BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the Arts ) Penelitian sebelumnya ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian sebelumnya, penulis tidak mendapatkan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kaijan jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art) N
Judul
Teori
Metodologi
Hasil
o 1
Produksi Program
Televisi
-
Kualitatif
Dalam menjalankan bisnis
Televisi Sebuah Proses
sebagai
- Fenomenologi
pertelevisian adalah harus
Kreatif Menuju Industri
Media Massa
tanggap pada cepatnya
Program
perkembangan teknologi
Siaran televisi
segala perubahan terus
Kreatif. By : Candra, N.R.A (2009)
-
-
menerus televisi dengan kepastiannya sebagai media penyampai informasi kepada masyarakat
9
10 2
Proses Produksi Dan
-
Konsep
-
Wawancara
Terwujudnya suatu program
Vox-Pop Acara Freeday
Produksi
-
Kuisioner
melalui tahapan proses
Di Televisi Lokal SBO
Program
-
Deskriptif
produksi yaitu tahap Pra-
TV Surabaya. By :
Televisi
-
Kualitatif
produksi antara lain internal
Abidin. Z. (2009)
meeting untuk membahas topik yang akan diangkat dalam acara Freeday, kemudian melakukan pencarian Vox-pop (opini masyarakat). Untuk kegiatan pasca produksi yaitu evaluasi kekurangan dan kesalahan yang siaran langsung sebagai bahan masukan untuk tayangan berikutnya. Setelah evaluasi maka melakukan Proses tapping atau rekaman, agar tayangan sesuai dengan durasi waktu dan dapat mengedit kesalahankesalahan yang terjadi.
3
TV SHOWS
Teori
PRODUCTION
Komunikasi
Observasi
Tv Show yang real membutuhkan perencanaan
REALITY. By : Broom
yang mendalam dan
Hugh. (2008). Tv Show
menggunakan tahapan pra
Production Reality
dan produksi yang harus
Farmers Weekly, 143(3),
matang
28. 4
MORE THAN
-
REALITY TV. By : Gray, Jean. (2002). Nursing Standard.
-
Teori
-
Observasi
Hasil riset mengungkapkan
Komunikasi
-
Riset
bagaimana televisi bisa
Tahapan
mengungkapkan dampak
Produksi
yang besar bagi masyarakat
11 16(1).3
luas dan juga memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi penonton.
5
THE EFFECT OF
Tahapan
Observasi
Disimpulkan bagaimana
CULTURAL
Produksi
partisipan
yang terjadi dalam
DIFFERENCES ON
perbedaan internasional
THE
produksi televisi dan film
INTERNATIONAL CO-
yang berjenis features, yang
PRODUCTION OF
terjadi ditemukan perbedaan
TELEVISION
budaya dan adanya manfaat
PROGRAMS AND
untuk perkembangan
FEATURES FILMS.
pertelevisian.
