BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan, bagaimana data dianalisis dan pengujian hipotesis yang dilakukan.
3.1.1
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data times series untuk variabel return saham serta data tentang kinerja keuangan berupa data ROE (Return on Equity), PBV (Price to Book Value), NPM (Net Profit Margin) dan PER (Price to Earnings Ratio). Alasan menggunakan data sekunder adalah karena: 1. Data lebih mudah diperoleh jika dibandingkan dengan data primer. 2. Tidak memakan banyak biaya dan waktu. 3. Data lebih bisa dipercaya karena data yang diambil adalah laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan. Sumber data yang diperoleh untuk keperluan penelitian ini didapat dari: 1. Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Berbagai artikel, buku, jurnal dan beberapa penelitian terdahulu dari berbagai sumber
3.1.2
Penentuan Jumlah Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2012 dimana terdapat 37 perusahaan yang termasuk kedalam populasi penelitian. Dari populasi yang ada maka di pilih metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling/judgement sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria. Kriteria-kriteria yang akan digunakan dalam menentukan sampel adalah sebagai berikut: 25
26
1. Perusahaan-perusahaan consumer goods yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit pada periode 2009-2012 pada website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) Berdasarkan penentuan sampel tersebut, di dapatkan 29 perusahaan yang memenuhi kriteria. 3.1.3
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode sebagai berikut: a. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen. Dalam hal ini data diperoleh melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu. Dalam hal ini data-data diperoleh dari bukubuku, penelitian terdahulu, jurnal, serta sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
3.1.4
Metode Analisis Data Penelitian ini melakukan metode analisis dari informasi yang didapatkan dari penelitian dengan cara sebagai berikut: 1. Melakukan perhitungan ROE, PBV, NPM dan PER yang merupakan variabel independen pada penelitian ini berdasarkan laporan keuangan selama 4 tahun yaitu dari tahun 2009-2012. ROE, PBV, NPM dan PER bisa didapatkan dengan perhitungan rumus sebagai berikut:
27
2. Melakukan perhitungan return saham yang merupakan variabel dependen pada penelitian ini dengan mengutip harga saham selama periode bersangkutan. Return saham bisa didapatkan dengan perhitungan rumus sebagai berikut:
Keterangan: •
Pt = Harga saham periode sekarang
•
(Pt-1) = Harga saham periode sebelumnya
3. Melakukan analisis data dengan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji t dan uji f dari masing-masing variabel yang dibuat dengan SPSS versi 20. 3.2
Teknik Analisis Data
3.2.1
Uji Statistik Berikut ini adalah uji statistik yang digunakan dalam penelitian untuk variabel ROE (Return on Equity), PBV (Price to Book Value), NPM (Net Profit Margin), PER (Price to Earnings Ratio) dan Return Saham. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel tersebut.
3.2.1.1
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.2.1.1.1
Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model
28
regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2012). Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik. a. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara
data
observasi
dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi
tidak
memenuhi
asumsi
normalitas b. Analisis Statistik Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogorov‐Smirnov test (K‐S). Dasar pengambilan keputusan dalam uji K‐S adalah sebagai berikut:
29
1. Apabila probabilitas nilai Z uji K‐S signifikan secara statistik maka dapat diartikan data terdistibusi tidak normal 2. Apabila probabilitas nilai Z uji K‐S tidak signifikan statistik maka dapat diartikan data terdistibusi normal 3.2.1.1.2
Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2012) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji
apakah
dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi
adanya
heteroskedastisitas
dilakukan
dengan
menggunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser dilakukan sebagai berikut: a. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas b. Apabila probabilitas nilai test tidak signifikan statistik, maka berarti data empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas 3.2.1.1.3
Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali (2012) uji multikolonieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor
(VIF).
Untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
multikoloniearitas didalam model ini adalah sebagai berikut : a.
Nilai R2 sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat
30
b.
Menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (> 0,9) hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas
c.
Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance. Nilai cut off Tolerance < 0.10 dan VIF > 10 (berarti terdapat multikolonieritas)
3.2.1.1.4
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode t‐1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin‐Watson (DW test) (Ghozali, 2012). Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: a. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4–du) maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif c. Bila nilai DW lebih besar dari (4‐dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif d. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4‐du) dan (4‐dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan
3.2.1.2 Uji Regresi Linier Berganda Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel ROE (Return on Equity), PBV (Price to Book Value), NPM (Net Profit Margin) dan PER (Price to Earnings
31
Ratio) terhadap return saham dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression method), yang dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: Y
= Return Saham = Intercept = Error Term/Variabel Residual = Koefisien Regresi = ROE (Return on Equity) = PBV (Price to Book Value) = NPM (Net Profit Margin) = PER (Price to Earnings Ratio) Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar
analisis, mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika koefisien β bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen, setiap kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen. Demikian pula sebaliknya, bila koefisien nilai β bernilai negatif (‐), hal ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen. 3.2.1.3 Pengujian Hipotesis Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) terhadap (Y) dengan melakukan uji t untuk melihat pengaruh secara parsial dan uji F untuk melihat pengaruh variabel secara simultan.
