BAB 3 DATA DAN ANALIS IS
3.1
Riwayat Perusahaan Pada bagian bab ini akan dibahas mengenai riwayat perusahaan baik sejarah
perusahaan, visi dan misi perusahaan, hasil yang dicapai perusahaan tahun akhir, struktur organisasi, proses bisnis perusahaan terutama kondisi SI dan TI yang ada di dalam perusahaan baik aplikasi yang sedang berjalan ataupun proyek yang ingin direalisasikan.
3.1.1
Sejarah Perusahaan PT. MTI (Multi Terminal Indonesia) Kronologis perubahan status dan bentuk perusahaan sejak tahun 1960
sampai tahun 2003 dapat dibagi ke dalam beberapa periode sebagai berikut :
1.
Periode 1960-1963
Pengelolaan pelabuhan umum dilakukan oleh Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan I sampai VIII berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 prp tahun 1960.
2.
Periode 1964-1969
Aspek komersial dari pengelolaan pelabuhan tetap dilakukan oleh PN Pelabuhan, sedangkan kegiatan operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh Lembaga Pemerintahan yang disebut Port Authority.
40
3.
41
Periode 1969-1983
PN Pelabuhan dan Lembaga pemerintah Port Authority digabung kembali dan berganti menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) untuk mengelola masingmasing pelabuhan umum berdasarkan peraturan pemerintah nomor 18 tahun 1969.
4.
Periode 1983-1992
Pengelolaan pelabuhan umum dibedakan antara pelabuhan umum yang diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan dilakukan oleh Perusahaan Umum (PERUM ) Pelabuhan, sedangkan pengelolaan pelabuhan umum yang tidak diusahakan dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Direktorat Jendral Perhubungan Laut sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 1983. PERUM Pelabuhan dibagi menurut wilayah menjadi PERUM Pelabuhan I s/d IV dan Cabang Pelabuhan Tanjun g Priok berada dibawah PERUM Pelabuhan II, dalam periode ini kegiatan bongkar muat dilaksanakan oleh Divisi Usaha Terminal Cabang Pelabuhan Tanjun g Priok.
5.
Periode 1992-2002
Status PERUM Pelabuhan II berubah menjadi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 57 tanggal 19 Oktober 1991, dalam periode ini kegiatan bongkar muat masih tetap dilaksanakan oleh Divisi Usaha Terminal Cabang Pelabuhan Tanjung Priok.
6.
42
Periode 2002-sampai sekarang
Divisi Usaha Terminal (DUT) dipisahkan (Spin off) dari cabang Pelabuhan Tanjung Priok menjadi PT.M ulti Terminal Indonesia yang dikukuhkan dengan Akta Pendirian Perusahaan nomor 15 oleh Notaris Herdimansyah Chaidirsyah Sarjana Hukum di Jakarta tanggal 15 Februari 2002, didasarkan pada pertimbangan mengoptimalkan potensi bisnis dan memperkuat Competitive Advantage sebagai Service Provider.
3.1.2 Tahun Berdiri Perusahaan, Notaris, Nomor Akta, Alamat, Bidang Usaha Pendirian No. 15, tanggal 15 Februari 2002 Anggaran Dasar No.85, tanggal 14 A gustus 2008 SK.M enteri Kehakiman RI No.C-1900-HT.03.02-thn 1999,Tgl 22-November-1999 SK.Kepala Badan Pertahanan Nasional No.16-XI-2000,Tgl 22 M ei 2000 Notaris : Herdimansyah Chaidirsyah,S.H Alamat : Boulevart Kelapa Gading Raya Blok PA-11 No. 12 Kelapa Gading, Jakarta Utara, INDONESIA 14240
3.1.3
43
Alamat Perusahaan PT. M ulti Terminal Indonesia Jalan Pulau Payung No. 1 Kota M adya Jakarta Jakarta Utara, Indonesia
3.1.4
Phone
: +62 21 439 10 736
Fax
: +62 21 439 10 715
Website
: www.multiterminal.co.id
Email
:
[email protected]
Visi Dan Misi Perusahaan Berikut adalah visi dan misi dari PT. MTI (M ulti Terminal Indonesia) : Visi : PT.M ulti Terminal Indonesia memiliki visi “M enjadi pilihan pelanggan dengan pelayanan terbaik setiap hari”. M isi : 1. M emastikan mutu pelayanan terbaik bagi pelanggan secara terintegrasi. 2. M eningkatkan nilai dan daya saing bagi pelanggan melalui jasa yang kompetitif. 3. M engutamakan pemenuhan harapan Key Stakeholder sesuai praktek Good Corporate Governance (GCG).