By: Hoskins, Colin; Mcfadyen Stuart (1998). Canadian Journal of Communicatioan, 23(4), 523-538
2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa diambil dari istilah bahasa inggris, mass communication sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi massa) Artinya komunikasi menggunakan media massa. Istilah mass communication dapat diartikan sebagai kependekan dari media off massa (Wiryanto, 2005). Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (majalah, surat kabar) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara tepat, serentak, dan selintas khususnya media elektronik (Mulyana, 2005) Menurut Nurudin (Nurudin, 2007), pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan media elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjukan pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, masssa yang dalam sikap dan perilakunya
12 berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjukan kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Proses komunikasi massa tidaklah sama dengan media massa (organisasi yang memilik teknologi yang memungkinkan terjadinya komunikasi massa). Media massa juga dapat dimanfaatkan utuk tujuan orang perorangan (individu) atau organisasi. Media massa yang membawa pesan-pesan public kepada masyarakat luas juga dapat memuat pesan-pesan pribadi (personal), seperti ucapan terima kasih, ucapan selamat atau duka cita yang sifatnya pribadi (personal). Dengan demikian, telah terjadi penyatuan (konvergensi) komunikasi dimana garis batas antara bidang public dan pribadi serta komunikasi skala luas dan komunikasi individu semakin tidak jelas batasnya (Morrisan, 2010) Berdasarkan beberapa definisi diatas bahwa Komunikasi massa yang menggunakan dengan media elektronik atau cetak yang disebarkan secara cepat, tepat dan serantak kepada khalayak luas yang bersifat informasi dan hiburan. Penelitian ini untuk mengetahui bahwa dalam program yang diteliti memiliki fungsi untuk memberikan informasi dan hiburan dalam komunikasi massa 2.2.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki cirri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan komunikasi lain. Ciri-ciri dari komunikasi massa itu diungkapkan oleh Nurudin (2007), sebagai berikut : 1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagi macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui sistem itu adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan sesuatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, symbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian astu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. 2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen atau beragam. Artinya penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau
13 kepercayaan yang tidak sama pula. Perbedaan ini yang menjadikan komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen menjadi salah satu cirri-ciri dari media massa. 3. Pesannya Bersifat Umum Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. 4. Komunikasi Berlangsung Satu Arah Dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melalui surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan member konsekuensi umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed feedback). 5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Komunikasi ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. Bersamaan tertentu saja bersifat relative. Majalah atau media sebagai contohnya, Surat kabar bisa dibaca di tempat tertib pukul 5 pagi tetapi diluar kota baru pukul 6 pag. Ini hanyalah masalah teknis semata. Namun, harapan komunikator dalam komunikai massa, pesan tetap ingin dinikamti secara bersamaan oleh para pembaca. 6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan pada khalayak sangat membutuhkan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik). Televisi disebut media massa yang kita bayangkan saat ini tidak akan lepas dari pemancar. Apalagi dewasa ini telah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan
14 saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung (live), dan bukan siaran yang direkam (recorded). 7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau yang biasa sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Sebagaimana telah kita ketahui, bahan-bahan, peristiwa, atau data yang menjadi bahan mentah pesan yang akan disiarkan media massa beragam dan sangat banyak. Tentu tidak semua bahan tersebut bisa dimunculkan. Disinilah perlu ada pemilahan, pemilihan, dan penyesuaian dengan media yang bersangkutan. Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor, film/surat kabar/buku, manajer pemberitaan, penjaga rubric, cameramen, sutradara dan lembaga sensor film yang semuanya mempengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam pesan-pesan dari media massa masing-masing. Dalam penelitian ini karakteristik komunikasi massa fokus kepada karakter gatekeeper karena setiap program harus memiliki ketentuan-ketentuan dimana program itu tidak sembarangan ditayangkan dan gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. 2.2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa Effendy
mengemukakan
fungsi
komunikasi
massa
dalam
buku
Komunikasi Massa Suatu Pengatar ( Ardianto, 2014) sebagai berikut : 1. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. 2. Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass education), karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidi, salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah
15 melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku pada pemirsa atau pembaca 3. Fungsi Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terpadat pada tajuk atau editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi, radio, surat kabar. Fungsi komunkasi massa pasti tidak akan jauh dari fungsi media massa karena komunikasi massa dapat diartikan komunikasi menggunakan media massa. Komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan media sebagai elemen terpenting dalam media massa. Fungsi komunikasi massa secara umum dapat dikatakan sebagai pemberi informasi, pendidikan dan hiburan kepada masyarakat. Fungsi komunikasi massa dari program Buah Hatiku Sayang yaitu, memberikan hiburan dan informasi untuk pemirsa 2.2.2 Media Massa Menurut Nurudin(2009) menyatakan bahwa media massa adalah alat0alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serentak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa disbanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu tak terbatas. Arti penting media massa menurut Dennis Mcquail (dalam Bungin, 2007: 34) dengan beberapa asumsi pokok berikut : 1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industry lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan normanorma yang menghubungkan industry tersebut dengan masyarakat dan institusi lainnya. Di pihak lain, industri media diatur oleh masyarakat. 2. Media massa merupakan sumber kekuatan – alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. 3. Media merupakan lokasi atau norma yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertarap nasional maupun internasional.
