BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Sebelumnya (State Of The Art) Dalam penulisan skripsi ini, terdapat 5 penelitian sebelumnya yang menjadi acuan. Penelitian tersebut terdiri dari 3 penelitian internasional dan 2 penelitian nasional. Berikut beberapa penelitian yang menjadi penelitian peneliti:
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)
NO
1.
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN
Chinwe, M.T
Jurnal Public
Public Relations In
Pada jurnal di atas
Nwezeh 2012
Relations In
Negerian
dalam rangka
Negerian
University
meningkatkan
University
Libraries, The Case layanan berbagai
Libraries, The
of Hezekiah
acara dilakukan
Case of Hezekiah Library, Obafemi
seperti pelatihan
Library, Obafemi Awolo University
dan sebagainya, hal
Awolo
yang ditulis oleh
ini merupakan cara
University,
Chinwe, M.T
yang digunakan
Dalam Jurnal
Nwezeh,2012”.
perusahaan untuk
The electronic
Dalam jurnal di
menunjang
Library.
simpulkan bahwa
kemajuan
sejumlah
perusahaan begitu
Mahasiswa tidak
juga dengan PT
mengenal bahan-
Rajawali Citra
bahan disiplin
Televisi Indoneisia
ilmu. Penelitian
khususnya pada
juga menunjukan
program acara
7
8
NO
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN
bahwa Universitas
Junior MasterChef
Hezeklah Owula
Indonesia Season 2
belum berbuat
yang terus
banyak di bidang
menerapkan
kegiatan promosi
strategi Public
untuk
Relations salah
menghasilkan
satunya melakukan
pelayanan. Dalam
Survei pada calon
rangka
peserta dengan
meningkatkan
tujuan membangun
layanan yang
image pada
diberikan oleh
program tersebut
Pihak University
sehingga image
maka pihak
yang tercipta
perpustakan
semakin baik dan
mengikuti program
dapat menjadi satu-
pelatihan dan
satunya ajang
dilatih untuk
pencarian bakat
menggunakan
terbaik di jagat
media komunikasi
raya hiburan saat
untuk
ini..
mempromosikan
Bervariasi Strategi
Jasa Perpustakaan
yang ada
dan untuk
menunjang sebuah
menanggapi
acara untuk
pertanyaan media.
berlomba membuat
Pemasaran
Strategi yang baik
informasi yang
sehingga
diberikan paling
berdampak baik
Prioritas harus ada
bagi image suatu
9
NO
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN
pemasaran dan
perusahaan, hal ini
rencana Promosi
diperkuat oleh
serta kebutuhan
jurnal yang kedua.
penilaian harus dilengkapi dengan Survei pelanggan dengan tujuan untuk membangun perusahaan, pada akhirnya pelayanan Public akan terus berkembang di masa depan sehingga tujuan perusahaan untuk menunjang aktivitas Public Relations semakin baik”. 2.
Acta Diurna,
Strategi Public
Hasil Penelitiam ini Melalui identifikasi
Datuela 2013
Relations PT
Menyebutkan
Masalah tersebut
Telkomsel
bahwa “pencitraan
terdapat kaitan
Branch Manado
yang buruk oleh
yang sama dengan
dalam
masyarakat yang
Strategi Public
mempertahankan
dihasilkan oleh
Relations PT
Citra
tidak maksimalnya
Rajawali Citra
Perusahaan”
penerapan strategi
Televisi Indonesia.
dalam hal ini
Dalam segi
pelayanan
pemasaran
konsumen akibat
Relations PT
10
NO
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN
ketidak efektifitas
Rajawali Citra
fasilitas yang
Televisi Indonesia
ditunjukan oleh
memikirkan
untuk konsumen.
berbagai aspek
Hal ini dilihat dari
yang perlu di
analisis SWOT
diperhitungkan
(Streght, Weakness, seperti Opportunity,
Perencanaan,
Threat) yang
melaksanakan,
dilakukan. Dari
mengevaluasi dan
produk yang di
yang terpenting
tawarkan
memikirkan
khususnya
berbagai aspek
kekuatan jaringan
dalam bidang
tidak merata yang
Promosi. Media
mengakibatkan
dalam merupakan
difungsi sementara
alat bantu program
dari produk
promosi mereka.
tersebut, disisi lain
Selain itu Public
Strategi Public
Relations Relations
Relations melalui
PT Rajawali Citra
Corporated Social
Televisi Indonesia
Responbility atau
juga menjalin
yang biasa
hubungan yang
disingkat CSR
baik dengan Media.
