BAB 3 KONDISI PERUSAHAAN DAN SISTEM SAAT INI 3.1 Latar Belakang Berdiri SMP Pembangunan Jaya yang berdiri pada tahun 1994 bersamaan dengan dimulainya penerapan kurikulum baru, menempati gedung SD Pembangunan Jaya dan kegiatan belajar-mengajar pada siang hari mulai pukul 12:30 hingga pukul 17:30. Sepanjang perjalanan SMP Pembangunan Jaya telah meluluskan 11 angkatan (1994 hingga 2005). Sudah lebih dari sepuluh tahun usia SMP Pembangunan Jaya telah banyak yang diraih dan kiranya perlu ditampilkan beberapa prestasi yang sudah SMP Pembangunan Jaya raih dalam bidang akademik : •
Siswa Teladan tingkat Propinsi Jawa Barat tahun 2001-2002.
•
Juara I Olimpiade IPA dan Matematika yang diadakan oleh PPIPTEK.
•
Perolehan nilai 10,0 pada Ujian Nasional untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. Untuk perolahan prestasi non-akademik, diantaranya adalah :
•
Predikat Peserta Terbaik Jambore Nasional di Cibubur .
•
Juara I Tim Paskibra tingkat Propinsi Banten
•
Tim Cheerleader terbaik DKI Jakarta.
•
Tim Basket favorit se-Jabotabek.
•
Dan berbagai prestasi lainnya. Sebagai suatu lembaga pendidikan, tentunya SMP Pembangunan Jaya tidak
terlepas dari persaingan dengan lembaga-lembaga lainnya. Tidak hanyamutu akademis
76 yang menjadi sorotan, kegiatan non-akademik pun menjadi ukuran baik kegiatan olahraga, kesenian, atau kegiatan pembinaan akhlak dan moral pelajar akan menjadi ukuran. Masyarakat lah yang menilai dan menjadi corong yang menyebarkan berita dan kabar mengenai SMP Pembangunan Jaya. Sekolah Pembangunan Jaya mengklaim diri sebagai Sekolah Swasta Unggulan Nasional yang mencetak siswa yang Gemar Belajar, Kreatif, Mandiri, dan Berbudi Pekerti Luhur. Visi dan Misi tersebut membawa konsekuensi dan tanggung jawab moral bagi semua unit sekolah di lingkungan Yayasan Pendidikan Jaya. Menyingkapi hal di atas tersebut, Management SMP Pembangunan Jaya menyadari sepenuhnya bahwa mereka tidak ingin mendompleng keberhasilan dari unit sekolah lain. Sebagai mata rantai sekolah, SMP Pembangunan Jaya menempati posisi yang sangat strategis yang menerima siswa lulusan dari SD Pembangunan Jaya dan dapat melanjutkan ke SMU Plus Pembangunan Jaya. Program yang terintegrasi dalam intra dan ekstra kurikulum maupun programprogram unggulan lainnya baik kegiatan akademis maupun non- akademis seperti Program Pamong, Pendidikan Budi Pekerti, Science Workshop Olah Raga dan Kesenian, juga kegiatan yang bersifat mental keagamaan serta pagelaran seni yang menjadi Hidden Curriculum di SMP Pembangunan Jaya . Perlu diinformasikan bahwa SMP Pembangunan Jaya pada Ujian Akhir asional tahun Pelajaran 2002-2003 menduduki peringkat 3 (tiga) tingkat Kabupaten Tangerang dari 380 sekolah, peringkat 3 (tiga) tingkat Propinsi Banten dari 3.500 sekolah dan peringkat ke 167 tingkat Nasional dari 33.000 sekolah se Indonesia . Tanpa mengecilkan arti dukungan berbagai pihak dari prestasi yang sudah dicapai, SMP Pembangunan Jaya masih merasa belum puas dengan prestasi di atas, perjalanan menuju puncak prestasi tungkat nasional masih sangat jauh. sehingga SMP Pembangunan
77 Jaya sebagai perahu kecil masih dapat menibarkan bendera Pembangunan Jaya di tengah samudera pendidikan dan gelombang persaingan yang kian dahsyat.
3.2 Sejarah Berdiri Yayasan Pendidikan Jaya didirikan oleh PT. Pembangunan Jaya yang secara nirlaba namun mandiri ditujukan untuk menjadi wadah bagi PT. Pembangunan Jaya dan anak perusahaannya untuk menjalankan fungsi sosialnya dalam bidang pendidikan, pelatihan, dan bidang-bidang lainnya demi keikutsertaannya dalam mencerdaskan dan memajukan kesejahteraan bangsa dan Negara. Di bidang pendidikan, Yayasan Pedidikan Jaya mempunyai tujuan untuk menjadikan suatu sistem pendidikan terpadu dan berkesinambungan dari TK sampai dengan SMU. Pada tahun 1994, Yayasan Pendidikan Jaya telah dibuka TK dan SD Pembangunan Jaya serta awal tahun ajaran 1994/1995 dibuka SMP Pembangunan Jaya dengan menerapkan kurikulum nasional ke dalam berbagai metode pengajaran. Tujuan pembukaan SMP Pembangunan Jaya adalah untuk dapat menjadi SMP terbaik dan bermutu di daerah Tangerang dan DKI Jakarta.
78
Struktur Organisasi SMP Pembangunan Jaya
Yayasan Pendidikan Jaya
Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Kurikulum
Wali-wali Kelas VII
Adminstrasi / Tata Usaha
Sarana Prasarana
Kesiswaan
Wali - wali Kelas VIII
Dewan Guru
Pramubakti
Siswa - siswi SMP Pembangunan Jaya
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi
Humas
Wali-wali kelas IX
79 3.3 Job Desk Job desk atau tugas-tugas dalam struktur organisasi SMP Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut : 3.3.1 Kepala Sekolah •
Bertanggung jawab atas terselenggaranya proses belajar mengajar yang ada dalam SMP Pembangunan Jaya.
•
Bertanggung jawab kepada Yayasan Pendidikan Jaya sesuai dengan amanat yang diberikan berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) Penunjukan yang dikeluarkan oleh Yayasan Pendidikan Jaya
•
Menjalankan, mengawasi, memonitor dan mengevaluasi program-program kerja yang telah direncanakan dan deprogram untuk dilaksanakan selama masa jabatan yang berlaku.
•
Bertindak sebagai pimpinan tertinggi dalam SMP Pembangunan Jaya. Menjalankan amanat dari Yayasan Pendidikan Jaya.
3.3.2 Wakil Kepala Sekolah •
Bertindak sebagai pejabat sementara di saat Kepala Sekolah berhalangan hadir .
•
Membantu Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan atas kebijakan yang akan digariskan dan dikeluarkan .
•
Membawahi leader-leader dan serta mengawasi kinerja dan kerja dari leaderleader yang ada, seperti Kesiswaan, Kurikulum, Sarana Prasarana, dan Humas.
3.3.3 Leader-Leader Leader yang ada di SMP Pembangunan Jaya terdiri dari 4 (empat) yaitu : •
Bidang Kurikulum 1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
80 2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran. 3. Mengatur penyusunan program pengajaran. 4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler, remedial, dan enrichment. 5. Mengatur pelaksanaan program penilaian criteria kenaikan kelas, kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian rapor, ijazah, dan STK. 6. Mengatur pelaksanaan perbaikan dan pengajaran. 7. mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. 8. Mengatur pengembangan MGMP dan coordinator mata pelajaran. 9. Menyusun laporan. •
Bidang Kesiswaan 1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling . 2. Mengatur dan membina program dan kegiatan OSIS. 3. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah. 4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kesiswaan. 5. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa. 6. Mengatur kegiatan ibadah dan kedisiplinan. 7. Mengatur kegiatan ekstrakurikuler. 8. Menyusun laporan.
•
Bidang Sarana Prasarana 1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar. 2. Merencanakan program pengadaannya. 3. Mengatur pemanfaatan saran prasarana.
81 4. Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian. 5. Pengatur pembakuannya. 6. Mengatur dan koordinasi 6 K. 7. Menyelenggarakan dan koordinasi UKS. 8. Menyusun laporan. •
Bidang Humas 1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan peranan Komite Sekolah. 2. Menyelenggarakan Bakti Sosial. 3. Menyelenggarakan kegatan Mading. 4. Menyelenggarakan Kurikulum Fair. 5. Kerjasama dan Promosi. 6. Menyusun Laporan.
3.3.4 Guru Tugas dan Tanggung Jawab Guru •
Membuat perangkat program pengajaran.
•
Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
•
Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.
•
Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
•
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
•
Mengisi daftarnilai siswa.
•
Melaksanakan kegiatan membimbing kepada guru lain dalam kegiatan proses belajar mengajar.
82 •
Membuat alat pelajaran / alat peraga.
•
Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni.
•
Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
•
Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
•
Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
•
Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
•
Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
•
Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.
3.3.5 Tata Usaha atau Bidang Administrasi Tugas-tugas atau job desk dari tata usaha atau bidang administrasi dijabarkan melalui rencana program kerja yang terbagi menjadi 5, yaitu : 1. Harian 2. Mingguan 3. Bulanan. 4. Semester 5. Tahunan Adapun rencana kerja tersebut secara lebih spesifik adalah sebagai berikut : 1. Harian. •
Menyiapkan dan mengirimkan surat-surat yang dirasa perlu (surat keluar).
•
Menyiapkan jawaban-jawaban surat-surat masuk.
•
Menyiapkan segala sarana dan prasarana keperluan Kegiatan Belajar Mengajar.
•
Menerima tamu-tamu Kepala Sekolah.
83 2. Mingguan •
Menyiapkan pelaksanaan kegiatan upacara bendera setiap hari Senin.
•
Meneliti kehadiran guru dan karyawan.
•
Berkonsultasi dengan staf dan wali-wali kelas serta ketua-ketua kelas.
3. Bulanan •
Merekap
data
kehadiran
guru/karyawan,
siswa,
dan
presentase
kehadirannya. •
Merekap Daftar Statistik Keadaan Siswa.
•
Merekap penyelesaian administrasi sekolah / kewajiban siswa.
•
Merekap absensi Guru Pemantapan, Remedian, dan guru ekskul untuk diajukan data honorarium ke Yayasan Pendidikan Jaya.
•
Pengisian buku mutasi
•
Pengecekan inventaris sarana dan prasarana Kegiatan Belajar Mengajar .
•
Mempersiapkan dan mengirimkan laporan bulanan.
4. Semester •
Mempersiapkan dan membantu Panitia Ulangan Umum.
•
Mempersiapkan surat edaran ke orang tua murid, pemberitahuan pelaksanaan Ulangan Umum dan Liburan semesteran.
•
Mempersiapkan dan mengirimkan laporan.
•
Merekapitulasi target kurikulum dan daya serap dari setiap mata pelajaran, sampai ke tingkat ketuntasan belajar.
•
Memasukkan nilai semester siswa ke buku induk.
5. Tahunan. •
Mempersiapkan dan mengirimkan laporan tahunan.
84 •
Merekapitulasi murid maupun guru dan pegawai.
•
Penerimaan Siswa Baru.
•
Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
3.3.6 Pramubakti 1. Bidang KURIKULUM DAN SARANA •
Bertanggung jawab terhadap pengaturan sarana prasarana sekolah.
•
Bertanggung
jawab
atas
penggandaan
soal
dan
keamanannya
(kerahasiaan). •
Bertanggung jawab terhadap pengaturan dan penataan peralatan sekolah serta keamanannya termasuk pemanfaatan dan pengamanan gudang.
•
Membantu Kepala Sekolah, guru, dan karyawan dalam setiap kebutuhan yang dengan teknik pekerjaan yang efisien.
•
Membantu pengaturan dan pemeliharaan barang-barang inventaris sekolah.
•
Membantu penggandaan dan pemrosesan administrasi sekolah (foto copy dan lain-lain).
•
Melaporkan kepada Pimpinan Sekolah dan Staf Tata Usaha setiap kegiatan yang dilakukan dan termasuk perkembangannya.
•
Memeriksa
keadaan
setiap
ruangan
termasuk
ruangan
kelas,
mengamankan barang-barang yang tertinggal dan melaporkan ke Kepala Sekolah, guru piket, atau wali kelas. •
Menyiapkan dan mengatur segala sarana prasarana upacara, sarana rapat, dan lain-lain.
