BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian Menurut Syofian Siregar (2012: 100), penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian biasanya meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati untuk menemtukan apakah cocok dengan hipotesis. Metode penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivisme karena berlandaskan pada filsafat positivistik. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka – angka dan analisis dengan menggunakan statistik. Filsaafat positivistik memandang realitas / gejala / fenomena dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian dapat difokuskan kepada beberapa variabel. Pola hubungan antar variabel yang akan diteliti disebut sebagai paradigma penelitian atau model penelitian. (Sugiyono 2009: 7) Dalam penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan paradigma positivisme, dimana penelitian ini hanya meneliti satu variabel X yaitu Kualitas Pelayanan dengan menggunakan teori Fandy Tjiptono, mengenai lima dimensi kualitas pelayanan yaitu reliabilitas (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti fisik (tangibles), dan satu variabel Y yaitu Loyalitas Merek dengan menggunakan teori David A. Aker yaitu lima indikator loyalitas merek yaitu switcher, habitual buyer, satisfied buyer, like the brand, committed buyer.
31
32
Mengenai paradigma yang dilakukan dapat digambarkan seperti gambar berikut ini :
r
X
Y
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
3.2 Pendekatan Penelitian Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel – variabel sebagai objek penelitian dan variabel – variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi masing – masing variabel. Dalam menggunakan pendekatan ini, reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Reliabilitas dan validitas merupakan dua elemen yang akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan dalam replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan – tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan uji statistik yang akan digunakan. Pendekatan ini juga memberikan makna penafsiran angka statistik bukan maksa secara kebahasaan dan kulturalnya. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan menggunakan penelitian kuantitatif adalah menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan pengaruh serta perbandingan antarvariabel, memberikan deskripsi statistic, menaksir dan meramalkan hasilnya. (Syofian Siregar, 2012: 121) 3.3 Tipe Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe jenis penelitian menurut tingkat eksplanatif. Penelitian menurut tingkat eksplanatif (penjelasan) adalah penelitian yang bermaksud
33
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Menurut buku Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Syofian Siregar 2012: 107), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi dapat dikelompokkan menjadi: a. Penelitian Deskripif Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau penghubung dengan variabel yang lain. b. Penelitian Komparatif Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri, tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. c. Penelitian Asosiatif/Hubungan Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Maka dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatif asosiatif yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel. 3.4 Metode Penelitian Dalam metode penelitian ini yang digunakan adalah metode survei.Metode survei ini dianggap sebagai salah satu metode yang luas penggunaannya.Salah satu ciri utama dari metode ini adalah data dikumpulkan dari responden dengan nenggunakan kuesioner. Dalam metode survei, biasanya memiliki jumlah populasi yang besar sehingga perlu untuk mengambil sampel yang dapat mewakili populasi untuk pengumpulan data.
34
Penelitian dengan metode survei dilakukan untuk mengetahui dan memahami tentang adanya suatu fenomena sosial.Survei merupakan tipe pendekatan penelitian yang ditujukan kepada sejumlah besar individu atau kelompok. 3.5 Variabel Penelitian Menurut Syofian Siregar (2012: 109), pengertian variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya telah diberi angka (kuantitatif) atau juga dapat diartikan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitaif maupun kualitatif yang dapat berubah-ubah nilainya. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudia ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat : a. Syofian Siregar (2012: 110), variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi sebab atau merubah atau mempengaruhi variabel lain (variabel dependent). Juga sering disebut dengan variabel bebas, predictor, stimulus, eksogen atau antecendent.Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kualitas Pelayanan di dalam perusahaan tersebut. b. Syofian Siregar (2012: 110), variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Variabel ini juga sering disebut variabel terikat, variabel respons atau endogen.Dengan demikian variabel terikat dalam penelitian ini adalah Loyalitas Merek Madison Park dari PT Agung Podomoro Land. 3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi Populasi berasal dari bahasa Inggris yaitu population yang berarti jumlah penduduk.Dalam metode penelitian, kata populasi digunakan untuk menyebut serumpun/ sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.