16 4. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. 5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nila-nilai dan penilaian normative yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Peran media massa dalam komunikasi massa sangat berkaitan satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan, media massa saat ini telah menjadi sebuah saran pembentuk opini maupun kritik dari pemikiran masyarakat luas.Dengan ini maka seharusya media bisa memberitakan atau memberikan informasi yang layak untuk masyarakat luas, terutama televisi tak terkecuali program-program televise saat ini seharusnya dapat berperan dalam mendidik dan mencerdaskan kehidupan bangsa, program-program televise yang seharusnya disegmentasikan untuk dewasa kini bisa secara bebas dinikmatio oleh anak-anak, walaupun banyak sekali konten-konten yang tidak sesuai dengan anak yang ditampilkan secara umum tanpa batasan-batasan yang ada. Pengertian lainnya media massa itu sebagai alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebabkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen (Nurudin, 2007). 2.2.2.1 Karakteristik Media Massa Hampir setiap hari kita menggunakan media massa. Media massa atau mass media merupakan sebuah alat, saluran, channel yang digunakan untuk komunikasi massa. Melalui media massa, pesan yang disampaikan komunikator menjadi lebih luas cakupannya. “Media massa adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, radio dan televisi” (Cangara, 2008: 126). Adapun karakteristik media massa ialah : 1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelolah media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. 2. Bersifat satu
arah,
artinya
komunikasi yang dilakukan
kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalaupun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
17 3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengetahui rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televise, surat kabar, dan semacamnya. 5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa menganal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa (Cangara, 2006: 122)
2.2.2.2 Peranan Media Massa Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelapor perubahan (Bungin, 2007: 85). Ini adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa memiliki peranan sebagai : 1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju. 2. Media massa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka, jujur, dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat, maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan ionformasi, masyarakat yang terbuka dengan informasi, sebaliknya pula masyarakat akan menjadi mayarakat infromatif, masyarakat yang menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa. 3. Media massa sebagai hiburan, sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Sebagai agent of change yang dimaksud adalah juga mendorong agara perkembangan budaya itu bermanfaatbagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, juga berperan untuk mencegah berkembangnyabudaya-budaya yang justru merusak peradaban manusia dan mayarakatnya. 2.2.3 Televisi
18 Muda (2005) mengemukakan bahwa televisi adalah salah satu media elektronik hampir sempurna, karena memiliki suara (audio) dan gambar (visual) yang dapat menarik minat masyarakat, audience (khalayak), tetapi televisi juga memiliki kekuatan dan kelemahan sebagai berikut : a. Kekuatan televisi : -
Dapat menghadirkan berbagai macam program acara audio dan visual (didengarkan dan dilihat).
-
Mampu menyajikan berbagai macam unsur bentuk, warna maupun ornament
dan
karakter
yang
sesungguhnyadari
objek
yang
akandivisualisasikan. -
Dapat menyajikan fakta yang sedang terjadi.
-
Dapat menjangkau secara luas penyiarannya.
-
Dapat mengedepankan informasi lebih lama dalam ingatan manusia dibandingkan dengan media massa lainnya.
b. Kelemahan televisi : -
Dibatasi dengan layar, butuh tempat khusus untuk menonton televisi.
-
Tidak dapat ditunda atau sekilas.
-
Menerapkan satu arah.
-
Membutuhkan biaya yang sangat besar untuk membeli peralatan seperti antenna parabola, terutama didaerah terpencil.