3.2
44
S truktur Organisasi, Jabaran Tugas dan Wewenang masing-masing 3.2.1
S truktur Organisasi
De wan Direksi
Direktur t
Direktur O perasi
Direktur Administrasi dan Keuangan
Staff Ahli
Divisi Terminal Petikemas
Divisi Terminal Multiporp
Divisi Freigh Forwardin
Divisi Teknologi
Divisi Keuangan
Divisi Personalia dan
Divisi Pemasara n Humas
Legal Advisor Bagian
Unit Audit Internal
Gambar 3.1 S truktur Organisasi PT Multi Terminal Indonesia 44
45
Struktur Organisasi merupakan hal yang penting di dalam sebuah perusahaan, agar peranan dan tanggung jawab masing-masing karyawan jelas, sehingga pembagian tugas dan wewenang tiap karyawan dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, struktur organisasi sangat berpengaruh dalam keberhasilan perusahaan. Bentuk struktur organisasi ini menggambarkan pendelegasian tugas dan wewenang yang ada di PT.MTI untuk menjalankan usaha sesuai dengan standard operasional prosedur yang ada.
3.2.2 Tugas dan Wewenang Berikut ini adalah tugas dan wewenang dari mas ing-masing elemen dalam struktur organisasi PT.MTI (M ulti Terminal Indonesia) yang meliputi : 1. Direktur Utama M erupakan pimpinan tertinggi dari perusahaan yang memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas baik operasional maupun manajemen dan berusaha untuk memajukan bisnis ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Dalam pelaksanaan organisasi ini PT.MTI untuk melakukan koordinasi setiap pekan untuk menyelaraskan setiap unit kerja dalam rangka pencapaian kerja sesuai dengan rencana kerja perusahaan. Koordinasi ini dipimpin oleh direktur untuk memfokuskan kerja setiap unit kerja, serta memberikan pertimbangan terhadap usulan serta menetapkan aturan-aturan dalam organisasi dan mengarahkan organisasi
46
menuju visi, misi dan strategi-strategi baik jangka panjang maupun jangka pendek. 2. Staff Ahli Bertanggung jawab atas kinerja pada tiap-tiap divisi, dan merekomendasi atas apa yang harus dilakukkan selanjutnya agar lebih baik lagi.
3. Unit Audit Internal M erupakan unit yang bertugas dalam melakukkan analisa, baik dalam proses bisnis maupun keuangan dalam organisasi tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metodologi yang sistematis untuk menganalisis proses bisnis, prosedur dan kegiatan dengan tujuan menyoroti masalah organisasi dan merekomendasikan solusi.
4. Direktur Operasi M erupakan Direktur dalam bagian operasi yang memberikan kebijakan-kebijakan
dan
keputusan yang terkait
dengan
operasi
perusahaan. M emastikan semua program berjalan dengan efisien, memastikan
dan
memonitor
operasional berjalan
secara efektif,
mengontrol operasi sehari-hari dari departemen operation, serta mengadakan pelatihan atau konseling untuk karyawan perusahaan. Direktur Operasi membawahi empat Divisi, yaitu :
47
a. Divisi Terminal Petikemas Unit kerja Container Terminal (CT), unit ini bertugas menyediakan fasilitas jasa untuk kebutuhan bongkar barang dalam bentuk peti kemas (Container). Jasa meliputi tambat kapal petikemas, lapangan penumpukan petikemas, bongkar dan muat isi petikemas.
b. Divisi Terminal M ulti Purpose Unit kerja Multi Purpose Terminal (M PT), unit ini bertugas menyelenggarakan jasa dermaga pelabuhan dengan jenis multi barang atau multi Purpose. Selain jasa dermaga juga meliputi gudang bongkar muat barang dari dan ke kapal serta penyediaan fasilitas alat bongkar muat barang.
c. Divisi Freight Forwarding Unit kerja Logistik (Log) atau warehousing atau disebut pula dengan Central Distribution Centre (CDC), unit kerja ini merupakan satu dari tiga unit kerja yang merupakan ujung tombak perusahaan. Ujung tombak dalam arti unit kerja merupakan penghasilan perusahaan. Unit ini bertugas menjalankan usaha pergudangan. Yaitu penyediaan fasilitas gudang untuk kebutuhan penyimpanan barang. Gudang-gudang ini sebagian dikelola oleh perusahaan secara langsung, sebagian lagi di sewa lepas pada pengguna jasa.
