BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : •
Data historis penjualan yang akan digunakan untuk meramalkan penjualan pada periode berikutnya dengan menggunakan metode peramalan.
•
Biaya bahan baku utama, biaya bahan baku penolong, dan biaya upah tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghitung total biaya produksi untuk setiap jenis produk. Selanjutnya harga penjualan dari tiap unit produk akan dikurangkan dengan total biaya produksi tiap unit produk sehingga diperoleh jumlah keuntungan untuk penjualan setiap produk. Jumlah keuntungan penjualan tiap unit produk ini yang akan dijadikan sebagai fungsi tujuan dalam formulasi.
•
Kapasitas bahan baku, komposisi penggunaan bahan baku, dan waktu proses yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk akan dijadikan sebagai fungsi pembatas di dalam formulasi.
44 3.2
Rancangan Pemecahan Masalah
Gambar 3.1 Diagram alir pemecahan masalah
45
1 Gambar 3.2 Diagram alir pemecahan masalah (lanjutan)
46 Berikut ini adalah penjelasan dari gambar diagram alir pemecahan masalah yang digunakan pada penelitian: 1. Pengamatan dan Peninjauan Objek Penelitian Langkah pertama pemecahan masalah pada penelitian adalah mengamati dan meninjau objek penelitian yang dilakukan dengan wawancara dengan pihak perusahaan dan studi lapangan. Tujuan dari pengamatan dan peninjauan ini adalah untuk melihat secara langsung kondisi perusahaan terutama pada proses produksinya serta mengetahui masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. 2. Identifikasi Masalah Setelah mengetahui kegiatan dan masalah yang ada pada perusahaan, maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah sesuai dengan informasi yang diperoleh dari perusahaan. Dari informasi yang diperoleh diketahui bahwa terjadinya fluktuasi permintaan produk yang tidak menentu, yang menyebabkan terjadinya kekurangan dan kelebihan jumlah produksi pada setiap periode. Dengan melihat permasalahan tersebut maka perusahaan perlu mengadakan perencanaan yang baik dalam produksinya. Perencanaan ini dimaksudkan untuk memberikan keputusan dalam menyiasati jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan setiap periodenya dengan jumlah yang optimal. 3. Batasan Ruang Lingkup Batasan ruang lingkup ini dilakukan setelah peneliti mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. Pembatasan ini ditujukan pada
47 objek yang akan diteliti serta metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian. 4. Studi Pustaka Studi pustaka ini bertujuan agar peneliti mengetahui metode yang sesuai untuk memecahkan masalah penelitian. Studi pustaka ini dilakukan dengan membaca textbook, literatur, informasi-informasi dari internet, dan dari sumber-sumber lainnya. Hasil dari studi pustaka ini akan dimasukkan dalam landasan teori dalam skripsi. 5. Tujuan Penelitian Pada tahap ini memaparkan tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan penelitian ini yaitu sebagai berikut : •
Mengetahui jumlah produksi yang optimal dan keuntungan maksimum yang dapat diperoleh pada perusahaan.
•
Mengetahui sumber daya apa saja yang dapat mempengaruhi jumlah produksi yang optimal, sehingga dapat memaksimasi keuntungannya.
6. Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilakukan dengan wawancara, pengamatan langsung, dan pengamatan tak langsung. Wawancara dilakukan langsung dengan pihak pengelola perusahaan dan staff bagian produksi. Pengumpulan data dari pengamatan langsung dilakukan pada proses produksi dari bahan baku masuk sampai barang jadi keluar, serta menghitung waktu proses produk tiap elemen pekerjaan. Sedangkan pengumpulan data dari pengamatan tidak langsung berasal dari data-data yang diperoleh dari perusahaan.
48 7. Pengolahan Data Setelah data dikumpulkan, data tersebut selanjutnya akan diolah yang meliputi : a. Data biaya bahan baku utama, bahan baku penolong, dan upah tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghitung biaya produksi per unit produk. Dengan biaya produksi tersebut dan harga penjualan per unit produk maka didapatkan keuntungan per unit produknya. Keuntungan per unit inilah yang digunakan sebagai koefisien fungsi tujuan Linear Programming. b. Data historis penjualan periode Juli 2006 sampai Juni 2008 yang digunakan untuk meramalkan permintaan untuk periode 3 bulan kedepan yaitu periode Juli 2008 sampai September 2008 dengan menggunakan beberapa metode peramalan time series, yaitu Double Moving Average, Double Exponential Smoothing, Regresi linear, dan Dekomposisi. Metode peramalan dengan nilai kesalahan peramalan (MAD, MSE, dan MAPE) terkecillah yang dipilih. Hasil dari peramalan ini dan dari data persediaan gudang yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk menentukan target produksi yang harus dipenuhi. Target produksi ini digunakan untuk menentukan ruas kanan pada fungsi pembatas Linear Programming. c. Data kapasitas bahan baku dan jam tenaga kerja digunakan untuk menentukan ruas kanan pada fungsi pembatas Linear Programming. d. Perhitungan kebutuhan bahan baku per unit produk, pemakaian jam tenaga kerja untuk pembuatan 1 unit produk, serta jumlah produksi
49 optimal digunakan untuk menentukan ruas kiri pada fungsi pembatas Linear Programming. e. Membuat formulasi model optimasi jumlah produksi dalam Linear Programming dengan fungsi tujuan adalah memaksimasi keuntungan yang diperoleh, sedangkan fungsi pembatas adalah kapasitas bahan baku, kapasitas jam kerja tenaga kerja, dan target produksi. f. Menghitung
optimalisasi
produksi
dengan
menggunakan
Linear
Programming. g. Melakukan validasi model dengan membandingkan hasil optimal pada perhitungan Linear Programming untuk bulan Juli 2008 dengan data aktual bulan Juli 2008. Jika hasil perhitungan Linear Programming lebih besar dari pada data aktual, maka dilanjutkan ke tahap analisis. 8. Analisa Hasil Perhitungan dan Analisa Sensitivitas Analisa hasil perhitungan menyangkut : •
Analisa perhitungan target produksi dan peramalan dengan menggunakan suatu metode peramalan tertentu.
