BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Basis Data Suatu sistem basis data dapat didefinisikan sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Data Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, bunyi, atau kombinasinya. (Fathansyah 2007, p2). Data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Data pada pokoknya refleksi fakta yang ada . (Bambang Hariyanto 2008, p193).
2.1.2 Pengertian Basis Data Basis Data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. (Linda Marlinda 2004, p1). 7
8
Basis Data adalah Kumpulan data (elementer) yang secara logik berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. (Bambang Hariyanto 2008, p195). Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. (Fathansyah 2007, p 2). Basis Data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwayuni 2003, p484).
2.1.3 Pengertian Sistem Basis Data Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan. (Linda Marlinda 2004, p1). Sistem basis data adalah sistem yang terdiri dari kumpulan file (tabel) yang saling berhugungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkonkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut. (Fathansyah 2007, p9).
9
2.2 Operasi Dasar Basis Data Operasi – operasi dasar yang dapat dilakukan yang berhubungan dengan basis data diantaranya meliputi : (Fathansyah 2007, p4). •
Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
•
Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakkan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).
•
Pembuatan file atau tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru kedalam sebuah lemari arsip yang telah ada.
•
Penghapusan file atau tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
•
Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah file atau tabel di sebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip kesebuah map arsip.
•
Pengambilan data dari sebuah file atau tabel (retrieve atau search), yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.
•
Pengubahan data dari sebuah file atau tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
10
•
Penghapusan data dari sebuah file atau tabel (delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
2.3 Komponen Dasar Sistem Basis Data Terdapat empat komponen pokok sistem basis data yaitu : a. Data Data didalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi (intergrated) dan data dapat dipakai secara bersama-sama (shared). Data dan hubungannya dengan basis data, terdapat tiga jenis data yaitu : •
Data Operasional, data dari suatu organisasi berupa data yang disimpan di dalam basis data.
•
Data Masukkan (input data), data dari luar sistem yang di masukkan melalui peralatan input (misalnya : keyboard) yang dapat mengubah data oprasional.
•
Data Keluaran (output data), data berupa laporan melalui peralatan output (misalnya : screen, printer, dan lain-lain) sebagai hasil proses dari dalam suatu sistem yang mengakses data operasional,
11
b. Hardware (perangkat keras) Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data, berupa : •
Peralatan untuk penyimpanan basis data, yaitu : secondary storage (disk, drum, dan lain-lain)
•
Peralatan input dan output
•
Peralatan komunikasi data, dan lain-lain
c. Software (perangkat lunak) Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada basis data. Software pada basis data dapat berupa : •
DBMS (Database Management System) yang menangani akses terhadap basis data sehingga pemakai tidak perlu memikirkan proses penyimpanan dan pengelolaan data secara detail.
•
Program-program aplikasi dan prosedur-prosedur.
d. User atau Pemakai Pemakai basis data dibagi atas tiga klasifikasi yaitu : •
Database Administrator (DBA), orang atau tim yang bertugas mengelola sistem basis data secara keseluruhan.
12
•
Programmer, orang atau tim yang bertugas membuat program aplikasi.
•
End user, orang yang mengakses basis data melalui terminal dengan menggunakan query language atau program aplikasi yang dibuat oleh programmer.
2.4 Arsitektur Sistem Basis Data Arsitektur sistem basis data terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu : a. Internal level Disebut juga internal view, yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage. b. Eksternal level Disebut juga dengan individual user view, yaitu tingkat yang data di basis data dilihat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan erat dengan para pemakai. c. Konseptual level Disebut juga community user view, yaitu tingkat yang user view dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara
13
fisik atau level yang merupakan penghubung dari internal level dan eksternal level.
2.5 Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System/DBMS) DBMS adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, menjaga, dan mengendalian akses ke database. (Thomas Connolly 2002, p16). DBMS adalah kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. (Linda Marlinda 2004, p6).
2.5.1 Bahasa-Bahasa yang Terdapat di dalam DBMS •
Data Definition Language (DDL) Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL.
•
Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat. Terdapat dua tipe DML, yaitu :
14
-
Procedural, pemakai harus menentukan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkannya
-
Non procedural, pemakai harus menentukan data apa yang dibutuhkan, tanpa menentukan bagaimana mendapatkannya.
