BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1
Program Sebelumnya Karya yang dibuat dalam tugas akhir ini adalah sebuah program feature
human interest, dimana feature human interest adalah sebuah feature yang menyentuh kebiasaan dan kebutuhan hidup manusia sehari-hari beserta mahluk hidup yang ada di sekelilingnya. Feature ini akan memberikan sebuah informasi, motivasi, dan merangsang emosional. Feature ini berkaitan dengan hal yang menarik bagi manusia (Fachruddin, 2012). Feature human interest, ini akan berisi tentang bagaimana seseorang yang memiliki keterbatasan dalam segi ekonomi dan sosial dalam menjalani kehidupan sehari-hari nya yang penuh dengan liku-liku, dengan tetap bersemangat dan mempunyai tekad yang tinggi dalam mencapai segala cita-citanya. Juga dalam program ini akan menampilkan bagaimana kegiatan keseharian orang tersebut yang akan dikemas semanarik mungkin sehingga khalayak yang menonton tayangan feature ini dapat merasa simpatik atau iba.
Tabel 2.1 Perbandingan Dengan Program Sebelumnya PERBEDAAN DENGAN NO
JUDUL
ISI PROGRAM
PROGRAM
PROGRAM YANG AKAN DIBUAT Program acara orang pinggiran
1
Orang Pinggiran
menceritakan tentang
bukan sebuah
bagaimana perjuangan orang
program yang
orang yang berusaha untuk
murni feature dan
bertahan hidup dalam keadaan
dalam program
ekonomi dan lingkungan yang
orang pinggiran
terbilang sulit ekonomi
terlalu terlihat dibuat-dibuat
17
18 atau disetting sehingga terlihat lebih mendramatisir.
2
Mata Hati
Menceritakan dua buah kisah
Program acara
atau lebih kepada masyarakat
mata hati ini
agar lebih mengenal
menampilkan dua
lingkungan, kegiatan sosial
buah kisah atau
masyarakat, pengembangan
lebih tentang
masyarakat serta
seorang yang
mendengarkan kisah kisah
sedang bertahan
inspiratif dari berbagai daerah
hidup.
di indonesia.
3
Jika Aku menjadi
Menceritakan tentang seorang
Program Anak
pembawa acara yang akan
Indonesia tidak
mengikuti keseharian
hanya
narasumber, dimulai dari tidur,
menceritakan sisi
makan, bekerja, dan mengikuti
ketidak
kesulitan hidup yang dialami
beruntungan dari
narasumber.
narasumber yang diambil.
4
Sekitar Kita
Sekitar kita adalah sebuah
Program sekitar
program dokumenter yang
kita adalah
mengangkat tentang persoalan
sebuah program
dan tema sosial budaya di
dokumenter
masyarakat indonesia.
dimana akan terasa membosankan karena tidak ada unsur hiburan.
5
Cerita Indonesia
Sebuah program yang
Membahas
menayangkan cerita
tentang hiruk
masyarakat dari berbagai sudut
pikuk kota,
19 pandang dan membahas
perjuangan
tentang berbagai macam aspek
masyarakat,
di negeri ini.
hingga masalah sosial di masyarakat.
2.2
Teori atau konsep yang berkaitan dengan proses pembuatan tugas karya
akhir 2.2.1 Teori Khusus 2.2.1.1 Proses Produksi Televisi Dalam proses pembuatan sebuah program film di televisi, terdapat tiga tahapan yang harus diperhatikan, dimana tahapan tersebut dapat sangat penting dan berpengaruh dengan hasil yang akan ditayangkan dalam program televise. Beberapa tahapan yang yaitu, produksi Pra produksi, Produksi, Pasca produksi (Zettl, 2012). Dalam bukunya Panca Javandalasta juga menjelaskan mengenai pra produksi yaitu, merupakan sebuah proses persiapan hal-hal yang menyangkut semua hal sebelum proses produksi sebuah film. Dalam pembuatan sebuah film proses pra produksi merupakan proses yang sangat penting. Proses pra produksi ini memiliki porsi yang dominan dalam pembuatan film. Kurang lebih 80% bagus atau tidaknya sebuah film dipengaruhi oleh proses ini. Pentingnya proses ini dianggap sebagai proses yang cukup melelahkan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Proses ini nantinya juga akan mempermudah pekerjaan ketika memasuki tahap proses produksi (Panca Javandalasta, 2011).