•
Menyampaikan laporan pekerjaannya secara rutin kepada Kepala Sekolah.
85
2. Bidang HUMAS DAN LAYANAN UMUM. •
Menyiapkan minum guru dan karyawan serta keperluan lainnya.
•
Menjadi penghubung untuk menyelesaikan surat masuk dan surat keluar.
•
Bertanggung jawab atas kebersihan dan keamanan ruang Kepala Sekolah, ruang guru dan ruangan lainnya, koordinasi dengan petugas kebersihan.
•
Membantu membayar rekening listrik, telepon dan lain-lain.
•
Melaporkan kepada Pimpinan Sekolah atau Staf Tata Usaha setiap kegiatan yang dilakukan dan termasuk perkembangannya.
•
Bertanggung jawab terhadap pengaturan ruang dapur dan sekitarnya.
•
Membantu penataan konsumsi untuk keperluan rapat dan lain-lain.
•
Bertanggung jawab atas kebersihan dan keamanan ruang Kepala Sekolah, ruang guru dan ruang tata usaha, koordinasi dengan cleaning service.
•
Membantu pengaturan buku-buku di Perpustakaan.
•
Membantu setiap kegiatan administrasi ketatausahaan bila diperlukan.
•
Menyampaikan laporan pekerjaannya secara rutin kepada Kepala Sekolah.
3.4 Analisa PORTER Penulis melihat kepada analisis PORTER, analisa 5 Daya PORTER, yang menitik beratkan pada ancaman dari pendatang baru, ancaman barang pengganti, kekuatan tawarmenawar supplier, kekuatan tawar menawar pembeli/konsumen, serta persaingan yang sedang terjadi di dalam industri. Dengan ini penulis mengidentifikasikan kelima faktor tersebut dengan diagram sebagai berikut :
86
Ancaman Pendatang Baru
Daya Tawar Supplier - Yayasan Pendidikan Jaya. - Komite Sekolah. - SD Pembangunan Jaya
Persaingan yang terjadi dalam Industri - SMPI Al-Azhar Bintaro, SMP Bakti Mulya, SMP Harapan Ibu, SMP Ricci II
Daya Tawar Pembeli - Lulusan dari SD di Bintaro dan sekitarnya. - Lulusan SD Pembangunan Jaya yang masuk SMP Pemb. Jaya.
Ancaman Produk Pengganti - Home schooling.
Gambar 3. 2 Diagram Analisa PORTER SMP Pembangunan Jaya
Adapun penjabaran dari diagram di atas adalah : 1. Ancaman Dari Pendatang Baru (Threat of New Entrant) Sekolah-sekolah yang timbul baru di lingkungan sekitar dari SMP Pembangunan Jaya, saat ini belum ada. Adapun sekolah-sekolah baru yang didirikan di lingkungan Bintaro Jaya dan sekitarnya adalah sekolah-sekolah yang tingkatannya lebih rendah dari SMP. Yaitu Sekolah Dasar, Taman Kanak-kanak, dan Taman Bermain (dapat juga disebut dengan Playgroup), yang setingkat di bawah TK.
Untuk tingkatan SMP, di lingkungan perumahan Bintaro Jaya dan
87 sekitarnya telah berdiri nama-nama sekolah yang telah berdiri sejak lama, seperti SMP Pembangunan Jaya sendiri, SMP Al-Azhar Bintaro, SMP Harapan Ibu, SMP Bakti Mulya, SMP Kartika, SMP BPK Penabur. Untuk sekolah swasta yang akan mendirikan sekolahnya, rata-rata memilih lokasi di wilayah Bumi Serpong Damai. Hal ini diakibatkan oleh terbatasnya lahan yang ada di lingkungan Bintaro Jaya dan sekitarnya. Warga Bintaro Jaya dan sekitarnya dapat menjangkau Bumi Serpong Damai melalui jalan tol lingkar luar Bintaro-BSD, yang dapat ditempuh dengan 15 menit perjalanan. Sekolah yang berada di wilayah tersebut adalah SMP Santa Ursula, SMP St. Laurensia, SMP Karisma Bangsa, dll. Untuk masuk ke dalam industri pendidikan ini, asalkan memiliki modal dana, tanah dan bangunan, kemudian mendaftarkan ke Depdiknas untuk pengajuan ijin maka dapat mendirikan sekolah. Untuk modal dana, sedikit banyak lembaga keuangan yang bersedia memberi bantuan dana, kemudian untuk lokasi dan tanah, bila sudah memiliki tanah yang cukup tidak masalah, namun bila belum harus membeli tanah. Tidak adanya sekolah baru didirikan di lokasi Bintaro Jaya, Pondok Pinang, Pondok Aren, dan sekitarnya adalah dikarenakan salah satunya adalah harga tanah dan luas tanah yang diperlukan untuk membangun sekolah di wilayah ini. Pergerakan harga tanah dan rumah di Kota Taman Bintaro Jaya (KTBJ) cukup baik. Saat tahun 2001 harga tanah di sektor I, yang masuk dalam wilayah Jakarta Selatan, berkisar Rp 1 juta-Rp 1,9 juta per m2. Sedangkan di sektor 2-9 harga tanahnya, untuk lokasi yang bagus sekitar Rp1 juta-Rp1,5 juta per m2, dan untuk lokasi yang kurang bagus sekitar Rp1 juta per m2. "Setiap tahun harga rumah dan
88 tanah di Bintaro naik 20%-30%. Berarti pada tahun ini 2007, harga tanah di daerah bintaro jaya dari 2,2 juta-3,1 juta per m2 untuk sektor 1 yang masuk wilayah Jakarta Selatan dan untuk sector 2-9, untuk yang lokasi yang bagus harga tanahnya 2,2 juta-2,7 juta per m2 dan untuk yang lokasi kurang bagus, harganya sekitar 2.2 juta per m2. Undang-undang dan regulasi pemerintah terhadap sekolah swasta sangat mendukung dan tidak menghambat pendirian dan pengembangan sekolah swasta. Ini ditunjukkan dengan adanya bantuan terhadap sekolah swasta dalam undangundang. Regulasi pemerintah bagi pendirian sekolah swasta baru di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah jo. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1954 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1950 dari Republik Indonesia dahulu tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 38,Tambahan Lembaran Negara Nomor 550). Dan juga adanya bantuan bagi sekolah swasta oleh pemerintah yang diatur dalam PP 28/1981, PEMBERIAN BANTUAN KEPADA SEKOLAH SWASTA Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 28 TAHUN 1981 (28/1981). Syarat dan ketentuan serta bantuan yang diperoleh diatur dalam PP tersebut. Dengan adanya undang-undang yang mengatur mengenai sekolah swasta da adanya bantuan terhadap sekolah swasta, berarti entry barrier dari pemerintah sangat kecil. Entry barrier yang muncul untuk mendirikan sekolah swasta baru di lingkungan Bintaro Jaya adalah lokasi yang mudah dijangkau oleh murid dan
89 harga tanah untuk mendirikan bangunan sekolah yang memadai membutuhkan modal yang besar. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa ancaman dari pendatang baru kecil, dikarenakan tidak adanya pesaing baru yang hadir. 2. Ancaman Dari Barang Pengganti (Threat of Substitute Product) Saat ini terjadi alternative dalam pendidikan formal yaitu orangtua murid mulai
menyekolahkan
anaknya
menggunakan
jasa
homeschooling.
Homeschooling ini seperti memberi pelajaran dan pendidikan kepada anaknya di rumah
oleh
orangtua
atau
pembimbing
(wikipedia.com,2007).
Dalam
homeschooling, orangtua bertindak sebagai guru di rumah memberi materi pelajaran dengan waktu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia untuk tiap mata pelajarannya atau bisa juga dengan menggunakan pembimbing yang disediakan oleh yayasan homeschooling. Homeschooling ini dapat mengikuti ujian persamaan yang diadakan oleh Departemen Pendidikan Nasional sehingga memiliki ijazah dan nilai yang diperoleh siswa diakui dan dapat digunakan. Homeschooling menjadi wadah bagi orangtua untuk memberi pendidikan yang berkualitas yang dirasanya tidak dapat diperoleh dan tidak mempercayai sekolah formal. Ada juga yang merasa tidak cocok dengan metode pembelajaran yang disediakan oleh sekolah formal saat ini, seperti materi yang membebani, waktu belajar dari jam 7 pagi hingga hampir jam 3 sore yang melelahkan anak mereka, dan dirasa masih belum berkualitas bagi mereka, dan juga dirasa bahwa sekolah formal saat ini menjadi ajang perkelahian dan peredaran obat bius. Yayasan yang menyediakan layanan dan bantuan homeschooling ini antara lain : Yayasan Bina Mekanika dan Morning Star Academy.
90 Namun adanya kendala dalam pengimplementasian homeschooling bagi orangtua, lebih banyak dikarenakan orangtua harus menyediakan waktu yang lebih banyak dibanding dengan menyekolahkan anaknya di sekolah formal. Karena orangtua membimbing dan mendampingi dalam proses pendidikan homeschooling ini, walaupun dapat juga dengan mendatangkan tutor dari lembaga resmi penyedia jasa pendidikan homeschooling. Kemudian biaya yang ditawarkan cukup bervariasi untuk memperoleh pendidikan homeschooling ini.Yayasan Bina Mekanika yang beralamat di Jl.Masjid Al-Huda Keb. Lama menetapkan biaya Rp. 500.000 per tahun untuk 2 tutor dengan jam belajar minimal 5 x 3 jam per minggu, pengajar lulusan S1, dengan ijazah resmi dan mengikuti UAN pada bulan Mei dan UAI pada bulan April dan Oktober.Untuk Morning Star Academy berkantor di Gd.Setiabudi, Jl. H.Rasuna Said Kav.62 menetapkan biaya Rp. 3.4 juta (uang pangkal) dan Rp. 2.3 juta (per semester), pengajar adalah lulusan luar negeri, ijazah mendapat akreditasi dari Franklin Classical School ujian dilaksanakan 1 kali pada bulan Oktober dan mengacu pada SAT Test USA. Ancaman dari barang pengganti ini kecil dikarenakan biaya yang lebih mahal dan masih sedikitnya minat dan pengetahuan masyarakat tentang homeschooling. 3. Daya Tawar Dari Konsumen (Bargaining Power of Buyers) Orang tua murid calon siswa mangalami kesulitan yang dihadapi dalam system penerimaan siswa baru untuk SMP saat ini. SMP-SMP swasta yang memiliki SD sendiri yang berada dalam satu payung yayasan, telah membuka pendaftaran siswa baru mereka terlebih dahulu kepada calon siswa-siswi yang
91 berasal dari SD mereka tersebut. Seperti SMP Al-Azhar Bintaro yang mendahulukan penerimaan calon siswa-siswi dari SD mereka, begitu pula SMP Ricci II yang melakukan hal serupa, SMP Harapan Ibu dan SMP Bakti Mulya 400 pula. Begitu pula dengan yang dilakukan oleh SMP Pembangunan Jaya yang memiliki SD Pembangunan Jaya. SMP Pembangunan Jaya telah memberikan privileges atau keuntungan dan kemudahan terhadap lulusan SD Pembangunan jaya apabila orang tua memasukkan anaknya ke SMP Pembangunan Jaya. Dan apabila orang tua mendaftarkan anak mereka ke sekolah lain, maka mereka menghadapi kesulitan seperti anak harus mengikuti ujian masuk di SMP lain tersebut dan besarnya biaya masuk yang berbeda dengan lulusan SD yang berada dalam satu yayasan. Dengan begitu orangtua murid menghadapi dilema, dalam menentukan pilihan dan dihadapkan pada situasi yang membuat mereka untuk lebih memilih SMP yang berada dalam satu yayasan. Dalam hal ini lulusan SD Pembangunan Jaya memilih SMP Pembangunan Jaya. Daya tawar atau bargaining power dari konsumen, dalam hal ini orang tua murid dan murid itu sendiri kecil, dikarenakan pihak konsumen dalam hal ini orangtua murid tidak memiliki kewenangan yang lebih terhadap harga, penawaran yang diberikan, dan menentukan pilihan mereka. 4. Daya Tawar Dari Supplier (Bargaining Power of Suppliers). Supplier yang dimaksud dalam industri ini adalah pihak yang ketiga yang dimana SMP Pembangunan Jaya melakukan kerja sama untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Dalam hal ini adalah guru/tenaga pengajar, furniture
92 untuk ruangan kelas, pengadaan alat tulis, pengadaan buku pelajaran dan perlengkapan kegiatan belajar mengajar. SMP Pembangunan Jaya saat ini memiliki tenaga guru dan pengajar yang terdiri dari tenaga kerja tetap, tenaga kerja kontrak dan tenaga honorer. Dengan perincian sebagai berikut : 20 guru adalah tenaga kerja tetap, 4 guru tenaga kerja kontrak, dan 7 guru adalah tenaga kerja honorer. Jadi saat ini SMP Pembangunan Jaya memiliki 31 guru yang dipekerjakan. SMP Pembangunan Jaya dalam merekrut guru-guru untuk bekerja melalui perekrutan melalui penunjukan atau pengangkatan oleh Yayasan Pendidikan Jaya. SMP Pembangunan Jaya apabila membutuhkan tenaga pengajar yang baru akan mengajukan permohonan tenaga pengajar baru kepada Yayasan Pembangunan Jaya. Kemudian Yayasan Pembangunan Jaya akan membuka lowongan terhadap posisi tersebut. Tenaga pengajar yang diambil rata-rata berasal dari IKIP-IKIP, jurusan pendidikan universitas-universitas. Yayasan Pendidikan Jaya memiliki beberapa sekolah, selain SMP Pembangunan Jaya, yang berada di bawah naungannya. Jadi para calon guru cukup mendaftarkan diri pada yayasan dan nantinya akan disalurkan oleh yayasan. Dengan begitu SMP Pembangunan Jaya tidak memiliki kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya akan tenaga pengajar. Dan lagi lulusan dari universitas/akademi/sekolah tinggi pendidikan guru sangatlah banyak. Untuk
pengadaan
tenaga
pengajar
yang
dibutuhkan
oleh
SMP
Pembangunan Jaya ini bargaining power dari supplier dikatakan lemah/kecil. Dikarenakan supplier dalam hal ini pasar tenaga kerja pengajar tidak mampu mempengaruhi harga jual mereka dikarenakan banyaknya tenaga pengajar yang ada.
