BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Selain teori-teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bab ini akan pula dijabarkan tentang metodologi dari penelitian yang dilakukan. Untuk mencapai penelitian yang lebih lanjut, ada beberapa tahap kegiatan yang dilakukan dimana tahap-tahap tersebut digambarkan dalam diagram alir dan juga diberikan penjelasan mengenai tahap-tahap tersebut. Langkah-langkah dalam melakukan penelitian Tugas Akhir ini terdiri atas: 1. Observasi Awal 2. Identifikasi Masalah 3. Studi Pustaka 4. Pembatasan Masalah / Ruang Lingkup 5. Tujuan Penelitian 6. Pengumpulan Data 7. Pengolahan dan Analisa Data 8. Kesimpulan & Saran
102
3.1
Diagram Alir START
Observasi Awal
Identifikasi Permasalahan
Studi Pustaka Literatur Laporan Penelitian Jurnal Internet Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian Pengumpulan Data 1. Hasil pencatatan perusahaan (historis) - Sejarah Perusahaan - Data historis dari departemen pemotongan 2. Wawancara dengan pihak perusahaan (interview) - Banyaknya departemen - Jenis Produk - Jam operasional - dll 3. Hasil observasi langsung di lapangan: - Flow chart semua jenis produk - Rancangan layout area kerja tiap departemen - Rancangan layout pabrik busa secara keseluruhan (layout sekarang) - Data waktu untuk tiap step pada semua departemen (waktu siklus)
A
Sumber: Hasil Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alir Pembahasan Masalah
103
Sumber: Hasil Penelitian
Gambar 3.2 Diagram Alir Pembahasan Masalah (Lanjutan)
104
Sumber: Hasil Penelitian
Gambar 3.3 Diagram Alir Pembahasan Masalah (Lanjutan)
105
3.2
Pembahasan Langkah-langkah Penelitian
3.2.1
Observasi Awal Observasi awal bertujuan sebagai persiapan awal untuk dapat mengetahui keadaan di lapangan secara aktual dan agar dapat mengetahui kondisi di lantai produksi sedini mungkin yang nantinya digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini. Wawancara awal ini adalah kegiatan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang dan petugas lapangan termasuk buruh. Pada observasi awal dilakukan kunjungan awal secara berkala ke PT. Quantum Tosan Internasional. Observasi dan wawancara ini hanya sebagai permulaan untuk mendapatkan permasalahan yang nantinya hal tersebutlah yang akan menjadi fokus pembahasan. Selain observasi, dilakukan pula wawancara singkat dengan pihak manajemen mengenai aktivitas – aktivitas yang terjadi di perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan saat ini.
3.2.2
Identifikasi Masalah Dari wawancara dan observasi yang dilakukan pada awal tahap penelitian, maka kemudian dari hasil wawancara dan observasi tersebut, dilakukan pendetailan yang lebih jelas tentang permasalahan yang terjadi pada PT. Quantum Tosan Internasional. Hal ini dilakukan dengan mengamati permasalahan tersebut secara langsung di PT. Quantum Tosan Internasional. Identifikasi masalah meliputi penguraian masalah-masalah yang dihadapi
106
perusahaan saat ini. Masalah tersebutlah yang akan menjadi objek dari penelitian ini.
3.2.3
Studi Pustaka Studi pustaka ini bertujuan untuk dapat membandingkan teori yang ada dengan keadaan aktual di perusahaan serta untuk dapat menguasai teoriteori yang nantinya digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini. Studi pustaka yang digunakan sebagai referensi telah dijabarkan sebelumnya pada Bab 2. Dengan melakukan pengamatan keadaan aktual di lapangan tentang aktivitas dan kondisi pabrik, selanjutnya dapat dibandingkan dengan teori yang ada. Studi pustaka selain membantu untuk menambah pengetahuan ketika melakukan penelitian terhadap permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut, serta dengan sumber – sumber pendukung secara teoritis dapat membantu mengatasi permasalahan, baik sumber yang diperoleh dari literatur, jurnal, internet, maupun laporan penelitian lainnya.
3.2.4
Pembatasan Masalah Karena adanya keterbatasan dari peneliti dan beberapa aspek yang lain dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Untuk itu, maka dilakukan pembatasan terhadap masalah.
