BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Disain Penelitian
Menurut Malhotra yang diahli bahasakan oleh Soleh Rusyadi Maryam (2009:88) disain penelitian adalah bingkai kerja atau cetak biru untuk melaksanakan proyek penelitian pemasaran. Disain penelitian merinci prosedur penting untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun dan/atau memecahkan masalah penelitian pemasaran. Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih. Ditinjau dari unit analisis yang hendak diteliti, unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu – karyawan. Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Dalam pengertian yang lain, unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/ komponen yang diteliti. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan pokus permasalahannya. Berdasarkan horison waktu dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan jenis studi cross-sectional. Pengertian studi cross-sectional menurut Malhotra yang diahli bahasakan oleh Soleh Rusyadi Maryam (2009:95) adalah rancangan yang paling banyak digunakan dalam riset pemasaran. Rancagan cross – sectional meliputi pengumpulan data mengenai sampel yang telah ditentukan dari elemen populasi hanya satu kali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, Menurut Sugiyono (2013:13) metode kuantitatif, adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
31
32
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode survei. Menurut Rochaety ( 2007 : 15 ) penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada ukuran populasi besar atau kecil, tetapi data yang digunakan adalah dari sampel yang terdapat pada populasi tersebut. Menurut Indriantoro dan Supomo ( 2002 : 152 ) penelitian survei merupakan metode pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi antara peneliti dengan responden. Terdapat dua teknik pengumpulan data dalam metode survei, yaitu wawancara dan kuesioner. Metode analisis yang akan digunakan adalah regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh 1 (satu) variabel bebas terhadap 1 (satu) variabel terikat dan regresi linear berganda untuk mengetahui 3(tiga) variabel bebas terhadap 1(satu) variabel terikat. Secara garis besar, disain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Disain Penelitian Tujuan
Jenis
Metode
Unit
Time
Teknik
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Analisis
Horizon
Analisis
T1
Asosiatif
Survey
Individu -
Cross
Regresi
Karyawan
Sectional
Sederhana
Individu -
Cross
Regresi
Karyawan
Sectional
Sederhana
Individu -
Cross
Regresi
Karyawan
Sectional
Sederhana
Individu -
Cross
Regresi
Karyawan
Sectional
Berganda
T2
T3
T4
Asosiatif
Asosiatif
Asosiatif
Survey
Survey
Survey
Sumber : Hasil olah data peneliti, 2015 Keterangan : T – 1 : Untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan T – 2 : Untuk mengetahui pengaruh penjualan personal terhadap volume penjualan T – 3 : Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap volume penjualan T – 4 : Untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi, penjualan personal dan promosi penjualan secara bersama terhadap volume penjualan
33
3.2
Operasional Variabel
Menurut Narimawati (2010:31) operasionalisasi variabel tentunya diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variable –variabel yang terkait di dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian. Adapun dalam penelitian ini terdapat empat variabel, dimana yang diteliti adalah pengaruh tiga variabel independen yaitu saluran distribusi, penjualan personal dan promosi penjualan terhadap satu variabel dependen yaitu volume penjualan. Menurut Sugiyono (2013:59) variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan pengertian variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Malhotra yang diahli bahasakan oleh Soleh Rusyadi Maryam (2009:298) skala likert adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing – masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulus. Sedangkan menurut, Sardjono dan Julianita (2011:6) menjelaskan bahwa skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial. Dalam suatu penelitian, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel sebagai titik tolak dalam menyusun item-item pernyataan. Jawaban atas pernyataan ini dengan menggunakan skala likert akan memiliki tingkatan dari sangat positif menjadi sangat negatif, antara lain ditunjukkan dengan kata-kata : sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skala likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif diberikan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban netral, skor 4 untuk jawaban setuju, dan skor 5 untuk jawaban sangat setuju. Sedangkan pada pernyataan negatif, diberi skor 1 untuk jawaban sangat setuju, skor 2 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk jawaban netral, skor 4 untuk jawaban tidak setuju, dan skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju. Skala Likert dengan 5 ( lima ) alternatif jawaban adalah yang paling tepat. Dan dalam penelitian ini akan digunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban
34
dengan kode jawaban sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju ( STS ), Tidak Setuju ( TS), Netral/Biasa Saja ( N ), Setuju ( S ) dan Sangat Setuju ( SS ). Adapun bentuk operasionalisasi variabel penelitian dalam penelitian ini dijabarkan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Skala penguk uran
Saluran
1) Kenyamanan Spasial
Distribusi (X1)
a) Saya
menyukai
sistem Likert
distribusi secepat kilat. b) Distribusi produk dengan mengunakan armada sepeda memudahkan
konsumen
untuk membeli produk. c) Rusaknya armada sepeda akan menghambat distribusi produk. d) Lokasi pedagang luper yang berpindah – pindah membuat konsumen sulit menemui. 2) Keragaman Produk
e) Semua jenis produk selalu tersedia pada saat pedagang luper menjual ke konsumen. f) Produk yang saya terima sesuai dengan yang saya pesan ke pabrik.
