8 BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teknologi Informasi Menurut Jack Febrian (2004, p239), teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputerisasi dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun video. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari sistem informasi, terutama jika dilihat dari sudut pandang teknologinya.
2.2
Data dan Informasi Data adalah elemen yang menjelaskan suatu benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang disimpan, direkam, dan diklasifikasikan, akan tetapi tidak diatur untuk disampaikan menjadi suatu arti (Turban, 2001, p554). Sedangkan informasi adalah koleksi dari fakta (data) yang terstruktur atau terorganisasi dalam aturan tertentu sehingga memiliki arti bagi penerimanya (Turban, 2001, p17).
2.3
Sistem Penjadwalan Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, 2005, p1). Penjadwalan adalah suatu kegiatan untuk membuat perencanaan produksi sesuai dengan perubahan permintaan (Barry Render, 2003, p100). Sedangkan penjadwalan terbatas adalah penyusunan jadwal atau rencana jangka pendek
9 dengan menggunakan komputer yang dapat menanggulangi kerugian atau kelemahan (Barry Render, 2003, p100). Dari kedua definisi yang telah dijelaskan diatas, maka sistem penjadwalan adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan perencanaan produksi sesuai dengan perubahan permintaan.
2.4
Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Menurut
http://www.devshed.com/c/a/Practices/Introducing-
UMLObjectOriented-Analysis-and-Design/1/,
dalam
pengembangan
sebuah
sistem, analisis adalah proses mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan. Sedangkan object-oriented analysis adalah sebuah proses pendefinisian masalah dalam sebuah sistem berdasarkan objek. Menurut http://www.sei.cmu.edu/str/descriptions/oodesign.html, objectoriented design merupakan pengembangan sebuah object-oriented model sistem piranti lunak untuk mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dari kedua definisi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka objectoriented analysis and design adalah sebuah proses pendefinisian masalah dalam sebuah sistem piranti lunak berdasarkan objek yang dilanjutkan dengan proses implementasi persyaratan-persyaratan yang telah diidentifikasi pada proses analisis sebelumnya.
10 Pendekatan object oriented analysis and design berkaitan dengan pengembangan sistem informasi, dapat menggunakan metodologi-metodologi tradisional dalam pembuatannya. Sebagai contoh pembuatan sistem dengan menggunakan metode SDLC. Untuk mendukung tahapan object oriented analysis and design tersebut dibutuhkan suatu modeling tool yang mampu untuk memodelkan dan memberikan gambaran dalam pemahaman suatu sistem. Salah satu modeling tool yang memungkinkan untuk membangun suatu rancangan sistem object oriented yang dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat adalah Unified Modelling Language (UML).
2.4.1
System Development Life Cycle (SDLC) Dalam mengembangkan sistem informasi diperlukan suatu metode pengembangan piranti lunak, salah satunya adalah System Development Life Cycle (SDLC). Menurut Valacich (2000, p24), SDLC merupakan pendekatan metodologi untuk mengembangkan suatu sistem dalam suatu organisasi. Langkah–langkah yang digunakan dalam gambar 2.1 berfungsi untuk memberi tanda dalam fase pengembangan sistem informasi tersebut
11 Project Indentification & Selection Project initiation & planning Analysis Logical Design Physical Design Implementation & Operation Maintenance Gambar 2.1 SDLC ( System Development Life Cycle )
Adapun penjelasan langkah–langkah dalam SDLC meliputi : 1. Fase 1 : Identification and Selection Fase pertama dalam SDLC ini meliputi berbagai aktivitas utama yaitu : -
Mengidentifikasi dan mendefinisikan kebutuhan untuk sistem yang baru atau sistem yang sedang berjalan.
-
Menyelidiki sistem dan menentukan ruang lingkup sistem yang dibutuhkan. Dalam fase awal ini, seluruh kebutuhan sistem diidentifikasi dan
didefinisikan terlebih dahulu, dengan tujuan dapat menghasilkan informasi dari sistem yang akan dikembangkan. Dalam proses identifikasi dan pemilihan ini digunakan sistem prioritas dengan tujuan agar dapat menentukan kebutuhan mana yang lebih diutamakan.