107
3.2.5
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian terkait erat dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian merupakan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Dengan menyusun tujuan penelitian, maka penelitian ini dapat lebih terarah dan fokus untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang terjadi .
3.2.6
Pengumpulan Data Dari hasil observasi dan wawancara, maka data yang didapatkan dikumpulkan untuk kemudian dapat diolah. Data yang terkumpul ini yang nantinya akan digunakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Pada penelitian Tugas Akhir ini, data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:
3.2.6.1 Hasil Pencatatan Perusahaan (Historis) Data dari hasil pencatatan perusahaan (historis) terdiri dari: •
Sejarah perusahaan
•
Data historis departemen pemotongan. Dimana
data
historis
ini
terdiri
dari
data
produksi
yang
diklasifikasikan lagi menurut densitas (density), warna, dan ukuran pemotongan, serta hasil pemotongan.
108
3.2.6.2 Wawancara dengan Pihak Perusahaan (Interview) Tahap ini dilakukan dengan melakukan interview dengan kepala pabrik dan pekerja pabrik untuk mengetahui beberapa hal tentang kondisi perusahaan dan produksi. Data dari wawancara tersebut terdiri dari: •
Banyaknya departemen
•
Jenis Produk
•
Jam operasional
•
dan lain-lain
3.2.6.3 Hasil Observasi Langsung di Perusahaan •
Flow Chart untuk semua jenis produk.
•
Rancangan Sistem Manufaktur yang Sedang Berjalan (layout sekarang).
•
Rancangan layout area kerja untuk tiap departemen.
•
Data waktu untuk setiap step pada semua departemen (waktu siklus). Data waktu ini merupakan tabel yang berisi data waktu penyelesaian produk yang dibagi per elemen kerja.
109
3.2.7
Pengolahan dan Analisa Data
3.2.7.1 Pengolahan Data Setelah selesai mengumpulkan data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data yang dilakukan yaitu sebagai berikut: •
Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Hal yang perlu dilakukan sebelum memulai perhitungan untuk menentukan waktu baku adalah uji keseragaman. Uji keseragaman data dilakukan agar data yang ada dapat dikontrol sehingga tidak adanya anggota dari data tersebut yang menyimpang terlalu jauh. Uji keseragaman data ini dilaksanakan dengan mengaplikasikan peta kontrol (control chart). Dengan menggunakan peta kontrol, maka dapat diidentifikasi apakah ada data yang terlalu ekstrem, yaitu data yang terlalu besar atau terlalu kecil dan jauh menyimpang dari trend rata-ratanya atau tidak melewati dari LB / Lower Bound dan UB / Upper Bound. Data yang terlalu ekstrem ini sewajarnya ditolak / dihilangkan dan tidak dimasukkan dalam perhitungan selanjutnya. Pengujian keseragaman data menggunakan peta kontrol X dengan nilai 2σ , karena tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau nilai z-nya sebesar 2. Hal ini dikarenakan data waktu yang diambil dilakukan langsung di tempat terjadinya proses dengan pengambilan
110
secara random. Sehingga kepercayaan kami bahwa data waktu tersebut mewakili populasi waktu keseluruhan adalah sebesar 95 %. Selain uji keseragaman data, yang harus dipenuhi juga adalah apakah data yang diperoleh dapat dinyatakan cukup atau telah mewakili populasi data secara keseluruhan. Oleh karena terdapat keterbatasan jika data diambil secara populasi, maka digunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel yang diperoleh tersebut haruslah benar-benar dapat merepresentasikan populasi. Agar ketika pengolahan data selanjutnya dilakukan, hasil yang didapatkan dapat benar-benar menjawab permasalahan yang terjadi dalam perusahaan. Jumlah observasi yang seharusnya dilaksanakan (N’) haruslah lebih kecil daripada jumlah observasi yang telah dilakukan (N). Apabila disini kondisi N’>N, maka pengamatan harus ditambah lagi sedemikian rupa sehingga data yang diperoleh kemudian bisa memberikan tingkat keyakinan dan kepercayaan sesuai dengan yang diharapkan.
