BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. (Rosady Ruslan, 2010:214). Penelitian kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh anggota penonton yang menyukai seni tari, terutama anggota Stamanara. Metodologi penelitian yang meliputi ,metodologi pengumpulan data, sumber data, instrument penelitian, metode analisis data. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk melakukan tes terhadap teori yang sudah ada sebelumnya dan melakukan pembuktian terhadap kebenaran teori tersebut. Penelitian yang akan dilakukan berjenis eksplanatif. Pada penelitian eksplanatif, metode yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kasual antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Kuantitatif eksplanatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu hipotesis. Penelitian eksplanatif dilakukan terhadap sampel dan hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan terhadap populasi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan survey dan yang di gunakan adalah kuesioner. Analisis data pada penelitian ini 46
47
menggunakan analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan regresi sederhana. 3.2
Metode dan Tipe Riset Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Penelitian survey
adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Informasi yang dikumpulkan dari responden menggunakan kuisioner. (Effendi, 2006:3) Tipe riset yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian eksplanatif yang menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan sebab-akibat) antar variabel, melakukan evaluasi, dan mengetahui perbedaan atau komparasi satu atau lebih kelompok (yang dikenai perlakuan dengan yang tidak dikenai perlakuan) atau perbedaan kondisi satu atau lebih kelompok. Penelitian eksplanasi dapat dilakukan untuk menguji hipotesis dengan statistik infrensial (korelasi, regresi, regresi multi variate/path analisis) untuk generalisasi data sampel pada populasi dengan menarik sampel random dari suatu populasi. Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara program Got To Dance yang ditayangkan di StarWorld terhadap minat menari 3.3
Hipotesis Hipotesis adalah praduga ataupun asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara
48
atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan yang sebenarnya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan. Jadi hipotesis disini berupa dugaan-dugaan sementara yang mengarahkan jalannya penelitian dan disebut sebuah kesimpulan yang belum final dan masih memerlukan pembuktian akan kebenarannya. 3.3.1 Hipotesis Penelitian Hipotesis alternatif (Ha) adalah pernyataan operasional dari hipotesis penelitian. Hipotesis nol (H0) mengandung arti tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan.
Bila
hipotesis alternative berdasarkan teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternative berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif. Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka rancangan uji hipotesis yang dibuat merupakan rancangan berdasarkan tujuan tersebut. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi / batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5% = 0,05. Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada pengaruh tayangan Got To Dance di channel Starworld terhadap minat menari khususnya para anggota Stamanara. (Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 ≥ sig], maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan)
49
Hipotesis Nol (H0) Tidak ada pengaruh tayangan Got To Dance di channel Starworld terhadap minat menari khususnya para anggota stamanara. (Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 ≤ sig], maka H0 diterima dan Ha ditolak,artinya signifikan) 3.3.2
Hipotesis Statistik Hipotesis statistik didefinisikan sebagai pernyatan matematis tentang parameter populasi yang akan diuji sejauh mana suatu data sampel mendukung kebenaran dari hipotesis tersebut. Ha: R² > 0 H0: R² < 0
3.4
Populasi dan Sampel Populasi pada prinsipnya adalah semua anggora kelompok manusia,
binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dapat diartikan juga wilayah generalisasi yang terdiri atas/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterlistik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011: 117). Dari definisi di atas peneliti berpendapat bahwa populasi merupakan keseluruhan objek maupun subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditentukan periset kemudian dipelajari serta ditarik suatu kesimpulan terhadap penelitian.
50
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalkan karena keterbatasan dana ,tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu , kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau yang mewakili (Sugiyono,2011 : 118) Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota UKM menari Universitas Bina Nusantara yaitu Stamanara. Penulis menggunakan populasi tersebut karena Stamanara merupakan komunitas menari yang diikuti oleh para mahasiswa yang dapat dikatakan aktif menonton acara reality show maupun competition show televisi terutama mengenai kegemaran mereka yaitu seni tari. Dan karena acara competition show menari jarang sekali ditemukan maka acara Got To Dance UK merupakan acara yang diunggulkan dan menjadi pilihan utama mereka . Dan pada periode 2012 kemarin tercatat 243 orang yang terdaftar pada UKM ini, namun hingga April 2013 yang dapat dikatakan aktif sebanyak 133 orang. Penulis menyebarkan kuisioner kepada para responden yaitu para anggota Stamanara dengan kurun waktu selama 2 minggu. Penulis hadir setiap kali para anggota Stamanara latihan menari yang dilakukan di hall kecil Kampus Syahdan. Terdapat 12 kelompok yang terdiri dari 10 hingga 11 orang setiap kelompoknya. Dengan demikian penulis dapat menyebarkan kuisioner yang dapat diisi langsung oleh para responden yaitu anggota Stamanara Universitas Bina Nusantara.