a) Pra produksi merupakan salah satu tahap awal dalam pembuatan produksi televisi sebelum kita memasuki studio atau lapangan. Pada tahap ini pra produksi ini akan melakukan dua tahapan untuk pembuatan film. Tahap pertama dalam pra produksi biasanya membuat ide, menentukan konsep dan membuatnya kedalam naskah. Tahap kedua dalam pra produksi merupakan suatu proses detail seperti mentukan lokasi shooting, memilih crew yang akan ikut
20 beroperasi dalam produksi, mencari host atau talent, mempersiapkan alat-alat teknis seperti camera, dan mengurus segala surat perizinan. Kedua tahapan di atas merupakan tahapan yang sangat penting di dalam tahapan pra produksi (Zettl, 2012).
b) Produksi, setelah membuka pintu studio untuk rehearsal atau sesi video recording, atau memuat sebuah camcorder ke dalam sebuah mobil untuk pengambilan gambar di lapangan. Maka anda sudah melakukan proses produksi. Kecuali untuk latihan, produksi melibatkan peralatan dan biasanya crew atau orang yang mengoperasikan peralatan. Ini mencakup semua aktivitas dimana sebuah peristiwa yang direkam video atau ditayangkan di televisi (Zettl, 2012). Fredd Wibowo juga menjelaskan mengenai proses produksi adalah merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran yang mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi, biaya produksi dan tahap pelaksana produksi (Fredd Wibowo, 2009).
c) Pasca Produksi, aktivitas utama dari pasca produksi terdiri dari video dan audio editing. Dan juga terdiri dari pembenaran warna di video clip (misalkan, warna merah baju yang digunakan oleh aktor akan terlihat sama dari satu shoot ke shoot yang lain), pemilihan dari background musik, dan pembuatan dari efek audio khusus. Saat menggunakan single camera maka adegan direkam dengan satu demi satu adegan. Tahapan pasca produksi akan membutuhkan waktu lebih lama dari produksi lainnya (Zettl, 2012). Morissan juga menjelaskan pasca produksi adalah kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam tahap pasca produksi adalah editing, memberi ilustrasi, efek musik, dan evaluasi (Morissan M.A., 2009).
21 2.2.1.2 Treatment Treatment atau storyline merupakan sketsa yang dapat memberikan gambaran pendekatan dan keseluruhan isi cerita (Gerzon R, Ayawaila, 2009).
2.2.1.3 Pengetian feature Features dapat diartikan sebagai softnews karena, cara pembuatan features sama seperti berita televisi dan features informasinya tidak harus dengan cepat disajikan atau disampaikan kepada masyarakat hanya karena takut informasinya akan basi. Maka dalam pembuatan features sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhannya (Fachrudin, 2012).