•
Perhitungan waktu normal dan baku Ketika melakukan pekerjaannya, harus dilakukan pengamatan apakah adanya ketidakwajaran yang ditunjukkan operator dalam bekerja, yang mempengaruhi kecepatan kerja berakibat terlalu singkat
111
atau terlalu panjangnya waktu penyelesaian. Ketidakwajaran ini perlu dinormalkan dengan melakukan penyesuaian. Pada perhitungan waktu normal diperlukan faktor penyesuaian, dimana faktor penyesuaian yang
digunakan
adalah
penyesuaian
menurut
Westinghouse.
Digunakannya Westinghouse didalam perhitungan ini, karena faktorfaktor yang diperhitungkan dalam Westinghouse (keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi) merupakan hal-hal yang berpengaruh pada saat operator bekerja. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dari perhitungan penyesuaian tersebut, yaitu waktu normal, digunakan untuk menghitung waktu baku. Perhitungan ini diperlukan karena dalam melakukan pekerjaanya, operator tidak dapat bekerja secara-menerus tanpa adanya interupsi, dibutuhkan waktu untuk kebutuhan khusus dan hal-hal lain yang menyebabkan terhentinya kerja. Diperlukannya faktor kelonggaran agar dapat menunjukkan waktu yang wajar oleh seorang pekerja yang normal untuk menyelesaikan pekerjaannya.
•
Pengelompokkan Data Dengan produk perusahaan yang sangat bervariasi, maka perlu dilakukan
pengelompokkan
data.
Hal
ini
dimaksudkan
agar
pengolahan data selanjutnya dapat lebih fokus pada jenis produk yang
112
lebih banyak diminta / diproduksi. Untuk mengetahui jenis produk yang akan difokuskan tersebut maka digunakan metode ABC.
•
Perhitungan Output Standard dan Waktu Takt Tahap selanjutnya adalah menghitung dan membandingkan antara output standard dan waktu takt, maka dapat diketahui bagaimanakah kondisi pada tiap proses. Apakah perusahaan telah mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Perhitungan waktu takt tersebutlah yang nantinya akan digunakan sebagai patokan untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan yang terjadi.
•
Usulan Pemecahan Masalah Lembur Dari permasalahan lembur yang dihadapi oleh perusahaan, dapat diberikan beberapa solusi untuk mengatasinya. Antara lain, menambah shift kerja dengan menggunakan operator yang berbeda, menambah jumlah mesin produksi, atau bisa dengan cara mengurangi pemborosan-pemborosan yang ada di dalam sistem produksi. Dan cara yang akan dipakai disini adalah dengan cara yang ketiga (mengurangi pemborosan yang terjadi) atau dengan konsep berpikir lean. Karena cara ini adalah cara yang paling murah dibandingkan dengan cara-cara yang lain.
113
•
Mengidentifikasi Pemborosan Sepanjang Aliran Proses Hasil perhitungan dari gap (perbedaan) yang terjadi antara output standard dan takt time akan digunakan sebagai tolak ukur identifikasi lebih lanjut terhadap pemborosan yang terjadi. Identifikasi ini akan dibantu dengan menggunakan tools berupa diagram spageti. Disini, akan
digambarkan
langkah-langkah
dari
proses
yang
dinilai
merupakan proses bernilai tambah dan yang tidak bernilai tambah. Sehinggga dengan hal tersebut, maka diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas berkaitan dengan langkah-langkah dari keseluruhan proses yang terjadi pada perusahaan dan kondisi proses produksi tiap departemen.
•
Mengurangi Pemborosan yang Terjadi pada Semua Proses Dari diagram spageti yang telah dibuat, maka dapat diketahui proses yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Proses yang tidak bernilai tambah inilah yang diolah dan dianalisa untuk dapat dilakukan pengurangan terhadap pemborosan yang terjadi. Hal ini juga dilakukan dengan penjabaran terhadap aktivitas-aktivitas yang terjadi pada tiap proses. Sehingga dapat memudahkan untuk melakukan analisa dan menyusun kondisi usulan yang didalamnya pemborosan telah diminimalisasikan. Tahap pengolahan data ini dilakukan untuk
114
tiap departemen yang dimana output standard-nya belum dapat mencapai nilai takt time yang telah ditentukan.