51
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan adalah Non-Probability
sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel. Jenis pengambilan sampel yang digunakan yaitu Sampling Aksidental. Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemukan pada waktu menentukan sampel cocok dengan yang diperlukan sebagai sumber data. Untuk mendapatkan jumlah sampel yang dimaksudkan maka digunakan rumus. Rakhmat dalam bukunya menulis rumus Taro Yamane yang akan dipakai dalam penelitian ini. (Riduwan, 2004 : 65)
N n = N(d)² + 1
Keterangan : n : Ukuran Sampel N : Ukuran populasi (d)² : Derajat ketelitian (0,5)²
n=
133
133 x 0,0025+ 1
=
133
0,3325+1
= 99,81
52
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tingkat ketelitian 95% , maka besarnya sampel adalah : n = 99,81 dibulatkan menjadi 100 orang 3.6
Teknik Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung ditempat penelitian.
Dalam penelitian ini data penelitian primer yang digunakan dalam penelitian survey, penggunaan kuisioner merupakan hasil yang utama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan sesuai dengan pokok permasalahan. Kuisioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden, yaitu orang yang memberikan jawaban. Dalam penelitian survey, penggunaan kuisioner merupakan hal pokok untuk mengumpulkan data. Kuesioner juga dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup dan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu
53
alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia (Soehartono, 2000 : 65) Terkait dengan penelitian ini, peneliti memberikan pertanyaan tertutup, tujuannya untuk mempermudah menyimpulkan jawaban yang diberikan oleh responden, karena jawaban yang diberikan responden akan dihitung secara statistik untuk memperoleh data. Pertanyaan-pertanyaan tertutup itu disajikan dengan format jawaban skala Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensus Likert (1932). Skala Likert merupakan skala yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai a (absolut). Menurut Sugiyono (2003: 86), Skala Likert digunakan sebagai alat mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan.Dalam Skala Likert, kemungkinan jawaban tidak hanya sekedar ”setuju” dan ”tidak setuju” saja melainkan dibuat dengan lebih banyak kemungkinan jawaban (Rangkuti, 2005: 66). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi reponden terhadap suatu objek (Riduwan, 2002 :12) Melalui skala likert, responden akan diberikan/ disajikan jawaban dalam
bentu
pernyataan
yang
diberi
skor
sebagai
berikut
:
54
SS = Sangat Setuju = 5 S = Setuju = 4 RR = Ragu-ragu = 3 TS = Tidak Setuju = 2 STS = Sangat Tidak Setuju = 1 b.
Data Sekunder Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain (Husein Umar, 2002 :130). Jadi selain mengumpulkan data dengan menggunakan kuisioner, peneliti juga mengumpulkan data melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan menelusuri data-data yang ada didalam buku atau acuan yang terkait dengan topik dan objek penelitian serta situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian.
3.7
Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah
deskriptif analisis dimana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS versi 20.0. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dimana tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
55
Berikut langkah-langkah analisis yang digunakan peneliti secara garis besar. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan realibilitas. Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis korelasi pearson, regresi, dan uji T. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan computer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20.0
3.7.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kevalidan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Dalam penelitian ini, peneliti mencari definisi dan membuat rumusan tentang variabel yang akan diukur berdasarkan pendapat para ahli/ teori di buku lalu disusunlah operasionalisasi konsep. Dari operasionalisasi konsep tersebut, disusun instrumen yang disesuaikan dengan variabel dan operasionalisasi konsep. Setelah
itu didiskusikan apakah instrumen
pertanyaan dalam kuesioner yang dibuat sudah dapat digunakan untuk mengukur pengaruh acara Got To Dance Uk di channel Starworld terhadap minat menari para anggota Stamanara. Peneliti melihat bahwa variabel yang diukur sesuai dengan instrumen yang akan diteliti. Untuk itu peneliti menyimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan perasionalisasi variabel.
