BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representrasi dari seluru populasi. Riset kuantitatif bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori (Kriyantono, 2010: 55). Dalam penelitian kuantitatif atau positivistik, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat di klasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variable saja. Pola hubungan antara variable yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian. Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Pada penelitian ini paradigma penelitian yang digunakan adalah paradigma sederhana. Paradigma ini terdiri atas satu variable bebas dan terikat. X merupakan variabel bebas (Public Relations) dan Y merupakan variabel terikat (Citra Perusahaan). Hal
ini dapat digambarkan seperti gambar 3.1 berikut : Gambar 3.1 Paradigma Sederhana (Sugiyono, 2013: 42)
X
Y
25
26 3.2 Tipe Jenis Penelitian Tipe jenis penelitian pada penelitian ini adalah jenis eksplanatif. Peneliti menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Peneliti membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori. Peneliti perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilakan dugaan awal (hipotesis) antara variabel satu dengan lainnya. Variabel adalah konsep yang bisa diukur. Kegiatan berteori ini ada dalam kerangka teori. Sering juga disebut pula sebagai jenis riset korelasional dan komparatif (Kriyantono, 2010: 69)
3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pendekatan kuantitatif adalah metode survey. Metode survey merupakan realisasi pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan yang di konstruksi melalui skala likert. Survei merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang ditujukan pada sejumlah besar individu atau kelompok. Dalam survei, fokus perhatian hanya ditujukan pada beberapa variabel saja. Dengan metode survei, peneliti dapat menggambarkan karakteristik tertentu dari suatu populasi, apakah berkenaan dengan sikap, tingkah laku, atau aspek sosial lainnya. Ciri khas dari metode ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner (Elvinaro, 2011: 50). Survey yang dilakukan adalah survey ekspalanatif. Jenis survey ini digunakan bila periset ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Periset tidak sekadar menggambarkan terjadinya fenomena tapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan kata lain, periset ingin menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variable (Kriyantono, 2010: 60). 3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk. Variabel berfungsi sebagai penghubung antara dunia teoritis dengan dunia empiris. Variabel merupakan fenomena dan peristiwa yang dapat diukur atau dimanipulasi dalam proses riset (Kriyantono, 2010: 20). Variable mempunyai jenis yang bermacammacam. Dalam penelitian ini akan menggunakan dua variable yaitu variable bebas (independent variable) dan variable terikat (dependent variable). Berikut penjelasan jenis-jenis variable:
27 a) Variabel Bebas (Independent Variable) Variable bebas adalah variable yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variable lainnya. Variable ini secara sistematis divariasi oleh periset. Variable ini merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable terikat (Dependent Variable). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Public Relations atau yang disebut dengan variabel “X”. b) Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variable yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variable yang mendahuluinya. Variable ini adalah diobservasi dan nilainya diasumsikan tergantung pada efek dari variable bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu Citra Perusahaan PT. Telkomsel atau yang disebut dengan variabel “Y”
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2013: 80). Populasi adalah konsep yang abstrak. Karena itu, populasi harus didefinisikan secara jelas agar anggota dari populasi dapat ditemukan secara cermat. Populasi yang ditentukan dan didefinisikan ini disebut sebagai populasi sasaran (Eriyanto, 2011: 109). Sasaran populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa yang aktif mengikuti magang atau kerja praktek jurusan marketing komunikasi semester 8 Binus University yang berjumlah 412 orang. Target market PT. Telkomsel terbagi pada semua golongan kelas yaitu lower class, medium class serta premium class. Segmen anak muda berpotensi sangat besar dan menjanjikan, menjadi salah satu bidikan Telkomsel. Jumlah pelanggan Telkomsel untuk mahasiswa tergolong cukup besar, alhasil populasi yang digunakan yaitu mahasiswa marketing komunikasi semester 8 Binus University yang merupakan pengguna Telkomsel.