tidak tepat sasaran
Penggunaan media
karena kurangnya
mulai dari iklan,
publikasi yang
advertorial, berita
dilakukan, disisi
release. Selain itu
lain survey yang
bukan hanya media
11
NO
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN
dilakukan terhadap
cetak surat kabar
konsumen
tersebut, tetapi juga
dilalukan via online melibatkan media dengan kata lain
elektronik seperti
pihak PT
lokal televisi dan
Telkomsel tidak
radio. Hal ini
mengetahui respon
dilakukan untuk
langsung dari pada
menunjang
konsumennya.
aktivitas Strategi
Faktor tersebut
Public Relations
mempengaruhi
dalam
image yang
mempublikasikan
dimiliki dari pada
acara Junior
perusahaan yang
MasterChef
ada. Melalui hal ini
Indoensia Season 2
Public Relations
melalui
branch Manado
Publication, News,
menerapkan
Event, Identity
strategi dengan
Media, dan
mengkoordinasi
Lobbying and
masalah yang ada
Negotiations, .
dengan beberapa
Suatu Strategi tidak
pihak. Melalui
dapat berjalan
identifikasi
maksimal apabila
masalah tersebut
tidak ada
Public Relations
pergerakan
PT Telkomsel
didalamnya. Salah
Branch Manado
satu hal yang
menerapkan
menunjang
strategi untuk
aktivitas Strategi
12
NO
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN
merangsang
adalah Publisitas.
konsumen melalui
Publisitas
pemasangan iklan,
merupakan
Selain itu
kegiatan pertama
pelaksanaan Event
yang dilakukan
dan sponsorship
oleh seorang Public
untuk
Relations. Hal ini
mempertahankan
diperkuat dengan
image perusahaan”. jurnal selanjutnya. 3.
Robichaud,
Branding as a
Jurnal ini terdapat
Penelitian
F., A.
Communications
kesimpulan bahwa
sebelumnya
Richelieu and
Strategy: A
usaha suatu
membahas usaha
Rc.A. Kozak / Framework for
perusahaan dalam
perusahaan dalam
2012 Journal
Desired Brand
memanajemen
memanajemen
of Brand
Identity
brand adalah untuk
merek adalah untuk
Management
mendapatkan nilai
mendapatkan nilai
19(8): 712-
dari brand tersebut
dan positioning.
734
dan positioning
Sedangkan,
dalam masyarakat
penelitian dalam
sehingga
skripsi ini
menimbulkan citra
membahas usaha
merek dan
yang dilakukan
kesadaran merek.
oleh public
Holt berpendapat
relaitons Junior
bahwa merek harus
MasterChef
mencerminkan
Indonesia Season 2
nilai-nilai otentik
dalam
suatu organisasi.
mensosialisasikan
Sedangkan Lewi
acara Junior
menegaskan bahwa
MasterChef
13
NO
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN
identitas merek
Indonesia Seaosn 2
yang berasal dari
di RCTI dengan
dalam organisasi
cara menggunakan
harus bertindak
strategi PENCILS
sebagai tuas dalam
untuk mendapatkan
menghasilkan nilai.
nilai dan
Nilai merek dapat
positioning dari
berasal dari
brand dalam benak
identitas merek,
konsumen serta
posisi, dan
positioning dari
tindakan
brand dalam benak
pemasaran.
konsumen serta mendapatkan citra merek dan kesadaran akan merek, yaitu dengan melakukan kegiatan public relations sebagai tindakan pemasaran perusahaan.
4.
Mok Kim
Air Asia in The
Dalam penelitian
Penelitian ini
Man and
Malaysian
ini Air Asia
bermanfaat untuk
Zainurin Bin
Domestic
mampu
mengetahui strategi
Justine,
Airlines Market
menerapkan
pemasaran dalam
strategi baru yang
mempengaruhi
dibuatnya di dalam
minat konsumen.
(2011)
penerbangan domestic di negeri
14
NO
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN
Jiran Malaysia. Air Asia merupakan salah satu maskapai penerbangan yang memiliki standar harga yang murah, di mana hal tersebut menarik minat konsumen untuk membeli. 5.
Jurnal Ilmu
Kualitas Produk
Penilitian
Kaitan dengan
Ekonomi dan
dan Brand Image
menganalisis
penelitian dalam
Sosial.
