BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PERUSAHAAN 3.1. Profil Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang P.T. Soltius Indonesia PT. Soltius Indonesia adalah bagian dari Soltius Asia Pte Ltd yang berdiri pada tahun 1998. Pada tahun 2008, PT. Soltius Indonesia diakuisisi oleh P.T. Metrodata Electronics, Tbk. PT. Soltius Indonesia merupakan perusahaan konsultan manajemen global yang menyediakan solusi bisnis yang inovatif kepada client, bekerja sebagai mitra yang mengkonseptualisasikan, mendefinisikan, mewujudkan, dan mendukung program transformasi bisnis. Bisnis yang dijalankan adalah oleh perusahaan menawarkan software SAP kepada perusahaan client, melayani studi kelayakan, implementasi software SAP pada perusahaan client dan jasa maintenance dan controling terhadap sistem SAP dan proses bisnis yang dijalankan perusahaan client. Sejak berdirinya PT. Soltius Indonesia dari tahun 1995, hingga saat ini perusahaan memiliki kantor di negara Singapura, Indonesia dan Thailand. Perusahaan memiliki lebih dari 180 karyawan di negara Indonesia. Perusahaan memiliki 67% karyawan sebagai SAP Consultant, 21% karyawan Sales and Management dan 12% SBO (SAP Business One) Consultant.
43
44
3.1.2. Visi dan Misi PT. Soltius Indonesia Sebagai perusahaan yang melayani secara global, diakui oleh pelanggan, pesaing, investor, karyawan dan masyarakat sebagai mitra terpercaya dan dihargai. Nama perusahaan akan menjadi inovasi, inisiatif, dan pembangun kerja sama antar anggota-anggota perusahaan dan memiliki kemampuan dalam mengantisipasi sekaligus merespon dalam pengubahan dan penciptaan kesempatan secara efektif. Visi yang diusung oleh PT. Soltius Indonesia sebagai bagian dari P.T. metrodata Electrinocs Tbk adalah memaksimalkan nilai bagi pemangku kepentingan dan membangun lingkungan yang ideal untuk bekerja.
3.1.3. Struktur Organisasi PT. Soltius Indonesia PT. METRODATA ELECTRONIS ,Tbk (MTDL) Jakarta ICT Distribution
PT. SYNNEX METRODATA INDONESIA (SMI)
ICT Solution
PT. MY ICON TECHNOLOGY (MIT)
PT. MITRA INTEGRASI INFORMATIKA (MMI) Jakarta
SOLTIUS ASIA PTE LTD (SAPL)
PT. XERINDO TEKNOLOGI
Jakarta ICT Networking Solution
ICT Consulting JV Company Jakarta
Telco Support Services
ICT Retail
PT. SOLTIUS INDONESIA (SI) Jakarta
Singapore
JV Company Jakarta
PT.LOGICALIS METRODATA INDONESIA (LMI) JV Company Jakarta
SOLTIUS (THAILAND) LIMITED Bangkok
PINNA COMPANY LIMITED (PCL) Bangkok
Gambar 3.1 Struktur Organisasi P.T. Soltius Indonesia
45
46
3.1.4. Latar Belakang PT. XYZ PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan, produksi minyak goreng, minyak kelapa yang bersangkutan dengan minyak dan lemak nabati. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak awal tahun 1970-an (terdiri dari divisi minyak goreng dan lemak nabati) dan pada awal tahun 1980-an (terdiri dari divisi perkebunan). PT. XYZ mengikuti model agribisnis yang terintegrasi secara vertikal. Kegiatan utama mencakup seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih, budidaya dan pengolahan kelapa sawit, dan juga penyulingan, branding dan pemasaran minyak goreng, margarin, lemak nabati dan produk turunan kelapa sawit yang lain. Sebagai grup agribisnis yang terdiversifikasi PT. XYZ juga bergerak dalam budidaya dan pengolahan karet, tebu dan tanaman lain serta pengolahan kopra. PT.XYZ sudah menjadi pemimpin pasar minyak goreng, margarin dan lemak nabati bermerek di Indonesia. PT. XYZ percaya bahwa operasional agribisnis yang terintegrasi memberikan bisnis model yang elastis dengan skala ekonomis yang signifikan dan biaya yang kompetitif.
Hal
ini
akan
meningkatkan
nilai
saing
PT.
XYZ
3.1.5. Struktur Organisasi PT. XYZ
Board Of Director Audit Commitee
Executive Committee
Chief Executive Officer
Chief Operation Officer I
Chief Operation Officer II
Chief Operation Officer Refinery
Technical Advisor Engineering
Chief Financial Officer
Information System
Internal Audit
Human Resources
Legal & Corp Secretary
Marketing & Transport
Research
GRD
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. XYZ
47
3.2. Struktur Organisasi Project The core project organization will consist of team of PT. XYZ and Soltius. The team will work together as a solid team which following structure
Project Sponsor PT.XYZ & SOLTIUS
Monthly
Steering Committee PT. XYZ & SOLTIUS
Change Management PT.XYZ
Weekly
OM, PA
Business Process Owner PT.XYZ
Project Manager PT.XYZ
TM
PY
ABAP HR
BASIS, IT, QA
CORE TEAM FROM SOLTIUS CORE TEAM FROM PT. XYZ HRIS & Controller FROM PT. XYZ
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Project
48
49
3.3. Project Member’s Roles Dari struktur organisasi pada Gambar 3.3 dapat dijabarkan tanggung jawab dari masing-masing peran yang ada sebagai berikut ini: a) Project Steering Committee Project Steering Committee adalah penyedia petunjuk secara keseluruhan bagi kelompok proyek dalam menyelesaikan masalah manajemen yang muncul pada proyek. Komite ini terdiri dari manajemen senior dari PT. XYZ, yang akan berkompromi dengan pihak sponsor untuk pengimplementasian SAP pada PT. XYZ. b) Project Manager Dalam hal ini, manajer proyek berasal dari kedua perusahaan, yaitu dari PT. Soltius Indonesia dan PT. XYZ, dimana kedua pihak ini akan berkerja sama menangani aktivitas manajemen proyek sekaligus menjadi penghubung antar kedua perusahaan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan sehari-hari. Manajer proyek dari PT. XYZ juga berperan dalam memastikan ketersediaan personil dalam kelompok proyek. c) Quality Assurance Quality Assurance bertanggung-jawab untuk memastikan kesuksesan proyek yang dilakukan, dimana PT. XYZ akan menugaskan sumber daya internal untuk bagian ini dalam rangka memastikan business practices
yang terbaiklah yang digunakan
dalam proyek dimana setiap tujuan yang dibuat oleh kelompok manajemen senior dicapai dalam setiap tahap dalam proyek. d) Business Process Owners Business Process Owners terdiri dari para manajer senior PT. XYZ dengan otoritas penuh atas suatu divisi dan proses fungsional yang menjadi para konsultan,
50
dimana BPO terlibat dalam proses implementasi dan menentukan apakah proses yang dilakukan dapat diterima atau tidak. e) XYZ HRIS (Human Resource Information System) HRIS bertanggung-jawab dalam menjalankan User Acceptance Testing dan membantu End Users dalam menjalankan sistem nantinya berdasarkan pengetahuan mendetail dan mendalam atas bisnis proses yang berkaitan dengan suatu area. f) Core Team Anggota kelompok proyek terdiri dari konsultan senior dari PT.Soltius Indonesia dan core team dari PT. XYZ yang bertanggung-jawab dalam proses merancang, mengkonfigurasi dan mengimplementasikan sistem. Core team terdiri dari perwakilan dari suatu bagian tertentu dengan pengetahuan mendetail atas proses bisnis pada bagian yang diwakili, yang terlibat penuh dalam mendefinisikan Business Blueprint, User Acceptance Testing, dan proses konfigurasi sistem. Sedangkan konsultan PT. Soltius Indonesia, selain berperan dalam ketiga proses yang disebutkan sebelumnya, juga berperan dalam menyediakan dokumentasi yang secara garis besar menjelaskan proses konfigurasi dan melakukan training terhadap end users.
51
3.4. Proses Bisnis PT. XYZ PT. XYZ terdiri dari dua bagian yaitu bagian Refinery dan bagian Plantation, yang merupakan bagian yang akan menjalankan implementasi sistem SAP. Dari kedua bagian ini masing-masing memiliki cabang yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan beberapa wilayah lainnya. Berkaitan dengan proses implementasi SAP pada PT. XYZ, maka berikut ini merupakan penjabaran dari proses bisnis pada sistem lama yang sebelumnya diterapkan dalam perusahaan dan juga rancangan sistem baru dengan menggunakan SAP sesuai dengan blueprint yang sudah disepakati. 3.4.1. Proses Bisnis Pada Modul Personnel Administration Modul ini terdiri dari beberapa submodul didalamnya yang sudah disesuaikan dengan permintaan dari PT. XYZ, dimana proses bisnisnya adalah sebagai berikut: 3.4.1.1. Hiring Proses ini meliputi perekrutan karyawan kontrak ataupun karyawan permanen dengan mencatat secara lengkap keseluruhan riwayat perekrutan karyawan mulai dari pertama kali direkrut sebagai calon karyawan masa percobaan (probation) maupun calon karyawan kontrak. o Proses bisnis saat ini pada Plantantion (As Is) Proses hiring dimulai dengan dikeluarkannya Permintaan Tenaga Kerja (PTK) dari user pada suatu unit yang kemudian dikirim kebagian HRD. Dari PTK tersebut maka bagian HRD akan melakukan pengecekan posisi kosong pada unit yang bersangkutan dengan user yang mengirimkan PTK. Jika ada
52
posisi yang kosong maka PTK akan dikirimkan dari bagian HRD ke bagian Recruitment. Calon pelamar yang berhasil dikumpulkan oleh bagian Recruitment akan mengikuti tahap seleksi yang dilakukan oleh bagian HRD. Bila calon pelamar dapat melewati semua tahapan maka calon karyawan akan melakukan negosiasi gaji dengan Manager HRD. Setelah tercapai kesepakatan oleh kedua belah pihak maka ata karyawan dapat segera dimasukkan kedalam sistem oleh bagian HR-Salary&Benefit dan diterbitkan pula SK Penawaran Karyawan Baru (berisi gaji, posisi, dan fasilitas yang diterima karyawan sebagai karyawan) dan SK Penetapan Gaji untuk calon karyawan.
53
Gambar 3.4 Proses bisnis hiring saat ini (As Is) pada Plantation
54
o Proses bisnis saat ini pada Refinery Jakarta (As Is) Proses ini dimulai dengan dibuatnya PTK (Permintaan Tenaga Kerja) yang diajukan ke bagian Recruitment. Dari PTK yang ada maka akan dilakukan pengecekan ketersediaan posisi, bila ada posisi yang bisa diisi maka dicari calon pelamar dan dilakukan seleksi terhadap para calon pelamar ini. Jika pelamar tidak diterima maka bagian Recruitment akan mengirimkan surat penolakan terhadap pelamar. Jika pelamar diterima akan dilakukan negosiasi gaji antara pelamar dengan Manager HRD. Bila tidak tercapai kesepakatan, maka bagian Recruitment akan mengirimkan surat penolakan terhadap pelamar tersebut. Sedangkan untuk proses negosiasi gaji yang mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak maka Manager HRD akan review kembali pelamar. Untuk pelamar yang diterima, HR-Salary&Benefit akan mencetak SK dan kemudian akan dikirimkan kepada calon karyawan. Selanjutnya HRSalary&Benefit akan memasukkan data karyawan ke dalam sistem.
55
Gambar 3.5 Proses bisnis hiring saat ini (As Is) pada Refinery Jakarta
56
o Proses bisnis saat ini pada Refinery Surabaya (As Is) Untuk proses hiring pada Refinery Surabaya juga dimulai dengan dibuatnya PTK (Permintaan Tenaga Kerja) yang diajukan ke bagian HRD, kemudian bagian HRD akan melakukan pengecekan posisi pada bagian yang diajukan user dan dilakukan pencarian dan seleksi terhadap para calon pelamar. Jika pelamar tidak diterima maka bagian HRD akan mengirimkan surat penolakan terhadap pelamar. Namun negosiasi gaji antara pelamar dengan Manager HR area dapat dilakukan bila calon pelamar diterima. Bila tidak tercapai kesepakatan, maka bagian HRD akan mengirimkan surat penolakan terhadap pelamar tersebut. Sedangkan untuk proses negosiasi gaji yang mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak maka Manager HR area akan melakukan review terhadap pelamar. Untuk pelamar yang diterima, HR-Salary&Benefit akan mencetak SK dan mengirimkan surat tersebut kepada calon karyawan. Kemudian data karyawan akan dimasukkan ke dalam sistem.
57
Gambar 3.6 Proses bisnis hiring saat ini (As Is) pada Refinery Surabaya
58
o Proses bisnis saat ini pada Refinery Medan (As Is) Untuk proses hiring pada Refinery Medan dimulai dengan dibuatnya PTK (Permintaan Tenaga Kerja) yang diajukan ke bagian HRD, kemudian dilakukan pengecekan ketersediaan posisi dan dilakukan pencarian dan seleksi terhadap para calon pelamar. Jika pelamar tidak diterima maka bagian HRD akan mengirimkan surat penolakan terhadap pelamar. Namun negosiasi gaji antara pelamar dengan Manager HR area dapat dilakukan bila calon pelamar diterima. Bila tidak tercapai kesepakatan, maka bagian Personalia akan mengirimkan surat penolakan terhadap pelamar tersebut. Sedangkan untuk proses negosiasi gaji yang mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak maka Manager HR area akan melakukan review terhadap pelamar. Untuk pelamar yang diterima, bagian Personalia akan mencetak SK dan mengirimkan surat tersebut kepada calon karyawan. Kemudian staff Personalia akan memasukkan data karyawan ke dalam sistem berdasarkan level yang ditempati karyawan, dimana untuk karyawan dengan level dari 01-04 akan dimasukkan oleh HR-Salary&Benefit, sedangkan untuk level 05-06 akan dimasukkan kedalam sistem oleh Manager HRD.
59
Gambar 3.7 Proses bisnis hiring saat ini (As Is) pada Refinery Medan
60
Analisis Masalah Dari proses bisnis saat ini yang masih menggunakan sistem secara terpisah setiap proses bisnis yang ada dalam perusahaan, termasuk dengan sistem perekrutan karyawan baru, maka terdapat beberapa masalah sebagai berikut: •
Data-data karyawan disimpan dalam suatu sistem tersendiri sehingga tidak terintegrasi dengan sistem dari bagian lain sehingga dalam menjalankan proses pengurusan karyawan menjadi rumit.
•
Dengan sistem yang terpisah-pisah membuat kemungkinan terjadinya redundansi data menjadi sangat besar dan juga kemungkinan pencatatan data karyawan yang berbeda pada setiap sistem.
•
Pada saat melakukan hiring user tidak mengetahui jumlah karyawan yang harus di-hiring dikarenakan structure organizational yang masih di-maintain secara manual.
•
Data karyawan yang baru dimasukkan ke sistem terkadang tidak lengkap dikarenakan tidak adanya fasilitas yang tersedia dalam sistem yang lama.
o Proses bisnis yang dirancang pada Plantation Jakarta (to be) Proses bisnis untuk proses hiring karyawan baru dengan menggunakan sistem SAP akan tetap sama dengan proses bisnis yang lama dan dapat digambarkan sebagai berikut:
61
Gambar 3.8 Proses bisnis hiring yang dirancang (To be) pada Plantation
62
o Proses bisnis yang dirancang pada Refinery Jakarta (to be) Untuk proses bisnis yang dirancang untuk Refinery Jakarta (to be) dimulai dengan dibuatnya PTK (Permintaan Tenaga Kerja) oleh pihak user yang berasal dari suatu divisi yang kemudian diajukan kebagian Recruitment. Setelah menerima PTK, maka bagian Recruitment akan mengecek ketersediaan posisi pada bagian yang mengajukan PTK. Bila tersedia posisi, maka akan dilakukan pencarian calon pelamar. Dari calon pelamar yang ada dilakukan seleksi untuk menentukan apakah calon pelamar diterima atau tidak. Apabila karyawan tidak diterima maka bagian Recruitment akan mengirimkan surat penolakan kepada calon pelamar, dan untuk calon pelamar yang diterima maka akan diteruskan dengan proses negosiasi gaji dengan Manager HRD. Jika tidak tercapai kesepakatan atas negosiasi gaji maka bagian Recruitment akan mengirimkan surat penolakan terhadap pelamar, sedangkan untuk negosiasi yang mencapai kesepakatan maka Manager HRD akan melakukan review terhadap pelamar. Untuk pelamar yang diterima akan dimasukkan datanya kedalam sistem dan dibuatkan SK oleh bagian Recruitment dimana SK yang sudah dibuat akan dikirimkan kepada karyawan oleh HR-Salary&Benefit. Kemudian Manager HRD juga mengirimkan data gaji calon karyawan kepada HR-Salary&Benefit untuk dilakukan update data.
63
Gambar 3.9 Proses bisnis hiring yang dirancang (To be) pada Refinery Jakarta
64
o Proses bisnis yang dirancang pada Refinery Surabaya (to be) Proses bisnis yang baru akan tetap sama dengan proses bisnis yang berlaku saat ini namun untuk proses memasukkan data karyawan dan juga mencetak SK akan dilakukan melalui TCode PA40 (action Perekrutan).
Gambar 3.10 Proses bisnis hiring yang dirancang (To be) pada Refinery Surabaya
o Proses bisnis yang dirancang pada Refinery Medan (to be)
65
Sama seperti proses bisnis yang baru pada Medan, proses bisnis baru yang berlaku di Medan juga akan mengikuti proses bisnis yang ada saat ini. U ntuk menjalankan proses memasukkan data karyawan dan mencetak SK akan menggunakan SAP dengan TCode PA40 (action Perekrutan).
Gambar 3.11 Proses bisnis hiring yang dirancang (To be) pada Refinery Medan
66
3.4.1.2. Organizational Assignment Organizational assignment adalah proses yang digunakan untuk mencatat riwayat kerja karyawan yang mencakup: •
Promosi, yaitu perubahan status karyawan ke tingkat yang lebih tinggi.
•
Demosi, yaitu perubahan status karyawan ke tingkat yang lebih rendah.
•
Penugasan khusus untuk jangka waktu tertentu yang pernah dijalani oleh karyawan yang bersangkutan. Jika karyawan menjalani penugasan khusus maka status perubahan akan digunakan oleh bagian payroll untuk menginput tunjangan seperti tunjangna tiket pesawat.
o Proses bisnis saat ini pada Plantation (As Is) Organizational assignment dimulai dengan diberikan form penilaian oleh bagian HRD untuk Head of Division (user) agar dapat dilakukan penilaian pada kinerja karyawan yang akan dipromosikan/ didemosikan/ diberikan penugasan khusus. Setelah dilakukan penilaian terhadap kinerja karyawan, maka Head of Division dapat mengisi form penilaian dan kemudian dikembalikan ke bagian HRD. Berdasarkan penilaian yang dituliskan dalam form akan ditinjau apakah karyawan lulus dari penilaian yang ada atau tidak. Apabila karyawan lulus dalam penilaian, maka bagian HRD akan mencetak SK dan mengirimkannya kepada karyawan yang bersangkutan.
67
Gambar 3.12 Proses bisnis Organizational Assignment saat ini (As Is) pada Plantation
o Proses bisnis saat ini pada Refinery (As Is) Proses bisnis pada Refinery dimulai dengan Head of Division (user) menerima permohonan perubahan status karyawan yang diberikan kepada bagian Personnel Manager untuk dilakukan evaluasi terhadap PAR (Personnel Action Report) permohonan perubahan status karyawan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, jika PAR permohonan perubahan status karyawan ditolak, maka
Personnel
Manager
akan
memberitahukan
penolakan
dan
mengembalikan PAR kepada user. Untuk PAR permohonan perubahan status karyawan yang diterima akan dibuatkan surat keputusan dan menginformasikan penerimaan PAR tersebut ke bagian Staff Personalia agar dapat dilakukan revisi terhadap data karyawan dan mencetak SK untuk diberikan kepada karyawan.
68
Gambar 3.13 Proses bisnis organizational assignment saat ini (As Is) pada Refinery
69
Analisis masalah Dengan menjalankan proses bisnis yang saat ini timbul beberapa masalah sebagai berikut: •
Data karyawan yang mencatat perubahan status status karyawan menjadi rancu karena tidak penyimpanan data karyawan yang dilakkukan oleh tiap orang berbeda sehingga sulit mengetahui mana sumber yang benar.
•
Data perubahan status karyawan ini tidak dipebaharui secara berkelanjutan dikarenakan sulitnya mencari data karyawan yang akurat didalam sistem.
•
Perubahan status karyawan oleh bagian personal admin terkadang tidak diinformasikan kepada bagian payroll sehingga data gaji karyawan tidak ter-update.
o Proses bisnis yang dirancang pada Plantation (to be) Untuk proses bisnis yang baru pada bagian Plantation akan tetap sama seperti proses bisnis saat ini. Namun untuk proses mencetak SK akan dilakukan dengan memasukkan TCode PA40 (action organizational assignment) pada sistem SAP.
70
Gambar 3.14 Proses bisnis Organizational Assignment yang akan dirancang (to be)pada Plantation
71
o Proses bisnis yang dirancang pada Refinery (to be) Proses bisnis pada Refinery yang baru tetap akan menggunakan proses bisnis yang sama dengan saat ini, namun untuk proses merevisi data karyawan dan mencetak SK akan dilakukan dengan menggunakan TCode PA40 (Action Organizational Assignment) pada sistem SAP.
Gambar 3.15 Proses bisnis Organizational assignment yang dirancang (to be) pada Refinery
72
3.4.1.3. Confirmation Confirmation adalah proses yang dimana dilakukan perubahan status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap setelah masa kontraknya berakhir dan dinilai dapat meneruskan masa kerja sebagai karyawan tetap. Konfirmasi juga dilakukan untuk perubahan status bagi calon karyawan (karyawan probation).
o Proses bisnis saat ini pada Plantation (As Is) Proses bisnis yang saat ini dimulai dengan diberikannya form penilaian kepada para Head of Division (user) sehingga user dapat melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan probation atau kontrak selama masa probation atau kontrak. Setelah melakukan penilaian, user dapat memasukkan hasil penilaian ke dalam form penilaian yang diberikan sebelumnya dan kemudian dikembalikan kebagian HRD. Bila karyawan dianggap lulus dari penilaian yang dilakukan maka bagian HRD akan mencetak SK yang menjelaskan perpanjangan kontrak bagi karyawan kontrak atau pengangkatan menjadi karyawan tetap bagi karyawan probation.
73
Gambar 3.16 Proses bisnis Confirmation saat ini (As Is) pada Plantation
o Proses bisnis saat ini pada Refinery (As Is) Proses bisnis yang saat ini sedang berjalan pada PT. XYZ pada bagian Refinery untuk proses confirmation dimulai dengan diajukannya permohonan perubahan status karyawan oleh user kepada Personnel Manager. Kemudian Personnel Manager akan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan yang mengajukan permohonan melalui PAR permohonan perubahan status karyawan. Apabila PAR tersebut ditolak maka Personnel Manager akan dikembalikan kepada user dan diberitahukan informasi penolakan. Sedangkan untuk PAR yang diterima oleh Personnel Manager akan dibuatkan SK dan pemberitahuan kepada bagian Staff Pesonalia untuk melakukan revisi atas data karyawan yang bersangkutan. Setelah itu bagian staff Personalia akan mencetak SK untuk diberikan kepada user.
74
Gambar 3.17 Proses bisnis Confirmation saat ini (As Is) pada Refinery
Analisis Masalah •
Data perubahan status karyawan ini tidak dipebaharui secara berkelanjutan dikarenakan sulitnya mencari data karyawan yang akurat didalam sistem.
•
Perubahan status karyawan terkadang terlambat diproses dikarenakan sistem yang lama tidak memberikan informasi karyawan mana saja yang akan berakhir masa probation/masa kontraknya.
75
o Proses bisnis yang dirancang pada Plantation (to be) Untuk proses bisnis Confirmation yang baru pada Plantation masih akan tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama, namun dengan menambahkan TCode PA40 untuk melakukan proses mencetak SK melalui sistem SAP.
Gambar 3.18 Proses bisnis Confirmation yang dirancang (to be) pada Plantation
o Proses bisnis yang dirancang pada Refinery (to be) Proses bisnis yang baru pada bagian Refinery akan tetap seperti proses bisnis yang sedang berlangsung saat ini, namun untuk proses memperbaharui data karyawan akan digunakan TCode PA40 untuk dapat melakukan transaksi pasa sistem SAP.
76
Gambar 3.19 Proses bisnis Confirmation yang dirancang (to be) pada Refinery
77
3.4.1.4. Termination Secara
garis
besar,
termination
dapat
dijelaskan
sebagai
proses
pemberhentian masa kerja seorang karyawan dalam perusahaan dengan berbagai alasan, seperti karyawan mencapai masa pensiun, karyawan meninggal, karyawan mengundurkan diri dari pekerjaannya, karyawan diberhentikan secara terhormat, karyawan diberhentikan secara tidak terhormat maupun karyawan mencapai masa akhir kontrak. Proses ini dapat terjadi dengan pemicu yang berasal dari pihak perusahaan maupun dari pihak karyawan yang bersangkutan itu sendiri.
o Proses bisnis saat ini (As Is) Proses bisnis saat ini dimulai dengan bagian HRD yang mengelola surat pengunduran diri karyawan, dimana pengelolaan ini dibedakan atas 2(dua) jenis yaitu adalah penerimaan surat penguduran diri yang diajukan oleh karyawan dan pembuatan surat pengunduran diri bagi karyawan yang telah meninggal setelah menerima surat keterangan kematian dari keluarga karyawan yang bersangkutan. Ketika HRD menerima surat pengunduran diri, maka karyawan yang bersangkutan akan terlebih dahulu melalui proses negosiasi dengan HRD untuk memastikan apakah karyawan tersebut benar-benar ingin mengundurkan diri atau tidak. Untuk karyawan yang tetap ingin mengundurkan diri maka HRD akan melakukan exit clearance
dan memperbaharui data karyawan.
Pembaharuan data karyawan juga akan dilakukan pada karyawan yang meninggal dunia. Kemudian bagian payroll akan melakukan perhitungan terhadap hak yang harus diterima oleh karyawan tersebut, sekaligus membuatkan Surat Referensi Kerja bagi karyawan yang mengundurkan diri
78
kemudian dikirimkan kepada karyawan yang bersangkutan. Pada saat bagian payroll telah melakukan perhitungan hak karyawan, pembayaran hak tersebut akan dibagi menjadi 2(dua) macam yaitu untuk karyawan yang mengundurkan diri, maka pembayaran akan diberikan kepada karyawan yang bersangkutan dan untuk karyawan yang meninggal, maka pembayaran akan diberikan kepada ahli waris karyawan yang telah meninggal tersebut.
79
Gambar 3.20 Proses bisnis Termination saat ini (As Is)
80
Analisis Masalah Dengan proses bisnis yang ada saat ini, terdapat beberapa masalah seperti: •
Perhitungan hak dan kewajiban karyawan tidak terlalu tepat waktu dan akurat karena proses mencatat data terminasi karyawan tidak selalu tepat pada waktunya dan tanggal untuk tiap pencatatan tidak akurat. Selain itu untuk masalah penyimpanan surat-surat keterangan pengunduran diri atau kematian tidak tersimpan ke dalam sistem dan mengakibatkan lamanya waktu pengurusan proses terminasi karyawan.
o Proses bisnis yang dirancang (to be) Untuk proses bisnis yang baru, akan tetap sama seperti proses bisnis yang sedang berjalan saat ini. Namun untuk memperbaharui data karyawan dan menghitung hak karyawan dapat dilakukan memasukkan TCode PA40 (Action Termination) pada sistem SAP.
81
Gambar 3.21 Proses bisnis Termination yang dirancang (to be)
82
3.4.2.
Proses Bisnis Pada Modul Time Management
3.4.2.1.
Changes in work schedule Changes in work schedule mengatur waktu kerja karyawan, dimana
diwajibkan pada waktu tertentu karyawan harus masuk bekerja maupun diperbolehkan untuk istirahat kerja, pengaturan waktu kerja ini diatur dengan sistem secara bergantian (Shift) yang dibuat dalam jadwal hari kerja, jam kerja serta hari libur karyawan, perubahan jadwal kerja pada karyawan dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya seperti mutasi karyawan, tukar Shift/ tukar hari libur, ataupun masuk ketika pada hari libur
o Proses bisnis saat ini pada Refinery dan Plantation (As Is): Jika ada karyawan ingin yang mengajukan perubahan jadwal kerjanya yang mungkin disebabkan oleh mutasi karyawan seperti karyawan dari Jakarta menggantikan karyawan Medan / Surabaya yang berhalangan, tukar Shift/ tukar hari libur yang sesuai dengan karyawan tersebut, maka karyawan tersebut bisa datang ke bagian HRD untuk mengambil form Perubahan Jadwal dan dapat melakukan pengisian form Perubahan Jadwal yang sudah ada, sesuai dengan jadwal yang akan diajukan oleh karyawan tersebut, lalu setelah itu karyawan harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari atasan mengenai perubahan jadwal yang telah diajukan melalui form Perubahan Jadwal tersebut, jika tidak disetujui maka karyawan tidak dapat melakukan perubahan jadwal kerjanya, tetapi jika form Perubahan Jadwal telah disetujui maka karyawan dapat menyerahkan form Perubahan Jadwal yang sudah disetujui tersebut kepada
83
bagian Time-Admin, dan Time Admin dapat segera melakukan peng-input-an jadwal baru yang telah diajukan oleh karyawan yang bersangkutan ke dalam sistem.
Gambar 3.22 Proses bisnis Changes in Work Schedules saat ini (As Is)
84
o
Proses bisnis yang dirancang pada Refinery dan Plantation (To be):
Untuk proses bisnis perubahan jadwal kerja yang baru pada bagian Refinery dan Plantation masih tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama namun dengan menambahkan TCode tertentu untuk untuk melakukan proses peng-input-an jadwal kerja yang baru yang diajukan melalui form perubahan jadwal kerja.
Gambar 3.23 Proses bisnis Changes in Work Schedules yang dirancang (to be)
85
3.4.2.2. Submission to annual leave Submission to annual leave mengatur untuk pengambilan hak cuti bagi setiap karyawan agar nantinya tidak akan menganggu kegiatan proses bisnis, baik produksi maupun organisasi. Hak cuti atau tidak masuk bekerja yang dimiliki oleh setiap karyawan harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di perusahaan.
o Proses bisnis saat ini pada Refinery dan Plantation (As Is) : Setiap karyawan yang ingin mengambil cuti wajib harus mengajukan permintaan cuti terlebih dahulu kepada Time-Admin, kemudian Time-Admin akan mencetak form Permintaan Cuti beserta sisa cuti tahunan dari karyawan tersebut, jika sisa cuti karyawan tersebut tidak mencukupi/ sudah habis dipakai, maka karyawan tidak dapat mengajukan cuti lagi, tetapi jika karyawan tersebut masih memiliki sisa hak cuti maka karyawan yang bersangkutan dapat meminta persetujuan Time-Admin untuk membawa form Permintaan Cuti tahunan tersebut beserta laporan sisa cuti tahunan untuk diserahkan kepada atasannya dan meminta persetujuan atas pengajuan cutinya, jika pengajuan tersebut tidak disetujui oleh atasannya maka karyawan tersebut tidak dapat mengambil cuti, jika disetujui maka karyawan tersebut dapat mengembalikan form Permintaan Cuti yang sudah disetujui kepada Time-Admin untuk nantinya akan di-input datanya ke dalam sistem.
86
Gambar 3.24 Proses bisnis Submission to Annual Leave of Refinery and Plantation saat ini (As Is)
87
o Proses bisnis yang dirancang pada Refinery dan Plantation (To be): Untuk proses bisnis pengajuan cuti tahunan yang baru pada bagian Refinery dan Plantation masih tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama namun dengan menambahkan Tcode pada sistem SAP untuk melakukan proses peng-input-an cuti tahunan karyawan yang diajukan melalui form cuti tahunan.
Gambar 3.25 Proses bisnis Submission to Annual Leave of Refinery and Plantation yang dirancang (to be)
88
3.4.2.3. Submission leave non quotas, permits or pain Submission leave non quotas, permits or pain mengatur ketidakhadiran karyawan yang tidak akan mengurangi kuota cuti tahunan. Cuti non-kuota/ izin/ sakit merupakan izin tidak masuk bekerja tanpa mengurangi hak-hak karyawan (gaji) kecuali untuk sakit berkepanjangan sebagaimana sesuai dengan undangundang yang berlaku di perusahaan. Jika karyawan yang berhalangan masuk kerja maka karyawan wajib secepatnya untuk memberitahukan hal tersebut kepada Head Of Division, agar dapat segera diproses dan tidak dihitung sebagai alpha.
89
Berikut contoh jenis – jenis cuti non-kuota untuk Jakarta dan Medan
Jenis Absen
Min Days
Libur Bersama
1
X
Dispensasi
1
X
Ijin Perkawinan Karyawan
1
3
X
Ijin Perkawinan Anak
1
2
X
Ijin Ist melahir/guguran
1
2
X
Ijin Kel(SIA Sah) Mnggl
1
5
X
Ijin Kel(OM Kndg) Mnggl
1
2
X
Ijin Mantu/SdrKndg Mnggl
1
2
X
Ijin Khitan/Baptis Anak
1
2
X
Ijin Perkawinan Sdr Kndg
1
1
X
1
X
Ijin Waktu Kerja
Max days Working Days
Cuti Ibadah
1
40
Cuti Melahirkan
1
90
Cuti Gugur Kandungan
1
45
Ijin SIAKndg SkPrh/Opname
1
2
X
Ijin OT Kndg SkPrh/Opname
1
1
X
Ijin Pengurusan KTP/SIM
1
1
X
Cuti Haid
1
Ijin Kel. Sermh Meninggal
1
1
X
Ijin Force Majeur-R.Prbd
1
2
X
Ijin Force Majeur-R.Ktrk
1
1
X
Sakit Dengan Surat Dokter
1
Sakit Berkepanjangan
1
Mangkir
1
X
Ijin Potong Gaji
1
X
Deduction
X
X
X
Tabel 3.1 Perhitungan Cuti non kuota/ izin/ sakit Jakarta dan Medan
90
o Proses bisnis saat ini pada Refinery dan Plantation : Untuk setiap karyawan ingin izin tidak masuk kerja dikarenakan kondisi tertentu, seperti izin pernikahan anak kandung dan izin melahirkan maka karyawan dapat mengajukan cuti non kuota/ izin maupun sakit dengan mengajukan form Izin kepada bagian HRD. Setelah itu karyawan dapat membawa form Izin tersebut untuk meminta persetujuan dari atasannya beserta lampiran – lampiran yang dibutuhkan, contohnya: surat sakit dari dokter atau kartu undangan pernikahan anak kandungnya, jika tidak disetujui maka karyawan tidak dapat izin, jika disetujui oleh atasanya maka karyawan tersebut dapat mengembalikan form Izin yang sudah disetujui kepada bagian TimeAdmin untuk nantinya di-input izin/ cuti non-kuota dari karyawan yang bersangkutan tersebut ke dalam sistem.