•
Query adalah pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi, disebut Query Language.
2.5.2 Fungsi-Fungsi DBMS •
Data Definition. DBMS harus dapat mengelola pendefinisian data
•
Data Manipulation. DBMS harus dapat menangani perminyaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
•
Data Security dan Integrity DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator).
15
•
Data Recovery dan Concurrency -
DBMS
harus
dapat
menangani
kegagalan-kegagalan
pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. -
DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
•
Data Dictionary DBMS harus menyediakan data dictionary.
•
Performance DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.
2.6 Model Entity Relationship Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antara data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri sari objek-objek dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antar objek-objek tersebut. Komponen-komponen yang terdapat di dalam Entity Relationship Model :
16
•
Entity -
Adalah suatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata di mana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan.
-
Entity set adalah kumpulan entity yang sejenis
-
Entity set dapat berupa :
Entity yang bersifat fisik, yaitu entity yang dapat dilihat.
Entity yang bersifat konsep atau logik, yaitu entity yang tidak dapat dilihat.
•
Relationship -
Adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
-
Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik, kecuali yang mewarisi hubungan antara entity tersebut.
•
Relationship set adalah kumpulan relationship yang sej
Atribute -
Adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang atau relationship tersebut.
17
-
Attribute value (nilai atribut). Adalah suatu data aktual atau informasi yang disimpan di suatu attribut di dalam suatu entity atau relationship.
-
Terdapat dua jenis attribute, yaitu :
Identifer (key), untuk menentukan suatu entity secara unik.
Descriptor (nonkey attribute), untuk menentukan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.
•
Cardinality Ratio atau Mapping Cardinality Cardinality ratio adalah menjelaskan hubungan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya atau banyaknya entity yang bersesuian dengan entity yang lain melalui relationship. Cardinality ratio yang terjadi di antara dua himpunan entity (misal A dan B) dapat berupa : -
Satu ke Satu (One to One) Yang berarti setiap entity pada himpunan entity A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity pada himpunan entity B,dan begitu juga sebaliknya setiap entity pada himpunan entity B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity pada himpunan entity A.
18
-
Satu ke Banyak (One to Many) Yang berarti setiap entity pada himpunan entity A dapat berhubungan dengan banyak entity pada himpunan entity B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entity pada himpunan entity B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity pada himpunan entity A.
-
Banyak ke Satu (Many to One) Yang berarti setiap entity pada himpunan entity A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity pada himpunan entity B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entity pada himpunan entity A berhubungan dengan paling banyak satu entity pada himpunan entity B.
-
Banyak ke Banyak (Many to Many) Yang berarti setiap entity pada himpunan entity A dapat berhubungan dengan banyak entity pada himpunan entity B, dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap entity pada himpunan entity B dapat berhubungan dengan banyak entity pada himpunan entity A.
19
•
Derajat Relationship Derajat Relationship menyatakan jumlah entity yang berpartisipasi di dalam suatu relationship. -
Unary degree (derajat satu) adakah derajat yang memiliki satu relationship untuk satu entity.
-
Binary degree (derajat dua) adalah derajat yang memiliki satu relationship untuk dua buah entity.
-
Ternary degree (derajat tiga) adalah derajat yang memiliki satu relationship untuk tiga atau lebih entity.
•
Representasi dari entity set Entity set direpresentasikan dalam bentuk tabel dan nama yang unik. Setiap tabel terdiri dari sejumlah kolom. Masing-masing kolom diberi nama yang unik pula. Entity set terbagi atas : -
Strong entity set, entity set yang satu atau lebih atributnya digunakan oleh entity set lain sebagai key.
-
Weak entity set. Entity set yang dependent terhadap strong entity set. Keberadaan entity tersebut tergantung keberadaan entity lain. Entity lain tersebut disebut identifying owner dan relationship-nya disebut identifying relationship.
20
2.7 Key Key adalah sejumlah atribut yang mengidentifikasi record atau baris dalam sebuah relation secara unik. Semua Non-Key Attribute pada sebuah relation, functionally dependent terhadap key-nya. Setiap relation harus mempunyai key dan value dan key tersebut harus unik, yang berarti setiap record atau baris di sebuah relation harus berbeda. Jenis-jenis Key : •
Candidate Key Atribut-atribut yang menjadi determinan yang dapat dijadikan identitas record pada sebuah relation bisa terdapat satu atau lebih candidate key.
