17
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Walaupun perempuan, umumnya, memiliki umur harapan hidup (UHH) lebih tinggi daripada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan yang lebih rumit. Secara kodrati, perempuan mengalami fase perubahan fisiologis yang berbeda dengan yang dialami pria. Mengawali masa remajanya, perempuan mulai mengalami menstruasi yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif. Selanjutnya, mereka akan menjalani kehamilan dan menyusui yang melelahkan. Fase ini diakhiri dengan datangnya masa menopause yang umumnya mulai terjadi pada usia 45 tahun.3 Masa menopause memiliki konsekuensi kesehatan yang serius dan bisa mempengaruhi keparahan penyakit periodontal. Pengetahuan mengenai faktor yang mempengaruhi keparahan penyakit periodontal pada perempuan menopause ini dapat membantu dalam membaiki taraf kesehatan dan mengurangi keparahan penyakit periodontal pada perempuan menopause.3
2.1 Definisi Perempuan Menopause Menopause berasal dari kata “men” berarti bulan, “pause, pausis, paudo” berarti periode atau tanda berhenti, sehingga menopause diartikan sebagai berhentinya secara definitif menstruasi. Menopause secara teknis adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama 12 bulan akibat dari tidak aktifnya folikel sel telur. Periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi terakhir diikuti dengan 12 bulan periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid).3
Universitas Sumatera Utara
18
Menopause adalah bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif ke masa tidak reproduktif. Usia rata-rata menopause berkisar 43 – 57 tahun namun tidak ada cara yang pasti untuk
memprediksi kapan seorang perempuan akan
memasuki masa menopause. Selain itu, faktor keturunan juga berperan disini, seorang perempuan akan mengalami menopause pada usia tidak jauh berbeda dari ibunya.3 2.2 Fisiologis Wanita Menopause Memasuki usia lanjut yaitu akhir 40-an 50-an, seorang perempuan akan mengalami proses alamiah yang disebut menopause sebagai salah satu bentuk dari proses penuaan. Menopause dipacu oleh perubahan hormon dalam tubuh, yang diawali dengan terkelupasnya pelapis rahim (endometrium) bersama dengan sedikit darah, yang dipicu oleh kadar hormon progesteron yang rendah dalam tubuh. Pada waktu yang sama hormon perangsang folikel (FSH= Foilicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone) yang dihasilkan kelenjar hipofise merangsang proses pematangan telur dalam ovarium. Keadaan ini kemudian menghasilkan peningkatan kadar estrogen sehingga bisa mempengaruhi keadaan jaringan di rongga mulut.1
Universitas Sumatera Utara
19
2.3 Mekanisma
Perempuan
Menopause
Sebagai
Faktor
Yang
Mempengaruhi Keparahan Penyakit Periodontal. Pada saat seorang perempuan sudah memasuki menopause, produksi estrogen terhenti. Akibatnya dapat terjadi perubahan rasa atau pengecapan, dan lebih sensitif terhadap makanan dan minuman yang panas ataupun dingin, dan juga menurunnya aliran saliva (air liur) yang dapat menyebabkan xerostomia (dry mouth).5 Adanya kondisi mulut yang kering tersebut dapat mengarah kepada penyakit periodontal, karena saliva (air liur) tidak cukup untuk membilas sisa makanan sehingga kalkulus (karang gigi) lebih mudah terbentuk. Selain itu kurangnya saliva juga dapat menyebabkan karies lebih mudah terbentuk. karena saliva juga berfungsi untuk menetralkan asam yang dihasilkan dari metabolisme bakteri yang ada di dalam mulut. Oleh karena itu xerostomia (dry mouth) lebih sering dialami oleh perempuan usia lanjut dibandingkan pria, dan dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan yang sering diresepkan bagi para lansia.5 Penurunan produksi estrogen yang terjadi saat menopause juga menyebabkan perempuan lebih beresiko untuk mengalami penurunan densitas/kepadatan tulang, yang dapat mengarah kepada osteoporosis. Rusaknya tulang (dalam hal ini tulang rahang) dapat mengarah kepada goyangnya gigi geligi, diperparah dengan banyaknya kalkulus (karang gigi) yang menjadi tempat pertumbuhan bakteri.5
Universitas Sumatera Utara
20
Dokter gigi berperan untuk deteksi osteoporosis secara dini. Pemeriksaan radiografis rutin yang dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang pada perawatan gigi dapat membantu mendeteksi adanya penurunan massa tulang yang menjadi indikasi osteoporosis. Namun hal ini membutuhkan software khusus dan juga keterampilan khusus dari dokter gigi bidang radiologi.5 Usia kehidupan perempuan sangat penting untuk mengidentifikasi pengaruh hormonal dalam rongga mulut. Adapun ciri-ciri dari perempuan menopause sebagai berikut: 6 1. Terjadi perubahan keadaan rongga mulut 2. Penipisan lapisan mukosa oral 3. Rasa tidak nyaman (burning mouth) 4. Resesi gingiva 5. Xerostomia 6. Perubahan kemampuan pengecap 7. Resorbsi tulang alveolar 8. Osteopenia dan osteoporosis Selain itu, penanganan yang dapat dilakukan yaitu:6 1. Pada proses penipisan mukosa oral dan gingiva, dilakukan augmentasi jaringan lunak. 2. Menggunakan sikat gigi berbulu lunak 3. Menggunakan pasta gigi dengan partikel abrasif yang minimal
Universitas Sumatera Utara
21
4. Obat kumur dengan bahan yang kurang mengandung alkohol 5. Pemeliharaan jaringan periodontal degan debridemen yang baik untuk mengurangi trauma 6. Pasien yang rentan dengan osteoporosis akan dikonsul ke dokter umum. Situasi hormon di setiap fase itu berbeda-beda, sehingga masalah kesehatan gigi dan mulut yang kita hadapi juga berbeda.7 Ketika perempuan sudah mengalami menopause, hormon seksual seperti estrogen akan menurun. Kondisi ini memicu jumlah bakteri dan erosi pada gigi yang merujuk pada produksi air liur yang berkurang, sehingga menimbulkan beberapa sebab yaitu:7 1.