91
Gambar 3.26 Proses bisnis Submission leave non quotas, permits or pain saat ini (As Is)
92
o Proses bisnis yang dirancang pada Refinery dan Plantation (to be): Untuk proses bisnis pengajuan cuti non-kuota/ izin/ sakit yang dirancang pada bagian Refinery dan Plantation masih tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama namun dengan menambahkan Tcode pada sistem SAP untuk melakukan proses peng-input-an izin karyawan yang diajukan melalui form izin/ cuti non-kuota.
Gambar 3.27 Proses bisnis Submission leave non quotas, permits or pain yang dirancang (to be)
93
3.4.2.4. Absence due to suspension Absence due to suspension mengatur ketidakhadiran karyawan yang dikarenakan oleh skorsing yang diberikan oleh perusahaan. Skorsing merupakan jenis ketidakhadiran karyawan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan karena karyawan yang bersangkutan telah melanggar peraturan baik dalam perusahaan maupun undang-undang negara. Salah satu contohnya adalah ditahan oleh pihak yang berwajib atas perbuatan tindak pidana yang dilakukan oleh karyawan tersebut misalnya karyawan tersebut adalah pengedar narkoba, ataupun buronan karena kasus pembunuhan. o Proses bisnis saat ini pada Refinery dan Plantation (As /Is): HR-Admin akan mengidentifikasi pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan kemudian akan diberitahukan kepada Head of Division dari karyawan yang bersangkutan, lalu Head Of Division dari karyawan tersebut akan mengajukan permintaan skorsing untuk karyawan yang melanggar ke HRAdmin (HRD), HR-Admin akan melakukan pencetakan Surat Peringatan (SP) yang menyatakan bahwa karyawan akan mendapatkan skorsing karena pelanggaran yang dilakukan, setelah itu Surat Peringatan (SP) akan diberikan ke karyawan yang bersangkutan dan HR-Admin akan meng-input ketidakhadiran karyawan yang dikarenakan oleh skorsing ke dalam sistem.
94
Gambar 3.28 Proses bisnis pada Absence due to suspension yang saat ini (As Is)
95
o Proses bisnis yang dirancang pada Refinery dan Plantation (To be): Untuk proses bisnis skorsing yang dirancang pada bagian Refinery dan Plantation masih tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama namun dengan menambahkan Tcode di sistem SAP untuk melakukan proses peng-input-an ketidakhadiran karyawan karena skorsing yang disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan tersebut.
Gambar 3.29 Proses bisnis Absence due to suspension yang dirancang untuk (to be)
96
3.4.2.5. Submission to official travel Submission
to
official
travel
mengatur
ketidakhadiran
karyawan
dikarenakan karyawan yang bersangkutan sedang melakukan perjalanan dinas. Bagi karyawan yang melakukan perjalanan dinas maka akan mempunyai perhitungan tersendiri terhadap tunjangan yang akan didapat tergantung dari perjalanan dinas yang dilakukan. Untuk perjalanan dinas tersebut dibagi menjadi 2(dua) jenis : •
Submission to official travel within the city yaitu perjalanan dinas dalam kota ,dimana perjalanan dinas karyawan tetap berada di kota tempat karyawan tersebut bekerja, contoh: sesama area di kota Jakarta
•
Official travel out of town yaitu perjalanan dinas luar kota, dimana karyawan melakukan perjalanan keluar kota dari tempat asal dimana karyawan tersebut bekerja, contoh: dari Jakarta ke Surabaya
o Proses bisnis saat ini untuk Submission to official travel within the city pada Refinery dan Plantation (As Is): Submission to official travel within the city mengatur karyawan yang akan melakukan perjalanan dinas, karyawan wajib mengajukan perjalanan dinasnya terlebih dahulu ke bagian HRD, karyawan yang bersangkutan dapat meminta dan mengisi form Perjalanan Dinas yang terdapat di HRD, setelah itu karyawan dapat membawa form Perjalanan Dinas tersebut dan meminta persetujuan dari Head Of Division , jika tidak disetujui maka karyawan tersebut tidak dapat melakukan perjalanan dinas, tetapi jika telah disetujui maka
97
karyawan tersebut dapat mengembalikan form Perjalanan Dinas kepada TimeAdmin untuk nantinya akan di-input datanya ke dalam sistem.
Gambar 3.30 Proses bisnis Submission to official travel within the city saat ini pada (As Is)
98
o Proses bisnis yang dirancang untuk Submission to official travel within the city pada Refinery dan Plantation (to be): Submission to official travel within the city mengatur proses bisnis pengajuan perjalanan dinas dalam kota yang dirancang pada bagian Refinery dan Plantation masih tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama namun dengan menambahkan Tcode pada sistem SAP untuk melakukan proses peng-input-an perjalanan dinas karyawan.
Gambar 3.31 Proses bisnis Submission to official travel within the city yang dirancang untuk (to be)
99
o Proses bisnis saat ini untuk Official travel out of town pada Refinery dan Plantation (As Is): Official travel out of town mengatur perjalanan dinas ke luar kota, karyawan wajib mengajukan perjalanan dinas luar kota kepada bagian HRD, karyawan yang bersangkutan meminta dan mengisi form Otorisasi Perjalanan Dinas kepada bagian HRD setelah itu karyawan dapat membawa form Otorisasi Perjalanan Dinas dan meminta persetujuan dari Head Of Division, jika tidak disetujui makan karyawan tidak dapat melakukan perjalanan dinas ke luar kota, tetapi jika disetujui maka karyawan melanjutkan untuk meminta persetujuan dari Pejabat Setempat di daerah tujuan perjalanan dinas, jika tidak disetujui makan karyawan tersebut tidak dapat melakukan perjalanan dinas keluar kota, tetapi setelah semuanya sudah menyetujui maka karyawan bisa mengembalikan form Otorisasi Perjalanan Dinas yang sudah disetujui oleh Head Of Division dan Pejabat Setempat, dikembalikan kepada Time-Admin untuk di-input-kan perjalanan dinas keluar kota nya kedalam sistem.
100
Gambar 3.32 Proses bisnis Official travel out of town saat ini pada (As Is)
101
o Proses bisnis yang dirancang untuk Official travel out of town Refinery dan Plantation (to be): Official travel out of town mengatur pengajuan perjalanan dinas luar kota yang dirancang pada bagian Refinery dan Plantation masih tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama namun dengan menambahkan Tcode pada sistem SAP untuk melakukan proses penginput-an perjalanan dinas karyawan.
Gambar 3.33 Proses bisnis Official travel out of town yang dirancang (to be)
102
3.4.2.6. Submission to overtime Submission to overtime berfungsi mencatat seluruh kegiatan lembur berdasarkan jam yang telah ditetapkan oleh Head Of Division yang bersangkutan. Seluruh kegiatan lembur karyawan yang telah disetujui oleh Head Of Division nantinya digunakan untuk dilakukan perhitungan lembur karyawan merupakan hasil perbandingan dari renc9ana kerja harian karyawan tersebut dengan data aktual jam kerja karyawan tersebut Perhitungan lembur untuk karyawan yang berlaku di Refinery dan Plantation terbagi menjadi 4(empat) bagian: •
Perhitungan Lembur Hari biasa, lembur yang diberikan kepada karyawan jika keesokan harinya merupakan adalah hari libur, contohnya hari jumat keesokannya adalah hari free (Sabtu).
•
Perhitungan lembur hari libur, lembur yang diberikan kepada karyawan pada saat hari tersebut adalah hari free dari karyawan (sabtu / minggu / libur nasional).
•
Perhitungan lembur hari istimewa, lembur yang diberikan kepada karyawan pada saat hari libur istimewa (natal, lebaran, imlek).
•
Perhitungan Rounding, lembur yang diberikan pada hari biasa menurut jam rencana kerja.
103
Perhitungan lembur saat ini: I.
Perhitungan lembur untuk karyawan yang berlaku di Refinery dan Plantation ada 3(tiga) perhitungan: •
Perhitungan Lembur Hari Biasa (1,5x untuk 1 jam pertama, 2x untuk jam berikutnya) : Bila seorang karyawan mempunyai jadwal kerja mulai dari 08:00 – 17:00 di hari jumat dan aktual jam kerja karyawan tersebut adalah dari jam 08:00 – 01:00 hari sabtu, dimana jadwal karyawan pada hari sabtu adalah free (berlaku juga bila besok hari libur nasional). Perintah lembur diberikan pada jam 17:00 – 01:00. Cara perhitungan lemburnya adalah 17:00 – 18:00 adalah 1 Jam = 1,5 * 1 Jam = 1,5 18:00 – 01:00 adalah 7 Jam = 2 * 7 Jam = 14 Maka total perhitungannya adalah 15,5 jam.
•
Perhitungan Lembur Hari Libur (2x: 7 jam pertama, 3x: jam ke-8, 4x: jam ke-9 dst) : Bila seorang karyawan bekerja lembur mulai dari 08:00 di hari minggu hingga 01:00 di hari senin, dimana jadwal karyawan pada hari minggu adalah free (berlaku juga untuk hari libur nasional kecuali hari libur istimewa) dan hari senin adalah OFC1 (08:00 – 17:00). Perintah lembur diberikan pada jam 08:00 – 01:00. Cara perhitungan lembur adalah
104
08:00 – 15:00 7 Jam = 2 * 7 Jam = 14 15:00 – 16:00 1 Jam = 3 * 1 Jam = 3 16:00 – 01:00 9 Jam = 4 * 9 Jam = 27 Maka total perhitungannya adalah 34 jam. •
Perhitungan Lembur Hari Istimewa (3x: 8 jam pertama, 4x: jam ke-9 dst) : Refinery Medan tidak mengenal lembur hari istimewa (hanya mengakui perhitungan lembur hari biasa dan lembur hari libur). Hari Istimewa antara lain Hari Lebaran, 17 Agustus, Tahun Baru, Natal, Cuti Bersama H- 1 Lebaran, Cuti Bersama H+2 Lebaran. Bila seorang karyawan bekerja lembur mulai dari 08:00 di tanggal 17 Agustus hingga 01:00 di tanggal 18 Agustus. Perintah lembur diberikan pada jam 08:00 – 01:00. Cara perhitungan lembur adalah 08:00 – 16:00 8 Jam = 3 * 8 Jam = 24 16:00 – 01:00 9 Jam = 4 * 9 Jam = 27 Maka total perhitungannya adalah 51 jam.
105
II. •
Rounding yang berlaku Refinery Jakarta : Bila seorang karyawan mempunyai rencana kerja mulai dari 08:00 – 17:00 di hari jumat dan aktual jam kerja karyawan tersebut adalah dari jam 08:00 – 21:40. Perintah lembur diberikan pada jam 17:00 – 22:00. Cara perhitungan lembur adalah 17:00 – 18:00 1 Jam = 1,5 * 1 Jam = 1,5 18:00 – 21:40 3 Jam 40 menit = 2 * 3,5 Jam (rounding) = 7 Maka total perhitungannya adalah 8,5 jam
Menit
Jam
0-29
0
30-44
0,5
45-89
1
90-104
1,5
105-149
2
Dst Tabel 3.2 Perhitungan Jakarta
•
Refinery Medan : Bila seorang karyawan mempunyai rencana kerja mulai dari 08:00 – 17:00 di hari jumat dan aktual jam kerja karyawan tersebut adalah dari jam 08:00 – 21:40. Perintah lembur diberikan pada jam 17:00 – 22:00.
106
Cara perhitungan lembur adalah 17:00 – 18:00 1 Jam = 1,5 * 1 Jam = 1,5 18:00 – 21:40 3 Jam 40 menit = 2 * 3,5 Jam (rounding) = 7 Maka total perhitungannya adalah 8,5 jam
Menit
Jam
0-44
0
45-89
1
90-149
1,5
105-149
2
Dst Tabel 3.3 Perhitungan Medan
•
Refinery Surabaya : Bila seorang karyawan mempunyai rencana kerja mulai dari 08:00 – 17:00 di hari jumat dan aktual jam kerja karyawan tersebut adalah dari jam 08:00 – 21:40. Perintah lembur diberikan pada jam 17:00 – 22:00. Cara perhitungan lembur adalah 17:00 – 18:00 1 Jam = 1,5 * 1 Jam = 1,5 18:00 – 21:40 3 Jam 40 menit = 2 * 3 Jam (rounding) = 6 Maka total perhitungannya adalah 7,5 jam
107
Menit
Jam
0-59
0
60-119
1
Dst Tabel 3.4 Perhitungan Surabaya
III.
Rounding tidak berlaku untuk Plantation To be: •
Sama Seperti As Is
•
Rounding lembur Refinery Jakarta dan Medan akan mengikuti aturan rounding lembur Surabaya (pembulatan 1 jam)
yaitu dengan
perhitungan:
Menit
Jam
0-59
0
60-119
1
Dst Tabel 3.5 Perhitungan Surabaya (to be)
o Proses bisnis saat ini untuk Submission to overtime pada Refinery dan Plantation (As Is)
108
Perintah lembur dibuat oleh Head Of Division dengan mengisi form Surat Perintah Lembur (SPL) yang terdapat di HRD, lalu form Surat Perintah Lembur tersebut akan diberikan kepada karyawan yang ditugaskan untuk lembur agar segera ditanda tangani, setelah itu karyawan meminta persetujuan kepada Time-Admin untuk mengisi realisasi jam lembur, setelah itu karyawan meminta persetujuan Head Of Division dari karyawan tersebut, jika tidak disetujui maka karyawan tidak dapat melaksanakan lembur dengan jam lembur yang dibuat oleh karyawan tersebut, tetapi jika telah disetujui karyawan dapat mengembalikan form Surat Perintah Lembur (SPL) tersebut ke Time-Admin untuk nantinya akan segera di-input surat perintah lemburnya ke dalam sistem, yang nantinya digunakan untuk perhitungan payroll dari lembur – lembur yang telah dilakukan karyawan.
109
Gambar 3.34 Proses bisnis Submission to overtime saat ini (As Is)
110
o Proses bisnis yang dirancang untuk Submission to overtime pada Refinery dan Plantation (To be) : Untuk proses bisnis pengajuan lembur yang dirancang pada bagian Refinery dan Plantation masih tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama namun dengan menambahkan Tcode pada sistem SAP untuk melakukan proses peng-input-an perintah lembur yang diberikan kepada karyawan yang ditugaskan untuk lembur.
Gambar 3.35 Proses bisnis Submission to overtime yang dirancang (to be)
111
3.4.2.7. Upload Attendance data Upload Attendance data mencatat informasi mengenai aktual jam kehadiran karyawan. Data yang akan di-upload adalah data absen karyawan yaitu data Clockin dan Clock-out yang juga merupakan bagian dalam sistem untuk melakukan pencatatan kehadiran aktual karyawan dalam satu harinya. Data yang nantinya akan di-upload adalah data yang diterima dari mesin absensi karyawan ataupun dari pencatatan manual yang disebabkan hal-hal tertentu misalnya, karyawan baru yang belum didaftarkan ke mesin absensi, ataupun tidak membawa ID card ataupun kerusakan pada mesin pencatat waktu. o Proses bisnis saat ini untuk Upload Attendance data pada Refinery dan Plantation (As Is): Karyawan yang masuk bekerja dapat melakukan absen melalui mesin pencatat kehadiran/ mesin absensi yang sudah tersedia di masing masing kantor. Setelah melakukan absen data karyawan akan disimpan didalam server baik untuk absen datang maupun absen sebelum pulang. Time Admin akan menjalankan sebuah program yang akan menghasilkan file berupa text file yang berisikan data kehadiran karyawan yang sudah tersimpan di server melalui mesin absensi. Text file yang sudah didapat tadi akan dimasukkan kembali ke dalam program yang nantinya akan dilakukan proses validasi dan cleansing data untuk menentukan data mana yang merupakan clock-in dan data mana yang merupakan clock-out, sehingga pada akhirnya seorang karyawan hanya akan mempunyai satu pasang data Clock-in dan Clock-out.
112
Gambar 3.36 Proses bisnis Upload Attendance data saat ini (As Is)
113
o Proses bisnis yang dirancang untuk Upload Attendance data pada Refinery dan Plantation (To be ): Karyawan yang masuk bekerja dapat melakukan absen melalui mesin pencatat kehadiran/ mesin absensi yang sudah tersedia di masing masing kantor. Setelah melakukan absen data karyawan akan disimpan didalam server baik untuk absen datang maupun absen sebelum pulang, kemudian Time Admin akan menjalankan sebuah program yang akan menghasilkan file berupa text file yang berisikan data kehadiran karyawan yang sudah tersimpan di server melalui mesin absensi. Untuk memudahkan pembacaan text file yang dihasilkan, maka judul dari text file adalah XYZ_XXXXXXX-DDMMYYYYhhmm.txt, dimana:
XYZ (format pertamanya) : PT. XYZ
XXXXXXX : Nama Daerah masing-masing (Contoh : Medan, Surabaya, Pluit ,Priok)
DD : Tanggal penarikan data
MM : Bulan penarikan data
YYYY : Tahun penarikan data
hh : Jam penarikan data
mm : Menit penarikan data Contoh: XYZ_Medan-040720121130.txt, dengan membaca judul ini
diharapkan pengertian yang didapatkan adalah data kehadiran untuk PT XYZ di Medan telah dilakukan penarikan data pada tanggal 04 Juli 2012 dengan jam 11:30.
114
Lalu isi dari text file tersebut akan mempunyai format yaitu NNNNNNNNYYYYMMDDhhmmZZzz, dimana:
NNNNNNNN : NIK SAP (8 char)
YYYY : Tahun (4 char)
MM : Bulan (2 char)
DD : Tanggal (2 char)
hh : Jam (2 char)
mm : Menit (2 char)
ZZzz: Terminal ID (4 char) ZZ (2 digit depan) adalah 2 digit terakhir dari kode plan (Medan: 73, Surabaya: 72, Pluit: 71, Priok: 75, Belawan: 83, Plantation Pekanbaru: 12) dan zz (2 digit terakhir) adalah nomer urut dari masing-masing time device yang dimiliki. Contoh Medan: 7301, 7302, 7303, dan seterusnya. Contoh : 212100132012070307500102, dengan membaca data ini
diharapkan pengertian yang didapatkan adalah data kehadiran untuk karyawan dengan NIK 21210013 melakukan pencatatan data kehadiran (masih belum diketahui ini adalah data Clock-In atau Clock-Out) pada tanggal 03 Juli 2012 dengan jam 07:50 pada Terminal ID (Mesin ID) 0102. Text file yang sudah dihasilkan tersebut dimasukkan kembali ke dalam sistem SAP untuk dilakukan validasi dan cleansing data untuk menentukan data clock-in dan clock-out untuk setiap karyawan, dan biasanya karyawan hanya akan memiliki sepasang data clock-in dan clock-out, setelah itu data akan disimpan didalam sistem.
115
Gambar 3.37 Proses bisnis Upload Attendance data yang dirancang (to be)
116
3.4.2.8. Correction attendance Correction attendance mengatur proses koreksi data kehadiran di luar data yang dihasilkan oleh mesin absensi ataupun pencatatan informasi alasan dari ketidakhadiran karyawan, koreksi kehadiran yang tidak tercatat melalui mesin absensi dan input alasan mengapa ketidakhadirannya yang akan nantinya berakibat untuk perhitungan dan proses pembayaran uang makan, serta tunjangan kehadiran, tunjangan lembur maupun gaji pokok. Biasanya alasan umum ketidakhadiran karyawan adalah kesalahan pada penggunaan mesin absensi, mesin absensi rusak, karyawan tersebut melakukan perjalanan dinas, karyawan mengambil cuti, dan karyawan tersebut mangkir. o Proses bisnis Correction attendance saat ini (As Is): Time Admin akan melakukan pengecekan terhadap rekap kehadiran karyawan, kemudian Time Admin akan melakukan klarifikasi ke karyawan yang bersangkutan mengenai data kehadirannya pada tanggal tersebut. Lalu karyawan akan mengisikan form koreksi kehadiran yang terdapat di HRD, setelah itu karyawan meminta persetujuan dari Head Of Division, jika tidak disetujui maka karyawan dianggap tidak hadir, dan jika disetujui maka karyawan dianggap hadir dan wajib mengembalikan form Koreksi Kehadiran tersebut kepada Time Admin untuk nantinya akan di-input datanya ke dalam sistem.
117
Gambar 3.38 Proses bisnis Correction attendance saat ini (As Is)
118
o Proses bisnis yang dirancang untuk Correction attendance: Untuk proses Correction attendance yang dirancang masih tetap menggunakan proses bisnis yang sama dengan proses bisnis yang lama namun dengan menambahkan Tcode PA61 untuk melakukan pengecekan dan proses peng-input-an hasil dari form Koreksi Kehadiran yang sudah diiisi dan di klarifikasi kepada karyawan yang bersangkutan.
Gambar 3.39 Proses bisnis Correction attendance yang dirancang (to be)
119
3.4.3. Proses Bisnis Pada Modul Payroll 3.4.3.1. Bases Payroll yang dijalankan di PT. XYZ saat ini dilakukan melalui aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan sendiri (in-house) dengan menggunakan bahasa pemrograman FoxPro. Dimana didalamnya juga termasuk proses perhitungan pajak penghasilan secara nett. Namun demikian saat ini, dalam perhitungan pendapatan karyawan ada komponen-komponen yang dihitung diluar payroll seperti final payment (misalnya: pesangon). Dengan digunakannya sistem SAP sebagai sistem baru yang akan dijalankan, diharapkan agar: 1. Proses pengupahan (payroll) dapat dijalankan tepat waktu dan nilai yang tertera dapat dipertanggung-jawabkan dimana master data karyawan dan transaksi yang dilakukan terhubung dengan master data, time data, dan organisasi. 2. Data terkait payroll tersimpan dengan baik dalam sistem dan dapat dikeluarkan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. 3. Proses penghitungan pajak untuk SPT akhir tahun dapat di-generate dengan mudah. 4. Jika take home pay karyawan lebih kecil dari 50%, maka akan dimunculkan warning pada saat payroll process dan HR-admin (HR-Salary&Benefit) akan melakukan pengecekan ke report, untuk dilakukan koreksi seperlunya sehingga dapat melewati batas minimum.
120
Berikut ini merupakan lingkup yang menjadi batasan proses payroll yng dilakukan untuk PT. XYZ, yaitu: 1) Refinery: •
Asisten Manager (Sub Dep Head) kebawah atau Grade: 07 kebawah.
•
Sopir Tangki (Medan): •
Upah sopir dibayarkan mingguan, namun untuk keperluan perhitungan pajak akan di-input jumlah upah yang sudah dibayarkan dalam bulan berjalan, kemudian baru dihitung pajaknya.
•
Perhitungan premi Jamsostek didasarkan pada UMR (Upah Minimum Regional).
•
Gaji dibayarkan secara terpisah oleh bagian Transport (yang mengurusi
masalah
Sopir
Tangki)
dan
HR-Payroll
hanya
menghitung pajak penghasilannya saja. •
Berhak mendapatkan THR (Tunjangan Hari Raya).
2) Plantation: •
Asisten Manager kebawah atau Grade: F kebawah.
•
Untuk Level Manager (Grade: E keatas) tidak diproses melalui SAP Payroll. Secara umum komponen upah dasar melingkupi seluruh jenis tunjangan
yang diberikan kepada karyawan baik yang bersifat Permanen maupun tidak. Apabila ada karyawan yang mutasi, maka perlu dilakukan suatu action mutasi sehingga data entreprise structure dapat diubah sesuai dengan tempat kerja yang baru, selain itu posisi juga perlu diubah dengan yang baru. Data
121
karyawan selama ditempat yang lama masih tersimpan dan begitu pula dengan data yang baru. Apabila SPT (Surat Pemberitahuan Pajak) tahunan dikeluarkan maka sistem SAP secara otomatis akan mengeluarkan laporannya sesuai dengan kantor pajaknya. Yang dimaksud dengan upah di sini adalah Upah Pokok dan tunjangantunjangan dalam bentuk uang yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di perusahaan. Komponen upah akan diidentifikasi berdasarkan
pertimbangan-
pertimbangan antara lain: 1) Komponen Fix dan Variable. 2) Komponen regular dan irregular. 3) Komponen pendapatan dan potongan. 4) Komponen Nett. 5) Persyaratan apa saja yang harus dimiliki karyawan (Grade, Positionl) (Lihat L-2).
122
a. Earnings Earnings didefinisikan sebagai komponen pendapatan yang dihitung dan dibayarkan pada saat regular payroll run. (Lihat L-1). i. Gaji Pokok -
Bersifat Nett.
-
Take home pay minimum adalah 40%.
-
Diberikan kepada seluruh karyawan baik Kontrak maupun Permanen.
-
Proporsional terhadap hari kalender untuk: karyawan bila karyawan masuk maupun keluar tengah bulan dan cuti diluar tanggungan.
-
Ditampilkan dalam slip gaji.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 1.
-
Di-input berupa amount pada infotype 0008-Basic Pay.
ii. Upah Sopir -
Bersifat Nett.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 1.
-
Digunakan untuk membayarkan gaji sopir tangki Refinery-Medan.
-
Ditampilkan dalam slip gaji.
-
Di-input berupa amount pada infotype 0015 - Additional Payments.
-
Perhitungan premi Jamsostek didasarkan pada UMR.
123
iii. Tunjangan Cuti -
Bersifat Nett.
-
Berlaku untuk karyawan Permanen dan kontrak: Refinery : Grade 05 - 10 Plantation : Level D – H.
-
Dibayarkan setiap tahun sesuai TMK (tanggal mulai bekerja), bagi karyawan yang terminasi sebelum tanggal jatuh tempo cuti, maka tunjangan ini tidak dibayarkan.
-
Dibayarkan bersama gaji sesuai bulan TMK (tanggal mulai bekerja).
-
Besarnya 1(satu) kali Gaji Pokok.
-
Merupakan Fix Income (diberikan tidak berdasarkan kehadiran).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada posisi 3.
-
Dihitung secara otomatis oleh sistem (program), pada waktu Payroll Process bertepatan bulan jatuh tempo cuti (IT-0041 - Date Specification.
iv. Tunjangan Perjalanan Cuti - Pesawat -
Bersifat Nett.
-
Berlaku untuk karyawan Permanen dan kontrak: * Plantation : Level D – H.
-
Merupakan Fix Income (diberikan tidak berdasarkan kehadiran).
-
Besarnya tunjangan tergantung harga tiket pesawat (sesuai tabel).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
124
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Di-input di IT-0015 - Additional Payments dengan fungsi kontrol hanya bagi karyawan yang tempat/ lokasi penugasannya berbeda dengan lokasi point of hire.
-
Tabel harga Tiket Pesawat sebagai berikut: (Lihat L-3).
v. Tunjangan Perjalanan Cuti - Bus -
Bersifat Nett.
-
Berlaku untuk karyawan Permanen dan kontrak: *Plantation : Level D – H.
-
Merupakan Fix Income (diberikan tidak berdasarkan kehadiran).
-
Besarnya tunjangan tergantung harga tiket bus (sesuai tabel).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Di-input di IT-0015 - Additional Payments dengan fungsi kontrol hanya bagi karyawan yang tempat / lokasi penugasannya berbeda dengan lokasi point of hire.
-
Harga Tiket Bus sebagai berikut: (Lihat L-4).
vi. Bantuan Kelahiran -
Bersifat Nett.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 8.
-
Berlaku hanya untuk karyawan Permanen: Refinery : All Level
125
Plantation : Grade D – H. -
Dibayarkan bila karyawan/ istri karyawan melahirkan (Anak 1-3).
-
Dibayarkan setelah menerima akte kelahiran.
-
Besarnya bantuan Rp. 2.000.000.
-
Di-input di IT-0015 - Additional Payments, dengan fungsi kontrol jika dalam 1 tahun terjadi lebih dari 1 transaksi, maka ditampilkan pesan (warning) namun tetap disimpan jika memang harus disimpan.
vii. Bantuan Dukacita -
Bersifat Nett.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 8.
-
Dibayarkan bila istri / suami / anak meninggal dunia.
-
Dibayarkan setelah menerima akte Kematian.
-
Berlaku
hanya
untuk
karyawan
Permanen
(khusus
Plantation
ditambahkan karyawan Kontrak dengan jabatan Asisten sampai dengan Manager). -
Di-input di IT-0015 - Additional Payments, dengan fungsi kontrol jika sudah pernah mendapatkan, maka ditampilkan pesan (warning) namun tetap disimpan jika memang harus disimpan.
Refinery Kematian
Grade 01-
Grade 05-
04 (Rp.)
10 (Rp.)
Plantation Level D - H
126
Keluarga yang Meninggal 2.300.000,-
4.000.000,-
1 x Gaji Pokok
Table 3.6 Bantuan Dukacita viii. Bantuan Musibah Kebakaran -
Tidak kena pajak (tidak dikenakan pajak pengahasilan).
-
Berlaku untuk semua jenis karyawan Permanen: Khusus Refinery.
-
Besarnya bantuan Rp.550.000,-.
-
Dibayarkan melalui voucher, tidak melalui payroll, fungsi sistem payroll hanya mencatat saja.
-
Tidak ditampilkan dalam slip upah.
-
Medan tidak ada.
-
Di-input di IT-0015 - Additional Payments, dengan fungsi kontrol jika sudah pernah mendapatkan, maka ditampilkan pesan (warning) namun tetap disimpan jika memang harus disimpan.
ix. Tunjangan Luar Daerah -
Bersifat Nett.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Dibayarkan bersamaan dengan gaji bulanan.
-
Berlaku untuk semua jenis karyawan (Permanen /kontrak): Khusus Refinery
-
Di-input di IT-0015 - Additional Payments.
x. Tunjangan Pembantu -
Bersifat Nett.
-
Berlaku untuk semua jenis karyawan (Permanen/kontrak):
127
Khusus Plantation. -
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Hanya untuk di area Kalimantan Barat (Estate/PKS).
-
Diberikan kepada staff yang tinggal di rumah dinas/ sewa.
-
Pembayaran tergantung dari informasi dari estate.
-
Besarnya tunjangan Rp.280.000,- / per bulan.
-
Hitung Pro-rate bagi karyawan yang masuk atau keluar dari rumah dinas di pertengahan bulan, contoh: *Masuk rumah dinas 10.05.2012 --> 22/31 x Rp. 280.000 *Keluar rumah dinas 10.05.2012 --> 9/31 x Rp. 280.000.
-
Di-input di IT-0014 - Recurring Payments.
xi. Tunjangan Mutasi -
Bersifat Nett.
-
Berlaku untuk semua jenis karyawan (Permanen/ kontrak) yang terkena mutasi (lokasi).
-
Tampil dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 8.
-
Besarnya tunjangan tergantung kebijakan perusahaan (tergantung jabatan dan lokasi).
xii.
Di-input di IT-0015 - Additional Payments. Tunjangan Uang Transport
-
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen:
128
*Refinery : Grade 01-06 *Plantation : Level G-T dan Z . -
Merupakan variable Income (diberikan berdasarkan kehadiran).
-
Diberikan berdasarkan rule pada Time Management (sesuai dengan jumlah hari kehadiran).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Pada existing system namanya Bantuan Transport, namun mulai 01 Januari 2013 akan diganti menjadi Tunjangan Uang Transport.
-
Tarif per hari :
Refinery
Grade 01-06 (Rp.)
Priok - Tank Yard
20.000,-
Medan
15.000,-
Surabaya
13.000,-
Priok – Industri
21.000,-
Pluit
18.000,-
Table 3.7 Tunjangan Uang Transport untuk Refinery
Plantation
Level G - T dan Z (Rp.)
Pekanbaru
12.000,-
Jakarta
18.000,-
129
Palembang
15.000,-
Pontianak
16.000,-
Table 3.8 Tunjangan Uang Transport untuk Plantation
xiii. Tunjangan Uang Makan -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen.
-
Merupakan variable Income (diberikan berdasarkan kehadiran).
-
Diberikan berdasarkan rule pada Time Management (sesuai dengan jumlah hari kehadiran).
-
Khusus karyawan kebun (Plantation) mendapatkan tunjangan uang makan, dan diberikan dalam bentuk lump sum, data absensi karyawan tidak mempengaruhi pemberian tunjangan uang makan. Jika ditempat tinggal karyawan disediakan makan, maka karyawan tidak akan mendapatkan tunjangan uang makan. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini maka akan di-input di infotype 2010 - Employee Remuneration Info.
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3
-
Tarif per hari :
Refinery
Grade 01-09 (Rp.)
Sudirman (SPIT)
20.000,-
Pluit - Shift 1 & 2
5.000,-
Pluit - Shift 3
8.000,-
130
Pluit - Non Shift
4.000,-
Priok - Shift 1 & 2
2.000,-
Priok - Shift 3
5.000,-
Priok - Non Shift
3.000,-
Priok - Tank Yard
10.000,-
Surabaya
12.000,-
Medan
13.500,-
Table 3.9 Tunjangan Uang Makan untuk Refinery
Plantation
Level D - T dan Z (Rp.)
Pekanbaru
12.000,-
Jakarta
15.000,-
Palembang
16.000,-
Pontianak
13.000,-
Table 3.10 Tunjangan Uang Makan untuk Plantation
xiv. Uang Shift -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen: Khusus Refinery : Grade 01-04.
-
Merupakan variable Income .
-
Diberikan berdasarkan rule pada Time Management (diberikan jika karyawan mempunyai workschedule Shift dan tergantung kehadiran).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3. Rumus Uang Shift = Total Hari Shift Karyawan Masuk X Rate Shift
131
Dimana Rate Shift / per hari adalah :
Lokasi
Shift - 1(Rp.)
Shift - 2(Rp.)
Shift - 3(Rp.)