•
Primary Key Candidate
key
yang
menjadi
identitas
record,
karena
dapat
mengidentifikasi record secara unik. •
Alternative Key Candidate key yang tidak dijadikan primary key.
•
Composite Key Key yang terdiri dua atribut atau lebih. Atribut-atribut tersebut bila berdiri sendiri tidak menjadi identitas record, tetapi bila dirangkaikan menjadi satu kesatuan akan dapat mengidentifikasi secara unik.
21
•
Foreign Key Non-key attribute pada sebuah relation yang juga menjadi key (primary) atribut di relation lainnya. Foreign key biasanya digunakan sebagai penghubung antara record-record dan kedua relation tersebut.
2.8 Diagram Aliran Dokumen (DAD) Menururt Mulyadi (2001, p58-63), diagram aliran dokumen adalah suatu model yang menggambarkan aliran dokumen dan proses untuk mengolah dokumen dalam suatu proses. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan komponen-komponen dari diagram aliran dokumen : Tabel Simbol-Simbol Diagram Aliran Dokumen Simbol
Keterangan Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.
22
Dokumen dan tembusannya Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya. Berbagai Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket.
Arsip permanen Simbol
ini
digunakan
untuk
menggambarkan
arsip
permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan di proses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan. Keputusan Ya
Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat Tidak
dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol. Garis Alir Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.
23
Persimpangan Garis Alir Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut. Pertemuan Garis Alir Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti garis lainnya. Proses Simbol ini untuk menunjukkan tempat-tempat dalam system informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar. Nama Pengolahan data ditulis didalam simbol. Mulai / Berakhir (Terminal) Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu system akuntansi. Tabel 2.1 Tabel Simbol-Simbol Diagram Aliran Dokumen
2.9 State Transition Diagram State Transition Diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna. Dapat dianggap sebagai peta jalan. Masing-masing screen dianalogikan sebagai sebuah kota. Tidak
24
semua jalan melewati seluruh kota. Bujur sangkar digunakan untuk menggambarkan display screen. Anak panah menggambarkan aliran kontrol dan menggerakkan kejadian yang akan menyebabkan screen menjadi aktif atau menerima fokus. Bujur sangkar tersebut hanya menggambarkan apa yang akan muncul selama dialog. Arah anak panah menunjukan urutan munculnya screen-screen tersebut. Sebuah anak panah yang terpisah, masing-masing memiliki nama, digambar untuk setiap arah karena tindakan yang berbeda akan menggerakkan aliran kontrol dari dan aliran kontrol ke screen yang ada (Whitten, 2004, p673).
2.10 Normalisasi Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengatur atribut data dalam kelompok untuk membentu entitas yang non-redundant, stabil, fleksibel, dan mudah beradaptasi. Normalisasi mreupakan teknik tiga langkah yang menempatkan model data menjadi first normal form, second normal form, dan third normal form. (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004, p26). •
Secara sederhana entitas berada dalam first normal form (1NF) jika tidak ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh entitas tunggal. Atribut yang dapat memiliki banyak nilai sebenarnya mendeskripsikan entitas terpisah, mungkin sebuah entitas dan hubungan.
•
Entitas berada dalam second normal form (2NF) jika sudah berada dalam 1NF dan jika nilai semua atribut nonprimary-key tergantung pada
25
primary key lengkap-lengkap – bukan hanya sebagian. Atribut nonkey hanya tergantung pada sebagian primary key seharusnya dipindahkan ke entitas lain di mana partial key tersebut sebenarnya merupakan full key. Mungkin pada model tersebut perlu dibuat entitas dan hubungan baru. •
Entitas berada dalam third normal form (3NF) jika telah berada dalam 2NF dan jika nilai atribut nonprimary-key-nya tidak tergantung pada atribut nonprimary-key lainnya. Atribut nonkey yang tergantung pada atribut nonkey yang tergantung pada atribut nonkey lainnya harus dipindahkan atau dihapus. Sekali lagi, entitas dan hubungan baru mungkin harus ditambahkan ke model data.
