BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik
berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai suatu tujuan (Noor, 2011). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial atau yang menggunakan rumus-rumus statistik nonparametik. Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel (Ardianto, 2011:47). Metode korelasional atau yang biasa disebut juga dengan metode eksplanatif adalah penelitian untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan atau terdapat hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih, untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya, atau apakah suatu variabel dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lainnya atau tidak. Variabel yang dipilih didasarkan pada teori yang dibangun terlebih dahulu sehingga arah hubungan yang diharapkan dapat diasumsikan. (Ardianto, 2011:50).
3.2
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau caa-cara yang dapat digunakan
dalam penelitian untuk mengumpulkan data, beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian-penelitian, yaitu: Metode penelitian kuantitaf atau kualitatif. Adapun metode penelitian kuantitaf meliputi kuisoner, wawancara, dan dokumentasi. (Kriyantono, 2012 : 95). Pengumpulan data-data tersebut terbagi menjadi dua, yaitu: data primer dan data sekunder.
25
26 1.
Data Primer Data yang dimaksud dengan data primer ialah melalui penyebaran kuisioner atau angket. Kuisoner adalah instrumen utama dalam riset survei, dan kuisioner dan angket berisikan daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, yang akan disebarkan kepada responden, dimana kuisoner atau angket ini adalah angket tertutup yaitu dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset, dan rerponden tinggal memilih jawabam yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya. (Kriyantono, 2012 : 98).
2.
Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui studi kepustakaan, buku-buku jurnal, pedoman-pedoman dari penelitian terdahulu, dan data-data perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini untuk mendukung data primer. (Kriyantono, 2012 : 41)
3.3
Populasi dan sampel 3.3.1
Populasi Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kuantutas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelti untuk dipelajari, dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Populasi atau kumpulan objek riset dapat berupa manusia, organisasi, katakata dan kalimat, simbol-simbol nonverbal, dan sebagainya. (Kriyantono, 2012 : 153). Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah nasabah PT. Bank DKI di cabang BSD pada bulan November, Desember 2013-Januari 2014 (3 bulan), untuk dapat mengukur pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan pembelian oleh nasabahnya di cabang BSD.
3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi dan didalam sebuah penelitian, peneliti tidak harus meneliti seluruh objek atau populasi yang dijadikan pengamatan, peneliti dapat mempelajari dan memprediksi sebagian dari objek tersebut. Sebagian dari
27 keseluruhan objek inilah yang disebut dengan sampel. (Kriyantono, 2012:153). Penentuan ukuran atau jumlah sampel bisa dilakukan dengan penghitungan statistik. Berikut ini adalah cara menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya dengan menggunakan rumus Slovin (Kriyantono, 2012:164) :
n=
N 1+ Ne2
Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir
n=
335 1+ (335×10%2 )
n=
335 1+ 3.35
n=
335 3.36
n = 99, 7 = 100
Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10% (Kriyantono, 2012:164). Pada populasi dalam penelitian ini, batas kesalahan yang ditetapkan adalah sebanyak 10% untuk disesuaikan dengan jumlah populasi yang terbilang
28 cukup besar, agar jumlah sampel yang diteliti tidak terlalu besar untuk menghemat waktu dalam menyelesaikan penelitian ini.
3.3.3 Teknik Sampling Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu sampling purposive. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012 : 77). Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yang dimana periset atau penelitian ini mengambil sumber datanya adalah orang yang masuk dalam kriteria, dan sampling purposive
mempertimbangkan
dengan
cermat
dan
strategis
dalam
menentukan sampel. Sampel purposive yang dipakai dalam penelitian ini adalah mengkriteriakan setiap yang dijadikan responden adalah nasabah PT. Bank DKI itu sendiri. (Dantes, 2012 : 46)
3.4
Jenis Data Dalam membuat penelitian ada beberapa jenis atau tipe riset cara untuk
menganalisi data, yaitu: a) Jenis Eksploratif, yaitu dimana riset ini untuk menggali data, tanpa mengoperasionalisasi konsep atau menguji konsep pada realitas yang diteliti. b) Jenis Deskriptif, yaitu riset yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta dan sifat-sifat populasi objek tertentu. c) Jenis Eksplanatif, yaitu riset yang menghubungkan sebab akibat antara dua atau lebih variabel, periset membutuhkan definisi konsep atau variabel, kerangka konseptual dan kerangka teori dan melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal yaitu hipotesis. Dan jenis riset ini juga dapat disebut sebagai jenis riset korelasional dan komparatif. d) Jenis Evaluatif, yaitu riset yang mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. (Kriyantono, 2012 : 68-70)
29 Dalam penelitian kuantitatif terdapat empat jenis data, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio (Sugiyono, 2012:8). 1. Data nominal atau yang disebut juga dengan data diskrit adalah data yang satu sama lain terpisah, tidak dalam satu garis kontinum, data ini diperoleh dari hasil menghitung atau membilang. 2. Data ordinal merupakan data yang berbentuk peringkat atau ranking, dan antar ranking jaraknya tidak sama. 3. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut. 4. Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut/mutlak. Nol absolut adalah nilai yang betul-betul nol tidak ada apa-apanya.