Jakarta
0
5.000,-
6.000,-
Surabaya
0
5.000,-
6.000,-
Medan
0
5.000,-
6.000,-
Table 3.11 Uang Shift
Contoh 1: Karyawan bekerja minimal 4(empat) jam di Shift kerja yg seharusnya mendapatkan 1x Uang Shift, maka Uang Shift-nya adalah: •
Shift 1 (PG01, SH01): tidak dapat
•
Shift 2 (SG01, SH02): Jakarta Rp. 5.000, Surabaya Rp. 5.000, Medan Rp. 5.000
•
Shift 3 (MM01, SH03): Jakarta Rp. 6.000, Surabaya Rp. 6.000, Medan Rp. 6.000
132
xv. Premi Shift -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen: Khusus Refinery : Grade 05-06.
-
Merupakan variable Income.
-
Diberikan (secara lump sum) berdasarkan rule pada Time Management (jika karyawan mempunyai work schedule Shift).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
Rate Premi Shift / per bulan adalah :
Lokasi
Premi Shift(Rp.)
Jakarta (Period 11-10)
200.000,-
Surabaya (Period 01-31)
150.000,-
Table 3.12 Premi Shift
xvi. Total Lembur -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen: *Refinery : Grade 01-04 *Plantation : Level P-T dan Z.
-
Merupakan variable Income.
-
Diberikan berdasarkan rule pada Time Management (diberikan berdasarkan kelebihan jam kerja yang telah disetujui oleh atasan).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Diberikan Flag (Infotype 0033) : - Overtime
133
Rumus Rate per Jam = Total Overtime Hours X (Gaji Pokok) 173
xvii. Uang Makan Lembur -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen: *Refinery : Grade : 01 - 06 *Plantation : Level : D – Z.
-
Diberikan berdasarkan rule pada Time Management (diberikan berdasarkan kelebihan jam kerja yang telah disetujui oleh atasan).
-
Merupakan variable Income (diberikan berdasarkan kehadiran).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Tarif sesuai lokasi :
Refinery
Rate (Rp.)
Remarks
Priok dan Pluit
5.000,-
10.000 - 15.000 / Kantin
Sudirman (SPIT)
20.000,-
-
Surabaya
15.000,-
-
Medan
16.000,-
-
Table 3.13 Uang Makan Lembur untuk Refinery
134
Plantation
Rate (Rp.)
Remarks
Pekanbaru
16.000,-
-
Jakarta
20.000,-
-
Palembang
15.000,-
-
Pontianak
15.000,-
-
Table 3.14 Uang Makan Lembur untuk Plantation
Catatan: pekerja yang harus lembur 9 jam ke atas mendapatkan 2 x uang makan lembur.
xviii. Premi Hadir -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen: Khusus Refinery : Grade : 01 – 06.
-
Diberikan berdasarkan rule pada Time Management.
-
Merupakan variable Income (diberikan berdasarkan kehadiran).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Tarif sesuai lokasi:
Refinery
Rate (Rp.)
Remarks
Jakarta
50.000,-
Lump sum per bulan (11-10)
Surabaya
5.500,-
Per Hari
Table 3.15 Premi Hadir
135
xix. Uang Regu -
Bersifat Nett.
-
Uang Regu adalah premi hadir dikalikan jumlah kehadiran.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen: Khusus Refinery : Grade : 01 – 06.
-
Diberikan berdasarkan rule pada Time Management.
-
Merupakan variable Income (diberikan berdasarkan kehadiran).
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Tarif sesuai lokasi:
Refinery Jakarta
Rate (Rp.)
Remarks
50.000,-
Lump sum per bulan (11-10)
Table 3.16 Uang Regu
Contoh: Pembayaran bulan Juni 2012 : •
Jumlah Kehadiran (11 Mei sampai dengan 10 Juni) / Jml Hari pada bulan Juni (kalender) x Rate.
xx. Uang Danru (Komandan Regu) -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan yang diidentifikasi sejak awal karyawan tersebut adalah danru atau bukan
136
Khusus Refinery : Grade : 04-05. -
Diberikan berdasarkan rule pada Time Management.
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Khusus Refinery Jakarta.
-
Tarif:
Refinery Jakarta
Rate (Rp.)
Remarks
125.000,-
Lump sum per bulan
Table 3.17 Uang Danru
xxi. Tunjangan Pengobatan -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada karyawan baik Kontrak maupun Permanen Khusus Plantation.
-
Ditampilkan dalam slip upah sebagai tunjangan pengobatan.
-
Dilaporkan dalam SPT pada Posisi 3.
-
Diberikan
berdasarkan
rule
pada
modul
Benefit/
Medical
Administration. -
Di-input di IT0015 – Additional Payment.
b) Deductions Deductions didefinisikan sebagai komponen pengurang atau potongan yang dihitung atau diproses pada saat regular payroll run. i.
Dana Pensiun Manulife
137
-
Bukan faktor pengurang pajak.
-
Diberikan kepada karyawan yang masuk sebelum tahun 2005 yang dapat Dana Pensiun (Manulife): Khusus Plantation.
-
Besarnya premi (menjadi beban perusahaan): *Staff (Level D sampai dengan H) : 15% x Gaji Pokok *Non Staff (Level P sampai dengan T) : 10% x Gaji Pokok.
-
Pensiun Base mengikuti besarnya gaji yang diberikan pada bulan berjalan.
-
Potongan dana pensiun jadi satu dengan aplikasi payroll sehingga data gaji baru di-input akan berpengaruh terhadap iuran dana pensiun.
-
Dana pensiun di-maintain di Infotype 0319- Private Insurances Indonesia.
ii.
Potongan Sakit Berkepanjangan -
Bersifat net.
-
Informasi sakit berkepanjangan di-input di Time Management (IT-2001 - Absence).
-
Secara otomatis sistem akan menghitung nilai yang dibayarkan sesuai dengan persentase-nya, kemudian dihitung selisih dengan Gaji Pokok dimasukkan dalam Potongan Sakit Berkepanjangan.
-
Gaji Pokok Permanen utuh, perhitungan Jamsostek tidak berubah, selisih gaji (yang dipotong) dimasukkan dalam Potongan Sakit Berkepanjangan.
138
-
Sakit Berkepanjangan akan gugur (tidak berlaku) jika karyawan masuk kerja kembali.
-
Dilaporkan dalam SPT pada posisi 1.
-
Presesntasi Gaji untuk Sakit Berkepanjangan:
Lama (Bulan)
% Gaji
0–5
100 %
6–9
75 %
10 – 12
50 %
13 - dan seterusnya
25 %
Table 3.18 Potongan Uang Sakit Berkepanjangan
iii.
Iuran SPSI
-
Berlaku bagi karyawan Refinery.
-
Potongan ini digunakan untuk karyawan yang mengajukan pemotongan
SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia).
-
Di-input berupa amount pada infotype 0014
Deductions.
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Besarnya Iuran: Rp.7.000,- / bulan.
-
Khusus Surabaya Iuran: Rp.2.500,- / bulan.
- Recurring Payment/
139
-
iv.
Medan tidak ada SPSI.
Angsuran Pinjaman Koperasi
-
Berlaku bagi karyawan Refinery (untuk Medan tidak ada).
-
Potongan ini digunakan untuk karyawan yang mengajukan pemotongan
Koperasi.
-
Setiap bulan koperasi memberikan file berisi potongan koperasi yang
akan di-upload ke sistem payroll.
-
Di-input (upload) berupa amount pada infotype 0015- Additional
Payment/ Deductions.
-
Apabila potongan koperasi lebih dari 30% dari Gaji Pokok ditambah
Pesangon/ Uang Pisah (bagi karyawan yang terminasi) maka upload
akan ditolak dan akan dikembalikan ke koperasi untuk dikoreksi.
Setelah file koreksi diterima dan di-upload ke payroll.
-
Ditampilkan dalam slip upah.
140
v.
Excess Medical Claim
-
Berlaku bagi karyawan Refinery.
-
Potongan ini digunakan untuk karyawan yang biaya pengobatan
melebihi jatahnya (over-limit).
-
Potongan ini sebenarnya merupakan pengembalian dana talangan yang
dibayar perusahaan kepada perusahaan asuransi (karena karyawan over-
limit).
-
Di-input berupa amount pada infotype 0015 - Additional Payment/
Deductions untuk sekali potong.
-
Di-input berupa amount pada infotype 0014 - Recurring Payment/
Deductions untuk beberapa kali potong (setiap bulan).
-
Jika nilainya cukup besar maka akan di-input di IT-0045 - Loans (lihat
3.4.3.6. Company Loans).
-
vi.
Ditampilkan dalam slip upah.
Potongan Absensi
141
-
Bersifat net.
-
Potongan ini akan dihitung secara otomatis ketika infotype 2001-
Absence diisi sesuai dengan tipe ketidakhadiran yang memotong gaji.
-
Sebagai potongan, gaji pokok Permanen utuh sehingga tidak
berpengaruh pada premi dan pelaporan Jamsostek (perubahan gaji).
-
Dilaporkan dalam SPT pada posisi 3.
− Tipe ketidakhadiran (Absence type) dan pengaruhnya terhadap Potongan Absensi adalah sebagai berikut:
Absence Type
R P
Keterangan Mengikuti UU No.13 Th.2003 : • Gaji Pokok tidak dibayarkan (dimasukkan / dikurangi dengan Potongan Absensi sebesar Gaji Pokok), tetapi premi Jamsostek Permanen bayar penuh • Sebagai gantinya akan diberikan bantuan (akan di-
Ditahan Pihak Berwajib
Y Y
input di IT-0015 Wagetype Koreksi Khusus PT. XYZ ) • Penghentian Gaji Pokok dan pemberian bantuan akan diberikan jika dalam 1 bulan (periode payroll) tidak masuk kerja, atau tergantung kebijakan perusahaan • Besarnya bantuan : K/0 : 25% x Gaji Pokok
142
K/1 : 35% x Gaji Pokok K/2 : 45% x Gaji Pokok K/3 : 50% x Gaji Pokok • Tidak ada perubahan premi / laporan ke Jamsostek
• Potongan Absensi per hari : * Refinery : Gaji Pokok / working days * Plantation : Gaji Pokok / working days Ijin Potong Gaji
N • Jika 1 bulan Penuh (periode payroll) maka Gaji Y / A
Pokok utuh, tetapi Potongan Absensi sebesar Gaji Pokok. • Gaji Pokok tidak berubah, muncul Potongan Absensi • Tidak berpengaruh pada premi / laporan Jamsostek
Table 3.19 Potongan Absensi
Keterengan: R= Refinery P= Plantation
vii.
Potongan Parkir -
Potongan ini digunakan untuk menampung biaya parkir yang ditanggung karyawan.
-
Di-input berupa amount pada infotype 0015 Deductions.
-
Ditampilkan dalam slip upah.
-
Khusus Refinery.
- Additional Payment/
143
144
3.4.3.1.1. New Hiring to Monthly Payroll Process o Proses bisnis saat ini (As Is) : Setelah melakukan Perekrutan baru maka bagian HR-Admin akan meng-input data-data karyawan (Master data) ke sistem berdasarkan SK (Surat Keputusan) untuk Perekrutan baru. Bagian HR-Salary&Benefit akan menerima laporan daftar karyawan baru dari HR-Admin yang kemudian akan meng-update dengan data-data yang berhubungan
dengan proses payroll
berupa
master data dan
komponen-komponen upah di laporan daftar karyawan baru sesuai dengan ketentuan di perusahaan PT. XYZ. Bagian HR-Salary&Benefit akan mencetak dokumen Permintaan Pembayaran dan dokumen Pembayaran untuk melakukan payroll process setiap bulannya. Payroll process biasanya dilakukan mulai H-10. Kemudian pada H-5 dimintakan persetujuan gaji bulanan kepada bagian HR-Division Head. Selanjutnya dibayarkan kepada karyawan melalui bank pada H-3.
145
Gambar 3.40 Proses bisnis new hiring to mothly payroll saat ini (As Is)
146
Analisa masalah yang dihadapi: Dengan model proses bisnis tersebut dapat menimbulkan: •
Redudansi
data
diantara
HR-Admin
dan
HR-Salary&Benefit
dikarenakan data yang telah disimpan oleh bagian HR-Admin akan disimpan kembali oleh bagian HR-Salary&Benefit. Database tiap bagian yang tidak saling berhubungan. •
Tidak terjaminnya kerahasiaan data mengenai data karyawan, Sebagai contoh HR-Admin memiliki data berupa (Nama karyawan, tanggal lahir, alamat, jabatan, group, dan level) dan HRSalary&Benefit seharusnya hanya dapat melihat data (jabatan, group, level,
gaji
dan
tunjangan).
Pada
kenyatanya
bagian
HR-
Salary&Benefit dapat melihat data bagian HR-Admin, tetapi tidak untuk sebaliknya. •
HR-Salary&Benefit memerlukan waktu lebih dalam mengkoreksi kesalahan jika HR-Division Head tidak menyetujui laporan daftar karyawan baru.
o Proses bisnis yang dirancang (To be): Proses update Master data karyawan dimulai ketika bagian PAAdmin menerima SK (Surat Keputusan) untuk penerimaan karyawan baru. PA-Admin kemudian meng-input Master data pada system SAP sub modul Personnel Administration.
147
Setelah PA-Admin selesai meng-update data maka bagian TM-Admin akan diperbarui. Master data yang di-input oleh PA-Admin, secara otomatis akan ter-update data pada system SAP sub modul Payroll, sehingga ketika bagian TM-Admin cukup meng-input data terkait jam bekerja dan data-data komponen upah sesuai dengan yang tertera pada SK tersebut. Setelah datadata yang di-input lengkap, kemudian sesuai dengan jadwal Payroll Process pada periode bulan berjalan, maka karyawan tersebut akan diikutsertakan pada proses monthly payroll. Bagian PY-Admin akan menghitung remunarasi setiap karyawan. Setelah Payroll Process selesai maka PY-Admin akan membuat laporan: •
Laporan yang berisi transaksi / data gaji secara lengkap.
•
Soft-copy dalam MS-Excel format, yang berisi data gaji secara lengkap. Selanjutnya data tersebut dikirimkan ke Finance/ Accounting untuk
dilakukan proses posting to SAP-FICO secara off-line. Kemudian bagian PY-Admin akan melakukan 2(dua) hal: 1. Generate Bank Transfer 2. Generate Payment Request
148
Gambar 3.41 Proses bisnis new hiring to mothly payroll yang dirancang (to be) Untuk proses bisnis ‘New Hiring to Monthly payroll Process’, ‘PromosiProgresi-Demosi’ dan ‘Termination’ dimana setelah melakukan payroll process maka bagian PY-Admin akan mencetak dokumen posting dan melakukan posting off-line ke bagian Finance/ Accounting/ Bank.
149
3.4.3.1.2. Promotion – Progression – Demotion o Proses bisnis saat ini (As Is) : Update data pada Fox-Pro terhadap karyawan Promosi – Progresi – Demosi dilakukan atas dasar dokumen PAR (Personnel Action Report) dan SK (Surat Keputusan) oleh bagian HR-Admin. Atas dasar PAR yang telah di-update maka bagian HR-Salary&Benefit akan melakukan perubahan terhadap data komponen upah. Bagian HR-Salary&Benefit akan memcetak dokumen Permintaan Pembayaran dan Dokumen Pembayaran yang kemudian akan diikutsertakan pada Payroll Process periode bulan berjalan.
150
Gambar 3.42 Proses bisnis Promotion – Progression – Demotion saat ini (As Is)
151
Analisa masalah yang dihadapi: Dengan model proses bisnis tersebut dapat menimbulkan: •
Redudansi
data
diantara
HR-Admin
dan
HR-Salary&Benefit
dikarenakan data yang telah disimpan oleh bagian HR-Admin akan disimpan kembali oleh bagian HR-Salary&Benefit. Database masingmasing bagian yang tidak saling berhubungan. •
Data tidak terintegrasi. Pada kenyataannya, terkadang terjadi kesalahan dalam penulisan nama karyawan di perusahaan. Contoh: bagian HRAdmin meng-input nama karyawan berdasarkan PAR dan SK adalah ‘Mery’, akan tetapi bagian HR-Salary&Benefit meg-input nama ‘Merri’. Dengan keadaan tersebut maka seorang karyawan yang memiliki 1(satu) NIK dapat memiliki 2(dua) nama yang berbeda ketika HR-Admin dan HR-Salary&Benefit mencetak laporan bulanan dari masing-masing bagian.
o Proses bisnis yang dirancang (To be): Update data pada SAP HR modul Personnel Administration terhadap karyawan Promosi–Progresi–Demosi dilakukan atas dasar dokumen PAR (Personnel Action Report) dan SK (Surat Keputusan) oleh bagian PA-Admin. Atas dasar PAR yang di-update maka bagian TM-Admin akan melakukan perubahan terhadap data komponen upah.
152
Setiap bulannya bagian PY-Admin mendapatkan data update terkait Promosi–Progresi–Demosi untuk dapat memberikan perubahan jumlah gaji untuk karyawan. Setelah proses payroll selesai dijalankan, PY-Admin kemudian mencetak: •
Laporan yang berisi transaksi/ data gaji secara lengkap.
•
Soft-copy dalam MS-Excel format, yang berisi data gaji secara lengkap. Selanjutnya PY-Admin akan mengirimkan data tersebut ke Finance/
Accountng untuk dilakukan proses posting to SAP-FICO secara off-line. Kemudian bagian HR-Payroll akan melakukan 2(dua) hal : 1. Generate Bank Transfer 2. Generate Payment Request
153
154
Gambar 3.43 Proses bisnis Promotion – Progression – Demotion yang dirancang (to be) 3.4.3.1.3. Allowance o Proses bisnis saat ini (As Is) : Bagian HR-Admin akan me-maintain data tunjangan yang terkait dengan kehadiran/ absensi di program absensi. Setelah selesai selanjutnya akan memberikan konfirmasi mengirimkan
data
kehadiran
dan
uang
lembur
ke
bagian
dan HR-
Salary&Benefit yang tebagi menjadi divisi Refinery dan divisi Plantation. Masing-masing divisi memiliki peraturan yang berbeda-beda terkait dengan tunjangannya untuk karyawannya. Berdasarkan data kehadiran dan uang lembur tersebut, kemudian bagian HR-Salary&Benefit melakukan penarikan data (soft-copy) dari sistem, untuk dilakukan pencocokan, jika tidak cocok maka akan dikonfirmasikan ke bagian HR-Admin untuk dilakukan koreksi, jika sudah cocok maka bagian HR-Salary&Benefit akan memeriksa SPL (Surat Perintah Lembur) dari karyawan yang melakukan lembur. Jika sudah sesuai maka data (soft-copy) akan disimpan sementara di-diskette, yang nantinya akan digabung dengan data pembayaran gaji (jika proses penggajian selesai). Setelah melakukan pencocokan maka bagian HR-Salary&Benefit akan menentukan biaya tunjangan untuk karyawan. Data tunjangan terbagi mejadi 2(dua) yaitu:
155
•
Data tunjangan yang terkait dengan kehadiran/ absensi, terdiri dari uang kehadiran dan uang lembur.
•
Data tunjangan yang tidak terkait dengan data kehadiran/ absensi, seperti Tunjangan Mutasi, Tunjangan Tempat Tinggal, Tunjangan Pembantu akan di-input secara manual kedalam program gaji (FoxPro) oleh bagian HR-Salary&Benefit. Setelah meng-input data tunjangan, bagian HR-Salary&Benefit akan
mencetak dokumen Permintaan Pembayaran dan Dokumen Pembayaran yang kemudian akan diikutsertakan pada Payroll Process periode bulan berjalan.
156
Gambar 3.44 Proses bisnis Allowance saat ini (As Is)
157
Analisa masalah yang dihadapi: Dengan model proses bisnis tersebut dapat menimbulkan: •
Jika karyawan mengalami kelebihan jam kerja lembur maka sistem tidak dapat mengkalkulasi secara otomatis untuk penghitungan uang lembur, maka bagian HR-Salary&Benefit akan melakukan koreksi secara manual sehingga membutuhkan waktu lebih untuk mengkonfirmasi menggenai tunjangan yang akan didapat oleh karyawan.
•
Dengan sistem pemeriksaan yang manual dapat terjadi kesalahan atau Human Error mengenai penentuan apakah seorang karyawan layak mendapat tunjangan yang dimaksudkan atau tidak.
o Proses bisnis yang dirancang (To be): Bagian PY-Admin akan menerima laporan kehadiran secara otomatis dari hasil time evaluation dari bagian TM-Admin mengenai jumlah kehadiran baik jadwal kerja yang bersifat Shift maupun bersifat kelebihan jam kerja (lembur) dari divisi Refinery dan divisi Plantation dan berdasarkan SPL (Surat Perintah Lembur) yang telah disetujui oleh masingmasing Head of Division. Bagian PY-Admin akan melakukan input tunjangan lain yang tidak terkait dengan data kehadiran (misalnya Tunjangan Mutasi, Tunjangan Tempat Tinggal, Tunjangan Pembantu) berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan untuk karyawannya.
158
Tunjangan lain yang dihitung secara otomatis oleh sistem (misalnya Tunjangan Cuti dibayarkan setiap tahun). Setiap bulannya PY-Admin akan meng-generate program yang
akan
mengeluarkan Laporan daftar
karyawan yang berhak mendapatkan tunjangan otomatis tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan untuk karyawannya. Setelah tunjangan selesai di proses, kemudian akan diikutsertakan pada proses payroll. Setelah proses payroll selesai dijalankan, kemudian PY-Admin akan mencetak: •
Laporan yang berisi transaksi / data gaji secara lengkap.
•
Soft-copy dalam MS-Excel format, yang berisi data gaji secara lengkap . Selanjutnya data tersebut dikirimkan ke Finance/ Accountng untuk
dilakukan proses posting to SAP-FICO secara off-line. Kemudian PY-Admin akan melakukan 2(dua) hal: 1. Generate Bank Transfer 2. Generate Payment Request
159
Gambar 3.45 Proses bisnis Allowance yang dirancang (to be) Untuk proses bisnis ‘Allowance’ bagian PY-Admin tidak perlu lagi memeriksa data kehadiran karyawan untuk menentukan uang lembur karyawan dikarenakan data secara otomatis telah melewati time evaluation, setelah
160
melakukan payroll process maka bagian PY-Admin akan mencetak dokumen posting dan melakukan posting off-line ke bagian Finance/ Accounting/ Bank. 3.4.3.1.4. Deduction o Proses bisnis saat ini (As Is) : Bagian HR-Admin akan me-maintain data terkait kehadiran karyawan dan memberikan Surat Permohonan Potong Gaji dari karyawan yang berisi pemotongan gaji yang terkait dengan data kehadiran kepada bagian HR-Salary&Benefit. Bedasarkan surat tersebut maka bagian HRSalary&Benefit dapat melakukan proses pemotongan gaji (divisi Plantation tidak ada izin potong gaji). Potongan yang diluar kehadiran (absensi) antara lain terdiri dari potongan Excess claim (Plantation tidak ada), Potongan COP (Car Ownership Program), Potongan PPh 20% yang tidak punya NPWP, Potongan Pribadi dan potongan lainnya akan di-input melalui program penggajian (Foxpro) oleh bagian HR-Salary&Benefit. Untuk potongan Koperasi (Plantation tidak ada) akan di-upload (maksimal 30% dari Gaji Pokok), jika melebihi batas maksimal yang telah ditentukan maka akan dikembalikan ke koperasi untuk dilakukan koreksi. Untuk potongan yang karena kelebihan biaya rawat inap (Refinery) atau pototonan lainnya (Plantation), dan tidak cukup untuk dipotong sekaligus dari gaji karyawan, akan di-input sebagai hutang karyawan.
161
Kemudian data pemotongan yang telah di-input akan diikut sertakan pada proses payroll yang akan mengurangi pendapatan karyawan.
Gambar 3.46 Proses bisnis Deduction saat ini (As Is)
162
Analisa masalah yang dihadapi: Dengan model proses bisnis tersebut dapat menimbulkan: •
Jika karyawan datang terlambat maka sistem tidak dapat mengkalkulasi pemotongan gaji.
•
Agar dapat memroses pemotongan gaji terkait kehadiran, bagian HRSalary&Benefit harus mendapatkan Surat Permohonan Potong Gaji berdasarkan abensi dari bagian HR-Admin. Bagian HR-Admin harus mengkoreksi data kehadiran secara manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup banyak dalam mengerjakan Surat Permohonan Potong Gaji berdasarkan absensi.
o Proses bisnis yang dirancang (To be): PY-Admin mendapatkan data hasil dari time evaluation yang dilakukan oleh TM-Admin setiap bulannya untuk menentukan potongan yang dikarenakan keterlambatan maupun ketidakhadiran. Setelah itu PY-Admin akan melakukan koreksi terhadap pemberian tunjangan kepada karyawan setiap bulannya seperti Tunjangan
Mutasi,
Tunjangan Tempat Tinggal dan Tunjangan Uang Transport. Jika terdapat kelebihan tunjangan yang seharusnya didapatkan oleh karyawan, maka PYAdmin kemudian akan meng-input biaya yang akan dipotong ke gaji karyawan sesuai dengan ketentuan perusahaan. Sebagai contoh seorang karyawan yang sudah menikah dan memiliki 3(tiga) anak akan dimutasi dari DKI Jakarta ke kota lain, perusahaan telah memberikan Tunjangan Uang
163
Transport untuk 1(satu) istri dan 3(tiga) anak kepada karyawan tersebut. Akan tetapi salah satu anak karyawan tersebut sudah menikah (tidak termasuk dalam tunjangan mutasi karyawan) dan seharusnya perusahaan hanya memberikan tunjangan atas 1(satu) istri dan 2(dua) anak. Perusahaan akan melakukan potongan terhadap Tunjangan Uang Transport untuk 1(satu) anak karyawan tersebut. Kemudian PY-Admin akan melakukan koreksi terhadap pemotongan diluar kehadiran (absensi) antara lain terdiri dari potongan Excess claim (Plantation
tidak
ada),
Potongan
COP (Car Ownership Program),
Potongan PPh 20% yang tidak punya NPWP dan Potongan Pribadi, diinput melalui oleh bagian PY-Admin berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan. Untuk pemotongan yang karena kelebihan anggaran rawat inap, data pemotongan upah diterima dari karyawan, sedangkan untuk
kelebihan
anggaran berobat diperoleh dari hasil proses payroll berupa Laporan excess claim. Jika jumlah gaji tidak memenuhi jumlah potongan maka sisa potongan akan di-input sebagai hutang. Kemudian data pemotongan gaji yang telah di-input akan diikutsertakan pada proses payroll setiap bulan yang akan mengurangi pendapatan karyawan. Setelah process payroll selesai dijalankan, kemudia PY-Admin akan memproduksi:
164
•
Laporan yang berisi transaski/ data gaji secara lengkap.
•
Soft-copy dalam MS-Excel format, yang berisi data gaji secara lengkap. Selanjutnya data tersebut dikirimkan ke Finance/ Accounting untuk
dilakukan proses posting to SAP-FICO secara off-line. Kemudian PY-Admin akan melakukan 2(dua) hal: 1. Generate Bank Transfer 2. Generate Payment Request Untuk proses ‘Deduction’ dihitung berdasarkan hasil time evaluation dari HR-Admin, Excess Claim dan kelebihan rawat inap. Untuk penghitungan Excess Claim dan kelebihan rawat inap, jika jumlah gaji karyawan tidak memenuhi jumlah potongan maka sisa potongan akan diinput sebagai hutang dan setelah melakukan payroll process maka bagian PY-Admin akan mencetak dokumen posting dan melakukan posting off-line ke bagian Finance/ Accounting/ Bank.
165
Gambar 3.47 Proses bisnis Deduction yang dirancang (to be)
166
3.4.3.1.5. Termination o Proses bisnis saat ini (As Is) : Bagian HR-Salary&Benefit akan melakukan proses update Master data karyawan yang akan berhenti bekerja berdasarkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja dari bagian HR-Admin. Atas dasar Surat pemutusan Hubungan Kerja tersebut maka bagian HR-Salary&Benefit akan menghitung pesangon karyawan tersebut yang kemudian akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Perhitungan pesangon dilakukan pada sistem yang terpisah dari sistem payroll saat ini, kemudian angka/ nilainya di-input kedalam sistem payroll (FoxPro) untuk dilakukan pembayaran bersamaan dengan gaji terakhir. Setelah penghitungan pesangon selesai, bagian HR-Salary&Benefit akan mencetak Surat Perhitungan Pemutusan Hubungan Kerja(Surat PHK) dan Tanda Terima Pemutusan Hubungan Kerja(TTPHK) untuk karyawan dan perusahaan. Surat PHK akan ditandatangani oleh karyawan, HR-Admin dan HR-Salary&Benefit sedangankan TTPHK akan ditandatangani oleh HRAdmin dan HR-Salary&Benefit. Kemudian setelah melengkapi tanda tangan maka akan diikut sertakan pada proses payroll untuk membayar pesangon karyawan.
167
Gambar 3.48 Proses bisnis Termination saat ini (As Is)
168
Analisa masalah yang dihadapi: Dengan model proses bisnis tersebut dapat menimbulkan; •
Redudansi
data
diantara
HR-Admin
dan
HR-Salary&Benefit
dikarenakan data yang telah disimpan oleh bagian HR-Admin akan disimpan kembali oleh bagian HR-Salary&Benefit. Database masingmasing bagian yang tidak saling berhubungan. •
Data tidak terintegrasi. Pada kenyataannya, terkadang terjadi kesalahan dalam penulisan nama karyawan di perusahaan. Contoh nya database bagian HR-Admin meng-input nama karyawan adalah ‘Mery’, akan tetapi database bagian HR-Salary&Benefit meng-input nama ‘Merri’. Dengan keadaan tersebut maka seorang karyawan yang memiliki 1(satu) NIK dapat memiliki 2(dua) nama yang berbeda ketika HR-Admin dan HR-Salary&Benefit mencetak laporan bulanan dari masing-masing bagian.
o Proses bisnis dirancang (To be): PY-Admin akan melakukan proses update Master data karyawan dan pembayaran karyawan yang berhenti bekerja dilakukan atas dasar Surat Pemutusan Hubungan kerja dari bagian HRD, kemudian bagian PY-Admin akan menghitung pesangon yang menjadi hak karyawan yang dilakukan dengan menjalankan additional program penghitungan pesangon, didalam sistem SAP submodul Payroll.
169
Hasil perhitungan
pesangon kemudian
akan
disimpan dalam
infotype yang kemudian di proses secara off cycle dan dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Setelah penghitungan pesangon selesai, maka bagian HRD akan mencetak Surat Perhitungan Pemutusan Hubungan Kerja (Surat PHK) dan Tanda Terima Pemutusan Hubungan Kerja (TTPHK) untuk karyawan dan perusahaan. Surat PHK akan ditandatangani oleh karyawan, HRD dan PYAdmin sedangankan TTPHK akan ditandatangani oleh HRD dan PY-Admin. Kemudian setelah melengkapi tanda tangan maka akan diikut sertakan pada proses payroll untuk membayar pesangon karyawan. Setelah proses off-cycle payroll selesai dijalankan, kemudian bagian PY-Admin akan memproduksi: •
Laporan yang berisi transaski/ data gaji secara lengkap.
•
Soft-copy dalam MS-Excel format, yang berisi data gaji secara lengkap.
Selanjutnya data tersebut dikirimkan ke Finance/ Accountng untuk dilakukan proses posting to SAP-FICO secara off-line. Kemudian HR-Payroll akan melakukan 2(dua) hal: 1. Generate Bank Transfer 2. Generate Payment Request
170
Gambar 3.49 Proses bisnis Termintation yang dirancang (to be)
171
3.4.3.1.6. Payroll Process o Proses bisnis saat ini (As Is) : Setelah selesai melakukan payroll process pada sistem kemudian bagian HR-Salary&Benefit melakukan 3 (tiga) hal, yaitu: 1. Melakukan
proses
penggabungan
data
dari
bagian
HR-Admin
(pembayaran yang terkait dengan kehadiran / absensi) dan FoxPro (pembayaran melalui proses gaji) untuk menghasilkan data gabungan yang akan dikirim ke bank (khusus divisi Refinery berupa Soft-copy dalam bentuk diskette), proses ini juga mengeluarkan Daftar Rekapitulasi untuk ditanda-tangani oleh pejabat berwenang. 2. Membuat Permintaan pembayaran yang dikirimkan ke Finance dan Accounting untuk penyiapan dana. 3. Membuat dokumen pembayaran yang dikeluarkan oleh masing-masing divisi: a. Divisi Refinery: Membuat laporan biaya yang dikeluarkan per cost center untuk diserahkan kepada Corporate HR untuk digabung dengan data Manager, setelah itu dikirimkan ke bagian Accounting, untuk selanjutnya akan dilakukan proses lanjutan untuk di-posting dalam sistem SAP FICO. b. Divisi Plantation: Membuat laporan biaya yang dikeluarkan per cost center (journal edit list) untuk diserahkan kepada bagian Accounting yang kemudian oleh bagian Accounting akan dilakukan proses lanjutan untuk di-posting dalam sistem SAP FICO.
172
Gambar 3.50 Proses bisnis Payroll Process saat ini (As Is)
173
Analisa masalah yang dihadapi: Dengan model proses bisnis tersebut dapat menimbulkan; •
HR-Salary&Benefit memerlukan waktu lebih dalam menyesuaikan data gabungan dari HR-Admin agar dapat memroses pembayaran.
•
Data tidak terintegrasi. Pada kenyataannya, terkadang terjadi kesalahan dalam penulisan nama karyawan di perusahaan. Contoh: database bagian HR-Admin meng-input nama karyawan adalah ‘Mery’, tetapi database bagian HR-Salary&Benefit meng-input nama ‘Merri’. Dengan keadaan tersebut maka satu NIK akan memiliki 2(dua) nama yang berbeda ketika HR-Admin dan HR-Salary&Benefit mencetak laporan bulanan dari masing-masing bagian. Dalam hal ini karyawan dan harus mengkonfirmasi berulang kali dengan HR-Admin.
o Proses bisnis dirancang (To be): Setelah selesai payroll proses pada SAP modul Payroll system kemudian HR-Payroll melakukan 3 (tiga) hal, yaitu: a. Membuat proses pembayaran beserta dokumen biaya yang dikeluarkan per cost center untuk diserahkan kepada bagian Finance untuk permintaan pembayaran dan Cek. b. Membuat laporan untuk keperluan Off-line posting, yang terdiri dari: •
Laporan yang berisi transaski/ data gaji secara lengkap.
•
Soft-copy dalam MS-Excel format, yang berisi data gaji secara lengkap.