93 Untuk pengadaan buku pelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh Komite Sekolah. Dan buku pelajaran yang digunakan ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Mekanisme dari pengadaan buku pelajaran adalah sebagai berikut: Depdiknas memberi kurikulum yang akan digunakan untuk tahun ajaran baru. Bidang Kurikulum mempelajari dan merumuskan kurikulum tersebut dan membuat kurikulum baru yang sejalan dan sesuai dengan yang dinginkan oleh SMP Pembangunan Jaya dan Depdiknas. Bidang Kurikulum memberikan kurikulum ini kepada guru mata pelajaran. Guru mata pelajaran mempelajari kurikulum tersebut dan menentukan buku pelajaran mana yang akan digunakan, dari penerbit mana, pengarang siapa, hingga cetakan ke berapa. Dari guru permohonan buku diteruskan kepada Komite Sekolah yang bertanggung jawab atas pengadaan buku pelajaran tersebut. Komite sekolah yang menghubungi penerbit, melakukan penawaran dan negosiasi, hingga buku diperoleh. Untuk pengadaan buku pelajaran ini bargaining power dari supplier dikatakan besar dikarenakan pihak sekolah melalui Komite Sekolah tidak mampu mengontrol harga dan penawaran yang diajukan oleh penerbit. Pihak Komite Sekolah harus mampu menyediakan buku yang diminta oleh guru mata pelajaran tersebut. Untuk pengadaan furnitur yang diperlukan untuk proses belajar mengajar SMP Pembangunan Jaya, adalah Yayasan Pendidikan Jaya yang menyediakan. Pihak sekolah melaporkan kepada Yayasan Pendidikan Jaya, furnitur atau perabotan apa saja yang sudah perlu diganti atau dilengkapi sarana dan
94 prasarananya, kemudian Yayasan Pendidikan Jaya akan memenuhi permintaan pihak sekolah. Untuk pengadaan kurikulum dasar, SMP Pembangunan Jaya mengikuti kurikulum yang diberikan oleh Depdiknas. Depdiknas bertindak sebagai supplier kurikulum dasar yang nantinya digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. SMP Pembangunan Jaya memperoleh bargaining power dari supplier yang besar dikarenakan SMP Pembangunan Jaya tidak memilki kewenangan dalam mempengaruhi kurikulum yang akan digunakan. 5. Persaingan Yang Terjadi Dalam Industri (Rivalry Among Existing Industry). Pada umumnya di tiap industri pasti akan terjadi atau ada suatu persaingan dengan pesaing-pesaingnya. Dan sudah menjadi tuntutan bagi setiap perusahaan atau unit usaha untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Begitu pula pada dunia pendidikan yang digeluti oleh SMP Pembangunan Jaya. Dalam lingkungan terdekat atau sekitar SMP Pembangunan Jaya, yaitu di daerah Bintaro Jaya dan sekitarnya, terdapat banyak lembaga pendidikan yang menawarkan kepada para calon siswa nya dengan berbagai inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan, seperti muatan-muatan lokal yang beragam, ekstra kurikuler, kegiatan-kegiatan lainnya. Mereka melakukan itu agar dapat bersaing dan menjadi terbaik serta menarik perhatian para calon siswa untuk bersekolah di situ. Bagi SMP Pembangunan Jaya sendiri, sekolah-sekolah yang mampu disebut sebagai pesaing adalah SMP AlAzhar Bintaro, SMP Bakti Mulya, SMP Harapan Ibu, SMP Kartika. Scope atau ruang lingkup dari pesaing yang ditetapkan adalah sekolah swasta yang berada pada lokasi Bintaro Jaya, dan sekitarnya dengan segmen pasar yang diperuntukkan bagi kalangan menengah dan menengah ke atas. Sekolah-sekolah
95 tersebut tersebut menjadi pesaing bagi SMP Pembangunan Jaya untuk merengkuh calon-calon siswa yang berada di Bintaro Jaya dan sekitarnya. Maka untuk mempertahankan eksistensinya dan kebanggaannya, SMP Pembangunan Jaya terus menerus meningkatkan kredibilitasnya dengan terus meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi agar mampu menarik minat masyarakat ingin menyekolahkan anaknya. Hal tersebut juga disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana belajar mengajar yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya. Persaingan yang terjadi dalam industri besar karena tingkat persaingan di antara para pesaing di industri pendidikan SMP ini cukup tinggi dikarenakan banyaknya perbedaan jenis program yang ditawarkan dari tiap pesaing yang kemudian menjadi keunggulan dari tiap sekolah. Belum lagi terdapat diversity yang cukup beragam dari sekolah pesaing, seperti menawarkan sekolah mereka dengan dasar pedidikan keagamaan. Dari analisa Porter di atas, diperoleh kondisi lingkungan yang menggambarkan kondisi persaingan yang bersifat blue ocean, dimana para pesaing saling bersaing meningkatkan mutu dan kualitas tanpa saling menjatuhkan satu sama lain. SMP Pembangunan Jaya sebaiknya menganut strategi generik fokus differensiasi. 3.5 Analisa Internal Eksternal 3.5.1 Analisa Faktor Internal Eksternal 3.5.1.1 Faktor Internal Faktor-faktor internal yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut : •
Strength
96 Adalah kekuatan atau kelebihan yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya dan menjadi keunggulan kompetitf terhadap para pesaing. Adapun kekuatan yang dapat penulis analisa adalah sebagai berikut : 1. Adanya Program Moving Class, Program Pamong. Program Moving Class adalah program yang telah dijalankan oleh SMP Pembangunan Jaya yang berupa program dimana siswa yang aktif dalam mencari guru mata pelajaran. Sistem ini sama dengan yang telah dilakukan oleh perguruan-perguruan tinggi, dimana siswa berpindah kelas mencari guru yang dikehendaki. SMP Pembangunan Jaya menggunakan program ini untuk melatih sikap proaktif dari siswa. Begitu pula apabila siswa-siswi tersebut mengalami kelemahan atau kekurangan dalam satu mata pelajaran, adalah tugas siswa-siswi untuk mencari dan mendatangi guru mata pelajaran mereka dan meminta ulangan perbaikan atau remedial. Remedial atau ulangan perbaikan ini dilakukan oleh siswa-siswi setelah jam pelajaran berlangsung atau diatas pukul 14.45 WIB. Adanya Program Pamong dan konsultan psikologi. Program Pamong adalah program dimana satu guru yang berada di SMP Pembangunan Jaya bertanggung jawab atas beberapa murid. Guru tersebut bertanggung jawab dan memantau atas kemajuan atau perkembangan dari siswa-siswi yang di amanatkan kepadanya. Dan nantinya apabila ada penurunan atau peningkatan yang perlu untuk dipertanyakan oleh wali kelas, maka wali kelas akan menanyakan kepada guru pamong dari siswa-siswi yang bersangkutan. Adapun tingkatan untuk penyelesaian dari perkembangan akhlak dan akademis dari siswa-siswi adalah sebagai berikut:
97
Guru Pamong
Wali Kelas
Bimbingan dan Konseling
Konsultan Psikologi
Gambar 3. 3 Diagram Struktur Konsultasi Murid
Wali kelas akan meminta saran dan perkembangan yang telah diamati oleh Guru Pamong, apabila masalah tersebut tidak mampu diatasi oleh guru pamong, maka wali kelas dapat membawa masalah tersebut dan meminta bantuan kepada bagian Bimbingan dan Konseling. Apabila masih tidak ditemukan jalan penyelesaian terhadap masalah tersebut, maka SMP Pembangunan Jaya memiliki Konsultan Psikologi yang dapat mambantu menyelesaikan masalah tersebut. 2. Adanya muatan-muatan lokal (mulok), seperti Science Workshop, Komputer, English Plus. Beberapa muatan lokal yang disebutkan di atas, ada yang sudah merupakan muatan lokal yang disebutkan di dalam kurikulum terkini, yaitu Kurukulum Berbasis Kompetensi (KBK). Muatan-muatan lokal yang penulis temukan pada SMP Pembangunan Jaya dan telah disebutkan di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Komputer dan Science
98 Workshop. Kemudian SMP Pembangunan Jaya mengembangkan muatan lokal bagi siswa-siswi mereka, yaitu English Plus. English Plus ini adalah mata pelajaran muatan lokal dimana siswa-siswi mempelajari bahasa inggris secara aktif dan pasif. Siswa-siswi diharapkan dapat mampu berkomunikasi Bahasa Inggris baik itu pasif maupun aktif. Di kelas ini, kelas English Plus, siswa- siswi wajib menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi, sama seperti kelas Conversation Class, yaitu kelas dimana bahasa pengantarnya wajib bahasa Inggris, jadi siswa-siswi belajar bahasa Inggris sekaligus mempraktekkannya dengan berkomunikasi. 3. Lokasi SMP Pembangunan Jaya yang strategis berada di dalam kompleks perumahan Bintaro Jaya. Lokasi SMP Pembangunan Jaya yang berada di lingkungan perumahan Bintaro Jaya menjadi lokasi yang potensial untuk menarik para orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di SMP Pembangunan Jaya. Faktor lokasi ini dapat membuat orang tua siswa-siswi agar lebih mudah memantu anaknya dan berharap dengan dekatnya sekolah dengan lokasi tempat tinggal membuat anak mereka tidak mudah capai dan memakan waktu yang lama dalam perjalanannya. Lokasi SMP Pembangunan Jaya berada di Jl. Bintaro Utama Sektor 3A Bintaro Jaya ini, berada di tepi jalan utama kompleks Kota Taman Bintaro Jaya. Berada dekat dengan pusat perbelanjaan Bintaro Plaza, dan Lapangan Tenis serta Kolam Renang Sektor 3.
