BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Diagram Alir Penelitian Berikut ini adalah diagram alir penelitian yang merupakan pengembangan diagram alir dari (Sekaran, 2008, pp.117). Diagram alir ini menggambarkan proses penelitian yang dilakukan di PT. Dragon Computer & Communication. Mulai Tempat Penelitian PT Dragon Computer & Communication Pendahuluan • •
Observasi lapangan Wawancara dengan pihak perusahaan
Identifikasi Masalah •
Evaluasi kinerja SAP Business One berdasarkan kepuasan user
StudiPustaka • • •
•
Konsep sistem informasi dan ERP SAP Business One Teori pengukuran kinerja o Importance Performance Analysis (IPA) o Gap Analysis Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
A Sumber:Sekaran, 2008, pp.117
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
13
14
A
Pengumpulan Data • •
Gambaran umum SAP Business One dalam perusahaan Pembagian kuesioner berdasarkan 4 kriteria UTAUT
•
Data cukup? Uji validitas (IBM SPSS 20) Uji reliabilitas (IBM SPSS 20)
Pengolahan Data • • •
Uji model (Lisrel 8.72) Uji korelasi dan regresi (IBM SPSS 20) Mengukur kesenjangan data dengan metode Gap Analysis Ya Membuat grafik Importance Performance Analysis (IPA)
•
Analisa dan Pembahasan • • •
Analisa regresi Analisa hasil kesenjangan (gap) antara ekspektasi user dan kinerja SAP Analisa grafik IPA Kesimpulan dan Saran Selesai
Sumber:Sekaran, 2008, pp.117
Gambar 3.2
Diagram Alir Penelitian (Lanjutan)
Tidak
15
3.2
Langkah-langkah Penelitian Berikut ini merupakan penjabaran dari langkah-langkah pelaksanaan penelitian yang tertera dalam diagram alir: 3.2.1
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan distribusi bernama PT. Dragon Computer & Communication yang kemudian disebut sebagai PT. Dragon. PT. Dragon adalah distributor utama produk laptop dengan brand ACER. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Gunung Sahari Raya 1, Mangga Dua Square Blok E8, Jakarta Utara. 3.2.2
Pendahuluan Langkah awal dari penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pihak perusahaan dan observasi. Wawancara awal dilakukan kepada pihak perusahaan yaitu bagian HRD dengan Bapak Prasetyo selaku Manager HRD. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada Bapak Ilsan selaku Staf Divisi Accounting yang banyak memberikan kontribusi dalam penerapan SAP Business One dalam perusahaan. Observasi dan wawancara ini dilakukan dengan tujuan mengetahui proses bisnis dan kondisi perusahaan saat ini. Observasi dan wawancara ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai sejarah perusahaan, proses bisnis divisi-divisi yang ada, dan sistem kerja SAP Business One yang diterapkan dalam perusahaan. 3.2.3
Identifikasi Masalah PT. Dragon saat ini telah menerapkan SAP Business One dalam operasional perusahaannya. Dalam menerapkan SAP Business One, perusahaan telah mengeluarkan investasi yang besar. Untuk menghasilkan sebuah implementasi yang sukses, maka penting bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem ditinjau dari kepuasan user sebagai salah satu faktor yang sangat berperan dalam kesuksesan sebuah implementasi sistem. Dengan melihat hal tersebut, maka masalah yang diidentifikasi adalah evaluasi terhadap kinerja SAP Business One berdasarkan kepuasan user. 3.2.4
Studi Pustaka Langkah selanjutnya adalah melakukan studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui teori dan metode yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu : • Konsep sistem informasi dan ERP (Buku atau jurnal: Special Edition Using SAP R/3, ERP Demystified, Introduction to Information Systems: Pengantar Sistem Informasi, dan lain-lain) • SAP Business One (Buku atau jurnal: Introduction to Information Systems: Supporting and Transforming Business) • Teori Pengukuran Kinerja o Importance Performance Analysis (IPA) (Buku atau jurnal: Importance-Performance Analysis. Journal of Marketing) o Gap Analysis (Buku atau jurnal: Services Marketing: Concepts, Strategies, & Cases) • Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) (Buku atau jurnal: User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View)
16
3.2.5
Pengumpulan Data Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Dragon Computer & Communication. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah user yang menggunakan SAP secara aktif. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah 20 user. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan mengambil sample yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Pengambilan data dengan kuesioner dilakukan dengan pembagian kuesioner kepada sampel. Daftar pertanyaan pada kuesioner akan didasarkan pada variabelvariabel yang terdapat pada model UTAUT. Pertanyaan ini diadopsi dari Venkatesh (2003) dan Davis (1989). Hal ini dilakukan untuk mengetahui harapan user terhadap sistem dan kinerja sistem sebenarnya sehingga dapat diketahui tingkat kesenjangan dan kesesuaian antara kinerja SAP dan harapan user dalam perusahaan. Pengisian kuesioner didasarkan pada skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap yang menyatakan persetujuan dan ketidaksetujuan responden terhadap suatu subjek, objek ataupun kejadian tertentu. Skala likert terdiri atas lima angka penelitian. Nilai 1 pada kuesioner untuk kriteria “Harapan” memiliki pernyataan “Sangat Tidak Tinggi (STT)”. Nilai 2 memiliki pernyataan “Tidak Tinggi (TT)”. Nilai 3 memiliki pernyataan “Ragu-ragu (R)”. Nilai 4 memiliki pernyataan “Tinggi (T)”. Dan nilai 5 memiliki pernyataan “Sangat Tinggi (ST)”. Nilai 1 pada kuesioner untuk kriteria “Kinerja” memiliki pernyataan “Sangat Tidak Setuju (STS)”. Nilai 2 memiliki pernyataan “Tidak Setuju (TS)”. Nilai 3 memiliki pernyataan“Ragu-ragu (R)”. Nilai 4 memiliki pernyataan “Setuju (S)”. Dan nilai 5 memiliki pernyataan “Sangat Setuju (SS)”.