174
Selanjutnya data tersebut
dikirimkan ke Finance /Accountng untuk
dilakukan proses posting to SAP-FICO secara off-line. c. Membuat perincian daftar gaji untuk diserahkan kepada pihak bank, yang kemudian akan dikirimkan ke rekening masing-masing karyawan. Untuk ‘Payroll Process’ setelah melakukan payroll process maka bagian PY-Admin akan mencetak dokumen posting dan melakukan posting offline ke bagian Finance/ Accounting/ Bank.
175
Gambar 3.51 Proses bisnis Payroll Process yang dirancang (to be)
176
3.4.3.2.
Work Contract / Collective Agreement Work contract merupakan field
yang disimpan dalam infotype
Organizational Assginment dan digunakan untuk statistical reporting. Field ini juga dapat digunakan untuk mengelompokkan karyawan ke dalam beberapa kelompok dan juga dapat dipergunakan untuk mengindikasikan perbedaan antar kelompok karyawan yang memiliki perbedaan perlakuan payroll-nya. Dengan digunkanannnya sistem SAP diharapan untuk mengelompokkan karyawan ke dalam beberapa kelompok dan juga dapat dipergunakan untuk mengindikasikan perbedaan antar kelompok karyawan yang memiliki perbedaan perlakuan payroll-nya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai detail functions and events yang berlaku dalam PT. XYZ: 01-Temporary -
Memperoleh Gaji Pokok.
-
Ikut serta dalam program Jamsostek.
-
Biaya Jabatan sebagai faktor pengurang penghasilan .
-
Masuk ke dalam kategori pajak progresif.
-
Memiliki hak cuti tahunan sesuai dengan aturan di PT. XYZ.
-
Memperoleh fasilitas pengobatan (Plantation), asuransi (Refinery).
177
05-Permanent -
Memperoleh Gaji Pokok.
-
Ikut serta dalam program Jamsostek.
-
Biaya Jabatan sebagai faktor pengurang penghasilan .
-
Masuk ke dalam kategori pajak progresif (Pemotongan pajak berdasarkan range pendapatan).
-
Memiliki hak cuti tahunan sesuai dengan aturan di PT. XYZ.
-
Memperoleh fasilitas pengobatan (Plantation), asuransi (Refinery).
178
3.4.3.3. Off-Cycle Activities Off-cycle atau disebut juga one time payment digunakan sebagai bagian dari regular payroll yang menghitung payroll di luar jadwal regular payroll pada tanggal-tanggal tertentu. Dalam menjalankan off-cycle, proses yang dilakukan hampir sama dengan menjalankan regular payroll dan dapat di-check hingga ke pembayarannya melalui bank transfer. Off-cycle juga masuk dalam proses payroll regular yang menghitung pendapatan karyawan di periode regular payroll berikutnya, maupun pada saat retroaccounting (Proses accounting yang disetujui pada bulan-bulan sebelumnya). Hasil yang diperoleh dari perhitungan off-cycle akan menjadi bagian dalam regular payroll. Data disimpan dalam bentuk tersendiri sehingga dapat memudahkan kita melakukan proses koreksi, checking maupun kontrol terhadap proses perhitungannya. Informasi yang disimpan pada proses off-cycle yaitu: -
Wagetype merupakan tipe tunjangan yang akan dihitung.
-
Amount adalah besarnya tunjangan yang akan dihitung dalam bentuk mata uang.
-
Payment Date adalah tanggal perhitungan off-cycle dan pembayarannya.
-
Off-cycle Reason merupakan reason dalam menjalankan off-cycle. Dengan digunakannya sistem SAP, diharapkan agar Proses off-cycle di PT.
XYZ dapat digunakan untuk menghitung : Tunjangan Hari Raya (THR) dan Bonus, seperti: -
Dapat menghitung komponen-komponen off-cycle sesuai dengan aturan di PT. XYZ beserta dengan perhitungan pajaknya.
179
-
Proses perhitungan komponen-komponen off-cycle terintegrasi dengan master data karyawan dan data payroll regular sehubungan dengan perhitungan pajaknya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai detail functions and events yang
berlaku dalam PT. XYZ: 1. THR -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada seluruh karyawan baik Kontrak maupun Permanen .
-
Diberikan sesuai aturan THR.
-
Ditampilkan pada slip off-cycle dan slip regular (tergantung prosesnya).
-
Dilaporkan dalam SPT pada posisi 8.
-
Di-input secara otomatis (melalui program perhitungan THR) berupa amount pada Infotype 0267- Additional Off-Cycle Payments (generate from program) atau Infotype 0015-Additional Payments/ Deductions jika diproses berbarengan dengan gaji.
-
Perlu RICEF (Reports, Interfaces, Conventions, Extensions, Forms) untuk menghitung angka proporsional (input tanggal Hari Raya). Ketentuan THR: a. Diberikan pada karyawan yang memiliki masa kerja lebih 3 bulan terhitung dari hari raya (cek tanggal). b. Masa kerja 3 bulan sampai dengan kurang dari 1 tahun bersifat proporsional, dan selebihnya mendapat 1 kali Gaji Pokok (atau sesuai kebijakan yang berlaku).
180
c. Proporsional dihitung dari (Tanggal hari raya - TMK
/
hari
kalendar di tahun berjalan). d. Untuk karyawan yang keluar lebih dari 30 hari sebelum hari raya keagamaannya tidak diberikan THR.
2. UPT / Bonus -
Bersifat Nett.
-
Diberikan kepada seluruh karyawan baik Kontrak maupun Permanen.
-
Diberikan berdasarkan aturan di PT. XYZ(dihitung secara manual di luar sistem, dan hasil akhirnya di-input / upload di sistem SAP).
-
Ditampilkan pada slip off-cycle.
-
Dilaporkan dalam SPT pada posisi 8.
-
Di-input berupa an amount pada Infotype 0267-Off-Cycle Payments atau 0015-Additional Payment/ Deductions.
181
Proses Off-Cycle o Proses bisnis saat ini (As Is) Pembayaran yang bersifat off cycle ada beberapa macam yaitu: THR dan Bonus. Proses perhitungan THR dan Bonus, sesuai ketentuan yang berlaku di PT. XYZ, dilakukan diluar sistem payroll, kemudian di-upload dan diproses pembayarannya sesuai tanggal yang telah ditetapkan.
Gambar 3.52 Proses bisnis off-cycle saat ini (As Is)
182
Analisa masalah yang dihadapi: Dengan model proses bisnis tersebut dapat menimbulkan: •
Proses perhitungan komponen-komponen off-cycle belum terintegrasi dengan master data karyawan dan data payroll regular.
•
Sistem belum dapat menghitung komponen-komponen off-cycle sesuai dengan aturan di PT. XYZ beserta dengan perhitungan pajaknya.
o Proses bisnis yang dirancang (to be) Pembayaran yang bersifat off cycle ada beberapa macam yaitu: THR dan Bonus, berdasarkan penjelasan functions and events yang tertera pada penjelasan sebelumnya. Untuk Proses THR sesuai ketentuan yang berlaku di PT. XYZ, kemudian di generate oleh Additional Program SAP modul Payroll untuk mengeluarkan daftar karyawan yang akan mendapatkan THR dan kemudian diproses pembayarannya sesuai tanggal yang telah ditetapkan. Untuk proses bonus, proses perhitungannya dilakukan di luar system yang kemudian hasilnya akan di-upload untuk dilakukan pembayarannya. Setelah proses off-cycle payroll selesai dijalankan, kemudian
HR-
Salary&Benefit akan memproduksi: •
Laporan yang berisi transaski/ data gaji secara lengkap.
•
Soft-copy dalam format MS-Excel, yang berisi data gaji secara lengkap. Selanjutnya data tersebut dikirimkan ke Finance/ Accountng untuk
dilakukan proses posting ke SAP-FICO secara off-line.
183
Kemudian HR-Payroll akan melakukan 2(dua) hal: 1. Generate Bank Transfer 2. Generate Payment Request
Gambar 3.53 Proses bisnis off-cycle yang dirancang (to be)
184
Dalam melakukan konfigurasi nantinya perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut ini, yaitu: 1. Dibutuhkan program untuk menghitung dan meng-upload THR ke infotype 0267-Additional Payment Off-Cycle atau 0015-Additional Payement, yang menjadi pilihan user nantinya. Existing system memiliki program YH53 untuk generate THR, jika bisa digunakan maka tidak perlu create program baru. 2. Upload Bonus ke infotype 267 menggunakan LSMW. Untuk proses bisnis ‘off-cycle’, bagian HR-Salary&Benefit sudah tidak perlu melakukan upload/ input data pembayaran lagi dikarenakan untuk penghitungannya THR/ Bonus sudah dihitung secara otomatis oleh sistem SAP dan pembayaran setelah melakukan payroll process maka bagian PY-Admin akan mencetak dokumen posting dan melakukan posting off-line ke bagian Finance/ Accounting/ Bank.
3.4.3.4. Tax Secara umum pajak dapat terintegrasi dengan data keluarga, apabila karyawan mendaftarkan anak yang baru lahir, sistem dapat merubah status pajak karyawan dan berlaku diawal tahun depan. Apabila terjadi mutasi antar unit (Head Office ke Regional Office atau sebaliknya) yang memiliki kode pajak berbeda akan menyebabkan terbitnya lebih dari satu SPT.
185
Perubahan batas pajak dapat dengan mudah diadopsi karena di sistem dimaintain dengan period waktu. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar: 1. Dapat menghitung dengan aktual nilai pajak PPh21 karyawan setiap bulannya, baik untuk kasus normal maupun kasus mutasi antar KPP. 2. Menampilkan data NPWP pribadi dan NPWP perusahaan bagi yang belum memiliki. 3. Dapat menyimpan data history status pajak beserta perubahannya. 4. Perubahan jumlah keluarga karyawan dapat secara otomatis meng-update data di laporan SPT tahunan. 5. Bagi karyawan yang tidak memiliki NPWP pribadi maka denda 20% akan menjadi tanggungan karyawan, namun jika dalam tahun tersebut karyawan memiliki NPWP pribadi maka semua denda yang telah dipotong pada tahun berjalan akan dikembalikan.
Berikut ini penjelasan detail untuk functions and events dalam proses Tax, yaitu: BRACKET Pajak Progresif 1. Karyawan yang penghasilannya dihitung dengan jenis pajak ini adalah: -
01 - Temporary
-
05 – Permanent
186
2. Besarnya potongan pajak adalah: Karyawan yang mempunyai NPWP: -
Penghasilan > 0 - 50 juta
-
Penghasilan > 50 jt – 250 jt : 15%.
-
Penghasilan > 250 jt - 500 jt : 25%.
-
Penghasilan > 500 jt
: 5%.
: 30% .
Karyawan yang tidak mempunyai NPWP: -
Penghasilan > 0 - 50 juta
-
Penghasilan > 50 jt – 250 jt : 18%.
-
Penghasilan > 250 jt - 500 jt : 30%.
-
Penghasilan > 500 jt
: 6%.
: 36% .
Meskipun semua pajak penghasilan karyawan ditanggung oleh perusahaan, namun bagi karyawan yang tidak mempunyai NPWP maka selisih pajak (20%) dibebankan ke karyawan. -
NPWP Pribadi = pajak beban perusahaan.
-
Jika tidak punya NPWP = sangsi pajak 20% menjadi tanggungan karyawan dan 20% pajak tersebut tidak di gross up.
-
Pada saat karyawan memiliki NPWP pribadi ditengah tahun maka akan diberlakukan sejak awal tahun sehingga denda 20% yang telah ditanggung karyawan akan dikembalikan ditahun berjalan.
Pajak Pesangon Dihitung untuk karyawan yang akan menerima pesangon. Perhitungan ini bersifat final dengan pengecualian Rp. 50 juta dan bracket:
187
-
Penghasilan sampai dengan -
-
Penghasilan >
-
Penghasilan > 100 juta - 500 juta
: 15 %.
-
Penghasilan > 500 juta
: 25 % .
50 juta
50 juta - 100 juta
: 0 %. : 5 %.
PTKP (Pendapatan Tidak Kena Pajak) Berikut ini besarnya biaya PTKP sesuai dengan status Karyawan: 1. Rp 15.840.000,- untuk diri wajib pajak. 2. Rp 1.320.000,- tambahan untuk wajib pajak yang kawin. 3. Rp 1.320.000,- tambahan untuk setiap setiap anak yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3(tiga) orang. Biaya Jabatan Biaya ini sebagai salah satu faktor pengurang pajak sebesar: -
5% dari penghasilan atau
-
maksimal 500.000 / bulan atau
-
maksimal 6.000.000 / tahun.
188
Proses Bisnis Perhitungan Tax Ilustrasi perhitungan pajak: Penghasilan Pendapatan Net Total Pdpt Gross
Rp. xxx ------------+ Rp. zzz
Faktor Pengurang Jamsostek
Rp. aaa
Biaya Jabatan Total Pengurang
Rp. ccc -------------+ Rp. ddd
Pdpt sebulan
Rp. eee = Rp. zzz - Rp. ddd
Pdpt (Year to Date)
Rp. fff
Pdpt sampai dengan bulan berjalan
Rp. ggg = Rp. eee + Rp. fff
Disetahunkan
Rp. hhh = Rp ggg x (bulan upah/12)
PTKP
Rp. kkk
PKP
Rp. nnn = Rp. hhh - Rp. kkk
Bracket Pajak
[%]
Pajak (setahun)
Rp. ooo
Pajak hingga bulan ini
Rp. ppp = Rp. ooo x (bulan upah/12)
Pajak (Year to Date)
Rp. qqq
Pajak Bulan ini
Rp. yyy = Rp. ppp - Rp. Qqq
189
Dalam melakukan konfigurasi nantinya perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut ini, yaitu: 1. Schema (Terkait dengan perhitungan Pajak) Perhitungan Pajak menganut sistem Nett, pajak menjadi beban perusahaan, sehingga tidak mengurangi pendapatan karyawan, namun bagi karyawan yang tidak memiliki NPWP denda pajak sebesar 20% menjadi beban karyawan. 2. Bagi karyawan yang keluar ditengah tahun maka pelaporan SPT akan mendapat nomor urut yang tidak dapat digunakan lagi ditahun tersebut, untuk mengakomodasi ini akan menggunakan existing system yang sudah berjalan di Group XYZ (YH57).
190
3.4.3.5. Jamsostek Jamsostek merupakan program keamanan sosial untuk kesejahteraan semua karyawan dengan mengeluarkan proteksi terhadap kehilangan penghasilan akibat dari sakit, cacat, usia tua, maupun kematian. Karyawan di Jamsostek di-cover dengan beberapa program: -
Jaminan Kecelakaan Kerja
-
Jaminan Kematian
-
Jaminan Hari Tua Komponen Jamsostek menyimpan dan memproses informasi Jamsostek
bagi karyawan. Pada sistem akan didefinisikan kontribusi yang dibutuhkan oleh masing-masing program. Pembayaran ke Jamsostek berisi kontribusi karyawan maupun kontribusi perusahaan. Sistem men-generate laporan bulanan Jamsostek dan laporan tahunan Jamsostek dari data payroll. Biaya premi Jamsostek ada yang ditanggung perusahaan dan ada yang dibebankan kepada karyawan. Aplikasi payroll saat ini telah membantu menghitung beban perusahaan dan karyawan serta memotong dari gaji karyawan setiap kali pembayaran upah. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan agar proses Jamsostek dalam perusahaan dapat: 1. Laporan bulanan yang telah ada pada As Is dapat di-support oleh sistem SAP. Seperti laporan bulanan berikut : -
Pendaftaran Tenaga Kerja.
-
Daftar Tenaga Kerja Keluar.
191
-
Rincian Iuran.
-
Laporan Perubahan Gaji (naik / turun upah).
-
Laporan tahunan yaitu DUMTK (Daftar Upah Mutasi Tenaga Kerja).
2. Laporan bulanan dapat dikeluarkan sewaktu-waktu dibutuhkan. 3. Jika terjadi koreksi upah, maka perhitungan premi Jamsostek juga secara otomatis dikoreksi. 4. Dapat menyediakan program/ fasilitas untuk menghitung besarnya manfaat Jamsostek berikut pengembangannya. Hal ini diperlukan sebagai fungsi kontrol jika ada penyesuaian dengan Jamsostek. Berikut ini penjelasan detail untuk functions and events dalam proses Tax, yaitu: Berikut ini besarnya premi dari masing-masing program, antara lain:
Refinery No.
JKK
JHT
JKM
Kolom
EE
ER
EE
ER
EE
ER
5 SPT
1
-
0.89%
2%
3.70%
-
0.30%
1.19%
2
-
0.24%
2%
3.70%
-
0.30%
0.54%
Table 3.20 Premi Jamsostek untuk Refinery
Refinery – Rincian
192
No.
NAMA PT
JKK
JHT
JKM
1
PT. XYZ- Jakarta
0.89%
5.70%
0.30%
2
PT. XYZ- Surabaya
0.89%
5.70%
0.30%
4
PT. XYZ- Medan Belawan
0.24%
5.70%
0.30%
5
PT. XYZ- Lubuk Pakam
0.89%
5.70%
0.30%
Table 3.21 Rincian Premi Jamsostek untuk Refinery
Plantation No.
JKK
JHT
JKM
Kolom
EE
ER
EE
ER
EE
ER
5 SPT
1
-
0.24%
2%
3.70%
-
0.30%
0.54%
2
-
0.54%
2%
3.70%
-
0.30%
0.84%
3
-
0.89%
2%
3.70%
-
0.30%
1.19%
Table 3.22 Premi Jamsostek untuk Plantation
Beban Karyawan: -
Jaminan Hari Tua (JHT)
: 2%
Beban Perusahaan: -
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
: Lihat tabel diatas
-
Jaminan Kematian (JKM)
: 0,30%
-
Jaminan Hari Tua (JHT)
: 3,70%
JKK dan JKM merupakan komponen benefit yang kena pajak. Berikut ini aturan perhitungan jamsostek: -
Jamsostek base adalah Gaji Pokok.
-
Karyawan masuk ditengah bulan jamsostek base berlaku proporsional.
193
-
Karyawan keluar ditengah bulan jamsostek base berlaku proporsional.
-
Potongan yang terkait dengan pemotongan Gaji Pokok, tidak memperngaruhi Jamsostek base.
-
JHT (yang dibayar perusahaan 3.7%) tidak masuk dalam pendapatan karyawan lainnya.
Yang ikut dalam program Jamsostek adalah: -
Karyawan Temporary.
-
Karyawan Permanent. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat melakukan konfigurasi
antara lain: 1. Payroll Schema (Terkait dengan RetroAccounting) Jika terdapat perubahan Gaji Pokok yang merupakan dasar perhitungan jamsostek, maka akan men-triger perhitungan ulang terhadap potongan jamsotek bulan-bulan sebelumnya. 2. Setting kontribusi dan perhitungan Jamsostek 3. Develop additional (ABAP) programs untuk menghitung besarnya manfaat jamsostek beserta pengembangannya •
Maintain table Pengembangan.
•
Kalkulasi/ Perhitungan Pengembangan.
•
Konversi existing data.
194
3.4.3.6. Company Loans Pada saat payroll selesai dijalankan, maka sistem akan menggunakan informasi pinjaman yang ada untuk menghitung potongan pinjamannya. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar: 1. Pinjaman dapat terintegrasi dengan payroll. 2. Dapat mengeluarkan laporan pinjaman setiap saat dibutuhkan. 3. Dapat menghitung potongan pokok pinjaman beserta saldo pinjaman setiap bulannya. 4. Data history pinjaman masih dapat di-maintain. Berikut ini detail mengenai functions and events dalam proses perhitungan company loans: 1. COP (Car Ownership Program) -
Perhitungannya adalah flat atau tanpa bunga.
-
Besar subsidi perusahaan sebesar 30%.
-
Karyawan keluar dapat melunasi sisa piutang beserta subsidinya.
-
Pelunasan piutang (pinjaman) dilakukan langsung ke Kasir.
-
Khusus Plantation, nilai subsidi dihitung sebagai komponen kena pajak.
-
Di-input di IT0045 – Loans.
-
Berlaku untuk karyawan permanen saja: *Refinery: Grade 07 sampai dengan 10 *Plantation: Level D sampai dengan F.
Berlaku untuk karyawan Jakarta dan berlaku untuk Asmen sampai dengan Manager.
195
2. Excess claim -
Merupakan loan yang diberikan kepada karyawan untuk memotong kelebihan medical/ hospital claim reimbursement.
-
Perhitungannya adalah flat dan tanpa bunga.
3. Pinjaman Sepeda Motor -
Perhitungannya adalah flat dan tanpa bunga.
-
Di-input di IT0045 - Loans
-
Berlaku untuk karyawan Plantation.
-
Untuk Asisten Kebun/ Pabrik yang mengambil Sepeda Motor.
-
Besar potongan tergantung harga motor (termasuk subsidi), terdiri: * Subsidi (50%) untuk kebun agronomy (jabatan asisten agro & asisten traksi). *
Subsidi (30%) untuk agronomy (kasie, KTU) dan non-agronomy
(jabatan asisten eng). -
Karyawan keluar dapat melunasi sisa piutang beserta subsidinya atau ditinggal dilokasi.
-
Nilai subsidi tidak dihitung sebagai komponen kena pajak (perlakuan seperti Bantuan/ numpang).
196
4. Pinjaman Lain-lain -
Perhitungannya adalah flat dan tanpa bunga.
-
Di-input di IT0045 – Loans.
-
Diperuntukkan bagi staf yang mengambil personal-loan.
-
Berlaku untuk karyawan Permenen saja (Plantation dan Refinery).
-
Berlaku untuk karyawan Level D sampai dengan F (Plantation), untuk jabatan Asisten Kepala dan Manager di Kebun dan Pabrik, dengan masa jabatan minimal 1 tahun.
-
Karyawan keluar harus melunasi sisa piutang.
-
Jaminan kartu Jamsostek dan kartu peserta Pensiun, pencatatan dokumen tersebut harus di-input secara manual di IT0185 - Personal IDs (di submodul PA / Master Data). Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat melakukan
konfigurasi nantinya, yaitu: 1. Payroll Schema, terkait dengan subsidi angsuran COP (Car Ownership Program) sebesar 30% (khusus Plantation), agar dapat di perhitungkan diakhir tahun. 2. Perlu dibuatkan Report untuk dapat menampilkan data loan COP hingga 5(lima) tahun ke depan (modify existing report YH_LOAN).
197
3.4.3.7. Posting to Accounting Hasil payroll terdiri dari informasi yang relevan untuk accounting. Untuk itu diperlukan evaluasi kebutuhan untuk posting ke accounting yang akan menjadi interface antara payroll dan accounting. Posting ke accounting terdiri dari beberapa task antara lain: 1. Penggabungan informasi yang relevan dari hasil payroll. 2. Menentukan komponen accounting yang relevan. Hasil payroll tidak di-posting-kan secara on-line, tetapi akan di-posting ke accounting dengan cara Off-Line Posting, hal ini dilakukan dengan alasan: •
Adanya pemisahan proses payroll (beda sistem) antara level Manager keatas dengan Asisten Manager (kebawah), dimana level Manager (keatas), untuk proses payroll dilakukan diluar SAP Payroll (non-SAP) sedangkan untuk Asisten Manager kebawah akan diproses menggunakan SAP Payroll.
•
Sedangkan proses posting ke accounting akan dilakukan secara global posting bersama-sama untuk data transaksi gaji baik dari level Manager (keatas) yang berasal dari non-SAP Payroll maupun level Asisten Manager (kebawah) yang dari SAP Payroll, sehingga untuk mendukung kebutuhan ini maka diperlukan adanya proses penggabungan data payroll dari kedua kelompok tersebut.
•
Proses penggabungan data tersebut dilakukan diluar SAP Payroll.
•
Untuk keperluan Off-Line posting tersebut diperlukan data pendukung dari SAP Payroll (untuk Level Asisten Manager kebawah) berupa data transaksi SAP Payroll dalam bentuk soft-copy (MS-Excel format) dan hard-copy sesuai dengan kebutuhan.
198
Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar: 1. Integrasi antara payroll ke finance dan controlling. 2. Journal ke finance dan controlling dapat dilakukan langsung. 3. Komponen upah dapat langsung masuk kedalam G/L sesuai dengan pos yang telah ditentukan. Detail dari functions and events dalam proses perhitungan company loans dapat dilihat pada G/L Mapping (Lihat L-5). o Proses bisnis yang dirancang (to be) untuk Plantation Data gaji (Manager dan Asisten Manager kebawah) yang sebelumnya sudah dalam satu sistem akan dipisahkan (Manager menggunakan sistem lama sedangkan Asisten manager kebawah menggunakan SAP Payroll), kemudian akan dilakukan proses penggabungan dari 2(dua) sistem yang berbeda kemudian dilakukan posting secara global secara Off-line. Dimana nantinya sistem yang baru akan mengintegrasikan proses payroll langsung dengan accounting, komponen-komponen payroll dapat dipetakan secara langsung dengan G/L Account terkait dan pembebanan kepada cost center terkait dapat dilakukan degan lebih konsisten. Hal yang perlu dipertimbangkan saat melakukan konfigurasi sistem nantinya adalah setting integrasi dengan accounting.
199
3.4.3.8. Bank Transfer Proses bank transfers di PT. XYZ akan menggunakan Standard Data Medium Exchange yang kemudian dari data tersebut akan di keluarkan dengan menggunakan report sesuai dengan standar yang saat ini digunakan. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan agar: 1. Dapat menghitung nilai Data bank Transfer dapat di-create secara hardcopy dan soft-copy (dengan format XLS ataupun text file) yang kemudian akan dikirimkan ke Bank. 2. Report terkait dengan payment request, salary breakdown (rincian gaji) dapat di-create. Detail dari functions and events dalam proses bnk transfers adalah sebagai berikut: Refinery House Bank yang digunakan dalam proses ini adalah Bank Central Asia dan Bank Permata (khusus untuk daerah Medan). Ketentuan yang berlaku dalam proses bank transfer untuk Refinery adalah: •
Semua karyawan harus memiliki rekening BCA, jika sampai dengan batas tanggal proses gaji karyawan masih belum memberikan no.rekening BCA, maka gaji karyawan tersebut tidak diproses, selanjutnya akan diproses bulan berikutnya.
•
Data gaji karyawan di-transfer melalui BCA (karena semua rekening karyawan adalah BCA).
200
Plantation House Bank yang digunakan dalam proses ini adalah Bank Central Asia dan Bank lainnya. Dimana ketentuan yang berlaku dalam proses bank transfer untuk Plantation adalah: •
Pada dasarnya setiap karyawan harus mempunyai no.rekening bank untuk transfer gajinya, namun seandainya sampai dengan proses gaji sudah berjalan karyawan tersebut masih belum memiliki no.rekening, maka akan dibuatkan no.rekening dummy di datanya (misalnya no.rekening: 123 bank: ABC) hal ini dilakukan karena existing system tidak bisa jalan jika tidak ada no.rekening.
•
Selanjutnya karyawan diharuskan memberikan no.rekening, kalaupun belum
punya
karyawan
tersebut
diperbolehkan
untuk
meminjam
no.rekening orang tua, istri, anak, atau saudara kandung, namun tidak diperbolehkan menggunakan / meminjam rekening teman sekantor atau atasannya. •
Kemudian
Perusahaan
akan
menerbitkan
surat
ke
bank
untuk
memberitahukan bahwa dummy rekening (rek: 123 bank: ABC), untuk ditransfer-kan ke rekening yang baru (sesuai yang diberikan oleh karyawan). •
Karyawan boleh menggunakan bank apa saja (tidak dibatasi).
•
Semua gaji karyawan akan di-transfer melalui 1 bank (dalam hal ini BCA), kemudian transfer ke masing-masing rekening karyawan di bank lain dilakukan oleh BCA.
201
•
Data (report) bank transfer dibagi menjadi 2(dua) dan dibuatkan 2(dua) cek: *Untuk rekening BCA *Untuk rekening Bank Lain-lain (dikirim terlebih dahulu / kebutuhan untuk clearing).
202
3.4.3.9. Pesangon Proses perhitungan pesangon bagi karyawan yang terminasi akan ditampilkan dalam suatu form yang menampilkan rincian hitungan baik hak maupun kewajiban secara transparan, dan dapat dicetak untuk mendapatkan persetujuan sebelum diberikan kepada karyawan yang yang bersangkutan. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar: 1. Data Pesangon Karyawan dapat dihitung sesuai dengan hak-hak yang diperoleh karyawan pada waktu terminasi. 2. Perhitungan Pesangon dapat dihitung secara otomatis sesuai dengan jenis terminasi karyawan dan kapan tanggal terminasinya. 3. Form
atau
daftar
perhitungan
Pesangon
dapat
dicetak
dengan
mencantumkan nilai/ angka yang menjadi hak dan kewajiban (potongan) karyaan. 4. Form dicetak 2(dua) set sama, bedanya untuk karyawan judul do form-nya ditambahi Tanda Terima, tanda tangan oleh Karyawan, tidak perlu approval (Diketahui dan Disetujui)
Detail dari functions and events dalam proses perhitungan pesangon adalah sebagai berikut: Jenis terminasi yang mendapatkan Pesangon atau Uang Pisah dengan action type: X6 – Termination
203
Reason for action 01=Resign - Personal Concern
Refinery Mengundurkan diri
Plantation Resign
(keluar baik-baik) 02=End of Work Contract
N/A
N/A
03=Disability of Work
Sakit Berkepanjangan
Sakit Berkepanjangan
04=Resign- Work for other company
Mengundurkan diri
Resign
(keluar baik-baik) 05=Failed Probation
N/A
N/A
06=Early Retirement
Pensiun
Pensiun
07=Early Contract Termination
N/A
N/A
08=Death/Deceased
Meninggal Dunia
Meninggal Dunia
09=Medically Unfit
Sakit Berkepanjangan
Sakit Berkepanjangan
10=Failed Apprenticeship
N/A
N/A
11=Normal Retirement
Pensiun
Pensiun
12=Rationalization/Efficiency
Rasionalisasi
PHK (Rasionalisasi)
13=Resign - Without Notice
Mengundurkan diri
N/A
karena pelanggaran berat 14=Resign - Study
Mengundurkan diri (keluar baik-baik)
Table 3.23 Terminasi untuk Mendapatkan Pesangon
Resign
204
Beberapa aturan dalam perhitungan pesangon antara lain: Refinery •
Karyawan yang TMK per 01 Januari 2007 mengikut undang-undang, karyawan yang TMK sebelumnya mengikuti PKB (Perjanjian Kerja Bersama).
•
Karyawan Point of hire berbeda dengan lokasi kerja terakhir akan dibayarkan tunjangan Tiket Pemulangan (khusus karyawan Pensiun / Meninggal).
•
Karyawan yang keluar uang pesangonnya ditahan sebesar Rp. 2.000.000, yang akan dibayarkan setelah 4 bulan sejak keluar dan tidak ada tagihan yang masih menjadi tanggung jawab karyawan.
•
Bila besar pesangon kurang dari Rp.2.500.000,- maka dana yang ditahan hanya sebesar nilai pesangon.
•
Perhitungan pesangon untuk karyawan pensiun, dihitung sampai dengan akhir bulan pensiun.
•
Koreksi pembayaran diselesaikan pada akhir bulan untuk Pph21 bulan berjalan, sehingga uang yang ditahan hanya untuk dana talangan apabila ada excess claim saja.
Aturan lain yang ditambahkan untuk proses perhitungan pesangon untuk Refinery adalah: •
Pensiun, Meninggal Dunia dan Sakit Berkepanjangan: mendapatkan Tunjangan Cuti proporsional (khusus Level 05 keatas)
205
•
Cuti Tahunan yang belum jatuh tempo dihitung secara proporsional, formula = ( Tgl.Terminasi - Tgl.Jatuh tempo cuti) / 12 *
Jatah Cuti
Tahunan.
Plantation •
Mengikuti undang-undang.
•
Karyawan Point of hire berbeda dengan lokasi kerja terakhir akan dibayarkan tunjangan Tiket Pemulangan (karyawan Pensiun / Meninggal).
•
Proporsional hak cuti adalah, hak cuti yang timbul tapi belum bisa diambil.
•
Bagi Karyawan yang meninggal pembayarkan Pesangon ditambah Nilai Saldo manulife (jika karyawan tersebut menjadi peserta Manulife)
•
Bagi Karyawan Pensiun atau PHK (dipecat), pensiun yang dibayarkan adalah Nilai Pesangon dikurangi dengan Nilai Saldo Manulife (jika karyawan menjadi peserta Manulife), jika tidak menjadi peserta Manulife akan dibayarkan Nilai Pesangon secara penuh. Pajak yg dihitung hanya selisih nilai yang sudah dikurangi dari Manulife. Beberapa aturan yang ditambahkan dalam proses perhitungan pesangon
antara lain: •
Meninggal Dunia: Mendapatkan Bantuan Dukacita
•
Karyawan terminasi: tidak mendapatkan THR proporsional.