(Citra Merek)
pengaruh kualitas
jurnal diatas adalah
Evawati, 2012 MC Donald :
produk dan brand
sama-sama meneliti
Pengaruhnya
image (citra merek) mengenai brand
Terhadap
terhadap kepuasan
image, dimana
Kepuasan
konsumen pada
dalam kutipan
Konsumen
MC Donald Alfa
penelitian diatas
Indah di Jakarta
menjelaskan bahwa
Barat.
brand image adalah aspek penting dari kegiatan pemasaran. Menurut kutipan penelitian diatas, ada sebuah pandangan yang diterima secara luas bahwa brand image merupakan sebuah persepsi dari
15
NO
NAMA
JUDUL
JURNAL
PENELITIAN
PERBEDAAN HASIL
DENGAN PENELITIAN pelanggan yang tercermin dari asosiasi brand (merek) yang berada diingatan konsumen. Asosiasi mereka ini berasal dari pengalaman pelanggan secara langsung atau informasi-informasi yang diterima dari penawaran pasar.
Jurnal tersebut peneliti peroleh dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah meneliti topik dengan masalah tersebut, sehingga peneliti dapat menampilkan jurnal – jurnal tesersebut. Walaupun jurnal yang peneliti tampilkan tidak semua sama dengan judul yang peneliti ambil, akan tetapi peneliti menampilkan beberapa aspek yang peneliti ambil dari jurnal tesebut yang sama dengan tujuan penelitian ini. Dan peneliti berharap, atas jurnal yang peneliti peroleh dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pembaca dalam memperoleh informasi. Dalam beberapa jurnal yang peneliti tampilkan tersebut, peneliti menggunakanya sebagai bahan refrensi dan sebagai bahan pembanding yang akan peneliti gunakan di akhir penelitian ini, sehingga peneliti akan mengetahui macam – macam bentuk strategi yang digunakan oleh perusahaan lain dalam meningkatkan brand awareness dan strategi perusahaan ini dalam meningkatkan brand awarenessnya.
16 2.2
Landasan Konseptual Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai teori umum yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Teori dan definisi umum yang akan dibahas pada bab ini antara lain mengenai cultural imperialism theory, dan strategi PENCILS.
2.2.1 Cultural Imperialism Theory Kajian dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian komunikasi massa. Teori komunikasi massa yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Cultural Imperialism Theory. Menurut Herb Schiller 1973 (Nurdin, 2006) Cultural Imperialism Theory atau Teori Imperialisme Budaya menyatakan bahwa negara Barat mendominasi media di seluruh dunia. Hal ini berarti, media massa Negara Barat mendominasi media massa di dunia ketiga. Alasannya, media barat mempunyai efek yang kuat untuk memengaruhi media dunia ketiga. Media barat sangat mengesankan bagi media di dunia ketiga, sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media tersebut. Dalam prespektif teori ini, ketika terjadi proses peniruan media Negara berkembang dari Negara maju, saat itulah terjadi penghancuran budaya asli di Negara ketiga. Salah satu yang mendasari munculnya teori ini adalah bahwa pada
dasarnya
manusia
tidak
mempunyai
kebebasan
untuk
menentukan bagaimana mereka berpikir, apa yang dirasakan, dam bagaimana mereka hidup. Teori ini juga menerangkan bahwa ada satu kebenaran yang diyakininya. Kebudayaan Barat memproduksi hampir semua mayoritas media massa di dunia ini, seperti film, berita, komik, foto dan lain lain. Cultural imperialism theory digunakan dalam penelitian ini karena program acara Junior MasterChef Indonesia Season 1 dan Season 2 merupakan acara yang diadopsi dari program acara Junior MasterChef Inggris. Penyelenggara dari acara Junior MasterChef adalah Freementlemedia yang bekerja sama dengan RCTI untuk menayangkan acara Junior MasterChef di Indonesia.
17 Secara sederhana, bagan cultural imperialism theory bisa digambarkan sebagai berikut: Media Barat (Modal kuat teknologi canggih)
Budaya Barat (ide, perilaku, hasil kegiatan)
IMPERIALISME
Budaya Timur (Media “Barat”, Budaya asli hilang)
Media Timur
Gambar 2.1 Cultural Imperialism Theory Sumber : Buku Teori Komunikasi Massa 2.2.2 Public Relations 2.2.2.1 Pengertian Public Relations Menurut Coulsin-Thomas 2002 dalam buku Suryanto (2015),
definisi
Public
Relations
adalah
usaha
yang
direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara
organisasi
dan
masyarakatnya.
Pendapat
ini
menunjukkan bahwa Public Relations dianggap proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi. Menurut Widjaja 2011 dalam buku Suryanto (2015), definisi Public Relations adalah proses interaksi untuk menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua
belah
pihak,
dan
menanamkan
pengertian
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian,
dan
citra
yang
baik
dari
perusahaannya.
