BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini akan menggunakan metode penelitian seperti pada gambar 3.1 dibawah ini. Penjabaran dari setiap metode akan dibahas pada setiap subbab berikut ini. Perumusan Masalah Penelitian
Pencarian Data (Study Literatur,Survei, dan Interview)
Penerapan Landasan Teori
Analysis Report dan Recommendation
Analisa Data Teknis, Risiko dan Business Impact
Gambar 3.1 Metode Penelitian
3.1
Indentifikasi Masalah Penelitian Pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia yang telah mencapai
30.000.000 pengguna (perkiraan kumulatif sampai tahun 2010) yang pada awal perkembangannya pada tahun 1998 hanya 512.000 pengguna. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi Internet di Indonesia cukup pesat sejak Internet diperkenalkan di Indonesia. Pertumbuhan angka tersebut diiringi dengan perbaikan infrastruktur Internet di Indonesia, dimana dapat dilihat dengan mulai banyaknya jumlah Internet Service Provider (ISP) yang beroperasi di Indonesia. Dimulai pada tahun 1999 sekitar 35 ISP yang beroperasional dan pada bulan Mei 2011 tercatat sekitar 186 ISP yang beroperasional. Tabel 3.1 ISP anggota APJII 1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Anggota
40
78
114
136
130
137
151
173
201
226
230
229
237
Operasional
35
63
82
86
90
110
118
140
168
193
197
185
186
Sumber: Sekretariat APJII (http://www.apjii.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=59&Itemid=53)
31
32
Pemanfaat teknologi Internet yang hanya pada awalnya menjadi konsumsi dunia pendidikan sudah mulai merambah ke dunia bisnis. Hal ini dapat dibuktikan dengan mulai banyak jumlah domain di Indonesia yang menggunakan nama perusahaan, instansi pemerintah, pendidikan, asosiasi dan perorangan yang terdaftar pada pengelola domain ID dibawah pengelolaan PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) dan data domain dari g-TLD (Global Top Level Domain), jumlah domain yang terdaftar sampai dengan tahun 2010 tercatat sekitar 213.884 (Tabel 3.2) yang pada awal perkembangan Internet hanya sekitar 1.479 domain. Tabel 3.2 Jumlah Domain .ID Hingga Juli 2010 Domain
Jumlah
Presentase
.com
139.072
65.0%
.co.id
23.274
10.9%
.web.id
12.650
5.9%
.net
12.505
5.8%
.org
8.248
3.9%
.info
4.211
2.0%
.sch.id
4.277
2.0%
.or.id
3.441
1.6%
.go.id
2.202
1.0%
.biz
1.987
0.9%
.ac.id
1.648
0.8%
.net.id
292
0.1%
.mil.id
77
0.0%
Total
213.884
100.0%
Sumber: Sekretariat PANDI (Laporan Tahunan 2010)
33
Dengan melihat perkembangan yang pesat tersebut maka Internet dapat dijadikan sebagai tulang punggung (backbone) informasi yang berbasis data maupun suara, dimana pada awalnya telekomunikasi di Indonesia hanya mengandalkan voice (suara). Untuk itu kita harus menyadarai akan pentingnya fungsi dari Internet sebagai salah satu asset penting yang harus dijaga dan dilindungi keberadaannya. Agar infrastuktur Internet dapat terus beroperasi dengan baik perlu dibuat suatu Risk Management (Manajemen Resiko) untuk mengantisipasi atau menghadapi suatu bencana agar tidak terjadi kerusakan yang besar. Indonesia sebagai negara kepulauan termasuk negara yang dilewati palung laut/daerah patahan bumi dan juga banyak gunung yang masih aktif sangat rentan akan terjadinya bencana yang diakibatkan oleh alam, disamping faktor-faktor risiko lainnya. Risk Management sangatlah penting untuk suatu perusahaan atau organisasi yang mengelola asset yang sangat penting seperti lokal Internet eXchange. 3.2
Penerapan Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk mendapatkan referensi yang tepat dalam
menganalisa dan mengukur kinerja dari core network IIX dalam memberikan pelayanan kepada ISP dan juga pengguna Internet di Indonesia. Dan juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun Risk Management yang telah diterapkan serta membantu menganalisa permasalahan yang ada pada core network IIX. Landasan teori juga akan digunakan sebagai acuan dalam menganalisa Business Impact Assesment yang dialami pada penyedia jasa Internet (PJI) di Indonesia jika core network IIX mengalami bencana. Penyusunan laporan dan rekomendasi dari hasil penelitian juga akan mengacu kepada landasan teori yang digunakan. Landasan teori yang digunakan mengacu pada sumber buku, jurnal, white paper dan Internet.