Sedangkan Effendi (2005: 361) mengatakan, televisi adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. Kata televisi berasal dari bahasa Yunani “tele” yang berarti jauh dan “vision” yang berarti penglihatan. Dari beberapa pendapat mengenai televisi diatas, dapat disimpulkan bahwa televisi adalah alat komunikasi jarak jauh tanpa dibatasi ruang, yang mampu menayangkan
suara
sekaligus
gambar
bergerak
melalui
udara
secara
elektromagnetik. 2.2.3.1 Karakterisik Televisi Media televise memliki karakteristik yang membedakannya dengan media massa lainnya (Aridianto, 2007: 128), yaitu : 1. Televisi sebagai media komunikasi Televisi termasuk jenis komunikasi massa yang memiliki cirri komunikasi yang berlangsung satu arah, komunikator melembaga,
19 pesan yang disampaikan bersifat umum, dan komunikan yang heterogen. 2. Televisi sebagai media elektronik Sebuah otak televisi biasanya terdiri dari macam-macam sirkuit elektronik yang terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Televisi merupakan perpaduan anatar audio dan video, memungkinkan perolehan informasi lebih banyak dan cenderung menetap lebih lama dalam memori komunikan. 3. Televisi sebagai media audiovisual Komponen-komponen televisi sebagai media visual meliputi pemain, set properti, dan tata cahaya. 2.2.3.2 Dampak Televisi Adapun dampak yang ditimbulkan acara televise terhadap pemirsanya, yaitu : 1. Dampak kognitif yaitu kemampuan seesorang atau untuk menyerap dan memahami
acara
yang
ditayangkan
televisi
yang
melahirkan
pengetahuan bagi pemirsa. 2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi actual yang ditayangkan televisi yang mempengaruhi pemirsa untuk menirunya. 3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan di acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Ardianto, 2007: 131). Secara perlahan-lahan namun teap efektif, media membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana seorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pesan yang disampaikan melalui media televisi adalah pemirsa, waktu, durasi dan metode penyajian. 2.2.4 Program Acara Televisi Penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya bergantung pada konsep kreatifitas penulisan naskah yang dikerjakan tim kreatif, melainkan sangat bergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh kelompok kerja (team work) di dunia broadcast dengan seluruh mata rantai divisi. Keseluruhannya harus saling menunjang tidak bisa berdiri pada posisi masing-masing. Acara yang bagus akan menjadi buruk apabila jam tayangnya tidak tepat. Namun, semua masalah
20 tersebut bisa diantisipasi. Kuncinya ada pada penentuan format acara televisi. (Naratama, 2004 : 62). Suatu program acara televisi selalu mempertimbangkan agar program acara tersebut semakin digemari oleh penontonnya. Semakin banyak penonton, maka program semakin sukses pula pada kepentingan komersilnya. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikandengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2004 : 63). Format acara televisi dibedakan menjadi 3, yaitu: 1.
Fiksi (Drama)
Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kretif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan
merupakan interpretasi kisah kehidupan yang
diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Contoh: drama pencitraan, tragedy, horror, komedi, dan aksi.
2. Non Fiksi (Non Drama) Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan dari imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Format tersebut bukan sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Dengan pengertian bahwa non drama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. Contoh: talkshow, live music, reality show, dan variety show. 3. Berita dan Olahraga Format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan serta kecepatan waktu di mana sifat liputan independen sangat dibutuhkan. Contoh : Berita Ekonomi, Liputan Siang, dan Laporan Olahraga.
21 Berbagai jenis program ini dapat dikelompokan berdasarkan jenisnya, yaitu program informasi (berita/news) dan program hiburan (entertainment). Menurut Morrisan (2008: 217) dalam dunia pertelevisian, program acara tersebut terdiri dari: 1.
Program Informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan
tambahan
pengetahuan
(informasi)
kepada
khalayak audience. Program informasi tidak harus program berita dimana presenter membacakan berita , tapi jug termasuk di dalamnya acara talk show (perbincangan). Program ini dibagi 2, yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). 2.
Program Hiburan, segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan.
Dalam menentukan jadwal penayangan suatu acara ada baiknya ditentukan atas dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan menonton televisi pada jam tertentu, sedangkan dalam penyusunan jadwal acaranya harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton audien, pekerjaan, kebutuhan , dan ketertarikan audien kepada hal – hal tertentu. Program Buah Hatiku Sayang yang ditayangkan oleh LPP TVRI termasuk dalam format acara non-fiksi, yang dikategorikan program talkshow yang menghibur.