18 Crystallizing menyebutkan bahwa Public Relations adalah profesi yang mengurus hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu. Menurut Maria 2002 dalam Suryanto (2015), definisi Public Relations adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian dukungan, dan kerja sama antara organisasi dan publik,
melibatkan
masalah
manajemen,
membantu
manajemen untuk mengetahui dan merespons opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitiandan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama. Menurut Soemirat & Ardianto (2010), Public Relations merupakan salah satu metode komunikasi yang ditujukan untuk menciptakan image positif dari mitra organisasi atau perusahaan atas dasar menghormati kepentingan bersama. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations merupakan salah satu proses interaksi dan komunikasi yang dilakukan untuk membentuk opini suatu organisasi, perusahaan maupun masyarakat agar terciptanya image positif dan hubungan yang baik antar organisasi, perusahaan dan masyarakat.
2.2.2.2 Fungsi Public Relations Beberapa
definisi
Public
Relations
di
atas
mengarahkan pada tugas-tugas Public Relations yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Fungsi utama Public Relations dalam (Nova, 2009) ialah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar- lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan
pengertian,
menumbuhkan
motivasi
dan
19 partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi. Hasil penelitian dari International Public Relations Association (IPRA), bahwa fungsi Public Relations pada umumnya memiliki 15 pokok berikut (Firsan Nova, 2011) : 1.
Memberikan konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusia.
2.
Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akibat- akibatnya bagi institusi.
3.
Melakukan
riset
pendapat,
sikap
dan
harapan
masyarakat terhadap institusi dan member saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya. 4.
Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.
5. Mencegah konflik dan salah pengertian. 6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial. 7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum. 8. Meningkatkan itikad baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen. 9. Memperbaiki hubungan industrial. 10. Menarik tenaga kerja yang baik agar menjadi anggota dan mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi. 11. Memasyarakatkan produk atau layanan. 12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal. 13. Menciptakan jati diri institusi. 14. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional. 15. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
20 Dari pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi
public
relations
adalah
untuk
menumbuhkan,
mempertahankan, dan meningkatkan komunikasi 2 (dua) arah atau
komunikasi
timbal
balik
antara
organisasi
dan
masyarakat, demi tercapainya hubungan baik antara kedua belah pihak serta meminimaklan munculnya masalah di suatu organisasi atau perusahaan. Selain menurut Firsan Nova, adapun beberapa fungsi Public Relations menurut Maria 2002, dalam Suryanto (2015) “Public Relations merupakan satu bagian dari satu napas yang sama dalam organisasi, harus memberikan identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut.” Yaitu sebagai berikut : 1.
Kegiatan yang bertujuan memperoleh iktikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2.
Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang dapat diterima dan menguntungkan semua pihak.
3.
Unsur penting dalam manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik, sesuai dengan harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan.
4.
Menciptakan
hubungan
yang
harmonis
antara
organisasi atau perusahaan dan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
21 Menurut Edward L. Bernays (dalam Suryanto, 2015), public relations memiliki fungsi : 1. Memberikanpenerapan kepada publik. 2. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik. 3. Menyatukan sikap dan perilaku suatu pembaga sesuai dengan
sikap
dan
perbuatan
masyarakat,
atau
sebaliknya. 4. Melakukan segmentasi media, yaitu memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan elektronik. 5. Melakukan komunikasi interaktif.
2.2.2.3 Sasaran Kegiatan Public Relations Menurut H. Fayol, beberapa sasaran kegiatan public relations adalah sebagai berikut (Nova, 2011) : 1. Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image) a. Menciptakan identitas dan image perusahaan yang positif b. Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. 2. Menghadapi krisis (facing of crisis) a.
Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan public relaitons recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage.
3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes) a. Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik b. Mendukung kegiatan kampanye sosial
22 2.2.2.4 Strategi Public Relations Untuk mencapai tujuan awal perusahaan, seorang public relations memiliki tugas-tugas operasional yang berkaitan dengan komunikasi. Dalam tugasnya, seorang public relations
harus
memiliki
strategi-strategi
yang
dapat
digunakan sebagai acuan dalam mengambil suatu tindakan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Strategi public relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations dikemukakan oleh Ruslan dalam (Nova, 2009) : 1. Publications Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. Dalam hal ini, tugas public relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers atau wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya. 2. Event Merencanakan sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan
diri
ke
publik
dan
juga
dapat
mempengaruhi opini publik. 3. News Berupaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin, dan lain-lain. Untuk itulah seorang public relations harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas yang baik. 4. Community Involvement Keterlibatan komunitas berguna untuk menjaga dan membina hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
23 5. Identity media Untuk memberikan informasi kepada publik atau menarik
perhatian,
sehingga
diharapkan
dapat
memperoleh tanggapan baik berupa citra positif. 6. Lobbying and Negotiating Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang public relations. Tujuan lobi adalah untuk mencapai
kesepakatan
(deal)
atau
memperoleh
dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. 7. Social Responsibility Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas public relations menjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Kegiatan sosial ini dianggap sebagai salah satu aktivitas yang berdampak besar bagi perusahaan seperti kegiatan peduli banjir atau peduli anak yatim. Dengan dilakukannya strategistrategi public relations tersebut, diharapkan dapat membantu untuk dapat membangun brand awareness perusahaannya, walaupun tidak dalam kurun waktu yang singkat. Seperti yang dikatakan oleh (Nova, 2009), bahwa hasil dari proses public relations tidak terlihat secara cepat.