99 4. Dukungan Yayasan Pendidikan Jaya. Yayasan pendidikan jaya selaku yayasan yang menaungi SMP Pembangunan Jaya dan top management memberi dukungan yang kuat. Ini ditunjukkan dengan dukungan Yayasan Pendidikan Jaya terhadap program-program
yang
dirumuskan
dan
dirancang
oleh
SMP
Pembangunan Jaya yang kemudian disetujui pelaksanaannya dan telah berjalan dengan baik dan mendapat respon yang baik dari murid maupun orangtua. Program-program tersebut saat ini telah menjadi program unggulan yang membedakan SMP Pembangunan Jaya dengan sekolah pesaing. 5. Tenaga pengajar yang berkualitas. SMP Pembangunan Jaya memiliki tenaga pengajar yang berkualitas yang ditunjukkan dengan barisan tenaga pengajar yang berlatar pendidikan dari lulusan IKIP-IKIP atau sekolah tinggi pendidikan dengan almameter yang diakui. Dan juga mereka memiliki gelar sebagai sarjana S1 (S.pd., Drs/a., Ir., S.Sos., S.Ag.).Tenaga pengajar mengajar sesuai bidang pendidikan yang sesuai dengan bidangnya. Proses perekrutan tenaga pengajar ini melalui seleksi yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Jaya, atas permintaan dari SMP Pembangunan Jaya sesuai dengan bidang yang mereka butuhkan. Yayasan Pendidikan Jaya membuka lowongan melalui koran-koran. •
Weakness
100 Adalah
kelemahan
atau
kekurangan
yang
dimiliki
oleh
SMP
Pembangunan Jaya. Dalam analisa telah ditemukan dan melihat kelemahan yang dimiliki SMP Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut : 1. Biaya pendidikan pada SMP Pembangunan Jaya cukup mahal. SMP Pembangunan Jaya berbiaya cukup tinggi. Dari informasi yang dapat kumpulkan, SMP Pembangunan Jaya berbiaya SPP sebesar Rp. 740.000,- per bulan dan Uang Pangkal (biaya yang dikenakan pada orang tua murid pada saat penerimaan siswa-siswi) sebesar Rp. 16.500.000,-. SMP Al-Azhar Bintaro berbiaya SPP Rp. 600.000 dengan uang pangkal Rp. 13.960.000. Dan untuk lulusan SD dari Al-Azhar sendiri mendapat potongan harga bila mendaftarkan anaknya. SMP RICCI II menerapkan uang pangkal Rp. 7.500.000 dengan uang SPP Rp.475.000 ditambah uang kegiatan per tahun sebesar Rp. 660.000. Biaya cukup tinggi yang dikenakan pada orang tua murid oleh SMP Pembangunan jaya ini dikarenakan status SMP Pembangunan Jaya yang merupakan sekolah swasta. Sekolah swasta dalam mencari dana untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, adalah melalui orang tua murid. Tidak sama dengan sekolah negeri yang mendapat subsidi dari pemerintah untuk dana kegiatan operasionalnya, sekolah swasta harus mampu mencukupi sendiri kebutuhan dananya. SMP Pembangunan Jaya menyadari bahwa biaya pendidikan yang dikenakan bagi orang tua siswa-siswi cukup tinggi, namun mereka yakin
101 kualitas pendidikan dan program-program yang mereka tawarkan sebanding dengan biaya pendidikan yang orang tua murid keluarkan. 2. Tidak adanya jam pelajaran tambahan bagi siswa-siswi kelas IX yang akan menghadapi UAN. SMP Pembangunan Jaya memiliki jam kegiatan belajar mengajar dari pukul 07.15-14.45 WIB. Seluruh kelas, dari kelas VII, VIII, sampai kelas IX, mematuhi jam kegiatan belajar mengajar tersebut. SMP Pembangunan Jaya tidak menerapkan jam atau kegiatan belajar mengajar tambahan bagi siswa kelas IX yang akan menempuh UAN. Ini mengakibatkan orang tua murid mendaftarkan anaknya ke lembagalembaga bimbingan belajar. Dengan tidak mengadakan jam tambahan, orang tua murid yang merasa anaknya masih perlu untuk mendapat tambahan pelajaran meluangkan waktu, biaya, dan perhatiannya untuk mencari lembaga bimbingan yang sesuai. Ada waktu yang disediakan oleh SMP Pembangunan Jaya bagi siswa-siswi-nya setelah kegiatan belajar mengajar usai, yaitu pukul 14.45 WIB. Namun jam tersebut tidak digunakan oleh SMP Pembangunan Jaya untuk mengadakan jam tambahan, waktu tersebut bagi siswa-siswi nya, baik itu kelas VII, VIII, IX, untuk melakukan remedial atau ujian perbaikan. Remedial yang dilakukan oleh siswa-siswi ini adalah merupakan kesepakatan yang terjadi antara siswa/siswi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Kesepakatan itu meliputi kapan, jam mulai hingga
102 waktu mengumpulkan ujian remedial. Tempat untuk melakukan remedial adalah di lingkungan SMP Pembangunan Jaya. 3. Bentuk bangunan yang dimiliki di lokasi saat ini sulit untuk dilakukan pengembangan. Bangunan yang dimiliki saat ini oleh SMP Pembangunan Jaya adalah bangunan bertingkat 3 yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, aula/hall yang digunakan untuk kegiatan pertemuan dan olahraga, lapangan basket. Bangunan yang digunakan saat ini, digunakan juga bersama dengan SD Pembangunan Jaya. 4. SKBM rendah. SKBM (Standar Kelulusan Bidang Mata studi) yang ditetapkan oleh SMP Pembangunan Jaya dirasa terlalu rendah oleh orangtua murid dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Dengan SKBM yang rendah dirasa oleh orangtua murid terlalu mudah bagi murid untuk lulus dari bidang mata studi, dan ini dapat melemahkan semangat murid untuk belajar lebih giat.SKBM yang ditetapkan oleh SMP Pembangunan Jaya untuk saat ini adalah 60, merata untuk tiap mata pelajaran. SMP Al-Azhar bervariasi untuk tiap mata pelajaran berkisar antara 60-70. SMP Ricci II menerapkan SKBM pada angka 70, dan hanya pada mata pelajaran matematika dan fisika yang dia tetapkan SKBM pada angka 60. Angka ini dirasa rendah oleh beberapa orang tua murid karena ada beberapa sekolah negeri yang mereka ketahui menetapkan SKBM pada angka 70. 3.5.2.2 Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang ada pada SMP Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut:
103 •
Opportunity Adalah peluang atau kesempatan yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya. Penulis melihat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan atau dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi SMP Pembangunan Jaya. Peluang tersebut adalah : 1. Tidak adanya sekolah swasta baru atau sekolah pesaing baru dalam lingkungan Bintaro, Pondok Aren, Pondok Pinang dan sekitarnya. Ini menjadi peluang bagi SMP Pembangunan Jaya untuk meraih siswa-siswanya dari daerah Bintaro dan sekitarnya. Sekolah yang baru didirikan di wilayah Bintaro, Pondok Aren, Pondok Pinang dan sekitarnya dalam 5 tahun terakhir adalah TK-SD High Scope, dan sekolah internasional British International School. SMP swasta-swasta baru ratarata memilih mendirikan bangunan sekolahnya di lingkungan BSD, Alam Sutra, dan Serpong. 2. Image SMP Pembangunan Jaya. SMP Pembangunan Jaya memiliki image yang cukup baik di kalangan orangtua yang mencari sekolah yang berada pada daerah Bintaro, Pondok Aren, Pondok Pinang dan sekitarnya. Hal ini ditunjang dengan kapasitas bangku yang disediakan untuk tahun ajaran baru, selalau diminati oleh peminat dan mencapai kapasitas penuh atau hampir penuh. SMP Pembangunan Jaya juga meluluskan 100 % dari siswanya dalam 5 tahun terakhir. Ini menunjang image SMP Pembangunan Jaya sebagai sekolah yang baik dan berkualitas.
104 Begitu pula dengan prestasi non akademik yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir di bidang olahraga dan lainnya, seperti : •
Predikat Peserta Terbaik Jambore Nasional di Cibubur .
•
Juara I Tim Paskibra tingkat Propinsi Banten
•
Tim Cheerleader terbaik DKI Jakarta.
•
Tim Basket favorit se-Jabotabek.
•
Dan berbagai prestasi lainnya.
Sederet prestasi diatas menunjukkan bahwa SMP Pembangunan Jaya juga mendukung kegiatan non akademis yang dilakukan oleh siswasiswinya dan mampu menunjukan prestasi. Ini menjadi nilai tambah bagi SMP Pembangunan Jaya di mata orang tua siswa-siswi. SMP Pembangunan Jaya juga mendukung diadakanya pentas seni tiap tahunnya, dengan nama GALAXEE, yang diadakan di lingkungan sekolah mereka dengan tema dan susunan kepanitiaan diserahkan sepenuhnya kepada siswa-siswinya. Ini membantu mereka untuk belajar membuat, merencanakan, dan menjalankan program untuk mereka dan dari mereka. Ini disadari sepenuhnya oleh orang tua murid dan menjadi nilai tambah bagi image SMP Pembangunan Jaya. 3. Captive market dengan adanya SD Pembangunan Jaya. SD Pembangunan Jaya yang berada bersebelahan dengan SMP Pembangunan Jaya dan berada pada satu yayasan, merupakan salah satu bentuk dari SMP pembangunan Jaya untuk meraih calon siswa-siswinya. Dengan 90% dari siswa-siswi SMP Pembanguanan Jaya tahun ajaran terakhir berasal dari SD Pembangunan Jaya, ini menunjukkan
105 bahwa SD Pembangunan Jaya telah menjadi pemasok yang baik dan captive market yang merupakan peluang bagi SMP Pembangunan Jaya. Tabel 3. 1 Data penerimaan murid SMP Pembangunan Jaya Tahun 2006 2005 2004 2003 2002
Jumlah murid 108 102 107 108 105
SD PJ 100 92 98 100 95
SD Lain 8 10 9 8 10
4. Dukungan pemerintah terhadap penggunaan teknologi informasi yang mendukung aplikasi pembelajaran. Bangun Budaya Pemanfaatan ICT di Sekolah Jakarta-Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) dibidang pendidikan seyogyanya tidak hanya untuk membangun fasilitas dan sarana pembelajaran saja. Tetapi lebih penting lagi adalah mendorong terciptanya budaya penggunaan ICT di sekolah. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan
Nasional
(Sesjen
Depdiknas)
Dodi
Nandika
pada
seminar ”Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka Peningkatan Mutu Pembelajaran” di Depdiknas, Senayan,Jakarta pada, Pemerintah juga mendukung pemanfaatan ICT sebagai sarana untuk memperluas
akses
pendidikan.