28 3.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili (Sugiyono, 2013: 81). Dalam mengambil sampel akan menggunakan teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat dua teknik sampling yang digunakan yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu probability sampling. Penarikan sampel acak atau probability sampling adalah teknik penarikan sampel yang menggunakan hukum probabilitas, dimana member kesempatan atau peluang yang sama kepada anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel. Anggota populasi terpilih sebagai sampel bukan karena kesengajaan atau subjektivitas peneliti, tetapi benar-benar karena hukum probabilitas (Eriyanto, 2011: 115). Jenis probability sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini, sampelnya adalah pengguna Telkomsel di Binus University khususnya mahasiswa yang aktif mengikuti magang atau kerja praktek jurusan marketing komunikasi semester 8. Untuk menentukan ukuran sampel dari berikut pendekatan statistik menurut Slovin (Kriyantono, 2010: 164) :
n= n=
= 80,46875 sampel (dibulatkan menjadi 81) sampel
29 Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang didapat ditolelir, misalnya 2%, kemudian e ini dikuadratkan. Batasan kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10%. Pada penelitian ini menggunakan kelonggaran ketidaktelitiannya sebesar 10%. 3.6 Teknik pengumpulan data, Jenis dan Sumber Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan data Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yang terdiri dari : 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian dilakukan dengan cara membaca, mencatat, mempelajari buku-buku dan referensi seperti jurnal, internet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis, tentunya mengenai masalah yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat dari penelitian yang dilakukan. 2. Riset lapangan (Field Research) Penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian (data primer) riset lapangan dapat dilakukan dengan teknik : a) Kuesioner (angket) Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan bukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk
dijawabnya.
Kuesioner
merupakan
teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan responden. Kuesioner berisi pertanyaan umum mengenai profil responden dan pertanyaan pokok yang menyangkut tema dan masalah yang diteliti.
30 Penulis memberikan kuesioner kepada pengguna Telkomsel di Binus University khususnya Mahasiswa marketing komunikasi semester 8.
3.6.2 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dilakukan dengan dua cara yaitu: 1.
Data primer : Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti (Sugiyono, 2013). Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga periset merupakan tangan pertama yang memperoleh data tersebut. Data primer dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang akan dibagikan kepada pengguna Telkomsel di Binus University khususnya Mahasiswa yang aktif mengikuti magang atau keja praktek jurusan marketing komunikasi semester 8.
2.
Data sekunder Ada beberapa pengertian data sekunder yang dapat menjadi rujukan untuk digunakan dalam suatu riset yaitu:
a) data sekunder merupakan data publikasi yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan satu riset tertentu saja b) data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri, untuk tujuan yang lain, hal ini mengandung arti bahwa periset hanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk risetnya. c) Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data d) Data sekunder mencakup informasi yang telah dikumpulkan dan hanya mungkin relevan dengan permasalahan yang ada (Sunyoto, 2012).
3.7 Metode Pengumpulan Data a) Kuesioner (angket) Kuesioner merupakan instrument utama dalam riset survey. Kuesioner adalah daftar pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan
31 jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Kriyantono, 2010: 97). Jenis kuesioner atau angket yang digunakan yaitu jenis angket tertutup. Suatu angket tertutup adalah dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh peneliti. Responden memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya. Jumlah pertanyaan kuesioner pada penelitian ini berjumlah 18 pertanyaan. b) Skala Likert Kuesioner yang disebarkan pada penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial, dengan skala likert maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2013: 93). Skala likert merupakan nilai atau penggolongan kedalam angka-angka yang disepakati sebagai skala interval. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat dilihat ditabel 3.1 dan kategori pengukuran data sebagai berikut :
Tabel 3.1 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
32 3.8 Teknis Analisis Data 3.8.1 Analisis Data Kuantitatif Meleong mendefinisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Kriyantono, 2012). Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat. Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel yaitu variabel bebas (Public Relations) dan variabel terikat (citra perusahaan). Analisis
bivariat
memiliki
beberapa
kemungkinan
dari
hubungan
antarvariabel seperti yang dijelaskan berikut ini: •
Simetris
Mempunyai hubungan tetapi keduanya tidak saling mempengaruhi, misalkan perubahan suatu variabel tidak disebabkan karena variabel lainnya. •
Dua variabel mempunyai hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi.
