BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan studi kasus dengan melakukan penelitian terhadap proses implementasi sistem pengelolaan pengetahuan yang dikenal sebagai sistem Innovation Corridor (sistem IC) pada VICO. Secara umum penelitian ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan efektifitas sistem IC dalam perusahaan sehingga dapat lebih mempererat kerjasama antar individu dan antar fungsi serta menghindari terjadinya missing link information pada saat karyawan pensiun dari perusahaan. Tentu saja pada akhirnya diharapkan sistem pengelolaan pengetahuan ini dapat memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan perkembangan perusahaan.
3.1.1 Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes) dan dokumentasi lainnya.
32
33
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Selanjutnya instrumen yang diartikan sebagai alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda, contohnya: angket (questionnaire), daftar cocok (checklist), skala (scale), pedoman wawancara (interview quide atau interview schedule), dll. (Metode & Teknik Menyusun Tesis, Drs. Riduwan M.B.A, p. 97) Berikut ini adalah metode pengumpulan data dan informasi untuk mengetahui tingkat efektifitas dan juga kendala-kendala yang ada dalam pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan perusahaan: 1. Angket (Questionnaire). Merupakan daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden pengguna sistem pengelolaan pengetahuan dengan sampel populasi mulai dari staf hingga pimpinan. Tujuan penyebaran angket ini adalah mencari informasi yang lengkap mengenai kualitas baik dari sisi kegunaan, kemudahan, kepuasan serta pengaruh sistem pengelolaan pengetahuan ini terhadap kinerja penggunanya. Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka akan berbentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kinerja sistem IC dan harapan terhadap sistem IC sedangkan angket tertutup disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya.
34
2. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dan informasi langsung dari sumbernya. Komunikasi langsung dengan pihak-pihak terkait dilakukan untuk mendapatkan data maupun informasi mengenai fungsi, peran serta dampak sistem pengelolaan pengetahuan dalam perusahaan. 3. Observasi atau pengamatan langsung ke objek penelitian dimaksudkan untuk mengetahui dan melihat lebih dekat bagaimana proses kerja sistem pengelolaan pengetahuan pada perusahaan.
3.1.2 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian yang umum dilakukan yaitu: probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling dengan memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang tergolong teknik probability sampling yaitu simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling dan area sampling. Non probability sampling ialah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel.
35
Teknik non probability sampling antara lain sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling. (Metode & Teknik Menyusun Tesis, Drs. Riduwan M.B.A, p. 57) Teknik pengambilan sampling menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat (1998:82) sebagai berikut:
n= Dimana
N N .d 2 + 1
n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d2 = Presisi yang ditetapkan
3.1.3 Skala LIKERT Skala LIKERT digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata seperti Sangat
36
Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju atau Sangat Tidak Setuju. (Metode & Teknik Menyusun Tesis, Drs. Riduwan M.B.A, p. 86)
3.1.4 Metode Analisa data Dalam teknik analisa data, dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
3.1.4.1 Metode Chi Kuadrat Metode Chi Kuadrat (X2) digunakan untuk mengadakan pendekatan (estimate) dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (fo) dengan frekuensi yang diharapkan (fe) dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak. Untuk mengatasi permasalah seperti ini, maka perlu diadakan teknik pengujian yang dinamakan pengujian X2. Metode X2 menggunakan data nominal (dekrit), data tersebut diperoleh dari hasil menghitung. Sedangkan besarnya niali X2 bukan merupakan ukuran derajat hubungan atau perbedaan. Cara menguji X2 pertama buatlah hipotesis berbentuk kalimat tetapkan tingkat signifikansi, hitunglah nilai X2 buatlah kaidah keputusan yaitu jika X2 hitung ≥ X2 tabel, maka tolak Ho aritinya signifikan. Carilah X2 tabel dengan menggunakan Tabel X2 kemudian buatlah perbandingan antara X2 hitung dengan X2 tabel yang terakhir simpulkan.
