BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Perancangan
Perancangan adalah pemodelan atau metode dimana dari waktu ke waktu akan berubah sesuai dengan perkembangan tekhnologi. (Pohan, 1997). Langkah-langkah yang diperlukan dalam memulai suatu rancangan agar rancangan tersebut terarah dan terorganisir, dapat diperhatikan pada tahap rancangan sebagai berikut: 1. Survey; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan – kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima serta menyiapkan laporan survey yang berisi segala sesuatu pada poin diatas. 2. Analisa Sistem; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan. 3. Desain; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai. 4. Implementasi; mempresentasikan hasil desain kedalam pemograman . 5. Uji coba desain; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur. 6. Testing terakhir; menguji coba sistem secara keseluruhan. 7. Deskripsi Prosedur; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian perangkat lunak. 8. Instalasi; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup serah terima perangkat lunak dan pelatihan pemakaian. 9. Perawatan; pemeliharaan peangkat lunak secara berkesinambungan.
Universitas Sumatera Utara
2.2
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak adalah disiplin manajerial dan teknis yang berkaitan dengan pembuatan dan pemeliharaan produk perangkat lunak secara sistematis, termasuk pengembangan dan modifikasinya, yang dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan mempertimbangkan faktor biaya. Tujuan perancangan perangkat lunak adalah untuk: a. Memperbaiki kualitas produk perangkat lunak b. Meningkatkan produktivitas c. Memuaskan teknisi perangkat lunak.
Pengertian produk perangkat lunak adalah perangkat lunak yang digunakan oleh berbagai pengguna, bukan untuk pengguna pribadi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sebuah produk perangkat lunak adalah kebutuhan dan batasan-batasan yang diinginkan pengguna harus ditentukan dan dinyatakan secara tegas. Produk perangkat lunak harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mengakomodasi paling tidak kepentingan tiga pihak yaitu pelaksana implementasi, pengguna dan pemelihara produk. Penulisan source code harus dilakukan dengan hati-hati dan senantiasa melalui tahap uji, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung seperti prinsip pengoperasian, user’s manual, instruksi instalasi, dokumen pemeliharaan, menyiapkan bantuan pelatihan. (Pohan, 1997). Adapun tugas-tugas pemeliharaan perangkat lunak meliputi: 1.
Analisa terhadap permintaan perubahan.
2.
Perancangan ulang dan modifikasi terhadap source code yang diikuti dengan serangkaian proses uji.
Universitas Sumatera Utara
3.
Dokumentasi perubahan dan pembaruan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan modifikasi.
4.
Penyebaran produk yang telah mengalami modifikasi ke situs-situs pengguna.
2.3 Pengertian Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan System. Menurut berbagai literatur, sistem mempunyai suatu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Menurut filsuf Stoa, sistem adalah gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerjasama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem (Wahyudi, 2007). Buckley mengatakan bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. Sedangkan H. Kerzner menambahkan, sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan (Pohan, 1997).
2.3.2
Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti lagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 2004).
Universitas Sumatera Utara
Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi Manager. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini bersumber dari dua pengaruh. Pertama, bisnis akan semakin rumit, kedua komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik (Kendall-Kendall, 2005). 1.
Kualitas Informasi a. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, jika informasi
sudah terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan dapat berakibat fatal untuk organisasi.
c. Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan suatu informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.
Nilai Informasi
Universitas Sumatera Utara
Nilai dari suatu informasi ditentukan oleh dua hal, diantaranya yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu perhatian bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan informasi
pada
suatu
masalah
yang
tertentu
dengan
biaya
untuk
memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh suatu pihak didalam perusahaanya. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasinya biasanya dihubungkan dengan analisis efektif biaya.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai berikut (Ladjamudin, 2005). a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi. c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan stategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
Dari penjelasan diatas dapat diambil pengertian sistem informasi adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang sistematis yang
diperoleh dari pengolahan data guna
mendukung fungsi operasi untuk mengambil keputusan atau kebijaksanaan dan tujuan tertentu. Adapun komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut: 1. Data (sebagai input) Data menyatakan segala hal, peristiwa atau kenyataan yang mengandung suatu pengetahuan yang disajikan sebagai dasar dalam suatu penyusun keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan. Data seperti bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu menjadi suatu informasi.