2.2.5 Program Talkshow Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik, atau sedang hangat dibicarakan masyarakat (Wibowo, Fred, 2007 : 67) Talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh sorang pembawa acara (Morissan, 2008 : 222). Program talkshow adalah suatu program dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik dan hangat dibicarakan masyarakat atau tanya jawab persoalan. Ciri khusus program
22 talkshow adalah penampilan host dan narasumber dalam suatu panggung (format tuan rumah menerima tamu), adanya kasus atau topik yang ingin ditampilkan, proses tanya jawab dan kekuatan host sebagai pemberi pertanyaan yang memancing narasumber untuk menanggapi (Sony Set, 2008: 26). Menurut (Fachruddin, 2015: 153-154) Terdapat tiga jenis format program talkshow, yaitu : 1. Talkshow News Talkshow news adalah program dialog yang dipandu seorang pembawa acara/moderator/host dengan beberapa narasumber sesuai kebutuhan redaksi/divisi current affair, yang membahas konten actual berkaitan dengan hardnews dari program berita suatu stasiun televisi atau isu hangat yang sedang berkembang. Program talkshow news frekuensinya regular setiap hari bahkan bisa lebih sesuai kebutuhan redaksi. 2. Talkshow Entertainment Talkshow Entertainment adalah program dialog yang dipandu oleh seorang pembawa acara/moderator/host yang umumnya sudah memliki ketenaran (dominasi artis) dengan beberapa narasumber sesuai konsep produser atau tim kreatif, sedangkan konten yang dibahas segala sesuatu yang menjadi isu hangat dan menarik/marketable bagi departemen program stasiun televisi ataupun production house. Frekuensi penayangan biasanya sekali seminggu atau beberapa kali disesuaikan dengan strategi pemrograman stasiun televisi. 3. Talkshow Sponsorship Talkshow Sponsorship adalah program dialog yang dipandu oleh seorang pembawa acara/moderator/host dengan beberapa narasumber yang mensponsori atau memblocking program sesuai konsep produser/tim kreatif atau pihak sponsor, dengan konten yang dibahas segala sesuatu yang merupan promosi komersial atau sosialisasi program kerja yang dikemas semarik mungkin/marketable oleh departemen program stasiun televisi maupu production house sesuai permintaan sponsor utama. Frekuensi penayangan biasanya sekali seminggu atau beberapa kali disesuaikan dengan keberadaan dan kepentingan pihak sponsor. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti program talk show “Buah Hatiku Sayang” program ini memiliki keistimewaan pada pembawa acaranya yang memiliki kedekatan dengan para bintang tamu. Pada umumnya pembawa acara untuk program talk show, memiliki pengalaman membawakan acara dengan baik dan latar belakang
23 seorang pembawa acara yang sudah sering tampil. Berbeda dengan “Shannaz Haque” dimana Shannaz Haquemerupakan mantan None Jakarta II tingkat DKI 1993 dan yang sekarang menjadi Ambassador of Tupperware She Can,Nugget FIESTA, HARPIC
2.2.6 Konsep Tahapan Produksi Televisi Menurut Zettl (2009) dalam bukunya yang berjudul Television Production Handbook, Produksi merupakan sebuah proses menilai ide-ide yang dianggap layak untuk dikembangkan dan diaplikasikan sebagai bagian dari sebuah acara televisi. Walaupun pada dasarnya setiap proses produksi memiliki kebutuhan yang berbeda, tidak ada tehnik, atau ilmu pendekatan secara pasti mengenai proses produksi itu sendiri. Proses produksi televisi dibagi dalam tiga tahap yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi :
