BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah asosiatif. Menurut Sugiyono (2006, p.11) penelitian asossiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan 2 variabel atau lebih. Dari penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang berguna untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Untuk analisis yang digunakan dalam skripsi ini pelanggan (client) PT. Fortune Indonesia Tbk dan rentan waktu yang dipakai adalah one shoot study, yaitu pengumpulan data penelitian yang mencakup satu atau beberapa periode waktu namun peneliti tidak melakukan survei pada responden yang sama. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan penelitian
Desain penelitian jenis penelitian
Unit
Time Horison
analisis
T–1
T–2
T–3
Asosiatif
Asosiatif
Asosiatif
75
Corporate-
Cross Sectional--One
Konsumen
Shoot Study
Corporate-
Cross Sectional--One
Konsumen
Shoot Study
Corporte-
Cross Sectional--One
76
Asosiatif
T–4
Asosiatif T–5
Konsumen
Shoot Study
Corporate-
Cross Sectional--One
konsumen
Shoot Study
Corporate-
Cross Sectional--One
konsumen
Shoot Study
Sumber: Penulis
Keterangan : T – 1:
Untuk mengetahui besar pengaruh dan kontribusi Creatifity
Advertising terhadap pembentukan Brand Image di PT. Fortune Indonesia Tbk. T – 2:
Untuk mengetahui besar pengaruh dan kontribusi Celebrity
Endorsement terhadap pembentukan Brand Image di PT. Fortune Indonesia Tbk. T – 3:
Untuk mengetahui besar pengaruh dan kontribusi Brand Image terhadap Keputusan Pembelian jasa periklanan di PT. Fortune Indonesia Tbk.
T – 4:
Untuk mengetahui besar pengaruh dan kontribusi Celebrity
Endorsement terhadap Keputusan Pembelian jasa periklanan di PT. Fortune Indonesia. T – 5:
Untuk mengetahui besar pengaruh dan kontribusi Creatifity
Advertising terhadap Keputusan Pembelian jasa periklanan di PT. Fortune Indonesia.
77 3.2
Opersional Variabel penelitian Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Dimensi Menginformasik
Instrumen
Indikator •
an
Ukuran
Menceritakan
kepada
Skala Penguk
Model
uran
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
pasar tentang produk baru •
Menganjurkan kegunaan produk baru tertentu
•
Menginformasikan pasar
tentang
perubahan harga •
Menjalankan cara kerja produk
•
Creativity
Mengoreksi kesan yang salah
Advertising
•
Mengurangi ketakutan pembeli
(X1) •
Menciptakan
citra
perusahaan Membujuk
•
Menciptakan preferensi merek
•
Mendorong pergantian ke merek anda
•
Mengubah
Persepsi
pelanggan
membeli
sekarang •
Membujuk
pelanggan
membeli sekarang
78 Mengingatkan
•
Mengingatkan pelanggan produk
itu
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
bahwa mungkin
diperlukan
dalam
waktu dekat •
Mengingatkan pelanggan
dimana
membeli
produk
tersebut •
Mempertahankan produk tersebut tetap ada
di
konsumen
benak selama
musimnya •
Mempertahankan kesadaran
produk
tertinggi (top of mind) di benak konsumen
Credibility
Likeability Celebrity Endorsement (X2)
Attractiviness
•
Keahlian
•
Berpengatahuan
•
Ketrampilan
•
Dapat dipercaya
•
Jujur
•
Humoris
•
Berjiwa muda
•
Ramah
•
Banyak dikenal
•
Tampan dan cantik
•
Elegan
•
Seksi
•
Enak dilihat
•
Modern
•
Gaul
79 Meaningfulness
•
Menjadi
inspirasi
konsumen
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
yang
membeli produk •
Disukai konsumen saat menonton iklan
•
Image selebriti cocok dengan image produk
•
Sukses dan naik daun
•
Mendapat target pasar
Corporate
•
Popularitas
image
•
Kredibilitas
•
Jaringan perusahaan
•
Pemakai itu sendiri
•
Gaya
User image
hidup
/
Kepribadian
Brand Image (Y)
Product image
•
Status sosialnya
•
Atribut produk tersebut
•
Manfaat
bagi
konsumen
Pengenalan masalah
•
Penggunanya
•
Jaminan
•
Kebutuhan
dasar
seseorang
untuk
atau
kebutuhan
membeli •
Jasa
yang
sesuai Keputusan
diberikan dengan
kebutuhan
pembelian (Z)
Pencarian
•
Informasi
Perolehan
informasi
tentang produk/jasa •
Perolehan
informasi
tentang
produk/jasa
dari
pengalaman
(teman,rekan
kerja,
80 kerabat, dll)
Evaluasi
•
alternatif
Produk/jasa
masuk
referensi
karena
kualitas
dan
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
Kuesioner
Ordinal
Likert
fungsi
yang sesuai kebutuhan •
Memilih tempat yang dapat
memberikan
pelayanan yang baik Keputusan
•
Konsumen
Membeli karena
produk/jasa lokasi
yang
strategis •
Membeli
jasa/produk
karena pelayanan yang baik Perilaku setelah
•
Puas dalam melakukan proses
pembelian
pembelian
sampai transaksi akhir •
Puas terhadap pilihan jasa yang diberikan
Sumber: Penulis
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian Untuk mendapatkan data yang valid untuk penelitian, yang pertama perlu diketahui adalah mengenal jenis-jenis data. Data dikelompokkan sebagai berikut (Sugiyono, 2008, p10)
81 1. Menurut sifat
¾
Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka (non numeric).