2. Proses (sebagai alat pengolah) Data yang telah didapat akan diolah oleh seperangkat alat yang selalu bekerja sama untuk menghasilkan informasi. Sebelum data diolah, sebaiknya data tersebut diorganisasikan agar pengolahan data dilakukan dengan lebih baik dan efisien.
3. Hasil (berupa informasi) Informasi merupakan suatu pengetahuan yang dihasilkan oleh pengolahan data. Untuk lebih jelasnya bagaimana data itu diproses sehingga menghasilkan suatu informasi.
Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk mengendalikan organisasi (Lucas, 1987). Dari penjelasan diatas dapat diambil pengertian sistem informasi adalah kumpulan dari elemen-elemen yang sistematis yang diperoleh dari
Universitas Sumatera Utara
pengolahan data guna mendukung fungsi operasi untuk mengambil keputusan atau kebijaksanaan dan tujuan tertentu.
Adapun komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut: 1.
Data (sebagai input) Data menyatakan segala hal, peristiwa atau kenyataan lalin mengandung suatu pengetahuan yang disajikan dasar suatu penyusun keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan. Data seperti bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu menjadi suatu informasi.
2.
Proses (sebagai alat pengolah) Data yang telah didapat akan diolah oleh seperangkat alat yang selalu bekerja sama untuk meng hasilkan informasi. Sebelum data diolah, sebaiknya data tersebut diorganisasikan agar pengolahan data dilakukan dengan lebih baik dan efisien.
3.
Hasil (berupa informasi) Informasi merupakan suatu pengetahuan yang dihasilkan oleh pengolahan data. Untuk lebih jelasnya bagaimana data itu diproses sehingga menghasilkan suatu informasi.
2.2 Database
Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis berarti markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul (Ramalho, 2001). Sedang Data adalah
Universitas Sumatera Utara
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Basis Data dapat didefenisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti: a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudance) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam mengambil kembali data/arsip. Perbedaannya hanya terdapat pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola/ditangani manusia, sementara basis data
dikelola/ditangani melalui perantaraan alat/mesin pintar
elektronik (yang kita kenal sebagai komputer). Istilah-istilah yang dipergunakan dalam sistem basis data
Universitas Sumatera Utara
a. Enterprise, suatu bentuk organisasi, seperti: Kantor, perusahaan, organisasi, pabrik, dan lain-lain. Data yang disimpan di dalam basis data merupakan data operasional suatu enterprise.Contoh data operational adalah: Data Kantor
Divisi
Data Devisi
Bagian
Data Bagian
Pegawai
b. Entity, suatu obyek yang dapat dibedakan dengan obyek lainnya yang dapat diwujudkan di dalam basis data. Contoh: -
Entitas di lingkungan Kantor (Devisi, Bagian, Pegawai)
-
Entitas di lingkungan Pegawai (NoPegawai, Nama Pegawai, Alamat)
Kumpulan entitas disebut himpunan entitas. Contoh : Kantor merupakan kumpulan entitas Pegawai.
c. Attribute/field, karakteristik entitas tertentu. Contoh : Entity Pegawai atributenya adalah NoPegawai, Nama Pegawai, Alamat Entity Kantor atributenya adalah Devisi, Bagian, Pegawai d. Data Value (nilai atau isi data) merupakan data aktual atau informasi yang disimpan di tiap data elemen atau attribute. Isi atribut disebut nilai data. Contoh : Atribut Nama Pegawai Polan, Sanusi.
Universitas Sumatera Utara
e.
Record/Tuple, kumpulan isi elemen data (atribute) yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
f.
Contoh: kumpulan atribut NoPegawai Nama Pegawai dan Alamat berisikan “D001”, Susi Sutejo, Jl. Kemanggusan no. 9 Medan.
g.
File, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribute yang sama, namun berbeda-beda value-nya.
h.
Kunci elemen data, sebagai tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasi entitas dari suatu kumpulan entitas.
i.
Contoh: Entitas Pegawai mempunyai atribute-atribute NoPegawai, Nama Pegawai dan Alamat, menggunakan NoPegawai sebagai kunci elemen data.
j.
Database Management System (DBMS), kemudian yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolanya.
Basis data dapat terdiri dari ratusan field yang dibutuhkan untuk informasi dan basis data juga dapat diakses/dipakai secara bersama-sama oleh lebih dari beberapa ratus pemakai (user). Karena basis data dipergunakan secara bersama-sama, mungkin dalam waktu yang bersamaan, maka diperlukan suatu pengontrol dan pengelola data yang ada di dalam suatu basis data.