•
Tunjangan Cuti proporsional: khusus untuk Asisten/ setingkat keatas. Masa Kerja 0
Pesangon ( x) 1
UPMK (x) 0
Penggantian Obat / Rumah 15% x (Pesangon + UPMK)
206
1
2
0
15% x (Pesangon + UPMK)
2
3
0
15% x (Pesangon + UPMK)
3
4
2
15% x (Pesangon + UPMK)
4
5
2
15% x (Pesangon + UPMK)
5
6
2
15% x (Pesangon + UPMK)
6
7
3
15% x (Pesangon + UPMK)
7
8
3
15% x (Pesangon + UPMK)
8
9
3
15% x (Pesangon + UPMK)
9
9
4
15% x (Pesangon + UPMK)
10
9
4
15% x (Pesangon + UPMK)
11
9
4
15% x (Pesangon + UPMK)
12
9
5
15% x (Pesangon + UPMK)
13
9
5
15% x (Pesangon + UPMK)
14
9
5
15% x (Pesangon + UPMK)
15
9
6
15% x (Pesangon + UPMK)
16
9
6
15% x (Pesangon + UPMK)
17
9
6
15% x (Pesangon + UPMK)
18
9
7
15% x (Pesangon + UPMK)
19
9
7
15% x (Pesangon + UPMK)
20
9
7
15% x (Pesangon + UPMK)
21
9
8
15% x (Pesangon + UPMK)
22
9
8
15% x (Pesangon + UPMK)
23
9
8
15% x (Pesangon + UPMK)
24
9
10
15% x (Pesangon + UPMK)
25
9
10
15% x (Pesangon + UPMK)
26
9
10
15% x (Pesangon + UPMK)
27
9
10
15% x (Pesangon + UPMK)
Table 3.24 Pesangon menurut Uandang-Undang No. 13 / 2003
Masa
Pesangon ( x
UPMK
Kerja
)
(x)
0
1
0
15% x (Pesangon + UPMK)
1
2
0
15% x (Pesangon + UPMK)
Penggantian Obat / Rumah
207
2
3
0
15% x (Pesangon + UPMK)
3
4
2
15% x (Pesangon + UPMK)
4
5
2
15% x (Pesangon + UPMK)
5
6
2
15% x (Pesangon + UPMK)
6
7
3
15% x (Pesangon + UPMK)
7
8
3
15% x (Pesangon + UPMK)
8
9
3
15% x (Pesangon + UPMK)
9
9
4
15% x (Pesangon + UPMK)
10
9
4
15% x (Pesangon + UPMK)
11
9
4
15% x (Pesangon + UPMK)
12
9
5
15% x (Pesangon + UPMK)
13
9
5
15% x (Pesangon + UPMK)
14
9
5
15% x (Pesangon + UPMK)
15
9
6
15% x (Pesangon + UPMK)
16
9
6
15% x (Pesangon + UPMK)
17
9
6
15% x (Pesangon + UPMK)
18
MK x 1.25
7
15% x (Pesangon + UPMK)
19
MK x 1.25
7
15% x (Pesangon + UPMK)
20
MK x 1.25
7
15% x (Pesangon + UPMK)
21
MK x 1.25
8
15% x (Pesangon + UPMK)
22
MK x 1.25
8
15% x (Pesangon + UPMK)
23
MK x 1.25
8
15% x (Pesangon + UPMK)
24
MK x 1.25
10
15% x (Pesangon + UPMK)
25
MK x 1.25
10
15% x (Pesangon + UPMK)
26
MK x 1.25
10
15% x (Pesangon + UPMK)
27
MK x 1.25
10
15% x (Pesangon + UPMK)
28
MK x 1.25
10
15% x (Pesangon + UPMK)
29
MK x 1.25
10
15% x (Pesangon + UPMK)
30
MK x 1.25
10
15% x (Pesangon + UPMK)
Table 3.25 Pesangon menurut PKB
208
Terminasi: Mengundurkan diri / keluar baik-baik (Resign) Refinery - Grade 01 sampai dengan 04
Masa Kerja
Uang Pisah
0–6
0
7 – 12
1 x Gaji Pokok
13 - Dst.nya
2 x Gaji Pokok
Table 3.26 Uang Pisah untuk Terminasi Resign
Alasan Terminasi: Mengundurkan diri karena Pelanggaran Berat Refinery:
Masa Kerja
Uang Pisah
0–6
0
7–9
1 x Gaji Pokok
10 – 12
2 x Gaji Pokok
13 - Dst.nya
3 x Gaji Pokok
Table 3.27 Uang Pisah untuk Terminasi karena Pelanggaran Berat pada Refinery
Plantation: Masa Kerja
Uang Pisah
0–8
0
9 – 10
1 x Gaji Pokok
11 - Dst.nya
2 x Gaji Pokok
Table 3.28 Uang Pisah untuk Terminasi karena Pelanggaran Berat pada
Plantation
209
Implementasi di Lapangan Refinery
Lokasi
Undang-2
PKB
Keluar baik2
Pelanggaran Berat
Jakarta
Yes
Yes
Yes
Yes
Medan
Yes
N/A
Yes
Yes
Surabaya
Yes
Yes
Yes
Yes
Table 3.29 Uang Pisah
Pajak Pesangon
Nilai Pesangon
Pajak (Final)
0 - 50.000.000
0%
50.000.000 - 100.000.000
5%
100.000.000 - 500.000.000
15 %
500.000.000 - 999.999.999
25 %
Table 3.30 Pajak Pesangon
210
Formula perhitungan komponen Pesangon/ Uang Pisah:
No. 1.
Komponen Masa Kerja
Formula Perhitungan Tgl.Mulai Bekerja - Tgl.Terminasi Dihtiung sampai dengan hari
2.
Gaji Pokok
Gaji Pokok terakhir
3.
Tunjangan Permanen
Di-input
4.
Uang Pesangon
Faktor x Tabel Pesangon x Gaji Pokok Faktor :
5.
Uang PMK
•
Faktor sesuai jenis terminasi, dan
•
Faktor sesuai masa kerja (tabel)
Faktor x Tabel UPMK x Gaji Pokok Faktor :
6.
Penggantian Pengobatan
•
Faktor sesuai jenis terminasi, dan
•
Faktor sesuai masa kerja (tabel)
15% x (Uang Pesangon + UPMK)
/ Perumahan 7.
Uang Pisah
Faktor x Gaji Pokok Faktor : sesuai masa kerja
8.
Kebijaksanaan
Di-input
9.
Tunjangan Cuti
( Tgl.Terminasi - Tgl.Jatuh Tempo Cuti ) /
(Proporsional)
12 x Gaji Pokok
Sisa Cuti Tahunan
Sisa Cuti x Gaji Pokok / Pembagi
(proporsional)
Pembagi :
10.
•
Jadwal kerja 5 hari / minggu = 21
•
Jadwal Kerja 6 hari / minggu = 25
Refinery : Sisa Cuti + Proposional Cuti yang belum jatuh tempo: (Tgl.Terminasi - Tgl.Jatuh
211
Tempo Cuti terakhir) / 12 x Jatah Cuti
Plantation : Proposional Cuti yang belum jatuh tempo tidak diperhitungkan
11.
THR Proporsional
{12 - (Tgl.Hari Raya - Tgl.Terminasi)} / 12 x Gaji Pokok
12.
Bantuan Dukacita
Refinery : •
MK 5-9 = 1 x Gaji Pokok
•
MK 10-17 = 2 x Gaji Pokok
Ditambah sumbangan kematian : •
Grade 01-04 : Rp.5.000.000,-
•
Grade 05-10 : Rp.5.500.000,-
Plantation : 1 x Gaji Pokok 13.
Tiket Pemulangan
Di-input
14.
Pembayaran Lain-lain
Di-input
15.
Potongan Pelunasan
Di-input
Koperasi 16.
Potongan Pelunasan
Di-input
Excess claim 17.
Potongan Pelunasan COP
Di-input
18.
JHT - Manulife
Di-input
Table 3.31 Formula perhitungan komponen Pesangon / Uang Pisah
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat konfigurasi nantinya adalah: •
Perlu dibuatkan additional program untuk menghitung Pesangon, karena tidak ada standard SAP system untuk menghitung pesangon dan disimpan dalam ZTable.
212
•
Form dicetak dengan 2(dua) model, untuk karyawan dan untuk perusahaan (dengan format yang berbeda namun isinya sama).
3.4.3.10. Payroll Reports Report yang akan dikeluarkan sistem payroll SAP dapat dikelompokkan dalam 4(empat) kategori: 1. Report standard (legal report) seperti misalnya laporan yang terkait dengan Jamsostek dan Pajak dapat dikeluarkan oleh standard SAP. 2. Query Report, yaitu report dimana bentuk atau format dan isinya tidak terdapat dalam standard SAP Payroll. 3. Custom Report, yaitu report yang tidak terdapat dalam SAP standard report dan juga tidak dapat dipenuhi dengan query, maka akan dibuatkan additional program (ABAP) namun untuk report dalam kategori ini ditentukan dalam daftar RICEF yang telah disepakati. 4. Existing report (SAP HR) yang sudah digunakan oleh Group XYZ.
Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar: 1. Slip Gaji dapat dikeluarkan oleh sistem SAP dengan menggunakan standard Group XYZ dengan penambahan rincian Overtime. 2. Report yang dibutuhkan terkait dengan proses penggajian dapat dikeluarkan dari sistem SAP. 3. Dapat dengan mudah mengeluarkan report yang sifatnya ad-hoc report. 4. Memanfaatkan report yang sudah ada pada existing system yang telah dipakai oleh XYZ Group.
213
5. Data dapat di-download dalam format .TXT dan MS-Excel.
Detail dari functions and events dalam proses payroll reports adalah sebagai berikut: Daftar Payroll Report
No.
Report Slip Gaji :
1
Modify existing Slip Gaji, Penambahan detail data Overtime berikut perhitungannya
Keterangan Existing (ZNET & NTHR) modify
2
Tanda terima Slip Gaji Dibuat / dikelompokkan Per Cost Center
3
Perhitungan Pesangon
4
Menampilkan report loan COP hingga 6 tahun ke depan Bank Transfer :
5
1. File / soft-copy 2. Report (Listing data Diskette Bank)
6
7
8
Laporan untuk kebutuhan pelaporan ke accounting: 1. Jurnal Edit List (per lokasi dan PT) Laporan untuk kebutuhan pelaporan ke accounting: 2. Rincian Piutang Karyawan (per PT) Laporan untuk kebutuhan pelaporan ke accounting: 1. Rekap Pajak Report / List Tunjangan BBM dan Maintenance :
9
1. Detail per Karyawan 2. Rekap per Cost Center
Standard SAP Soltius Template YH_LOAN Soltius Template
Flexi Report
Flexi Report
Flexi Report
Refinery : batal
214
Report / List Pembayaran THR, Bonus, Rapel, Ekses dan 10
PPHDTP (Pajak Penghasilan Ditanggung Pemerintah): 1. Detail per Karyawan
Flexi Report
2. Rekap per Cost Center Listing rekap Lembur 11
1. Detail per Karyawan (ALV)
Flexi Report
2. Rekap per Cost Center (ALV) Daftar Gaji Karyawan 12
1. Detail per Karyawan
Flexi Report
2. Rekap per Cost Center Listing Adjustment (per Type / CC) 13
1. Detail per Karyawan Adjustment : Tunjangan dan Potongan, dicetak terpisah, Tunjangan sendiri dan Potongn sendiri Report Jamsostek : 1. Detail per Karyawan
14
2. Rekap per Cost Center * Karyawan Keluar
Standard SAP
* Karyawan Masuk * Perubahan Salary 15
Jamsostek : Rincian Upah
Flexi Report
Jamssostek : 1. Perincian Jaminan Sosial Tenaga Kerja 16
2. Rekap Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Standard SAP
3. Listing Rapel Kenaikan Gaji 4. Daftar Kenaikan Gaji & Rapel 17
Jamsostek : Pendaftaran Tenaga Kerja
Standard SAP
18
Jamsostek : Daftar Tenaga Kerja Keluar
Standard SAP
Program untuk menghitung THR 19
Proporsional dihitung dari tanggal hari raya - TMK / hari kalendar di tahun berjalan)
YH53
215
Data gaji karyawan untuk keperluan off-line posting : 1. Report data gaji 20
2. Soft-copy (format MS-Excel)
Flexi Report
Format antara Refinery dan Plantation akan diusahakan sama (format masih menunggu dari user) 21
Laporan yang berisi informasi tentang rapel YH04 - Master list gaji & tunjangan Akan disesuaikan / dikoreksi untuk ditambahkan dengan
22
wage type baru dari PT. XYZ
Penyesuaian / modifikasi akan dilakukan oleh internal tim (IT)
Table 3.32 Daftar Payroll Report
3.4.3.11. Global Payroll Process Flow Global Payroll Process Flow merupakan bagian dari proses pada sistem SAP untuk melakukan perhitungan gaji karyawan, tunjangan, potongan, berikut pajak dan jamsostek, baik yang dihitung secara otomatis maupun data yang diinput. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar: 1. Mampu melakukan perhitungan terhadap gaji berikut tunjangan dan potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk tunjangan dan potongan karyawan yang terkait dengan data kehadiran karyawan. 2. Mampu menghitung pajak penghasilan karyawan secara Nett sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
216
3. Mampu menyajikan data atau pelaporan yang terkait dengan penghasilan karyawan unttuk kebutuhan posting dan transfer / pembayaran melalui bank. Detail dari functions and events dalam global payroll process flow berupa aturan yang diberlakukan dalam proses payroll adalah sebagai berikut: •
Periode Payroll tgl 1 sampai dengan 31 (akhir bulan) dan pembayaran tgl 25 bulan berjalan (jika libur maju ke tanggal terdekat (hari kerja).
•
Periode TM: aktual yaitu tanggal 11 (bulan sebelumnya) sampai dengan 10 (bulan berjalan).
•
Periode maintain data yang terkait dengan kehadiran, absensi, jadwal kerja, SPL (data Time Management) berikut proses Time Evaluation harus sudah selesai paling lambat pada H-10 terhitung dari tanggal pembayaran gaji kepada karyawan.
•
Periode maintain data kepegawaian (Personnel Administration) dari tanggal 1 sampai dengan 31, harus sudah selesai pada H-10.
•
Periode maintain data tunjangan / potongan dari tanggal 1 sampai dengan 31, harus sudah selesai pada H-10.
•
Proses bank transfer (pengiriman soft-copy ke bank) dilakukan pada H-4 terhitung dari tanggal pembayaran gaji kepada karyawan, jika tanggal tersebut jatuh hari libur maka proses maju di tanggal sebelumnya (hari kerja).
•
Proses retroactive accounting calculation hanya boleh dilakukan untuk tahun berjalan saja, hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan perubahan pajak yang telah dibayarkan pada tahun sebelumnya.
217
•
Sopir Tangki - Refinery Medan: -
Gaji / Upah Sopir tidak dibayarkan melalui SAP Payroll, fungsi SAP Payroll hanya untuk menghitung pajak penghasilan dan premi Jamsostek saja.
-
Karena Upah Sopir dibayarkan secara harian (sesuai dengan jumlah tripnya dan dilakukan oleh bagian Transport), maka Upah Sopir yang sudah dibayarkan dalam sebulan tersebut di-input kedalam infotype 0015 - Additional Payments, selanjutnya dihitung pajak penghasilan (tampil di line 1).
-
Dasar perhitungan premi Jamsostek adalah UMR (tarif saat ini yang berlaku sebesar 1.419.000 - sesuai dengan upah minimun dari pemerintah.
Payroll Area:
ID
Payroll
Payroll Area
Admin
A0
Non Payroll
Z0
Plantation
Z1
PT. XYZ - Ref. Jakarta Opr
Z2
PT. XYZ - Ref. Jakarta Spv
Z3
PT. XYZ - Ref. Surabaya
Z4
PT. XYZ - Ref. Medan (01-04)
Z5
PT. XYZ - Ref. Medan (05-Up) Table 3.33 Payroll Area
Catatan: A0 – Non Payroll Digunakan untuk:
Position
Authorization
218
1. Seluruh karyawan periode dari mulai bekerja di PT. XYZ sampai dengan tanggal 31.12.2012 (sebelum Go-Live SAP-HR Payroll). 2. Karyawan yang gajinya tidak diproses melalui SAP-HR Payroll.
Pembagian payroll area seperti tersebut diatas juga dimaksudkan untuk otorisasi proses/ pengerjaan payroll, dimana otorisasi tersebut bertujuan untuk: 1. Secure data payroll berdasarkan jabatan dan areanya. 2. Maintain dan kontrol data lebih mudah.
Payroll Control Record: Payroll control record ini berfungsi untuk: •
Menentukan tahapan dari satu rangkaian proses payroll.
•
Untuk menentukan batas proses retroactive calculation (menghitung berlaku surut / mundur).
•
Untuk meng-lock (mengunci) master data (data karyawan) agar tidak drubah selama proses payroll sedang berjalan (belum selesai).
Hal yang perlu diperhatikan adalah setiap perubahan terhadap data karyawan dan berlaku surut, secara otomatis SAP-HR akan menandai bahwa karyawan tersebut akan diproses secara retroactive mulai sejak perubahan data tersebut berlaku, namun demikian berlaku surut (mulai kapan) dapat dibatasi oleh Payroll Control Record.
219
Setiap Payroll Area akan memiliki Payroll Control Record, sehingga nantinya akan mudah diketahui status tahapan proses setiap Payroll Area, tahapan proses tersebut: •
Release for payroll
•
Check payroll result
•
Release for correction
•
Exit payroll
Proses Bisnis Global Payroll o Proses bisnis yang dirancang (to be) •
PA-Admin melakukan proses pemeliharaan data karyawan pada bulan berjalan secara up-to-date, hal ini menyangkut bila data karyawan tidak up-to-date maka akan berakibat pada proses perhitungan tunjangan, potongan atau benefit lainnya yang akan diproses melalui Payroll.
•
TM-Admin melakukan pemeliharaan data karyawan yang terkait dengan kehadiran, absensi, subtitusi, lembur (SPL) dan lainnya sesuai dengan periode yang telah ditentukan sampai dengan proses Time Evaluation. Selanjutnya hasil Time Evaluation tersebut akan menjadi masukan bagi Payroll untuk menghitung tunjangan dan potongan yang terkait dengan kehadiran karyawan.
•
Sambil menunggu proses pemeliharaan data oleh PA-Admin dan penyiapan data Time Evaluation oleh TM-Admin, PY-Admin dapat melakukan input data tunjangan, potongan atau perubahan data yang terkait dengan pendapatan karyawan.
•
Sebelum proses payroll dijalankan, PY-Admin mengeluarkan report untuk mengetahui karyawan yang mutasi.
220
•
Selanjutnya pada periode yang yang telah ditentukan (sesuai dengan kesepakatan), PY-Admin akan melakukan proses perhitungan gaji (memulai proses payroll), langkah yang akan dilakukan : -
Release Payroll
-
Proses ini akan mengakibatkan data karyawan untuk periode bulan Payroll berjalan dan sebelumnya tidak bisa di-maintain (tapi untuk data bulan berikutnya masih bisa di-maintain), hal ini diperlukan agar data karyawan tidak berubah-ubah selama proses payroll sedang dilakukan.
-
Simulasi Payroll Proses ini identik seperti melakukan percobaan proses payroll, hal ini diperlukan untuk mengetahui lebih awal jika terjadi kesalahan data atau data yang tidak lengkap sehingga masih memungkinkan untuk dilakukan perubahan baik oleh PA-Admin maupun TM-Admin, sesuai dengan data mana yang masih salah.
-
Start Payroll Proses ini melakukan proses perhitungan payroll dan membentuk data transaksi payroll (Result Table). Data ini selanjutnya akan digunakan
untuk
proses
pembuatan
laporaan,
permintaan
pembayaran, transfer ke bank sampai dengan posting ke Finance / Accounting. -
Check Result
221
Proses ini melakukan pengecekan terhadap hasil proses perhitungan, apakah sudah benar atau masih terdapat kesalahan, terutama karyawan yang take home pay-nya lebih kecil dari 50%. -
Corrections Jika masih ada kesalahan maka perlu dilakukan koreksi terhadap data yang masih salah, untuk itu PY-Admin melakukan proses Release for Correction, kemudian memberitahukan ke PA-Admin dan atau TM-Admin untuk melakukan koreksi data. Jika koreksi sudah selesai proses dimulai lagi dari Release Payroll, kemudian Start Payroll (ulangi dari Release Payroll).
222
3.5. Master Data 3.5.1. Personnel Administration Master Data Pada perancangan proses bisnis yang baru dibuatkan Master Data yang nantinya akan menyimpan data-data terkait personnel administration, antara lain: No
Kode
1
Infotype Personnel Number
2
0000
Actions
3
0001
Organizational Assignment
4
0002
Employee Personal Data
5
0006
Address
6
0019
Monitoring of Task
7
0021
Family Member
8
0022
Education
9
0023
Previous Employee
10
0041
Date of Specification
11
0102
Grievances
12
0185
Personnel IDs
13
0105
Communication
14
0032
Internal Data
15
0040
Object on Loan
16
0702
Documents
17
0395
External Data
18
0183
Award
19
0033
Statistic
20
0052
Wage Maintenance
21
0008
Basic Salary
22
0009
Bank Details
23
0014
Recurring Payments and Deductions
24
0015
Additional Payments and Deductions
25
0267
Additional Off-Cycle Payments and Deductions
26
0241
Tax Data Indonesia
27
0242
Jamsostek Insurance Indonesia
223
28
0057
Membership Fee
29
2010
Remuneration Info
Table 3.34 Infotype 3.5.1.1. Personnel Number Personnel number bersifat sekuensial dan unik, dimana satu nomor diberikan hanya khusus untuk satu karyawan pada saat perekrutan. Personnel Number yang diterapkan pada PT. XYZ terdiri dari 8(delapan) karakter dengan format seperti berikut: 5xxxxxxx. Secara standar, sistem SAP memiliki 2(dua) fasilitas penomoran yaitu: •
Internal Number Assignment: Personnel Number diberikan secara auto generated berdasarkan kalkulasi dari nomor yang sebelumnya sudah tersimpan sebelumnya sehingga tidak terjadi duplikasi penomoran.
•
External Number Assignment: Personnel Number dimasukkan secara manual oleh user. PT. XYZ akan menggunakan fasilitas penomoran Internal Number
Assignment. Namun dikarenakan NIK (Nomor Induk Karyawan) yang tersimpan pada mesin absensi masih berupa NIK dengan format yang lama, maka disediakan Infotype 0032 (Internal Data) yang dapat menyimpan NIK yang lama. Penomoran karyawan akan dilakukan dengan mengikuti pola penomoran yang sudah berlaku di Corporate (perusahaan pusat). Selain itu Personnel Numberakan di-upload berdasarkan tempat/ wilayah kerja karyawan dan diurutkan berdasarkan divisi tiap karyawan.
224
3.5.1.2. Action Infotype Action (0000) digunakan untuk menyimpan Action Type dan Reason for Action. Infotype ini nantinya digunakan untuk menentukan pengelompokkan dari infotype yang harus diisi oleh user setiap melakukan sebuah action dan mengelompokkan reasons yang bisa digunakan dalam masing-masing action yang akan digunakan. Dalam pengimplementasian ini, PT. XYZ akan menggunakan Action Type yang sudah ada dengan menambahkan beberapa Reason for Action sesuai dengan kebutuhan PT. XYZ. Berikut ini rancangan Action Type dan Reason for Action untuk PT. XYZ.
Action Type
Reason for Action
X1=Hiring
01=Vacant Pos. in Organization 02=Restructure Organization 03=Renewal Contract 04=SKU (Syarat Kerja Umum)
X2=Organizational
01=Replacement
Assignment
02=External Transfer 03=Internal Transfer 04=Promotion 05=IDL Adjustment 06=Demotion 07=SAP Data Migration 08=General Annual Salary Increase 09=Special Adjustment 10=Collective Labor Agreement Adj 11=Promotion -SKU (Syarat Kerja Umum)
X3=Unpaid Leave
01=Unpaid Leave
225
X4=Re-Enter Company
01=Return from Unpaid Leave 02=Re-Enter Company
X5=Confirmation
01=Contract to Permanent 02=Probation to Permanent 03=Contract Extension 04=Apprentice to Permanent 05=Apprentice to Contract 06=Permanent to Honorer 07=Permanent to Contract
X6=Termination
01= Resign - Personal Concern 02= End of Work Contract 03= Disability of Work 04= Resign- Work for other company 05= Failed Probation 06= Early Retirement Indisipliner 07= Early Contract Termination 08= Death/Deceased 09= Medically Unfit 10= Failed Apprenticeship 11= Normal Retirement 12= Rationalization/Efficiency 13= Resign - Without Notice 14= Resign – Study
Table 3.35 Action dan Reason for Action Type
226
Action hiring yang ada pada PT.XYZ membedakan antara contract dan probation di reason for action. Sementara untuk implementasinya nanti akan diisi dengan tipe reason for action 01 – vacant pos in organization. Action organizational assignment yang ada di PT. XYZ akan men-detailkan
alasan
karyawan
di
promosi/
demosi/
transfer.
Sedangkan
untuk
implementasinya, akan digabung di dalam 1 reason for action promosi/ demosi/ external transfer/ internal transfer. Karyawan pensiun yang akan tetap diperkerjakan di PT. XYZ akan menggunakan action confirmation dengan reason for action Permanent to Contract, dan employee group menggunakan kode A=Retired. Berikut ini merupakan contoh tampilan infotype 0000 – Actions
Gambar 3.54 Tampilan Infotype 0000 – Actions
227
Detail Field
Field
Data
Length
Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Action Type
MASSG CHAR
2
Action Type
Reason for action
MASSG CHAR
2
Reason for Action
Employment
STAT2
1
Employment Status
CHAR
Table 3.36 Detail Field pada Infotype 0000 – Actions
228
3.5.1.3. Organizational Assignment Infotype 0001 digunakan untuk menyimpan informasi mengenai organisasi unit, posisi, job, employee group, employee subgroup, personnel area, personnel subarea, work contract dan grouping administrator. Infotype ini bersifat mandatory dan harus dimiliki setiap karyawan. Dengan demikian maka perusahaan dapat menyimpan riwayat organisasi unit dan posisi yang pernah ditempati oleh seorang karyawan, dimana hal ini berkaitan dengan perencanaan pengelolaan karyawan untuk jangka panjang. Berikut ini perubahan yang akan diberlakukan pada PT. XYZ setelah diimplementasikannya modul HCM. •
Employee Group
Kode
Deskripsi
2
Permanent
3
Contract
4
Honorer
5
Terminated
6
Apprentice
7
Probation
8
Outsource
9
Expatriate
A
Retired
Table 3.37 Employee Group
229
•
Employee Subgroup Berikut beberapa contoh employee subgroup yang dirancang untuk PT.
XYZ.
Jabatan
Grading
04
General Manager
06
Supervisor (I)
07
Supervisor (NI)
08
General Staff (I)
09
General Staff (NI)
10
Operative (I)
11
Operative (NI)
12
Outsource
A1
C.E.O
A2
Deputy C.E.O
B1
COO/CAO/CFO/CKO
C1
Division Head
C2
Deputy Division Head
D1
Senior Manager
D2
Middle Manager
D3
Junior Manager
Table 3.38 Employee Subgroup
230
•
Work Contract Work Contract merupakan Master Data yang menunjukkan status
kekaryawanan seseorang dalam perusahaan setelah direkrut.
Kode
Deskripsi
01
Temporary
02
Non Jamsostek
03
Internship
04
MT/Honorer
05
Permanent Table 3.39 Work Contract
•
Payroll Area Payroll Area adalah master data yang digunakan untuk menyimpan
catatan mengenai area dimana seorang didaftarkan didalamnya untuk proses penggajian.
Kode
Deskripsi
A0
Non Payroll
Y0
Plantation
Y1
Refinery - Jakarta Opr
Y2
Refinery - Jakarta Spv
Y3
Refinery – Surabaya
Y4
Refinery – Medan (01-04)
Y5
Refinery – Medan (05-06) Table 3.40 Payroll Area
231
•
Personnel Area dan Subarea Personnel Area adalah master data yang menyimpan nama kantor pusat
dimana seorang karyawan ditugaskan. Didalam Personnel Area ini karyawan akan dikelompokkan lagi kedalam Personnel Subarea yang terdapat dalam Personnel Area dimana karyawan ditugaskan. Berikut ini beberapa personnel area dan subarea yang dirancang untuk PT. XYZ.
Kode
Personnel
Kode
Personnel
Area
Personnel
Area J000
Personnel Subarea
Subarea PT. XYZ
J000
JKT-KTR PST REF
J001
PLUIT
J002
TJ.PRIOK INDSTR
J003
TJ.PRIOK TANK.
J004
SURABAYA
J005
BELAWAN TANK.F
J006
LBK PKAM INDSTR
J007
JKT-KTR PST PLT
J008
PKU-PKW PKANBRU
J009
SDE-SNG DUA EST
J010
BLE-BALAM EST
J011
KYE-KYANGAN EST
J012
KCE-KENCANA EST
J013
SDF-SNG DUA FAC
J014
BLF-BALAM FAC
J015
KYF-KYANGAN FAC
Table 3.41 Personnel Area dan Personnel Subarea
232
•
Personnel Admin Personnel Admin adalah infotype yang digunakan untuk menyimpan
daftar admin yang memiliki otorisasi untuk mengelola suatu bagian dalam perusahaan. Berikut ini adalah personnel admin yang dirancang untuk PT. XYZ
Kode
Deskripsi
A01
MANAGEMENT
A02
TRANSPORT
A03
ADM.OPR. AGRONOMY
A04
ADM.OPR. ENGINEERING
A05
AGRIBUSINESS DEVELOPMENT
Table 3.42 Personnel Admin
Berikut ini contoh tampilan dari infotype 0001
Gambar 3.55 Tampilan Infotype 0001 – Organizational Assignment
233
Detail Field
Field
Data
Length Short Descrition
Name
Type
Pers. No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Pers. Area
WERKS
CHAR
4
Personnel Area
Subarea
BTRTL
CHAR
4
Personnel Subarea
EE Group
PERGG
CHAR
1
Employee Group
EE Subgroup
PERSK
CHAR
2
Employee Subgroup
Payroll Area
ABKRS
CHAR
2
Payroll Area
Contract
ANSVH
CHAR
2
Work Contract
Cost Ctr
KOSTL
CHAR
10
Cost Center
Org. Unit
ORGEH
NUMC
8
Organizational Unit
Position
PLANS
NUMC
8
Position
Job Key
STELL
NUMC
8
Job
Pers. Admin
SACHP
CHAR
3
Adminitrator for HR Master Data
Table 3.43 Detail Field pada Infotype 0001 – Organizational Assignment
Dengan menggunakan sistem SAP maka grading karyawan akan mengikuti grading yang ada di PT. XYZ sehingga grading yang ada di Plantation dan Refinery akan disimpan kedalam infotype 0052 tanpa ada nominal gaji, sedangkan infotype 0008 akan menyimpan nominal gaji karyawan berdasarkan grading –nya. Karyawan yang tidak diproses payroll-nya di sistem SAP akan menggunakan payroll area dengan kode A0-Non Payroll.
234
3.5.1.4. Employee Personnel Data Infotype 0002 digunakan untuk menyimpan informasi identitas personal karyawan, dimana infotype ini bersifat mandatory dan harus dimiliki oleh semua karyawan. Data-data yang akan disimpan dalam infotype ini antara lain: •
Nama Lengkap
•
Nama Panggilan
•
Tempat Lahir
•
Tanggal Lahir
•
Agama
•
Marital Status
•
Tanggal Menikah
Berikut ini merupakan contoh tampilan dari infotype 0002
Gambar 3.56 Tampilan Infotype 0002 – Employee Personal Data
235
Detail Field
Field Name
Data Type
Length
Short Description
Name Pers. No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Title
ANREX
CHAR
5
Form of Address text
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Known As
RUFNM
CHAR
40
Nickname
Title
TITEL
CHAR
5
Title
Gender
GESCH
CHAR
25
Gender
Birthdate
GBDAT
CHAR
10
Date of Birth
Birthplace
GBORT
CHAR
40
Birthplace
Country of
GBLND
CHAR
3
Country of
Birth Date
Birth
Birth
Nationality
NATIO
CHAR
3
Nationality
Family and Religion Marital Status
FATXT
CHAR
6
Marital Status
Since
FAMDT
DATS
8
Valid from Date of Marital Status
Religion
KITXT
CHAR
4
Religious Denomination
Table 3.44 Detail Field pada Infotype 0002 – Employee Personal Data
236
3.5.1.5. Address Infotype 0006 ini diharapkan dapat menyimpan alamat karyawan yang terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: •
Legal Address
•
Emergency Address
•
Temporary residence
•
Mailing Address
•
Home Address
•
Alamat NPWP
Dimana informasi yang perlu diisi adalah sebagai berikut: •
Address Type
•
Street/House No.
•
2nd Address Line
•
District
•
City/Postal Code
•
Region
•
Country
•
C/O (diisi dengan nama relasi karyawan yang dapat dihubungi apabila dalam keadaan darurat
•
Telephone Number
•
1st Add'l Number
•
2nd
•
3rd
237
Berikut ini contoh tampilan dari infotype 0006
Gambar 3.57 Tampilan Infotype 0006 – Address
238
Detail Field
Field
Data
Name
Type
Lenght
CHAR 4
Short Description
Address Type
ANSSA
Address Record Type
C/O
NAME2 CHAR 40
Street and House Number
Street and House
STRAS
CHAR 60
C/O name (in care of)
2nd Address Line
LOCAT
CHAR 40
2nd Address Line
City
ORT01
CHAR 40
City
Postal Code
PSTLZ
CHAR 10
Postal Code
Region
STATE
CHAR 3
Region (State, Province,
No
Country) Country
LAND1
CHAR 3
Country Key
Telephone
TELNR
CHAR 14
Telephone Number
Comm Type
COM01
CHAR 4
Communication Type
Com Number
NUM01
CHAR 20
Communication Number
Number
Table 3.45 Detail Field pada Infotype 0006 – Address
Data alamat yang sudah tersimpan saat ini di sistem digabung kedalam satu record yang mencakup alamat tinggal, untuk alamat asal akan disimpan secara terpisah dalam sistem SAP berdasarkan address type yang tergolong menjadi permanent residence dan temporary residence. Semua jenis alamat yang dimiliki karyawan akan tersimpan dalam satu infotype 0006- address dimana satu karyawan
239
dapat memiliki lebih dari satu jenis alamat. Informasi yang menjadi acuan pertama kali adalah permanent residence.
3.5.1.6. Monitoring of Task Infotype 0019 digunakan untuk menyimpan atau memonitor tanggal batas waktu proses kekaryawanan misalnya akhir masa percobaan, akhir masa kontrak atau masa persiapan pensiun. Diharapkan infotype ini akan memberikan early warning untuk batas waktu kekaryawanan dalam perusahaan. Data-data yang akan di-maintain dalam infotype ini adalah: •
Task Type
•
Date of Task
•
Reminder Date
•
Comment
Berikut ini merupakan contoh tampilan dari infotype 0019
240
Gambar 3.58 Tampilan Infotype 0019 – Monitoring of Task
Dengan menggunakan infotype ini, maka akhir batas waktu untuk suatu proses kekaryawanan akan lebih mudah dilacak dengan diberikannya reminder beberapa waktu sebelumnya. Selain itu manager didalam perusahaan lebih mudah untuk mengetahui masa kerja seorang karyawan yang akan membantu proses pengelolaan karyawan.