¾
Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
2. Menurut sumber
¾
Data internal, yaitu data yang bersumber dari keadaan atau kegiatan suatu perusahan.
¾
Data eksternal, yaitu data yang bersumber dari luar perusahaan.
3. Menurut cara memperoleh
¾
Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan dioleh sendiri oleh suatu perusahaan atau perorangan langsung dari obyeknya.
¾
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi.
4. Menurut waktu pengumpulannya
¾
Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam periode tersebut
¾
Data time series (berkala), yaitu data yang diumpulkan dari waktu ke waktu yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Data ini sering disebut data historis.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan, yakni data primer dan data sekunder. Data primer berupa informasi yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung, data ini didapatkan dari interview, observasi
82 perusahaan, dan penyebaran kuesioner kepada para klien PT Fortune Indonesi Tbk sehubungan dengan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini. Sedangkan data sekunder didapatkan dari informasi data-data perusahaan berupa profil perusahaan, struktur organisasi, informasi mengenai daftar nama-nama pelanggannya dan data penjualan.
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data internal dan data eksternal. Data internal yang diperoleh dari perusahaan seperti kontrak kerjasama. Dan data eksternal adalah data yang di luar perusahaan seperti hasil penelitian sebelumnya yang telah diteliti oleh pihak lain.
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data
Tujuan
Data
Sumber Data
Jenis Data
T–1
Kuesioner Konsumen
Primer
Kuantitatif
T–2
Kuesioner Konsumen
Primer
Kuantitatif
T–3
Kuesioner Konsumen
Primer
Kuantitatif
T–4
Kuesioner Konsumen
Primer
Kuantitatif
T–5
Kuesioner Konsumen
Primer
Kuantitatif
Sumber: Penulis
3.4
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dijadikan obyek penelitian adalah PT Fortune Indonesia, Tbk. Gedung Galaktika Jl. Harsono R.M. No.2 Ragunan,
Jakarta Selatan. Obyek dari
penelitian ini adalah klien pada PT Fortune Indonesia, Tbk. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan September tahun 2010.
83 3.5
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1.
Wawancara Adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada klien PT fortune Indonesia Tbk. Pertanyaan yang diajukan menyangkut keputusan pembelian yaitu faktor – faktor yang menjadi penentu keputusan pembelian para pelanggan perusahaan.
2.
Studi Pustaka Penelitian ini mengambil sumber data yang relevan dengan bahan penelitian dari berbagai literatur, baik dari buku, majalah, jurnal, internet, dan sebagainya guna mendukung penelitian ini.
3.
Kuesioner Merupakan
daftar
pernyataan
yang
diajukan
khususnya
kepada
konsumen/pelanggan yang PT Fortune Indonesia yang berhubungan dengan
Creativity Advertising, Celebrity Endorsement, Brand Image dan Keputusan Pembelian.
Dalam penelitian ini, memilih menggunakan daftar pertanyaan (questionnaire)/ angket sebagai alat pengumpulan data, lalu untuk dibagikan kepada responden. Kuesioner dipilih sebagai alat pengumpulan data karena data yang didapat dari kuesioner datanya standar dan dapat dipertanggungjawabkan untuk keperluan analisis. Jenis pertanyaan dalam membuat kuesioner dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
84 1.
Pertanyaan tertutup Maksud dari pertanyaan tertutup yaitu pertanyaannya membatasi jawaban responden dengan keharusan memilih diantara jawaban-jawaban yang sudah tercantum dalam kuesioner.