1. Pra Produksi Tahapan pra produksi merupakan tahap awal dari proses pembuatan sebuah acara televisi. Dalam tahap ini, Produser memiliki peran penting dalam membuat, mengembangkan dan merealisasikan konsep. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan produser ketika menjalani tahap pra produksi : a. Memastikan jika seluruh studio telah siap dan tetap dalam keadaan tenang b. Memastikan bahwa talent dan crew telah siap dalam keadaan tenang c. Memastikan bahwa monitor studio telah menampilkan gambar yang benar d. Mengecek dan mereview rundown program acara dan memberitahu kepada seluruh crew produksi jika ada perubahan rundown e. Melakukan briefing talent dan crew f. Menyiapkan intercom untuk berkomunikasi dengan control room g. Mengkoordinasi talent dan crew untuk rehearsals h. Instal alat sebelum shooting dimulai biasanya 1-2 jam sebelum shooting sudah selesai dan menyiapkan semua set yang akan digunakan
2. Produksi Produksi merupakan tahap perealisasian sebuah konsep yang sebelumnya telah disetujui oleh pimpinan tim produksi dan dikomunikasikan kepada seluruh tim
24 produksi yang bersangkutan. Produksi memiliki dua tahapan, yaitu gladi resik dan sesi rekaman (tapping maupun live) : a. Gladi resik (reharseal) Gladi resik merupakan uji coba treatment serta gimmick yang akan dibawakan pada sesi rekaman. Fungsi dari gladi resik adalah untuk penempatan posisi atau blockingkamera agar angle yang didapat sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain blocking, gladi resik juga berfungsi untuk menyesuaikan diri baiktalent, maupun kru produksi, khususnya untuk bisa beradaptasi, serta meminimalisir kesalahan ketika masuk sesi rekamana. a. Sesi Rekaman Sesi rekaman atau recording merupakan tahap dimana acara siap untuk diproduksi. Recording dibagi menjadi dua jenis, yaitu tapping dan live. Tapping merupakan jenis sesi rekaman dimana setiap adegan dapat diulang karena sifat penyiarannya tidak langsung, sedang apa yang terjadi dalam sesi live tidak dapat diulang. 3. Pasca Produksi Pasca produksi merupakan proses akhir dalam pembuatan sebuah acara, sebagai berikut : a. Melakukan Evaluasi Melakukan evaluasi pada setiap program apapun sangat penting dilakukan, melakukan evaluasi berarti membahas apa yang sudah dilakukan dan apa saja yang belum tercapai, dari manfaat evaluasi adalah untuk mengetahui apa saja yang belum terlaksana, kurang sempurna, dan bisa dijadikan sebuah intropeksi diri masing-masing apakah masih ada yang kurang dan masih belum baik hal ini membuat evaluasi baik untuk dilakukan.
2.2.6.1 Pelaksana Produksi Suprapto (2006) untuk memberi gambaran tentang pelaksana produksi program televisi secara lebih rinci sebagai berikut : a. Executive Producer Exectutive Produser adalah seseorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan dan memiliki kemampuan menuangkan idea tau pemikirannya dalam pembuatan program televisi, selain itu mampu mengelola dan melakukan koordinasi, kontribusi dan distribusi produksi
25 secara keseluruhan sistematis dan efisien. Executive Produser bertanggung jawab terhadap penyusunan dan pengembangan ide untuk program siaran. b. Produser Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu program siaran dan harus mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis, serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur produksi terkait. c. Pengarah Acara Pengarah acara adalah seseorang bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi program siaran, pengarah acara bertugas di lapangan untuk mengendalikan produksi yang ditanganinya, oleh karena itu pengarah acara memilki peranan yang sangat strategis dalam sebuah produksi acara televisi.
