup : matriks SWOT, dan matriks internal-eksternal. ¾ Tahap 3, disebut tahap keputusan, melibatkan strategi tunggal, yaitu matriks
perencanaan
strategis
kuantitatif
(QSPM ).
QSPM
menggunakan input dari tahap 1 untuk mengevaluasi secara objektif alternatif-alternatif strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi yang spesifik. E. M engindentifikasi Faktor eksternal dan internal Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal perusahaan, digunakan lah SWOT, yaitu : -
Strength (Kekuatan), adalah sumber daya, keterampilan dan keunggulan yang dimiliki perusahaan terhadap
pesaing dan
kebutuhan pasar. Strength merupakan sebuah keunggulan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam kancah persaingan. -
Weakness (Kelemahan), kebalikan dari strength, yaitu sebuah kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius mengahambat kinerja perusahaan.
-
Oportunity (Peluang), situasi yang menguntungkan perusahaan.
55 -
Threat (Ancaman), situasi yang tidak menguntungkan perusahaan.
F. M elakukan Ekstaksi Faktor Internal dan Eksternal Dari faktor internal dan eksternal yang didapat dari pengkajian SWOT, diambil 5 buah faktor yang paling berpengaruh pada perusahaan dan membuat tabel atas faktor internal dan eksternal perusahaan. G. M enentukan IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary) perusahaan. IFAS merupakan langkah awal untuk mengetahui segala hal yang berada dalam lingkungan internal, termasuk kekuatan dan kelemahan. Begitu pula dengan EFAS, dimana diambil data perusahaan mengenai faktor ancaman dan peluang perusahaan untuk dibuat menjadi matriks EFAS. Langkah-langkah dalam menyusun tabel IFAS dan EFAS adalah : -
M enentukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan
-
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik perbandingan berpasangan, dalam hal ini bobot didapatkan melalui kuisioner yang diberikan kepada pihak perusahaan. Konsep dari teknik ini adalah membandingkan alternatif pada faktor internal atau eksternal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasar kriteria dan memilih satu diantaranya, serta memberikan bobot yang berkisar antara 1 sampai dengan 3 (1 : pengaruh kecil , 2 : pengaruh sedang, 3 : Pengaruh besar)
-
Contoh penilaian bobot adalah sebagai berikut : alternatif 1 lebih berpengaruh dibanding alternatif 2 dengan bobot 3, maka alternatif 1 berbanding alternatif 2 adalah 3 : 1.
56 -
Setelah bobot setiap perbandingan ditemukan, yang selanjutnya dilakukan adalah melakukan nominalisasi bobot dengan cara menjumlahkan bobot yang ada per tabel dan hasilnya masing-masing bobot dibagi dengan penjumlahan kolom tersebut. Langkah terakhir adalah menambahkan hasil pembagian per baris. Didapatkanlah nilai bobot nominal masing-masing faktor.
-
Kuisioner juga diberikan kepada perusahaan untuk mengetahui scoring terhadap faktor internal dan eksternal perusahaan, dengan bobot nilai : 4 = sangat penting, 3 = penting (untuk kekuatan dan peluang) dan 1 = sangat penting, 2 = penting (untuk kelemahan dan ancaman)
-
Langkah selanjutnya adalah memasukkan faktor-faktor yang ada ke tabel IFAS atau EFAS dan mengalikan bobot nominalisasi dan rating yang ada di tabel sebelumnya. Totalkan hasil pengalian tersebut dan didapatkanlah nilai IFAS dan EFAS perusahaan.
H. M atriks SWOT Faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh perusahaan dianalisa menggunakan matriks SWOT, dimana matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman yang ada pada perusahaan untuk dicocokan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil dari matriks SWOT ini akan membawa pada 4 kemungkinan alternatif strategis.
57
Gambar 3.2 Analisis SWOT Sumber : David, Fred R (2006) Keempat alternatif strategi yang ada adalah : 1. Strategi S-O Strategi ini didapatkan dengan cara menggunakan kekuatan perusahaan serta kelebihanya untuk mendapatkan peluang yang ada di lingkungan. 2. Strategi S-T Strategi ini didapatkan dengan cara menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengurangi atau menghilangkan dampak dari lingkungan yang negatif bagi perusahaan. 3. Strategi W-O Strategi ini didapatkan dengan cara menggunakan meminimalkan kelemahan yang ada untuk meraih peluang.
58
4. Strategi W-T Strategi ini didapatkan dengan meminimalkan kelemahan perusahaan serta menghindari ancaman. I. M atriks Internal-Eksternal Nilai IFAS dan EFAS perusahaan dimasukkan ke dalam matriks internaleksternal, dimana matriks ini meliputi parameter internal dan eksternal perusahaan. Penggunaan matriks ini bertujuan untuk mendapatkan strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detil.
Gambar 3.3 M atriks Internal dan Eksternal Sumber : David, Fred R (2006) M enurut Favid (2006,p303) M atriks ini memiliki 9 sel strategi yang menggambarkan alternatif strategi yang dapat ditempuh perusahaan.
59 Walau terdapat 9 buah sel, tetapi pada prinsipnya ke-9 sel tersebut dapat dikelompokan menjdai 3 strategi utama, yaitu : 1. Growth Strategy (Tumbuh dan Kembangkan), yaitu strategi intensif (pentrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi kebelakang, depan , dan horizontal) dapat menjadi paling sesuai untuk divisi-divisi ini. (sel I,III,IV) 2. Stability Strategy (Jaga dan Pertahankan), yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk divisi ini. (sel III,V,VII) 3. Retenchment Strategy (Tuai atau Divestasi), yaitu usaha memperkecil atau menghilangkan usaha yang dilakukan perusahaan. (sel VI, VIII, dan IX) J. M atriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM ) Langkah
terakhir
adalah
menggunakan
QSPM ,
dimana QSPM
memungkinkan perumus strategi untuk mengevaluasi strategi altrnatif secara objektif, bedasarkan pada faktor-faktor internal dan eksternal yang telah dianalisis sebelumnya. 9. Analisa Analisa dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Beberapa analisa yang akan dilakukan adalah : analisa peramalan, analisa lot size, analisa biaya, analisa alternatif strategi perusahaan. 10. Kesimpulan dan Saran Dari analisa yang didapat dari tahap sebelumnya, disimpulkanlah kedalam beberapa kesimpulan. Kesimpulan ini sendiri digunakan untuk menjawab
60 tujuan dari penelitian yang telah ditentukan sebelumnya dan menyelesaikan masalah tersebut. Saran juga dibuat agar berguna bagi para pengguna hasil penelitian.