2.11 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Sinonimnya antara lain bagan buble, grafik transformasi, dan model proses. Dalam fase desain, sebagian dari proses bisnis ini dapat diimplementasikan sebagai perangkat lunak komputer (baik dibangun in-house atau dibeli dari vendor perangkat lunak). Hanya ada tiga simbol dan satu koneksi di dalam DFD, yaitu : (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004, p326).
26
Tabel Simbol-Simbol Data Flow Diagram Simbol
Deskripsi
Definisi
Persegi panjang bersudut Proses
adalah
kerja
yang
tumpul menyatakan proses dilakukan oleh system sebagai PROSES atau
bagaimana
dikerjakan. bahwa
tugas respon terhadap aliran data
Perhatikan masuk atau kondisi.
simbol
tersebut
digambarkan dalam warna PROSES
dari
kerangka
kerja sistem informasi. Persegi empat menyatakan Agen eksternal adalah orang, AGEN EKSTERNAL
agen eksternal – batasan unit organisasi, sistem, atau sistem tersebut. Perhatikan organisasi bahwa
simbol
luar
yang
tersebut berinteraksi dengan sistem.
digambarkan dalam warna INTERFACE dari kerangka kerja sistem informasi.
27
Kotak
dengan
ujung Data
store
terbuka menyatakan data penyimpanan
adalah data
yang
DATA STORE
store, terkadang disebut file ditujukan untuk penggunaan atau
database.
tersebut
Simbol selanjutnya.
digambarkan
dengan warna DATA dari kerangka
kerja
sistem
informasi Panah menyatakan, atau Aliran data menunjukan input ALIRAN DATA
input dan output, ke dan data ke proses atau output dari proses tersebut.
data (atau informasi) dari proses.
Tabel 2.2 Tabel Simbol-Simbol Data Flow Diagram
2.12 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut. Ada beberapa catatan mengenai data. Model aktual disebut Entity Relationship Diagram (ERD) karena model ini menjelaskann data dalam konteks entitas dan hubungan yang digambarkan oleh data tersebut. Ada beberapa catatan mengenai ERD. Sebagian besar disebut sesuai dengan nama penemunya (misalnya, Chen, Martin, Bachman, Merise) atau sesuai standar yang dipublikasikan
28
(misalnya IDEF1X). “Bahasa” pemodelan data ini pada umumnya mendukung konsep dan konstruksi dasar yang sama. (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004, p281).
2.13 Pengertian Teknologi Informasi Menurut Haag dan Keen (1996), teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin (1999), teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Menurut Williams dan Sawyer (2003), teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Teknologi informasi adalah gabungan teknologi komputer dan teknologi komunikasi. (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni 2003, 2).
29
2.14 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang ditujukan untuk melakukan pertukaran data atau untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan. (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni 2003, p415).
2.14.1 Klasfikasi Jaringan Komputer Ditinjau dari rentang geografisnya yang dicakup oleh suatu jaringan, jaringan biasa dibagi menjadi tiga jenis yaitu : (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni 2003, p417). a. Local Area Network (LAN), adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang saling berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN b. Metropolitan Area Network (MAN), adalah jaringan yang mencakup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45km. Sebagai contoh, jaringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN.
30
c. Wide Area Network (WAN), adalah jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Sebagai contoh adalah jaringan yang menghubungkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri).
2.14.2 Teknologi Jaringan a. Internet Internet yang merupakan jaringan yang terbesar di dunia, sebenarnya adalah sebuah jaringan dari jaringan. (Turban, Rainer dan Potter 2001, p207) b. Intranet Intranet adalah jaringan pribadi yang memanfaatkan teknologi internet dan protokol TCP/IP. Jaringan intranet juga hanya diakses atau digunakan oleh orang-orang yang diberikan kewenangan untuk mengakses jaringan tersebut. (Turban, Rainer dan Potter 2001, p234) c. Ekstranet Ekstranet seperti intranet adalah internet pribadi. Akan tetapi, ekstranet digunakan di antara organisasi-organisasi spesifik. (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004, p26).
31
2.15 Teknologi Web Berikut ini adalah perkembangan mengenai teknologi web : a. WEB 1.0
Di era 1995-1997 dulu, saat era Web 1.0, semua portal dot com menyediakan konten, dan pengunjung portal hanya menerima suguhannya saja, dengan interaksi yang cenderung pasif. Semua portal sibuk memberikan konten berita, liputan, artikel, tak berbeda jauh dengan surat kabar cetak.