3) Waktu
g) Truk yang mengirim produk dari pabrik menuju pool dan dari pool menuju depot sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
1–5
35
h) Distribusi produk dengan cara
mengunakan
sepeda
dapat
armada
menghemat
waktu konsumen. Penjualan
1) Selling
Personal (X2)
a) Pedagang luper dibekali Likert 1–5
pengetahuan menjual b) Pedagang luper memiliki kemampuan menjual 2) Communicating
c) Pedagang luper memiliki pengetahuan
tentang
produk. 3) Prospecting
d) Pedagang luper mampu menjalin hubungan dengan calon konsumen.
4) Allocating
e) Pedagang
luper
tahu
kepada siapa dan dimana harus menjual produk. 5) Servicing
f) Pedagang luper memiliki pelayanan yang baik dan ramah
saat
konsumen
membeli produk. g) Pedagang luper mampu menanggapi
keberatan
konsumen dengan baik. Promosi Penjualan (X3)
1) Sampel Contoh
a) Saya menyukai promosi Likert yang
dilakukan
dengan 1 – 5
cara memberikan sampel produk gratis. b) Perusahaan memberikan
hanya sampel
produk gratis pada waktu tertentu.
36
c) Perusahaan
hanya
memberikan
sampel
produk gratis pada jenis produk tertentu. d) Perusahaan
bersedia
memberikan
sampel
produk
kepada
gratis
konsumen
yang
belum
(jika
ada
mencoba
konsumen yang minta). e) Perusahaan selalu bersedia untuk
menjadi
dengan
sponsor
memberikan
sampel produk gratis pada setiap
pihak
(sekolah,universitas,instan si/lainnya)
yang
mengajukan produk gratis. f) Perusahaan telah menjadi sponsor yang baik dalam sebuah
acara
sehingga
dapat menarik konsumen baru. g) Sampel produk gratis yang diberikan perusahaan akan membuat konsumen yang mendapatkannya membeli
untuk
produk
di
kemudian hari h) Konsumen
yang
mendapatkan produk
gratis
sampel akan
37
bercerita mengenai produk yang mereka dapatkan. Volume
1) Saluran Distribusi
Penjualan (Y)
a) Penjualan produk yang dilakukan setiap hari dapat membantu
Likert 1–5
mencapai
target penjualan. 2) Kondisi Pasar
b) Kemampuan
pedagang
luper dalam memilih pasar dapat membuat volume penjualan meningkat. 3) Kondisi
dan
c) Kemampuan pedagang
Kemampuan
luper dalam menjual dapat
Menjual
membuat
volume
penjualan meningkat. 4) Faktor lain
d) Selain memberi sampel produk gratis, perusahaan perlu menambah iklan di televisi dan radio agar volume
penjualan
meningkat. Sumber : Hasil olah data peneliti, 2015
3.3
Jenis dan Sumber Data
Menurut Asep (2005: 168) sumber data pada dasarnya terdiri dari dua sumber: (1) Sumber data primer (primary data) dan (2) Data sekunder (secondary data sources) Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun observasi. Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel – variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet , perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan yang memang mengkhusukan diri untuk menyajikan data
38
sekunder, dan lain – lain. Dalam penelitian ini, sumber data utama adalah primer yang berasal dari survei yang dilakukan dengan wawancara kepada pihak perusahaan dan survei dengan membagikan kuesioner kepada responden di CV. Cita Nasional.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2010:265), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen diperlukan agar pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan metode survei untuk mengumpulkan data primer secara langsung dari responden. Adapun dalam metode survei, terdapat dua jenis teknik yaitu kuesioner dan wawancara. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti, mencakup : 1) Wawancara Menurut Sugiyono (2013:194) wawancara
digunakan sebagai
teknik
pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada bapak Rudi selaku direktur dan bapak Ikhwan selaku manajer pemasaran guna mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan, fenomena masalah (gap) yang sedang terjadi, perkembangan perusahaan, dan lainnya. 2) Kuesioner: Menurut Sugiyono (2013:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan dalam bentuk hard copy dan ditujukan kepada manajemen kantor pusat, koordinator area, asisten koordinator area dan group leader CV. Cita Nasional. 3) Tinjauan Pustaka: Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori. Peneliti menelaah berbagai
39
sumber data yang terkait dengan tujuan penelitian melalui tinjauan pustaka pada data perusahaan, buku, jurnal dan hasil penelitian yang terkait.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel
3.5.1 Populasi Menurut Sugiyono (2013:115) populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Karena keterbatasan waku dan tenaga, dalam penelitian ini peneliti membatasi populasi pada manajemen kantor pusat (direktur, manajer dan staf), koordinator area, asisten koordinator dan group leader yang berjumlah 106 orang.