Penelitian ini menggunakan tipe riset jenis eksplanatif dan juga jenis data interval karena menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, dan kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap instrumen tersebut mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai sangat negatif. (Sugiyono, 2012 : 136). Menurut Cooper dan Schindler (Sugiyono, 2012:8) berbagai skala sikap seperti skala likert ini dikategorikan sebagai skala interval karena memiliki jarak yang sama (sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik). 3.4.1 Skala Pengukuran Skala ialah ukuran majemuk yang terdiri dari beberapa butiran (item) yang memiliki struktur empiris atau logis.
(Ardianto, 2011). Skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert merupakan teknik mengukur sikap dimana subjek diminta untuk mengindikasi tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing
pertanyaan.
Jawaban
setiap
item
instrumen
yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat postif sampai
30 sangat negative yang dapat berupa kata-kata antara lain: (Sugiyono, 2004 : 86). 1.
Sangat Setuju
1. Selalu
2.
Setuju
2. Sering
3.
Ragu-ragu
3. Kadang-kadang
4.
Tidak setuju
4. Hampir tidak pernah
5.
Sangat tidak setuju
5. Tidak pernah
Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: 1. Sangat setuju/selalu diberi skor
5
2. Setuju/sering diberi skor
4
3. Ragu-ragu/kadang-kadang diberi skor
3
4. Tidak setuju /hampir tidak pernah diberi skor
2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor
1
Table 3.1 Skala Likert
3.5
Pernyataan
Skala Likert
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Uji Keabsahan Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel, dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
31 diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012) 3.5.1 Uji Validitas Validitas
menunjukkan
derajat
ketepatan
antara
data
yang
sesungguhnya terjadi pada ojek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2004) Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuisioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrument akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang disusun sudah valid, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor tiap-tiap pertanyaan dengan skor total. Rumus yang dipakai adalah rumus Product Moment (Noor, 2012:128), sebagai berikut:
rxy =
n∑ XY − ( ∑ X )( ∑ Y ) { n ∑ X −( ∑ X )2 }{ n ∑ Y 2 − ( ∑ Y )2 } 2
Keterangan : n
= Jumlah responden
X = Skor total yang diperoleh dari seluruh item variabel X Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item variabel Y Cara menentukan valid atau tidaknya adalah dengan melihat pada hasil r hitung. Jika r hitung > r tabel, maka item dinyatakan valid (Priyatno, 2012:120).
32 3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas menunjukkan kemantapan atau konsistensi hasil pengukuran. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas yaitu rumus Cronbach's Alpha (Noor, 2012:131), sebagai berikut : 2 k ∑ σ r = 1= 2 ii k − 1 σ 1
σ2 =
∑X
2 2 −(∑ X ) n n
Keterangan : rii
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir pertanyaan
∑ σ 2 = Jumlah butir pertanyaan
σ1
= Varians total
n
= Jumlah responden
2
Suatu
instrumen dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitas
minimal 0,6. Jika nilai alpha>0,06 dinyatakan reliabel. (Sugiyono, 2012 : 184) 3.5.3 Uji Normalitas Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikansi (α) tertentu (α = 0,05). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas diatas tidak terpenuhi (Noor, 2011).