Metode pengambilan data dengan wawancara dan observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai sistem SAP yang diterapkan pada perusahaan. Metode wawancara juga dilakukan untuk menanyakan kepada user secara langsung mengenai sistem yang digunakan. 3.2.6
Uji Validitas dan Realibilitas Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan sejauh mana sebuah instrument pengukur dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur (Santosa dan Ashari, 2005, pp. 247). Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu menjelaskan dan mengukur kerangka dari penelitian. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS 20. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika memiliki nilai Pearson Correlation ≥ r tabel untuk n =20 yaitu 0.444. Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat konsistensi alat ukur dalam mengukur hal yang sama. Untuk pengujian ini dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS 20. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha ≥ 0.6 (Santosa dan Ashari, 2005, p. 251). 3.2.7
Pengolahan Data
17
Setelah dilakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji model, uji korelasi dan regresi data, Gap Analysis dan Importance Performance Analysis (IPA). Uji model pengukuran dilakukan dengan metode Structural Equation Modeling. Software yang digunakan adalah LISREL 8.72. Uji ini dilakukan untuk mengetahui validitas model dan kecocokan model penelitian yang dirancang. Uji model pengukuran bertujuan untuk mengetahui apakah suatu indikator dapat menggambarkan variabel laten. Model struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada di antara variabel-variabel laten. Uji korelasi data digunakan untuk melihat adanya hubungan antar variabel. Uji ini dilakukan melalui software IBM SPSS 20 dengan melihat nilai Pearson Correlation antara variabel terkait. Apabila nilai Pearson Correlation yang diperoleh ≥ r tabel dan nilai sig. ≤ α (5%), maka keputusan yang diambil adalah menolak H0 dan menerima H1. (Sarwono dan Budiono, 2012, pp. 136). Adapun hipotesis yang terkait pada uji korelasi data adalah sebagai berikut. Hipotesa 1 H0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel Performance Expectancy dan Behavioral Intention. H1 : Terdapat hubungan antara variabel Performance Expectancy dan Behavioral Intention. Hipotesa 2 H0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel Effort Expectancy dan Behavioral Intention. H1 : Terdapat hubungan antara variabel Effort Expectancy dan Behavioral Intention. Hipotesa 3 H0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel Social Influence dan Behavioral Intention. H1 : Terdapat hubungan antara variabel Social Influence dan Behavioral Intention. Hipotesa 4 H0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel Facilitating Conditions dan Use Behavior. H1 : Terdapat hubungan antara variabel Facilitating Conditions dan Use Behavior. Hipotesa 5 H0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel Behavioral Intention dan Use Behavior. H1 : Terdapat hubungan antara variabel Behavioral Intention dan Use Behavior. Uji regresi data digunakan untuk melihat adanya pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Untuk uji regresi secara parsial dilakukan uji t. Dimana nilai t hitung ≥ t tabel dengan sig. ≤ α (5%) (Sarwono dan Budiono, 2012, pp. 167). Sedangkan untuk uji regresi secara keseluruhan dilakukan uji F. Nilai F hitung ≥ F tabel dengan sig. ≤ α (5%) (Sarwono dan Budiono, 2012, pp. 199). Hipotesa 6 H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Performace Expectancy terhadap Behavioral Intention. H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Performace Expectancy terhadap Behavioral Intention. Hipotesa 7
18
H0 :
Tidak terdapat pengaruh antara variabel Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention. H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention. Hipotesa 8 H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Social Influence terhadap Behavioral Intention. H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Social Influence terhadap Behavioral Intention. Hipotesa 9 H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Facilitating Conditions terhadap Use Behavior. H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Facilitating Conditions terhadap Use Behavior. Hipotesa 10 H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Behavioral Intention terhadap Use Behavior. H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Behavioral Intention terhadap Use Behavior. Hipotesa 11 H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Performance Expectation, Effort Expectation dan Social Influence terhadap Behavioral Intention. H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Performance Expectation, Effort Expectation dan Social Influence terhadap Behavioral Intention. Hipotesa 12 H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Facilitating Conditions dan Behavioral Intention terhadap Use Behavior. H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Facilitating Conditions dan Behavioral Intention terhadap Use Behavior. Gap Analysis bertujuan untuk melihat kesenjangan antara ekspektasi user dalam perusahaan dengan kinerja dari SAP Business One. IPA dilakukan dengan menghitung skor indeks performance dan indeks importance. Kemudian diplot dalam diagram kartesius yang menunjukkan interaksi antara kinerja dan kepentingan. 3.2.8
Analisa dan Pembahasan Data yang telah diolah tersebut, kemudian dianalisa. Analisa tersebut dilakukan terhadap nilai kesenjangan antara ekspektasi dengan kinerja SAP Business One. Setelah itu, dilakukan analisa terhadap grafik IPA untuk mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja sistem tersebut. Selain itu, dalam sub bab ini juga dilihat pengaruh antar variabel berdasarkan uji regresi. 3.2.9
Simpulan dan Saran Dari hasil analisa dan pembahasan, dilakukan penarikan kesimpulan yang menjawab rumusan masalah yang ada. Selain itu, dalam tahap ini diberikan saran yang menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan berupa hal-hal yang harus diperbaiki dan dipertahankan serta strategi-strategi terkait sehingga dapat memberikan kontribusi bagi efektivitas kinerja SAP Business One dalam perusahaan khususnya dalam hal kepuasan user.
19