Salah satu contoh peninggalan Web 1.0 adalah Britannica Online, salah satu website ensiklopedia terlengkap di jagad maya. Seluruh konten redaksi dipegang oleh pihak Britannica sendiri.
Partisipasi dari pengunjung website juga terlihat pada website MySpace dan YouTube. Kedua website ini yang masing-masing dibangun oleh sepasang remaja ini dihargai gila-gilaan oleh konglomerasi besar. website MySpace yang menjadi pionir website komunitas pertemanan (seperti Friendster) dibeli oleh Rupert Murdoch, salah satu raja media. Website YouTube, yang konsepnya diadaptasi dari acara televisi America’s Funniest Home Videos, dimana setiap anggota bebas memamerkan videonya, kini sudah menjadi milik Google.
Konsep partisipasi seperti inilah yang seharusnya dipertimbangkan oleh para pengelola bisnis dot com di masa mendatang. Mungkin saja teman-teman dot com yang datang pada seminar itu, seperti: www.bulutangkis.com,
32
www.eventku.com, www.rumah-ku.com, www.waralaba.com, bisa menerapkan konsep serupa di portal masing-masing.
Karakteristik Web 1.0
1. Perilaku pengguna : membaca, menulis.
2. Pelaku utama : perusahaan, pengguna/komunitas.
3. Hubungan dengan server : client-server, peer to peer
4. Bahasa pemrograman penampil konten : HTML, XML
5. Pola hubungan penerbit-pengguna : searah, dua arah/interaktif.
6. Pengelolaan konten : taksanomi/direktori, folksonomi/penanda/tag.
7. Hubungan antar akses : tidak ada, berjejaring.
8. Sumber konten : penerbit/pemilik situs, pengguna.
b. WEB 2.0
Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O'Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar
33
pengguna.
O'Reilly
Media,
dengan
kolaborasinya
bersama
MediaLive
International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web. Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:
"Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”
Prinsip-prinsip Web 2.0
Web sebagai platform
Data sebagai pengendali utama
Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan "open source")
34
Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak (perpetual beta)
Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user
c. WEB 3.0
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim BernersLee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Web
3.0
berhubungan
dengan
konsep
Web
Semantik,
yang
memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
35
Web 3.0 terdiri dari: •
Web semantik
•
Format mikro
•
Pencarian dalam bahasa pengguna
•
Penyimpanan data dalam jumlah besar
•
Pembelajaran lewat mesin
•
Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar.
Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packard. (Rapellino Ferdiansyah. ST).
36
2.16 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Dalam jaringan komputer kita dapat menggunakan banyak macam protokol tetapi agar komputer-komputer dapat berkomunikasi, keduanya harus menggunakan protokol yang sama. Dengan kata lain protokol berfungsi seperti bahasa. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis protokol tidak jadi masalah. Sekumpulan protokol TCP/IP dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, yaitu : •
Lapisan/layer terbawah yaitu, Network Access bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisik dapat berupa kabel, optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
•
Lapisan/layer Internet, protokol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol yaitu, IP, ARP dan ICMP.
•
Lapisan/layer Transport, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protokol tersebut adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
•
Lapisan/layer Application, semua aplikasi yang menggunakan TCP/IP.
37
Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya maka ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada layer dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol lain yang berada pada layer atasnya. (Cahyo Adinugroho, http://cahyo-adi.blogspot.com).
2.17 WWW (World Wide Web) WWW (World Wide Web) merupakan sistem informasi yang terdistribusi yang berbasis hypertext. (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni 2003, p460). Komponen-komponen yang terdapat pada world wide web : a. Web Server Pada web server, web browser berkomunikasi dengan web server lewat jaringan komunikasi menggunakan protokol HTTP. Browser mengirim pesan meminta dokumen atau layanan tertentu web server. Kemudian web server menanggapi dengan mengirim dokumen atau menjalankan layanan tertentu di server dan mengirim hasil menggunakan protokol HTTP. Kemudian web browser akan menerima dokumen (HTML) tanggapan dari web server dan menampilkan di layar. (Bambang Hariyanto 2008, p234).