2.
Pertanyaan terbuka Sedangkan pertanyaan terbuka memungkinkan responden memberikan jawaban yang dikehendaki dengan kata-kata yang dipilihnya sendiri.
Dari dua jenis pertanyaan yang ada, maka jenis pertanyaan tertutup yang digunakan di mana dalam kuesioner sudah diberikan pilihan-pilihan jawabannya.
3.6
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam menetapkan jumlah anggota sampel ditetapkan dari populasi pelanggan PT Fortune Indonesia Tbk, yang didapat dari data sekunder perusahaan dan menggunakan teknik pengambilan sampel menurut Taro Yamane atau Slovin dengan rumus sebagai berikut:
Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d2 = Presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan jumlah populasi yang service di PT Fortune Indonesia Tbk dari tahun 2006 s/d
2010 adalah 200 pelanggan.
Sehingga dengan menggunakan rumus yang ada diperoleh jumlah sampel minimal untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: n=
200_____ = 133,333 200 . (0.05)² + 1
85 Dengan hasil diatas sebesar 133.333, maka peneliti menentukan pembulatan jumlah sampel menjadi 150 responden. Sementara teknik sampel yang digunakan adalah probability sampling, menurut Riduwan dan Kuncoro (2007,p41), probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini yang dipakai adalah random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dan metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah the fishbowl draw. Menurut kumar (2005) yang dikutip oleh widi (2010,p200) the fishbowl draw adalah tiap – tiap elemen dalam sampel yang telah dinomori dan tertulis pada secarik kertas diletakkan dalam kotak, lalu peneliti mengambil secara acak kertas tersebut hingga sejumlah ukuran sampel. Dalam hal ini konsumen atau pelanggan yang melakukan kontrak jasa pada PT Fortune Indonesia Tbk.
3.7
Metode Analisis Data
Kegiatan yang penting dari keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan software AMOS 16.
Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot dari setiap pertanyaan berdasarkan skala likert. Adapun skor jawabannya adalah sebagai berikut:
86 Tabel 3.4 Alternatif Jawaban Responden
Alternatif Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Cukup Setuju (CS)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber : Sugiyono (2008, p88)
Berikut ini adalah tabel mengenai metode analisis berdasarkan Tujuan Penelitian yaitu;
Tabel 3.5 Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian
Metode analisis Tujuan penelitian Jenis penelitian
Teknik analisis
T–1
Asosiatif
SEM Analysis
T–2
Asosiatif
SEM Analysis
T–3
Asosiatif
SEM Analysis
T–4
Asosiatif
SEM Analysis
T–5
Asosiatif
SEM Analysis
Sumber: Penulis
87 Pada sebuah angket terdapat dua syarat mutlak yang harus dimiliki, yaitu
valid dan reliabel. Proses menguji buti-butir pertanyaan dalam sebuah kuesioner adalah bagian dari pengujian reliabilitas dan validitas. Dari perumusan masalah penelitian yang ada akan dijawab dengan cara analisis data yang telah diperoleh dari pengumpulan data. Pada bagian ini akan membahas mengenai uji reliabilitas dan uji validitas data analisis aktual, statistik deskriptif dan structural equation
modelling (SEM). 3.7.1
Uji Validitas Validitas dapat diartikan
apabila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dikatakan valid bila alat ukur atau instrumen penelitian tersebut dapat mengukur konsep yang mau diukur dengan tepat (Sugiyono, 2009, 172). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas konstrak (Construct validity). Construct
validity menunjukkan seberapa baik hasil yang dapat diperoleh dari pemakaian alat ukur dengan teori yang mendasari desain tes (Sekaran, 2006, 44). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis butir. Pengujian seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat dilakukan dengan mencari daya pembeda skor dari setiap item. 3.7.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas mempunyai arti tingkatan dimana pengukuran bebas dari kesalahan, sehingga memberikan hasil yang konsisten (Zikmund, 2003, 300). Pengujian reliabilitas berhubungan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas suatu alat ukur di dalam suatu penelitian (Hermawan, 2009, 128). Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Cornbach’s alpha.