34
3.3
Pengambilan Data Penelitian Penelitian ini akan melakukan pengambilan data teknis maupun data
statistik sehingga data yang didapat lebih akurat. 3.3.1
Data Penelitian
Data yang dikumpulkan akan dibagi menjadi 1. Data Primer Data-data primer yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain: a. Kondisi gedung lokasi core network IIX. b. Risiko yang dihadapi pengelola IIX. c. Recovery plan yang sudah berjalan di IIX d. Status jaringan IIX antara lain: topologi jaringan dan trafik bandwith IIX. e. Permasalahan teknis yang sering timbul. f. Harga sewa bandwith untuk koneksi backbone Internasional. 2. Data Sekunder Data-data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain: a. Data statistik yang berhubungan dengan pertumbuhan informasi pengguna Internet di Indonesia dan dunia. b. Data statistik jumlah ISP anggota APJII. c. Data statistik domain yang ada di Indonesia. 3.3.2
Pendekatan Penelitian Pengumpulan data akan dilakukan melalui proses wawancara, diskusi,
survey dan pengamatan secara langsung dilapangan untuk mengetahui kondisi
35
yang ada dan permasalah yang dihadapi oleh pengelola IIX. Metode pengumpulan data yang akan digunakan yaitu: Survey Survey dilakukan pada node exchange IIX untuk melihat secara langsung operasional dari node tersebut dan melihat penanggulangan/antisipasi dari terjadinya bencana. Interview Interview akan dilakukan kepada pengelola IIX dalam hal ini pengurus APJII melalui kabid
IIX dan dilakukan interview kepada PJI
(Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) anggota APJII. 3.4
Tempat dan Waktu Penelitian
Objek dalam penelitian ini mengambil tempat di gedung Cyber Jakarta. Survey penelitian dilakukan kepada APJII yang beralamatkan di Gedung Cyber Lt.1 Jl. Kuningan Barat No.8 Jakarta Selatan. Sebagai sampel penelitian yaitu Internet Service Provider (ISP) anggota APJII yang memiliki interkoneksi ke IIX. Lama penelitan memakan waktu kurang lebih 6 bulan.
36
3.5
Analisa Data Peneilitian
Penelitian ini menggunakan analisa yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dimana data sekunder akan dianalisa menggunakan metode kuantitatif, dan data primer akan dianalisa menggunakan teknik kualitatif.
Analisa Kualitatif
Masalah/Risiko Yang Ada
Data - Wawancara (Kualitatif) - Statistik (Kuantitatif)
Hasil Analisa berupa Kesimpulan dan Saran / Rekomendasi
Analisa Kuantitatif
Gambar 3.2 Proses Analisa Data Penelitian
Sesuai dengan kemampuan kita dalam menilai atau mengukur suatu ciri atau karakteristik objek pengamatan dalam statistik dibedakan menjadi empat macam skala pengukuran yang mungkin dihasilkan yaitu:
1. Skala nominal
Skala pengiukuran yang menyatakan kategori, kelompok atau klasifikasi dari construct yang diukur dalam bentuk variabel. Nilai variabel dengan skala nominal hanya menjelaskan kategori, tetapi tidak menjelaskan nilai peringkat,
37
jarak atau perbandingan. Misalnya jenis kelamin merupakan variabel yang terdiri atas dua kategori pria dan wanita.
2. Skala Ordinal
Skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur. Peringkat nilai menunjukkan suatu urutan penilaian atau tingkat preferensi. Misal pemilihan terhadap lima perguruan tinggi unggulan, urutan nilai 1 sampai 5.
3. Skala Interval
Merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur. Skala interval dapat dinyatakan dengan angka 1 sampai 5. Misal 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju dan 5=sangat setuju.
4. Skala Rasio
Merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak dan perbandingan construct yang diukur. Nilai uang atau ukuran berat merupakan contoh pengukuran dengan skala rasio. Misal, kurang dari 50 orang, antara 50 orang s.d 100 orang, lebih dari 100 orang tetapi kurang dari 150 orang dan lebih dari 150 orang.