30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 METODE PENGUJIAN
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
31 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode marshall dan dilakukan di Laboratorium Jalan Raya PT Subur Brothers. Adapun tahap – tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Persiapan peralatan dan material a. Peralatan yang digunakan dalam penelitian: -
Timbangan
-
Pan
-
Oven
-
Waterbath
-
Termometer
-
Pemadat / penumbuk
-
Cetakan benda uji
-
Saringan
b. Material yang digunakan dalam penelitian: -
Aspal Campuran yang telah dicampur dengan Adhesive agent
-
Agregat (hot bin I, hot bin II, hot bin III, hot bin IV)
2. Pemilihan dan pengujian material 3. Pembuatan benda uji dengan kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7% 4. Pencarian kadar aspal maksimum 5. Pengujian benda uji 6. Pembuatan benda uji dengan kadar aspal maksimum 7. Pengujian benda uji 8. Analisa data dan perbandingan
32 3.2 MATERIAL DAN BAHAN Material dan bahan yang nantinya akan digunakan dalam penelitian harus dipilih sesuai dengan kebutuhan dan juga perlu dilakukan pengujian untuk memperoleh material dan bahan yang tepat. 1. Pemilihan material a. Agregat yang digunakan adalah agregat Sudamanik b. Aspal yang digunakan adalah Aspal Campuran yang telah dicampur dengan Adhesive agent 2. Pengujian material a. Pengujian agregat yang dilakukan adalah: •
Pemeriksaan analisa saringan agregat halus dan kasar
•
Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus dan kasar
b. Pengujian bahan yang digunakan adalah: •
Pemeriksaan titik lembek aspal
•
Pemeriksaan penetrasi aspal
3.3 BENDA UJI Benda uji yang akan dibuat dalam penelitian ini akan berbentuk silinder sesuai dengan cetakan yang biasa digunakan. Adapun ukuran dari cetakan silinder yang akan digunakan adalah: •
Tinggi cetakan silinder (t) adalah 8,5 cm
•
Diameter cetakan silinder (d) adalah 10 cm
33
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diambil berdasarkan pengujian – pengujian yang dilakukan. Pengujian – pengujian itu antara lain: 3.4.1. Agregat a. Pemeriksaan analisa saringan agregat halus dan kasar BeratTertahan × 100% BeratBendaUji
•
% Tertahan
=
•
% Lewat
= 100% − %Tertahan
(3.1) (3.2)
Hasil dari analisa saringan ini yang akan menjadi acuan dalam penentuan proporsi agregat yang akan digunakan oleh semua campuran aspal yang dibuat. b. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus
Bk B + Bk − Bt
•
Berat Jenis (Bulk Specific Gravity)
•
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD)=
•
Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity)=
•
Penyerapan
=
Bj − Bk × 100% Bk
Dimana: Bk
= Berat benda uji kering oven (gram)
B
= Berat piknometer berisi air (gram)
=
Bj B + Bk − Bt Bk B + Bk − Bt
(3.3)
(3.4)
(3.5)
(3.6)
34 Bt
= Berat piknometer berisi benda uji dan air (gram)
Bj
= Berat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh (gram)
c. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar Bk Bj − Ba
•
Berat Jenis (Bulk Specific Gravity)
•
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD)
=
Bj Bj − Ba
(3.8)
•
Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity)
=
Bk Bk − Ba
(3.9)
•
Penyerapan
=
=
(3.7)
Bj − Bk × 100% Bk
Dimana: Bk
= Berat benda uji kering oven (gram)
Ba
= Berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam air (gram)
Bj
= Berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)
3.4.2. Aspal a. Pemeriksaan titik lembek aspal Data yang digunakan dalam pengujian ini adalah suhu dan waktu pada saat aspal yang berada di dalam cincin jatuh menyentuh besi. Pengujian ini dilakukan pada saat cincin berada pada suhu 5°C. b. Pemeriksaan penetrasi aspal Pengujian ini dilakukan pada saat benda uji berada pada suhu 25°C. Nilai yang digunakan sebagai data pada pengujian ini adalah nilai rata – rata penetrasi.
35
3.4.3. Campuran Aspal a. Metode Marshall Tujuan akhir dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan nilai ketahanan (stability) dan kelelehan plastis (flow). Stability merupakan kemampuan untuk menerima beban hingga terjadi kelelehan platis. Kelelehan plastis merupakan kondisi saat campuran aspal berubah bentuk akibat beban sampai batas waktu tertentu. Pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan nilai stability ialah dengan melakukan uji tekan dengan menggunakan alat marshall. Campuran aspal yang diuji direndam terlebih dahulu di dalam air dengan waktu: 1 x 30 menit dan 4 x 24 jam. Hasil pengujian Marshall yang menjadi acuan perbandingan adalah nilai Stability campuran aspal dengan kadar maksimum. Kadar maksimum dicari terlebih dahulu dengan pembuatan sampel yang kadarnya 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%. Dari hasil pengujian Marshall enam campuran aspal yang berbeda kadarnya
dicocokan dengan
spesifikasi yang ada. Besarnya kadar aspal maksimum diambil pada range kadar aspal yang hasil pengujiannya cocok dengan spesifikasi.
Parameter yang nantinya akan dicocokan dengan spesifikasi adalah Stability, Flow (Kelelehan Plastis), Air Void (Rongga Udara), VMA, Density (Kepadatan), VFA (Void Filled). Adapun parameter – parameter yang digunakan pada metode ini adalah: •
Volume Bulk
36 e = d −c
(3.10)
Dimana: e = Volume Bulk (cm3) d = Berat benda uji dalam keadaan jenuh di udara (gram) c = Berat bernda uji di dalam air (gram) •
Berat Jenis Bulk f =
b e
(3.11)
Dimana: f = Berat jenis bulk (gram/cm3) b = Berat benda uji di udara (gram) •
Air Voids h=
100 × ( g − f ) g
(3.12)
Dimana: h = Air voids (%) g = Berat jenis maksimum campuran beraspal (gram/cm3) •
VMA i = 100 −
f × (100 − a) gsb
Dimana: i = VMA (%) a = Persentase aspal terhadap batuan (%) gsb = Bulk S.G. aggregate
(3.13)
37 •
VFA j=
100 × (i − h) i
(3.14)
Dimana: j = VFA (%) i = VMA (%) h = Air voids (%) •
Adjusted Stability l = n × FaktorKalibrasiAlat × FaktorKareksi
(3.15)
Dimana: l = Adjusted stability (kg) n = Angka yang didapat dari pembacaan pada pengujian dengan alat marshall •
Flow m = o × FaktorKalibrasi
(3.16)
Dimana: m = Flow (mm) o = Angka yang didapat dari pembacaan pada pengujian dengan alat marshall
b. Metode Pengujian Berat Jenis Maksimum Campuran Beraspal Prinsip pengujian ini adalah berat jenis maksimum campuran beraspal ditentukan dengan mengukur berat dan isi dari benda uji dimana udara yang berada diantara butir – butir benda uji dikeluarkan.