88 Cornbach’s alpha merupakan koefesien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain, selain itu Cornbach’s alpha merupakan uji keandalan konsistensi internal yang memadai (Sekaran, 2006, 177). Construct reliability 0.70 atau lebih menunjukkan reliabilitas yang baik, sedangkan reliabilitas 0.60-0.70 masih dapat diterima dengan syarat validitas indikator dalam model baik (Ghozali, 2008, 137). 3.7.3 Statistik Deskriptif Sugiyono (2009, 206) menjelaskan statistik deskriptif sebagai statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan informasi tentang suatu populasi atau sampel. Dalam statistik deskriptif terdapat antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentasi (Sugiyono, 2009, 207). Di dalam statistik deskriptif terdapat data dari data dalam sampel, seperti misalnya, rata-rata (mean), untuk skala interval atau rasio, median, untuk data ordinal, dan modus untuk data nominal, serta ukuranukuran tendensi sentral seperti standar deviasi (Hermawan, 2006, 214) 3.7.4 Metode Persamaan Struktural Model persamaan struktural merupakan gabungan dari analisis faktor dan analisis jalur (path analysis) menjadi satu metode statistik komprehensif (Ghozali, 2008, 4). Structural equation modelling (SEM) merupakan salah satu teknik statistik yang dapat menganalisis variabel laten, variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. SEM dapat menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel indikatornya, hubungan antara variabel laten yang satu dengan variabel
89 laten yang lain, juga mengetahui besarnya kesalahan pengukuran (Ghozali, 2008, 13). Menurut
Wijaya
(2009,
p9–10)
dalam
AMOS,
unobserved
variabel
digambarkan dengan simbol berbentuk elip. Unobserved variabel disebut juga dengan istilah variabel latent, konstruk atau konstruk latent. Variabel – variabel laten merupakan variabel – variabel yang tidak terobservasi (unobserved variable) atau disebut sebagai konstruk (constructs) atau sebutan lainnya adalah faktor (factors) yang diukur dengan menggunakan indikator – indikator masing – masing. Observed variabel digambarkan dengan simbol berbentuk kotak. Observed variabel disebut pula dengan istilah variabel manifes atau variabel referensi, measured variable atau indikator. Observed variabel digunakan untuk menjelaskan atau mengukur sebuah variabel latent.
Observed Variabel
Observed Variabel
Unobserved Variabel
Observed Variabel
Gambar 3.1 Gambar Hubungan Unobserved Variabel dengan Observed Variabel Sumber:
Wijaya (2009)
90 Gambar diatas memperlihatkan gambaran hubungan unobserved variable (variabel latent) dengan observed variable (Variabel manifes).
3.7.4.1 Kriteria Goodness of Fit
Menurut wijaya (2009, p6–8) tujuan utama dari analisis SEM adalah menguji fit suatu model yaitu kesesuain model teoritik dengan data empiris. Kriteria goodness of fit sebagai berikut :
Absolut Fit Measures
1. Chi square (χ2) Alat uji fundemental untuk mengukur overall fit adalah likelihood ratio chi square
statistic. Model dikategorikan baik jika mempunyai chi square = 0 berarti tidak ada perbedaan. Tingkat signifikan penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila p ≥ 0,05 yang berarti matriks input sebenernya dengan matriks input yang diprediksi tidak berbeda secara statistik. 2. CMIN/df (Normed Chi Square)
CMIN/df adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi square dibagi dengan degree of freedom. Nilai yang direkomendasikan untuk menerima kesesuain sebuah model adalah nilai CMIN/df yang lebih kecil atau sama dengan 2,00.
3. RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation)
Nilai RMSEA menunjukan goodness of fit yang diharapkan bila model diestimasikan dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan
91 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu didasarkan degree of freedom. RMSEA merupakan indeks pengukuran yang tidak dipengaruhi oleh besarnya sampel sehingga biasanya indeks ini digunakan untuk mengukur fit model pada jumlah sampel besar.
4. GFI (Goodness of Fit)
Digunakan untuk menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan. Indeks ini mencerminkan tingkat kesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat model yang diprediksi dibandingkan dengan data yang sebenarnya. Nilai Goodness of Fit Index biasanya dari 0 sampai 1. Nilai yang lebih baik mendekati 1 mengindikasikan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik nilai GFI dikatakan baik adalah ≥
0,90.
Incremental Fit Measures
5. AGFI (Adjusted GFI)
AGFI merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan degree of
freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila mempunyai nilai sama atau lebih besar dari 0,9.
92 6. TLI (Tucker-Lewis Index)
TLI adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah lebih besar atau sama dengan 0,9 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit. TLI merupakan index fit yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel.
7. NFI (Normed Fit Index)
Normed fit Index merupakan ukuran perbandingan antara proposed model model dan null model. Nilai NFI akan ber variasi dari 0 (no fit at all) sampai 1.0 (perfect fit). Seperti hal nya TLI tidak ada nilai absolut yang dapat digunakan sebagai standard, tetapi umunmya direkomendasikan sama atau > 0.90.