Mulut terasa kering, lidah seperti terbakar (oral cancerphobia), ada rasa aneh dalam mulut (seperti rasa besi), lidah gatal-gatal, dan sering sariawan
2.
Nyeri gusi saat menopause atau menopausal gingivostomatitis ditandai dengan warna gusi lebih pucat, licin, sakit, dan mudah berdarah.
3.
Kurangnya penyangga gigi yang baik membuat gigi mudah goyang. Karena seiring bertambahnya usia membuat kepadatan tulang semakin berkurang, termasuk tulang rahang dan tulang penyangga gigi. Adapun
cara
mencegahnya
yaitu rajin
mengkonsumsi
kalsium
dan
multivitamin, teratur berolahraga, selalu melakukan perawatan gigi yang benar, dan mengganti setiap gigi yang hilang dengan gigi palsu. Karena kehilangan gigi yang cukup
lama
dapat
mendorong
terjadinya
kerapuhan
tulang
yang
lebih
cepat. Memasuki masa menopause terjadi perubahan pada mulut wanita (indera perasa, rasa panas di mulut, sensitif terhadap makanan dingin dan panas, juga
Universitas Sumatera Utara
22
penurunan produksi air ludah yang menyebabkan mulut kering) dikarenakan perubahan hormon atau pengaruh obat-obatan yang telah dikonsumsi.7,8 Mulut kering dapat menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan gusi karena air ludah tidak mampu melembabkan dan membersihkan mulut dengan menetralkan asam yang dihasilkan oleh plak. Disamping itu penurunan hormon estrogen mempertinggi resiko hilangnya densitas tulang. Kehilangan densitas tulang, terutama pada tulang rahang dapat menyebabkan hilangnya gigi dan gusi turun, sehingga memungkinkan gigi lebih mudah busuk.8
2.4 Kebutuhan Perawatan Penyakit Periodontal Pada Perempuan Menopause Menurut Vincent J.Iacono DMD, keparahan penyakit periodontal pada perempuan menopause sehingga bisa berisiko kehilangan tulang alveolar dan kehilangan gigi.3,4 Kehidupan seharian bagi perempuan menopause untuk menjaga kesehatan rongga mulut adalah seperti menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung triklosan, karena triklosan mempunyai khasiat mencegah penyakit periodontal dan menggunakan obat kumur yang mengandungi fluor.3 Penelitian terbaru menunjukkan triklosan merupakan zat yang paling efektif untuk menghambat kuman, jamur atau zat bakteri. Selain dengan kunjungan berkala, dokter gigi dapat memberikan instruksi tentang kontrol plak pada perempuan menopause supaya dapat dilakukan dengan tepat dirumah agar kesehatan ronga mulut lebih terjamin dan bisa mengurangi keparahan penyakit periodontal.2 Dokter gigi memainkan peranan penting dalam
Universitas Sumatera Utara
23
memberikan penyuluhan pada perempuan menopause dengan penyakit periodontal untuk memotivasi mereka tentang pentingnya penjagaan kebersihan mulut yang baik supaya dapat mengurangi keparahan penyakit periodontal.2 2.5 Indeks yang digunakan untuk mengukur keparahan periodontal Untuk mengetahui pengaruh menopause terhadap keparahan penyakit periodontal, maka dilakukan pengukuran dengan berbagai indeks yaitu:
Indeks
Gingiva, Indeks Perdarahan Papila Gingiva Dimodifikasi, dan Indeks Oral Higiene, Indeks Periodontal dan Indeks Plak.
Universitas Sumatera Utara
24
2.6 Kerangka Teori Perempuan menopause Produksi estrogen terhenti
Penipisan epitel
Mengalami mulut kering
Mudah terbentuk kalkulus dan menyebabkan karies
Bertambahnya keparahan periodontal
Universitas Sumatera Utara
25
2.7 Kerangka Konsep
-Keparahan penyakit periodontal bertambah parah
-Perempuan menopause -Hormon estrogen
- Kalkulus - Plak -Debris -Stein
Universitas Sumatera Utara