12 2. Fase 2 : Project Initiation and Planning Melakukan investigasi dari permasalahan yang ada, apakah sistem yang baru layak atau tidak untuk dikembangkan. Pada fase ini dibentuk batasanbatasan yang jelas dari sistem yang akan dibangun serta merancang perencanaan yang sesuai untuk dapat membangun sistem yang baru. 3. Fase 3 : Analysis Menganalisis informasi dari permasalahan sistem, serta mempelajari masalah tersebut sehingga mendapatkan solusi yang diinginkan. Selain itu pada fase ini juga dilakukan analisa mengenai apa keinginan dan kebutuhan user serta mempelajari sistem yang sudah berjalan, baik secara manual ataupun terkomputerisasi. Melakukan penggabungan dari alternatif-alternatif rancangan berdasarkan kebutuhan sistem tersebut. 4. Fase 4 : Logical Design Merupakan fase SDLC, dimana analis mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan. Pertama–tama dideskripsikan secara independen dalam media komputer apapun, dan kemudian ditransformasikan ke dalam teknologi khusus secara rinci agar memungkinkan untuk dikembangkan ke dalam sebuah pemrograman. 5. Fase 5 : Physical Design Menggabungkan konsep dari logical design ke dalam physical design dengan merancang bagian-bagian dari sistem, agar dapat dijalankan ke dalam operasi fisik (physical operation). Selama merancang rancangan fisik
13 (physical design), analis menentukan bahasa pemprograman apa yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. 6. Fase 6 : Implementation and Operation Menggabungkan spesifikasi sistem ke dalam working system dengan cara mencoba dan memasukkan sistem yang baru ke dalam jaringan sistem. Sistem baru yang ingin diimplementasikan akan melalui beberapa fase, yaitu coding, testing, dan installation. Menurut (Valacich, 2000, p24-27) coding merupakan proses penulisan program dalam mengembangkan suatu sistem. Installation adalah proses penyatuan dari sistem yang baru ke dalam jaringan perusahaan tersebut. Testing adalah proses untuk mendapatkan dan mendeteksi adanya kesalahan dari sistem. 7. Fase 7 : Maintenance Maintenance merupakan suatu proses menjaga kelancaran sistem, apabila menemukan kesalahan sistem tersebut harus diperbaiki sehingga dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
2.4.2
Unified Modelling Language (UML) Menurut Martin Fowler (2004, p1), UML (Unified Modeling Language) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek.
14 Secara umum terdapat tiga cara penggunaan UML yang salah satunya adalah penggunaan UML sebagai sketsa. Dalam penggunaan ini, UML digunakan untuk membantu dalam hal menyampaikan beberapa aspek dari sebuah sistem. Sketsa yang dibuat dapat digunakan dalam sebuah forward engineering atau reverse engineering. Forward engineering adalah penggambaran diagram UML sebelum memulai proses pembuatan kode program, sedangkan reverse engineering merupakan pembuatan diagram UML dari kode program yang sudah ada untuk membantu agar dapat lebih memahaminya.
2.4.2.1 Sejarah UML Hingga tahun 1995, konsep objek sangat populer tetapi dalam kenyataannya konsep objek diimplementasikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh para pengembang sistem. Setiap pengembang sistem mempunyai metodologi dan notasi sendiri, seperti Booch, Coad, Moses, OMT, OOSE dan SOMA. Lalu pada tahun 1995, Rational Software menyebabkan tiga pemimpin industri untuk bersama-sama menciptakan sebuah pendekatan Object-Oriented Systems development. Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh bekerja bersama-sama untuk menciptakan sekumpulan standar teknik diagram yang di kenal dengan Unified Modeling Language (UML). Secara objek UML memberikan kosakata umum pada istilah dalam objectoriented dan banyak teknik penggambaran diagram dalam mengembangkan sebuah sistem dari tahap analisis sampai implementasi. Pada November 1997, Object Management Group (OMG) (OMG – http://www.omg.org) secara resmi
15 menerima UML sebagai standar dari semua pengembang object. Setelah beberapa tahun, UML melewati beberapa revisi kecil. Versi dari UML yang sekarang, yaitu Versi 2.0, telah disetujui oleh anggota OMG selama pertemuannya pada tahun 2003.