•
Asimetris
Sebuah variabel mengalami perubahan karena dipengaruhi oleh variabel lain atau sebuah variabel mempengaruhi variabel lain. Berdasarkan penjelasan analisis bivariat di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengukur apakah terdapat pengaruh dari variabel Public Relations (X) terhadap variabel citra perusahaan (Y) pada PT. Telkomsel.
3.8.2 Uji Validitas Berkaitan
dengan
pengujian
validitas
menjelaskan
bahwa
validitas
dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument (misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur (Kriyantono, 2010: 143). Dalam bahasa Krippendorf (2004: 313), arti penting validitas ini dikatakan sebagai “kualitas hasil penelitian yang membawa seseorang untuk meyakini bahwa fakta-fakta yang ada tidak dapat ditentang. Ia mengukur apa yang didesain untuk diukur, dan kita menganggap analisis isi valid sejauh inferensinya didasarkan atas
33 dasar pembuktian yang dicapai secara independen. Validitas menjamin bahwa temuan-temuan penelitian harus diambil secara serius dalam mebangun teori-teori ilmiah atau membuat keputusan mengenai masalah-masalah praktis” (Eriyanto, 2011: 259). Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment adalah:
Dimana: rhitung = koefisien korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total ( seluruh item) N
= Jumlah responden
Dasar pengambilan keputusan adalah: •
Jika r
hitung
positif, serta r
hitung>
r
tabel,
maka butir atau variabel tersebut
hitung
negatif, serta r
hitung<
r
tabel,
maka butir atau variabel tersebut
valid. •
Jika r
tidak valid. •
Jika r hitung> rtabel, tetapi bertanda negatif maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
3.8.3 Uji Reliabilitas Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Dengan kata lain, suatu alat ukur yang memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lainnya. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubahubah), dapat diandalkan dan tetap konsisten (Kriyantono, 2012). Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik bila koefisien realibiltas (r11) > 0,6. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur Cronbach’s Alpha, yaitu:
34
r11
= Koefisien reliabilitas instrumen
k
= Jumlah butir pertanyaan = Jumlah varians butir
V2 t
= Varians total
3.8.4 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data pada penelitian ini memiliki distribusi normal atau dengan kata lain sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Uji normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal (Sunyoto, 2009: 104). Metode uji normalitas yang digunakan yaitu melalui pendekatan grafik histogram serta melihat penyebaran data sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of regression standardized residual. Sebagai dasar pengambil keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal. Pada grafik histogram apabila perhitungan data menghasilkan kurva dengan bentuk bel maka data tersebut memiliki distribusi yang normal. Uji normalitas selanjutnya menggunakan uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji “goodness of fit” antar distribusi sampel dan distribusi lainnya yang tujuannya untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. Uji Kolmogorov Smirnov akan dianalisis berdasarkan bantuan program SPSS 20, yaitu: Membuat hipotesis: Ho: Data berdistribusi normal Ha: Data tidak berdistribusi normal Kaidah pengujian: Jika Probablitias (sig.) > 0.05 maka Ho diterima Jika Probablitias (sig.) < 0.05 maka Ho diterima.