d. Penulis Naskah Penulis naskah adalah seseorang yang membuat naskah untuk bahan siaran dalam karya artistik, ia memiliki kemampuan merubah ide kedalam bentuk naskah merupakan hasil imajinasi dari sebuah proses pengindraan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki pesan baik bagi pemirsa. e. Unit Manager Unit manager adalah seseorang yang bertugas menyediakan kebutuhan logistik yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen produksi dan mengawasi setiap pengunaan dana produksi, mengkoordinasi semua aktivitas produksi dan penyiaran, menyusun dan mempertanggung jawabkan administrasi keuangan. f. Penata Artistik Penata artistik adalah seseorang yang ahli dalam menata ruang atau lokasi pengambilan gambar yang sesuai dengan yang dikehendaki dalam skenario dengan menyiapkan gambar visual untuk produksi siaran televisi dalam bentuk tercetak. g. Graphic Artist Graphic artist adalah seseorang yang memilik keahlian dibidang grafis dengan kemampuan menciptakan, mendesain dan menentukan variasi bentuk-bentuk
26 visual utuk keperluan program, termasuk mengkreasikan bagan, grafis, dan title card. h. Penata Cahaya Penata cahaya adalah seseorang yang mampi mendesain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi baik didalam atau diluar studio. i. Audio / Video Engineering Audio / Video engineering adalah seseorang yang mengoperasikan peralataan audio/video di stasiun televisi, bertanggung jawab terhadap porsi suara termasuk musik, dan spesial efek. j. Floor director Floor Director adalah Orang yang bertugas dibelakang panggung untuk mengatur keluar masuknya pengisi acara dan mempersiapkan pengisi acara untuk tampil ke panggung. Mereka mendapatkan arahan langsung dari Program Director dalam menjalankan tugas.
k. Technical Director Technical director adalah penghubung atau perantara yang prinsip antara pengarah acara dan kru teknik dalam menetapkan produksi. Ia selalu mengawasi teknisi audio dalam produksi. l. Camera Operator / Kamerawan Kamera
operator
(Kamerawan)
adalah
bertanggung
jawab
untuk
pengoperasian kamera televisi selama rehearsal dan produksi program televisi. Ia mengoperasikan
kamera
dengan
menggunakan
tripod
dan
dolly,
baik
menggunakan kamera mini atau Electonic News Gathering (ENG) yang digunakan diluar studio.
2.2.7 Konsep Produser 2.2.7.1 Peran Produser Pada dasarnya yang dimaksud peran adalah fungsi atau kegunaan orang yang melakukan tugasnya sesuai dengan jabatan yang dimiliki. Peran adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Sehingga tanpa peran tersebut seseorang tidak mempunyai
27 karakter maupun ciri khas di dalam suatu masyarakat, perusahaan maupun organisasi tertentu. Menurut Fachruddin (2012) produser merupakan pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas semua aktivitas pembuatan program. Selain itu juga ia mengemukakan produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan sauatu program siaran dan harus mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide kedalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis, serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh kerabat kerja dan unsure-unsur produksi terkait. Tugas produser antara lain, yaitu mengkoordinasi atau mengkontrol segala aspek yang dimulai dari tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Jadi peran produser adalah pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas semua aktifitas pembuatan program dan bertanggung jawab mengubah idea atau gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat dijual, produser harus dapat memastikan adanya dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program tv, serta mampu mengelola keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan penjadwalan. Terkadang produser ikut terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya (Morissan, 2008: 314).
2.2.7.2 Produser Lapangan Produser Lapangan akan lebih banyak dilokasi atau studio. Fungsi lapangan akan menjadi penting, ketika stasiun televisi melakukan liputan langsung (live). Dia akan mengarahkan juru kamera dan reporter di lapangan, termasuk mempersiapkan wawancara, memberikan masukan kepada host mengenai materi yang akan ditayangkan nanti (Morissan, 2008: 45).