Detail Field
Field
Data
Lenght
Short Description
Name
Type
Task Type
TMART
CHAR
2
Task Type
Date of Task
TERMN
DATS
8
Date of Task
Processing
BVMRK CHAR
1
Processing Indicator
VORLZ
NUMC 3
Lead Time (number)
TEXT1
CHAR
Excerpt from infotye
Indicator Lead/Follow up Time Comments
72
module
Table 3.46 Detail Field pada Infotype 0019 – Monitoring of Task
241
3.5.1.7. Family Member Infotype 0021 digunakan untuk menyimpan data keluarga dari seorang karyawan yang digunakan sebagai salah satu indikator status pajak dari karyawan yang bersangkutan. Informasi yang disimpan antara lain: •
Spouse
•
Child
•
Guardian
•
Stepchild
•
Emergency Contact
•
Related Persons (Brother/Sister)
•
Brother/Sister
•
Father
•
Mother
•
Father in Law
•
Mother in Law
•
Grandparents Dalam infotype ini juga disimpan jabatan (job title) dan perusahaan
(employer) tempat anggota keluarga karyawan yang bersangkutan bekerja. Infotype ini dibutuhkan untuk mengetahui nama dan status anggota keluarga karyawan yang berguna dalam menentukan pemberian beberapa jenis benefit kepada karyawan. Data-data yang disimpan dalam infotype ini antara lain: •
Type Family Member
•
Name
•
Gender
242
•
Birthplace
•
Date of Birth
•
Country of Birth
•
Nationality
•
Status
•
Job Title
•
Employee
Berikut ini adalah contoh tampilan dari infotype 0021
Gambar 3.59 Tampilan Infotype 0021 – Family Member
Subtype anak dalam sistem SAP hanya akan mengenal satu jenis anak dimana tidak ada pembedaan antara anak tiri dan anak kandung dalam satu keluarga. Selain itu untuk karyawan yang memiliki tiga orang anak, maka ketiganya akan dimasukkan kedalam kategori dependet for tax purpose, yang mengkondisikan apabila anak pertama sudah berusia 21 tahun atau 21 tahun keatas
243
maka anak pertama tidak lagi dihitung sebagai tanggungan pajak dari karyawan yang bersangkutan.
Detail Field
Field
Data
Name
Type
Length
CHAR 4
Short Description
Family Member
ANSSA
Type of family record
Name
NAME2 CHAR 40
Complete key
Gender
STRAS
CHAR 60
Gender key
Birthplace
LOCAT
CHAR 40
Birthplace
Birthdate
ORT01
CHAR 40
Date of birth
Nationality
PSTLZ
CHAR 10
Nationality
Marriage
STATE
CHAR 3
Marriage certificate
Country of Birth
LAND1
CHAR 3
Country of birth
Job Title
TELNR
CHAR 14
Job title of family member
Employer
SPEMS
CHAR 40
Employer of family
Certificate
member
Table 3.47 Detail Field pada Infotype 0021 – Family Member
244
3.5.1.8. Education Infotype 0022 digunakan untuk menyimpan data pendidikan dan training yang pernah dicapai oleh karyawan. Dimana dengan disimpannya diharapkan agar data pendidikan karyawan akan dibuat pembedaan jenis pendidikan formal dan training yang pernah diikuti oleh karyawan yang bersangkutan beserta grade dan nilai terakhir dari pedidikan yang diikuti. Data-data yang akan di-maintain dalam infotype ini adalah: •
Educational Establishment, yaitu jenjang pendidikan yang diikuti oleh karyawan. Contoh: Doctorate Degree, Bachelor Degree, Senior High School, dan lain sebagainya.
•
Education/Training, yaitu pembagian jenis pendidikan formal dan training yang diikuti karyawan. Contoh: formal education, internal training, dan lain sebagainnya.
•
Country Key
•
Certificate
•
Duration
•
Final Mark
•
Branch of Study 1
245
Berikut ini contoh tampilan dari infotype 0022
Gambar 3.60 Tampilan Infotype 0022 – Education
Detail Field
Educational Est
Field
Data
Name
Type
SLART
CHAR
Lenght
2
Short Description
Educational Establishment
Education/Training AUSBI
NUMC 8
Education/Training
CHAR
Institute/location of
E & T Categories Institute/Location
INSTI
80
training Country Key
SLAND
CHAR
3
Country key
Certificate
SLABS
CHAR
2
Certificate
Duration of Course
ANZKL
DEC
3
Duration of training course
Time/Measurement ANZEH
CHAR
3
Time/Measurement Unit
Final Grade
EMARK CHAR
4
Final Grade
Branch of Study 1
SLTP1
NUMC 5
Branch of study
Brach of Study 2
SLTP2
NUMC 5
Branch of Study
Unit
246
Table 3.48 Detail Field pada Infotype 0022 – Education 3.5.1.9. Previous Employers Infotype 0023 digunakan untuk menyimpan pengalaman kerja karyawan sebelum bekerja di PT. XYZ. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar data pengalaman kerja karyawan sebeum di PT. XYZ dapat disimpan dan dijadikan informasi apabila diperlukan mencari informasi tentang latar belakang pengalaman bekerja karyawan. Data-data yang akan di-maintain dalam infotype ini antara lain: •
Employer
•
City
•
Country Key
•
Industry
•
Work Contract
Berikut ini adalah contoh tampilan infotype 0023
Gambar 3.61Tampilan Infotype 0023 – Previous Employers
247
Detail Field
Field
Data
Name
Type
Lenght
Short Description
Employer
VORAG CHAR
20
Name of employer
City
ORT01
CHAR
25
City
Country Key
LAND
CHAR
3
Country key
Industry
BRSCH
CHAR
4
Industry Key
Job
TAETE
NUMC 8
Job at former employer(s)
Work Contract
ANSVX
CHAR
Work contract-other employer
2
Table 3.49 Detail Field pada Infotype 0023 – Previous Employers
3.5.1.10. Date of Specification Infotype 0041 digunakan untuk menyimpan tanggal-tanggal penting yang berkaitan dengan proses karyawan, seperti data tanggal masuk dan tanggal keluar perusahaan. Tanggal-tanggal yang disimpan di infotype ini akan digunakan lebih jauh, di submodul payroll misalnya untuk penghitungan iuran pensiun, perhitungan pesangon, di submodul Time Management misalnya untuk pembuatan jatah cuti. Diharapkan dengan sistem yang baru data tanggal yang menjadi acuan suatu aktivitas proses kekaryawanan dapat disimpan dalam sistem, pada saat karyawan diangkat menjadi karyawan PT. XYZ maka sistem dapat mencatat tanggal masuk karyawan sehingga proses perhitungan pesangon dan benefit lainnya dapat dihitung berdasarkan tanggal diangkatnnya karyawan, dan sistem juga diharapkan dapat mencatat tanggal karyawan non-staff diangkat menjadi staff untuk kebutuhan generate cuti karyawan.
Berikut ini contoh tampilan dari infotype 0041
248
Gambar 3.62 Tampilan Infotype 0041 – Date of Specification
Detail Field
Field
Data
Lenght
Short Description
Name
Type
Date Type
DAR01
CHAR
2
Date Type
Date
DAT01
DATS
10
Date for date type
Table 3.50 Detail Field pada Infotype 0041 – Date of Specification
Date type
Code
01
TMK
TB
Tgl Pesangon
TC
Generate Cuti
TD
Terminated Table 3.51 Jenis Date of Specification
Infotype ini menyimpan data efektif bagi karyawan yang memperoleh tunjangan cuti tahunan dihitung menggunakan tanggal masuk.
249
3.5.1.11. Grievances Infotype 0102 digunakan untuk menyimpan data-data sanksi/ hukuman yang pernah diterima oleh karyawan, dimana dengan digunakannya infotype ini akan membantu perusahaan dan karyawan untuk memunculkan pemberitahuan atas masa hukuman yang akan berakhir dan history atas pembinaan-pembinaan terhadap karyawan sebagai peringantan. Berikut ini contoh tampilan dati infotype 0102
Gambar 3.63 Tampilan Infotype 0102 – Grievances
Detail Field
Field
Data
Lenght
Name
Type
Subtype
SUBTY
CHAR
Reason
GRSTY
NUMC 2
4
Gievances Number GRNUM NUMC 3
Short Description
Subtype Grievance reason Grievances number
250
Arbitration
ARBYN
CHAR
1
Arbitration required
Supervisor
FORPR
NUMC 8
Supervisor
Grievances Status
GRSTA
NUMC 2
Grievances status
Stage
GRSTG
NUMC 2
Stage
Result
GRRES
NUMC 2
Grievances result
Date Settled
SETDT
DATS
8
Date settled
Estimated Cost
TCOST
CURR
9
Estimated cost
Required
Table 3.52 Detail Field pada Infotype 0102 – Grievances
Kode
Subtype
1
Grievances
2
Discipline
3
Harassment
Table 3.53 Jenis Subtype pada Infotype 0102 – Grievances
Kode
Status Type
01
Cases is closed
02
Cases is still open
Table 3.54 Jenis Status atas Pelanggaran pada Infotype 0102 – Grievances
Kode
Stage Type
01
Supervisor review
02
Unit Management review
03
Divisional Management
251
04
Corporate Management
05
Arbitration review
06
P4D review
07
P4P review
08
Ministry on Man Power
Table 3.55 Jenis Tingkat Penanganan atas Pelanggaran pada Infotype 0102 – Grievances
Kode
Result
01
Teguran Lisan
02
Teguran Tertulis
03
Surat Peringatan 1
04
Surat Peringatan 2
05
Surat Peringatan 3
06
SP 1 & Terakhir
07
SP 2 & Terakhir
08
Skorsing
Table 3.56 Jenis Penanganan atas Pelanggaran pada Infotype 0102 – Grievances
252
3.5.1.12. Personnel IDs Infotype 0185 digunakan untuk menyimpan informasi yang berkaitan dengan identitas karyawan misalnya passport, work permit, dan lain sebagainya. Dengan sistem baru yang mencatat mengenai data pegawai seperti SIM, KTP, Passport, dan lain-lain maka dapat diketahui dengan jelas dokumen legal yang berkaitan dengan pribadi karyawan. Berikut ini contoh tampilan dari infotype 0185
Gambar 3.64 Tampilan Infotype 0185 – Personnel IDs
253
Field Name
Data Type
ID Type
ICTYP
CHAR
ID Number
IDNUM
NUMC 30
Identity number
Author
AUTH1
NUMC 30
Issuing author
Date of Issue
FDPAT
CHAR
Date of issu for Pesonal ID
Valid To
EXPID
NUMC 8
ID expiry date
Place of Issue
ISSPL
NUMC 30
Place os issue identification
Country of Issue
ISCOT
NUMC 3
Country of issue
Detail Field
Lenght 2
8
Short Description Type of identification (IC type)
Table 3.57 Detail Field pada Infotype 0185 – Personnel Ids
254
Kode
ID Type
01
Identity Card
02
Passport
03
Drivers License – Type A
04
Drivers License – Type A Umum
05
Drivers License – Type B1
06
Drivers License – Type B1 Umum
07
Drivers License – Type B2
08
Drivers License – Type C
09
Drivers License – Type C Umum
10
Personal Number Old
98
XXX Employee Car Index
99
XXX Family CAR Index No
11
Work Permit (KITAS)
12
Stay Permit (KIMS)
13
Kartu Jamsostek Table 3.58 Jenis Personal ID
255
3.5.1.13. Communication Infotype 0105 digunakan untuk menyimpan e-mail karyawan ataupun bentuk-bentuk komunikasi lainnya yang digunakan oleh seorang karyawan. Berikut ini tampilan dari infotype 0105
Gambar 3.65 Tampilan Infotype 0105 – Communication
Detail Field
Field
Data
Lenght
Short Description
Name
Type
Type
USRTY
CHAR
4
Communication Type
ID/Number
USRID
CHAR
30
Communication ID/Number
Table 3.59 Detail Field pada Infotype 0105 – Communication
256
3.5.1.14. Internal Data Infotype 0032 digunakan untuk menyimpan NIK lama karyawan karena adanya perubahan menjadi NIK baru. Dalam hal ini dengan menggunakan sistem yang baru untuk menyimpan NIK yang lama maka dapat tetap menjalankan absensi dengan baik. NIK lama karyawan akan digunakan untuk menghubungkan ID yang ada di mesin absensi. Berikut ini merupakan contoh tampilan infotype 0032
Gambar 3.66 Tampilan Infotype 0032 – Internal Data
257
Detail Field
Field
Data
Name
Type
Lenght
Short Description
Pre. Personnel No.
PNALT
CHAR
12
Previous Personnel No.
Company ID
WAUSW
CHAR
12
Company ID
Car Regulation
PKWGL
CHAR
1
Car Regulation
Car Value
PKWWR
CHAR
9
Car Value
License Plate Number
KFZKZ20
CHAR
20
License Plate Number
Building Number
GEBNR
CHAR
6
Building Number
Room Number
DZIMNR
CHAR
6
Room Number
In-House Tel. Number
TELIN
CHAR
5
In-Houe Tel.Number
Table 3.60 Detail Field pada Infotype 0032 – Internal Data 3.5.1.15. Object on Loans Infotype 0040 digunakan untuk menyimpan data-data atas barang-barang milik perusahaan yang dipinjamkan kepada karyawan sehingga diharapkan agar peminjaman tersebut dapat lebih terkontrol dan termonitor. Berikut ini contoh tampilan infotype 0040
Gambar 3.67 Tampilan Infotype 0040 – Object on Loan
258
Detail Field
Field
Data
Name
Type
Lenght
Short Description
Object on Loan
LEIHG
CHAR
4
Object on Loan
Number
ANZKL
DEC
4
Number of object on loan
Unit
ZEINH
CHAR
4
Time/Measurement Unit
Loan Object No.
LOBNR
CHAR
20
Name of object on loan
Comment
ITXTZ
CHAR
72
Excerpt from infotype text Module
Table 3.61 Detail Field pada Infotype 0040 – Object on Loan
Kode
ID Type
06
Office/Room Key
07
Locker Key
08
Notebook/Laptop
09
Desktop Computer
10
Printer
11
Handphone
12
Books/Library
13
Tools
14
Other Office Equipment
15
Pager
16
Handy Talky
17
Motorcycle
18
Car
19
ID Card
20
Kartu Parkir
21
Uniform
22
Kartu Asuransi
23
Sepeda Motor
24
Rumah Sewa/Dinas/Mess
25
Gate Pass
Table 3.62 Jenis Objek pada Object on Loan
259
3.5.1.16. Document Infotype 0702 digunakan untuk menyimpan informasi dokumen berupa tanggal, tempat dan nomor dokumen yang berkaitan dengan proses kekaryawanan. Harapan dengan digunakannya sistem yang baru adalah dapat di-generate-nya nomor surat dan dokumen atau salinan dokumen dapat tersimpan dalam sistem. Penomoran surat menggunakan 10(sepuluh) digit sequence number sehingga tidak ada pengkodean untuk setiap jenis surat. Berikut ini merupakan contoh tampilan infotype 0702
Gambar 3.68 Tampilan Infotype 0702 – Documents
260
Detail Field
Field Name
Data Type
Lenght
Short Description
Type
DOC_TYPE
CHAR
4
Document type
Country
DOC_COUNTRY
CHAR
3
Document country
Number
DOC_NUMBER
CHAR
60
Document number
Date of issue
ISSUE_DATE
CHAR
8
Issue date
Place of issue
ISSUE_PLACE
CHAR
40
Issue place or city
Country of issue
ISSUE_CTRY
CHAR
3
Issue country
Document of issue
DOC_STATUS
CHAR
2
Document status
Document Location
LOCATION
CHAR
40
Location
Table 3.63 Detail Field pada Infotype 0702 – Documents
3.5.1.17. External Organization Infotype 0395 disiapkan dalam sistem SAP untuk menyimpan informasi mengenai tempat karyawan di-hire pertama kali. Berikut ini contoh tampilan infotype 0395
Gambar 3.69 Tampilan Infotype 0395 – External Organizational
261
Detail Field
Field Name
Data
Lenght
Short Description
Type Pers No
PERNR
NUMC 8
Personnel Number
Start
BEGDA
DATS
8
Start Date
End
ENDDA
DATS
8
End Date
Personnel Area
WERKS
CHAR
4
Personnel Area
Personnel Subarea
BTRTTL
CHAR
4
Personnel Subarea
Work Contract
ANSVH
CHAR
2
Work Contract
Table 3.64 Detail Field pada Infotype 0395 – External Organizational
262
3.5.1.18. Awards Infotype 0183 digunakan untuk menyimpan data data prestasi pendidikan karyawan. Diharapkan agara sistem dapat menyimpan dan me-maintain data prestasi karyawan. Data yang akan disimpan kedalam IT0183 – Awards adalah awards type dan awards text. Berikut ini contoh tampilan infotype 0183
Gambar 3.70 Tampilan Infotype 0183 – Awards
Detail Field
Field Name
Data
Lenght
Short Description
Type Pers No
PERNR
NUMC 8
Personnel Number
From
BEGDA
DATS
8
Start Date
To
ENDDA
DATS
8
End Date
Award Type
AWDTP
CHAR
4
Award Type
Award Text
ITXTZ
CHAR
72
Excerpt from infotype module
Table 3.65 Detail Field pada Infotype 0183 – Awards
263
3.5.1.19. Statistic Infotype 0033 digunakan untuk mencatat kemampuan berbahasa dan referensi karyawan. Diharapkan agar sistem dapat mencatat kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh karyawan mencakup kemampuan menulis, membaca, dan mendengar. Selain iu juga agar sistem dapat mencatat karyawan yang melakukan referensi terhadap karyawan yang bersangkutan. Berikut ini contoh tampilan infotype 0033
Gambar 3.71 Tampilan Infotype 0033 –Statistic untuk Subtype Referensi
Detail Field
Field Name
Data
Lenght
Short Description
Type Pers No
PERNR
NUMC 8
Personnel Number
From
BEGDA
DATS
8
Start Date
To
ENDDA
DATS
8
End Date
Statistic Area
SUBTYP
NUMC 4
Statistic Area
Pers No
REFPER
NUMC 8
Personnel Number (Referensi)
Table 3.66 Detail Field pada Infotype 0033 –Statistic untuk Subtype Referensi
264
Gambar 3.72 Tampilan Infotype 0033 –Statistic untuk Subtype Bahasa
Detail Field
Field Name
Data
Lenght
Short Description
Type Pers No
PERNR
NUMC 8
Personnel Number
Start
BEGDA
DATS
8
Start Date
End
ENDDA
DATS
8
End Date
Statistic Area
SUBTYP
NUMC 4
Statistic Area
Bahasa
BHS
CHAR
50
Bahasa
Writing
WRT
CHAR
50
Writing
Reading
RDG
CHAR
50
Reading
Listening
LST
CHAR
50
Listening
Table 3.67 Detail Field pada Infotype 0033 –Statistic untuk Subtype Bahasa
265
3.5.1.20. Wage Maintenance Infotype 0052 digunakan untuk menyimpan wage maintenance standard karyawan. Sistem SAP diharapkan data menyimpan data mengenai grade karyawan PT. XYZ sesuai dengan grading yang berlaku di perusahaan saat ini, dimana gaji karyawan tidak boleh diakses oleh user yang bukan merupakan admin payroll. Berikut ini contoh tampilan infotype 0052
Gambar 3.73 Tampilan Infotype 0052 – Wage Maintenance
Detail Field
Field Name
Data Type
Lenght
Short Description
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Start
BEGDA
DATS
8
Start Date
End
ENDDA
DATS
8
End Date
Wage Maintenance
VDISI
CHAR
4
Wage Maintenance Type
P.scale Type
TRFAR
CHAR
2
Pay Scale Type
PS Area
TRFGB
CHAR
2
Pay Scale Are
Pay Sc Group
TRFGR
CHAR
8
Pay Scale Group
PS Level
TRFST
CHAR
2
Pay Scale Level
Table 3.68 Detail Field pada Infotype 0033 – Infotype 0052 – Wage Maintenance
266
3.5.1.21. Migration Strategy Diharapkan dengan sistem SAP maka data yang ada pada existing system akan di-migrasi-kan kedalam sistem SAP dan akan disimpan dalam standard table yang lazim disebut infotype. Infotype untuk menampung data dari existing system tersebut adalah:
No IT 0000
Infotype Actions
Keterangan
Data yg diperlukan
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off
history action untuk kebutuhan
mulai Go-Live.
perubahan status karyawan. 0001
Organizational
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off
Assignment
organisasi unit, posisi, job, pers.
mulai Go-Live.
area, pers. sub area, payr. area karyawan. 0002
Personal Data
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off
data pribadi karyawan seperti
mulai Go-Live.
nama lengkap karyawan, agama, tanggal lahir, dst. 0006
Addresses
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory -
alamat tinggal karyawan, alamat
Subtype 1, cut-off
sementara karyawan atau alamat
mulai Go-Live.
lainnya sesuai dengan yang subtype alamat yang ada 0019
Monitoring of Tasks
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
tanggal reminder dan tanggal
Live.
berakhirnya masa kontrak karyawan/masa probation/masa persiapan pensiun/karyawan pensiun/masa berakhirnya sewa
267
rumah. 0021
Family
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off
Member/Dependents
data keluarga karyawan, seperti
mulai Go-Live.
istri, anak, orang tua, dst. 0022
Education
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
history pendidikan formal
Live.
karyawan atau history pendidikan non formal karyawan. 0023
Other/Previous
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
Employers
history kerja karyawan di
Live.
perusahaan sebelumnya. 0032
Internal Data
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
NIK lama
Live.
karyawan sebelum dikonversi ke NIK SAP. 0040
Objects on Loan
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
barang-barang yang dipinjamkan
Live.
kepada karyawan, dimana barang-barang yang dipinjam harus dikembalikan pada saat karyawan resign. 0041
Date Specifications
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off
tanggal TMK, tanggal generate
mulai Go-Live.
cuti, tanggal diangkat menjadi karyawan (u/ karyawan SKU), dan tanggal terminate karyawan. 0102
Grievances NA
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
pelanggaranpelanggaran yang
Live.
dilakukan oleh karyawan, dan hasil dari pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan, apakah di tegur lisan/SP.
268
0105
0185
0702
Communication
Personal IDs
Documents
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
alamat email karyawan.
Live.
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
tanda pengenal karyawan.
Live.
Menyimpan informasi mengenai
-
nomor dokumen. 0033
Statistics
Subtype: bahasa, menyimpan
Cut-off mulai Go-
informasi mengenai kemampuan
Live.
berbahasa karyawan. Subtype: referensi, menyimpan informasi mengenai karyawan yang mereferensikan karyawan. 0395
External
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off
Organizational
tempat pertama kali karyawan di
mulai Go-Live.
hire. 0183
Award
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-
penghargaanpenghargaan
Live.
yang diterima oleh karyawan 0052
Wage Maintenance
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off
grade karyawan, data infotype ini
mulai Go-Live.
sama dengan data yang ada di infotype 0008, tanpa data gaji. Table 3.69 Daftar Infotype yang menampung existing data.
269
Tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam migrasi data, sebagai berikut:
Seq 1
Task Data Collection
Activity • Menentukan dead-line (periode sampai
PIC Core-Team
dengan kapan) data yang akan dikumpulkan • Mengumpulkan data dan melengkapi data yang kurang 2
Back-log data
Mencatat pergerakan data/transaksi yang
Core-Team
terjadi setelah dead-line (dipisahkan dengan data collection) 3
Data Cleansing
Pemutahiran data (memastikan bahwa
Core-Team
data tersebut adalah benar) dan mengelompokkan karyawan Jakarta, Surabaya, Medan, dst sehingga pada saat upload NIK karyawan berurut. 4
Template/format
Menyediakan format/template untuk
Consultant
untuk upload data 5
Data Mapping
Mapping/menyimpan data sesuai dengan
Core-Team
format/template yang telah ditentukan 6
Create migration
• Create LSMW
program/tools
• Create ZProgram
7
Execution
Pelaksanaan migrasi data
Core-Team
8
Upload Back-log
Upload data transaksi yang terjadi setelah
Core-Team
Data
dead-line data collection
Table 3.70 Tahapan migration data
Consultant
270
3.5.2. Time Management Master Data Pada perancangan proses bisnis yang baru dalam tahap implementasi ini maka dibuatkan Master Data yang nantinya akan menyimpan data-data terkait personnel administration, antara lain: 3.5.2.1. Work Schedule Rules 3.5.2.1.1. Holiday Calendar Merupakan pencatatan hari-hari libur nasional yang dimaksudkan agar sistem dapat mengetahui dan membedakan antara hari kerja biasa dan hari kerja libur nasional. Dalam hal ini PT. XYZ menggunakan hari libur nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Pencatatan hari libur nasional harus dilakukan setiap awal tahun sebelum melakukan proses perhitungan data lembur, absensi dan kegiatankegiatan lain yang terkait dalam modul time management ini. Apabila hari-hari libur ini tidak dicatat maka informasi lembur pada hari libur nasional yang berbeda dengan hari biasa tidak dapat dihasilkan dalam proses time evaluation. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan agar sistem dapat menyimpan informasi mengenai jadwal libur nasional setiap tahun dalam table di sistem SAP, dimana informasi hari libur nasional akan digabungkan dengan informasi dari jadwal kerja sehingga memberikan informasi dalam proses perhitungan lembur dan komponen gaji (wage type) yang terkait. PT. XYZ selain dari mengikuti hari libur nasional yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, juga memberlakukan hari istimewa dengan perhitungan
271
lembur karyawan yang berbeda dari hari libur nasional, yang dianggap sebagai pertimbangan khusus bagi perusahaan. Perubahan perhitungan jadwal kerja karyawan yang ditetapkan dengan diimplementasikannya sistem SAP adalah bahwa hari libur nasional akan dibuatkan oleh tim dari departemen Corporate Information Technology (CIT). Sedangkan hari istimewa seperti cuti bersama H-1 lebaran dan cuti bersama H+2 lebaran tidak diberlakukan sebagai public holiday melainkan dianggap sebagai data absensi ketidakhadiran (IT 2001 – absences dengan subtype cuti bersama). Hal yang perlu dipertimbangkan saat melakukan konfigurasi adalah untuk membedakan perhitungan hari libur nasional dengan hari istimewa akan digunakan IT 2007 – Attendance Quota dengan subtype yang berbeda. Ketentuan penomoran yang berlaku adalah:
Code
Description
ID
Indonesia
Valid From
To
01-01-2012
31-12-9999
Table 3.71 Ketentuan Penomoran Work Schedule Rules
272
3.5.2.1.2. Daily Break Schedule Digunakan untuk menentukan total jam istirahat dalam satu hari kerja. Jam istirahat akan digunakan dalam penyusunan jam kerja harian yang bersifat sebagai jam istirahat yang dibayar (paid) atau tidak dibayar (unpaid). Penyusunan daily break schedule didasarkan pada jam kerja istirahat awal dan akhir. Daily break schedule didefinisikan sebagai salah satu komponen dalam menentukan jadwal kerja harian (daily work schedule). Diharapkan agar sistem dapat menyimpan jadwal istirahat karyawan pada setiap hari kerjanya. Pertimbangan khusus yang perlu dipikirkan oleh perusahaan adalah bahwa break yang digunakan dalam perusahaan ada 2(dua) jenis yaitu untuk karyawan non-Shift (office) yang menggunakan unpaid break, dan karyawan Shift yang menggunakan paid break. Ketentuan penomoran yang diberlakukan adalah sebagai berikut:
Break Code
Start
End
Paid
BR01
12:00
13:00
-
BR02
12:00
13:00
X
BR03
18:00
19:00
X
BR04
03:00
04:00
X
BR05
19:00
20:00
-
BR06
11:00
12:00
X
BR07
11:45
12:45
-
BR08
10:00
11:00
X
BR09
12:00
14:00
-
Table 3.72 Ketentuan Penomoran Break Schedule
273
3.5.2.1.3. Daily Work Schedule Merupakan durasi waktu kerja yang disepakati bersama antara perusahaan dan karyawan dan berisikan mengenai jam kerja hingga akhir kerja dalam satuan waktu hari. Informasi ini berfungsi untuk digunakan dalam pola jadwal kerja bagi setiap karyawan sebagai salah satu faktor dalam menentukan komponen-komponen pendapatan yang akan diterima oleh karyawan. Daily work schedule juga berperan dalam menentukan pola kerja karyawan (Period Working Schedule). Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar sistem dapat menyimpan jadwal kerja harian karyawan pada setiap hari kerjanya.
274
Ketentuan penomoran yang diberlakukan adalah sebagai berikut:
DWS Code
Start
End
Break Code
Paid
OFC1
08:00
17:00
BR01
-
OFC2
07:00
16:00
BR06
-
OFC3
08:00
17:00
BR07
-
OFC4
08:00
17:00
BR09
-
WH01
10:00
19:00
BR01
-
WH02
09:00
18:00
BR01
-
PG01
07:00
15:00
BR02
X
PG02
06:30
14:30
BR02
X
PG03
06:00
14:00
BR08
X
PG04
07:30
16:00
BR02
X
PG05
08:00
16:00
BR02
X
PG06
08:30
14:30
BR01
-
SG01
15:00
23:00
BR03
X
SG02
14:30
22:30
BR03
X
SG03
14:00
22:00
BR03
X
SG04
15:30
24:00
BR03
X
SG05
16:00
24:00
BR05
-
SG06
16:00
22:00
BR05
-
MM01
23:00
07:00
BR04
X
MM02
22:30
06:30
BR04
X
MM03
22:00
06:00
BR04
X
MM04
23:30
08:00
BR04
X
OFF
-
-
-
-
Table 3.73 Ketentuan Penomoran Daily Work Schedule
275
3.5.2.1.4. Period Work Schedule Merupakan informasi yang berisikan siklus kerja dalam satu periode, dimana penentuan siklus jadwal kerja ini disesuaikan dengan kegiatan pada bagian atau area tertentu. Period work schedule dianggap sebagai komponen dalam menentukan jadwal kerja karyawan untuk periode tertentu (work Schedule Rule). Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan agar sistem dapat menyimpan informasi mengenai pola jadwal kerja karyawan untuk satu siklus. Ketentuan penomoran yang diberlakukan adalah kode yang harus dibentuk dalam PWS ini adalah 4(empat) karakter dan penamaannya tidak mengikuti suatu acuan tertentu. •
Kode PWS untuk karyawan non-Shift mempunyai 5(lima) variasi
Tipe
PWS
1
2
3
4
5
6
7
Office
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFC3
OFF
OFF
Office Operator
OFC2
OFC2
OFC2
OFC2
OFC2
OFC2
OFF
OFF
Office PKS/Kebun
OFC3
OFC4
OFC4
OFC4
OFC4
OFC4
OFC4 OFF
Warehouse Jakarta 1
WRH1 WH01 WH01 WH01 WH01 WH01 OFF
OFF
Warehouse Jakarta 2
WRH2 WH02 WH02 WH02 WH02 WH02 OFF
OFF
Table 3.74 Ketentuan Penomoran Period Work Schedule untuk karyawan nonShift
276
•
PWS untuk karyawan Shift memiliki 12(dua belas) variasi
Tipe
PWS
1
2
3
4
5
6
7
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
PG01
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
PG01
PG01
SG01
SG01
MM01
SG01
SG01
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFF
OFF
WH01
WH01
WH01
WH01
WH01
OFF
OFF
SH06
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
SH07
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
PG05
PG05
PG05
PG05
PG05
PG06
OFF
SG05
SG05
SG05
SG05
SG05
SG06
OFF
PG02
PG02
SG02
SG02
MM02
MM02
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
PG03
PG03
SG03
SG03
MM03
MM03
OFF
Shift Pabrik Jakarta Group A-C
Shift Pabrik Surabaya Group A-C
Shift Pabrik Jakarta Group A-D
SH01
SH02
SH03
Shift Pabrik Surabaya,Medan Group
SH04 OFF
A-D Shift Warehouse Surabaya Group A-B Shift Teknik/Timbangan Priok Tank Yard
SH05
Shift Teknik/Timbangan Priok Tank Yard Shift Tank Belawan Group A-B Shift Security Jakarta
SH08 SH09
Group A-D Shift Security Priok Tank Yard Group A-C Shift Security Surabaya Group A-D
OFF
SH10
SH11
OFF
277
Table 3.75 Ketentuan Penomoran Period Work Schedule untuk karyawan Shift 3.5.2.1.5. Work Schedule Rule Digunakan sebagai informasi dalam mengatur mengenai jadwal kerja seorang karyawan dalam satu satuan periode dimana jadwal libur karyawan sudah diatur oleh perusahaan beserta dengan hari libur nasional yang diakui perusahaan. Sifat dari working rule adalah tetap, maksudnya tidak akan berubah dalam waktu singkat. Perubahan jadwal kerja dikarenakan hal-hal yang bersifat insidentil, seperti pergantian shift kerja disebabkan ada karyawan yang sakit, maka tidak perlu melakukan perubahan pada Work Schedule Rule-nya. Perubahan tersebut dapat dilakukan pada master data yang disebut dengan Substitusi (Infotype 2003). Work Schedule Rule merupakan bagian dalam transaksi data pada infotype 0007- Planned Working Time. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar sistem dapat menyimpan informasi mengenai jadwal kerja karyawan sesuai dengan pola kerja yang tersusun ditambah dengan libur-libur nasional yang telah diatur oleh perusahaan. Data yang akan disimpan di infotype 0007 adalah sebagai berikut: •
Periode
•
Work Schedule Rule
•
Time Management Status
278
Kode
Deskripsi
1
Time evaluation of actual times
2
PDC time evaluation
7
Time evaluation without payroll integration
8
External services
9
Time evaluation of planned times
0
No time evaluation Table 3.76 Ketentuan Time Management Status
Dalam penentuan penomoran kode work schedule rule, maka penentuan kode sebanyak 8(delapan) karakter tidak mengacu pada penamaan tertentu, dengan data sebagai berikut:
WS
Description
Type
PWS
Mon
Tue
Wed
Thu
Fri
Sat
Sun
OFFICE01
Office 08:00-17:00
Daily
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFC3
OFF
OFF
OFFICE02
Office 07:00-16:00
Daily
OFC2
OFC2
OFC2
OFC2
OFC2
OFC2
OFF
OFF
OFFICE03
Office Plantation
Daily
OFC3
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFF
WRHJKT-1
Warehouse 10:00-
Daily
WRH1
WHO1
WHO1
WHO1
WHO1
WHO1
OFF
OFF
Daily
WRH2
WHO2
WHO2
WHO2
WHO2
WHO2
OFF
OFF
Shift
SH01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
19:00 WRHJKT-2
Warehouse 09:0018:00
FJ3R1W-A
Fac. JKT 3Rg 1Mggu Grp-A
FJ3R1W-B
Fac. JKT 3Rg 1Mggu
Shift
SH01
Grp-B
FJ3R1W-C
Fac. JKT 3Rg 1Mggu Grp-C
Shift
SH01
279
FS3R1W-A
Fac. SBY 3Rg 1Mggu
Shift
SH02
Grp-A
FS3R1W-B
Fac. SBY 3Rg 1Mggu
Shift
SH02
Grp-B
FS3R1W-C
Fac. SBY 3Rg 1Mggu
Shift
SH02
Grp-C
FJ4R1W-A
Fac. JKT 4Rg 1Mggu
Shift
SH03
Grp-A
FJ4R1W-B
Fac. JKT 4Rg 1Mggu
Shift
SH03
Grp-B
FJ4R1W-C
Fac. JKT 4Rg 1Mggu
Shift
SH03
Grp-C
FJ4R1W-D
Fac. JKT 4Rg 1Mggu
Shift
SH03
Grp-D
FMS4R2DA
Fac. MDN SBY 4Rg
Shift
SH04
2Hr Gr-A FMS4R2DB
Fac. MDN SBY 4Rg
Fac. MDN SBY 4Rg
Shift
SH04
Fac. MDN SBY 4Rg
Shift
SH04
Warehouse SBY
PG01
PG01
OFF
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
PG01
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
PG01
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
PG01
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
MM01
OFF
OFF
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
SG01
SG01
MM01
MM01
OFF
SG01
MM01
MM01
OFF
OFF
PG01
MM01
OFF
OFF
PG01
PG01
SG01
OFF
PG01
PG01
SG01
SG01
MM01
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFF
OFF
SG01
MM01 SG01
Shift
SH04
2Hr Gr-D WRHSBY-A
PG01
PG01
2Hr Gr-C FMS4R2DD
PG01
OFF
2Hr Gr-B FMS4R2DC
PG01
OFF MM01
Shift
SH05
OFC1
280
Group A WRHSBY-B
Warehouse SBY
Shift
SH05
Group B TMBGTNKA
Tmbg/teknik PRKPEL
WH02
WH02
WH02
WH02
WH02
OFF
OFF
WH02
WH02
WH02
WH02
WH02
OFF
OFF
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFC1
OFF
OFF
Shift
SH06
PG01
PG01
PG01
PG01
PG01
OFF
OFF
Shift
SH07
SG01
SG01
SG01
SG01
SG01
OFF
OFF
Shift
SH08
PG05
PG05
PG05
PG05
PG05
PG06
OFF
SG05
SG05
SG05
SG05
SG05
SG06
OFF
SG05
SG05
SG05
SG05
SG05
SG06
OFF
PG05
PG05
PG05
PG05
PG05
PG06
OFF
PG02
PG02
SG02
SG02
MM02
MM02
OFF
SG02
MM02
MM02
OFF
OFF
PG02
MM02
OFF
OFF
PG02
PG02
SG02
OFF
PG02
PG02
SG02
SG02
MM02
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
MM03
MM03
MM03
MM03
MM03
MM03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
MM03
MM03
MM03
MM03
MM03
MM03
MM03
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
MM03
MM03
MM03
MM03
MM03
MM03
MM03
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
PG03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
SG03
PG03
PG03
SG03
SG03
MM03
MM03
OFF
OFF
PG03
PG03
SG03
SG03
MM03
SG03
MM03
MM03
OFF
OFF
PG03
MM03
OFF
OFF
PG03
PG03
SG03
Pagi TMBGTNKB
Tmbg/teknik PRKPEL Siang
TANBLWNA
Tank Belawan Group A
TANBLWNB
Tank Belawan Group
Shift
SH08
B SCRJKT-A
Security JKT Group A
Shift
SH09
OFF SCRJKT-B
Security JKT Group B
Shift
SH09
SG02 PG02
SCRJKT-C
Security JKT Group C
Shift
SH09
MM02 SG02
SCRJKT-D
Security JKT Group
Shift
SH09
D SCPRKPLA
Security Priok Pel
MM02 Shift
SH10
Grp-A
SCPRKPLB
Security Priok Pel
Shift
SH10
Grp-B
SCPRKPLC
Security Priok Pel
Shift
SH10
Grp-C
SCRSBY-A
Security SBY Grp-A
OFF
Shift
SH11
OFF SCRSBY-B
Security SBY Grp-B
Shift
SH11
OFF MM03
SCRSBY-C
Security SBY Grp-C
Shift
SH11
SG03 PG03
SCRSBY-D
Security SBY Grp-D
Shift
SH11
MM03
281
SG03 SCRBLW-A
Security Belawan
SH12
Shift
Group A SCRBLW-B
Security Belawan
SH12
Shift
MM04
OFF
PG04
SG04
MM04
SG04
MM04
OFF
PG04
SG04
MM04
OFF
OFF
PG04
SG04
MM04
OFF
PG04
PG04
SG04
MM04
OFF
PG04
SG04
PG04
Security Belawan
SH12
Shift
Group C SCRBLW-D
SG04
OFF
Group B SCRBLW-C
PG04
MM04 SG04
Security Belawan
SH12
Shift
Group D
OFF MM04
Table 3.77 Ketentuan Work Schedule Rules
Detail Field
Field
Data Type
Length
Short Description
Name Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Endda
ENDDA
CHAR
10
End Date
Work Schedule
SCHKZ
CHAR
8
Work Schedule Rule
Time Management
ZTERF
NUMC
1
Employee Time
Status
Management Status Table 3.78 Detail Field untuk Work Schedule Rules
Terdapat 2(dua) pembagian jadwal kerja di PT. XYZ, yaitu: •
Karyawan harian dimana bila hari libur nasional jadwal kerjanya akan jadwalnya berubah menjadi hari libur.