2.4.2.2 Diagram UML 2.4.2.2.1 Class Diagram Class diagram adalah diagram yang mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantaranya. Class diagram juga menunjukkan atribut dan operasi sebuah class dan batasanbatasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Elemen-elemen utama yang terdapat pada class diagram, antara lain : 1) Class Class adalah elemen dari class diagram yang mempresentasikan objek, seperti jenis dari orang, tempat, atau benda, dimana sistem membutuhkannya untuk diambil dan disimpan informasinya (gambar 2.2).
Gambar 2.2. Class
Di dalam elemen class terdapat tiga bagian pokok, yaitu : a). Class Name Merupakan nama dari class atau objek, yang terletak di bagian atas pada elemen class.
16 b). Attribute Attribute merupakan bagian dari class yang mempresentasikan properti yang menguraikan bagian-bagian dari objek. Attribut terletak di bagian tengah dari sebuah class. c). Operation Mempresentasikan aksi atau fungsi yang dapat dilakukan oleh sebuah class. Operation terletak pada bagian bawah dari class. 2). Relationship Dalam class diagram terdapat hubungan yang terjadi di antara class-class. Di dalam class diagram terdapat 3 jenis hubungan, yaitu : a). Asosiasi Mempresentasikan sebuah hubungan antara class-class yang ada atau dengan class itu sendiri. Dalam asosiasi juga dapat berlaku untuk satu atau lebih class. Asosiasi digambarkan dengan garis di antara dua class, (gambar 2.3).
Gambar 2.3 Asosiasi
b). Generalization Generalization menunjukkan hubungan penurunan sifat atau inheritance antar class satu dengan class yang lain. Misalnya seperti yang terlihat pada gambar, class A adalah superclass atau class induk dari class
17 B dan class B merupakan subclass atau class anak dari class A. Dalam generalization, properti atau atribut milik class A juga berlaku bagi class B yang merupakan subclassnya, (gambar 2.4).
Gambar 2.4 Generalization
c). Agregasi Agregasi digunakan ketika terdapat hubungan antar class, yang menyatakan sebuah class meliputi atau terdiri dari class lain. Agregasi pada dasarnya adalah hubungan yang dinyatakan dengan kata ‘adalah bagian dari’ atau ‘dibuat dari’. Seperti pada gambar, class B adalah bagian dari class A (gambar 2.5).
Gambar 2.5 Aggregasi
3). Multiplicity Asosiasi dapat mengandung simbol multiplicity, yang mempresentasikan batas minimum dan maksimum yang dapat diasosiasikan oleh sebuah class
18 dengan class lainnya yang berhubungan dengan class tersebut. Multiplicity merupakan indikasi tentang berapa banyak objek yang akan mengisi properti. Di bawah ini adalah penjelasan dari simbol-simbol multiplicity (tabel 2.1) : Tabel 2.1 Tabel multiplicity
Sebuah departemen
Satu
1
hanya dapat memiliki satu bos saja Seorang bos
Satu atau
bertanggung
1..*
banyak
jawab atas satu atau banyak karyawan Seorang
Nol atau
karyawan dapat
0..*
banyak
memliki nol atau banyak anak Seorang karyawan dapat
Nol atau
0..1
menikah dengan satu
satu
istri atau tidak punya istri Seorang karyawan dapat
Specified
mengambil
2..4
Range
liburan antara dua sampai empat kali dalam setahun
Multiple,
1..3,5
Seorang
19 disjoint
karyawan dapat
range
menjadi satu sampai tiga member panitia atau empat member
2.4.2.2.2 Sequence Diagram Sequence diagram merupakan salah satu dari interaksi diagram, yang menjelaskan secara detil bagaimana operasi itu dilaksanakan, pesan apa yang dibawa, dan kapan. Diagram ini mengilustrasikan objek-objek yang turut berpartisipasi di dalam proses sebuah use case pada use case diagram. Elemen-elemen yang terdapat pada sequence diagram, antara lain : 1). Actors dan Object Elemen yang cukup penting di dalam sequence diagram adalah Actor dan Object. Actor dan object dalam sequence diagram adalah actor dan object yang ikut berpartisipasi dalam jalannya proses sebuah use case di dalam use case diagram dan yang digambarkan pada sequence diagram. Actor dalam sequence diagram memiliki simbol seperti actor di dalam use case diagram, dan object yang terlibat didasarkan pada object yang ada pada class diagram. Untuk penamaan setiap object, nama dari class yang merupakan instansinya diberikan setelah nama object. Pada setiap elemen Object dan Actor terdapat garis putus vertikal yang mengikuti actor dan object tersebut, yang dinamakan lifelines. Lifelines
20 merupakan garis yang mengindikasikan waktu selama aktif sebuah object dalam sequence diagram (gambar 2.6).