35 3.8.5 Uji Korelasi Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel dengan interval lainnya. Teknik ini digunakan tanpa melihat apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel lainnya. Simbol korelasi product moment ditulis dengan huruf “r” (Kriyantono, 2010:175 ). Rumus Korelasi Product Moment adalah:
Keterangan : r = Koefisien Korelasi Pearson Product moment N = Jumlah individu dalam sampel X = Angka mentah untuk variable X Y = Angka mentah untuk variable X Dibawah ini adalah tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r: Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
36 3.8.6 Uji Regresi Regresi dan korelasi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi, belum tentu korelasi dilanjutkan dengan regresi. Analisi regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau hubungan fungsional. (Kriyantono, 2010: 183). Menurut Mustikoweni (Kriyantono, 2012) regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih. Untuk mengetahui apakah kedua variabel mempunyai hubungan sebab akibat atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua variabel tersebut. Uji regresi yang digunakan adalah Regresi Linear Sederhana yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas (Public Relations) berpengaruh pada variabel tak bebas (citra perusahaan). Analisis regresi sederhana di sini akan dianalisis berdasarkan bantuan program SPSS versi 20,yaitu :
Y = a + bX
Keterangan : Y = Variabel tidak bebas X = Variabel bebas a = Nilai intercept (konstan) b = Koefisien regresi •
Untuk mencari koefisien a = Y – Bx
37 •
Untuk mencari koefisien b
3.8.6.1 Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel X terhadap variabel Y (Siregar, 2013: 252). Rumus Koefisien Determinasi: KD = (r)2 x 100%
3.8.6.2 Uji T Uji T dilakukan untuk menguji kevalidan persamaan regresi (Siregar, 2013: 300). Uji T bertujuan untuk mengetahui hipotesis dapat diterima atau ditolak. Berikut hipotesis atau jawaban sementara pada analisi uji T: Ho2: Tidak terdapat pengaruh antara tujuan Public Relations terhadap Citra Perusahaan PT. Telkomsel. Ha2: Terdapat pengaruh antara tujuan Public Relations terhadap Citra Perusahaan PT. Telkomsel. Dibawah ini adalah kaidah pengujian uji T yaitu: Jika, -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima Jika, thitung > ttabel, maka Ho ditolak
3.9 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.
38 Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif (Sugiyono, 2013:64). Pada analisis data yang dilakukan maka akan memberikan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hipotesis dari penelitian ini adalah: Ho1: Tidak terdapat hubungan antara tujuan Public Relations dengan Citra Perusahaan PT. Telkomsel. Ha1: Terdapat hubungan antara tujuan Public Relations dengan Citra Perusahaan PT. Telkomsel. Ho2: Tidak terdapat pengaruh antara tujuan Public Relations terhadap Citra Perusahaan PT. Telkomsel. Ha2: Terdapat pengaruh antara tujuan Public Relations terhadap Citra Perusahaan PT. Telkomsel.
3.10
Operasionalisasi Konsep Operasionalisasi konsep merupakan suatu langkah penelitian, dimana peneliti
menurunkan variable penelitian ke dalam konsep yang memuat indikator-indikator yang lebih rinci dan dapat diukur. Fungsi operasionalisasi konsep ini adalah untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pengukuran. Berikut Operasionalisasi Konsep pada penelitian ini:
Tabel 3.3 Operasionalisasi Konsep Variabel X Variabel
Dimensi
Indikator
Model Skala Pengukuran
Membangun
•
identitas dan citra perusahaan
Menciptakan
identitas
dan Likert
citra perusahaan yang positif. •
Mendukung
kegiatan
komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
39 Variabel
Dimensi
Indikator
Model Skala Pengukuran
Menghadapi Public
•
krisis
Menangani keluhan dan
Likert
menghadapi krisis yang
Relations
terjadi dengan membentuk
(X)
manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image dan damage. Mempromosikan • aspek
Mempromosikan yang
Likert
menyangkut kepentingan
kemasyarakatan.
publik. •
Mendukung kegiatan kampanye sosial.
Tabel 3.4 Operasionalisasi Konsep Variabel Y Variabel
Dimensi
Indikator
Model Skala Pengukuran
Personality
• Keseluruhan karakteristik
Likert
perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang dipercaya, Citra
perusahaan yang mempunyai
Perusahaan (Y)
tanggung jawab sosial. Reputations
•
Merupakan hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain.
Likert
40
Variabel
Dimensi
Indikator
Model Skala Pengukuran
Value
•
Melakukan nilai-nilai dan
Likert
filosofi yang dimiliki suatu perusahaan, termasuk didalamnya kebijakan internal dan interaksi eksternal dengan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan. Corporate Identity
•
Merupakan komponenkomponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan.
Likert