38
b. Web Browser Web browser adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen web (HTML). (Bambang Hariyanto 2008, p233). c. HTTP (HyperText Transfer Protocol) Protokol yang digunakan untuk mentransfer informasi antara komputer client dan server. (Bambang Hariyanto 2008, p232). d. HTML (HyperText Markup Language) HTML merupakan bahasa penanyangan hypertext serba guna serta dapat mendefinisikan perintah hypertext-link dan perintah penanyangan gambar (image). HTML juga menyediakan fasilitas penerimaan data masukan (data input), yang memungkinkan pemakai memasukan data melalui dokumen yang sedang ditayangkan. (Fathansyah 2007, p202). e. XML (eXtensible Markup Language). XML merupakan meta language, bahasa untuk mendeskripsi bahasa markup yang aplikatif. Kekuatan XML adalah kemampuan mendefinisi data berstruktur secara fleksibel tetapi dalam bentuk yang dapat dibaca manusia. (Bambang Hariyanto 2008, p232). f. URL (Universal Resource Locator) Sebuah sistem hypertext harus mampu menyimpan data petunjuk (pointer) ke berbagai dokumen. Dalam web fungsionalitas pointer
39
tersebut diberikan oleh URL. Karena itu, URL memberikan nama dan lokasi unik secara global untuk setiap dokumen yang dapat diakses dari sistem web. (Fathansyah 2004, p326).
2.18 PHP (Hypertext Preprocessor) Berdasarkan informasi dari situs resmi PHP, “PHP.net”, PHP (PHP: Hypertext Prepocessor) merupakan bahasa pemrograman web yang dapat disisipkan dalam script HTML. Banyak sintaks di dalamnya yang mirip dengan bahasa C, Java dan Perl. Tujuan dari bahasa ini adalah membantu para pengembang web untuk membuat web dinamis dengan cepat. Ketika seseorang mengunjungi web berbasis PHP, web server akan memproses kode-kode PHP. Beberapa perintah atau kode dari PHP tersebut selanjutnya ada yang diterjemahkan ke dalam HTML dan beberapa ada yang disembunyikan (misalnya proses kalkulasi dan operasi). Setelah diterjemahkan ke dalam HTML, web server akan mengirim kembali ke web browser pengunjung tersebut.
2.19 Framework PRADO Di dalam pengembangan prangkat lunak, suatu framework digambarkan suatu struktur pendukung dimana perancangan lunak yang lain dapat terorganisir dan dikembangkan. Suatu framework dapat dilengkapi program pendukung, kumpulan kodekode program (libraries), suatu bahasa scripting, atau perangkat lunak lain untuk
40
membantu mengembangkan dan menggabungkan komponen-komponen yang berbeda menjadi satu dari suatu perancangan perangkat lunak. Prado adalah sebuah framework pemrograman berbasis komponen dan eventdriven untuk pengembangan aplikasi web pada PHP 5. PRADO merupakan singakatan dari PHP Rapid Application Development Object-oriented. Framework ini dibuat oleh Qiang Xue dan telah menjadi pemenang dalam Zend PHP 5 Coding Contest. Konsep Prado yang component-based dan event-driven member banyak keuntungan bagi programmer web. Berikut keuntungan dengan menggunakan Prado : a. Reusability, komponen-komponen dalam Prado dapat digunakan ulang. b. Ease of Use, komponen-komponen dalam Prado sangat mudah digunakan. Komponen juga dapat dibuat sendiri dengan menurunkan kelas yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan. c. Robustness, Prado membebaskan pengembangan program (developer) dari kejenuhan dalam menulis kode-kode. Semua kode ditulis dalam format objek, method, dan property. Tidak seperti pemrograman PHP yang biasa digunakan. d. Performance, Prado menggunakan teknik cache untuk menjamin performa aplikasi. Dengan adanya cache ini, ia tidak perlu mem-parser ulang kode XML (eXtensible Markup Language) yang dibuat.