Gambar 2.6 Actor dan Object
2). Activation Activation merupakan sebuah kotak yang melambangkan waktu yang diperlukan oleh sebuah object untuk menyelesaikan tugas. Activation juga melambangkan kapan sebuah object menerima atau mengirim sebuah message. Elemen activation terletak pada lifelines (gambar 2.7).
Gambar 2.7 Activation
3). Message Message adalah elemen sequence diagram yang digambarkan dengan gambar panah, yang memiliki arti komunikasi antara object. Terdapat dua macam tipe message dari sequence diagram yang sering digunakan, yaitu
21 operation call dan return. Operation call messages berada di antara Object dan digambarkan menggunakan garis solid yang menghubungkan dua object dengan panah di garis yang menunjukkan ke arah mana message ditujukan. Sedangkan, return message digambarkan menggunakan garis putus dengan panah yang memerankan arah tujuan dari return message (gambar 2.8).
Gambar 2.8 Message dan return message
2.4.2.2.3 Activity Diagram Activity diagram adalah salah satu diagram yang menjelaskan mengenai logical models, yaitu model yang menjelaskan aktivitas-aktivitas bisnis utama tanpa menunjukkan bagaimana caranya dikelola. Salah satu contoh kegunaan activity diagram adalah untuk memodelkan proses bisnis. Proses bisnis menggambarkan bagaimana sistem bisnis berjalan. Dalam hal ini, activity diagram mengilustrasikan model proses atau aktivitas-aktivitas yang ditampilkan dan bagaimana data berjalan dalam proses tersebut. Sebuah model proses dapat digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang sedang berjalan maupun sistem baru yang ingin dikembangkan, baik yang berjalan secara terkomputerisasi maupun tidak. Adapun elemen-elemen yang terdapat pada activity diagram, antara lain : 1). Activities dan Action Activities adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam sebuah proses bisnis. Activities terdiri dari sekumpulan action, yang merupakan behavior
22 atau perilaku yang tidak dapat diuraikan lagi. Penamaan dari activities dan action diawali dengan verb atau kata kerja dan diakhiri dengan noun atau kata benda (gambar 2.9).
Gambar 2.9 Activity atau action
2). Control Nodes Terdapat macam-macam tipe dari control nodes yang sering dipakai dalam activity diagram, yaitu initial, final-activity, dan decision. Initial node menggambarkan permulaan dari sekumpulan action atau activity. Finalactivity node digunakan untuk menyatakan bahwa proses berhenti. Sedangkan, decision node menggambarkan pilihan kondisi yang menyatakan kondisi mana yang harus dilewati. Penulisian kondisi dalam decision node menggunakan tanda kurung siku dan pernyataan kondisi terletak didalamya (gambar 2.10).
Gambar 2.10 Control Node
3). Object Nodes Activities dan action dapat mengubah suatu object di dalam sistem. Object ini digambarkan dengan object nodes di dalam activity diagram. Dalam penulisannya, class dari object tersebut ditulis setelah nama dari object tersebut (gambar 2.11).