2.2.3 Brand 2.2.3.1 Pengertian brand Merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa menjadi fungsional, rasional atau nyata - berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini juga bisa lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata - berhubungan dengan apa yang
24 direpresentasikan merek (Kotler, 2009). Menurut penulis, brand atau merek adalah identitas dari sebuah produk/jasa. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, yang menjadi brand adalah nama dari Junior MasterChef Indonesia. Untuk dikenal masyarakat, Junior MasterChef Indonesia melaksanakan atau menggunakan strategi Public Reltions seperti publikasi, event, berita dan lain lain. Hal tersebut dilakukan agar khalayak yang melihat mudah mengidentifikasikan acara Junior MasterChef Indonesia, khususnya Junior MasterChef Indonesia Season 2.
2.2.3.2 Brand Awareness Brand Awareness memiliki indikator sebagai berikut (Desy Handayani, 2010) : 1. Unaware of brand Pada tahap ini, khalayak belum merasa yakin apakah mereka sudah mengenali mereka yang disebutkan atau belum. Contohnya adalah ketika khalayak tidak mengetahui apa acara Junior masterChef Indonesia yang di tayangkan di RCTI. 2. Brand Recognition Di tahap ini, pelanggan sudah mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan. Misalnya ketika masyarakat mulai mengenal Junior MasterChef Indonesia sebagai salah satu ajang pencarian bakat memasak untuk anakanak. 3. Brand Recall Pelanggan mampu mengingat merek tanpa stimulus. Contohnya ketika pengunjung mulai mengenal acara Junior MasterChef Indonesia tanpa diberi pancingan dengan kata kunci “Chef cilik”. 4. Top of mind Pada tahapan ini pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu. Contohnya ketika
25 khalayak mengingat Junior MasterChef Indonesia sebagai hal pertama yang terlintas dibenak mereka, ketika mereka membicarakan hal yang menyangkut ajang pencarian bakat memasak anak-anak.
Hal yang sama juga terdapat di dalam buku Peni R. Pramono (2012) bahwa indikator dari Brand Awareness adalah: 1. Unaware of brand 2. Brand Recognition 3. Brand Recall 4. Top of mind
Pada penelitian ini, penulis menggunakan indikator brand awareness untuk mengetahui tingkat kepedulian khalayak terhadap acara Junior MasterChef Indonesia Season 2 yang tayang di RCTI. Public Relations dari acara Junior MasterChef Indonesia Season 2 menggunakan strategi PR seperti publikasi, event, news, dan lain lain yang kemudian digunakan sebagai alat ukur kepedulian khalayak terhadap acara Junior MasterChef Indonesia Season 2 dengan menggunakan indicator brand awareness. Jika
digambarkan
menggunakan
pyramid,
indikator brand awareness adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Indikator Brand Awareness (sumber : Pengantar Komunikasi Massa, 2014)
maka
26 2.3
Kerangka Berfikir Penelitian
Gambar 2.3Kerangka pemikiran (Sumber: Hasil pengolahan data, 2015)
Dari kerangka berfikir di atas, penulis menggambarkan kerangka pemikiran dari penelitian ini bahwa public relations dalam sebuah perusahaan menerapkan komunikasi yang baik, yaitu komunikasi organisasi. Public Relations dalam perusahaan tentunya memiliki strategi public relations untuk mempertahankan image yang baik di perusahaan. Dalam penelitian kali ini, strategi public relations yang digunakan ialah strategi PENCILS. Dan penelitian kali ini, penulis akan meneliti ajang pencarian bakat Junior MasterChef Indonesia Season 2. Ajang yang baru diadakan 2 (dua) kali ini diharapkan dapat membina hubungan antara pihak PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dengan media, masyarakat, juri serta peserta dalam acara tersebut.