56
Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Nitko & Brookhart (2007:38) kevalidan sebuah alat ukur tergantung pada bagaimana hasil tes tersebut diinterprestasikan dan digunakan nilai KMO yang ditampilkan dalam table KMO and Barlett’s test merupakan tingkat kelayakan untuk seluruh variable, nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai KMO yang mendekati 1 bearti bahwa analisis faktor akan dapat memberikan hasil analisis yang interpretable terhadap variable yang dianalisis, sedangkan jika nilai KMO lebih rendah dari 0,6 maka hasil analisis factor tidak cukup informative untuk menjelaskan karakterlistik variabel yang dimiliki. Nilai KMO
Tingkatan Varian
0.90-1.00
Marvellous (Sangat Bermanfaat)
0.80-0.89
Meritorius (Bermanfaat)
0.70-0.79
Middling (Cukup Bermanfaat)
0.60-0.69
Mediocre (Sedang)
0.50-0.59
Miserable (Tidak Bermanfaat)
0.00-0.49
Unacceptable (tidak bisa diterima) Sumber: Kaiser, 1974
57
3.7.2 Reliabilitas Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable), dan tetap (consistent). Kriyantono (2006:43) Berdasarkan definisi di atas peneliti berpendapat bahwa reliabilitas merupakan alat untuk mengukur yang bersifat stabil (tidak berubah), dapat diandalkan dan tetap (konsisten). Uji reliabilitas dilakukan dengan menganalisa jumlah jawaban dari pernyataan pernyataan variabel x
pada kuesioner, sehingga diperoleh
tingkat reliabilitas atau tingkat kepercayaan atas penelitian. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilihat melalui hasil penyebaran kuesioner pada 100 responden yaitu anggota Stamanara Universitas Bina Nusantara, kemudian menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach yang dikutip oleh Simamora ( 2004,190). Semakin kecil kesalahan, semakin reliabel alat pengukur. Sebaliknya,
semakin besar kesalahan pengukur maka semakin tidak
reliabel alat
pengukur tersebut. Untuk uji reliabel instrumen dalam
kuesioner penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach. Standar nilai alpha (α) yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik adalah >0,6.
Jadi, semakin besar nilai alpha (> 0,6), maka
semakin reliabel alat ukur tersebut
58
3.7.3
Korelasi Pearson Analisis ini untuk melihat hubungan dua variabel. Pertama ada
hubungan tetapi sifatnya simestris, yaitu tidak saling mempengaruhi. Kedua, dua variabel itu terdapat hubungan dan saling mempengaruhi. Ketiga, sebuah variabel mempengaruhi variabel lainnya. Adapun untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh dapat diklasifikasikan menurut Sugiyono (2008:183), sebagaimana pada tabel berikut:
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,000 – 1,999
Sangat Rendah
0,200 – 0,399
Rendah
0,400 – 0,599
Sedang
0,600 – 0,799 0,800 – 1,000
Kuat Sangat Kuat
Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1 atau -1
59
c. Jika r = -1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan negatif. d. Jika mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan negatif. e. Jika r=0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan Y f. Jika mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah sekali.
3.7.4 Regresi Berganda Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga dan seterusnya variabel bebas (x, x1, x2……..xn ) namun masih menunjukkan diagram hubungan yang linear. Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih saja ada variabel yang terabaikan. Bentuk umum dari persamaan linear berganda dapat ditulis sebagai berikut: a.
Bentuk stokastik yˆ = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 ……………bkxk + c
b.
