BAB 3 METODOLOGI
3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan wawancara dengan salah satu supplier ritel pakaian dan dari informasi yang didapatkan akan divisualisasikan ke dalam model bisnis kanvas yang akan diuraikan berdasarkan sembilan aspek dari model kanvas tersebut yaitu customer segments, value proposition, channels, customer relations, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure. 2. Analisis SWOT : kemudian dari sembilan aspek model bisnis kanvas tersebut akan diuraikan berdasarkan kekuatan (strength), kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities),dan kekuatan (threat) dari masing-masing aspek tersebut. 3. Analisis Five Forces : selanjutnya penulis akan melakukan analisis terhadap kekuatan dari pesaing baru, kekuatan dari supplier, ancaman apa saja yang dapat mengganti produk dan jasa baru, kekuatan pembeli, dan persaingan dengan perusahaan sejenis. 4. Marketing mix : merupakan bagian dari pemasaran yang akan dilakukan berdasarkan penawaran yang dilakukan dan bagaimana customer dapat
45
46
menjangkaunya. Dari segi penawaran hal-hal yang diperhatikan adalah product dan price, sedangkan untuk jangkauannya adalah place dan promotion. 5. Business model masa depan : dilanjutkan dengan membuat business model masa depan, dimana berdasarkan metodologi yang digunakan untuk menganalisis business model saat ini, hasil analisa pada model bisnis tersebut akan dikembangankan dalam bentuk business model masa depan, sehingga lebih mempermudah penulis dalam melihat peluang untuk melakukan inovasi yang dapat diimplementasikan dalam bisnis tersebut. 6. Design aplikasi : kemudian berdasarkan business model yang ada, penulis akan mendesain aplikasi dan sistem yang dapat digunakan untuk membantu jalannya bisnis penjualan ritel pakaian ini menjadi lebih efektif dan efisien. 7. Identifikasi kebutuhan bisnis pada aplikasi : penulis akan mengidentifikasi fungsi apa saja yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi yang dapat mendukung proses bisnis yang bersangkutan. 8. Financial plan : langkah terakhir dalam kerangka pikir busniss plan adalah perencanaan keuangan yang dibuat untuk melihat berapa biaya operasional untuk bisnis tersebut, kapan pengembalian modalnya, dan memperkirakan keuntungan yang didapat dari bisnis penjualan ritel pakaian menggunakan BlackBerry. Berikut adalah kerangka pikir business plan dari penulis yang ditunjukan pada gambar 3.1 dibawah ini :
47
Gambar 3.1 Kerangka Pikir Business Plan
48
3.2 Metodologi Berdasarkan kerangka pikir penulis yang ditunjukan pada gambar 3.1 diatas, terdapat tiga metode yang digunakan antara lain yaitu : 3.2.1
Analisis SWOT Metodologi yang umumnya digunakan untuk menganalisis kekuatan
(strength) dan kelemahan (weaknesses) internal perusahaan, serta menganalisis kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat) eksternal perusahaan. Analisis SWOT yang akan dilakukan pada bab 4 adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pada bisnis yang berjalan saat ini dan peluang serta ancaman dari luar yang muncul pada saat mengoperasikan bisnis penjualan ritel pakaian menggunakan BBM. Untuk itu yang ditekankan pada analisis SWOT adalah penganalisian terhadap proses bisnis yang berlangsung sekarang ini dan bukan untuk model bisnis yang diajukan penulis pada thesis ini. 3.2.1
Analisis Five Forces Metodologi ini lebih ke menganalisis kompetitif untuk five forces yang
merupakan pendekatan untuk strategi didalam banyak industri, dimana intensitas persaingan antara perusahaan-perusahaan sangat bervariasi di industri. Berikut adalah tujuan dari masing-masing yang ada dalam five forces yaitu: 1. Threat of New Entrants : menganalisis seberapa kuat kekuatan terhadap pendatang baru yang dapat menjadi ancaman terhadap perusahaan. 2. Bargaining Power of Suppliers : menganalisis seberapa kuat kekuatan dari supplier pada model bisnis penjualan ritel pakaian menggunakan BlackBerry.
49
3. Threat of Substitute Products or Services : menganalisis seberapa kuat kekuatan terhadap produk atau services pengganti pada model bisnis ini. 4. Bargaining Power of Buyers :
menganalisis seberapa kuat kekuatan dari
pembeli dalam model bisnis ini yang merupakan sumber pendapatan perusahaan dan keberhasilan perusahaan. 5. Rivalry Among Existing Competitors : menganalisis seberapa kuat kekuatan dari pesaing yang sudah ada saat ini dan melihat serta membandingkan produk atau services yang ada pada pesaing dengan model bisnis ini, sehingga dapat melihat sampai dimana model bisnis ini mampu menyaingi pesaing. 3.2.3
Marketing Mix Metodologi ini merupakan bagian yang terdiri dari beberapa komponen
yang merupakan faktor untuk mempengaruhi pemasaran, dimana terdapat empat komponen yang termasuk didalamnya yaitu ditunjukan pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Marketing Mix Component Factors (David, 2000)
Pada metodologi Marketing Mix, penulis menggunakan metode tersebut untuk membuat rencana pemasaran terhadap model bisnis penjualan ritel pakaian menggunakan BlackBerry dan untuk lebih terperinci, rencana pemasaran disusun berdasarkan empat komponen yang ada pada metode tersebut seperti :
50
1. Product : menyusun deskripsi product yang dirancang pada model bisnis ini sehingga dapat mendukung proses bisnis secara keseluruhan hingga mendapatkan keuntungan pada perusahaan. 2. Place : merencanakan tempat yang cocok untuk model bisnis ini baik untuk lokasi, saluran untuk distribusi, dan lain-lain. 3. Promotion : merencanakan strategi promosi untuk dapat menjangkau target market dari perusahaan dengan cara advertising, sales, dan lain-lain. 4. Price : merencanakan penetapan harga yang merupakan bagian paling penting, dimana perusahaan memperoleh laba berdasarkan hal ini dan untuk penetapannya pun, perusahaan harus menganalisis harga yang sudah ada dan dibandingkan dengan penetapan harga yang direncanakan pada bisnis ini.