Pengontrol ini dilakukan oleh DBMS ( Database Management System) yang merupakan kumpulan software yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data agar data dapat diakses/dipakai oleh pengguna. Tujuannya adalah efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh dan menyimpan informasi di dalam basis data.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1
Struktur Query Language (SQL)
SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution), melalui publikasi databse language SQL (ANSI X3. 135 – 1986). Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL.
SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratoruium riset San Jose, IBM). Namun kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari microcomputer (personal computer) hingga mainframe (super computer). SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS (Database Managements System), seperti Oracle, Sysbase dan Informix.
Ada tiga jenis pengelompokan perintah SQL adalah : 1. Data Definition Language ( DDL ) DDL merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan pendefinisian database dan tabel. Dengan kelompok perintah dalam DDL ini maka dapat dibuat tabel, mengubah strukturnya, menghapus tabel, membuat index untuk tabel dan lain lain yang bermuara pada pembentukan struktur database, sebagai salah satu contoh perintah-perintah dalam kelompok DDL dalam pembuatan tabel. Create table Namatable ( Field1 TypeData [fild2 TipeData2[,...]])
2. Data Manipulation Language ( DML )
Universitas Sumatera Utara
DML merupakan kelompok perintah untuk melakukan manipulasi data dalam database, menambah data, mengubah data, menghapus data, mengambil dan mencari data. Sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DML dalam membaca data dari tabel adalah: Select * From NamaTable order by field1 asc
3. Data Control Language ( DCL ) DCL merupakan kelompok perintah untuk melakukan pendifinisian pemakai yang boleh mengakses database dan apa saja privitegennya (hak untuk menggunakan). Fasilitas ini tersedia pada sistem manajemen database yang memiliki fasilitas keamanan dengan membatasi pemakai dengan kewenangannya. Kelompok perintah DCL sering digunakan oleh DBA (Database Adminstrator). Sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DCL adalah.
GRANT Perintah SQL[,...] TO Namapengguna [,...] (Sumber : Jose Ramalho, 2001)
2.2.2
Sejarah Database Microsoft Access
Microsoft S Access merupakan salah satu database yang populer dan sangat banyak digunakan untuk tempat penyimpanan data. Database ini sangat baik digunakan pada Visual Basic karena selain memiliki pengembang yang sama,
Universitas Sumatera Utara
Microsoft Access sangat mudah menggunakannya karena memilki fitur fitur yang lengkap. Salah satu fiturnya adalah dalam pembuatan form entry data dan dalam hal pembuatan query dan report. Sehingga untuk pembuatan aplikasi sederhana Microsoft Access bisa digunakan tanpa harus memakai bahasa pemrograman. Microsoft Access merupakan program yang berdiri sendiri, penulis membuat koneksi antara Microsoft Access dengan Visual Basic 6.0 dengan menggunakan ODBC (Open Database Connectivity), sehingga file database pada Microsoft Access dapat dipanggil oleh kode-kode program pada Visual Basic.
2.2.3 Model Database
Setiap database mengorganisasikan data secara logika berdasarkan struktur data tertentu (Kadir, 2003). Berdasarkan struktur itulah dibuat database. Model data menjelaskan bagaimana data diolah secara logika yang saling berelasi antara yang satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya ada tiga bentuk model logis database yaitu:
1. Database Hirarkis (Hierachical database) Dalam database Hirarkis elemen-elemen data dikaitkan dalam hubungan orang tua anak. Satu orang tua dapat mempunyai beberapa anak kandung tetapi satu anak mempunyai hanya satu orang tua kandung. Sebagai contoh objek Pegawai terdiri dari staf-staf seperti Gambar 2.1.
PEGAWAI
Staf Umum
Staf Personalia
Staf Operasional
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Model Database Hirarkis
2. Data Model Jaringan (Network database) Model jaringan distandarisasikan pada`tahun 1971 oleh Data Base Task Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Conferences on Data Systems Languages) karena DBTG adalah bagian dari CODASYL.
Model ini menyerupai model hirarkis dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya yang demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu orang tua punya satu anak). 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orang tua). Contoh Model Jaringan dapat dilihat seperti Gambar 2.2.