23
Gambar 2.11 Object Node
4). Control Flows dan Object Flows Terdapat dua macam flow atau aliran didalam activities diagram, yaitu control dan object. Control flows menggambarkan jalur eksekusi selama dalam bisnis proses. Control flows digambarkan dengan garis solid yang memiliki arah panah yang menunjukkan arah dari flow tersebut. Dalam pembuatan activities diagram control flows digunakan untuk action atau activities. Sedangkan object flows menggambarkan flow atau aliran object selama bisnis proses. Object flow diperlukan untuk menunjukkan aliran object keluar dan masuk ke dalam sebuah activities atau action. Object flow digambarkan dengan garis putus dengan tanda panah yang menunjukkan arah dari flow tersebut (gambar 2.12).
Gambar 2.12 Control flow dan Object flow
5). Swimlanes Ada beberapa cara dalam penggambaran sebuah activity diagram, salah satunya adalah membagi penetapan tanggung jawab untuk object atau masingmasing individu yang berpartisipasi dengan menggunakan swimlanes di dalam activity diagram (gambar 2.13). Hal ini berguna dalam memodelkan sebuah business workflow atau aliran kerja bisnis. Dalam business workflow,
24 activities yang ada dihubungkan dengan peran dari individu yang terlibat dengan business workflow tersebut, seperti karyawan, bagian keuangan, dan sebagainya.
Gambar 2.13 Swimlanes
2.4.2.2.4 Use Case Diagram Use case diagram merupakan diagram yang mempresentasikan bagaimana sistem berinteraksi dengan lingkungannya. Use case diagram mengilustrasikan fungsi utama dari sebuah sistem dan perbedaan macam-macam user yang berinteraksi dengan sistem. Dalam fungsinya use case diagram berguna dalam usaha mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai fungsionalitas sebuah sistem. Elemen-elemen yang terdapat di dalam use case diagram, antara lain : 1). System boundaries Elemen ini merupakan penggambaran batasan sebuah sistem yang didalamnya terdapat elemen-elemen use case. Sedangkan actor terletak di luar sistem boundaries ini (gambar 2.14).
25
Gambar 2.14 Sistem boundaries
2). Actor Actor merupakan pemakai dari sebuah sistem. Sebuah actor tidak hanya diperankan dengan person atau orang, melainkan dapat diperankan oleh sistem lain yang berinteraksi dengan sistem ini. Peran sistem sebagai actor, digambarkan dengan kotak serta terdapat tulisan <
> dan nama sistem tersebut (gambar 2.15).
Gambar 2.15 Actor
3). Use Case Use case melambangkan sebuah fungsi utama dari sebuah sistem (gambar 2.16). Terdapat dua macam hubungan antar use case yang sering digunakan, yaitu include dan extends. Include mempresentasikan hubungan 2 atau lebih use case, yang apabila use case dasar dipanggil maka use case include akan ikut terpanggil. Sedangkan, hubungan extends menyatakan use case optional
26 atau pilihan, sehingga use case extends tidak harus dipenuhi untuk memanggil use case dasar.
Gambar 2.16 Use Case
4). Association Association merupakan garis penghubung antara actor dengan use case yang berinteraksi dengan actor tersebut (gambar 2.17).
Gambar 2.17 Association
Untuk lebih memperjelas proses yang terjadi di dalam use case diagram, maka perlu ditambahkan penjelasan dari tiap-tiap use case didalamnya, yaitu dengan menggunakan use case descriptions. Use case descriptions merupakan penjelasan use case yang berbasiskan teks, yang mengandung semua informasi detail yang terdapat pada setiap use case. Terdapat tiga bagian dasar atau elemen dari sebuah use case descriptions, yaitu overview information, relationship, dan flow of events. Elemen-elemen yang terdapat pada use case descriptions, antara lain : a. Overview information Overview information merupakan bagian dari use case descriptions yang berisi mengenai informasi dasar yang dimiliki sebuah use case. Informasiinformasi tersebut antara lain, use case name, primay actor, dan brief descriptions. Use case name merupakan nama dari use case tersebut. Primary actor merupakan aktor yang men-trigger atau menguasai
27 sepenuhnya atas sebuah use case. Sedangkan, brief description adalah penjelasan yang berisi mengenai tugas pokok dari sebuah use case. b. Relationships Use case relationships menjelaskan bagaimana sebuah use case berhubungan dengan use case yang lain dan actor. Terdapat empat tipe dasar relationships, antara lain association, extend, include, dan generalization.