3.5.2 Sampel Menurut Sugiyono (2013:116) sampel adalah bagian dari jumlah karateristik yang dimiliki oleh populasi, apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil harus betul – betul representatif (mewakili). Dalam menentukan jumlah sampel, maka peneliti menggunakan Rumus Taro Yamane dalam Sarjono dan Julianita ( 2011:30), yaitu sebagai berikut :
Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d2 = presisi yang diterapkan (tingkat kesalahan) Dengan tingkat presisi sebanyak 5%, maka angka populasi dimasukkan ke dalam rumus, sebagai berikut : n=
_____106_____ 106 (0,05)2 + 1
n = 83,79
40
Dari perhitungan rumus Taro Yamane, didapatkan sampel dengan jumlah 83,79 atau dibulatkan menjadi 84 responden. Jumlah sampel inilah yang akan dijadikan sumber penelitian bagi peneliti. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan simple random sampling. Menurut Sarjono dan Julianita (2011:23) Probability Sampling merupakan sebuah teknik sampling yang memberikan kesempatan ataupun peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan simple random sampling menurut Sarjono dan Julianita (2011:23) adalah cara pengambilan sampel secara acak dari anggota populasi tanpa mempedulikan tingkatan.
3.6
Metode Analisis Tabel 3.3 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian
Metode Analisis Jenis
Teknik Analisis
Penelitian T1
Asosiatif
Regresi sederhana
T2
Asosiatif
Regresi sederhana
T3
Asosiatif
Regresi sederhana
T4
Asosiatif
Regresi Berganda
Sumber : Hasil olah data peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 3.3 tersebut, jika semua data sudah terkumpul maka peneliti akan melakukan analisis data dengan menggunakan beberapa metode antaralain uji validitas dan reliabilitas, dilanjutkan dengan uji normalitas, mentransformasikan data ordinal ke interval, uji asumsi klasik (heterokadatisitas, multikorelasi), analisis korelasi, setelah itu barulah peneliti mengalisis data menggunakan regresi linear sederhana dan linear berganda. Dalam melakukan uji validitas & reliabilitas, uji asumsi klasik (normalitas, hetrokadatisitas, multikorelasi), analisis korelasi, analisis regresi linear sederhana dan linear berganda, peneliti menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service
41
Solution) versi 20. Menurut Priyanti dalam Sarjono dan Julianita (2011:113) SPSS adalah program software yang digunakan untuk mengolah data statistik. Dari berbagai program olah data statistik lainnya, SPSS merupakan program yang paling banyak digunakan.
Berikut adalah penjelasan mengenai metode analisis yang peneliti
gunakan:
1) Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut Sekaran dalam Sarjono dan Julianita (2011:35), mengatakan bahwa validitas merupakan bukti bahwa instrumen, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pertanyaan. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item – item pertanyaan di dalam sebuah kuesioner. Menurut Sarjono dan Julianita (2011: ) Suatu kuesioner dikatakan reliable jika nilai croanbach’ Alpha > 60 dan suatu item pernyataan dikatakan valid jika corrected item – total correlation (r hitung) lebih besar daripada r table. Adapun langkah – langkah uji validitas dan reliabilitas yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mengiput data hasil kuesioner dalam bentuk ordinal ke program SPSS 2. Klik Analyze, kemudian pilih scale dan klik reliability Analysis 3. Masukan semua item pernyataan ke kotak item pernyataan yang ada disebelah kanan dengan cara melakukan doble klik 4. Selanjutnya, klik Statistics, lihat pada bagian descriptivs for, kemudian pilih item, scale, dan scale if item deleted, lalu klik continue maka akan didapat hasil validitas dan reliabilitas pada variabel yang diuji
2) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan antara data yang di miliki peneliti dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data peneliti. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah satu syarat pengujian parametric- test (uji parametrik) adalah harus memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas, apabila data yang di uji peneliti lebih dari 50 (respondennya lebih dari 50) maka peneliti menggunakan Sig. di bagian
42
Kolmogorov – smirnov, jika data yang diuji kurang dari 50 (respondennya kurang dari 50) maka peneliti menggunakan Sig. di bagian Shapiro – Wilk. Dasar pengambilan keputusan peneliti adalah sebagai berikut:s
Jika Sig > 0,05 maka menunjukan data berdistribusi normal
Jika Sig < 0,05 maka menunjukan data tidak berdistibusi normal
Adapun langkah – langkah uji normalitas yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mengiput data rata – rata hasil kuesioner dalam bentuk ordinal ke program SPSS 2. Klik Analyze, lalu pilih descriptive statisics dan klik explore 3. Input variabel yang akan diuji ke kolom dependent list 4. Klik plots, kemudian klik kotak normality plots with tests dan pilih none, lalu klik continue dan ok, maka akan didapat hasil uji normalitas.