•
Karyawan shift dimana hari libur nasional tidak berpengaruh terhadap jadwal kerjanya.
282
3.5.2.2. Time Data Recording and Administration 3.5.2.2.1. Time Recording Info Merupakan wadah untuk menyimpan informasi mengenai id karyawan yang sesuai dengan mesin pencatat waktu. Umumnya Time Recording ID adalah sesuai dengan NIK Karyawan. Sistem SAP mencatat di nomer ID yang terdaftar di mesin absensi adalah nomor NIK Karyawan yang baru. Data saat ini yang akan disimpan di Infotype 0050 adalah sebagai berikut: •
Periode
•
Time Recording ID (sama seperti NIK)
Gambar 3.74 Tampilan Infotype 0050 – Time Recording Info
283
Detail Field
Field
Data
Length
Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Endda
ENDDA
CHAR
10
End Date
Time Recording ID No
ZAUSW
NUMC
8
Time Recording ID Number
Table 3.79 Detail Field untuk Time Recording Info
284
3.5.2.2.2. Absences Absen akan mencatat mengenai halangan atau hal-hal yang berkaitan dengan tidak hadirnya seorang karyawan sesuai dengan rencana jadwal kerja yang telah ditentukan. Absen digunakan dalam proses perhitungan gaji karyawan yang akan diberikan sesuai dengan absensi karyawan. Khusus untuk karyawan Refinery Medan, yang melakukan cuti tahunan, cuti masal akan mendapatkan Uang Makan Harian. Ketentuan penomoran yang digunakan dalam absences akan disimpan kedalam IT2001 yang berisikan periode dan subtype dengan penomoran sebanyak 4(empat) karakter sebagai berikut:
285
Refinery Jakarta dan Medan:
Kode
Jenis Absence
Min
Max
Days
Days
Working Days
1001
Cuti Tahunan
1
X
1002
Cuti Masal
1
X
2001
Libur Bersama
1
X
2002
Dispensasi
1
X
2003
Ijin Perkawinan Karyawan
1
3
X
2004
Ijin Perkawinan Anak
1
2
X
2005
Ijin Istri Mlhrkan/Kggran
1
2
X
2006
Ijin Kel(SIA Sah) Mnggl
1
5
X
2007
Ijin Kel(OM Kndg) Mnggl
1
2
X
2008
Ijin Mantu/SdrKndg Mnggl
1
2
X
2009
Ijin Khitan/Baptis Anak
1
2
X
2010
Ijin Perkawinan Sdr Kndg
1
1
X
2011
Ijin Waktu Kerja
1
X
2012
Cuti Ibadah
1
40
2013
Cuti Melahirkan
1
90
2014
Cuti Gugur Kandungan
1
45
2015
Ijin SIAKndg SkPrh/Opname
1
2
X
2016
Ijin OT Kndg SkPrh/Opname
1
1
X
2017
Ijin Pengurusan KTP/SIM
1
1
X
2018
Cuti Haid
1
2019
Ijin Kel. Sermh Meninggal
1
1
X
2020
Ijin Force Majeur-R.Prbd
1
2
X
2021
Ijin Force Majeur-R.Ktrk
1
1
X
3001
Sakit Dengan Surat Dokter
1
3002
Sakit Berkepanjangan
1
4001
Mangkir
1
X
4002
Skorsing
1
X
4003
Ditahan Pihak Berwajib
1
X
004
Ijin Potong Gaji
1
X
X
X
286
Table 3.80 Jenis Absensi untuk Refinery Jakarta dan Medan Refinery Surabaya Kode 1001
Jenis Absence Cuti Tahunan
Min Days 1
Max Days
1002
Cuti Masal
1
X
2001
Libur Bersama
1
X
2002
Dispensasi
1
X
2003
Ijin Perkawinan Karyawan
1
3
X
2004
Ijin Perkawinan Anak
1
2
X
2005
Ijin Istri mlhrkan/kggran
1
2
X
2006
Ijin Kel(SIA Sah) Mnggl
1
5
X
2007
Ijin Kel(OM Kndg) Mnggl
1
2
X
2008
Ijin Mantu/SdrKndg Mnggl
1
2
X
2009
Ijin Khitan/Baptis Anak
1
2
X
2010
Ijin Perkawinan Sdr Kndg
1
1
X
2011
Ijin Waktu Kerja
1
X
2012
Cuti Ibadah
1
40
2013
Cuti Melahirkan
1
90
2014
Cuti Gugur Kandungan
1
45
2015
Ijin SIAKndg SkPrh/Opname
1
2
X
2016
Ijin OT Kndg SkPrh/Opname
1
1
X
2017
Ijin Pengurusan KTP/SIM
1
1
X
2018
Cuti Haid
1
2
X
2019
Ijin Kary. Menikah Lagi
1
2
X
2020
Ijin Kary. PindahRmh/Ktrk
1
1
X
2021
Ijin OrgTgl 1 rumah Mnggl
1
1
X
2022
Ijin Terkena Musibah-KKPR
1
2
X
3001
Sakit Dengan Surat Dokter
1
3002
Sakit Berkepanjangan
1
4001
Mangkir
1
X
4002
Skorsing
1
X
4003
Ditahan Pihak Berwajib
1
X
4004
Ijin Potong Gaji
1
X
Table 3.81 Jenis Absensi untuk Refinery Surabaya
Working Days X
X
287
Plantation
Kode
Jenis Absence
Min
Max
Working
Days
Days
Days
1001
Cuti Tahunan
1
X
1002
Cuti Masal
1
X
2001
Libur Bersama
1
X
2002
Dispensasi
1
X
2003
Ijin Perkawinan Karyawan
1
3
X
2004
Ijin Perkawinan Anak
1
2
X
2005
Ijin Istri mlhrkan/kggran
1
2
X
2006
Ijin Kel(SIA Sah) Mnggl
1
5
X
2007
Ijin Kel(OM Kndg) Mnggl
1
2
X
2008
Ijin Mantu/SdrKndg Mnggl
1
2
X
2009
Ijin Kel. Sermh Meninggal
1
1
X
2010
Ijin Khitan/Baptis Anak
1
2
X
2011
Ijin Perkawinan Sdr Kndg
1
1
X
2012
Ijin Waktu Kerja
1
X
2013
Cuti Ibadah
1
40
2014
Cuti Melahirkan
1
90
2015
Cuti Gugur Kandungan
1
45
3001
Sakit Dengan Surat Dokter
1
3002
Sakit Berkepanjangan
1
4001
Mangkir
1
X
4002
Skorsing
1
X
4003
Ditahan Pihak Berwajib
1
X
Table 3.82 Jenis Absensi untuk Plantation
X
288
Gambar 3.75 Tampilan Infotype 2001 – Absences
Detail Field
Field Name
Data Type
Length
Short Description
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Endda
ENDDA
CHAR
10
End Date
Absence Type
AWART
CHAR
4
Attendance or Absence Type
Table 3.83 Detail Field untuk Absences
289
3.5.2.2.3. Attendances Attendance adalah bagian dari pencatatan terhadap kehadiran karyawan dan kegiatan diluar kantor sesuai dengan surat perjalanan dinas. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar sistem dapat menyimpan informasi terhadap kehadiran karyawan tetapi tidak berada di kantor dikarenakan melakukan perjalanan dinas seperti training, seminar, pameran dan kunjungan cabang. Perlu diperhatikan variabel tunjangan yang didapatkan untuk setiap jenis perjalanan dinas yang dilakukan. Data saat ini yang akan disimpan di IT2002, adalah sebagai berikut: •
Period
•
Subtype Dalam menentukan kode Attendance, maka penentuan kode sebanyak
4(empat) karakter, dengan data sebagai berikut:
Kode
Jenis Attendance
Min
Max
Working
Days
Days
Days
5001
Dinas Dalam Kota
1
X
5002
Dinas Dalam Kota-Trans
1
X
5003
Dinas Dalam Kota-Trns,Mkn
1
5004
Dinas Luar Kota
1
X
5005
Dinas Luar Negeri
1
X
Table 3.84 Jenis Attendance
290
Gambar 3.76 Tampilan Infotype 2002 – Attendances
Detail Field
Field Name
Data
Length Short Description
Type Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Endda
ENDDA
CHAR
10
End Date
Attendance Type
AWART
CHAR
4
Attendance or Absence Type
Table 3.85 Detail Field untuk Attendances
291
3.5.2.2.4. Substitutions Substitutions adalah bagian dari kegiatan untuk melakukan perubahan jadwal kerja harian seorang karyawan. Data yang dimasukkan merupakan perubahan jadwal kerja mungkin disebabkan karena karyawan berhalangan hadir sehingga harus digantikan oleh karyawan lainnya. Selain itu, perubahan disebabkan adanya kebutuhan lain pada hari tertentu. Jadi sifatnya tidak tetap dalam satu periode kegiatan. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar dapat melakukan perubahan rencana jadwal kerja harian dalam satu satuan periode, misalnya harian, mingguan ataupun beberapa hari dalam 1(satu) bulan kerja. Informasi yang dapat dimasukkan adalah sesuai dengan Daily Work Schedule (DWS) yang telah ditetapkan sebelumnya ataupun dengan meng-input jam aktual karyawan tersebut bekerja. Untuk peng-input-an jam actual karyawan Time Admin memerlukan informasi tambahan yang diperlukan seperti DWS Class dan Break Schedule yang tepat sehingga variabel tunjangan yang didapatkan dapat sesuai. Untuk itu diperlukan nilai awal yang menentukan pada hari tersebut menggunakan DWS Class dan Break Schedule yang tepat. Data saat ini yang akan disimpan di IT2003 adalah sebagai berikut: •
Periode
•
Subtype
Subtype
Keterangan
01
DWS Substitution
02
Time Substitution
292
Table 3.86 Subtype untuk Substitution
•
Time Start – Time End
•
DWS Class
•
Break Schedule
•
DWS
•
Day Type
Gambar 3.77 Tampilan Infotype 2003 – Substitution
293
Detail Field
Field
Data
Lengt
Short Description
Name
Type
h
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Endda
ENDDA
CHAR
10
End Date
Subst type
VTART
CHAR
2
Substitution Type
Start Time
BEGUZ
TIMS
6
Start Time
End Time
ENDUZ
TIMS
6
End Time
DWS Class
TPKLA
CHAR
1
Daily Work Schedule Class
Daily Work Schedule
TPROG
CHAR
4
Daily Work Schedule
Work break schedule
PAMOD
CHAR
4
Work Break Schedule
Day Type
TAGTY
CHAR
1
Day Type
Table 3.87 Detail Field untuk Substitution
3.5.2.2.5. Absence Quotas Bagian data transaksi yang menyimpan informasi mengenai kuota cuti karyawan, dimana besarnya kuota dan masa hangus yang berbeda-beda sesuai dengan aturan yang berlaku dimasing-masing lokasi dan bisnis unit. Hal yang memotong kuota cuti adalah tipe absensi Cuti Tahunan dan Cuti Masal. Dengan digunakannya sistem SAP diharapkan agar dapat melakukan pencatatan terhadap jumlah kuota cuti tahunan karyawan sehingga karyawan dapat mengambil cuti tahunan yang telah berhak digunakan. Untuk menghasilkan kuota cuti tahunan untuk akan menggunakan program non-standard yaitu Z program karena banyaknya jenis cuti yang dimiliki oleh PT. XYZ yang tidak memungkinkan menggunakan program standard SAP. Pembatasan untuk utang cuti karyawan:
294
Business Unit
Utang Cuti Tahunan
Utang Cuti Masal
Refinery Jakarta
1 hari
No Limit
Refinery Surabaya
6 hari
No Limit
-
No Limit
No Limit
No Limit
Refinery Medan Plantation
Table 3.88 Pembatasan Utang Cuti Karyawan
Data saat ini yang akan disimpan di IT2006 adalah sebagai berikut : •
Periode Start – End (Periode terbitnya cuti)
•
Subtype Subtype 90
Keterangan Cuti Tahunan
Table 3.89 Subtype untuk infotype 2006
•
Quota Number
•
Deduction From (Tanggal berlakunya cuti)
•
Deduction To (Tanggal hangusnya cuti)
295
Gambar 3.78 Tampilan Infotype 2006 –Absences Quotas
Detail Field
Field
Data Type
Length
Short Description
Name Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Endda
ENDDA
CHAR
10
End Date
Category
KTART
NUMC
2
Absence Quota Type
Quota Number
ANZHL
NUMDEC
5
Number of Employee Time Quota
Deduction from
DESTA
DATS
8
Start Date for Quota Deduction
Deduction to
DEEND
DATS
8
Quota Deduction to
Table 3.90 Detail Field untuk Absences Quotas
296
3.5.2.2.6. Attendance Quotas Sesuai fungsinya sebagai wadah dalam mencatat kegiatan lembur karyawan berdasarkan jam lembur yang disetujui oleh atasannya. Jam kerja yang dimasukkan akan diolah dan dikalkulasikan dalam proses yang dinamakan dengan Time Evaluation. Perhitungan lembur karyawan merupakan hasil perbandingan dari rencana kerja harian karyawan (Daily Work Schedule) pada hari tersebut dengan data aktual jam kerja (Clock-In dan Clock-Out) karyawan dan jam surat perintah lembur (Attendance Quota) tersebut. Terdapat 2(dua) perhitungan lembur yang berbeda di PT. XYZ yaitu perhitungan lembur yang mengikuti peraturan pemerintah yaitu lembur hari biasa (1 jam pertama x1,5, jam berikutnya x2) dan lembur hari libur (7 jam pertama x2, jam ke-8 x3, jam berikutnya x4) dan penghitungan lembur hari istimewa (hari-hari yang ditetapkan oleh perusahaan sehingga karyawan yang melakukan lembur pada hari tersebut, penghitungan lemburnya adalah 8 jam pertama x3, jam berikutnya x4). Untuk itu diperlukan jenis Surat Perintah Lembur yang berbeda yaitu jenis yang pertama adalah Surat Perintah Lembur untuk menghitung lembur yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan jenis yang kedua adalah SPL Hari Istimewa untuk menghitung lembur sesuai dengan perhitungan lembur hari istimewa. Dalam melakukan peng-input-an surat perintah lembur ke dalam sistem SAP, periode tanggal yang di-input antara Start Date dengan End Date adalah tanggal yang sama walaupun pada kenyataan lembur yang dilakukan adalah lintas hari. Data saat ini yang akan disimpan di IT2007 adalah sebagai berikut:
297
•
Periode Start – End
•
Subtype
Subtype
Keterangan
01
Surat Perintah Lembur
02
SPL Hari Istimewa
Table 3.91 Subtype untuk infotype 2007
•
Time Start – End
Gambar 3.79 Tampilan Infotype 2007 –Attendance Quootas
298
Detail Field
Field
Data
Lengt
Short Description
Name
Type
h
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Endda
ENDDA
CHAR
10
End Date
Type
KTART
NUMC
2
Attendance Quota Type
Start time
BEGUZ
TIMS
6
Start Time
End time
ENDUZ
TIMS
6
End Time
Table 3.92 Detail Field untuk Attendance Quotas
3.5.2.2.7. Employee Remunerations Info Ketika terjadi kerusakan pada mesin absensi ataupun kehilangan data absensi, maka tunjangan-tunjangan kehadiran harus tetap bisa di simpan pada sistem, agar dapat dibayarkan pada saat proses penggajian. Infotype 2010 – Employee Remuneration Info menyimpan informasi mengenai berapa hari seorang karyawan masuk dan berapa jam-kah seorang karyawan melakukan overtime. Infotype ini tidak bersifat mandatory. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat meng-cover datadata variabel tunjangan yang terkait dengan kehadiran ketika Server Absensi mengalami kerusakan ataupun kehilangan data absensi karyawan. Data yang disimpan seperti: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Jumlah dalam bentuk : − Hari : Untuk Attandance
299
− Jam : Untuk Overtime Infotype 2010 – Employee Remuneration Info ini juga akan digunakan bila terjadi koreksi terhadap tunjangan kehadiran karyawan yang berlaku lintas tahun. Hal ini disebabkan sistem tidak memperbolehkan melakukan koreksi data yang sifatnya lintas tahun, karena memungkinkan perubahan perhitungan pajak. Data saat ini yang akan disimpan di IT2010 adalah sebagai berikut: •
Periode Absence atau Overtime
•
Jumlah hari / jumlah jam
Gambar 3.80 Tampilan Infotype 2010 – Employee Remuneration Info
300
Detail Field
Field
Data
Length
Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
BEGDA
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
ENDDA
ENDDA
CHAR
10
End Date
Wage Type
LGART
CHAR
4
Wage Type
Number
ANZHL
DEC
7
Number
Table 3.93 Detail Field untuk Employee Remuneration Info
301
3.5.2.2.8. Time Events Data Clock-In, Clock-Out, Start Break, End Break merupakan bagian sistem untuk melakukan pencatatan kehadiran aktual karyawan dalam satu harinya. Data yang diterima bisa saja berasal dari Mesin Presensi (Time Attendance Machine) ataupun dari pencatatan manual disebabkan hal-hal tertentu misalnya, tidak membawa ID card ataupun terjadi kerusakan pada mesin pencatat waktu tersebut. Data saat ini yang akan disimpan di IT2011 adalah sebagai berikut: •
Date
•
Time
•
Time Event Type
Time Event
Keterangan
Type P10
Clock In
P20
Clock Out
P15
Start Break
P25
End Break
Table 3.94 Time Event Type untuk infotype 2011
•
Day Assignment
•
Terminal ID
•
Origin
302
Gambar 3.81 Tampilan Infotype 2011 – Time Event
Detail Field
Field
Data
Length Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Date
LDATE
CHAR
10
Begin Date
Time
LTIME
TIMS
6
Logical Time
Time event type
SATZA
CHAR
3
Time Event Type
Day assignment
DALLF
CHAR
1
Day Assignment
Terminal ID
TERID
CHAR
4
Terminal ID
Origin
ORGIF
CHAR
1
Origin Indicator
Table 3.95 Detail Field untuk Time Event
303
3.5.2.3. Evaluation Basis Statistics Tunjangan kehadiran merupakan salah satu pendapatan tidak tetap yang diperoleh oleh karyawan yang berdasarkan kehadiran karyawan tersebut untuk setiap harinya. Tunjangan kehadiran yang diperoleh oleh karyawan yang satu dengan yang lainnya belum tentu sama, hal ini dimungkinkan karena adanya perjanjian khusus antara perusahaan dengan karyawan yang bersangkutan. Informasi yang dimasukkan adalah pengecualian dari tunjangan kehadiran yang berhak ataupun tidak berhak didapatkan oleh karyawan tersebut yang secara umum tunjangan kehadiran yang berhak didapatkan karyawan telah diatur didalam PKB/ Peraturan perusahaan yang berlaku. Contoh : Pembayaran Uang Transport untuk Refinery Sales Surabaya tidak melalui
payroll,
tetapi
melalui
klaim.
Oleh
karena
itu
diperlukan
menghilangkan Uang Transport yang didapatkan karyawan ini (pada saat proses time evaluation) agar karyawan tidak mendapatkan pembayaran 2x. Untuk itu diperlukan pengecualian bagi karyawan tersebut dengan meng-input data pada Infotype 0033 dengan Subtype: Uang Transport dan Exception: No. Pembayaran Uang Makan dan Uang Transport untuk beberapa karyawan Plantation Adm Operation Non Staff akan dibayar secara Lump sum dan dibayarkan diluar Payroll. Oleh karena itu diperlukan menghilangkan Uang Makan dan Uang Transport yang didapatkan karyawan ini (pada saat proses time evaluation) agar karyawan tidak mendapatkan pembayaran 2x. Untuk itu
304
diperlukan pengecualian bagi karyawan tersebut dengan meng-input data pada Infotype 0033 dengan •
Subtype : Uang Makan dan Exception : No.
•
Subtype : Uang Transport dan Exception : No. Data saat ini yang akan disimpan di Infotype 0033 adalah sebagai
berikut: •
Periode
•
Statistic Area
•
Statistic Indicator
•
Indicator for Exception
Area
Indicator
Exception No
Uang Makan
Uang Makan Yes No
Uang Transport
Uang Transport Yes No
Uang Shift
Uang Shift Yes No
Premi Shift
Premi Shift Lump sum No
Lembur
Lembur Yes No
Uang Makan Lembur
Uang Makan Lembur Yes
Premi Hadir
Premi Hadir
No
305
Harian Lump sum No Uang Makan Malam
Uang Makan Malam Yes No
Uang Makan Pagi
Uang Makan Pagi Yes No
Uang Extra 2
Uang Extra 2 Yes No
Uang Extra 3
Uang Extra 3 Yes No
Uang Extra 4
Uang Extra 4 Yes No
Uang Extra 5
Uang Extra 5 Yes No
Uang Extra 6
Uang Extra 6 Yes No
Uang Extra 7
Uang Extra 7 Yes No
Uang Extra 8
Uang Extra 8 Yes
Table 3.96 Indicator for Exception
306
Gambar 3.82 Tampilan Infotype 0033 – Statistic
Detail
Field
Data
Field
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
Length
Short Description
8
Personnel Number
Table 3.97 Detail Field untuk Statistic
307
3.5.2.3. Time Evaluation Time Evaluation with Clock Times Merupakan bagian dari proses pada sistem SAP untuk melakukan proses pencatatan total jam lembur, tunjangan-tunjangan kehadiran maupun total kekurangan jam kerja. Informasi ini selanjutnya akan digunakan oleh Payroll untuk melakukan kalkulasi terhadap besarnya nilai uang yang akan diterima. Data saat ini yang akan di-input saat proses Time Evaluation, adalah sebagai berikut : •
Personnel Number
•
Evaluation Schema
•
Time Statement Variant
•
Forced recalculation as of
•
Evaluation up to
308
Gambar 3.83 Tampilan Time Evaluation
Detail Field
Field Name
Data
Length
Short Description
Type Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Evluation schema
RSCHEMA
CHAR
4
Schema
Time statement variant
VARIANT
CHAR
14
Time Statement Layout
Forced recalculation as
BEGDA
DATS
8
Selection date for
of Evaluation up to
posting date ENDDA
DATS
8
Selection date for posting date
Table 3.98 Detail Field untuk Time Evaluation
309
Periode cut-off Time Management yang akan dibayarkan pada saat proses payroll:
Business Unit
Periode Tanggal
Refinery SPIT
11 - 10
Refinery Pluit
11 - 10
Refinery Priok Industri
11 - 10
Refinery Priok Tank Yard
11 - 10
Refinery Surabaya
11 - 10
Refinery Medan
11 - 10
Plantation
16 - 15 Table 3.99 Periode Cut off Time
310
Komponen yang didapatkan oleh karyawan beserta dengan wagetypenya adalah: Refinery (kecuali Priok Tank Yard) Description •
Uang Makan
(5205)
•
Uang Transport
(902a)
•
Uang Shift
(5402)
•
Premi Shift
(5404)
•
Lembur 1.5x
(5001)
•
Lembur 2x
(5002)
•
Lembur 3x
(5003)
•
Lembur 4x
(5004)
•
Uang Makan Lembur
(5208)
•
Premi Hadir 4 Regu
(5405)
•
Uang Regu
(5406)
•
Uang Danru
(546b)
311
Refinery (Priok Tank Yard) Description • Uang Makan
(5205)
• Uang Transport
(902a)
• Uang Shift
(5402)
• Uang Extra 2
(5102)
• Uang Extra 3
(5103)
• Uang Extra 4
(5104)
• Uang Extra 5
(5105)
• Uang Extra 6
(5106)
• Uang Extra 7
(5107)
• Uang Extra 8
(5108)
312
Plantation Description •
Uang Makan
(5205)
•
Uang Transport
(902a)
•
Lembur 1.5x
(5001)
•
Lembur 2x
(5002)
•
Lembur 3x
(5003)
•
Lembur 4x
(5004)
•
Uang Makan Pagi
(5202)
•
Uang Makan Malam
(5201)
Untuk Kode Wagetype akan ditentukan pada fase realisasi setelah melakukan koordinasi dengan submodul Payroll. Dimana aturan untuk wagetype tersebut: 1. Uang Makan (Harian) •
Refinery: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 9. − Telah bekerja minimal 4(empat) jam kerja (tidak termasuk jam istirahat).
313
•
Plantation: -
Diberikan kepada karyawan Level D – T.
-
Telah bekerja minimal 4(empat) jam kerja (tidak termasuk jam istirahat) pada hari kerja ataupun hari libur.
2. Uang Transport (Harian) •
Refinery Jakarta (kecuali Priok Tank Yard) dan Medan: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6. − Telah bekerja minimal 4(empat) jam kerja (tidak termasuk jam istirahat) pada hari kerja ataupun hari libur.
•
Refinery Medan: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6. − Telah bekerja minimal 4(empat) jam kerja (tidak termasuk jam istirahat) pada hari kerja. − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4 bila telah bekerja minimal 4(empat) jam kerja pada hari libur. − Diberikan kepada karyawan Level 5 – 6 bila telah bekerja minimal 1(satu) jam kerja pada hari libur.
•
Refinery Surabaya dan Priok Tank Yard: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6. − Diberikan kepada karyawan yang datang ke tempat kerja tanpa melihat jumlah jam kehadiran baik pada hari kerja ataupun hari libur.
314
•
Plantation: − Diberikan kepada karyawan Level G – T. − Telah bekerja minimal 2(dua) jam kerja (tidak termasuk jam istirahat) pada hari kerja ataupun hari libur.
3. Uang Shift (Harian) •
Refinery (kecuali Priok Tank Yard): − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4. − Diberikan kepada karyawan yang bekerja di Shift 2 dan 3. − Telah bekerja minimal 4(empat) jam kerja. − Bagi karyawan Jakarta dan Surabaya bila melakukan lembur minimal 4(empat) jam pada Shift 2 ataupun Shift 3 akan mendapatkan setengah dari uang Shift dari Shift yang
di-cover.
Sedangkan bagi karyawan Medan tidak mendapatkan setengah dari uang Shift yang telah di-cover (tidak mendapatkan Uang Shift bila melakukan lembur). Contoh: Karyawan Shift 3 (Shift 3 dimulai pada pukul 23:00) melakukan lembur awal dengan masuk kerja jam 19:00, sehingga ada kelebihan jam yaitu 19:00 - 23:00 = 4 jam Uang Shift 3 Jakarta : 4.500 Uang Shift 3 Surabaya : 4.000 Uang Shift 3 Medan : 2.000 Uang Shift 2 Jakarta (19:00 - 23:00) : 3.500/2 = 1.750
315
Uang Shift 2 Surabaya (19:00 - 23:00) : 4.000/2 = 2.000 Uang Shift 2 Medan (19:00 - 23:00) : 0 = 0 Total Uang Shift diterima Jakarta = 6.250 (1750+4500) Total Uang Shift diterima Surabaya = 6000 (2000+4000) Total Uang Shift diterima Medan = 2000 (0+2000) •
Priok Tank Yard (Uang Extra I): − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4. − Diberikan kepada security yang bekerja di Shift 2 dan 3 pada hari kerja biasa (bukan hari minggu/hari libur nasional).
4. Premi Shift (Lump sum) •
Refinery Pluit dan Priok Industri: − Diberikan kepada karyawan Level 5 – 6. − Periode bulanannya adalah periode cut off Time yaitu 11 – 10 (bukan periode calendar 1 – 31). − Karyawan yang baru hiring/resign (baru menjadi karyawan Shift/berhenti menjadi karyawan Shift) di tengah periode cut off Time 11 – 10 maka perhitungannya akan dilakukan prorate, dimana pembaginya adalah selalu tetap (fix) periode time 11 – 10. Contoh: a) Karyawan baru bergabung 1 Mei 2012, dan proses payroll bulan Mei dilakukan pada tanggal 18 Mei 2012 (periode Time masih memenuhi ketentuan 11 April - 10 Mei), maka perhitungannya adalah:
316
01 Mei - 10 Mei = 10 hari 11 April - 10 Mei = 30 hari Premi Shift yang dibayarkan pada saat payroll bulan Mei = 10/30 *165.000 = 55.000 b) Karyawan baru bergabung 1 Juni 2012, dan proses payroll bulan Juni dilakukan pada tanggal 12 Juni 2012 (periode Time menjadi lebih cepat yaitu 11 Mei - 07 Juni), maka perhitungannya adalah: 01 Juni - 07 Juni = 7 hari 11 Mei - 10 Juni = 31 hari Premi Shift yang dibayarkan pada saat payroll bulan Juni = 7/31 *165.000 = 37.259 (dimana sisa pembayaran untuk 3 hari bulan Juni akan ditambahkan pada periode payroll bulan Juli -> Premi Shift bulan Juli. 165.000 + Premi Shift bulan Juni 3/31*165.000 = 180.967) Note : Data yang diberikan dari Time Management ke Payroll adalah data kehadiran per tanggal kalender (hari libur akan dihitung, data kehadiran ini akan dihitung selama karyawan tersebut mempunyai jadwal kerja Shift), sehingga proses perhitungan premi Shift akan dilakukan pada proses payroll bulanan.
