35
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dimana penelitian deskriptif (Sugiyono 2005, p11) merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Menurut Sugiyono (2005, p14) data kuantitatif dibagi menjadi dua. Yaitu: 1) Data diskrit atau nominal, yaitu data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. 2) Data kontinum, adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran.
3.2 Operasional Variabel Penelitian Dan Instrument Penelitian 3.2.1 Operasional Variabel Penelitian Agar data yang berasal dari responden dan dibutuhkan dalam kerangka konseptual penelitian
dapat
diperoleh
dengan
baik,
diperlukan
suatu
kuesioner
yang
dapat
mencerminkan masalah sesuai dengan kerangka konseptual penelitian. Oleh karena itu, haruslah disusun berdasarkan operasional dan variabel-variabel yang terdapat dalam kerangka konseptual penelitian.
36
Operasionalisasi variabel penelitian disusun berdasarkan definisi konstruk yang terdapat dalam kerangka konseptual penelitian dan didapat dari berbagai teori yang relevan. Operasionalisasi variabel kerangka konseptual penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel-variabel Penelitian
Variabel
Deskripsi
Indikator
Ukuran dan Skala
Pengembangan
Pengembangan produk
a) Rasa
Data perusahaan
Produk
adalah kreasi dan penyesuaian dari barang dan jasa untuk memuaskan permintaan konsumen
b) Kemasan c) Ukuran
Skala likert 1 s/d 7, dimana 1 = Sangat Tidak Setuju, dan 7 = Sangat Setuju Sekali
Promosi merupakan aspek
Penyebaran
Data perusahaan
komunikasi pemasaran, tentang informasi produk yang dihasilkan
brosur
Skala likert 1 s/d 7, dimana 1 = Sangat Tidak Setuju, dan 7 = Sangat
atau pelanggan Promosi
Setuju Sekali Penjualan
Penjualan adalah alat yang
Penjualan yang
Data perusahaan
paling efektif pada sejumlah tahap tertentu dalam proses pembelian, khususnya dalam membentuk preferensi, keyakinan, dan tindakan
dilakukan dalam satuan per dus
Skala likert 1 s/d 7, dimana 1 = Sangat Tidak Setuju, dan 7 = Sangat Setuju Sekali
pembeli Sumber: data diolah
Data-data yang diperoleh dalam skala likert adalah berupa data interval. Data interval
merupakan
(absolute/mutlak).
data
yang
jaraknya
sama
tetapi
tidak
mempunyai
nilai
0
37
3.2.2 Instrument Penelitian Penelitian ini menggunakan dua macam metode. Yaitu: 1) Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara pengembangan produk dan promosi terhadap hasil penjualan, maka digunakan analisis regresi berganda dan korelasi. 2) Untuk mengetahui dari pengembangan produk yang dilakukan faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap hasil penjualan, maka digunakan analisis faktorial.
3.3 Jenis Dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini mengambil data berdasarkan kelompoknya yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer, adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan data tersebut hanya untuk kepentingan penelitian yang bersangkutan. (Sugiyono 2005, p129). Contoh data primer adalah wawancara, pengamatan, dan kuesioner. Sumber data primer dalam penelitian ini menggunakan kuesioner berisi pertanyaan yang dibagikan secara langsung kepada responden. Sehingga akan dapat memberikan data secara kuantitatif yang kemudian dapat diproses untuk perhitungan dalam hasil dan pembahasan. Melakukan wawancara kepada pihak perusahaan dan pengamatan. 2. Data sekunder, merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Sugiyono 2005, p129). Contoh data sekunder adalah laporan keuangan, laporan penjualan, jurnal, dan sumber publikasi. Sumber data sekunder dalam penelitian ini melihat dari jurnal, laporan penjualan, sumber publikasi dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
38
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (Sugiyono 2005, p130): 1. Data primer a) Wawancara (interview) merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data dengan jalan mengadakan tanya jawab kepada orang yang mengetahui objek penelitian. Dalam hal ini diadakan tanya jawab dengan bagian manajemen yang bersangkutan. b) Pengamatan (observasi) merupakan pengamatan dilakukan dengan melihat lingkungan pasar dari produk tersebut. Dan hal-hal apa saja yang dipilih konsumen untuk produk tersebut. c) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi
seperangkat
pertanyaan
atau
pernyataan
tertulis
kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tau dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. 2. Data sekunder a) Studi Kepustakaan, yaitu data dikumpulkan dengan membaca literatur dan buku-buku
yang
berkaitan
dengan
topik,
jurnal,
sumber
publikasi
permasalahan yang dibahas dan laporan penjualan. Literatur dan buku-buku tersebut digunakan sebagai dasar untuk mendukung penelitian. Dan melakukan searching internet untuk mendapatkan topik-topik yang dibahas dalam penelitian ini.