Staf Personalia
Staf Umum
Umum
Rudi
Tata Usaha
Asti
Edi
Administra si Unang
Pelatihan
Ucok
Budi
Gambar 2.2 Model Database Jaringan
Universitas Sumatera Utara
3. Database Model Relational. (Relational database) Basis data relational digambarkan sebagai sekumpulan relasi-relasi antara elemen data dalam bentuk table, secara umum model ini setara dengan sistem pengarsipan, terdiri dari baris dan kolom. Baris menyatakan record dan kolom menyatakan field. Dalam tugas akhir ini penulis menerapkan database relasional sebagai model yang digunakan untuk penyimpanan data. Contoh Model Relasional dapat dilihat seperti Gambar 2.3. Data Devisi
DataPegawai
DataGaji
KodeDevisi NamaDevisi
Tahun NoPegawai Bulan NamaPegawai NoPegawai Alamat Jumlah KodeDevisi Gambar 2.3 Model Database Relational (Sumber : Kadir, 2003)
2.2.4
Konsep Database Model Relasional
Model relasional merepresentasikan basis data sebagai kumpulan relasi. Secara tidak formal setiap relasi-relasi dalam model basis data relasional mempunyai beberapa karakteristik yaitu sebagai berukut :
1. Baris yang memuat nilai-nilai data yang saling berhubungan. 2. Kolom yang memuat data yang bertipe sama. 3. Masing-masing kolom dalam suatu relasi mempunyai suatu nama yang unik.
Universitas Sumatera Utara
4. Pada suatu relasi atau tabel yang sama tidak ada dua baris yang indentik.
Sebagai contoh dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Tabel Struktur Database Relational Tabel Karyawan Type Data Data NIK
Char
021002.001
NmKaryawan
Char
Amirullah
AlmtKaryawan
Char
Jl.Selamat
Raya Kotawaringin JenKel Char Laki-Laki TglLahir Date 12-04-1987 Dalam suatu terminologi basis data relasional, baris disebut sebagai tuple (record), kolom disebut atribute (field) dan data disebut relasi (file).
Tabel relasional mempunyai dua komponen yang berbeda yitu : 1.
Intension, terdiri dari 2 bagian yaitu struktur penamaan (Naming Structure) dan batasan integritas (Integrity Constraint). Struktur penamaan menunjukkan nama tabel dan nama-nama atribut yang ada, lengkap dengan domain (batasan nilai dan tipe datanya). Sedangkan batasan integritas dipengaruhi oleh integritas referential yang meliputi key constraint. Key Constraint tidak mengijinkan adanya nilai null pada atribut yang digunakan sebagai primary key pada sebuah record yang ada dalam tabel. Sedangkan referantial constrait memberikan aturan bahwa nilai-nilai dalam
attribut
kunci
yang
digunakan
untuk
mengembangkan
atau
menghubungkan ke basis data lain tidak diijinkan memiliki nilai null.
2.
Extension, menunjukkan isi table (nilai-nilai dari atribut yang ada dalam tabel) pada suatu waktu. Ekstensi suatu table relasional cenderung untuk berubah dari waktu ke waktu.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan antara “relasi “ (relation) dan “kerelasian “ (relationship) adalah relasi dimaksudkan untuk saling keterkaitan antara kesatuan data dalam satu atau beberapa tabel sedangkan kerelasian mempunyai makna dan ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan relasi. Kerelasian antar entity dibedakan atas dua tipe yaitu: 1. Kerelasian antar entity dalam satu tabel. Tipe kerelasian ini relatif sederhana yaitu kerelasian antar entity (yang berupa record) untuk meyediakan data atau informasi dari atribut-atribut dalam satu tabel. 2. Kerelasian antar entity dalam banyak tabel. Tipe ini mempunyai kerelasian yang lebih kompleks dibandingkan dengan kerelasian antar entity dalam satu table.
2.3
Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 dirilis tahun 1998, bersama Microsoft Visual Studio 6.0 dan meraih penghargaan PC Magazine untuk kategori “Best of 1997” Award Winner dan PC Winner dan PC/Computing MVP Award. Visual Basic dikembangkan dari bahasa Quick Basic yang berjalan di atas sistem operasi DOS. Versi awal diciptakan oleh Alan Cooper yang kemudian menjualnya ke Microsoft dan mengambil alih pengembangan produk dengan memberi nama sandi “Thunder”. Akhirnya Visual Basic menjadi bahasa pemrograman utama di lingkungan Windows. (M. Agus J. Alam, 2000).