48
d. Divisi Teknologi Sistem informasi & Pengadaan, unit ini bertugas merencanakan dan pengembangan informasi yang diperlukan dalam perusahaan. Unit ini bertanggung jawab terhadap
sistem komputerisasi yang
digunakan. Sistem ini diperlukan untuk mempercepat proses dan memperkecil terjadinya human error dalam proses berbagai transaksi. Proses pengadaan barang dilakukan unit ini melalui sub unit Pengadaan.
5. Direktur Administrasi dan Keuangan M erupakan direktur dalam bagian administrasi dan keuangan, yang memberikan kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan yang terkait dengan administrasi dan keuangan baik yang bersifat jangka panjang ataupun jangka pendek serta mengatur segala aktivitas keuangan yang terjadi di dalam perusahaan dan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Direktur ini membawahi lima Divisi, yaitu : a. Divisi Keuangan Unit kerja keuangan mengatur keuangan perusahaan yang meliputi penghasilan dan pengeluaran perusahaan, pengaturan perencanaan anggaran,
kas
masuk
dan
keluar
dan
menyediakan
serta
menjallankan cash flow dan menjamin adanya pembiayaan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
49
b. Divisi Personalia dan Umum Bertugas atas seluruh sistem bagian umum, sistem transportasi, telekomunikasi, dan jasa pelayanan dalam perusahaan, termasuk dalam mengurus kepegawaian baik itu mulai dari penerimaan sampai kesejahteraan pegawai itu sendiri.
c. Divisi Pemasaran dan Humas M erencanakan dan mengembangkan perluasan usaha perusahaan. Unit ini juga sekaligus bertugas sebagai marketing perusahaan serta melihat peluang yang ada dalam bisnis jasa kepelabuhan.
d. Legal Advisor Bagian Hukum Bertugas dalam mengawasi kegiatan di perusahaan dalam bidang pengesahan dan juga atas hukum yang berlaku.
3.3
Proses Bisnis Proses Bisnis yang terjadi pada PT. Multi Terminal Indonesia ada dua proses,
yaitu Proses Bisnis Ekspor (Bongkar M uat barang dari Terminal Peti Kemas ke kapal) dan Proses Bisnis Impor (Bongkar M uat barang dari kapal ke Terminal Peti Kemas). 1.
Proses Bisnis Ekspor PT. M ulti Terminal Indonesia Proses bisnis eksport dimulai pada saat pelanggan (Eksportir) ingin melakukan pengiriman barang melalui PT.M ULTI TERM INAL INDONESIA
50
(MTI), pertama-tama pelanggan harus
mempersiapkan dokumen NPE (Nota
Pelayanan Eksport) berdasarkan surat izin Bea Cukai yang akan
diberikan
kepada bagian Divisi Pelayanan Dokumen dan Data untuk membuat dokumen BSE (Booking Space Export) serta LKA (Laporan Kesiapan Alat) yang akan dikonfirmasikan kepada bagian Divisi Perencanaan dan Pengendaalian. Jika dokumen disetujui maka Divisi Perencanaan dan Pengendalian membuat LOE (Lay Out Export) serta membuat COS (Create Open Space) sesuai dengan BSE(Booking Space Export). Setelah CO S (Create Open Space) dibuat dan diterima oleh bagian kasir beserta rangkap dokumen NPE (Nota Pelayanan Eksport), Kasir membuat data NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) yang harus dilunaskan sesuai dengan jumlah uang NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) yang telah disepakati oleh pelanggan (Exportir). Setelah pelunasan NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) bagian kasir merangkap dokumen untuk diberikan kepada bagian Keuangan dan diarsipkan sebagai harian Laporan Keuangan. Rangkap NPE (Nota Pelayanan Eksport) dan rangkap NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) diberikan kepada Divisi Pelayanan Dokumen dan Data untuk membuat Dukumen RC (Recaiving Card) dan LC (Loading Card) berdasarkan data NPE (Nota Pelayanan Eksport). Dokumen RC (Receiving Card), LC (Loading Card) dan rangkap NPE (Nota Pelayanan Eksport) serta NL (Nota Lunas) yang baru dibuat oleh bagian kasir
akan
diberikan kepada
pelanggan (Exportir). Supir truk container yang membawa peti kemas pelanggan membawa dokumen yang sebelumnya diterima oleh pelanggan (Exportir)
51