35
Menurut Sugiyono dalam Rosady Ruslan (2010: 133), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Syofian Siregar (2012: 144), mengatakan bahwa populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, sikap hidup dan sebagainya.Sehingga objek-objek ini dapat menjadi penelitian. Maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Madison Park dari PT Agung Podomoro Land, Tbk. yang berjumlah 1.127 orang. Alasan pengambilan populasi ini adalah untuk mendapatkan hasil yang sejalan dengan tujuan penelitian ini, sehingga dapat memberikan masukan kepada pihakpihak yang terkait dengan penelitian. 3.6.2 Sampel Penelitian yang dilakukan dengan meneliti seluruh elemen-elemen populasi, disebut sensus, dan jika penelitian dilakukan dengan meneliti sebagian dari elemenelemen tertentu dalam suatu populasi, disebut penelitian sampel. Sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. (Syofian Siregar, 2012: 145) Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi dapat dibedakan menjadi dua kategori teknik pengambilan sampel, seperti yang terdapat dalam gambar di bawah ini: a. Probability Sampling Merupakan metode sampling yang setiap anggota populasi memiliki peluang sama untuk terpilih sebagai sampel.
36
1) Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling) Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam suatu populasi untuk dijadikan sampel. 2) Strata Sampel (Stratified Sampling) Stratified Sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan populasi yang memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri. 3) Cluster Sampling Teknik penarikan sampel dengan menggunakan metode ini adalah populasi dibagi atas kelompok berdasarkan area atau cluster, lalu kemudian beberapa cluster dipilih sebagai sampel, dari cluster tersebut bisa diambil seluruhnya atau sebagian saja untuk dijadikan sampel. Anggota populasi disetiap cluster tidak perlu homogen. Sampel ditarik dengan teknik kombinasi antara stratified sampling dan cluster sampling. 4) Sampel ganda (Double Sample) Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang), multiphase sampling (sampel multi tahap). b. Nonprobability Sampling Nonprobability Sampling, setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui. Pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak pada penggunaan teori probabilitas.
37
1) Convenience Sampling Convenience Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orang – orang terdekat saja. 2) Purposive Sampling Merupakan
metode
penetapan
responden
untuk
dijadikan
sampel
berdasarkan pada kriteria – kriteria tertentu. 3) Quota Sampling Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quota masing – masing kelompok terpenuhi maka penelitian belum dianggap selesai. 4) Snowball Sampling Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil, tetapi makin lama makin banyak, berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk diidentifikasi. Dalam penelitian ini menggunakan probability sampling, dimana setiap unsur dalam populasi memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Kemudian menggunakan simple random sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Teknik Pengambilan sampel yang digunakan disesuaikan dengan cara pengambilan sampel dimana sampel dipilih secara acak selama kurang lebih 3 minggu dimana setiap pelanggan yang mengunjungi galeri marketing Madison Park akan dibagikan kuisioner penelitian. Kuisioner disebar hingga berjumlah 100.
38
Sampel penelitian yang digunakan kali ini adalah sebagian konsumen Madison Park dari PT Agung Podomoro Land, Tbk. Untuk menentukan ukuran sampel pada penelitian ini maka digunakan rumus Slovin, Syofian Siregar (2012: 149), sebagai berikut : n=
N 1 + Ne 2
Keterangan: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi e = presisi (peran perkiraan target kesalahan)
Dari total populasi konsumen Madison Park dari PT Agung Podomoro Land, Tbk. sebanyak 1.127, dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% tersebut dapat diperoleh sampel yang cocok dan tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, yakni dengan perhitungan sebagai berikut : n=
1127 1 + 1127 x(0,1) 2
n=
1127 1 + 1127 x0.01
n=
1127 12,27
n = 91,77
n = 92 orang Jadi jumlah sampel yang diperoleh untuk penyebaran kuisioner adalah sebanyak 92 orang responden yang merupakan customer Madison Park dari PT. Agung Podomoro Land, Tbk.