41
e. Team Integration, Prado memisahkan business logic dan presentation logic. Yang dimaksudkan adalah pembuatan layout tampilan (template) dengan kode program (class). Pembuatan keduanya dilakukan pada file yang terpisah. Dengan demikian, aplikasi berbasis Prado dapat dilakukan dalam sebuah tim dengan personal yang berbeda. Untuk melakukan koneksi ke database Prado memanfaatkan database abstract layer, ADOdb. ADOdb adalah class yang ditulis
menggunakan bahasa PHP yang
berfungsi sebagai data tier, dan akan membantu mengatasi perbedaan antara penggunaan database. Cukup dengan menuliskan sebuah kode, maka koneksi dapat dilakukan ke berbagai macam database seperti MySQL, SQLLite, SQL Server, Oracle, DB2, Interbase, PostgreSQL, dan sebagainya.
2.20 MySQL MySQL adalah database yang menghubungkan script PHP menggunakan perintah query dan escape character yang sama dengan PHP. (Firdaus 2007, p2).
2.21 Metode Proses Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem (system development process) adalah rangkaian aktivitas, metode, cara, dan peralatan yang digunakan untuk mengembangkan dan untuk perawatan sistem informasi dan perangkat lunak. (Whitten et al, 2004, p36)
42
Menurut Whitten et al (2004, p40), strategi atau urutan pengembangan sistem yang paling lazim digunakan adalah Strategi Sequential, atau “Waterfall”. Strategi ini banyak digunakan karena merupakan urutan alami pengembangan, yang berawal dengan inisiasi proyek, kemudian analisa, diikuti dengan perancangan sistem, dan berakhir dengan implementasi.
Gambar 2.1 Diagram Strategi Sequential, atau “Waterfall”. (Whitten et al, 2004, p41)
43
Tahap-tahap yang ada pada strategi Waterfall menurut Whitten et al (2004, p37), adalah: a. Inisiasi sistem Inisiasi sistem (system initiation) adalah perencanaan awal untuk mendapatkan ruang lingkup bisnis, tujuan, batasan waktu, dan pendanaan. Tahap ini bertujuan untuk menentukan kegunaan sistem yang akan dibuat. b. Analisis sistem Analisis sistem (system analysis) adalah penelitian mengenai masalah, menentukan hal-hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam analisis juga ditentukan syarat-syarat dan kebutuhan untuk sistem yang akan dibuat. c. Perancangan sistem Perancangan sistem (system design) adalah menentukan atau pembuatan solusi teknis berbasis komputer yang dapat menyelesaikan masalah yang ada pada tahap analisa. Perancangan ini umumnya bertujuan untuk membuat prototipe sistem. d. Implementasi sistem Implementasi sistem (system implementation) adalah pembuatan, instalasi, dan pengetesan sistem. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap prototipe yang sudah dibuat.
44
e. Pemakaian sistem Ketika sistem sudah bisa digunakan, sistem tersebut diberikan kepada pengguna untuk pemakaian sehari-hari. Pada tahap ini dimulai perawatan dan dukungan terhadap sistem, serta modifikasi dan perbaikan-perbaikan apabila dibutuhkan. Strategi
Waterfall
memiliki
banyak
keuntungan,
karena
strategi
ini
membutuhkan waktu dan pengeluaran yang paling sedikit. Namun, strategi ini memiliki beberapa kelemahan, seperti sulitnya melakukan perubahan atau modifikasi ketika sudah mulai tahap implementasi.
2.22 Delapan Aturan Perancangan Emas Perancangan User Interface a) Berusaha untuk konsisten. b) Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts. c) Memberikan umpan balik yang informatif. d) Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir). e) Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana. f) Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah. g) Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control). h) Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Ben Shneidermen(1998,p74).
45
2.23 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang kami lakukan yaitu dengan cara kuisoner dan wawancara.
2.23.1 Kuisioner Kuisioner adalah dokumen bertujuan kusus yang mengizinkan analis untuk mengumpulkan informasi dan pendapat dari responden. Dokumen ini dapat dibuat secara masal dan dibagikan kepada para responden yang dapat mengisi kuisioner sesuai waktu mereka. Dengan kuisioner analis dapat mengumpulkan fakta dari sejumlah besar orang sementara menjaga respon yang sama. (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004, p237). Ada dua format kuisioner, yaitu : a. Kuisioner format bebas Adalah kuisioner yang didesain untuk memberikan keleluasaan dalam memberikan jawaban. Sebuah pertanyaan diajukan, dan responden memberikan jawaban ditempat yang disediakan sesudah pertanyaan. b. Kuisioner format tetap Adalah kuisioner yang terdiri dari pertanyaan yang mengharuskan responden untuk memilih satu jawaban dari beberapa jawaban yang telah ditentukan.