sebagai persyaratan untuk memasuki barang ke Terminal Peti Kemas. Penyusunan peti kemas disediakan lima hari sebelum kapal datang dan dibatasi sehari sebelum kapal datang. Truk container yang sudah sampai digerbang terminal peti kemas diperiksa oleh bagian Divisi Pelayanan Pintu untuk diperiksa kondisi fisik dengan dokumen KB (kartu bongkar) dan mencocokkan dengan dokumen RC (Receiving Card) yang dibawa sopir truck dengan rangkap RC (Receiving Card) yang dimiliki Divisi Pelayanan Pintu, jika data sesuai dan kondisi fisik sesuai dengan persyaratan, lalu Divisi Lapangan menyusun peti kemas sesuai dengan data LOE (Lay Out Export) yang sebelumnya di buat. Selama kapal menuju ke dermaga, Divisi Perencanaan dan Pengendalian mengumpulkan data berdasarkan CVIA (Container Vesse Identification Advice), EDIBaplie, StowagePlan, Loading Instruction untuk dibuat Bay Plan yang digunakan sebagai pengaturan penempatan peti kemas di kapal, berdasarkan Loading List yang berisi daftar peti kemas yang sudah direncanakan. Sebelum dilakukannya pemindahan peti kemas pihak kapal harus menandatangani profil bongkar muat yang berisi kondisi peti kemas yang akan dimasukkan ke kapal. Setelah perencanaan bongkar muat dikerjakan dan hasil rapat sudah ditetapkan barulah penempatan peti kemas ke kapal dilaksanakan oleh Divisi Operasi Kapal yang diawasi sepenuhnya oleh asisten manajer operasi dan juga membuat RBM (Realisasi Bongkar M uat) yang nantinya dirangkap untuk diberikan kepada Divisi Keuangan.Jika penempatan peti kemas telah dilaksanakan sepenuhnya,
52
pihak kapal menandatangani dokumen Ship’s Tally, Time Sheet, Lashing Report, Daily Report dan SOF (Statement Out Effect). Laporan kegiatan operasional yang telah diverifikasi dan ditandatangani oleh pihak kapal diberikan kepada Divisi Keuangan untuk dibuatkan NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) untuk perusahaan pelayaran yang menyediakan kapal sebagai tagihan pelayanan jasa bongkar muat ke kapal. NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) akan diterima kembali setelah pembayaran dilaksanakan oleh Divisi Keuangan beserta Divisi Akuntansi dan Perpajakan memeriksa jumlah pembayaran sesuai nota. Nota pelunasan dibuat oleh Divisi Keuangan
untuk perusahaan pelayaran, dokumen kegiatan dan operasional
keuangan diserahkan kepada manajer ( TPK) dan Keuangan, asisten manajer direksi yang disimpan dan diarsipkan. 2.
Proses Bisnis Impor PT. Multi Terminal Indonesia Proses bisnis import pada PT. MTI (M ulti Terminal Indonesia) bermula pada saat pihak pelanggan (importir) yang akan memasukkan barang melalui pelabuhan, sebelumnya importir harus mempersiapkan dan mengkonfirmasikan kepada pihak pelayaran atas surat DO (Delivery Order) berisi tentang informasi kapal yang membawa petikemas dimana informasi kapal tersebut berisi nama, tipe kapal, dan kapan kapal akan berlabuh serta SPPB (Surat Permintaan Pengeluaran Barang) kepada pihak Bea Cukai. Setelah konfirmasi dilakukan dan dokumen telah terpenuhi, SPPB (Surat Permintaan Pengeluaran Barang) yang sudah dikonfirmasi dan DO (Delivery Order) yang telah dibuat diberikan kepada
53
loket pelayanan PT. MTI yang akan dilayani oleh Divisi Pelayanan Dokumen dan Data untuk dikonfirmasikan SPPB (Surat Permintaan Pengeluaran Barang) yang diberikan kepada pihak Bea Cukai dan mengurus berkas-berkas serta membuat BSE (Booking Space Eksport) dan LKA (Laporan Kesiapan Alat) yang nantinya akan diberikan kepada Divisi Perencanaan dan Pengendalian untuk membuat COS (Create Open Space), Divisi Administrasi dan Sistem Informasi untuk
merancang perhitungan
biayanya,
dan
Divisi Perencanaan
dan
Pengendalian akan membuat LOI (Layout Import) beserta COS (Create Open Speace) untuk peti kemas. Setelah CO S (Create Open Space) dibuat dan diterima oleh bagian kasir beserta rangkap dokumen SPPB (Surat Permintaan Pengeluaran Barang) dan DO (Delivery Order) yang sebelumnya sudah disetujui, Kasir membuat data NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) yang harus dilunaskan sesuai dengan jumlah uang NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) yang telah disepakati oleh pelanggan (Importir). Setelah pelunasan NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) bagian kasir merangkap dokumen untuk diberikan kepada bagian Keuangan dan
diarsipkan sebagai harian Laporan Keuangan. Rangkap NPE (Nota
Pelayanan Eksport) dan rangkap NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) diberikan kepada Divisi Pelayanan Dokumen dan Data untuk membuat Dukumen SP2 (Surat Pengeluaran Petikemas) beserta rangkap SPPB (Surat Permintaan Pengeluaran Barang) untuk diberikan kepada pelanggan (importir).
