41
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Diagram Alir
O bserv asi L apan gan
Id en tifikasi M asalah
S tu di K epu stakaan
P en gam bilan D ata W aktu S ik lus
P engujian W aktu S ik lus : 1. U ji K eseragam an D ata 2. U ji K eno rm alan D ata 3. U ji K ecu kupan D ata
D ata seragam , n orm al, dan cu ku p ?
F aktor peny esuaian
Ya
Perh itu ng an W aktu N orm al F aktor kelo nggaran
P erhitun gan W ak tu B aku
A
T idak
42
A
M e m b u a t O p e r a tio n P r o c e s s C h art
P e n g o la h a n L in e B a la n c in g D e n g a n 3 M e to d e H e u r is tic
P e n g a m b ila n m e to d e d e n g a n h a s il y a n g o p tim a l
A n a lis a
K e s im p u la n d a n S a r a n
Gambar 3.1 Diagram Pemecahan Masalah
3.2
Ukuran Kinerja
Permasalahan utama yang dihadapi oleh PT. Japindo Kencana adalah terjadinya
penumpukan
pada
mesin
pressing
yang
disebabkan
adanya
ketidakseimbangan waktu baku proses dengan mesin proses berikutnya yaitu mesin bubut. Perbedaan pada waktu baku tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Adapun data-data yang menjadi input dalam penelitian ini adalah waktu siklus tiap mesin proses operasi yaitu waktu siklus pada mesin cutting (1a, 1b), mesin shot blasting, mesin pressing, mesin bubut (4a, 4b, 4c) dan mesin tapping (5a, 5b), faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran. Data input faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran digunakan dalam perhitungan waktu normal dan waktu baku. Data input waktu siklus ini akan digunakan sebagai pengukuran waktu normal, waktu baku serta
43
perhitungan keseimbangan lini. Pada perhitungan penyeimbangan lini, penulis menggunakan 3 metode heuristic yaitu metode Ranked Positional Weight (RPW), metode Largest Candidate Rule (LCR) dan Metode Region Approach (RA). Hasil dari 3 metode ini menghasilkan suatu metode yang memiliki hasil yang optimal dengan nilai efisiensi yang tinggi sedangkan Smoothness Index (SI), Balance Delay (BD) dan waktu menganggur yang rendah. Solusi penyeimbangan lini yang terbaik ini diharapkan dapat diterapkan pada perusahaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja kerja. Ukuran kinerja pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 yang merupakan tahapan-tahapan penelitian sebelum melakukan pembahasan pada permasalahan penelitian. Dengan adanya tahapan-tahapan ini maka penulis dapat terarah dalam memecahkan masalah.
3.2.1
Observasi Lapangan
Hal yang paling penting sebelum melakukan identifikasi masalah adalah melakukan penelitian terlebih dahulu dengan memperhatikan kondisi serta keadaan perusahaan. Dalam observasi ini, pengamatan yang dilakukan adalah mencari apa yang menjadi permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Selain melakukan pengamatan, penulis juga melakukan wawancara kepada beberapa staf-staf perusahaan sehingga dapat dengan mudah menemukan masalah tersebut.
44
3.2.2
Identifikasi Masalah
Setelah menemukan permasalahnnya, penulis dapat segera melakukan identifikasi masalah tersebut. Masalah yang sedang dihadapi oleh PT. Japindo Kencana ini adalah adanya ketidakseimbangan beban kerja di antara stasiun kerja yaitu pada operasi pressing dengan operasi bubut. Sehingga terjadi penumpukkan material pada operasi pressing yang diakibatkan oleh perbedaan waktu siklus yang cukup signifikan.
3.2.3
Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan hal yang paling utama dalam melakukan pemecahan pada identifikasi masalah. Penulis perlu mencari informasi-informasi tentang pemecahan masalah serta metode-metode dalam keseimbangan lini produksi. Informasi-informasi tersebut dapat berupa buku, literatur, jurnal dan lain-lain.
3.2.4
Pengambilan Data Waktu Operasi
Pengambilan serta pengumpulan data waktu siklus setiap operasi dilakukan pada setiap mesin dengan menggunakan jam henti (stop watch). Pengambilan data dilakukan sampai 30 kali pengamatan pada setiap mesin operasi.
45
3.2.5
Pengujian Waktu Siklus
Setelah melakukan pengumpulan data waktu siklus setiap mesin, waktu siklus tersebut akan diuji secara statistik yaitu: 1. Uji kernomalan data 2. Uji keseragaman data 3. Uji kecukupan data
3.2.6
Pengolahan Data
Berdasarkan data yang telah ada, kemudian dilakukan penyeimbangan lini produksi dengan mengelompokkan stasiun kerja dengan menggunakan metode keseimbangan lini (line balancing). Metode tersebut yang digunakan oleh penulis yaitu: 1. Metode Ranked Positional Weight (RPW) 2. Metode Largest Candidate Rule (RCL) 3. Metode Region Approach (RA)
3.2.7
Analisa
Analisis dilakukan berdasarkan pada hasil dari pengolahan data dengan metode penyeimbangan lini. Analisis tersebut meliputi waktu baku setiap mesin, line efficiency, smoothness index, balance delay, idle time serta kapasitas produksi. Faktor-faktor tersebut akan dibandingkan dengan perhitungan serta pengamatan pada kondisi awal perusahaan.