Sebuah
association
relationship
mendokumentasikan
komunikasi antara use case dengan aktor yang menggunakan use case tersebut. Extend relationship mempresentasikan penambahan fungsi dari use case atau menyatakan use case lain yang memiliki hubungan extend dengan use case tersebut. Include relationship merupakan hubungan yang menyatakan pemasukan dari use case lain kepada use case tersebut. Sedangkan,
inheritance
relationship
merupakan
hubungan
yang
memperbolehkan use case mendukung hubungan inheritance atau penurunan dari use case lain. c. Flow of events Flow of events merupakan alur langkah-langkah bisnis proses yang terjadi pada setiap use case. Terdapat tiga macam flow of events, antara lain normal flow of events, subflows, dan alternate or exceptional flows. Normal flow of events adalah langkah-langkah yang biasa dijalankan secara normal pada saat sebuah use case dijalankan. Subflows merupakan penguraian langkah-langkah dari normal flow of events, yang dilakukan untuk menjaga kesederhanaan bentuk normal flow of events. Sedangkan,
28 Alternate or exceptional flows merupakan semua langkah-langkah alternatif yang mungkin terjadi dalam proses normal flow of events.
2.4.2.2.5 State Chart Diagram State chart diagram merupakan diagram dari UML yang menjelaskan mengenai sekumpulan object yang dinamis atau menggambarkan kondisi perubahan object selama jalannya sistem. State Chart Diagram menggambarkan object pada class diagram dan event-event apa yang menyebabkan object-object tersebut berubah dari satu state atau kondisi ke state yang lain. Elemen-elemen yang terdapat pada state chart diagram, antara lain: 1). State State merupakan elemen yang menyatakan kondisi atau keadaan suatu object (gambar 2.18). State menunjukkan kehidupan sebuah object dalam sebuah sistem, yang menunjukkan kondisi dimana keadaan sebuah object telah terpenuhi. Terdapat dua jenis state, yang pertama adalah state yang menyatakan waktu dimana object memulai prosesnya, yaitu initial state, dan kedua adalah state yang menyatakan waktu dimana object telah selesai diproses, yaitu final state.
Gambar 2.18 State
29 2). Transition Transition merupakan penghubung antara state satu dengan state yang lain (gambar 2.19). Dalam sebuah transition terdapat event, yang merupakan elemen yang menyatakan kejadian yang menyebabkan kondisi object berubah.
Gambar 2.19 Transition dan Event
2.5
Web Based System Web-based system merupakan kelas terbaru dari sistem informasi dikarenakan perkembangan internet dan WWW (World Wide Web) yang cukup berkembang. Web-based adalah lingkungan yang bersifat kompleks yang dirancang sebagai fasilitas untuk dapat menjalankan bisnis melalui internet (George M.Marakas, 2006, p20).
