BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika waktu tenggang ini nol atau sangat kecil, maka perencanaan tidak diperlukan. Jika waktu tenggang ini panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung pada faktor-faktor yang dapat diketahui, maka perencanaan diperlukan. Dan peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dilakukan. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien dan merupakan bagian yang integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen. (Makridakis,1999)
2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan
Kegunaan peramalan terlihat saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Jika ramalan yang diadakan kurang tepat, maka keputusan yang akan diambilpun kurang tepat. Namun, perlu diketahui bahwa ramalan itu
tetaplah ramalan/dugaan/perkiraan, dimana selalu ada unsur kesalahan. (Sofjan Assauri, 1984).
2.3 Jenis-jenis Peramalan
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Peramalan Kualitatif yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada orang yang menyusunnya. 2. Peramalan Kuantitatif yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut (Sofjan Assauri, 1984).
Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. 2. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester (Sofjan Assauri, 1984).
2.4 Langkah-langkah dalam metode Peramalan
Langkah-langkah dalam metode peramalan adalah : 1. Mengumpulkan data. 2. Menyeleksi dan memilih data. Data yang kurang relevan harus dibuang supaya tidak mempengaruhi akurasi peramalan. 3. Menganalisa data. 4. Menentukan metode yang dipergunakan. 5. Memproyeksi data dengan menggunakan metode yang dipergunakan dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan.
2.5 Pengertian dan Kegunaan Metode Peramalan
Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena metode peramalan didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan ini dipergunakan dalam peramalan yang objektif.
Sebagaimana diketahui bahwa metode peramalan merupakan cara berpikir yang sistematis dan pragmatis atas pemecahan suatu masalah. Di samping itu, metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan dan memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga dapat dimungkinkannya penggunaan teknik-teknik penganalisaan yang lebih
maju. Dengan penggunaan teknik-teknik tersebut, maka diharapkan dapat memberikan kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara ilmiah.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode peramalan sangat berguna karena akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu. Sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengajaran dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketetapan hasil ramalan yang disusun. (Sofjan Assauri, 1984).
2.6 Jenis-jenis Metode Peramalan Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu atau analisa deret waktu terdiri dari: a. Metode Smoothing Metode Smoothing yang mencakup metode data lewat (past data), metode ratarata kumulatif, metode rata-rata bergerak (moving average) dan metode eksponensial smoothing. Metode Smoothing digunakan untuk mengurangi ketidakteraturan musiman dari data yang lalu maupun kedua-duanya dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data yang lalu.
b. Metode Box Jenkins
Metode Box Jenkins menggunakan dasar deret waktu dengan model matematis agar kesalahan yang terjadi dapat sekecil mungkin yang membutuhkan identifikasi model estimasi parameternya.
c. Metode Proyeksi Trend dengan regresi Metode Proyeksi Trend dengan regresi merupakan dasar garis trend untuk suatu persamaan matematik, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal yang diteliti untuk masa depan(Sofjan Assauri, 1984)