Parsimonius Fit Measures
8. PNFI
Parsimonius Normal Fit Index (PNFI) merupakan modifikasi dari NFI. PNFI memasukkan jumlah degree of freedom yang digunakan untuk mencapai level fit semakin tinggi nilai PNFI semakin fit kegunaan utama dari PNFI adalah untuk membandingkan model dengan degree of freedom yang berbeda. Digunakan untuk membandingkan model alternative sehingga tidak ada nilai yang direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima. Namun demikian jika membandingkan
dua
model
maka
perbedaan
PNFI
menunjukkan adanya perbedaan model yang signifikan.
0.60
sampai
0.90
93 9. PGFI
Parsimonius
goodness-of-fit
Index
(PGFI)
memodifikasi
GFI atas
dasar
Parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar 0 – 1.0 dengan nilai semakin tinggi menunjukkan model lebih Parsimony.
3.8
Rancangan Uji Hipotesis
Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian.Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (a) = 5% = 0,05 Dasar Pengambilan Keputusan (DPK): Sig > 0,05 = Ho diterima atau Ha ditolak Sig < 0,05 = Ho ditolak atau Ha diterima Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : X1 = Creativity Advertising X2 = Celebrity Endorsement Y = Brand Image Z = Keputusan Pembelian
94 e1 e2 e3 e4
1
x2_1
1
1
x2_2
1
Celebrity End orsement
x2_3
1
x2_4
ee1
z_1
ee2
1
1 Keputusan Pembelian
Brand Imag e
1 z_2 z_3 z_4
1 e5 e6 e7
1
x1_1
1
x1_2
1
z_5
1 Creativity Advertising
Y_1
Y_2
Y_3
1
1
1
x1_3 e8
e9
e10
Gambar 3.2 Model Persamaan Struktural Sumber: •
Hasil Pengolahan Data, 2010
Uji koefisien jalur variable X1 dengan variable Y
Ho : Variabel X1 tidak berpengaruh positif terhadap variable Y Ha : Variabel X1 berpengaruh positif terhadap variable Y •
Uji koefisien jalur variable X2 dengan variable Y
Ho : Variabel X2 tidak berpengaruh positif terhadap variable Y Ha : Variabel X2 berpengaruh positif terhadap variable Y •
Uji koefisien jalur variable Y dengan variable Z
Ho : Variabel Y tidak berpengaruh positif terhadap variable Z Ha : Variabel Y berpengaruh positif terhadap variable Z •
Uji koefisien jalur variable X2 dengan variable Z
Ho : Variabel X2 tidak berpengaruh positif terhadap variable Z Ha : Variabel X2 berpengaruh positif terhadap variable Z •
Uji koefisien jalur variable X1 dengan variable Z
Ho : Variabel X1 tidak berpengaruh positif terhadap variable Z Ha : Variabel X1 berpengaruh positif terhadap variable Z
1 1 1 1 1
e11 e12 e13 e14 e15
95 3.9
Rancangan Implikasi Hasil Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, ingin diketahui pengaruh creativity
advertising dan celebrity endorsement
dan bagaimana pengaruh keputusan
pembelian tersebut terhadap Brand Image pelanggan di PT.Fortune Indonesia Tbk. Selain itu ingin diketahui juga pengaruh creativity advertising dan celebrity
endorsement terhadap Brand Image melalui keputusan pembelian. Dalam menganalisi pengaruh tersebut, peneliti melakukan analisa dengan menggunakan analisis structural equation modelling (SEM). untuk menjelaskan tentang variabel-variabel dari creativity advertising dan celebrity endorsement terhadap brand image yang berdampak pada keputusan pembelian di PT. Fortune Indonesia Tbk
Rancangan implikasi penelitian ini adalah agar PT.Fortune Indonesia Tbk dapat mengevaluasi bagaimana pengaruh dari Creatifity advertising dan Celebrity
Endorement mempengaruhi Brand Image dalam memutuskan untuk membeli jasa iklan pada perusahaan. Diharapkan hasil implikasi dari penelitian ini, perusahaan akan dapat melihat variabel mana yang memilki pengaruh terbesar dalam keputusan pembelian konsumen, sehingga kedepannya perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran dalam sebuah iklan agar dapat meraih pangsa pasar yang luas, meningkatkan pembelian jasa iklan pada perusahaan, dan dapat memelihara Brand
Image perusahaan dengan baik.