33 Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tetapi jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili satu populasi (Priyatno, 2012 : 33). Penelitian ini menggunakan KolmogorovSmirnov untuk mengetahui populasi berdistribusi normal atau tidak. 3.6
Teknik Analisis Data 3.6.1 Korelasi Hipotesis asosiatif (hubungan) diuji dengan teknik korelasi. Terdapat berbagai macam teknik korelasi, salah satunya adalah korelasi Pearson Product Moment (r) korelasi rasio (η). Dalam contoh analisis ini, data yang dikorelasikan berbentuk interval, dan dari sumber data yang sama (Sugiyono, 2012). Rumus Korelasi Product Moment :
rxy =
N ∑ XY − ( ∑ X )( ∑ Y ) {N ∑ X 2 − ( ∑ X )}{ N ∑ Y 2 − ( N ∑ Y ) 2 }
Keterangan : ∑X
= … ∑Y= … ∑XY = …∑X2 = … ∑Y2 = … n = …
X
= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y
= Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑X
= Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y
= Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
34 n
= Banyaknya responden
Nilai koefisien korelasi ini (Priyatno, 2013:115) adalah: Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Korelasi 0,0 - 0,199
Hubungan Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
3.6.2 Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi
(Sugiyono, 2012:244) merupakan analisis
selanjutnya setelah analisis korelasi yaitu dengan mengkuadratkan koefisien (R square) yang ditemukan untuk mengetahui persentase pengaruh antar variabel X terhadap Y. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus: KD = r2 x 100% Keterangan: KD
= Koefisien determinasi
r
= Koefisien korelasi
35 3.6.3 Regresi Persamaan regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi variabel dependen bila nilai variable independen dimanipulasi atau dirubah-rubah. Persamaan regresi sederhana dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b X Keterangan: Y
:
Nilai yang diprediksikan
a
:
Konstanta atau bila harga X = 0
b
:
Koefisien regresi
X
:
Nilai variabel independent
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana (Kriyantono, 2012:184), jika terdapat data dari dua variabel yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y, sedangkan nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai. 3.6.4 Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. Signifikan artinya nyata dan dapat digeneralisasikan atau berlaku pada keseluruhan populasi. Cara mengujinya adalah menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2012) :
t=
r n −2 1 − r2
Dimana r
= Koefisien korelasi
t
= Uji statistik
36 Kriteria pengujian hipotesis melalui Uji t: a. Ho diterima, jika thitung < ttabel b. Ha ditolak, jika thitung > ttabel Kriteria pengujian hipotesis berdasar signifikan: a. Ho diterima, jika signifikansi > 0,05 b. Ha ditolak, jika signifikansi < 0,05 3.7
Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel pada penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.3 Operasional Konsep
VARIABEL
INDIKATOR
DESKRIPTOR
ALAT UKUR
Dinamis (dynamic)
Variabel (X)
Bekerjasama
Citra
(corporative)
Perusahaan (Ramadhani, 2011).
1. Sebuah perusahaan yang bervisi baik di bidang perbankan 2. Perusahaan yang terus aktif menggembangkan diri
3. Memberikan kenyamanan dalam berkerjasama 4. Menjaga hubungan baik dengan khalayak 5. BDKI sangat mengutamakan kepentingan nasabah Likert
37
Bisnis (bussiness)
Karakter (character)
Sukses (success)
Menarik Diri (withdrawn
Variabel (Y) Keputusan
Pengenalan
6. Organisasi yang baik dan terstandar 7. Bijaksana dalam menetapkan aturan 8. Pembagian kerja dijalankan dengan baik
9. Memiliki etika kerja yang baik 10. Memiliki reputasi yang baik 11. Memiliki kinerja yang baik
12. Memiliki kemampuan financial yang baik 13. Mampu bersaing dikalangan perbankan
14. Berhati-hati dalam melakukan tindakan dibidang perbankan 15. Menjaga kerahasian nasabah dan perusahaan
1. Sadar akan adanya kebutuhan
Masalah
Pembelian (Kotler& Keller, 2010)
Pencarian Informasi
2. Konsumen akan mencari informasi lebih banyak 3. Adanya perhatian yang kuat terhadap informasi seperti (bacaan, menelpon teman dan mengunjungi toko) perihal kebutuhan dari produk tersebut
38
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Pasca Pembelian
3.8
4. Konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan 5. Mencari manfaat dari produk tersebut 6. Konsumen mengevaluasi masingmasing produk atau membandingkan dengan produk lain
7. Konsumen mengetahui kebutuhannya 8. Konsumen mengambil tindakan untuk membeli produk
9. Konsumen memberikan respon terhadap produk 10. Keputusan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian selanjutnya
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi,
dan harus dibuktikan kebenarannya dan hipotesis juga merupakan pernyataanpernyataan sederhana mengenai suatu harapan tentang hubungan antarvariabel dalam masalah. (Dantes, 2012 : 28) Hipotesis dari penelitian ini dapat dilihat dari yang telah diuraikan diatas, yang mencari pemahaman tentang pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan pembelian. 1. Apakah ada hubungan signifikan antara citra perusahaan terhadap keputusan pembelian nasabah PT. Bank DKI di cabang BSD. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara citra perusahaan PT.Bank DKI terhadap keputusan pembelian.
39 Ha : Ada hubungan yang signifikan antara citra perusahaan PT. Bank DKI terhadap keputusan pembelian. 2. Apakah ada pengaruh dari citra perusahaan terhadap keputusan pembelian nasabah PT. Bank DKI cabang BSD? Ho : Tidak ada pengaruh dari citra perusahaan PT. Bank DKI terhadap keputusan pembelian. Ha : Ada pengaruh dari citra perusahaan PT. Bank DKI terhadap keputusan pembelian.