54
Kapal yang akan bersandar diwajibkan untuk mempersiapkan dokumen CVIA (Container Vesse Identification Advice), EDIBaplie, StowagePlan, Loading Instruction sebagai instruksi tambahan yang disarankan pihak kapal kepada Divisi Operasi kapal untuk membongkar peti kemas dari kapal. Setelah bongkar muat dikerjakan dan penempatan peti kemas sudah disusun diterminal oleh Divisi Operasi Kapal yang juga diawasi sepenuhnya oleh asisten manajer operasi, pihak kapal menandatangani dokumen Ship’s Tally, Time Sheet, Lashing Report, Daily Report, SOF (Statement Out Effect) dan Divisi tersebut membuat RBM (Realisasi Bongkar M uat) yang nantinya dirangkap untuk diberikan kepada Divisi Keuangan. Jika penempatan peti kemas telah dilaksanakan sepenuhnya, pihak kapal menandatangani dokumen Ship’s Tally, Time Sheet, Lashing Report, Daily Report dan SOF (Statement Out Effect). Laporan kegiatan operasional yang telah diverifikasi dan ditandatangani oleh pihak kapal diberikan kepada Divisi Keuangan untuk dibuatkan NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) untuk perusahaan pelayaran yang menyediakan kapal sebagai tagihan pelayanan jasa bongkar muat ke kapal. NPPJ (Nota Perhitungan Pelayanan Jasa) akan diterima kembali setelah pembayaran dilaksanakan oleh Divisi Keuangan beserta Divisi Akuntansi dan Perpajakan memeriksa jumlah pembayaran sesuai nota. Nota pelunasan dibuat oleh Divisi Keuangan
untuk perusahaan pelayaran, dokumen kegiatan dan operasional
keuangan diserahkan kepada manajer (TPK) dan Keuangan, asisten manajer direksi yang disimpan dan diarsipkan.
55
Jika pengurusan pembongkaran peti kemas sudah selesai, biaya dan dokumen sudah terlunasi serta terpenuhi semuanya. Pelanggan (importir) sudah bisa menjemput petikemas di terminal dengan mempersiapkan SP2 (Surat Pengeluaran Petikemas) yang diberikan kepada supir truk container sebagai syarat bukti atas pembayaran dan kepemilikan petikemas.
56
3.4 Rich Picture
Keterangan : 1. NPE = Nota Pelay anan Eksport
3.a. COS = Create Open Space
2. BSE = Booking Space Export
3.b. LOE = Lay Out Export
- LKA = Laporan Kesiapan Alat 3. NPPJ = Nota Perhitungan Pelay anan Jasa
7. RC = Recaiving Card
8. NL = Nota Lunas
17. SOF = Statement Out Effect
10. KB = Kartu Bongkar 15. RBM = Realisasi Bongkar Muat
- LC = Loading Card
- LKO = Laporan Kegiatan Operasional
56
Gambar 3.2Proses Bisnis Ekspor PT. Multi Terminal Indonesia
57
Keterangan : 1. DO = Delivery Order
5.a. COS = Create Open Space
11. CVIA = Container Vesse Identification Advice
2. SPPB = Surat Permintaan Pengeluaran Barang 5.b LOI = Lay out Import 10. KB = Kartu Bongkar
- SP = StowagePlan
4. LKA = Laporan Kesiapan Alat
- LI = Loading Instruction
- BSE = Booking Space Export
6. NPPJ = Nota Perhitungan Pelay anan Jasa 10. SP2 = Surat Pengeluaran Petikemas
15. LKO = Laporan Kegiatan Operasional
13. SOF = Statement Out Effect
Gambar 3.3 Proses Bisnis Impor PT. Multi Terminal Indonesia
57
3.5
58
S pesifikasi IT Asset 3.5.1
Infrastruktur TI Infrastruktur TI yang digunakan pada bagian Terminal Peti Kemas, terdiri dari Hardware, Software, Networking, Server. 3.5.1.1 Hardware HARGA
NO
JENIS PEKERJAAN
JUMLAH BAHAN
A
B
C D