Saat
ini
pemerintah
juga
telah
menayangkan program pendidikan melalui TV Edukasi (TV E) Depdiknas. Uji coba telah dilakukan di propinsi Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, dan Sulsel. Dan stasiun televisi yang sudah bekerja sama adalah TarakanTV Kalimantan Timur, AtambuaTV, AlorTV Nusa Tenggara
106 Timur, BengkuluTV, CikarangTV, SukabumiSiarTV, TVKu Semarang, dan Space Toon. Pemerintah selain mendukung pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT) juga mendukung terhadap e-learning dengan memberi penghargaan terhadap lembaga atau perusahaan yang mengembangkan
dan
mengimplemetasian
aplikasi
pembelajaran
elektronik (e-learning). Tujuannya adalah untuk memberikan penghargaan kepada pengembang software atau perangkat lunak pembelajaran dan penyelenggara e-learning. Dengan penghargaan ini diharapkan berbagai pihak dapat berperan aktif dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dan juga untuk mendorong peningkatan akses dan mutu pendidikan. 5. Kondisi sosial masyarakat serta pangsa pasar di wilayah Bintaro Jaya dan sekitarnya, dalam hal ini kalangan menengah atas yang menjadi konsumen. Kemampuan ekonomi kalangan menengah atas yang menjadi pangsa pasar dan tingginya kesadaran akan pendidikan yang tinggi dan berkualitas mengakibatkan kondisi yang tercipta menguntungkan bagi SMP Pembangunan Jaya untuk menjadi sekolah maju. Kondisi yang dimaksudkan adalah dukungan orangtua yang lebih besar, kemampuan pembiayaan kepada sekolah yang lebih besar dan lingkungan masyarakat yang lebih maju. Ini telah didapat dari kondisi lingkungan, dan sosial masyarakat oleh SMP Pembangunan Jaya. Dukungan
orangtua
yang
lebih
besar
ditunjukkan
dalam
daukungan dan partisipasi tidak hanya dalam kegiatan akademis namun
107 juga dalam kegiatan siswa-siswi yang dilakukan seperti dalam acara pentas seni GALAXEE yang diadakan tiap tahun dan diorganisasikan oleh siswa-siswi dengan bimbingan pihak sekolah dan orangtua murid. Kemampuan pembiayaan sekolah yang lebih besar ditunjukkan dengan mampunya orangtua untuk membayar biaya yang ditetapkan oleh SMP Pembangunan Jaya. Lingkungan masyarakat yang lebih maju ditandai dengan lingkungan masyarakat yang lebih modern, open-minded terhadap teknologi, sadar terhadap lingkungan alam (earth environment). Ini terlihat dari masyarakat yang mendiami wilayah Bintaro Jaya dan sekitarnya, yang dapat tergolong lebih maju. Dilihat dari latar belakang pendidikan terakhir dari tiap-tiap KK yang mendiami dan Di wilayah Bintaro Jaya, sampai saat ini dari luas lahan 2.321 Ha, yang sudah dikembangkan mencapai 650 Ha. Sedangkan land bank-nya sekitar 700 Ha. Rumah yang sudah terbangun sebanyak 17.000 unit. Sedangkan jumlah penduduknya saat ini sudah mencapai 75.000 jiwa, atau mencapai 15.000 kepala keluarga. Perumahan Kota Taman Bintaro Jaya terus akan mengembangkan diri mengingat dari luas luas lahan 2.321 Ha baru dikembangkan 650 Ha, berdasarkan data tersebut tingkat hunian rumah di KTBJ sudah lebih dari 80%. Ini dapat menjadi peluang yang besar bagi SMP Pembangunan Jaya karena Bintaro Jaya akan terus berkembang dan menjadi pangsa pasar yang bagus. Dan untuk saat ini jumlah 15.000 KK yang ada juga sudah merupakan pasar yang bagus untuk SMP Pembangunan Jaya.
108 1. Threat Adalah ancaman yang dianalisa terdapat di dalam lingkungan eksternal SMP Pembangunan Jaya. Berikut adalah ancaman-ancaman yang telah penulis analisa : 1. Diversifikasi dari sekolah-sekolah pesaing. Di lingkungan perumahan Bintaro Jaya dan sekitarnya, mulai berdiri banyak sekolah swasta yang hadir, di luar dari beberapa sekolah negeri yang ada di lingkungan tersebut. Untuk sekolah swasta tersebut adalah SMP Global Jaya yang berada dalam satu yayasan dengan SMP Pembangunan Jaya namun Global Jaya lebih merupakan sekolah internasional, SMP Al-Azhar Bintaro sekolah yang menawarkan dan menekankan pendidikan dan nuansa islami, SMP Harapan Ibu, SMP Ricci II sebuah sekolah katolik. Sekolah-sekolah swasta tersebut menawarkan berbagai program pendidikan yang menjadi keunggulan masing-masing. SMP Global Jaya, merupakan sekolah internasional yang menggunakan 2 bahasa sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan mereka. Bahasa yang dipakai
adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Ditambah dengan berbagai fasilitas pendukung yang lengkap, seperti lapangan bola dengan lintasan atletik, kolam renang, lapangan basket indoor-outdoor, lapangan tennis,dll. Tenaga pengajar juga sebagian merupakan tenaga pengajar Indonesia dan sebagian lagi adalah tenaga pengajar ekspatriat. Namun SMP Global Jaya tidak dianggap sebagai pesaing dikarenakan segmen pasar yang berbeda dan status sebagai
109 sekolah internasioal. Dan juga SMP Global Jaya berada dalam satu yayasan dengan SMP Pembangunan Jaya, yaitu Yayasan Pendidikan Jaya. SMP Islam Al-Azhar Bintaro, merupakan cabang atau sekolah bentukan Yayasan Pendidikan Islam Al-Azhar yang berpusat pada SMP Islam Al- Azhar I yang berada di Jl. Sisingamangaraja Jakarta Selatan. SMP Al-Azhar menekankan pada pendidikan akademis dan agama Islam khususnya. SMP Harapan Ibu, merupakan sekolah swasta yang paling awal berdiri di dekat dan sekitar lingkungan perumahan Bintaro Jaya.Begitu pula dengan SMP Bakti Mulya 400 yang dulu menempati gedung lamanya yang dekat dengan SMP Harapan Ibu namun kini telah menempati gedung barunya di dekat tempat perbelanjaan Carrefour di wilayah Lebak Bulus. SMP Ricci II, sekolah dengan penekanan pada pendidikan agama katolik-nya yang merupakan satu yayasan dengan sekolah Ricci I yaitu Yayasan Ricci. Murid yang bukan beragama Katolik dapat memasuki SMP Ricci II ini namun wajib dan harus menyertakan diri dalam kegiatan keagamaan katolik yang diadakan oleh SMP Ricci II. 2. Melakukan penyesuaian dengan kurikulum yang terus berubah. Kurikulum yang berlaku untuk semua sekolah di Indonesia saat ini adalah KBK atau disebut juga dengan Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. Yang menjadi masalah disini apabila terjadi perubahan kurikulum yang ditetapkan oleh Depdiknas, maka dapat juga berarti adanya perubahan mata pelajaran maupun metode pengajaran yang harus diterapkan. Seperti di kurikulum KBK ini ada beberapa muatan lokal yang
110 wajib dimiliki yang tidak ada di kurikulum terdahulu, seperti mata pelajaran komputer dan Science Workshop. Dengan begitu SMP Pembangunan Jaya harus bersiap terhadap kemungkinan perubahanperubahan tersebut, dan juga khususnya tenaga pengajar yang terdapat dalam SMP Pembangunan Jaya harus mampu beradaptasi dengan perubahan itu. SMP Pembangunan Jaya harus siap mengantisipasi kemungkinan adanya mata pelajaran baru atau metode pengajaran yang baru. 3. Sekolah pesaing dengan SKBM yang lebih tinggi. SKBM di SMP Pembangunan Jaya, dirasa oleh beberapa orang tua murid lebih rendah dibandingkan dengan sekolah negeri. SKBM yang ditetapkan oleh SMP Pembangunan Jaya saat ini adalah 60. Sekolah pesaing seperti SMP Al-Azhar Bintaro menetapkan SKBM untuk tiap mata pelajarannya berbeda-beda antara 60-70. SMP Ricci II menetapkan SKBM pada angka 70 untuk tiap mata pelajaran. Sekolah negeri lain ada yang diketahui menetapkan SKBM pada angka 70. Melalui standar nasional untuk sekolah negeri yaitu 70. Ditunjukkan dengan adanya sekolah negeri dengan standar nasional seperti SMP 161 yang berada di wilayah Tanah Kusir berjarak 15 menit dari Bintaro Jaya. 4. Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. Infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah akhir-akhir ini seperti Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) yang dibangun dan selesai pada tahun 2001-2005 yang menghubungkan Bintaro Jaya dengan Bumi Serpong Damai (BSD) dan hingga ke Taman Mini dan Cawang membuat beberapa
111 alternative jalan tempuh dan mempersingkat waktu perjalanan. Dengan begitu jarak BSD dengan Bintaro Jaya semakin singkat ,kurang lebih 15 menit dan akses jalan yang lebih besar. Dengan pembangunan ini orangtua mulai melirik kawasan BSD untuk menyekolahkan anak mereka, dimana di BSD banyak sekolah seperti SMP St. Laurensia, SMP Al-Azhar BSD, SMP Karisma Bangsa, SMP Santa Ursula BSD dan lainnya. Pembangunan infrastruktur ini dapat mengakibatkan timbulnya persaingan baru bagi SMP Pembangunan Jaya. 5. Homeschooling mulai mendapat perhatian. Homeschooling yang merupakan substitusi dari sekolah formal mulai mendapat perhatian dari masyarakat dan orangtua setelah beberapa dari tokoh masyarakat peduli anak dan pendidikan mulai banyak yang menggunakan. Seperti Kak Seto yang juga merupakan Ketua dari Komisi Anak, kemudian Dewi Hughes, presenter dan aktivis anak yang mendirikan website e-homeschooling miliknya yang menawarkan kepada orangtua untuk memahami dan menggunakan pendidikan dengan homeschooling. Dewi Hughes juga menawarkan melakukan pendidikan dengan homeschooling melalui 3 cara, yaitu orangtua sebagai pengajar, dengan tutor yang datang ke rumah, dan melalui website (melakukan elearning). 6. Lokasi gedung yang sulit untuk dilakukan pengembangan atau perluasan. Saat ini SMP Pembangunan Jaya sulit untuk melakukan pengembangan gedung dan fasilitas, dikarenakan lahan sekitar yang ada telah dperuntukan bagi tempat usaha milik pribadi. SMP Pembangunan
112 Jaya dikelilingi oleh ruko-ruko dan bengkel. Ruko-ruko dan bengkel ini milik pribadi dan sulit untuk dijual kepada pihak SMP Pembangunan Jaya dikarenakan sebagai tempat usaha mereka dan juga lokasi yang strategis dan mudah diakses.
113 3.5.2 Matriks SWOT Dari analisa faktor internal eksternal diatas, dibuat matriks SOWT SMP Pembangunan Jaya seperti di bawah ini : Tabel 3. 2 Tabel Matriks SWOT Faktor eksternal internal SMP Pembangunan Jaya.
Opportunity 1.Tiadanya pesaing baru. 2.Image SMP PJ. 3.Dukungan pemerintah terhadap pengembangan IT dalam membantu sarana pendidikan. 4.Captive market yang ditimbulkan oleh SD Pembangunan Jaya. 5.Kondisi sosial dan pangsa pasar konsumen kalangan menengah atas.
Threat 1.Diversifikasi dari sekolah pesaing. 2.Penyesuaian terhadap kurikulum yang berubahubah. 3.Sekolah pesaing dengan SKBM yang lebih tinggi. 4.Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. 5.Perhatian masyarakat terhadap homeschooling.
Strength 1. Program-program, seperti Moving Class, Pamong. 2. Dukungan dari Yayasan Pendidikan Jaya. 3. Muatan lokal, seperti English Plus. 4. Tenaga pengajar berkualitas. 5. Lokasi strategis.
Weakness 1. Tingginya biaya SPP. 2. SKBM rendah. 3. Tiadanya jam pelajaran tambahan untuk kelas 3. 4. Gedung sulit dilakukan pengembangan. 5. Penyampaian informasi kepada orangtua yang sering terlambat dan tidak sampai. Strategi SO Strategi WO • Meningkatkan kualitas • Meningkatkan mutu atau membuat program dengan melakukan baru untuk meningkatkan pengembangan mutu image.(O2,S1) melalui teknologi informasi.(O1,O3,W2) • Membangun sekolah baru dan atau memperluas • Mengembangkan IT kapasitas daya tampung untuk menyampaikan murid SD PJ.(O4,S2) informasi secara jelas dan tepat waktu.(O3,W5) • Melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk memberi pemantapan pelajaran.(W3,O5) Strategi ST Strategi WT • Membuat kurikulum • Menurunkan biaya dengan mulok-mulok yang umum dan biaya dapat menjadi administrasi.(W1,T1). keunggulan.(S3,T2,T1). • Meningkatkan • Meningkatkan kualitas SKBM.(T3,W2) guru untuk meningkatkan kompetensi murid dengan SKBM yang dimiliki.(S4,T3).