2.2.1.4
Jenis-Jenis feature
1. Feature Profil: Feature yang mengungkap riwayat perjalanan hidup seorang tokoh yang menarik. Agar efektif, feature profil ini harus lebih dsri sekedar daftar pencapaian dan tanggal-tanggal penting dari kehidupan individu dan juga feature profil harus bisa mengungkap karakter manusia tersebut. 2. Feature Sejarah : Berisi tentang memperingati tanggal-tanggal dari peristiwa penting. Program feature sejarah juga sering menyiarkan feature peringatan 100 tahun lahir atau meninggalnya seorang tokoh. Kisah feature sejarah juga bisa terikat pada peristiwaperistiwa yang membangkitkan minat permirsa. 3. Feature Petualangan : Feature petualangan berisi tentang, melukiskan pengalaman-pengalaman istimewa dan mencengangkan. Program feature jenis ini biasanya memulai opening program dengan aksi moment yang paling menarik dan paling drmatis. 4.Feature Musiman : Program televisi selalu berusaha menghadirkan informasi yang seluasluasnya hingga yang mendetail, karena kebutuhan informasi masyarakat yang sangat tinggi. Feature ini biasanya berisi tentang aktivitas musiman yang berdasarkan budaya atau gaya hidup suatu masyarakat. 5. Feature Interpretatif :
22 Feature interpretatif mencoba memberikan deskripsi dan penjelasan lebih detail terhadap topik-topik yang telah diberitakan. Feature jenis ini bisa menyajikan sebuah organisasi aktivitas trend atau gagasan tertentu yang sedang menjadi buah bibir di masyarakat. 6. Feature Petunjuk Praktis Feature ini menunjukan kepada pemirsa bagaimana menuntun, mengajarkan dan melakukan sesuatu hal. Feature ini mempunyai pola pikir yang praktis dan pragmatis. Fature ini dapat memberitahu mereka memberikan alternatif jalan keluar yang sesuai dengan kondisi. 7. Feature Ilmiah : Merupakan feature yang mengungkapkan sesuatu yang berkaitan dengan dunia ilmu penegtahuan. 8. Feature Perjalanan : Feature ini akan mengajak pemirsa televisi untuk mengenali lebih jelas tentang suatu kegitan perjalanan wisata yang dinilai memiliki daya tarik karen aobjeknya yang populer, budayanya yang eksotik, masyarakat nya yang bersahabat dan biaya yang terjangkau. 9. Feature Kuliner : Feature ini menceritakan tentang makanan tradisional atau makanan khas apapun dari masa ke masa yang patut diketahui pemirsa. 10. Feature Minat Insani (Human Interest) : Feature ini adalah sebuah feature yang menyentuh kebiasaan dan kebutuhan hidup manusia sehari-hari beserta mahluk hidup yang ada di sekelilingnya. Feature ini akan memberikan sebuah informasi, motivasi, dan merangsang emosional. Feature ini berkaitan dengan hal yang menarik bagi manusia (Fachruddin, 2012).
2.2.1.5 Proses Pembuatan Feature Dalam memproduksi program feature
dibutuhkan kreatifitas dalam
memberikan informasi berupa fakta-fakta, kejadian, keadaan atau asek kehidupan. Yang dimaksudkan untuk membuat penonton merasa nyaman dan terhibur dengan program yang diberikan. Berikut proses pembuatan features :
23 1. Mencari Ide Setelah mengetahui jenis-jenis features televisi, selanjutnya seorang produser harus bisa mendapatkan ide atau bahan untuk membuat produksi feature. Dan ide untuk pembuatan program features bisa didapatkan dari : Pengalaman diri sendiri Jaringan atau informan Menelaah media lain Ide dipinggir jalan Setelah mendapatkan ide, mulailah menentukan tema. Pada dasarnya semua masalah dapat diangkat menjadi features televisi. Mulai dari masalah sosial, personal, politik, ekonomi, budaya dll.
2. Membuat Perencanaan Rujukan riset dilakukan untuk membuat kerangka rancangan ceita atau proposal, treatment atau skrip, structure (sequence atau scene), daftar pertanyaan, jadwal rencana peliputan shooting, wawancara, editing, mixing, dll. Perencanaan features dapat dimulai dari rapat redaksi sebelum berita on air, untuk membahas informasi yang masuk sebagai bahan liputan berita. Dan setelah mendapatkan ide dan melakukan riset, jurnalis menjabarkan treatment untuk dituangkan dalam proposal.
3. Structure (Sekuen Dan Scene) Structure membentuk kerangka features agar alur cerita menjadi jelas dan tersusun dengan baik. Membuat tahapan structure akan lebih nyaman dilakukan terlebih dahulu. Dimana sequence dan scene sejatinya akan mendasari setiap langkah produksi yang dilakukan structure relatif fleksibel melihat perkembangan di lapangan.