2.5.1
Keunggulan Web Berfasilitas Basisdata Formulir dalam HTML merupakan antarmuka yang bersifat aman untuk pengolahan transaksi. Pemakai dapat mengisi rincian-rincian formulir dan melakukan klik submit untuk mengirim pesan ke server. Server mengeksekusi transaksi basis data di situs server. Server melakukan format hasil menjadi dokumen HTML dan mengirim kembali ke pemakai. Menghubungkan basis data dan web penting, karena dokumen statik di situs web mempunyai keterbatasan bahkan untuk pemakai yang tidak melakukan query atau pengolahan transaksi sekalipun, karena:
30 1. Dokumen statik tidak memungkinkan tampilan dapat disesuaikan pemakai. 2. Ketika data perusahaan diperbaharui, dokumen web menjadi usang jika tidak diperbarui secara simultan. Masalah menjadi rumit jika banyak dokumen web mereplikasi data penting dan semuanya harus diperbaharui. Kedua hal tersebut dapat diatasi dengan membuat dokumen web secara dinamis dari basis data. Ketika dokumen diminta, program segera dieksekusi di sisi server yang kemudian menjalankan query ke basis data dan menghasilkan dokumen HTML berdasarkan hasil query. Kapanpun data di basis data diperbaharui, dokumen yang dihasilkan juga dapat disesuaikan dengan pemakai berbasis informasi mengenai pemakai yang disimpan di basis data. Terdapat empat lapisan dasar pada aplikasi web berbasis data, yaitu: 1. Client berupa web browser dijalankan pemakai atau program client yang bergantung platform seperti messenger di windows, dan sebagainya. 2. Logik aplikasi yang dikodekan dalam algoritma-algoritma 3. Konektivitas basisdata, berupa database API, atau protokol konektivitas umum ODBC atau JDBC. 4. Server basis data yang bertugas mengatur lalu lintas data dalam sebuah jaringan dan menyediakan sumber daya yang dapat dipakai oleh komputer lain.
31 2.6
Hypertext Markup Language (HTML) Menurut Jack Febrian (2004, p230), HTML merupakan salah satu varian (anak) dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang dipergunakan dalam pertukaran dokumen melalui protokol HTTP, yaitu tata cara penulisan yang digunakan dalam dokumen web. SGML merupakan sebuah standar dari ISO (International Organization for Standardization) untuk pertukaran dokumen secara elektronik.
2.7
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) HTTP merupakan protokol yang berfungsi untuk mendefinisikan dan menjelaskan bagaimana server dan client berinteraksi dalam mengirim dan menerima dokumen web.
2.8
Window Navigation Diagram (WND) Window Navigation Diagram (WND) digunakan untuk menunjukkan bagaimana semua layar, form, dan report yang digunakan di dalam sebuah sistem saling berhubungan, dan bagaimana user memindahkannya antara satu ke yang lainnya. WND menggambarkan perubahan state dari user interface. Di dalam WND setiap state yang ada direpresentasikan dengan sebuah kotak (gambar 2.17). Setiap kotak biasanya mengacu kepada komponen user interface seperti window, form, button, hyperlink, ataupun report.
32 WND hampir sama seperti state chart diagram, untuk menggambarkan user interface, komponen-komponennya antara lain: a. Kotak (state) menunjukkan komponen
Gambar 2.20 State WND
Stereotype: - Dapat berupa komponen user interface seperti window, form, button, hyperlink, ataupun report. - Penamaan sesuai dengan tipe interface yang sedang aktif. b. Panah menunjukkan transisi
Gambar 2.21 Arrow WND
Diagram ini membantu menggambarkan komponen dasar dari interface dan bagaimana cara kerjanya untuk menyediakan kebutuhan fungsional user. Struktur dari interface yang digambarkan di dalam window navigation diagram dapat diuji dengan use case untuk melihat bagaimana use case tersebut dilaksanakan.
Hal
ini
merupakan
langkah
awal
yang
penting
dalam
mengembangkan alur dasar melalui aktivitas yang sering dijalankan di dalam sistem. Diagram ini menunjukkan sekumpulan link dari sebuah halaman yang akan digunakan oleh user.