3.2.1.3.1 Uji t Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh parsial dari variabel-variabel independen apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila T hitung lebih besar dari T
32
tabel
maka
dapat
disimpulakan
bahwa
variabel-variabel
independen tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel-variabel dependen. Kriteria pengujian dari uji t jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. Hipotesis untuk uji t tersebut adalah sebagai berikut: Ho1 :Tidak ada pengaruh signifikan antara ROE terhadap return saham secara parsial Ha1 :Ada pengaruh signifikan antara ROE terhadap return saham secara parsial Ho2 :Tidak ada pengaruh signifikan antara PBV terhadap return saham secara parsial Ha2 :Ada pengaruh signifikan antara PBV terhadap return saham secara parsial Ho3 :Tidak ada pengaruh signifikan antara NPM terhadap return saham secara parsial Ha3 :Ada pengaruh signifikan antara NPM terhadap return saham secara parsial Ho4 :Tidak ada pengaruh signifikan antara PER terhadap return saham secara parsial Ha4 :Ada pengaruh signifikan antara PER terhadap return saham secara parsial 3.2.1.3.2
Uji F Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh ROE (Return on Equity), PBV (Price to Book Value), NPM (Net Profit Margin) dan PER (Price to Earnings Ratio) terhadap Return
saham
secara
simultan.
Langkah–langkah
yang
dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Merumuskan Hipotesis (Ha) Ha diterima: Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel‐variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan
b.
Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 (α=0,05)
c.
Membandingkan F hitung dengan F tabel
33
Nilai F hitung dapat dicari dengan rumus: F_Hitung = Dimana: = Koefisien determinasi = Banyaknya koefisien regresi = Banyaknya observasi 1. Bila F hitung < F tabel, variabel independen secara bersama‐sama berpengaruh terhadap variabel dependen. PV hasil < PV Peneliti (α < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima 2. Bila F hitung > F tabel, variabel independen secara
bersama‐sama
tidak
berpengaruh
terhadap variabel dependen. PV Hasil > PV Peneliti (α > 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak d.
Berdasarkan Probabilitas Value Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima dan Ho ditolak jika probabilitas kurang dari 0,05
e.
Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien ini menunjukkan seberapa besar variabel independen pada model yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependennya Hipotesis untuk uji F tersebut adalah:
Ho5 :Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ROE, PBV, NPM dan PER terhadap return saham secara simultan Ha5 :Ada pengaruh yang signifikan antara ROE, PBV, NPM dan PER terhadap return saham secara simultan 3.2.2
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat seberapa baik variabel independen (ROE, PBV, NPM dan PER) menerangkan atau
34
memperjelas keberadaan variabel dependen (Return Saham). Hal ini dapat terlihat dari nilai koefisien determinasi yang tinggi, maka semakin tinggi pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Berikut penjelasan dari koefisien determinasi: a. Nilai R berkisar antara 0-1 b. Jika nilai R =1 maka variabel independen menjelaskan secara sempurna variabel dependen c. Jika nilai R=0 maka tidak ada penjelasan atau tidak ada keterkaitan variabel independen terhadap variabel dependen 3.2.3
Metode Penyajian Data Berdasarkan data yang telah diolah, hasil analisis tersebut disajikan dalam bentuk tabel yang berisi mengenai hasil analisis variabel independen terhadap variabel dependen. Berisikan tabel koefisiensi, anova, koefisien korelasi dan berbagai hal yang berhubungan dengan hasil analisis.
3.2.4
Operasionalisasi Variabel Variabel yang ingin diteliti dalam penelitian ini disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Operasional Variabel-Variabel Penelitian
No
1
Variabel
Return Saham
Operasionalisasi
Skala
Sumber
Variabel
Data
Data
Rata-rata capital gain Rasio
Sekunder
per tahun yaitu selisih antara
closing
price
pada periode t dengan closing
price
periode
sebelumnya (t-1) untuk data selama 4 tahun 2
ROE (Return on Rata-rata perbandingan Rasio Equity)
antara pendapatan bersih dengan
total
ekuitas
selama 4 tahun periode
Sekunder
35
penelitian 3
PBV (Price to Rata-rata perbandingan Rasio Book Value)
Sekunder
antara harga saham dan nilai
buku
ekuitas
selama 4 tahun periode penelitian 4
NPM (Net Profit Rata-rata
pengukuran Rasio
Margin)
pendapatan
tingkat bersih
Sekunder
terhadap
penjualan bersih selama 4
tahun
periode
penelitian 5
PER (Price to Rata-rata perbandingan Rasio Earnings Ratio)
antara harga saham dan pendapatan per lembar saham selama 4 tahun periode penelitian
Sekunder