46
2.23.2 Wawancara Wawancara
adalah
teknik
penelusuran
fakta
dimana
analis
sistem
mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui interaksi tatap muka. Ada dua tipe wawancara, yaitu : a. Wawancara tidak terstruktur Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses wawancara. b. Wawancara terstruktur Merupakan
teknik
wawancara
dimana
pewawancara
menggunakan
(mempersiapkan) daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara.
2.24 Pengertian Administrasi Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata AD yang berarti intensif dan ministraire yang berarti to serve (melayani). Literatur lain menjelaskan bahwa administrasi merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu administration yang bentuk infinitifnya adalah to administer. Dalam Oxford Advanced Learner’s of Current English (1974), kata administer diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to direct (menggerakkan) (Ulbert Silalahi 1992, p2). Kata administrasi juga berasal dari bahasa Belanda, yaitu administratie yang meliputi kegiatan catatmencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work) (Suwarno Handayaningrat 1988, p2).
47
Secara ilmu, menurut Leonard D. White (dalam Introduction to Study of Public Administration), administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar atau yang kecil dan sebagainya. Sementara itu The Liang Gie (1980) menyatakan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu. William H. Newman (dalam Administrative Action The Technique of Organization and Mangement) mendefinisikan administasi sebagai pembimbingan, kepemimpinan dan pengawasan usaha-usaha suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan bersama. Sondang P. Siagian (dalam Filsafat Administrasi) berpendapat bahwa administrasi merupakan keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sementara itu Dwight Waldo (1971) mendefinisikan administrasi sebagai suatu daya upaya manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi.
2.25 Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
48
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2.26 Pengertian Sekolah Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, p1013).
2.27 Administrasi Pendidikan Administrasi Pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing punya pengertian tersendiri, yakni administrasi dan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa administrasi pendidikan adalah merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan praktik-praktik pendidikan. Hadari Nawawi mengatakan administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa pendidikan lembaga formal.
49
Sedangkan dalam encyclopedia of educational research chester W. Haris mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai suatu proses pengintegrasian segala usaha pendayagunaan sumber-sumber personalia dan material sebagai usaha untuk meningkatkan secara efektif pengembangan kualitas manusia. (Nanang Wahid).
2.28 Administrasi Sekolah Menurut Stephen J. Knezevich Administrasi Sekolah adalah suatu proses yang terdiri dari usaha mengkreasi, memelihara, menstimulir, dan mempersatukan semua daya yang ada pada suatu lembaga pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan lebih dulu. Sedangkan menurut Albert Shuster, administrasi sekolah didefinisakan sebagai seni dan ilmu pengintegrasian secara kreatif ide-ide, material, dan orang dalam satu kesatuan organik atau unit yang bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pada hakikatnya istilah administrasi sekolah dan administrasi pendidikan mempunyai pengertian dan maksud serta tujuan yang sama, yaitu memberikan kelancaran terhadap lembaga pendidikan. Keduanya memang sukar dibedakan, lebihlebih sering dipakai secara bergantian dalam pengertian yang sama. Apa yang menjadi skop administrasi pendidikan adalah juga merupakan skop atau bidang garapan administrasi sekolah. Demikian pula proses kerjanya ditempuh melalui fungsi-fungsi yang sama.
50
Walaupun secara definitif sukar dibedakan, namun dari sudut luas tidaknya bidang garapan maka keduanya dapat dibedakan, dengan pengertian bahwa administrasi pendidikan mempunyai jangkauan bidang garapan yang lebih luas dari pada administrasi sekolah. Sedangkan administrasi sekolah itu sendiri sebenarnya merupakan penerapan administrasi pendidikan dalam organisasi sekolah, sebagai salah satu komponen system dari sitem pendidikan yang berlaku. Kalau administrasi pendidikan bisa meliputi keseluruhan komponen dalam suatu system, maka administrasi sekolah justru sebaliknya hanya terbatas pada suatu sekolah saja. Jadi perbedaan antara keduanya terletak pada cakupan pembahasan, kalau administrasi pendidikan cakupannya adalah sangat luas sedangkan administrasi sekolah hanya terbatas. (Nanang Wahid).