Universitas Sumatera Utara
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek (Object Oriented Programming / OOP). OOP adalah pemrograman yang terdiri dari beberapa objek yang berkomunikasi atau berhubungan dan melakukan suatu aksi dalam suatu kejadian (event), sehingga istilah objek banyak digunakan dalam pemrograman Visual Basic ini. Objek-objek digambarkan pada layar dan melakukan properti terhadap objek yang digambarkan lalu menuliskan metode-metode terhadap objek tersebut sesuai dengan tujuan program.
Pada pemrograman Visual Basic, perancangan program dimulai dengan perencanaan dan pendefenisian tujuan program, lalu merancang keluaran dan media hubungan dengan pemakai, dan langkah terakhir adalah penulisan kode program tersebut. Visual Basic menyediakan Integrated Development Environment (IDE) sebagai lingkungan tempat bekerja untuk menghasilkan program aplikasi pada Visual Basic. Komponenkomponen IDE terdiri dari control menu, baris menu, toolbar, toolbox, form window, form layout window, properties window, project explorer, Code window, object window dan event window. Yang mana setiap komponen memiliki tujuan dan kegunaan masing-masing.
Visual Basic memiliki beberapa jenis form. Dalam perancangan ini form yang digunakan adalah form induk (MDI Form) dan form anak (MDI Child). MDI singkatan dari Multiple Document Interface. MDI dirancang untuk program aplikasi yang membutuhkan banyak form. MDI Form adalah jenis form yang berfungsi sebagai pusat pengaturan form-form lain atau disebut form induk karena dapat menampilkan form lain di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
2.4
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logika. Gambaran ini tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi. (Jogianto, 2005), Simbol-simbol yang digunakan dalam pemakaian data flow diagram dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Data Flow Diagram (DFD) No 1
Simbol
Keterangan Ekternal entity adalah kesatuan dari lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input/output dari sistem
2
Data Flow (arus data), mengalir diantara proses, simpanan data, dan kesatuan luar. Arus data sebaiknya diberi nama dengan jelas
3
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang lain, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam sistem
4
Simpanan data adalah data yang dapat berupa file / database
Tahapan Data Flow Diagram terbagi atas beberapa bagian yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Diagram Konteks Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut dugunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.
b. Diagram nol Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.
c. Diagram Detail Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang didalam diagram nol. 2.5
Crystal Report
Crystal Report
merupakan perangkat
membangun sebuah laporan.
lunak
yang dikhususkan untuk
Crystal Report dapat digunakan dengan bahasa
pemograman berbasis Windows, Seperti Borland Delphi, Visual Basic 6.0 atau .Net, Visual C/C++, dan Visual Interdev (Kusrini, 2007). Beberapa kelebihan dari Crystal Report ini adalah :
1.
Dari segi pembuatan laporan tidak terlalu rumit yang memungkinkan para programmer yang pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode program.
2.
Integrasi dengan bahasa pemograman lain memungkinkan dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.
Universitas Sumatera Utara
3.
Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format popular seperti Microsoft Word, Excel, Access, Adobe, SQL Server, Acrobat Reader, HTML dan sebagainya.
2.6
Entity Relationship Model (ERM)
Database digunakan untuk menyimpan data yang terstruktur dimana struktur ini dapat disesain menggunakan beberapa variasi teknis, satu diantaranya disebut dengan entity-relationalship modeling. Model Entity-Relationship (ER) pada awalnya disampaikan oleh Peter tahun 1976 sebagai suatu cara untuk menyatukan jaringan dan menggambarkan relation database. Model ER adalah sebuah model konseptual dari data yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari entitas dan relationships (Kendall-Kendall, 2005).
Hasil Akhir dari proses dari proses ERM adalah Entity-Relationship Diagram atau ERD. Model data membutuhkan notasi grafis untuk merepresentasikannya ERD adalah tipe dari model data konseptual atau semantic data model. Ada dua jenis penggambaran ERD, yaitu Binary Relationships (ada lebih dari satu entitas) dan Recursive Relationships (hanya ada satu entitas). Ada tiga macam relasi antarentitas dalam ERD Binary Relationships, yaitu : a. One-to-one: Satu elemen di entitas (A) tepat berasosiasi dengan satu elemen dientitas (B). Contoh : Pegawai dengan workstation.
Universitas Sumatera Utara
b. One-to-many: Satu elemen di entitas (A) berasosiasi dengan nol, satu atau lebih elemen yang ada di entitas (B), tetapi untuk satu elemen di entitas (B) hanya berelasi dengan satu elemen di entitas (A). Contoh: Departemen dan Projek.