39
3.7 Teknik Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber Data 3.7.1 Teknik Pengumpulan Data Menurut Rosady Ruslan (2010: 27), pengumpulan data merupakan suatu langkah dalam metode ilmiah melalui prosedur sistematik, logis, dan proses pencarian data yang valid, baik diperoleh secara langsung (primer) atau tidak langsung (seconder) untuk keperluan analisis dan pelaksanaan pembahasan (process) suatu riset secara benar untuk menemukan kesimpulan, memperoleh jawaban (output) dan sebagai upaya untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi dalam penelitian. Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan sumber data primer dan sekunder yang dibagi menjadi tiga menurut tempat pencarian data penelitian, yaitu : a. Riset perpustakaan (library research) Riset perpustakaan ini dilakukan dengan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan. b. Riset Lapangan (field research) Riset lapangan ini, adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dengan cara mendatangi responden secara langsung untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini.
40
3.7.2 Jenis dan Sumber Data Menurut Syofian Siregar (2012: 128), data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta atau juga dapat didefinisikan data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. Secara garis besar data dibagi ke dalam beberapa kelompok, antara lain sebagai berikut (Syofian Siregar, 2012: 128): 1. Kelompok data menurut cara memperolehnya a. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya. 2. Kelompok data menurut waktu pengumpulannya a. Data Time Series Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada
satu
objek
dengan
tujuan
perkembangan dari objek tersebut.
untuk
menggambarkan
41
b. Data Cross Section Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada satu periode tertentu pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan. Dalam penelitin ini, maka data primer yang akan digunakan adalah data dari pendapat konsumen Madison Park dari PT Agung Podomoro Land, Tbk yang diperoleh dari hasil kuisioner yang dibagikan.
3.8 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan sekunder dalam suatu penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. (Syofian Siregar, 2012: 130) Menurut Elvinaro Ardianto (2011: 161), metode pengumpulan data adalah cara atau teknik bagaimana data bisa ditemukan, digali, dikumpulkan, dikategorikan, dan dianalisis. Menurut Sugiyono, (2002) dalam buku Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Syofian Siregar, 2012: 130), metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah: wawancara, kuesioner, dan observasi. 1. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/ data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara.
42
43
2. Kuesioner (Angket) Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap – sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruhi oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Ada beberapa jenis kuesioner yang dapat digunakan dalam proses pengumpulan data, yaitu: a. Kuesioner Tertutup Pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda.Jadi kuesioner jenis ini responden tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat. b. Kuesioner Terbuka Merupakan angket atau pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada responden yang memberikan keleluasaan kepada responden untuk memberikan pendapat sesuai dengan keinginan mereka. 3. Observasi Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.
44
3.9 Teknis Analisis Data 3.9.1 Analisis Kuantitatif Saat melakukan proses analisis data yang perlu diingat adalah mengetahui dengan tepat alat analisis yang akan digunakan, sebab jika alat analisis yang digunakan tidak sesuai dengan permasalahan penelitian, maka hasil penelitian dapat salah diinterpretasikan dan tidak bermanfaat. Dalam penelitian ini, jenis analisis data kuantitatif yang digunakan adalah analisis bivariate. Menurut Rachmat Kriyanto, (2010: 168) mengatakan bahwa analisis bivariate merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel dalam penelitian merupakan variabel pokok, yaitu variabel yang mempengaruhi (bebas) dan variabel yang terpengaruh (tak bebas). Sedangkan analisis hubungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif yang berarti analisis yang menggunakan uji statistik inferensial dengan tujuan untuk melihat derajat hubungan yang menunjukkan derajat hubungan yang disebut dengan koefisien asosiasi (korelasi). Nilai koefisien korelasi adalah :
3.9.2 Uji Validitas Menurut Syofian Siregar (2012: 164), validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it successfully measure the phenomenon). Uji Validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu pernyataan, sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi tidaknya jawaban seseorang terhadap pernyataan – pernyataan di dalam sebuah kuesioner. Suatu instrument penelitian dikatakan valid, bila:
45
1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid. 2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid. Setelah melakukan uji validitas, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan uji reliabilitas untuk mendapatkan tingkat ketepatan dari instrumen yang digunakan.