317
•
Refinery Surabaya: − Diberikan kepada karyawan Level 5 – 6. − Periode bulanannya adalah periode cut off Payroll yaitu 1 – 31 (akhir bulan). − Karyawan akan dianggap menggunakan jadwal kerja tersebut sampai akhir bulan walaupun proses payroll untuk bulan tersebut telah berjalan pada pertengahan bulan. Contoh: a) Karyawan menggunakan jadwal tersebut pada 1 April 2012, dan proses payroll bulan April dilakukan pada tanggal 18 April 2012, maka perhitungannya adalah: 01 April 2012 – 30 April 2012 = 30 hari Premi Shift yang dibayarkan : 30/30 * 175.000 = 175.000 Note : Jika pada kenyataannya karyawan tersebut berganti jadwal menjadi karyawan office (sehingga tidak mendapatkan premi Shift) pada tanggal 21 April 2012. Maka proses prorate akan dilakukan pada bulan mendatang yaitu: 01 April 2012 – 20 April 2012 = 20 hari Premi Shift yang didapatkan: 20/30 * 175.000 = 116.667 Karyawan akan mendapatkan potongan pada bulan Mei sebesar 175.000 – 116.667 = 58.333
318
− Karyawan yang baru hiring/resign (baru menjadi karyawan Shift/berhenti menjadi karyawan Shift) di tengah periode cut off Payroll 1 – 31 maka perhitungannya akan dilakukan prorate, dimana pembaginya adalah jumlah hari pada bulan tersebut (calendar day). Contoh: a) Karyawan baru diangkat pada 10 Mei 2012, dan proses payroll bulan Mei dilakukan pada tanggal 18 Mei 2012, maka perhitungannya adalah: 10 Mei - 31 Mei = 21 hari 01 Mei - 31 Mei = 31 hari Premi Shift yang dibayarkan pada saat payroll bulan Mei = 21/31 *175.000 = 118.548 b) Karyawan resign 27 Juni 2012, dan proses payroll bulan Juni dilakukan pada tanggal 18 Juni 2012, maka perhitungannya adalah: 01 Juni - 27 Juni = 27 hari 01 Juni - 30 Juni = 30 hari Premi Shift yang dibayarkan pada saat payroll bulan Mei = 27/30 *175.000 = 157.500
319
5. Lembur •
Refinery SPIT, Pluit, Priok Industri dan Surabaya: − Diberikan kepada karyawan Refinery Level 1 – 4. − Perhitungan lemburnya: Hari Kerja 1,5x : 1 jam pertama 2x : jam berikutnya Hari Libur 2x : 7 jam pertama 3x : jam ke-8 4x : jam berikutnya Hari Istimewa (17 Agustus, Tahun Baru, Natal, Cuti Bersama H-1 Lebaran, Cuti Bersama H+2 Lebaran, Cuti Bersama H+1 Lebaran) 3x : 8 jam pertama 4x : jam berikutnya
•
Refinery Medan dan Plantation: − Diberikan kepada karyawan Refinery Level 1 – 4 dan karyawan Plantation Level P – T. − Perhitungan lemburnya : Hari Kerja 1,5x : 1 jam pertama 2x : jam berikutnya Hari Libur
320
2x : 7 jam pertama 3x : jam ke-8 4x : jam berikutnya
6. Uang Makan Lembur •
Refinery SPIT dan Medan dengan jadwal office: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6. − Lembur minimal sampai pukul 19:00 pada hari kerja. − Lembur minimal 4(empat) jam (tak terpisah) pada hari libur . Contoh: a) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Selasa yang dimulai dari pukul 17:00 – 20:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 1x Uang Makan Lembur. b) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Sabtu yang dimulai dari pukul 08:00 – 19:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 1x Uang Makan Lembur. c) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Sabtu yang dimulai dari pukul 16:00 – 19:00, maka karyawan tersebut tidak berhak mendapatkan Uang Makan Lembur karena lembur belum mencapai 4 jam.
321
•
Refinery Pluit dan Priok Industri dengan jadwal office: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6. − Lembur minimal sampai pukul 19:00 dan 03:00 pada hari kerja. − Lembur minimal sampai pukul 12:00, 19:00 dan 03:00 pada hari libur. Contoh: a) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Selasa yang dimulai dari pukul 17:00 – 03:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 2x Uang Makan Lembur. b) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Sabtu yang dimulai dari pukul 08:00 – 19:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 2x Uang Makan Lembur. c) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Sabtu yang dimulai dari pukul 16:00 – 19:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 1x Uang Makan Lembur.
•
Refinery Pluit, Priok Industri dan Medan dengan jadwal Shift: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6. − Lembur minimal 4 jam mendapatkan 1x Uang Makan Lembur dan 12 jam mendapatkan 2x Uang Makan Lembur. Contoh: a) Karyawan Shift 1 (07:00 – 15:00) melakukan lembur yang dimulai dari pukul 15:00 – 23:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 1x Uang Makan Lembur. b) Karyawan Security Jakarta Shift 2 (14:30 – 22:30) melakukan lembur yang dimulai dari pukul 22:30 – 06:30, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 1x Uang Makan Lembur.
322
c) Karyawan Security Belawan Shift 1 (07:30 – 16:00) melakukan lembur yang dimulai dari pukul 16:00 – 24:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 1x Uang Makan Lembur. d) Karyawan Shift yang melakukan lembur dimulai dari pukul 07:00 – 19:00 (meng-cover jadwal Shift 1 dan setengah Shift 2), maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 2x Uang Makan Lembur. •
Refinery Surabaya: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6. − Lembur minimal 3 jam (tak terpisah) mendapatkan 1x Uang Makan Lembur dan 9 jam mendapatkan 2x Uang Makan Lembur. Contoh: a) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Selasa yang dimulai dari pukul 17:00 – 19:00, maka karyawan tersebut tidak berhak mendapatkan Uang Makan Lembur. b) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Rabu yang dimulai dari pukul 17:00 – 20:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 1x Uang Makan Lembur. c) Karyawan Office (08:00 – 17:00) melakukan lembur pada hari Kamis yang dimulai dari pukul 07:00 – 08:00 dan 17:00 – 19:00, maka karyawan tersebut tidak berhak mendapatkan Uang Makan Lembur. d) Karyawan Shift 1 (07:00 – 15:00) melakukan lembur yang dimulai dari pukul 15:00 – 19:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 1x Uang Makan Lembur.
323
e) Karyawan melakukan lembur yang dimulai dari pukul 19:00 – 07:00, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan 2x Uang Makan Lembur.
7. Premi Hadir 4 Regu 3 Shift •
Refinery Pluit dan Priok Industri (Lump sum): − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6 yang mempunyai jadwal 4 Regu 3 Shift. − Periode bulanannya adalah periode cut off Time yaitu 11 – 10 (bukan periode kalender 1 – 31). − Jika karyawan melakukan absensi (kecuali Cuti Tahunan, Cuti Masal dan Libur Bersama, Dispensasi) pada periode 11 – 10 maka karyawan tidak berhak mendapatkan Premi Hadir 4 Regu 3 Shift. − Karyawan yang baru hiring/resign (baru menjadi karyawan Shift/berhenti menjadi karyawan Shift) di tengah periode cut off Time 11 – 10 maka perhitungannya akan dilakukan prorate, dimana pembaginya adalah selalu tetap (fix) periode time 11 – 10. Contoh: a) Karyawan baru bergabung 1 Mei 2012, dan proses payroll bulan Mei dilakukan pada tanggal 18 Mei 2012 (periode Time masih memenuhi ketentuan 11 April - 10 Mei), maka perhitungannya adalah: 01 Mei - 10 Mei = 10 hari 11 April - 10 Mei = 30 hari Premi Hadir yang dibayarkan pada saat payroll bulan Mei
324
= 10/30 60.000 = 20.000. (tetapi bila karyawan melakukan Ijin Setengah Hari pada tanggal 10 Mei 2012 maka karyawan tersebut tidak akan mendapatkan Premi Hadir ini). b) Karyawan baru diangkat pada 1 Juni 2012, dan proses payroll bulan Juni dilakukan pada tanggal 15 Juni 2012 (periode Time menjadi lebih cepat yaitu 11 Mei - 07 Juni), maka perhitungannya adalah: 01 Juni - 07 Juni = 7 hari 11 Mei - 10 Juni = 31 hari Premi Shift yang dibayarkan pada saat payroll bulan Mei = 7/31 * 60.000 =13.548 (dimana sisa pembayaran untuk 3 hari bulan Juni akan ditambahkan pada periode payroll bulan Juli -> Premi Shift bulan Juli 60.000 + Premi Shift bulan Juni 3/31*60.000 = 65.806; tetapi bila karyawan melakukan Ijin Setengah Hari pada tanggal 09 Juni 2012 maka karyawan tersebut akan mendapatkan potongan sebesar Premi Hadir yang dia dapatkan di bulan Juni yaitu 13.548, pada proses Payroll bulan Juli 2012). Note : Data yang diberikan dari Time Management ke Payroll adalah data kehadiran per tanggal kalender (hari libur akan dihitung, data kehadiran ini akan dihitung selama karyawan tersebut mempunyai
jadwal
kerja
Shift)
dan
data
absensi
(yang
325
menghilangkan Premi Hadir), sehingga proses perhitungan premi hadir akan dilakukan pada proses payroll bulanan. •
Refinery Surabaya (Harian): − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6 yang mempunyai jadwal kerja 4 Regu 3 Shift.
8. Uang Regu •
Refinery Pluit dan Priok Industri: − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 6 yang mempunyai jadwal kerja 4 Regu 3 Shift. − Perhitungannya adalah:
Jumlah kehadiran Working Day (Tanggal 11 bulan sebelum s/d tanggal 10 bulan berjalan) Jumlah Calendar bulan berjalan
X Rate Premi Hadir 4 Regu 3 Shift
Contoh: a) Karyawan baru diangkat pada 1 Mei 2012, dan proses payroll bulan Mei dilakukan pada tanggal 18 Mei 2012 (periode Time masih memenuhi ketentuan 11 April - 10 Mei), maka perhitungannya adalah: Jumlah Kehadiran 01 Mei – 10 Mei = 7 hari kerja 01 Mei - 31 Mei = 31 hari Uang Regu yang dibayarkan pada saat payroll bulan Mei = 7/31 * 60.000
326
=13.548. (Jumlah Kehadiran adalah jumlah kehadiran karyawan berdasarkan working day ditambah jika karyawan masuk bekerja pada hari libur). b) Karyawan baru diangkat pada 1 Juni 2012, dan proses payroll bulan Juni dilakukan pada tanggal 15 Juni 2012 (periode Time menjadi lebih cepat yaitu 11 Mei - 07 Juni), maka perhitungannya adalah: Jumlah Kehadiran 01 Juni - 07 Juni = 6 hari 01 Juni - 30 Juni = 30 hari Uang Regu yang dibayarkan pada saat payroll bulan Juni = 6/30 * 60.000 =12.000 (dimana sisa pembayaran untuk 1 hari kerja untuk bulan Juni akan ditambahkan pada periode payroll bulan Juli -> Uang Regu bulan Juli 20/31 * 60.000 + Uang Regu bulan Juni 1/30 * 60.000 = 40.710). Note : Data yang diberikan dari Time Management ke Payroll adalah data kehadiran berdasarkan working day, sehingga proses perhitungan premi hadir akan dilakukan pada proses payroll bulanan.
327
9. Uang Danru (Lump sum) •
Refinery Pluit dan Priok Industri : -
Diberikan kepada karyawan Level 4 yang mempunyai jadwal kerja 4 Regu 3 Shift.
-
Tidak
ada
perhitungan
prorate,
walaupun
karyawan
baru
hiring/resign (ataupun menggunakan/tidak menggunakan jadwal 4 regu 3 Shift) pada tengah periode bulan kalender berjalan (akan mendapatkan full atau tidak mendapatkan sama sekali). Contoh: a) Karyawan mendapatkan jadwal 4 regu 3 Shift pada 7 Mei 2012, maka karyawan tetap berhak mendapatkan Uang Danru pada proses Payroll bulan Mei secara full yaitu 100.000. b) Karyawan resign pada 15 Juni 2012, maka karyawan tidak berhak mendapatkan Uang Danru pada proses Payroll bulan Juni. 10. Uang Extra II – VIII (Harian) •
Refinery Priok Tank Yard:
o Uang Extra II − Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4 kecuali Security. − Diberikan kepada karyawan yang masuk kerja pagi (08:00-17:00 dan 07:00-15:00) bila jam pulang karyawan tersebut pukul 19:01 – 22:00. − Diberikan kepada karyawan yang masuk kerja siang (15:00-23:00) bila jam pulang karyawan tersebut pukul 01:01 – 02:00.
328
o Uang Extra III -
Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4 kecuali Security.
-
Diberikan kepada karyawan yang masuk kerja pagi (08:00-17:00 dan 07:00-15:00) bila jam pulang karyawan tersebut pukul 22:01 – 24:00.
-
Diberikan kepada karyawan yang masuk kerja siang (15:00-23:00) bila jam pulang karyawan tersebut pukul 02:01 – 04:00.
o Uang Extra IV -
Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4 kecuali Security.
-
Diberikan kepada karyawan yang masuk kerja pagi (08:00-17:00 dan 07:00-15:00) bila jam pulang karyawan tersebut pukul 00:01 – 08:00.
-
Diberikan kepada karyawan yang masuk kerja siang (15:00-23:00) bila jam pulang karyawan tersebut pukul 04:01 – 07:00.
o Uang Extra V -
Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4 kecuali Security.
-
Diberikan
kepada
karyawan yang masuk kerja pada hari
sabtu/minggu/hari libur nasional/cuti masal/libur bersama yang ditentukan perusahaan bila jam pulang karyawan tersebut pukul 08:01
–
19:00
dan
perhitungannya
Makan+Shift)+Uang Transport)).
adalah
2x((2xUang
329
o Uang Extra VI -
Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4 kecuali Security.
-
Diberikan
kepada
karyawan yang masuk kerja pada hari
sabtu/minggu/hari libur nasional/cuti masal/libur bersama yang ditentukan perusahaan bila jam pulang karyawan tersebut pukul 19:01
–
22:00
dan
perhitungannya
adalah
2x((2xUang
Makan+Shift)+Uang Transport))+Extra II. o Uang Extra VII -
Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4 kecuali Security.
-
Diberikan
kepada
karyawan yang masuk kerja pada hari
sabtu/minggu/hari libur nasional/cuti masal/libur bersama yang ditentukan perusahaan bila jam pulang karyawan tersebut pukul 22:01
–
24:00
dan
perhitungannya
adalah
2x((2xUang
Makan+Shift)+Uang Transport))+Extra III. o Uang Extra VIII -
Diberikan kepada karyawan Level 1 – 4 kecuali Security.
-
Diberikan
kepada
karyawan yang masuk kerja pada hari
sabtu/minggu/hari libur nasional/cuti masal/libur bersama yang ditentukan perusahaan bila jam pulang karyawan tersebut pukul 00:01
–
08:00
dan
perhitungannya
Makan+Shift)+Uang Transport))+Extra IV.
adalah
2x((2xUang
330
11. Uang Makan Pagi •
Plantation: -
Diberikan kepada karyawan Level D – T.
-
Lembur minimal 2(dua) jam sebelum pukul 08:00 (waktu start lembur maximal adalah pukul 06:00 untuk mendapatkan 1x Uang Makan Pagi).
12. Uang Makan Malam •
Plantation: -
Diberikan kepada karyawan Level D – T.
-
Lembur minimal sampai pukul 19:00 pada hari kerja.
-
Lembur minimal 11 jam pada hari libur.
Dan untuk keperluan reporting Time Management diperlukan Time Type sebagai berikut: 1) Datang Terlambat (jam) •
Refinery (kecuali Priok Tank Yard) dan Plantation: -
Karyawan diberikan toleransi untuk keterlambatan maksimal 2(dua) menit untuk Refinery Surabaya dan yang lain 5 menit. Contoh : Karyawan Office (08:00-17:00) yang datang ke kantor pukul 08:05 tidak akan dianggap terlambat. Tetapi karyawan yang datang ke kantor pukul 08:06 akan
dianggap terlambat, dan
331
perhitungan keterlambatannya pada hari itu adalah 0,1 jam (6 menit).
2) Datang Terlambat (x) •
Refinery (kecuali Priok Tank Yard) dan Plantation: -
Counter yang menghitung keterlambatan yang dilakukan karyawan per hari.
3) Pulang Cepat (jam) •
Refinery (kecuali Priok Tank Yard) dan Plantation: -
Tidak ada toleransi bagi karyawan yang pulang cepat.
4) Pulang Cepat (x) •
Refinery (kecuali Priok Tank Yard) dan Plantation: -
Counter yang menghitung pulang cepat yang dilakukan karyawan per hari.
5) Deviasi Jam Kerja (jam) •
Refinery (kecuali Priok Tank Yard) dan Plantation: -
Kekurangan jam kerja yang dilakukan karyawan jika melakukan ijin meninggalkan kantor pada saat hari kerja. Contoh:
Karyawan
Office
(08:00-17:00)
mengajukan
ijin
meninggalkan kantor pada saat jam istirahat yaitu 12:00 – 13:00.
332
Dan karyawan kembali ke kantor pada pukul 13:15, maka deviasi jam kerja karyawan adalah 0,25 jam (15 menit).
6) Deviasi Jam Kerja (x) •
Refinery (kecuali Priok Tank Yard) dan Plantation:
Counter untuk menghitung melakukan deviasi jam kerja karyawan per hari.
333
3.5.2.4. Migration Strategy Data yang ada pada existing system akan di-migrasi-kan kedalam sistem SAP dan akan disimpan dalam standard table yang lazim disebut dengan infotype. Infotype untuk menampung data dari existing system tersebut:
No IT
Infotype
0007
Work Schedule
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off mulai
Rule
jadwal kerja karyawan
Go-Live.
Time
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory (bagi yang
Recording Info
nomor yang didaftarkan pada
mengikuti time evaluation),
mesin pencatat kehadiran (time
cut-off mulai Go-Live.
0050
Keterangan
Data yg diperlukan
device) 2006
Absences
Menympan informasi mengenai
Mandatory (bagi yang
Quota
jumlah kuota cuti tahunan
mempunyai sisa kuta cuti),
karyawan
cut-off mulai Go-Live.
Table 3.100 Daftar Infotype yang menampung existing data.
334
Tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam migrasi data, adalah:
Seq 1
Task Data Collection
Activity • Menentukan dead-line (periode sampai
PIC Core-Team
dengan kapan) data yang akan dikumpulkan • Mengumpulkan data dan melengkapi data yang kurang 2
Back-log data
Mencatat pergerakan data/ transaksi yang
Core-Team
terjadi setelah dead-line (dipisahkan dengan data collection) 3
Data Cleansing
Memastikan bahwa data tersebut adalah
Core-Team
benar 4
Template/format
Menyediakan format/ template untuk
Consultant
untuk upload data 5
Data Mapping
Mapping /menyimpan data sesuai dengan
Core-Team
format/ template yang telah ditentukan 6
Create migration
• Create LSMW
program/tools
• Create Z Program
7
Execution
Pelaksanaan migrasi data
Core-Team
8
Upload Back-log
Upload data transaksi yang terjadi setelah
Core-Team
Data
dead-line data collection Table 3.104 Tahapan migration data
Consultant
335
3.5.3. Payroll Master Data 3.5.3.1. Basic Salary Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat menyimpan data yang selama ini ada dalam legacy system, berupa data gaji pokok seperti: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Tanggal berlakunya Gaji Pokok
•
Tipe Gaji Pokok
•
Nominal Gaji Pokok
•
Currency yang digunakan
Data saat ini yang akan disimpan di IT0008 adalah sebagai berikut: •
Nomor Induk Karyawan
•
Tanggal periode Gaji
•
Pay Scale Type
•
Pay Scale Area
•
Pay Scale Group
•
Komponen Gaji
•
Salary Amount
•
Currency
336
Contoh Tampilan IT0008 Basic Pay:
Gambar 3.84 Tampilan Infotype 0008 - Basic Salary
Detail Field
Field
Data
Length
Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
DATS
8
Begin Date
Endda
ENDDA
DATS
8
End Date
PREAS
PREAS
CHAR
2
Reason
Payscale Type
TRFAR
CHAR
2
Payscale Type
Payscale Area
TRFGB
CHAR
2
Payscale Area
Payscale Group
TRFGR
CHAR
8
Payscale Group
Wagetype
LGART
CHAR
4
Wagetype
Amount
BETRG
CURR
13
Amount
Table 3.101 Detail Field untuk Infotype 0008 - Basic Salary
337
Pay Scale Type Akan digunakan untuk input tipe range gaji berdasarkan kelompok besar (group) perusahaan:
Pay Scale Type Code
Description
01
PT. XYZ
Table 3.102 Pay Scale Type Pay Scale Area Akan digunakan untuk input tipe range gaji berdasarkan area perusahaan:
Pay Scale Area Code
Description
01
Plantation
02
Refinery Jakarta
03
Refinery Surabaya
04
Refinery Medan
Table 3.103 Pay Scale Area
Pay Scale Group dan Level Akan digunakan untuk input Grade berdasarkan Jabatan/ Job: (Lihat L-2).
338
3.5.3.2. Bank Details Infotype 0009 - Bank Details menyimpan informasi mengenai no. rekening karyawan
untuk
kebutuhan
transfer
gaji.
Infotype
ini
bersifat
mandatory, harus dimiliki setiap karyawan. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat menyimpan data yang selama ini ada dalam legacy system, berupa data bank transfer seperti: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Tanggal berlakunya bank transfer
•
Nama Bank
•
Kode Bank (Bank Key)
•
Nama Pemegang Rekening
•
No Rekening
•
Kode Swift Bank
•
Currency pembayaran
•
Tujuan Rekening
Data saat ini yang akan disimpan di IT0009 adalah sebagai berikut: •
Nomer Induk Karyawan
•
Tanggal periode Bank Details
•
Tipe Bank Details (Main Banks / Others)
•
Payee name
•
Postal Code
•
City
339
•
Bank Country
•
Bank Key
•
Bank Account Number
•
Payment Method
•
Purpose
•
Payment Currency
Contoh Tampilan IT0009 Bank Details:
Gambar 3.85 Tampilan Infotype 0009 - Bank Details
340
Detail Field
Field
Data
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
DATS
8
Begin Date
Endda
ENDDA
DATS
8
End Date
BankType
BNKSA
CHAR
4
Bank Type
Payee
EMFTX
CHAR
40
Payee Name
PostalCode
BKPLZ
CHAR
10
Postal Code
City
ORT01
CHAR
25
City
BankCountry
BANKS
CHAR
3
Bank Country
BankKey
BANKK
CHAR
15
Bank Key
BankAccount
BANKN
CHAR
18
Bank Account Number
PaymentMethod
PCODE
CHAR
1
Payment Method
Purpose
DZWECK CHAR
40
Purpose
Currency
WAERS
5
Payment Currency
CUKY
Length Short Description
Table 3.104 Detail Field untuk Infotype 0009 - Bank Details
341
3.5.3.3. Recurring Payments and Deductions Infotype 0014 –Recurring Payments and Deductions menyimpan informasi mengenai komponen Allowance and Deductions. Infotype ini tidak bersifat mandatory. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat menyimpan data yang selama ini ada dalam legacy system, berupa data allowance dan deductions yang berulang setiap bulan selama periode tertentu: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Tanggal berlakunya Allowance / Deductions
•
Tipe Allowance / Deductions
•
Nominal Allowance / Deductions
•
Currency yang digunakan
Data saat ini yang akan disimpan di IT0014 adalah sebagai berikut: •
Nomer Induk Karyawan
•
Periode Allowance and Deductions
•
Wage Type
•
Wage Type Text
•
Amount
•
Currency
342
Contoh Tampilan IT0014 Recurring Payments and Deductions:
Gambar 3.86 Tampilan Infotype 0014 - Recurring Payments and
Deductions
343
Detail Field
Field
Data
Length
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Begda
BEGDA
DATS
8
Begin Date
Endda
ENDDA
DATS
8
End Date
BankType
BNKSA
CHAR
4
Bank Type
Payee
EMFTX
CHAR
40
Payee Name
PostalCode
BKPLZ
CHAR
10
Postal Code
City
ORT01
CHAR
25
City
BankCountry
BANKS
CHAR
3
Bank Country
BankKey
BANKK
CHAR
15
Bank Key
BankAccount
BANKN
CHAR
18
Bank Account Number
PaymentMethod PCODE
CHAR
1
Payment Method
Purpose
DZWECK
CHAR
40
Purpose
Currency
WAERS
CUKY
5
Payment Currency
Short Description
Table 3.105 Detail Field untuk Infotype 0014- Recurring Payments and Deductions
344
3.5.3.4. Additional Payments and Deductions Infotype 0015 – Additional Payments menyimpan informasi mengenai komponen Allowance yang diberikan hanya 1(satu) kali tanpa periode. Infotype ini tidak bersifat mandatory. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat menyimpan data yang selama ini ada dalam legacy system, berupa data allowance dengan periode pembayaran adalah 1(satu) bulan sekali seperti: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Tanggal Allowance
•
Tipe Allowance
•
Nominal Allowance
•
Currency yang digunakan
Data saat ini yang akan disimpan di IT0015 adalah sebagai berikut: •
Nomer Induk Karyawan
•
Date of Allowance
•
Wage Type
•
Wage Type Text
•
Amount
•
Currency
345
Contoh Tampilan IT0015 Additional Payments:
Gambar 3.87 Tampilan Infotype 0015 - Additional Payments
Detail Field
Field Name
Data
Length
Short Description
Type Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Date of
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Wage Type
LGART
CHAR
4
Wage Type
Amount
BETRG
CURR
13
Amount
Currency
WAERS
CUKY
5
Currency
Origin
Table 3.106 Detail Field untuk Infotype 0015- Additional Payments
346
3.5.3.5. Additional Off-Cycle Payments and Deductions Infotype0267 - Additional Offcycle Payments menyimpan informasi mengenai komponen Allowance yang diberikan tidak mengikuti monthly payment process (Off-Cycle). Infotype ini tidak bersifat mandatory. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat menyimpan data yang selama ini ada dalam legacy system, berupa data allowance yang dapat dibayarkan secara off-cycle (proses tidak bersamaan dengan proses gaji bulanan) seperti: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Tanggal pembayaran Allowance
•
Tipe Allowance
•
Nominal Allowance
•
Currency yang digunakan
Data saat ini yang akan disimpan di IT0267 adalah sebagai berikut: •
Nomer Induk Karyawan
•
Payment Date
•
Wage Type
•
Wage Type Text
•
Amount
•
Currency
•
Reason
347
Contoh Tampilan IT0267 Additional Offcycle Payments:
Gambar 3.88 Tampilan Infotype 0267 - Additional Offcycle Payments
Detail Field
Field
Data
Length
Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
Date of Payments
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
Wage Type
LGART
CHAR
4
Wage Type
Amount
BETRG
CURR
13
Amount
Currency
WAERS
CUKY
5
Currency
Reason
OCRSN
CHAR
4
Reason
Table 3.107 Detail Field untuk Infotype 0267 -Additional Offcycle Payments
348
3.5.3.6. Tax Data Indonesia Infotype 0241 - Tax Data Indonesia menyimpan informasi mengenai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan status keluarga yang berhubungan dengan pajaknya. Infotype ini bersifat mandatory. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat menyimpan data yang selama ini ada dalam legacy system, berupa data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) berserta dengan Status pajak karyawan seperti: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Periode NPWP / Status Pajak Karyawan
•
Nomor Pokok Wajib Pajak
•
Status Pajak Karyawan
Data yang akan disimpan di IT0241 adalah sebagai berikut: •
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Periode NPWP/ Status Pajak Karyawan
•
Nomor Pokok Wajib Pajak, bagi karyawan yang tidak memiliki NPWP maka akan diisi dengan angka 0 (15 digit).
•
Status Pajak Karyawan
•
Khusus untuk Refinery akan menggunakan family info untuk menentukan PTKP status. Jika karyawan menanggung orang tua, maka bagian payroll akan melakukan update data dengan menggunakan number of dependents.
349
Contoh Tampilan IT0241 Tax Data Indonesia:
Gambar 3.89 Tampilan Infotype 0241 - Tax Data Indonesia
Detail Field
Field
Data
Name
Type
Length
Short Description
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
BEGDA
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
ENDDA
ENDDA
CHAR
10
End Date
PersTaxID
TXID1
CHAR
2
Personal Tax ID
PersTaxID
TXID2
CHAR
7
Personal Tax ID
PersTaxID
TXID3
CHAR
6
Personal Tax ID
Married
MARRD
CHAR
1
Maried for Tax Purpose
Spouse
SPBEN
CHAR
1
Spouse Benefit
Dependent
DEPND
CHAR
2
No Of Dependent
Table 3.108 Detail Field untuk Infotype 0241 - Tax Data Indonesia
350
3.5.3.7. Jamsostek Insurance Indonesia Infotype 0242 - Jamsostek Insurance Indonesia menyimpan
informasi
mengenai Nomor Kepesertaan Jamsostek. Infotype ini tidak bersifat mandatory. Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat menyimpan data yang selama ini ada dalam legacy system, berupa data kepesertaan Jamsostek seperti: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Periode Jamsostek
•
Nomor Peserta Jamsostek
Data saat ini yang akan disimpan di IT0242 adalah sebagai berikut: •
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Periode Jamsostek
•
Nomor Peserta Jamsostek
Contoh Tampilan IT0242 Jamsostek Insurance Indonesia:
Gambar 3.90 Tampilan Infotype 0242 - Jamsostek Insurance Indonesia
351
Detail Field
Field
Data
Length
Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
BEGDA
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
ENDDA
ENDDA
CHAR
10
End Date
JamsID
JAMID
CHAR
15
Jamsostek ID
Married
MARST
CHAR
1
Maried for Jams Purpose
Table 3.109 Detail Field untuk Infotype 0242 - Jamsostek Insurance Indonesia
3.5.3.8. Membership Fee Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat menyimpan data yang selama ini ada dalam legacy system, berupa data apakah karyawan tersebut adalah: •
Apakah karyawan adalah anggota SPSI.
•
Apakah
karyawan
mendapatkan
Bantuan
Sewa
Rumah (Refinery)
atau Tunjangan Tempat Tinggal (Plantation). •
Apakah Karyawan adalah anggota organisasi lain, (misalnya: anggota PII: Persatuan Insinyur Indonesia, ISEI: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia).
•
Apakah Karyawan dipotong untuk keanggotaan tersebut, seperti: − Nama − Nomor Induk Karyawan (NIK) − Flag
Data saat ini yang akan disimpan di IT0057 adalah sebagai berikut: •
Nama
352
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Flag: PDA / Driver
Contoh Tampilan IT0057 Membership Fee:
Gambar 3.91 Tampilan Infotype 0057 - Membership Fee
Detail Field
Field
Data
Length
Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
BEGDA
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
ENDDA
ENDDA
CHAR
10
End Date
JamsID
JAMID
CHAR
15
Jamsostek ID
Married
MARST
CHAR
1
Maried for Jams Purpose
Table 3.110 Detail Field untuk Infotype 0057 - Membership Fee
353
3.5.3.9. Employee Remuneration Info Dengan menggunakan sistem SAP diharapkan dapat meng-cover data-data pembayaran yang terkait dengan attandance, overtime ketika Server Absensi dan server SAP untuk submodul time management down. Data yang disimpan seperti: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Jumlah dalam bentuk: − Hari : Untuk Attendance − Jam : Untuk Overtime
•
Pada existing system (Group XYZ) Infotype ini digunakan untuk meng-input data pembayaran yang terkait dengan Time Management lintas tahun.
Data yang akan disimpan di IT2010 adalah sebagai berikut: •
Nama
•
Nomor Induk Karyawan (NIK)
•
Periode Absence atau Overtime
•
Jumlah hari/ jumlah jam
354
Contoh Tampilan IT2010 Remuneration Info:
Gambar 3.92 Tampilan Infotype 2010 - Remuneration Info
Detail Field
Field
Data
Length
Short Description
Name
Type
Pers No
PERNR
NUMC
8
Personnel Number
Name
CNAME
CHAR
80
Complete Name
BEGDA
BEGDA
CHAR
10
Begin Date
ENDDA
ENDDA
CHAR
10
End Date
Wage Type
LGART
CHAR
4
Wage Type
Number
ANZHL
DEC
7
Number
Table 3.111 Detail Field untuk Infotype 2010 - Remuneration Info
355
3.5.3.10. Migration Strategy Data yang ada pada existing system akan di-migrasi-kan kedalam sistem SAP dan akan disimpan dalam standard table yang lazim disebut dengan infotype. Infotype untuk menampung data dari existing system tersebut:
No IT 0008
Infotype Basic Pay
Keterangan
Data yg diperlukan
Menyimpan informasi mengenai
Data gaji sejak karyawan
gaji pokok karyawan
masuk bekerja berikut historical perubahannya.
0009
Bank Details
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory , cut-off mulai
No. Rekening karyawan untuk
Go-Live.
kebutuhan transfer gaji. 0014
Recurring
Menympan informasi mengenai
Payments/
komponen Allowance dan
Deduction
Deduction yang diberikan
Cut-off mulai Go-Live.
berulang 0015
Additional
Menyimpan informasi mengenai
Payments
komponen Allowance yang
Cut-off mulai Go-Live
diberikan hanya 1 (satu) kali tanpa periode
0267
Additional Off-
Menyimpan informasi mengenai
Cycle
komponen Allowance yang
Payments
diberikan tidak mengikuti monthly
Cut-off mulai Go-Live
payment process (off-cycle). 0241
Tax Data
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off mulai
Indonesia
Nomor Pokok Wajib Pajak
Go-Live
(NPWP) dan status keluarga yang berhubungan dengan pajaknya.
356
0242
Jamsostek
Menyimpan informasi mengenai
Mandatory, cut-off mulai
Insurance
Nomor Kepesertaan Jamsostek.
Go-Live
Membership
Menyimpan informasi mengenai
Cut-off mulai Go-Live
Fee
flag apakah seorang pekerja
Indonesia 0057
mendapatkan Bantuan Sewa Rumah (Refinery) atau Tunjangan Tempat Tinggal (Plantation), SPSI 2010
Employee
Menyimpan informasi mengenai
Remuneration
berapa hari-kah seorang karyawan
Info
masuk dan berapa jam-kah
Cut-off mulai Go-Live
seorang karyawan melakukan overtime, dan lainya yang terkait dengan ketidakhadiran Table 3.112 Daftar Infotype yang menampung existing data.
357
Tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam migrasi data, adalah:
Seq 1
Task Data Collection
Activity • Menentukan dead-line (periode sampai
PIC Core-Team
dengan kapan) data yang akan dikumpulkan • Mengumpulkan data dan melengkapi data yang kurang 2
Back-log data
Mencatat pergerakan data/ transaksi yang
Core-Team
terjadi setelah dead-line (dipisahkan dengan data collection) 3
Data Cleansing
Memastikan bahwa data tersebut adalah
Core-Team
benar 4
Template/format
Menyediakan format/template untuk
Consultant
untuk upload data 5
Data Mapping
Mapping/ menyimpan data sesuai dengan
Core-Team
format/ template yang telah ditentukan 6
Create migration
• Create LSMW
program/tools
• Create Z Program
7
Execution
Pelaksanaan migrasi data
Core-Team
8
Upload Back-log
Upload data transaksi yang terjadi setelah
Core-Team
Data
dead-line data collection Table 3.113 Tahapan migration data
Consultant