114 3.5.3 Perhitungan IFE dan EFE. 3.5.3.1 Evaluasi Faktor Internal. Menggunakan matriks IFAS untuk penilaian bobot dan rating, nilai 4 untuk faktor strength yang memiliki pengaruh besar dan nilai 1 untuk paling kecil. Untuk weaknesses, nilai 1 adalah untuk faktor yang paling penting dan 4 untuk yang tidak begitu penting. Untuk bobot yang diberikan, jumlah bobot pada strength dan weakness adalah 1. Pembobotan untuk tiap faktor digambarkan di dalam Lampiran. Tabel 3. 3 Tabel faktor internal IFAS Internal Factors Analysis (IFAS) Strength Program-program, seperti Moving Class, Pamong Dukungan Yayasan Pendidikan Jaya Muatan Lokal, seperti English Plus Tenaga pengajar berkualitas Lokasi strategis Sub Total (Strength)
Weakness Tingginya biaya SPP SKBM yang rendah Tidak adanya jam tambahan untuk kelas 3 Gedung sulit untuk dilakukan pengembangan Penyampaian informasi yang sering terlambat atau tidak sampai Sub Total (Weakness) Total IFAS
Bobot 0.1344 0.0460 0.0885 0.0466 0.1552
Rating 4 2 3 3 4
Bobot*Rating 0.537686 0.092004 0.265457 0.139702 0.620856 1.655705
Bobot 0.1182 0.2338 0.0350 0.0348 0.1075
Rating 1 1 2 3 4
Bobot*Rating 0.118200 0.233820 0.070053 0.104430 0.429812 0.956315 2.612020
1.00
3.5.3.2 Evaluasi Faktor Eksternal Menggunakan matriks EFAS untuk penilaian bobot dan rating, nilai 4 untuk faktor opportunity yang memiliki pengaruh besar dan nilai 1 untuk paling kecil. Untuk threat, nilai 1 adalah untuk faktor yang paling penting dan 4 untuk yang tidak begitu
115 penting. Untuk bobot yang diberikan, jumlah bobot pada opportuntity dan threat adalah 1. Pembobotan untuk tiap faktor digambarkan di dalam Lampiran. Tabel 3. 4 Tabel faktor eksternal EFAS Eksternal Factors Analysis (EFAS) Opportunity Tidak adanya pesaing baru Image SMP PJ Dukungan pemerintah Captive market yang timbul dari SD PJ Kondisi sosial dan pangsa pasar Sub Total (Oportunity)
Threat Diversifikasi sekolah pesaing Penyesuaian dengan kurikulum yang berubah-ubah Sekolah pesaing dengan SKBM yang lebih tinggi Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah Perhatian masyarakat thdp homeschooling Sub Total (Threats) Total EFAS
Bobot 0.1037 0.1185 0.0556 0.1735 0.0733
Rating 4 4 3 4 3
Bobot*Rating 0.414657 0.473804 0.166661 0.693806 0.220032 1.968960
Bobot 0.1125 0.0330 0.2211 0.0783 0.0306
Rating 1 3 1 2 3
Bobot*Rating 0.112480 0.098966 0.221129 0.156657 0.091829 0.681061 2.650021
1.00
Dari evaluasi faktor internal-eksternal diatas, diperoleh nilai sub-total strength adalah 1.655705 dan nilai sub-total weakness adalah 0.956315. Jumlah nilai total untuk IFAS adalah 2.612020. Diperoleh pula nilai sub-total opportunity adalah 1.968960 dan nilai sub-total threat adalah 0.681061. Jumlah nilai total untuk EFAS adalah 2.650021 Nilai IFAS sebesar 2.612020 menunjukan bahwa posisi IFAS perusahaan adalah berada pada posisi medium dan nilai EFAS sebesar 2.650021 menunjukkan bahwa posisi EFAS perusahaan berada pada posisi medium. Nilai IFAS-EFAS tersebut menempatkan posisi perusahaan pada kuadaran V pada matriks IE, yaitu Pertahankan dan Pelihara.
116
3.5.4 Matriks IE Tabel 3. 5 Matriks IFAS-EFAS IFAS EFAS HIGH (3-4)
MEDIUM (2-3)
LOW (1-2)
HIGH(3-4)
MEDIUM (2-3)
LOW (1-2)
Tumbuh dan bina I
Tumbuh dan bina II
Pertahankan dan pelihara III • Meningkatkan kualitas guru untuk meningkatkan kompetensi murid dengan SKBM yang dimiliki. Panen atau divestasi VI
• Melakukan kerja • Membangun sama dengan sekolah baru dan lembaga atau memperluas pendidikan untuk kapasitas daya memberi tampung murid pemantapan SD PJ. pelajaran. Tumbuh dan bina Pertahankan dan IV pelihara V • Meningkatkan • Mengembangkan • Meningkatkan mutu dengan IT untuk SKBM melakukan menyampaikan pengembangan informasi secara mutu melalui jelas dan tepat teknologi waktu. informasi. • Meningkatkan kualitas atau membuat program baru untuk meningkatkan image. Pertahankan dan Panen atau divestasi Panen atau divestasi pelihara VIII IX VII • Menurunkan biaya umum dan biaya administrasi.
117 Pemilihan alternatif strategi Dari perhitungan matriks IFAS-EFAS, diketahui SMP Pembangunan Jaya berada pada kuadran V, yaitu pada kuadran Pertahankan dan pelihara. Pada kuadran ini, strategi yang tepat adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan produk. Alternatif strategi : •
Strategi penetrasi pasar/pengembangan produk.
•
Meningkatkan kualitas atau membuat program baru untuk meningkatkan image.
•
Mengembangkan IT untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tepat waktu.
•
Konsentrasi melalui integrasi horizontal, karena SMP berada pada kondisi moderate attractive industry, strategi yang diterapkan adalah meningkatkan jenis produk/jasa dengan tujuan lebih defensif, yaitu untuk menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Kesimpulan yang diambil, SMP Pembangunan Jaya mengalami kondisi
persaingan yang bersifat blue ocean, dimana terdapat diversifikasi dari pesaing yang cukup tinggi dan saling bersaing meningkatkan penerimaan siswa dalam bentuk persaingan harga dan kualitas tetapi tidak saling menjatuhkan satu sama lain, namun adanya SD Pembangunan Jaya yang memasok lulusannya kepada SMP Pembangunan Jaya setiap tahunnya, menjadi peluang yang bagus. Biaya SPP yang tinggi dibandingkan dengan para pesaing tidak menjadi masalah bagi orangtua yang menyekolahkan anaknya, dikarenakan kondisi sosial ekonomi dari orangtua berada pada kalangan menengah ke atas. Yang dapat dilakukan oleh SMP Pembangunan Jaya adalah mengembangkan IT untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tepat waktu dan meningkatkan kualitas atau membuat program baru untuk meningkatkan image. SMP Pembangunan Jaya dapat juga mengeluarkan produk baru yang menggunakan IT, ini dimungkinkan dengan adanya dukungan dari Yayasan Pendidikan Jaya dan pemerintah.
118 3.6 Analisa Value Network. Value network pada SMP Pembangunan Jaya ditunjukkan dengan gambar di bawah ini, melalui primary activities-nya dan support activities-nya. Dan tabel di bawahnya menunjukkan aktifitas penciptaan value, value yang diharapkan, masalah yang dihadapi (value gap).
119
• Kepala sekolah • Yayasan Pendidikan Jaya. • Bagian Administrasi/TU • Komite Sekolah. • Yayasan Pendidikan Jaya. • Guru Mata Pelajaran Komputer • Bidang Saran dan Prasarana. • Yayasan Pendidikan Jaya
Firm Infrastructure Procurement
Technology Development Human Resource Management Network promotion and contract management • Spanduk. • Website. • Iklan. • Kontrak guru. • Kontrak karyawan. • Uang pangkal. • Uang SPP • Kerjasama dengan Bank Bukopin. • Kurikulum. • Laporan kepada Yayasan Pendidikan Jaya. • Kontrak penyewa tempat kantin
Service provisioning • Kegiatan belajar mengajar. • Raport bulanan. • Raport semester. • Pekan ujian dan ulangan umum. • Konsultan psikologi • Kegiatan ekstrakurikuler. • Karyawisata. • Studi banding/studi wisata. • Pentas seni. • UAN dan UAS. • Informasi dan pengumuman. • Informasi absensi siswa • Program-program, seperti Moving Class dan Program Pamong. • Acara wisuda kelulusan.
Network infrastructure operation. • Gedung. • Lahan parkir. • Aula/hall olahraga/pertemuan. • Lapangan olahraga(lapangan basket). • Kantin. • Lab komputer. • Ruang guru. • Ruang pramubakti dan dapur. • Lapangan tennis. • Perpustakaan. • Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Gambar 3. 4 Value Network
120
Tabel 3. 6 Tabel value analysis dan value gap. Aktivitas Promosi penerimaan siswa baru melalui spanduk iklan pada majalah komunitas “KICAU”, dan website SMP PJ*.
PIC* • Kepala Sekolah. • Yayasan Pendidikan Jaya. • Bidang Humas.
Kontrak guru yang berlaku selama 1 tahun untuk guru kontrak yang dimiliki SMP PJ. Kontrak karyawan yang berkerja sebagai tenaga pramubakti, tenaga keamanan. Penggajian guru tetap, leader, kepala sekolah yang terjadi tiap bulannya.
• Kepala Sekolah. • Yayasan Pendidikan Jaya.
Uang pangkal yang dibayarkan oleh calon siswa kepada SMP PJ sebagai jaminan anaknya akan masuk SMP PJ.
• Kepala Sekolah. • Yayasan pendidikan Jaya.
Value yang terjadi Tahun ini kapasitas penuh belum tercapai, dari 330 kursi yang disediakan, terisi 317 total untuk tahun ajaran 2006-2007 dari kelas VII-IX. Terjadi dedikasi yang tinggi Guru kontrak berkinerja dari guru kontrak untuk baik. berusaha agar diangkat menjadi guru tetap. Mengharapkan kinerja yang Tenaga pramubakti dan baik. tenaga keamanan berkinerja baik
• Yayasan Pendidikan Jaya.
Waktu penggajian tepat waktu.
•
Orangtua yang telah membayar uang pangkal sedikit sekali yang tidak jadi memasukkan anaknya.
• • •
Value yang diharapkan Terjadi peningkatan pendaftaran siswa baru, atau tercapai kapasitas penuh.
Waktu penggajian tidak pernah terlambat atau tepat waktu, sehingga guru, karyawan, leader, kepala sekolah bekerja secara optimal yang telah Orangtua calon Orangtua membayar uang pangkal siswa. akan berpikir ulang untuk Bidang Humas. mendaftarkan anaknya di Bank Bukopin. sekolah lain. Administrasi TU.
Value Gap Promosi dirasa kurang efektif, kapasitas terpenuhi diakibatkan oleh oleh siswa lulusan SD PJ*.
121
Uang SPP yang dibayarkan tiap bulan oleh orangtua kepada SMP PJ melalui Bank Bukopin. Kerja sama dengan Bank Bukopin dalam hal pembayaran uang pangkal dan uang SPP.
• Bank Bukopin . • Orangtua siswa.
Orangtua membayar tepat waktu dalam tanggal 10 tiap bulannya merupakan waktu deadline.
• Bank Bukopin. • Yayasan Pendidikan Jaya. • Administrasi TU.
Terjadi kemudahan dalam pembayaran bagi orangtua murid dalam melakukan pembayaran
Kurikulum yang diberikan dari Depdiknas yang harus ditaati (saat ini KBK). SMP PJ menerima kurikulum yang harus digunakan kemudian merumuskan dengan kurikulum yang diinginkan oleh SMP PJ Kurikulum yang dipakai oleh SMP PJ yang diketahui oleh orangtua dan akan diajarkan dalam SMP PJ
• • • •
Kurikulum yang diatur oleh Depdiknas mampu bersinkronisasi dengan kurikulum dan metode pengajaran yang ingin dijalankan oleh SMP PJ
Depdiknas. Bidang Kurikulum. Kepala Sekolah. Guru.
Orangtua mengharapkan • Orangtua. • Bidang Kurikulum. kurikulum dan metode pengajaran seperti yang • Guru. ditawarkan oleh sekolah lain yang berada di naungan Depdiknas. Laporan dari SMP PJ • Kepala Sekolah. Laporan dibuat oleh masingyang disusun oleh • Yayasan masing bidang Kepala Sekolah berdasar (Administrasi, Leader-leader,
Orangtua telah membayar tepat waktu melalui counter Bank Bukopin yang disediakan di gedung SMP PJ. Berjalan cukup baik, Bank Bukopin membangun counter kecil di dalam gedung SMP PJ untuk orangtua yang ingin melakukan pembayaran di sekolah. Metode pengajaran yang ingin diterapkan oleh SMP PJ dan kurikulum yang ditetapkan oleh Depdiknas telah berjalan dengan baik.