46
3.2.8
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran ini merupakan tahap akhir dalam penelitian ini yang hasilnya didapatkan pada analisa yang telah ada. Saran yang akan dibuat akan dijadikan kontribusi kepada perusahaan yang mungkin bermanfaat dalam peningkatan produktivitas dan kinerja persahaan.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer dimana sampel ini merupakan data yang diperoleh secara langsung, yang meliputi data keseluruhan proses produksi dan data waktu proses atau siklus setiap satuan unit di setiap operasi. Selain data primer, data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan data diperoleh secara tidak langsung, data ini meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasinya serta job description. Pada pengambilan data waktu siklus tersebut dilakukan dengan menggunakan alat bantu yaitu jam henti (stop watch) yang kemudian akan dilakukan perhitungan waktu baku setiap operasinya. Berikut data pencarian data, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang hasilnya dapat dijadikan landasan teori yang ada hubungannya dengan masalah yang ada dalam penelitian ini. Adapun cara yang dilakukan dalam mengumpulkan
47
data adalah dengan membaca buku-buku, literatur serta informasi yang berhubungan dengan topik penelitian ini. 2. Wawancara Penulis melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan topik khusunya bagian proses produksi yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada operator, pengawas serta kepala bagian produksi. 3. Penelitian lapangan Penelitian lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berasal dari waktu siklus setiap operasi di PT. Japindo Kencana yang didapatkan dengan cara mengumpulkan: a. Data proses produksi secara keseluruhan mulai dari proses cutting hingga sampai tapping. b. Data waktu waktu proses atau siklus setiap satuan 200 kg (1639 pcs) di setiap operasi yang dilakukan 30 kali pengamatan.
3.4
Analisis Sistem Berjalan
PT. Japindo Kencana merupakan industri baja ringan yang memproduksi grip yang digunakan sebagai sambungan pada kerangka bangunan. Pada hasil pengamatan penulis, perusahaan ini memiliki 1 lini produksi dengan jumlah mesin yang terbatas. Proses produksinya terdiri dari 5 proses yaitu proses pemotongan (cutting), proses penghilangan karat (shot blasting), proses pembentukkan (pressing), proses pembubutan serta proses yang terakhir adalah proses pembuatan ulir (tapping).
48
Mesin-mesin yang terdapat pada PT. Japindo Kencana yaitu mesin potong (cutting) terdiri dari 2 mesin, mesin shot blasting terdiri dari 1 mesin, mesin pressing terdiri dari 1 mesin, mesin bubut terdiri dari 3 mesin dan mesin tapping terdiri dari 2 mesin. Total mesin yang digunakan dalam memproduksi grip tipe D13 ini yaitu 9 mesin. Masing-masing mesin memiliki waktu baku yang berbeda-beda, yaitu mesin cutting 1a, 1b (1.82 jam), mesin shot blasting (0.67 jam), mesin pressing (1.19 jam), mesin bubut 4a (8.27 jam), mesin bubut 4b (8.23 jam), mesin bubut 4c (16 jam), mesin tapping 5a (5.78 jam) dan mesin tapping 5b (5.87 jam). Dari hasil penelitian terdapat penumpukkan pada mesin pressing karena pada mesin ini memiliki perbedaan waktu yang signifikan terhadap mesin proses berikutnya yaitu mesin bubut sehingga terdapat ketidakseimbangan lintasan. Dari hasi perhitungan pada keseimbangan lini produksi grip tipe D13 ini pada kondisi awal menghasilkan total efisiensi yang dihasilkan sebesar 22.28% sedangkan Balance Delay sebesar 77.72%. Dengan waktu menganggur (idle time) yang dihasilkan adalah 71.51 jam. Balance Delay yang dihasilkan cukup tinggi karena persentasenya lebih besar dari efisiensi lini. Hal ini membuktikan bahwa terjadinya ketidakseimbangan lintasan antar stasiun kerja yang disebabkan oleh adanya pengalokasian stasiun kerja yang kurang sempurna.
49
Buat Precedence Diagram
Penentuan bobot setiap pekerjaan
Pengurutan bobot dari terbesar sampai terkecil
Tentukan pekerjaan pada stasiun kerja sesuai dengan RPW
Ya ST <= CT
Tidak Lakukan pertukaran pekerjaan
Hitung jumlah stasiun kerja
Hitung Line Efficiency (LE), Smoothness Index (SI), Balance Delay (BD)
Gambar 3.2 Diagram metode Ranked Positional Weight (RPW)
50
Buat Precedence Diagram
Urutkan operasi berdasarkan waktu baku dari yang terbesar sampai terkecil
Tentukan operasi pada setiap stasiun kerja berdasarkan metode Largest Candidate Rule
Tempatkan pekerjaan pada stasiun kerja
ST <= CT
Ya
Tidak Lakukan pertukaran pekerjaan
Hitung jumlah stasiun kerja
Hitung Line Efficiency (LE), Smoothness Index (SI), Balance Delay (BD)
Gambar 3.3 Diagram Metode Largest Candidate Rule (LCR)
51
Buat Precedence Diagram
Tantukan area dan beri nomor
Tempatkan pekerjaan pada stasiun kerja mulai dari yang paling kiri
ST <= CT
Ya
Tidak
Lakukan pertukaran pekerjaan
Hitung jumlah stasiun kerja
Hitung Line Efficiency (LE), Smoothness Index (SI), Balance Delay (BD)
Gambar 3.4 Diagram Metode Region Approach (RA)