40
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metodologi Penelitian M enurut Sugiyono (2004, h1), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu bersifat rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti bahwa kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. M elalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. M emahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. M etodologi Penelitian merupakan suatu langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah. Dengan melakukan metodologi penelitian ini, maka suatu penyelesaian masalah akan terjadi lebih terarah dan memberikan kemudahan dalam menganalisis masalah sampai kegiatan menyimpulkan semua permasalahan yang ada.
41 M etode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survei karena pada umumnya survei dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
3.2
Diagram Alir Metodologi Berikut ini merupakan rangkaian alur dari metodologi penelitian di departemen cutting pada PT. Bina Busana Internusa.
Gambar 3.1 Flowchart M etodologi
42
Gambar 3.1 Flowchart M etodologi Pemecahan M asalah (lanjutan)
43
Gambar 3.1 Flowchart M etodologi Pemecahan M asalah (lanjutan) Sumber: Pengamatan Penulis
3.3
Penjelasan Metodologi Untuk memahami flowchart metodologi pemecahan masalah pada gambar 3.1, berikut
adalah penjelasan secara terperinci mengenai urutan pemecahan masalah tersebut : 1. Penelitian Awal Penelitian awal merupakan tahapan awal dalam penelitian ini. Tujuan dari dilakukan penelitian awal adalah untuk memahami pergerakan kerja dari operator yang ada pada bagian cutting di PT. Bina Busana Internusa. Penelitian yang dilakukan mencakup observasi dan
44 wawancara. Penelitian tersebut dilakukan mulai dari tanggal 1 September 2008 sampai dengan 31 November 2008.
Observasi dilakukan dengan melihat langsung tahapan kerja yang
terdapat di bagian cutting, selain itu juga mengamati postur tubuh operator dan cara kerja operator saat melakukan pekerjaan tersebut. Wawancara dilakukan dengan kepala bagian dan operator yang sedang bekerja. Tujuan wawancara adalah supaya dapat mengetahui masalah yang ada di bagian cutting, dengan wawancara tersebut maka dapat dikatahui masalah yang ada.
2. S tudi Kepustakaan Untuk mendapatkan dasar teori dalam menyelesaikan permasalahan yang didapat pada penelitian awal maka dilakukanlah studi pustaka. Studi pustaka dilakukan supaya dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang sudah teridentifikasi. Sumber-sumber studi pustaka yang menjadi acuan berasal dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, dan artikel dari internet,
3. Definisi Permasalahan Setelah
melakukan
penelitian
awal
selanjutnya
akan
didapatkan
sejumlah
permasalahan yang sedang terjadi. Definisi permasalahan merupakan tahap selanjutnya yang terdiri dari identifikasi masalah, perumusan masalah, penentuan ruang lingkup masalah serta tujuan dan manfaat. Hal ini dimaksudkan agar pemecahan masalah lebih terarah.
45 4. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan kemudian diolah menjadi suatu informasi sehingga dapat dianalisa untuk memecahkan permasalahan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Pengumpulan data yang ada diperoleh secara langsung dengan cara merekam kegiatan operator dengan menggunakan kamera, kemudian dari hasil rekaman tersebut gambar yang ada dipotong-potong sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan alur pekerjaan dari awal hingga akhir.
5. Pengolahan Data Dari hasil gambar yang sudah terpotong-potong, kemudian dibuat garis-garis segmen tulang atau stick figure untuk mendapatkan koordinat. Setelah koordinat gambar tersebut diolah dengan menggunakan software autocad 2006, untuk mendapatkan besarnya sudut-sudut pada tiap sendi operator. Sudut-sudut yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan analisa mengenai gerakan yang bisa mengakibatkan resiko cidera dalam jangka panjang atau dalam waktu dekat dengan menggunakan software REBA.
6. Analisa Setelah selesai melakukan pengolahan data maka tahapan selanjutnya adalah melakukan analisa dari hasil pengolahan data yang sudah dilakukan sebelumnya. Analisa yang dilakukan adalah :
Analisa hubungan antara variabel hip dengan knee, hip dengan elbow, hip dengan Ankle, knee dengan elbow, knee dengan Ankle dan elbow dengan Ankle
Analisa tingkat resiko suatu pekerjaan berdasarkan pengolahan data REBA
46
Analisa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cidera pada tulang punggung dengan menggunakan diagram sebab akibat.
Hasil analisa yang diperoleh tersebut digunakan untuk menjawab perumusan permasalahan yang telah ditetapkan pada tahapan sebelumnya.
7. Kesimpulan dan S aran Berdasarkan hasil tahapan sebelumnya sampai tahapan pembahasan dan analisa, maka dapatlah ditarik kesimpulan untuk menjawab semua tujuan penelitian di awal. Pada tahapan ini sejumlah saran juga akan diberikan untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini, sehingga dapat menjadi masukan dan bermanfaat bagi PT Bina Busana Internusa.