33 Standar interface membantu menentukan dasar, elemen desain yang umum di dalam sistem. Standar ini juga membantu dalam memastikan konsistensi dalam sistem. Window navigation diagram diimplementasikan seperti UML state chart diagram, yang digunakan untuk menggambarkan navigasi hypertext dan membantu menggambarkan user di dalam sistem. Ketika menelusuri aplikasi web, user dapat menuju halaman yang berbeda. Setiap halaman dapat dimodelkan sebagai state dan proses browsing sebagai transisi antar state. User meninggalkan state ketika sebuah event muncul, event ini dilakukan oleh user (ketika melakukan klik terhadap hyperlink atau menekan tombol submit) atau oleh sistem (ketika melakukan pindah menuju halaman lain setelah beberapa waktu). Sebagai gambaran dapat dilihat pada gambar 2.22 berikut ini
Gambar 2.22 Window Navigation Diagram
34 2.9
Active Server Page (ASP) ASP (Active Server Page) adalah suatu script yang bersifat server-side yang memiliki kemampuan untuk dikombinasi dengan teks, HTML, dan komponen-komponen lain untuk membuat halaman web yang lebih menarik, dinamis, dan interaktif. (wahana komputer, 2004, p3). Komponen adalah objek yang sudah terkompilasi dengan native code di masing-masing platform, baik itu platform windows maupun platform lainnya. (wahana komputer, 2004, p3). Dalam ASP dapat digunakan sintaks pemrograman Vbscript ataupun Jscript, sehingga pembuat program dapat secara bebas memilih salah satu bahasa pemrograman yang disenanginya. Apabila pembuat program ingin membuat aplikasi dengan menggunakan ASP, maka dibutuhkan aplikasi lain yang melibatkan penggunaan database yaitu bahasa SQL. Untuk lebih detail dapat dilihat pada (gambar 2.23)
Gambar 2.23 Ilustrasi kombinasi skrip ASP (Sumber : Wahana Komputer, 2004, p3)
35 ASP dimaksudkan menggantikan teknologi lama yang bersifat server-side, seperti CGI (Common Gateway Interface) yang memiliki beberapa kelemahan dan berjalan di lingkungan UNIX. Ciri yang dimiliki oleh aplikasi yang menggunakan ASP salah satunya adalah aplikasi tersebut memiliki ekstensi .asp. Menurut Wahana komputer (2004, p4) ASP memiliki beberapa kelebihan dalam pembuatan aplikasi dinamis dibandingkan dengan yang lain, diantaranya: 1. Sintaks-sintaksnya
mudah
dipelajari
karena
tidak
mengenal
pendeklarasian variabel dan akses tingkat rendah lainnya. 2. Kode program atau script terintegrasi dengan file HTML sehingga memudahkan pendesainan tampilan dan dapat berjalan lebih cepat. 3. ASP merupakan script yang berorientasi pada objek (object oriented) dan dapat dikembangkan lebih jauh dengan menggunakan komponenkomponen ActiveX server atau ADO. 4. Tidak ada proses compiling. 5. Untuk mencoba, script ASP dapat dijalankan pada sebuah PC berbasis windows tanpa terhubung ke internet dengan terlebih dahulu menginstal Personal Web Server (PWS) atau Microsoft Internet Information Server (IIS).
2.10
Database Management System (DBMS) Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan diolah dengan tujuan untuk menemukan kebutuhan dan struktur atau bagian dari
36 organisasi yang dapat digunakan lebih dari satu user dengan berbagai aplikasi (Turban Aronson, 2006). Sedangkan database management system adalah sebuah system software yang mengijinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan mengontrol akses ke dalam database (Thomas Connolly, Carolyn Begg, p16).
2.11
Structured Query Language (SQL) SQL
merupakan
bahasa
standar
yang
umum
digunakan
untuk
berkomunikasi dengan database. Bahasa SQL memiliki dua komponen utama yaitu DDL(Data Definition Language) dan DML(Data Manipulation Language). DDL digunakan untuk mendefinisikan struktur database dan mengontrol akses ke dalam data di dalam database tersebut. Sedangkan DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada di dalam database. Adapun fungsi umum SQL dapat dilihat pada gambar 2.24 di bawah ini
Gambar 2.24 Fungsi umum SQL (Sumber : Gregorius Agung, 2004, p91)
37 2.12
SQL Server SQL Server merupakan salah satu database platform yang luas dan mampu menyediakan manajemen data pembuatan class dengan alat intelegensi bisnis yang terintegrasi. Keuntungan penggunaan SQL Server diantaranya adalah: 1. Menyediakan keamanan yang tinggi. 2. Penyimpanan data yang dapat diandalkan untuk data relasional dan terstruktur. 3. Memudahkan user untuk membangun dan me-manage data.