Kurikulum yang dipakai mengacu kepada kurikulum yang ditetapkan Depdiknas (saat ini KBK). Laporan berjalan dengan baik, laporan diberikan tiap semester dan
122
dari laporan dari Administrasi, Leaderleader, guru yang diserahkan kepada Yayasan Pendidikan Jaya per semester.
Pendidikan Jaya.
Kontrak tempat berjualan yang telah disediakan pada tempat di dalam gedung SMP PJ kepada pihak swasta.
• Yayasan Pendidikan Jaya. • Kepala Sekolah. • Bidang Sarana dan Prasarana.
Kegiatan belajar mengajar yang berjalan tiap hari dari seninjumat mulai pukul 07.15-14.45 Raport Bulanan yang dikeluarkan tiap minggu ke empat tiap bulannya setelah SMP PJ melakukan pekan ulangan
• Seluruh elemen SMP PJ. • Murid.
Raport semester yang dibagikan pada akhir
• Guru. • Murid. • Administrasi TU.
• Guru Wali Kelas.
Guru), yang diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk dipertanggung jawabkan kepada Yayasan, yang nantinya untuk pengukuran dan evaluasi kinerja. Adanya kantin di dalam gedung SMP PJ sehingga mampu melayani murid SMP PJ agar jajan di kantin yang telah disediakan dan mudah untuk dikontrol tanpa harus berkeliaran di luar gedung SMP PJ untuk jajan Kegiatan belajar mengajar aktif 5 hari seminggu, sesuai dengan kalender pendidikan yang disusun oleh SMP PJ dan Depdiknas. Raport bulanan sampai kepada tangan orangtua murid kemudian ditandatangan sehingga kinerja murid dapat dikontrol dan diketahui.
diadakan rapat dengan pihak Yayasan pula untuk membahas dan mempertanggung jawabkan laporan tersebut.
Raport Semester dibagikan langsung kepada orangtua
Orangtua mengetahui pembagian raport
Kantin terisi penuh dan di luar gedung SMP PJ tidak ada pedagang makanan/ minuman yang berjualan.
Telah berjalan dengan baik sesuai kalender pendidikan yang disusun
Raport Bulanan masih paper-based. Orangtua merasa tidak menerima tiap bulannya.
Penyampaian Raport Bulanan menjadi masalah karena tidak semua orangtua menerima dan kertas sering hilang atau sengaja tidak disampaikan oleh murid. Informasi pemberitahuan
123
semester ganjil/genap.
• Administrasi TU. • Orangtua. • Bidang Kurikulum
oleh Guru Wali Kelas, Komponen nilai dari isi raport dijelaskan kepada orangtua. Orangtua diberi undangan dan pemberitahuan untuk menghadiri pembagian raport
Pekan Ujian dan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester diadakan
• Bidang Kurikulum. • Guru Mata Pelajaran. • Murid.
Pekan Ujian diadakan untuk mengevaluasi hasil belajar murid yang dilakukan pada minggu ke-tiga tiap bulannya. Begitu pula Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester
Konsultan Psikologi yang disediakan untuk murid
• Bidang Kesiswaan. Murid yang bermasalah dalam akademik atau sikap akan dberikan fasilitas konsultan psikologi
Kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh pihak SMP PJ untuk muridnya.
• Bidang Kesiswaan. Murid tersalurkan minat dan bakatnya selain di bidang akademik. Ekstrakurikuler yang diberikan kepada murid, dari olahraga, seni sampai paskibraka.
semester, namun banyak diantaranya yang tidak memeperoleh undangan pengambilan raport tersebut. Yang tidak menerima surat pemberitahuan, mengetahui melalui sesama orangtua atau menghubungi pihak sekolah. Pekan Ujian, Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester telah berjalan dengan baik dan hasil ujian dibagikan dalam bentuk Raport Bulanan dan Raport Semester Berjalan cukup baik dengan, konsultan digunakan setelah berkonsultasi dengan Guru Wali Kelas dan Guru Pamong. Kegiatan berjalan dengan baik dan telah memberi penghargaan kepada SMP PJ
pengambilan Raport Semester terbukti banyak yang tidak sampai kepada orangtua
124
Karyawisata murid SMP PJ ke tujuan-tujuan wisata di Indonesia atau ke tempat-tempat bersejarah. Studi Banding, Studi Wisata yang dilakukan oleh SMP PJ untuk guru-guru sebagai pembelajaran kepada mereka dalam mengembangkan metode pembelajaran Pentas Seni “Galaxee” yang diadakan tiap tahunnya yang dipanitiai oleh murid SMP PJ dan mengundang bintang tamu serta sponsor swasta. UAN dan UAS diadakan bagi murid kelas IX yang dilakukan sesuai dengan kalender pendidikan yang dikeluarkan Depdiknas. Informasi dan pengumuman yang dikeluarkan oleh SMP PJ untuk orangtua
• Kepala Sekolah • Yayasan Pendidikan Jaya • Komite Sekolah. • Guru. • Kepala Sekolah. • Yayasan Pendidikan Jaya.
Murid belajar dan berlibur. Berjalan dengan baik, Murid mendatangi musiumdilakukan untuk kelas IX. musium, suku-suku terpencil, untuk belajar Guru menjadi lebih aware atau lebih mengetahui metode pembelajaran baru yang efektif.
Berjalan dalam jangka waktu yang tak tentu.
• • • •
Ajang kreatifitas muridmurid SMP PJ dalam bentuk kegiatan seni dan musik sekaligus mempromosikan SMP PJ.
Berjalan dengan baik setiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda.
Sebagai syarat kelulusan • Kepala Sekolah. bagi murid kelas IX untuk • Guru. • Bidang Kurikulum. melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
SMP PJ memiliki tingkat kelulusan 100% dalam data 5 tahun terakhir.
• Administrasi TU.
Surat pemberitahuan yang diberikan tidak sampai ke tangan orangtua murid.
Kepala Sekolah. Bidang Kesiswaan Komite Sekolah Yayasan Pendidikan Jaya. • Bidang Humas
Orangtua mengetahui perkembangan, kalender kegiatan/pendidikan, pertemuan orangtua murid,
Penyampaian informasi yang tidak sampai kepada tujuan, orangtua murid.
125
murid.
Informasi absensi kehadiran murid dalam kegiatan belajar mengajar
pengumuman pembagian raport, dan informasi lainnya. • Guru Wali Kelas. • Guru Mata Pelajaran. • Administrasi TU
Orangtua mengharap absensi kehadiran anaknya dapat diketahui lebih dini.
• Bidang Kesiswaan. Moving Class dan Program • Bidang Kurikulum. Pamong dijalankan untuk membentuk kemandirian • Kepala Sekolah. murid dalam peningkatan akademis dan proses belajar. Acara kelulusan wisuda • Seluruh elemen Dilakukan sebagai penghargaan atas lulusnya SMP PJ murid SMP PJ. Juga terdapat • Murid acara pembagian penghargaan bagi murid berprestasi. *PIC = Person In Charge. SMP PJ = SMP Pembangunan Jaya. SD PJ = SD Pembangunan Jaya. Program-program, seperti Moving Class dan Program Pamong
Orangtua yang tidak mengetahui, mengetahui melalui sesama orangtua atau menelpon ke SMP PJ Tingkat kehadiran hanya diketahui pada raport semester.
Berjalan dengan baik,
Dilakukan di aula SMP PJ. Berjalan dengan baik tiap tahunnya.
Orangtua ingin absensi anaknya bila anak itu tidak hadir diketahui lebih dini. Anak yang bolos ingin dideteksi lebih dini.
126 3.7 Analisa Sistem Pelaporan Nilai saat ini. Sistem pelaporan yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya saat ini adalah melalui semester yang harus diambil oleh orangtua siswa-siswi sendiri. SMP Pembangunan Jaya selalu mengadakan ujian secara merata untuk tiap bulannya, tepatnya pada minggu ke tiga. Pada minggu ke empat akan dibagikan raport bulanan yang berisi nilai-nilai dari tiap mata pelajaran yang diujikan pada minggu ke tiga tersebut. Proses yang terjadi dari sistem ini adalah: 1. Murid melakukan ujian di minggu ketiga dan di periksa oleh guru mata studi masing-masing. 2. Guru mata studi kemudian melaporkan nilai dari ujian tersebut kepada Wali kelas. 3. Wali kelas kemudian melakukan ledger atau laporan keseluruhan dari nilai-nilai siswa-siswi kelasnya yang masuk dari tiap guru mata studi tersebut. 4. Ledger nilai yang telah disusun kemudian dilaporkan kepada Administrasi untuk di print ke dalam kertas raport bulanan. Begitu pula untuk nilai raport semester 5. Bagian Administrasi selain mengeprint nilai ke dalam kertas raport bulanan dan raport semester juga menyimpan data nilai ledger tersebut ke dalam komputer atau database dari Administrasi. 6. Raport bulanan yang telah diprint diserahkan kembali kepada Wali Kelas untuk dibagikan kepada siswa-siswi untuk diserahkan kepada Orangtua. 7. Sedangkan untuk raport semester, bagian Administrasi akan mengeluarkan surat undangan kepada Orangtua untuk hadir dalam acara pengambilan raport semester tersebut. Sehingga Orangtua sendiri yang mengambil raport semester. Sistem pelaporan nilai yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya saat ini masih bersifat paper-based. Baik itu laporan nilai yang disampaikan dari tiap guru mata studi
127 kepada guru wali kelas, kemudian ledger nilai yang dibuat oleh walikelas dan diberikan kepada administrasi SMP Pembangunan Jaya dan juga raport bulanan serta raport semester yang dibagikan. Data nilai yang disimpan oleh Administrasi dari SMP Pembangunan Jaya juga masih dalam bentuk file-file Microsoft Excel. Untuk arus informasi yang disampaikan atau diinformasikan oleh SMP Pembangunan Jaya kepada orangtua siswa-siswi, SMP Pembangunan Jaya menggunakan edaran atau surat yang ditujukan kepada orangtua siswa-siswi. Prosedur yang berlaku dalam penyampaian informasi pada SMP Pembangunan Jaya : 1. Yayasan Pendidikan Jaya apabila akan memberitahukan informasi kepada orangtua akan memberikan informasi tersebut kepada Administrasi SMP Pembangunan Jaya. 2. Wali Kelas apabila akan memberitahukan informasi kepada orangtua akan memberikan informasi tersebut kepada Administrasi SMP Pembangunan Jaya. 3. Kepala Sekolah SMP Pembangunan Jaya apabila akan memberitahukan informasi kepada orangtua akan memberikan informasi tersebut kepada Administrasi SMP Pembangunan Jaya. 4. Administrasi kemudian membuatkan surat edaran untuk orangtua murid berkaitan dengan informasi yang diberikan melalui walikelas atau guru mata pelajaran. 5. Apabila orangtua membutuhkan keterangan lebih lanjut mengenai informasi yang dibagikan dapat menghubungi Administrasi untuk memperoleh keterangan lebih lanjut. Kelebihan Dari Sistem Pelaporan Nilai Saat Ini Penulis mampu untuk memperoleh dan menganalisa kelebihan-kelebihan yang terdapat pada Sistem Pelaporan Nilai yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya saat ini
128 dengan wawancara dan kuisoner yang dibagikan. Diantara kelebihan-kelebihan tersebut adlah antara lain : 1. Nilai dapat diketahui tiap bulannya, malalui Raport Bulanan 2. Jelas dan detail 3. Dicantumkan SKBM, jadi diketahui standar kelulusan untuk tiap bidang studi. 4. Raport semester diambil langsung oleh orangtua. 5. Tiap nilai terbagi menjadi berbagai aspek. 6. Nilai akademis dan nilai afektif (sikap) dilaporkan terpisah untuk tiap mata pelajaran. Kekurangan Dari Sistem Pelaporan Nilai Saat Ini Penulis juga telah mengumpulkan dan menganalisa kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam Sistem Pelaporan Nilai saat ini, di antaranya : •
Tidak adanya komentar dari Guru
•
Tidak adanya keterangan.