3.9.2.1 Korelasi Product Moment Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment adalah:
Keterangan: r = Koefisien korelasi n = Jumlah responden x = Skor variabel (jawaban responden) y = Skor total variabel untuk responden n Setelah didapat hasilnya maka nilai validitas akan berada dalam rentang 0-1. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Kriteria penilaian uji validitas tersebut adalah sebagai berikut:
46
a. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid. b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
3.9.3 Uji Reliabilitas Menurut Syofian Siregar (2012: 173), reliabilitas adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan test – retest, equivalent, dan gabungan keduanya.Sedangkan secara internal, reliabilitas merupakan alat ukur yang dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas, teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Alpha Cronbach. Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrument penelitian reabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, dan 1-5, serta 1-7 atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap.
47
Misalnya responden memberikan jawaban sebagai berikut: 1. Sangat memuaskan (SM)
=5
2. Memuaskan (M)
=4
3. Netral (N)
=3
4. Tidak memuaskan (TM)
=2
5. Sangat tidak memuaskan (STM)
=1
Suatu instrument penelitian dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas (
> 0,6. Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach, yaitu
sebagai berikut : a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan
b. Menentukan nilai varians total
c. Menentukan reliabilitas instrumen
48
Keterangan : n = Jumlah sampel
X
= Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
1
= Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
σ t2
= Varians total = Jumlah varians butir
K
= Jumlah butir pertanyaan
r 11
= Koefisien reliabilitas instrumen
Setelah memasukkan varians untuk tiap x dan y yang telah dihitung ke dalam rumus Cronbach Alpha, maka reliabilitas harus berada dalam rentang 0-1. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai r alpha lebih besar dari 0,6, Usman dan Purnomo (2008: 201). Tingkat Reliabilitas Metode Cronbach Alpha menurut Usman dan Purnomo (2008: 201): Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Cronbach Alpha
Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,20-0,40
Kurang Reliabel
> 0,20-0,40
Agak Reliabel
> 0,40-0,60
Cukup Reliabel
> 0,60-0,80
Reliabel
> 0,80-1,00
Sangat Reliabel Sumber : Usman dan Purnomo (2008)
49
3.9.4 Uji Normalitas Menurut Sarjono (2011: 53), uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan pada data untuk jawaban kuesioner X dan Y dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q – Q plot untuk tiap variabel. Data – data dari variabel dapat dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot. Menurut Santoso (2010: 92), cara untuk menentukan suatu data bersifat normal atau tidak dengan membandingkan nilai signifikansi, dengan kriteria: a. Jika Sig > 0,05, maka data berdistribusi normal b. Jika Sig < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal
3.9.5 Uji t Uji t merupakan uji statistik yang sering kali ditemui dalam masalah – masalah praktis statistika.Uji t termasuk dalam golongan statistika parametik.Uji t untuk satu variabel digunakan untuk mengetahui kebenaran pernyataan atau dugaan yang dihipotesiskan dalam penelitian. Uji t untuk satu variabel dibagi ke dalam dua kategori, yaitu: 1. Uji t untuk satu variabel dengan satu arah kiri atau kanan (one tail) 2. Uji t untuk satu variabel dengan dua arah (two tail) Penelitian ini meggunakan uji satu arah, bila rumusan hipotesis Ho menyatakan paling kecil, paling sedikit, dan paling rendah atau sama dengan, tandanya (≥) maka untuk rumusan hipotesis alternatifnya (Ha) dinyatakan dengan bunyi kalimat kebalikan dari Ho, misalnya paling besar, paling tinggi, paling banyak dengan tanda (<).