•
Membandingkan Simulasi Percobaan Lembur Antara Kondisi Sekarang dan Kondisi Usulan Setelah mendapatkan hasil atau nilai dari kondisi usulan, nilai tersebut kemudian akan dibandingkan dengan nilai pada kondisi perusahaan sekarang. Adapun nilai tersebut dibandingkan untuk mendapatkan kejadian lembur untuk operator. Simulasi percobaan lembur ini akan menggunakan gantt chart sebagai visualisasinya.
•
Menciptakan Stabilitas Produksi Perbaikan yang telah dilakukan dengan melakukan pengurangan pemborosan-pemborosan yang terjadi, tentunya harus dapat diterapkan dan dipertahankan terus-menerus. Oleh karena itu, perlu adanya upaya agar perusahaan dapat terus menjaga kestabilan proses produksinya. Maka pada tahap ini akan dijelaskan metode-metode yang tepat untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai. Caranya adalah dengan menggunakan
TPM
(preventive
maintenance),
5S
organization), dan SOP (standard operating procedure).
(workplace
115
•
Pengaturan Tata Letak Pabrik Metode
yang
juga
dapat
dilakukan
dalam
mengurangi
pemborosan (mengurangi waktu lembur) adalah dengan melakukan rancang ulang terhadap layout pabrik sekarang. Dengan menjabarkan beberapa kekurangan yang ada pada pabrik layout sekarang, maka dirancang
suatu
layout
yang
dapat
di
dalamnya
telah
diminimalisasikan kelemahan-kelemahan yang ada pada layout sekarang dan tentunya dapat mengurangi pemborosan yang terjadi.
3.2.7.2 Analisa Data Analisa data dilakukan setelah tiap tahap pengolahan data dihasilkan. Hal ini memudahkan dalam memahami hasil dari pengolahan data. Sehingga pemahaman yang telah didapat dari membaca hasil pengolahan data, dapat sinkron pula dengan analisa yang dijabarkan. Penganalisaan data yang dilakukan yaitu sebagai berikut: •
Analisa Hasil Uji Keseragaman dan Kecukupan Data.
•
Analisa Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran pada Setiap Elemen Operasi di WS.
•
Analisa Hasil Pengelompokkan dengan Metode ABC.
•
Analisa Hasil Output Standar dan Waktu Takt.
•
Analisa Pemborosan Yang Terjadi Pada Sepanjang Aliran Proses.
116
•
3.2.8
Analisa Hasil Pengurangan Pemborosan yang Terjadi.
Kesimpulan & Saran Kesimpulan didapatkan dari hasil analisa data yang telah dibuat menurut metode yang digunakan sehingga dharapkan dapat membantu perusahaan jika terdapat kekurangan yang terjadi pada proses produksi aktual. Saran diberikan berdasarkan analisa data dan kesimpulan yang telah dibuat sebagai bahan pertimbangan kepada perusahaan untuk dapat diterapkan.
3.3
Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter
3.3.1
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data perusahaan dan penentuan parameter dilakukan dengan melakukan pencatatan data, metode wawancara dan observasi. Berikut adalah penjelasan dari metode pengumpulan data yang digunakan: a. Pencatatan Data Pencatatan data merupakan proses pencatatan data tertulis yang diberikan oleh perusahaan yaitu berupa data historis pada departemen pemotongan busa untuk bulan Februari 2009. b. Wawancara Wawancara adalah suatu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara bertanya jawab. Untuk kebutuhan
117
pengumpulan data perusahaan, wawancara dilakukan dengan kepala pabrik dan pekerja pabrik untuk mengetahui beberapa hal tentang kondisi perusahaan dan produksi.
c. Observasi Observasi adalah suatu proses pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan
secara
langsung.
Untuk
kebutuhan
pengumpulan data perusahaan, observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses produksi.
Data yang telah dikumpulkan ini dengan beberapa metode diatas selanjutnya digunakan untuk pengolahan data, analisa dan pemecahan masalah.
3.3.2
Penentuan Parameter Penelitian Parameter penelitian adalah data historis pada departemen pemotongan busa bulan Februari 2009 (23 hari).