39
3.5 Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pengkonsumsi minuman penyegar ”FRUTSAM” yang tersebar di daerah JABODETABEK. Sedangkan yang menjadi sampelnya adalah pengkonsumsi minuman penyegar ”FRUTSAM” yang difokuskan pada wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Sampel yang diambil pada kedua wilayah ini adalah sebanyak 50 responden, yang disebarkan dengan cara terjun langsung ke toko-toko yang menjual minuman ”FRUTSAM” ini, lalu memberikan kuesioner tersebut bila ada konsumen yang mengkonsumsi minuman ”FRUTSAM”.
3.6 Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data 3.6.1 Pembobotan nilai Jawaban atas pertanyaan yang ada di kuesioner, sebelum diolah diberikan pembobotan terlebih dahulu. Skala jawaban kuesioner dengan menggunakan semantic
differential. Tabel 3.2 Skala Semantic Differential Skor 7 6 5 4 3 2 1
Penilaian Sangat Setuju Sekali Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Sumber: Sugiyono (2004)
Untuk memberikan analisis penilaian atas hasil jawaban kuesioner, maka dibuat batasan ( range ) skor penilaian, yaitu seperti berikut:
40
Tabel 3.3 Range Penilaian Rata-Rata Range Nilai 6,15 5,30 4,45 3,60 2,75 1,90
-
Penilaian
7,00 6,14 5,29 4,44 3,59 2,74
Sangat Setuju Sekali Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
1,00 - 1,89
Sangat Tidak Setuju
Sumber: data diolah
3.6.2 Analisis Faktorial Untuk mengolah dan menganalisis data yang terkait dengan rumusan permasalahan pertama digunakan teknik analisis faktor. Dalam analisis faktor tidak terdapat variabel bebas dan tergantung karena analisis faktor tidak mengklasifikasi variabel ke dalam kategori variabel bebas dan tergantung melainkan mencari hubungan interdependensi antar variabel agar dapat mengidentifikasikan dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang menyusunnya. Kegunaan analisis faktor (Sarwono 2006, p202-203) ialah melakukan pengurangan data atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdependensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga ditemukan variabel-variabel atau faktorfaktor yang dominan atau penting untuk dianalisis lebih lanjut. Dalam penelitian ini analisis faktor digunakan untuk mencari variabel-variabel paling dominan yang mempengaruhi keunggulan kompetitif. Pengukuran dalam analisis faktor menggunakan model jawaban skala interval antara 1 sampai 7. dimana nilai 1 menyatakan sangat tidak setuju dan 7 sangat setuju sekali.
41
1
2
3
4
5
6
Sangat Tidak Setuju
7
Sangat Setuju Sekali
Dan juga adanya pemberian tingkatan sebagai berikut : a) Jawaban sangat setuju sekali berada pada tingkat 7 b) Jawaban sangat setuju berada pada tingkat 6 c) Jawaban setuju berada pada tingkat 5 d) Jawaban cukup setuju berada pada tingkat 4 e) Jawaban kurang setuju berada pada tingkat 3 f)
Jawaban tidak setuju berada pada tingkat 2
g) Jawaban sangat tidak setuju berada pada tingkat 1
Hipotesis : a) Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan. b) Jika MSA =>0,5 maka variabel tersebut masih dapat diperediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut. c) Jika MSA < 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat diperediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan atau dibuang.