Notebook Toshiba Satelit A60 Toshiba Satelit A100 CPU HP Compaq D220MX HP Compaq D380MX Monitor Compaq 5500 Printer Epson LX-300 II Epson LQ-2180 HP 5550 HP 2566 GENICOM 965 X
JUMLAH HARGA UPAH
BAHAN
1 1
Rp7.850.000 Rp8.700.000
Rp7.850.000 Rp8.700.000
16 17
Rp5.960.000 Rp6.780.000
Rp95.360.000 Rp115.260.000
33
Rp1.750.000
Rp57.750.000
10 10 5 5 3
Rp320.000 Rp375.000 Rp720.000 Rp655.000 Rp365.000
Rp3.200.000 Rp3.750.000 Rp3.600.000 Rp3.275.000 Rp1.095.000
58
UPAH
NO E
F G
JENIS PEKERJAAN Flash Disk Nexxus 256 MB Nexxus 1 GB Nexxus 512 MG Portable SEAGATE 40 GG UPS APC 800 VA APC 1000 VA
59
JUMLAH HARGA
HARGA
JUMLAH
BAHAN
4 2 1
Rp60.000 Rp100.000 Rp85.000
1
Rp750.000
3 3
Rp720.000 Rp980.000
UPAH
UPAH
Rp240.000 Rp200.000 Rp85.000
Rp2.160.000 Rp2.940.000 Total Sebelum Pajak 10% PPN Total Setelah Pajak
Rp305.465.000 Rp30.546.500 Rp336.011.500
59
BAHAN
60
3.5.1.2 Networking HARGA NO
A
JENIS PEKERJAAN
JUMLAH
Network Intern FDU Wallmount ST/MTRJ Konektor Kabel Fiber optic outdoor 12 cores Patch cord ST-MTRJ, 3 Mtr UTP Patch Cord, 3 Mtr UTP Patch Cord, 1 Mtr FO Converter Protector Pipa pvc 3/4 inch Instalasi FO F/O TermINASI & Testing commissioning Cisco Switch 12 Port Rackmount 8 U
B
BAHAN
Rp.3,500,000
Rp3.500.000
12 Pieces 400 Meter 2 Pieces 2 Pieces 2 Pieces 2 Pieces 400 Meter 10 Batang 400Meter 24 node 1 Unit 1 Unit
Rp. 250,000 Rp. 35,000 Rp. 800,000 Rp. 80,000 Rp. 50,000 Rp.2,500,000 Rp. 15,000 Rp. 20,000 Rp. 5,000 Rp. 250,000 Rp.3,500,000 Rp.3,500,000
Rp3.000.000 Rp14.000.000 Rp1.600.000 Rp160.000 Rp100.000 Rp5.000.000 Rp6.000.000 Rp200.000 Rp2.000.000 Rp6.000.000 Rp3.500.000 Rp3.500.000
2 Unit 12 Pieces 1300 Meter 2 Pieces 2 Pieces
UPAH
1 Unit
Network Server Fiber Optic FDU Wallmount ST/MTRJ Konektor Kabel Fiber Optic Outdoor 12 Cores Patch cord ST-MTRJ, 3 Mtr FO Converter
BAHAN
JUMLAH HARGA
Rp 3,850,000 Rp250,00 Rp35,00 Rp800,00 Rp 2,500,000
UPAH
Rp7.700.000 Rp3.000.000 Rp45.500.000 Rp1.600.000 Rp5.000.000
60
61
HARGA NO
JENIS PEKERJAAN
JUMLAH BAHAN
C
Instalasi Network FO Galian Sipil -Galian -Pengurukan Kembali -Perapihan Kembali Instalasi FO Pipa pwc 3/2 inch F/O Terminasi Bori Boring Cross Jalan Utama
D
Instalasi Network Intern Galian Kabel
JUMLAH HARGA UPAH
BAHAN
Rp35.000,00
1100 Meter
Rp38.500.000
Rp10.000,00
1300 Meter 500 Batang 12 Node 20 Meter
Rp. 20,000 Rp.250,000
400 Meter
Rp13.000.000 Rp10.000.000 Rp3.000.000
Rp300.000,00
Rp6.000.000
Rp35.000,00
Rp14.000.000
Total Sebelum Pajak 10% PPN Total Setelah Pajak Jumlah Total
Rp124.360.000
Rp13.000.000
Rp12.436.000
Rp1.300.000
Rp136.796.000
Rp14.300.000 Rp151.096.000
61
UPAH
62
3.5.1.3 Server HARGA NO
A
B
JENIS PEKERJAAN
CPU Databas e Server HP RX2660 HP Modular SAN Array 2000 HP MSA2 300GB 15K rpm 3.5 inch SAS HDD HP DL380G7,4GB, 3x300GB hdd HP Integrity 146GB 10k SAS Drive HP DI380G5 146GB 10k SAS Drive Maxtron P4 145 GV HP Net Server LC 2000 HP Prolian 110 P4 Intel Rakitan Monitor GTC 15 Compaq 5500
JUMLAH BAHAN
JUMLAH HARGA UPAH
BAHAN
1 1
Rp89.500.000 Rp119.400.000
Rp89.500.000 Rp119.400.000
2 1 2 4 1 1 2 1
Rp6.950.000 Rp45.000.000 Rp3.500.000 Rp3.500.000 Rp5.300.000 Rp6.600.000 Rp5.340.000 Rp6.000.000
Rp13.900.000 Rp45.000.000 Rp7.000.000 Rp14.000.000 Rp5.300.000 Rp6.600.000 Rp10.680.000 Rp6.000.000
3 2
Rp6.500.000 Rp1.750.000
Rp19.500.000 Rp3.500.000 Rp340.380.000