4. Menyusun Daftar Pertanyaan Features membutukan narasumber sebagai informasi untuk mengembangkan cerita pada program. Tanpa narasumber sangat sulit mengandalkan data-data saja. Keakuratan informasi yang dibuat dalam features mengesankan program yang objektif serta memuluskan alur cerita yang mengalir alami. Daftar pertanyaan harus disiapkan sebelum bertemu dengan narasumber karena, ketika berhadapan dengan
24 narasumber, suasananya mungkin akan berbeda dan akan mempengaruhi konsentrasi jurnalis yang bisa saja gugup atau bahkan blank tanpa sadar begitu saja.
5. Membuat Shooting List Shooting list berisikan perkiraan gambar yang dibutuhkan, seperti catatan tentang urutan gambar yang akan kita rekam dengan kamera, seperti lokasi peristiwa, wawancara, dan aktivitas keseharian seorang narasumber yang berkaitan dengan materi program.
6. Menyiapkan Jadwal Shooting Setelah membuat shooting list, begitu banyak lokasi, komposisi, janjian wawancara, suasana ramai, tenang, cuaca, dll yang harus dijadwalkan berdasarkan skala prioritas. Patokannya adalah berdasarkan gambar yang paling penting dengan pertimbangan waktu shooting, suasana yang mendukung, dan perjanjian wawancara dengan narasumber features yang akan diproduksi.
7. Menyiapkan Perlengkapan Perlengkapan shooting yang paling penting adalah dimulai dari kamera. Sebaiknya, cameramen mengecek peralatan kamera, sistem perekamannya termasuk kaset, baterai, mikrofon, tripod, kabel, dan lampu darurat untuk wawancara. Karena untuk memastikan apakah cameramen yang mengoperasikannya sudah terbiasa dengan kamera tersebut.
8. Mengambil Gambar Features Mengambil gambar televisi akan mulus prosesnya apabila berdasarkan shooting list yang telah dijabarkan. Kelincahan, kepekaan mengamati lokasi yang diliputi dan kecerdikan dari cameramen sangat diandalkan untuk mengumpulkan kebutuhan gambar.
9. Menyusun Gambar dan Menulis Narasi Alangkah baiknya dalam menyusun gambar pembuat karya mendampingi editor dan menulis naskah feature itu sendiri, karena pembuat karya adalah orang yang paling mengerti kondisi yang sebenarnya. susunlah gambar terlebih dahulu apabila editor telah siap di meja editing. Namun, ketika gambar belum siap untuk
25 disusun maka untuk mempersingkat waktu buat naskah terlebih dahulu. Dalam pembuatan naskah harus disesuaikan dengan tema, sudut pandang, hasil riset, hasil wawancara, dan suara atau bunyi pendukung. Kumpulkan seluruh bahan-bahan selengkap mungkin termasuk potongan suara narasumber. Dan pastikan insert harus dibatasi, patokannya adalah begitu kuping merasa bosan mendengar suara insert tersebut, maka segera potong. Dalam menyusun naskah bacalah keras-keras naskah yang sudah dibuat, akan ada revisi dan perbaikan karena, apabila telinga mengatakan tidak enak didengar berarti naskah tersebut harus diganti. Dan gabungkan voice over dengan insert dan suara pendukung.