2.2.7.3 Tugas Produser Tugas utama dari produser televisi adalah untuk mengkoordinasikan dan mengkontrol semua aspek produksi, dimulai dari pembuatan dan pengembangan ide, mengawasi isi, atau topik yang akan dijadikan bahasan dan melakukan pengecekan pada saat pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Sudah menjadi hal yang wajar jika seorang produser bertanggung jawab secara general pada kualitas dan diminati atau tidaknya suatu acara, meski peranan tersebut tidak menjadi suatu keharusan atau tergantung pada kondisi, beberapa produser bisa
28 mempunyai peran eksekutif dimana mereka bertanggung jawab atas beragam program-program baru dan menentukan program yang akan dibuat tersebut kedalam sebuah budgeting, dan kontrak yang harus dilakukan ataupun dibuat berhubungan dengan program tersebut, namun biasanya seorang produser juga berpartisipasi dalam beragam aktifitas seperti penulisan script, set desain, dan pemilihan topik berita, bahakan ikut terlibat dalam penyutradaraan (Morissan, 2004). Terdapat empat kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang produser : 1. Kepemimpinan/ Leadership Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang produser adalah kemampuan dalam memimpin. Tidak dapat dipungkiri produser harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, karena produser merupakan leader dari segala tim produksi, produser akan melakukan pembagian kerja kepada masing-masing tim produksi untuk mengerjakan tugasnya masing-masing
2. Kemampuan teknis Selanjutnya seorang produser harus memiliki kemampuan teknis dalam mengoperasikan alat-alat, seperti kamera, promter, sehingga produser memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan apabila terdapat masalah dibidang teknis. 3. Berpikir out of the box Produser harus memiliki pemikiran-pemikiran yang kreatif dan selera yang baik. Pemikiran out of the box yang dimiliki produser agar tercipta ide-ide yang kreatif dan segar guna berlangsungnya program tersebut. Seperti yang disebutkan Paul Ranch., eksekutif produser National Broadcasting Company. “A produser must have good taste” Seorang produser harus memiliki selera yang baik. Untuk itu produser diharapkan agar memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai hal, sehingga dari apa yang ia lihat ia dapat menuangkannya sebagi ide untuk kemudian dikomunikasikan kepada tim produksi untuk dapat membuat seperti apa yang dia inginkan. 4. Komunikasi yang baik
29 Untuk itu kemampuan berkomunikasi juga hal yang sangat penting yang harus dimiliki produser. Komunikasi internal dibutuhkan agar kerjasma dalam tim bisa berjalan lancar. Apabila komunikasi dalam tim lancar, maka otomatis akan menciptakan komunikasi yang baik pula dilingkungan eksternal. Jadi sebelum ia melakukan komunikasi dilingkungan eksternal, ia harus lebih dulu mampu menciptakan komunikasi yang baik dan harmonis dilingkungan internalnya sendiri Gagasan atau ide yang dimiliki harus dikomunikasikan secara baik agar sampai kepada masing-masing tim untuk memenuhi tugasnya dalam mengerjakan program tersebut. Produser juga harus memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi kepada tim nya, memberikan bimbingan dan inspirasi kepada tim produksi nya agar bekerja untuk dapat memberikan yang terbaik kepada penonton. Suprapto (2006), adapun tugas pokok dari produser, sebagai berikut : 1. Menciptakan dan mengembangkan idea untuk produksi acara 2. Membuat desain produksi 3. Menentukan tim kreatif 4. Menentukan satuan kerja produksi 5. Bersama dengan pengarah acara memilih dan menentukan pengisi acara 6. Menyusun anggaran biaya produksi 7. Melakukan koordinasi, promosi dan publikasi 8. Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani
Produser juga memiliki beberapa tanggung jawab anatara lain dalam tiga tahap produksi, yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi (Darwanto Sastro Subroto: 56) : 1. Pra Produksi a. Mengembangkan konsep gagasan b. Membuat biaya produksi (budgeting) c. Menentukan pengarah acara d. Mengadakan pembicaraan dengan penulis e. Menyetujui berbagai saran dari pengarah acara, penata cahaya dan penata artistic f. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh rencana produksi
30 2. Produksi a. Dalam siaran langsung bila diperlukan membantu pengarah acara b. Dalam rekaman bekerja sama dengan pengarah acara untuk memastikan gambar-gambar yang akan digunakan c. Sebagai pimpinan pelaksana produksi 3. Pasca Produksi a. Menyetujui hasil akhir sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan b. Mengadakan koordinasi dengan stasiun penyiaran untuk promosi atau publikasi
31 2.3 Kerangka Pemikiran
PRODUSER
PRA PRODUKSI
PRODUKSI
PASCA PRODUKSI
PROGRAM TAYANGAN