Many-to-many: Satu elemen di entitas (A) berasosiasi dengan nol, satu atau lebih elemen yang ada di entitas (B), dan Satu elemen di entitas (B) berasosiasi dengan nol, satu atau lebih elemen yang ada di entitas (A). Contoh: Pegawai dengan Projek.
One-to-one, one-to-many dan many-to-many sering disebut dengan derajat kardinalitas (Cardinality Degree). Cardinality mendefenisikan relasi diantara sejumlah entitas. Dalam perkembangannya ada berbagai varian atau cara yang berbeda dalam menuliskan notasi kardinalitas.
Berikut penggambaran notasi kardinalitas berdasarkan Crows Foot:
1
0 atau 1
1 atau lebih
0,1 atau lebih
banyak
Gambar 2.6 Notasi Karnidalitas Crows Foot (Sumber : Bambang, 2008)
Berikut ini salah satu cara yang banyak digunakan dalam melambangkan notasi-notasi garfis di dalam pendesainan ERD, yaitu: 1. Entitas (entity), dilambangkan dengan persegi panjang (rectangles); 2. Relasi (relationship), dilambangkan dengan belah ketupat (diamonds);
Universitas Sumatera Utara
3. Atribut (attribute), dilambangkan dengan elips (Ellipses Atau Ovals); 4. Garis penghubung (line links), dilambangkan dengan garis (lins).
Entitas
Relasi
Atribut
Gambar 2.7 Lambang-Lambang ERD
2.6.1
Entitas (Entity)
Entitas adalah sebutan lain dari record dan entities atau set entity adalah sebutan lain dari file. Kata entitas yang digunakan disini dimaksudkan untuk menggambarkan entities, meskipun seharusnya dituliskan himpunan entitas. Entitas adalah objek yang harus ada disuatu unit usaha yang akan dibuat komputerisasinya, atau entitas adalah sebuah objek yang unik yang bisa dibedakan antara satu objek dengan objek lainnya ( Discrete Object). Sebuah entitas dapat dianggap sebagai sebuah master file dan merupakan kata benda (noun). Entitas juga didefenisikan juga sebagai suatu yang nyata atau abstraks tentang data yang akan kita simpan (KendallKendall, 2005).
Tipe entitas dibagi atas lima kelas yaitu : a. Aturan (low) b. Kejadian (events) c. Lokasi (locations)
Universitas Sumatera Utara
d. Sesuatu yang nyata (tangible things) e. Konsep (concepts) Contoh entitas antara lain: pegawai, aturan penggajian, buku, nyayian, teori matematika, uang setoran, pajak dan sebagainya. Entitas diklasifikasikan sebagai mandiri
(independent)
atau
bergantung
(dependent).
Beberapa
metodologi
menggunakan istilah strong entity dan weak entity. Sebuah independent entity adalah satu
yang
tidak
menggantungkan
diri
pada
entitas
lainnya
untuk
mengidentifikasikannya. Sebuah dependent entity adalah entitas yang tergantung pada entitas lainnya untuk mengidentifikasikannya. Dengan kata lain keberadaan dependent entity tidak ada artinya tanpa adanya independent entity. Sebuah entity accurrence (disebut juga dengan instance) adalah kejadian individual dari sebuah entitas. Kejadian tersebut dianalogikan sebagai sebuah baris di dalam tabel relasional.