Bentuk non stokastik yˆ = a + b1x1 + b2x2 + b3x3……………bkxk
60
Keterangan yˆ
: Variabel terikat (nilai duga y)
a, b1, b2 b3……..bk
: koefisien regresi
x1, x2 x3……..xk
: variabel bebas e
: kesalahan pengganggu
Suatu persamaan garis regresi linear berganda dapat dipakai dalam peramalan dengan terlebih dahulu melakukan pengujian hipotesis terhadap koefisien-koefisien regresi parsialnya. Tujuan ialah mengetahui variabel-variabel bebas yang digunakan itu memiliki pengaruh yang nyata atau tidak terhadap y tersebut. Variabel bebas x1 dan x2 disebut memiliki pengaruh yang nyata apabila dalam pengujian hipotesis koefisien parsialnya H0 : B1 = B2 = 0 ditolak atau H1 : B1 ≠ B2 ≠ 0 diterima, khususnya pada taraf nyata 1% Kelebihan peramalan y dengan menggunakan regresi linear berganda adalah dapat diketahui besarnya pengaruh secara kuantitatif setiap variabel bebas (x1 atau x2) apabila pengaruh variabelnya dianggap konstan. Misalnya sebuah persamaan regresi berganda
y = a + b1x1 + b2x2 Keterangan : y
: Minat menari
x1 : Isi Media
61
x2 : Aksesbilitas Media b1 : Pengaruh x1 terhadap y jika x2 konstan b2 : Pengaruh x2 terhadap y jika x1 konstan
3.7.4.1 Koefisien Determinan (R²) Terdapat beberapa notasi penting dalam analisis multi regresi linier. Yang pertama adalah nilai koefisien determinasi (R2). Nilai ini dipakai untuk menguji apakah variabel dependent bergantung secara linier terhadap variabel independent. Nilai koefisien ini diperoleh dengan rumus: R2 =
SS SS
regresi Total
atau R 2 =
SS
− SS resido ………………..(2.5) SS total
total
dimana : SS regresi = Jumlah kuadrat (sum of square) regresi SS Residu = Jumlah kuadrat error atau residu SS Total = SS regresi + RR Residu
Nilai R2 yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variansi data variabel dapat diterangkan linier oleh variabel independen. Akan tetapi nilai R2 yang mendekati 0 bukan berarti bahwa variabel dependent tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen, melainkan hubungan antara variabel dependent dan variabel independen tidak merupakan hubungan linier. Nilai R2 ini perlu disesuaikan karena model persamaanya biasanya tidak menggambarkan populasi sesungguhnya. Nilai R2 yang telah
62
disesuaikan ini disebut R2 adjusted, yang dinilai lebih mencerminkan kecocokan model terhadap dunia nyata yang diwakilinya. Nilai R2 adjusted diperoleh dari rumus :
Rα2 = R 2 −
k (1 − R 2 ) N − k − 1 ………………………..(2.6)
dimana : Rα2 = Koefisien deteminasi yang sudah disesuaikan (R2 adjusted) K = Banyaknya variabel independen dalam pasangan regresi N = Ukuran sampel Nilai R2 dapat juga dikatakan sesuai nilai yang menggambarkan persentase dari keseluruhan variabelnya yang dapat menjelaskan variabel dependent.
3.7.4.2 Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05 (Dwi Priyatno, 2008: 82). Dasar Pengambilan Keputusan Jika probalitasnya (nilai sig) > 0.05 atau F hitung < F tabel maka H0 tidak ditolak Jika probalitasnya (nilai sig) < 0.05 atau F hitung > F tabel maka H0 ditolak
63
3.7.4.3 Uji Hipotesis dengan Uji T Setelah didapat persamaan regresi, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan uji hipotesis dengan uji t, yaitu untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), yaitu apakah variabel independen X berpengaruh secara nyata atau tidak. H0: Tidak adanya pengaruh program Got To Dance UK terhadap minat menari Ha: Adanya pengaruh program Got To Dance UK terhadap minat menari Pengambilan Keputusan
Jika –ttabel
ttabel maka H0 ditolak t tabel
3.8 1.
dilihat dengan derajat bebas = n – k
Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian Kemungkinan adanya perbedaan persepsi antara responden dan peneliti
pada saat pengisian kuesioner. 2.
Adanya kemungkinan interpretasi yang kurang tepat oleh responden
karena pemilihan kata yang kurang tepat oleh peneliti pada saat menyusun instrumen penelitian. 3.
Ketidakjujuran responden dalam menjawab kuesioner yang diajukan
peneliti. 4. Instrumen pengukuran variabel tidak menggunakan essay tetapi dibatasi soal yang berbentuk, yakni pertanyaan – pertanyaan yang dijawab
64
dalam alternatif jawaban yang telah tersedia, dengan mempertimbangkan indikator – indikator yang ada pada variabel – variabel penelitian.