Total Sebelum Pajak PPN 10% Total Setelah Pajak
UPAH
Rp 34.038.000 Rp 374.418.000
62
63
3.5.1.4 Software NAMA ALAMAT
JUMLAH
HARGA
JUMLAH HARGA
Windows XP Lisensi
33
Rp1.500.000
Rp49.500.000
Red Hat Enterprise Linux Last Version Window Server 2003
6 6
Rp16.500.000 Rp7.500.000
Rp99.000.000 Rp45.000.000
NO 1
Total Sebelum Pajak
Rp193.500.000
PPN 10% Total Setelah Pajak
Rp 19.350.000 Rp212.850.000
63
64
3.5.1.5 Pengembangan Aplikasi Container Terminal Operation System(CTOS )
NO
JENIS PEKERJAAN
ORANG
BULAN
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
I II III IV V
Customi ze Modul Billing system Customi ze Modul SPK Customi ze Module Yard /Ship Planning Customi ze Modul HHT Customi ze Modul Report
2 2 2 2 2
3 3 3 2 3
8,750,000 8,750,000 8,750,000 8,750,000 8,750,000
52,500,000 52,500,000 52,500,000 35,000,000 52,500,000
Rp 267.500.000
10% PPN
Rp 26.750.000
Total Setelah Pajak
Rp 294.250.000
64
Total Sebelum Pajak
3.6
65
Analisa Pelayanan Jasa Bongkar Muat Peti Kemas interinsuler Tabel 3.1 Perhitungn Laba Rugi Operasi
Tahun Throughput 20' Full 40' Full 20' Empty 40' Empty Jumlah Box Jumlah Teus Tarif Paket Bongkar Muat 20' Full 40' Full 20' Empty 40' Empty Tarif Penumpukan 20' Full 40' Full 20' Empty 40' Empty
2006
2007
2008
2009
2010
112.000 80.000 16.000 16.000 224.000 320.000
107.520 76.800 15.360 15.360 215.040 307.200
112.896 80.640 16.128 16.128 225.792 322.560
121.927 87.091 17.418 17.418 243.854 348.363
136.558 97.541 19.508 19.508 273.115 390.164
380.000 490.000 265.000 345.000
380.000 490.000 265.000 345.000
380.000 490.000 265.000 345.000
380.000 490.000 265.000 345.000
380.000 490.000 265.000 345.000
6.500 13.000 3.250 6.500
6.500 13.000 3.250 6.500
6.500 13.000 3.250 6.500
6.500 13.000 3.250 6.500
6.500 13.000 3.250 6.500
65
2007
2008
2010
2009
75.000 90.000 37.500 45.000
75.000 90.000 37.500 45.000
75.000 90.000 37.500 45.000
75.000 90.000 37.500 45.000
75.000 90.000 37.500 45.000
42.560.000.000 39.200.000.000 4.240.000.000 5.520.000.000 91.520.000.000
40.857.600.000 37.632.000.000 4.070.400.000 5.299.200.000 87.859.200.000
42.900.480.000 39.513.600.000 4.273.920.000 5.564.160.000 92.252.160.000
46.332.260.000 42.674.590.000 4.615.770.000 6.009.210.000 99.631.830.000
51.892.040.000 47.795.090.000 5.169.620.000 6.730.260.000 111.587.010.000
8.400.000.000 7.200.000.000 600.000.000 720.000.000 16.920.000.000
8.064.000.000 6.912.000.000 576.000.000 691.200.000 16.243.200.000
8.467.200.000 7.257.600.000 604.800.000 725.760.000 17.055.360.000
9.144.525.000 7.838.190.000 653.175.000 783.810.000 18.419.700.000
10.241.850.000 8.778.690.000 731.550.000 877.860.000 20.629.950.000
3.640.000.000 5.200.000.000 260.000.000 520.000.000 9.620.000.000
3.494.400.000 4.992.000.000 249.600.000 499.200.000 9.235.200.000
3.669.120.000 5.241.600.000 262.080.000 524.160.000 9.696.960.000
3.962.627.500 5.660.915.000 283.042.500 566.085.000 10.472.670.000
4.438.135.000 6.340.165.000 317.005.000 634.010.000 11.729.315.000
Pendapatan Lift On/Lift Off 20' 40' 20' 40'
Full Full Empty Empty
Pendapatan Penumpukan 20' Full 40' Full 20' Empty 40' Empty
66
Pendapatan Bongkar Muat 20' Full 40' Full 20' Empty 40' Empty
2006
ahun Tarif Lift On/Lift Off 20' Full 40' Full 20' Empty 40' Empty
66