Setiap entitas (kecuali entitas lemah) harus memiliki kunci atribut (entity’s primary key). Entitas lemah (weak entity) adalah entitas yang keberadaannya tergantung dari entitas lain. Sebagai contoh di enterprise di bank ada entitas yang wajib ada, yakni uang. Karena ada sebentuk laporan dari pihak kantor ke pihak penanggung jawab di luar pegawai. Sebuah weak entity set digambarkan dengan garis kotak tebal (Bold Rectangle) atau garis ganda kotak yang berhubungan dengan garis penghubung menuju ke relasi (dengan lambang belah ketupat). Kantor Gambar 2.8 Contoh Weak Entity
2.6.2
Relasi (Relationships)
Universitas Sumatera Utara
Relasi adalah keterhubungan atau keterkaitan antara satu entitas dengan satu atau lebih entitas lain. Contoh di sebuah kantor terdapat entitas pegawai tetap dan pegawai honor yang secara alamiah akan berkaitan, misalnya dalam pegawai tetap terdapat beberapa jenis pegawai misalnya pegawai struktural dan fungsional. Kardinalitas (cardinality) didefenisikan sebagai banyaknya kejadian (occurences) dari sebuah entitas atas satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan. Berikut ini adalah contoh bagaimana menentukan derajat kardinalitas dari suatu hubungan antara Kantor dengan pegawai (Kadir, 2003). Keadaan awal:
Kantor
Pegawai
Terdapat
Gambar 2.9 Derajat Kardinalitas SPBU Dengan BBM Letakkan angka 1 diantara Kantor dan Pegawai, selanjutnya di baca: “Sebuah Kantor terdapat pegawai. Titik-titik ini diisi angka 1 atau huruf M yang menandakan lebih dari 1. Tentu saja beberapa jenis Pegawai terdapat pada beberapa Kantor, sehingga gambarnya menjadi: 1 Pegawai
M Kantor
Terdapat
Gambar 2.10 Derajat Kardinalitas One-To-Many
Urutan pembacaan bisa dibalik dengan ”Banyak Kantor memiliki beberapa jenis Pegawai”. Titik-titik ini diisi angka 1 atau huruf M yang menandakan lebih dari 1. Tentu saja beberapa jenis Pegawai dimiliki lebih dari 1 Kantor, sehingga gambarnya menjadi:
Universitas Sumatera Utara
M
1 Kantor
Pegawai
Terdapat M
1
Gambar 2.11 Derajat Kardinalitas One-To-Many dan Many-To-One
Selanjutnya, pilih yang terbesar antara yang di atas garis penghubung dan yang ada di bawah garis penghubung, hasilnya: M Kantor
Pegawai
Terdapat
M Gambar 2.12 Derajat Kardinalitas Many-To-Many Tampaklah bahwa relasi antara Kantor dengan Pegawai dalam proses pengisian absensi adalah many-to-many. Dalam kaidah matematika, M=M. Pertanyaan yang muncul pada relasi di atas adalah jika nilai M=10, apakah pasti 10 Kantor memiliki 10 jenis Pegawai. Karena tidak maka salah satu penulisan kardinalitas (many) diganti dengan N, dan penulisannya disejajarkan di atas garis penghubung. Gambar akhirnya adalah: M
M Kantor
terdapat
Pegawai
Gambar 2.13 Derajat Kardinalitas Akhir Many-To-Many
2.6.3
Atribut (attribute)
Atribut atau field adalah suatu karakteristik yang biasa untuk menggambarkan seluruh atau sebagian dari record. Kata lain dari atribut adalah elemen data. Contoh elemen data untuk Kantor adalah Kode_Pegawai, Nama_Kantor, Alamat_Kantor dan
Universitas Sumatera Utara
sebagainya. Sebuah atribut atau kombinasi dari beberapa atribut yang dapat mengidentifikasi secara unik (tunggal, dan hanya ada satu) dari seluruh record yang ada disebut dengan kunci primer (primary key) atau pengidentifikasi (identifier). Sebagai contoh di lingkungan Kantor, Kode_Kantor tidak ada yang sama antara Kantor lainnya sehingga Kode_Kantor akan dipilih sebagai kunci primer.
Sebuah atribut di model ER mungkin saja bernilai banyak (multi valued), gabungan (composite), atau perolehan (derived). Sebuah multi valued attribute digambarkan dengan elips bergaris ganda (double line ellepse), sedangkan sebuah composite attribute adalah atribut yang memiliki dua atau lebih atribut (lain) yang masingmasing berkontribusi padanya. Composite Attribute digambarkan sebagai attribute yang dihubungkan dengan atribut utama. Derived attributes adalah atribut yang nilainya tergantung dari atribut lain yang digambarkan dengan garis terputus-putus membentuk alips (dashed ellips). Contoh gambar berbagai jenis atribut dapat dilihat seperti pada gambar 2.14, 2.15, 2.16 sampai 2.18.
*Kode_Pegawa i
atau
KodePegaw ai
Gambar 2.14 Atribut Dengan Kunci Primer
NamaDepan
NamaTengah
NamaAkhir
Nama_Pegawa i Gambar 2.15 Atribut Composit
Gaji
** Kode_Kantor
atau
KodeKantor Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.16 Atribut Derived
Gambar 2.17 Atribut Dengan Kunci Tamu Keterangan
Gambar 2.18 Atribut Multi Value
Universitas Sumatera Utara