•
SKBM rendah.
•
Terjadi salah pengetikan.
•
Tidak disampaikan oleh anak
•
Tidak ada nilai perbaikan atau nilai remedial yang dicantumkan.
•
Kurang cepat sampai ke orang tua.
•
Kurang detail.
•
Diharapkan ada nilai usaha dan hasil untuk nilai afektif ( sikap ).
•
Ingin bisa diakses melalui media lain.
•
Mudah hilang atau terselip-selip.
129 3.8 Analisa Kebutuhan User. Analisa kebutuhan user ini diperoleh dari kuisoner yang dibagikan kepada siswasiswi untuk diisi oleh orangtua mereka. Jumlah populasi dari murid pada SMP Pembangunan Jaya adalah 330, dengan tingkat kesalahan 10%, maka jumlah sampel yang diperlukan adalah 151. Isi kuisoner terdapat pada lampiran. Dari hasil kuisoner yang kembali, bahwa orang tua murid memperoleh informasi nilai anaknya melalui raport yang dibawa anaknya tiap bulan, sebanyak 92% dari orang tua melakukan ini, kemudian ada orangtua yang mengetahui dengan menghubungi walikelas atau SMP Pembangunan Jaya melalui telepon, sebanyak 5%, dan orang tua mengetahui dari anak yang melaporkannya sendiri, sebanyak 3%. Jadi selama ini orangtua mengetahui mengenai perkembangan studi anak mereka melalui fasilitas rapor bulanan yang dibagikan pihak sekolah kepada siswa-siswi untuk diserahkan kepada mereka. Ini menunjukkan bahwa rapor bulanan menjadi alat yang penting dan terpercaya bagi orangtua murid untuk mengetahui perkembangan studi anaknya.
Gambar 3. 5 Sumber informasi nilai bagi orangtua
130 Kemudian orang tua yang merasa puas dengan sistem yang ada saat ini adalah sebanyak 30%, yang merasa cukup 56%, yang merasa sistem saat ini kurang sebanyak 14%. Jadi hanya 30% yang merasa bahwa sistem telah memuaskan dan tidak membutuhkan peningkatan. Dengan sisanya merasa cukup dan membutuhkan perbaikan atau peningkatan. Jadi sistem yang ada saat ini dirasa cukup namun butuh perkembangan yang lebih baik, dan ini menjadi peluang bagi penerapan teknologi atau pengaplikasian sistem yang lebih baik atau menunjang dari sistem yang sudah ada saat ini. Orang tua murid yang rutin hadir dalam tiap pertemuan yang diadakan oleh SMP Pembangunan Jaya, sebanyak 12%, yang menghadiri pertemuan rutin atau semua pertemuan, terkadang menghadiri atau tidak semua pertemuan sebanyak 78%, dan yang tidak pernah menghadiri satu pertemuan pun sebanyak 10%. Jadi diketahui bahwa hanya 12% dari orangtua murid yang aktif mengikuti pertemuan dan mengetahui informasi lebih cepat dan langsung dari SMP Pembangunan Jaya.Jadi orangtua mengalami masalah dalam pertemuan yang mereka hadiri, yaitu tidak semua orangtua aktif menghadiri pertemuan orangtua murid. Hal ini mengakibatkan informasi yang terlambat atau mungkin tidak sampai kepada orangtua mengenai hasil dari pertemuan tersebut. Atau yang bisa terjadi tidak jelas informasi yang sampai kepada mereka. Dan bagi pihak sekolah sendiri, pihak sekolah kurang bisa mengerti kemauan dan aspirasi orangtua murid karena pertemuan tersebut adalah sarana bagi pihak sekolah untuk bertemu mereka.
131
Gambar 3. 6 Tingkat kepuasan user terhadap sistem saat ini
Gambar 3. 7 Tingkat orangtua menghadiri pertemuan
Orangtua sulit untuk menghadiri pertemuan-pertemuan tersebut dikarenakan waktu pertemuan sebanyak
13%, kemudian lokasi pertemuan sebanyak 6%, dan
kesibukan lainnya sebanyak
81%. Jadi orangtua memiliki kesibukan lainnya yang
mengakibatkan mereka sulit menghadiri pertemuan yang diadakan. Waktu pertemuan juga menjadi penyebab kenapa mereka berhalangan. Dan hanya 6% yang menyebut lokasi pertemuan menjadi halangan mereka berarti mayoritas dari murid SMP Pembangunan Jaya berlokasi dekat antara sekolah dengan tempat tinggal. Jadi kebanyakan dari orangtua murid bertempat tinggal dengan sekolah anak mereka, ini
132 menunjukkan SMP Pembangunan Jaya memiliki siswa-siswi dari daerah Bintaro dan sekitarnya. Masalah sebenarnya bagi orangtua murid untuk menghadiri pertemuan adalah diakibatakan kesibukan lainnya, ini menunjukkan bahwa orangtua murid juga memilki kegiatan lain. Kegiatan ini dapat berupa bekerja ke kantor atau aktivitas lain. Orangtua murid ternyata memiliki waktu yang terbatas dikarenakan kegiatan lain tersebut.
Gambar 3. 8 Penyebab orangtua berhalangan hadir dalam pertemuan
Orangtua memperoleh informasi selain nilai pada saat ini adalah melalui surat sebanyak 29%, melalui sesama orangtua murid 11%, melalui anaknya langsung sebanyak 1%, menghubungi wali kelas atau guru langsung sebanyak 59%. Informasi lain yang dimaksud adalah informasi kegiatan siswa-siswi/kalender pendidikan, hasil pertemuan orangtua, kebijakan atau peraturan sekolah yang baru atau berubah, pengumuman dari kepala sekolah atau yayasan, dan lain-lain yang selain informasi nilai. Orangtua dalam hal ini mengandalkan surat yang dikeluarkan oleh SMP Pembangunan Jaya yang diberikan melalui anak mereka. Kemudian cara lain dengan menghubungi teman-teman mereka sesama orangtua murid ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan relasi yang
133 cukup baik antara para orangtua murid. Dan yang paling sering dilakukan adalah dengan cara menghubungi guru, wali kelas atau pihak administrasi TU SMP Pembangunan Jaya. Cara ini dapat menimbulkan gangguan bagi proses kerja para guru atau wali kelas karen mereka selain harus menangani siswa-siswi namun juga harus melayani pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orangtua murid.
Gambar 3. 9 Sumber informasi mengenai anak dan sekolah
Orangtua murid 100% memiliki handphone/telepon seluler dan dari banyak fungsi dari handphone tersebut, mayoritas menggunakannya untuk telepon dan SMS.Ini menujukkan bahwa orangtua murid telah terbiasa dengan handphone atau telepon seluler. Dan menjadi indikasi peluang yang baik bahwa penggunaan media SMS atau telepon dapat berjalan karena mampu digunakan oleh orangtua murid. Orangtua yang ingin dapat mengakses atau meperoleh informasi dan nilai langsung ke handphone mereka melalui SMS adalah sebanyak 91%, dan yang tidak ingin sebanyak 9%. Ini menunjukkan minat orangtua murid yang tinggi terhadap sistem pelaporan nilai dengan SMS ini, dan menjadi peluang bagi penerapan dikarenakan ekspektasi orangtua murid yang cukup baik ini.
134
Gambar 3. 10 Minat orangtua terhadap akses nilai melalui SMS.
Dari orangtua murid yang tidak ingin memanfaatkan layanan SMS untuk mengetahui nilai anak mereka dikirim ke handphone mereka dikarenakan tidak pernah menggunakan layanan SMS gateway dan merasa layanan tersebut mahal. Dengan begitu kiranya nanti akan dilakukan penerapan teknologi ini, maka dilakukan sosialisasi dan penetapan harga yang lebih rendah dibanding dengan harga yang digunakan untuk kuis dan lainnya. 3.9 Identifikasi Masalah 1. Sistem pelaporan saat ini masih tidak tepat dalam menyampaikan laporan hasil studi siswa kepada orangtuanya.
2. Sistem saat ini masih berdasar pada paper-based, beberapa sebab dari tidak sampainya informasi yang ingin disampaikan adalah laporan yang menggunakan kertas itu hilang.
3. Waktu terbatas yang dimiliki oleh orangtua murid untuk memantau perkembangan anaknya di sekolah. Dibutuhkan sistem pelaporan yang mampu
135 menyampaikan informasi mengenai anak mereka yang mampu diakses di tengah kesibukan mereka. 3.10 Alternatif Solusi 1. Dengan menggunakan sistem pelaporan nilai dan pengumuman yang dapat membantu meningkatkan hubungan komunikasi antara orangtua dan pihak sekolah. 2. Menggunakan sistem pelaporan nilai yang dapat mengatasi value gap yang terjadi, sehingga meningkatkan value bagi SMP Pembangunan Jaya. 3. Menyampaikan informasi mengenai ketidakhadiran siswa kepada orangtuanya, melalui sistem pelaporan nilai dan informasi yang diusulkan.
136 BAB 3 ............................................................................................................................... 75 3.1 Latar Belakang Berdiri................................................................................................ 75 3.2 Sejarah Berdiri.......................................................................................................... 77 3.3 Job Desk..................................................................................................................... 79 3.3.1 Kepala Sekolah................................................................................................... 79 3.3.2 Wakil Kepala Sekolah ....................................................................................... 79 3.3.3 Leader-Leader.................................................................................................... 79 3.3.4 Guru .................................................................................................................... 81 3.3.5 Tata Usaha atau Bidang Administrasi............................................................. 82 3.3.6 Pramubakti ........................................................................................................... 84 3.4 Analisa PORTER ...................................................................................................... 85 3.5 Analisa Internal Eksternal ....................................................................................... 95 3.5.1 Analisa Faktor Internal Eksternal ................................................................... 95 3.5.1.1 Faktor Internal............................................................................................ 95 3.5.2.2 Faktor Eksternal ....................................................................................... 102 3.5.2 Matriks SWOT................................................................................................. 113 3.5.3 Perhitungan IFE dan EFE. ............................................................................. 114 3.5.3.1 Evaluasi Faktor Internal. ......................................................................... 114 3.5.3.2 Evaluasi Faktor Eksternal ....................................................................... 114 3.5.4 Matriks IE......................................................................................................... 116 3.6 Analisa Value Network........................................................................................... 118 3.7 Analisa Sistem Pelaporan Nilai saat ini. ............................................................... 126 3.8 Analisa Kebutuhan User. ....................................................................................... 129 3.9 Identifikasi Masalah ............................................................................................... 134 3.10 Alternatif Solusi .................................................................................................... 135
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi ...................................................................................... 78 Gambar 3. 2 Diagram Analisa PORTER SMP Pembangunan Jaya ................................. 86 Gambar 3. 3 Diagram Struktur Konsultasi Murid ............................................................ 97 Gambar 3. 4 Value Network ........................................................................................... 119 Gambar 3. 5 Sumber informasi nilai bagi orangtua ........................................................ 129 Gambar 3. 6 Tingkat kepuasan user terhadap sistem saat ini ......................................... 131 Gambar 3. 7 Tingkat orangtua menghadiri pertemuan ................................................... 131 Gambar 3. 8 Penyebab orangtua berhalangan hadir ....................................................... 132 Gambar 3. 9 Sumber informasi mengenai anak dan sekolah.......................................... 133 Gambar 3. 10 Minat orangtua terhadap akses nilai melalui SMS................................... 134
Tabel 3. 1 Data penerimaan murid SMP Pembangunan Jaya ......................................... 105 Tabel 3. 2 Tabel Matriks SWOT..................................................................................... 113 Tabel 3. 3 Tabel faktor internal IFAS............................................................................. 114 Tabel 3. 4 Tabel faktor eksternal EFAS.......................................................................... 115 Tabel 3. 5 Matriks IFAS-EFAS ...................................................................................... 116 Tabel 3. 6 Tabel value analysis dan value gap................................................................ 120