2.2.2 Tahapan Produksi Menurut buku tahapan-tahapan produksi televisi yang ditulis oleh Fachruddin, dirangkum bahwa seorang produser akan lebih di khususkan dan difokuskan pada tahapan pra produksi. karena, keberhasilan sebuah program ditentukan pada tahap pra produksi. Apabila tahap pra poduksi tidak berjalan dengan baik, maka tahap produksi dan pasca produksi tidak dapat dijamin berjalan dengan lancar. Tapi seorang produser juga bisa ikut mengawasi tahapan produksi dan pasca produksi untuk memastikan bahwa apa yang sudah direncanakan berjalan sesuai dengan rencana. Pada tahap pra produksi, seorang produser harus merencanakan perkiraan berapa banyak biaya yang akan digunakan untuk program yang akan dibuatnya serta melakukan proses-proses administrasi seperti surat-surat perizinan shooting di tempat yang akan digunakan, serta surat kontrak bintang tamu untuk program yang akan dibuat. Dan dalam tahap Produksi seorang produser bisa ikut serta untuk turun langsung kelapangan untuk memandu jalannya produksi, memberikan arahan kepada cameramen dalam mengambil stock gambar dan angle agar sesuai dengan konsep yang sudah direncanakan. Dan dalam tahap pasca produksi seorang produser juga bisa ikut mendampingi editor dalam mengarahkan dan memilih stock gambar juga membantu memilih efek suara yang sesuai (Fachruddin, 2012). menurut Drs. Tommy Suprapto, MS., 2006 dalam bukunya yang berjudul Berkarir di Bidang Broadcasting menjelaskan tugas –tugas dari seorang produser adalah dapat menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi acara televisi, membuat desain produksi, dapat menentukan tim kreatif, menentukan satuan kerja produksi, dapat menentukan host atau pengisi acara yang sesuai dengan program
26 yang dibuat, menyusun anggaran biaya produksi, dan melakukan evaluasi terhadap acara yang sudah di buat (Drs. Tommy Suprapto, MS., 2006). Adapun juga Hak-Hak dari seorang produser, menurut buku Job Description Pekerja Film versi 01, 2008 adalah dapat memilih dan menetapkan penulis skenario dan sutradara, bisa menetapkan pemain dan kru produksi utama berdasarkan calon yang telah di tetapkan dalam rancangan produksi, dapat mengarahkan dan memberikan
panduan
stategi
dalam
produksi
dan
pengelolaan
produksi
(administrasi), mendapatkan laporan dari semua departemen, berhak memberikan keputusan bila terjadi konflik di lapangan, terutama bila kegiatan produksi terganggu, dapat memberhentikan atau mengganti pemain atau kru produksi apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan produksi yang merugikan produksi dan dapat memberikan keputusan atas konsep kreatif sutradara yang menyimpang dari rancangan produksi.
2.2.3 Televisi Televisi
merupakan
media
komunikasi
modern,
yang
dalam
perkembangannya televisi menjadi barang pokok atau kebutuhan pokok sebab dalam kenyataannya setiap individu mempunyai televisi (Mabruri, 2013). Dari semua media komunikasi yang ada, televisi adalah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007).
2.3 Teori atau Konsep yang menjadi kaitan antara Tugas Karya Akhir dengan Penontonnya 2.3.1 Teori Komunikasi Massa Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yaitu media cetak dan elektronik. Awal perkembangan komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication. Media massa atau saluran yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yaitu, media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan dll. Maka jelas bahwa media massa menunjuk pada hasil teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble, sesuatu dapat dikomunikasikan sebagai komunikasi massa apabila mencakup beberapa hal berikut :
27 Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak luas. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyampaikan pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal sebagai jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Jadi komunikator tidak berasal dari seseorang melainkan lembaga. Komunikasi massa dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disampaikan melalui media massa. Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda (Nurudin, 2007)
2.3.2 Media Massa Media massa adalah sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas pula. Sedangkan informasi massa merupakan informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi massa adalah milik publik (Tamburaka, 2013). Ardianto, Komala, dan Karlinah (2009) mengungkapkan bahwa media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan elektornik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektornik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet) (Ardianto,Komala, Karlinah, 2009). 2.3.3 Riset Tujuan riset adalah untuk mengurus segala perizinan, demi kelancaran jalannya proses produksi. Riset adalah mengumpulkan data atau informasi melalui
28 observasi mendalam mengenai subjek, peristiwa, dan lokasi (Gerzon R. Ayawaila, 2008).