3) Transformasi Data Ordinal ke Interval Menurut Riduwan dan kuncoro dalam Sarjono dan Julianita (2011:12) mentransformasikan data interval bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametric, dimana data setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). MSI merupakan metode yang digunakan untuk mentransformasikan data dari ordinal menjadi interval dengan langkah – langkah sebagai berikut: a. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan. b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi. c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi. d. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi berurutan per kolom skor. e. Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. f. Menentukan densitas, tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel Koordinat Kurva Normal Baku. g. Menentukan scale value (skala nilai) dengan menggunakan rumus: NS =
(Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit)
43
(Area Below Upper limit) – (Area Below Lower Limit) h. Tentukan nilai transformasi (skala akhir) dengan rumus: Y = NS + [ 1 + (𝑁𝑆𝑚𝑖𝑛 ) ] 4) Uji Heterokedatisitas Menurut Wijaya dalam Sarjono dan Julianita (2011:66) menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan/observasi. Jika varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka di sebut homokedatisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedatisitas dalam model, atau dengan perkataan lain tidak terjadi heterokedatisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedatisitas, yaitu dengan melihat scatterplot serta melalui/menggunakan uji gletjer, uji park, dan uji white. Uji heterokedatisitas yang paling sering digunakan adalah uji scatterplot. Dalam skripsi ini peneliti akan menggunakan scatterplot pada uji hteterokedatisitas, dasar pengambillan keputusannya adalah jika terlihat titik – titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau di bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedatisitas. Adapun langkah – langkah uji heterokedatisitas yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mengiput data rata – rata hasil kuesioner dalam bentuk interval ke program SPSS 2. Klik Analyze, pilih regression, dan klik linear 3. Pindahkan variabel independen ke kotak independen dan variabel dependen ke kotak dependen 4. Klik plots, kemudian masukan pilihan SRESID ke kotak Ydan ZPRED ke kotak X. 5. Klik continue lalu ok, maka akan didapat hasil dari uji heterokedatisitas dalam bentuk scatterplot.
5) Uji Multikorelasi Uji multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variable bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolineralitas) atau tidak. Multikorelasi merupakan korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi
44
pada hubungan di antara variable bebas. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen (variabel bebas) lebih dari satu. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikorelasi adalah sebagai berikut:
Jika nilai VIF > 10 maka menunjukan terjadi gejala multikorelasi di antara
variabel bebas
Jika nilai VIF < 10 , maka menunjukan tidak terjadi gejala multikorelasi di
antara variabel bebas Adapun langkah – langkah uji multikorelasi yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mengiput data variabel X1, X2, X3 dan Y dalam bentuk interval ke program SPSS 2. Pilih Analyze lalu klik Regression, dan klik linear 3. Input variabel X1, X2, X3 ke kotak independent, dan variabel Y ke kotak dependent. 4. Pilih statistics, lalu pilih collinearity diagnostics, pilih continue dan klik ok, maka akan diapat hasil uji multikorelasi.
6) Analisis Korelasi Analisis ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Dasar pengambilan keputusan pada analisis korelasi adalah sebagai berikut:
Sig ≥ 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak ada Hubungan
Sig ≤ 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya ada hubungan
Adapun langkah – langkah dalam analisis korelasi yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mengiput rata – rata data variabel X1, X2, X3 dan Y dalam bentuk interval ke program SPSS 2. Pilih menu Analyze. lalu klik correlate, kemudian pilih bivariate 3. Pindahkan variabel X1, X2, X3 dan Y ke kotak sebelah kanan, dan pilih one – tailed (untuk uji satu sisi) 4. Klik option, lalu pilih exclude cases pairise, kemudian klik continue lalu ok., maka akan didapat hasil analisis korelasi.