37
Rumus yang digunakan untuk menghitung X2 yaitu: X 2 =∑
Dimana
( fo − fe) 2 fe 2
fe =
(∑ fk − ∑ fb)
∑T
X2
= nilai chi – kuadrat
fo
= frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
fe
= frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
Σfk = jumlah frekuensi pada kolom Σfb = jumlah frekuensi pada baris ΣT
= jumlah keseluruhan baris atau kolom
3.1.4.2 Tingkat Kesesuaian Kinerja dengan Harapan Hasil kuesioner dapat dikelompokkan ke dalam tiga langkah, yaitu: persiapan, tabulasi, dan penerapan data berdasarkan hasil penelitian. Persiapan adalah mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan lembar kuesioner serta memeriksa kebenaran cara pengisian. Setelah lembar kuesioner diisi oleh responden, selanjutnya adalah melakukan tabulasi hasil kuesioner dengan memberikan nilai (skor) sesuai dengan sistem penilaian kuesioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal lima. Setelah dilakukan tabulasi, langkah selanjutnya adalah melakukan analisa. Analisa pertama bertujuan untuk mengetahui peringkat pertimbangan dalam benak responden dan manajemen. Analisa kedua ditujukan untuk mengetahui tingkat efektivitas sistem pengelolaan pengetahuan dan juga kendala yang dihadapi
38
oleh pengguna dan tingkat kesenjangan antara harapan dengan kinerja sistem tersebut. Untuk mengukur tingkat kesesuaian antara harapan dengan kinerja sistem pengelolaan pengetahuan ini akan dilakukan perhitungan tingkat kesesuaian (%), tingkat kesenjangan (%), skor rata-rata tingkat pertimbangan dan skor rata-rata tingkat kinerja. Adapun rumus yang digunakan adalah (Supranto. 2001. p241) :
x ×100% y
Tk i =
i
i
Keterangan:
Tki = Tingkat kesesuaian setiap item pertanyaan Xi
= Skor kinerja setiap pertanyaan
Yi
= Skor pertimbangan setiap item pertanyaan
Perhitungan tingkat kesenjangan (TSi) dilakukan dengan rumus : TSi = 100% - Tki Sementara untuk menghitung skor rata-rata kepentingan dengan skor ratarata kinerja yang digunakan rumus sebagai berikut :
x= Keterangan :
∑X
i
n
y=
∑Y
i
n
x
= skor rata-rata tingkat kinerja
y
= skor rata-rata tingkat pertimbangan
n
= jumlah responden
39
Selanjutnya dari data tersebut akan diolah lagi dengan menggunakan Chi Kuadrat k Sampel yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, bila datanya berbentuk diskrit atau nominal. Rumus dasar yang digunakan untuk pengujian adalah sama dengan komparatif dua sampel independen (Sugiyono. 1999. p267), yaitu sebagai berikut :
x =∑ 2
Dimana:
∑ ( fo − fh)
2
fh
fo = banyak kasus pada baris dan kolom fh = banyak kasus yang diharapkan pada baris dan kolom ∑ = penjumlahan semua sel
3.1.4.3 Pengolahan Data Hasil Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancara, dapat juga tidak. Instrumen yang digunakan dapat berupa pedoman wawancara maupun check
list. Teknik wawancara ini, dilakukan penulis dan hanya diberlakukan kepada manajemen atau tim inti dari implementasi sistem IC ini dengan harapan dapat mengetahui lebih lanjut hal yang terjadi selama pengembangan dan implementasi sistem IC dalam perusahaan.
40
3.2
Ukuran-Ukuran
Kinerja
Sistem
Pengelolaan
Pengetahuan Sistem pengelolaan pengetahuan yang diimplementasikan dalam perusahaan harus dapat diukur dan dievaluasi efektivitasnya dalam pencapaian tujuan dan juga dampak lebih luas lainnya terhadap bisnis perusahaan. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisa-analisa dan metode pengukuran untuk mengetahui kendala-kendala dalam implementasi sistem pengelolaan pengetahuan, tingkat efektivitas sistem sekaligus juga kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan.
3.2.1 Analisis SWOT Analisis SWOT diperlukan dalam tesis ini yang bertujuan untuk mengetahui apakah sistem IC penting bagi perusahaan dan mampu memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan. Analisa ini terkait dengan hal-hal seperti sumber daya, program-program dan area kunci dalam perusahaan dan tepat dilakukan pada saat awal penentuan dan perencanan strategi. SWOT mencakup penentuan Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (kesempatan) dan Threats (ancaman) yang menyangkut tugas, individu dan organisasi. Keuntungan yang dapat diberikan oleh analisis SWOT: 1. Kemampuan untuk menganalisa dan mengembangkan strategi atau taktik perusahaan secara lebih baik.
41
2. Sebagai dasar untuk menilai kemampuan dan keahlian dasar yang terdapat dalam organisasi. 3. Untuk merangsang seluruh partisipan atau karyawan dalam perusahaan untuk berbagi pengalaman dan terlibat dalam pencapaian strategi dan taktik tersebut. 4. Membantu perencana untuk meminimalkan dampak buruk dari kelemahan yang ada. 5. Meyakinkan bahwa kesempatan dapat dimanfaatkan dan tidak hilang. 6. Mengusahakan berbagai cara untuk menghindari ancaman dan akibatnya terhadap perusahaan. Hasil analisa tersebut akan dipetakan ke dalam bentuk Matrix SWOT. Matrix SWOT adalah matrix yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman ekternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
STRENGTH WEAKNESSES Kekuatan internal Kelemahan internal OPPORTUNITIES Peluang eksternal THREATS Ancaman ekternal
Strategi SO
Strategi WO
Strategi ST
Strategi WT
Tabel 3.1. SWOT Matrix