•
Analisa perhitungan sumber daya.
•
Analisa perhitungan biaya produksi dan keuntungan.
•
Analisa formulasi model optimalisasi.
Analisa sensitivitas menyangkut Analisa sensitivitas dari hasil optimalisasi yang telah diperoleh. Analisa ini meliputi analisa reduce cost dan analisa kelebihan atau kekurangan sumber daya. Hal ini dapat digunakan sebagai
50 pengendali persediaan terhadap sumber daya yang berpengaruh terhadap produksi. 9. Defenisi Sistem Berjalan dan Defenisi Sistem Usulan Pada tahap ini, dilakukan analisis sistem informasi yang bertujuan untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, dan mengetahui spesifikasi dari kebutuhan pengguna sistem untuk dapat memperbaiki sistem yang sedang berjalan. Untuk memperbaikinya, maka dibuatlah sistem usulan untuk menggantikan sistem yang sedang berjalan tersebut. 10. Problem Domain Analysis Pada tahap ini, definisi sistem usulan yang telah dibuat akan diidentifikasikan dan dibuat ke dalam model–model dalam bentuk Class diagram dan Statechart diagram. 11. Application Domain Analysis Pada tahap ini dilakukan penentuan fungsi sistem yang akan dibuat dilihat dari definisi sistem usulan. Penentuan fungsi sistem ini dibuat dengan bantuan Usecase diagram, Function list, Sequence diagram, dan Navigation diagram. Hubungan dari ketiga ini adalah dimana Usecase diagram menggambarkan interaksi antara user dengan sistem yang dibuat. Function list ini menggambarkan kemampuan sistem yang dibuat dalam memproses suatu input menjadi output. Function list berisi fungsi–fungsi yang dapat dilakukan oleh sistem, serta bagaimana cara aplikasi dari sistem melakukan fungsinya. Sequence Diagram mengambarkan aliran proses dari setiap aksi yang dilakukan didalam usecase yang telah dibuat dan juga menggambarkan aliran
51 dari model interface dalam melakukan suatu fungsi tertentu. Sedangkan Navigation Diagram menggambarkan aliran interface rancangan yang akan digunakan didalam sistem dan merupakan gambaran detail setiap elemen dari interface sistem yang sebenarnya. 12. Architecture Design Pada tahap ini akan ditentukan properties apa saja yang terdapat didalam sistem yang sesuai dengan kriteria perancangan yang baik yaitu dengan membuat tabel prioritas. Setelah itu dibuatlah Component architecture untuk menggambarkan hubungan antara komponen–komponen yang terdapat di dalam struktur sistem. Kemudian dibuatlah Deployment Diagram untuk mendefinisikan struktur fisik dari sistem serta menggambarkan aliran distribusi komponen pada processors yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kemacetan dalam arsitektur sistem. 13. Component Design Pada tahap ini dibuat Model component yang menampilkan kembali model dari problem domain yang berupa revised class diagram. Dimana kebutuhan sistem dari problem domain disesuaikan kembali dengan kerangka arsitektur disain yang telah dibuat. 14. Perancangan Database Sistem Perancangan database dimaksudkan untuk menentukan tabel–tabel beserta spesifikasinya yang akan digunakan sebagai tempat penyimpanan data–data perusahaan. Database ini dirancang dengan menggunakan bantuan dari aplikasi Microsoft Access 2003.
52 15. Pembuatan Coding Program Setelah rancangan sistem dan database telah dibuat dan disetujui, maka pembuatan program dapat mulai dilakukan dengan didasarkan pada perancangan yang ada. Pembuatan program ini menggunakan Visual Basic 6.0. Sedangkan untuk merancang laporan yang akan dicetak digunakan bantuan Crystal Report 8.0. 16. Testing Pada tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak terjadi error pada program yang telah dibuat. Selain itu juga memastikan bahwa program dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna dan dapat melakukan fungsi-fungsi pengoptimalan produksi dengan baik. Jika terjadi error, maka dilakukan tracking kembali pada coding program untuk diperbaiki. 17. Kesimpulan dan Saran Setelah dilakukan perhitungan dan analisis pengolahan data dari segi teknik industri maupun dari sistem informasi, maka dibuatlah beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta saran–saran yang membangun kepada perusahaan.