45
7) Analisis Regresi Sederhana Menurut Sarjono dan Julianita (2011:91) analisis regresi merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk mengukur pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y) maka dinamakan analisis regresi linear sederhana (simple linear regression – ed) yang dirumuskan: Y = a + bx Di mana nilai a merupakan konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk variable x. Dasar pengambilan keputusan pada regresi sederhana adalah sebagai berikut:
Sig ≥ 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak berpengaruh
Sig ≤ 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya berpengaruh
Adapun langkah – langkah dalam analisis regresi sederhana yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Mengiput rata – rata data variabel X1/ X2/ X3 dan Y dalam bentuk interval ke program SPSS
2.
Pilih menu Analyze lalu klik Regression. Kemudian, klik linear
3.
Klik Statistics dan pilih Estimates, model fit, dan descriptive
4.
Klik continue, selanjutnya pilih plots, kemudian input pilihan dependent ke kotak Y dan ADJPRED ke kotak X, lalu pilih standardized residual plots, klik histogram dan normal probability plot
5.
Klik continue dilanjutkan dengan save. Lalu, pilih unstandardized pada predicted values.
6.
Klik options, lalu pada stepping method criteria, pilih use probability of F dan input pada “kotak” entry:0.05. Kemudian, pilih include constant in equation dan exclude cases listwise.
7.
Klik Ok, maka akan didapat hasil analisis regresi sederhana
8) Analisis Regresi Berganda Menurut Sarjono dan Julianita (2011:90) jika pengukuran pengaruh melibatkan dua atau lebih variable bebas (X1,X2,X3 dan seterusnya) dan satu variabel terikat (Y) maka dinamakan analisis regresi berganda/majemuk (multiple regression – ed.) yang dirumuskan Y = a + b1X1 +b2X2 +……… bnXn
46
Di mana Y adalah variabel terikat, a adalah konstanta, dan b adalah koefisien regresi pada masing – masing variabel bebas. Menurut Sekaran dalam Sarjono dan Julianita (2011:91), analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh silmutan dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang berskala interval. Dasar pengambilan keputusan pada regresi berganda adalah sebagai berikut : Sig ≥ 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak berpengaruh Sig ≤ 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya berpengaruh Adapun langkah – langkah dalam analisis regresi berganda yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Mengiput rata – rata data variabel X, X2, X3 dan Y dalam bentuk interval ke program SPSS
2.
Pilih menu Analyze lalu klik Regression. Kemudian, klik linear
3.
Klik Statistics dan pilih Estimates, model fit, dan descriptive
4.
Klik continue, selanjutnya pilih plots, kemudian input pilihan dependent ke kotak Y dan ADJPRED ke kotak X, lalu pilih standardized residual plots, klik histogram dan normal probability plot
5.
Klik continue dilanjutkan dengan save. Lalu, pilih unstandardized pada predicted values.
6.
Klik options, lalu pada stepping method criteria, pilih use probability of F dan input pada “kotak” entry:0.05. Kemudian, pilih include constant in equation dan exclude cases listwise.
7.
3.7
klik ok., maka akan didapat hasil analisis regresi berganda
Rancangan Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel independen dan 1 (satu) variabel
dependen, dalam penelitian ini, digunakan derajat kepercayaan 95%, atau α = 5% ( 0,05). Dasar pengambilan keputusan berdasarkan Sig, antara lain : Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima,Ha ditolak atau pengaruhnya tidak signifikan. Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak,Ha diterima atau pengaruhnya signifikan.
Adapun hipotesis yang dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:
47
Hipotesis 1 : H0 =
Tidak ada pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan
Ha =
Ada pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan
Hipotesis 2 : H0 =
Tidak ada pengaruh penjualan personal terhadap volume penjualan
Ha =
Ada pengaruh penjualan personal terhadap volume penjualan
Hipotesis 3 : H0 =
Tidak ada pengaruh promosi penjualan terhadap volume penjualan
Ha =
Ada pengaruh promosi penjualan terhadap volume penjualan
Hipotesis 4 : H0 =
Tidak ada pengaruh secara bersama saluran distribusi, penjualan personal dan promosi penjualan terhadap volume penjualan
Ha =
Ada pengaruh secara bersama (simultan) saluran distribusi, penjualan personal dan promosi penjualan terhadap volume penjualan
48