3.6.3 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel independen yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Dimana di dalam persamaan regresi berganda diperlihatkan persamaan: Y = a + b1x1 + b2x2 + .... + bnxn. Di dalam bahasan ini akan diuraikan pengaruh biaya pengembangan produk sebagai variabel x1 dan biaya promosi sebagai x2 terhadap penjualan (variabel Y), maka akan dicoba untuk
42
menghubungkan antara pengembangan produk dengan promosi. Hal ini dapat menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + .... + bnxn Dimana: Y = Penjualan a = Konstanta b = Koefisien Regresi x1 = Biaya pengembangan produk x2 = biaya promosi
Pengujian Hipotesis 1) Langkah-langkah Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien korelasi ( uji r ): 1) Formulasi Hipotesa Ho : b = 0 Tidak terdapat hubungan antara biaya pengembangan produk dan biaya promosi terhadap penjualan Ha : b ≠ 0 Terdapat hubungan antara biaya pengembangan produk dan biaya promosi terhadap penjualan 2) Menentukan nilai tingkat nyata ( α ) : tα/2 : (n-2) 3) Menentukan Uji Statistika Dalam menggunakan uji statistika digunakan cara perhitungan SPSS ( Statistical
Packet for Social Science ) 12.0.
43
4) Asumsi Y = Nilai variabel dependen ( nilai penjualan ) x1 = Variabel independen satu yang digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen ( biaya pengembangan produk ) x2 = Variabel independen dua yang digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen ( biaya promosi ) Untuk mengetahui koefisien determinasi, maka nilai koefisien korelasi ( r ) dikuadratkan, akan mendapatkan hasil ”koefisien penentu” ( r2 ) yaitu beberapa kontribusi pengembangan produk dan promosi dapat mempengaruhi penjualan. Koefisien penentu ditulis KP, maka untuk menghitung KP adalah sebagai berikut: KP = r2 x 100% Pada akhirnya perhitungan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan cara
SPSS yang akan menghasilkan persamaan di mana dari hasil SPSS akan dketahui apakah perhitungannya signifikan atau tidak serta akan menjelaskan hubungan antara 3 variabel tersebut.
3.7 Rancangan Uji Hipotesis 3.7.1 Uji Hipotesis Dengan t-test Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui variabel bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Uji t yang dilakukan adalah uji 2 arah maka yang dibaca adalah t1/2 (0,05) atau t 0,025. Rumusan hipotesisnya sebagai berikut: Ho : b = 0, (variabel x1 dan x2 tidak mempunyai hubungan dengan variabel Y) Ha : b ≠ 0, (variabel x1 dan x2 mempunyai hubungan dengan variabel Y) a) Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
44
b) ttabel dilihat dengan derajat bebas = n – k n = jumlah sampel dan k= jumlah variabel yang digunakan
3.7.2 Uji Hipotesis Dengan f-test Uji hipotesis dengan f- test digunakan untuk menguji hubungan dua variabel bebas secara bersama- sama dengan variabel terikat. Adapun pengujian hipotesisnya sebagai berikut: Ho : b1 : b2 = 0, Tidak ada pengaruh dari variabel x1 dan x2 terhadap variabel Y Ha : b1 : b2 ≠ 0, Ada pengaruh dari variabel x1 dan x2 terhadap variabel Y Keputusan diambil dengan membandingkan fhitung dengan ftabel a) Jika fhitung > ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima b) Jika fhitung < ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak c) ftabel dilihat pada
α = 0,05
Dengan derajat bebas pembilang = (k – 1) dengan penyebut = (n – k) n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel yang digunakan
3.8 Rancangan Implikasi Penelitian Rancangan implikasi pada penelitian ni adalah bahwa pengembangan produk dan promosi berpengaruh terhadap penjualan. Pihak PT. SURYA CIPTA MANDIRI harus sebisa mungkin mengembangkan produknya dan promosi dengan biaya seminimal mungkin agar penjualan perusahaan dapat meningkat. Hasil implikasi dari pengembangan produk dan promosi ini akan meningkatkan penjualan, dari peningkatan penjualan ini akan memberikan keuntungan bagi pihak PT. SURYA CIPTA MANDIRI.