50
3.9.6 Analisis Regresi Menurut Syofian Siregar (2013: 284), regresi linier merupakan suatu alat yang dapat digunakan dalam memprediksi permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent). Regresi linier dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent)dan satu variabel tak bebas (dependent), sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk satu variabel tak bebas (dependent) dan dua atau lebih variabel bebas (independent). Disesuaikan dengan penelitian yang sedang dilakukan, dengan menguji satu variabel x sebagai variabel bebas (independent) dan satu variabel y sebagai variabel tak bebas (dependent), maka penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Tujuan dari penerapan metode ini adalah untuk memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). Persamaan dari regresi linier sederhana, yaitu: Y = a + b.X Di mana: Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a dan b = konstanta Rumus mencari nilai konstanta b adalah sebagai berikut:
51
Rumus mencari nilai konstanta a adalah sebagai berikut:
Keterangan: n = Jumlah data
3.9.7 Koefisien Korelasi Menurut Syofian Siregar (2013: 250), analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat). Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1). Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada di antara -1 dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk (+) dan negative (-). Misalnya: a. Apabila r = -1 artinya korelasi negatif sempurna, artinya terjadi hubungan bertolak belakang antara variabel X dan variabel Y, bila variabel X naik, maka variabel Y turun. b. Apabila r = +1 artinya korelasi positif sempurna, artinya terjadi hubungan searah variabel X dan variabel Y, bila variabel X naik, maka variabel Y naik.
52
Tabel 3.2 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Lemah
0,20 – 0,399
Lemah
0,40 – 0,599
Cukup
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 0,100
Sangat Kuat
Sumber : Syofian Siregar (2013)
3.9.7.1 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). Syofian Siregar (2013: 252). Rumus: KD =
x 100%
3.10 Hipotesis Hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.Atas dasar definisi di atas dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya. Syofian Siregar (2012: 152) Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, yang berarti tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar 5% = 0,05. Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya tidak signifikan
53
2. Jika Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima, artinya signifikan Kaidah pengujian: Ho = t hitung < t tabel Ho = t hitung > t tabel Berikut rancangan uji hipotesis: 1. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas merek Madison Park dari PT Agung Podomoro Land, Tbk. 2. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas merek Madison Park dari PT Agung Podomoro Land, Tbk. 3. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas merek Madison Park dari PT Agung Podomoro Land, Tbk. 4. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas merek Madison Park dari PT Agung Podomoro Land, Tbk.
3. 11 Operasionalisasi Konsep Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel pengaruh atau bebas (X) yaitu Kualitas Pelayanan 2. Variabel terpengaruh atau tak bebas (Y) yaitu Loyalitas Merek
54
Tabel 3.3 Tabel Operasionalisasi Konsep Variabel
Dimensi
Indikator
Instrumen
Skala
Pengukura n Switcher
Pembeli yang
Kuisioner
Likert
Kuisioner
Likert
Kuisioner
Likert
Kuisioner
Likert
Kuisioner
Likert
mengutamakan harga dalam pembelian Habitual Buyer Pembeli yang membeli merk karena kebiasaan
Loyalitas
Satisfied
Pembeli yang puas dan
Buyer
bersedia menanggung
Merk (Y)
biaya pembelian Liking the
Pembeli yang sangat
Brand
menyukai merk
Comitted
Pembeli yang setia dan
Buyer
akan merekomendasikan merk kepada orang lain
55
Variabel
Dimensi
Indikator
Instrumen
Skala
Pengukuran Tangible (Keterwujudan)
1. Kenyamanan &
Kuisioner
Likert
Kuisioner
Likert
Kuisioner
Likert
kebersihan ruang tunggu 2. Penampilann karyawan yang rapih dan sopan
Kualitas
Reliability
Pelayanan (Keandalan) (X)
1. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan 2. Kemampuan perusahaan dalam menangani klaim
Responsiveness
1. Karyawan dapat
(Ketanggapan)
memberikan informasi yang baik & jelas
56
2. Karyawan sigap dalam menjawab pertanyaan Assurance (Jaminan)
1. Reputasi
Kuisioner
Likert
Kuisioner
Likert
perusahaan menjamin kualitas produk yang baik 2. Perusahaan menjamin & senantiasa menjaga kepercayaan
Empathy (Empati)
1. Karyawan yang ramah & kompeten 2. Kemampuan perusahaan menghadapi permintaan & keluhan
57
Sumber : Hasil Olahan Penelitian, 2014
58