Tahun Jumlah Pendapatan Reduksi (Sharing SGT)
67
2010
2006 118.060.000.000
2007 113.337.600.000
2008 119.004.480.000
2009 128.524.200.000
143.962.275.000
54.220.000.000
52.051.200.000
54.653.760.000
59.025.765.000
66.108.480.000
2006
2007
2008
2009
2009
Pendapatan MTI
63.840.000.000
61.286.400.000
64.350.720.000
69.498.435.000
77.837.795.000
Biaya Sharing Cabang Priok BOL + BOTL TPK Jumlah Biaya
17.709.000.000 14.225.417.059 31.934.417.059
17.000.640.000 14.936.687.912 31.937.327.912
17.850.672.000 15.683.522.308 33.534.194.308
19.278.630.000 16.467.698.423 35.746.328.423
21.591.941.250 17.291.083.344 38.883.024.594
Gross profit Pajak badan Nett profit
31.905.582.941 9.571.674.882 22.333.908.059
29.349.072.088 8.804.721.626 20.544.350.461
30.816.525.692 9.244.957.708 21.571.567.985
33.752.106.577 10.125.631.973 23.626.474.604
38.954.770.406 11.686.431.122 27.268.339.284
67
3.7
68
Permasalahan yang dihadapi Berdasarkan observasi dan wawancara yang kami lakukan, ditemui masalah
yang berkaitan dengan Investasi TI di dalam PT. M ulti Terminal Indonesia diantaranya : 1.
Ragu dalam menentukan investasi TI yang tepat dalam mendukung strategi bisnis perusahaan
2.
Kurangnya dukungan dari sistem penyimpanan data, karena perusahaan sempat mengalami kehilangan data karena petir yang menyambar server database.
3.8
Kebutuhan Perusahaan Bedasarkan Wawancara yang kami lakukan , kebutuhan perusahaan demi
meningkatkan kinerja perusahaan adalah : 1. Pencarian lokasi peti kemas di lapangan menjadi lebih efektif dan efisien. 2. M embangun relasi dengan suplier yang lebih baik lagi. 3. Pelayanan kepada pelanggan harus ditingkatkan. 4. M emberikan kemudahan kepada pelanggan dalam melakukan pemesanan.
3.9
69
Perencanaan dan alasan atas usulan investasi selanjutnya Dalam melakukan invesatsi khusunya di bidang TI, perusahaan harus tahu
kebutuan teknologi informasi apa saja yang benar-benar di butuhkan bagi perusahaan dengan biaya yang telah disepakati.
Untuk itu secara garis besar kita mengusulkan investasi TI pada bagian : a. User atau Braindware M emberikan pelatihan lebih lanjut terhadap user yang menggunakan ataupun user yang membuat aplikasi proses bisnis agar aplikasi pendukung di perusahaan dapat memudahkan perusahaan dalam melakukan proses bisnis dan juga user
yang menggunakan
aplikasinya dapat
lebih
mudah
untuk
mengoperasikannya.
b. Hardware M elakukan pengembangan dalam hardware, yaitu dengan menambahkan suatu server untuk membackup keseluruhan data yang telah tersimpan dari berbagai error ataupun musibah dan juga memperbaharui perangkat untuk bisa secara optimal menangkap sinyal yang dikirim melalui HHT (Hand Helt Terminal). M elakukan upgrade berkala terhadap hardware yang dipakai, sesuai dengan ketentuan umur pemakaian di perusahaan guna mengoptimalkan kegunaan teknologi informasi dan sistem informasi yang berjalan pada perusahaan.
70
c. Software M erubah software yang digunakan dan menjadikannya sebuah software yang di beli secara legal, demi kenyamanan penggunaan software aplikasi tersebut dengan update–update yang diberikan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. M engembangkan aplikasi perusahaan dengan kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna atau user.