BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1 Data dan Literatur Data dan informasi ini dikumpulkan melalui buku dan pencarian data dari internet, tinjauan pustaka, dan makalah. Berikut ini adalah beberapa sumber yang dikumpulkan oleh penulis yang nantinya akan digunakan dalam merancang dan membentuk isi buku yang akan dibuat: 2.1.1 Sejarah Buku Media tulisan yang paling tua ditemukan terbuat dari lempengan tanah liat. Media ini digunakan oleh orang Sumeria, Babilonia, dan Mesopotamia sebelum 3000 SM. Seiring perkembangan zaman, Masyarakat Mesir Kuno, Romawi, dan Yunani kemudian memakai lembaran-lembaran yang terbuat dari tanaman papyrus yang tumbuh di delta Sungai Nil. Kertas pertama kali ditemukan oleh T’sai Lun, seorang kasim kerajaan Dinasti han Timur pada tahun 105. 2.1.2 Kuliner Indonesia Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas tinggi dan mewah. Semua itu, membutuhkan pengolahan yang serba enak. Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknikteknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa. Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar dan Sagu. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan laukpauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring. Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah terlibat dalam perdagangan dunia berkat lokasi dan sumber daya alamnya. Teknik memasak dan bahan makanan asli Indonesia 1
berkembang dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, China, dan akhirnya Eropa. Para pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan makanan dari benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil menguasai Indonesia. Pulau Maluku yang termahsyur sebagai "Kepulauan Rempah-rempah", juga menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia kepada seni kuliner dunia. Seni kuliner kawasan bagian timur Indonesia mirip dengan seni memasak Polinesia dan Melanesia. Masakan Sumatera, sebagai contoh, seringkali menampilkan pengaruh Timur Tengah dan India, seperti penggunaan bumbu kari pada hidangan daging dan sayurannya, sementara masakan Jawa berkembang dari teknik memasak asli nusantara. Unsur budaya masakan China dapat dicermati pada beberapa masakan Indonesia. Masakan seperti bakmi, bakso, dan lumpia telah terserap dalam seni masakan Indonesia. Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara Asia. Masakan Indonesia populer seperti sate, rendang, dan sambal juga digemari di Malaysia dan Singapura. Bahan makanan berbahan dasar dari kedelai seperti variasi tahu dan tempe, juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai adalah oncom, mirip dengan tempe tapi menggunakan jenis jamur yang berbeda, oncom sangat populer di Jawa Barat. Makanan Indonesia umumnya dimakan dengan menggunakan kombinasi alat makan sendok pada tangan kanan dan garpu pada tangan kiri, meskipun demikian di berbagai tempat (seperti Jawa Barat dan Sumatra Barat) juga lazim didapati makan langsung dengan tangan telanjang. Di restoran atau rumah tangga tertentu lazim menggunakan tangan untuk makan, seperti restoran seafood, restoran tradisional Sunda dan Padang, atau warung tenda Pecel Lele dan Ayam Goreng khas Jawa Timur. Tempat seperti ini biasanya juga menyajikan kobokan, semangkuk air kran dengan irisan jeruk nipis agar memberikan aroma segar. Semangkuk air ini janganlah diminum; hanya digunakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan menggunakan tangan telanjang. Menggunakan sumpit untuk makan lazim ditemui di restoran yang menyajikan masakan China yang telah teradaptasi kedalam masakan Indonesia seperti bakmie atau mie ayam dengan pangsit, mie goreng, dan kwetiau goreng (mi pipih goreng, mirip char kway teow)
2.1.3 bumbu Bumbu dan rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan banyak dijumpai di Indonesia. Bumbu dan rempah-rempah biasanya digunakan untuk bahan penyedap masakan dan banyak juga yang menjadikan serta menggunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai bahan baku pembuatan obat dan jamu. Banyak manfaat yang dapat diambil dari bumbu dan rempah-rempah untuk berbagai keperluan, misalnya untuk keperluan industri yang menggunakan bumbu dan rempah sebagai bahan baku pembuatan jamu, farmasi yang menggunakan bumbu dan rempah sebagai bahan tambahan yang alami untuk pembuatan obat, dan pada rumah tangga yang paling banyak menggunakan bumbu dan rempah sebagai bahan penyedap masakan.
2
Jika berbicara mengenai bumbu / rempah, tidak lengkap rasa jika tidak melihat sejarah bumbu/rempah Indonesia yang sudah terkenal dari jaman dahulu, kedatangan pedagang Eropa ke Indonesia sejak sebelum jaman Majapahit adalah karena mencari rempah. Karena mau menguasai sumber rempah dunialah maka VOC/ Belanda menjajah Indonesia. Kejayaan rempah didukung oleh kebijaksanaan yang keras dan sesuai yang menguntungkan penjajah. Rempah merupakan sumber pendapatan VOC yang sangat menguntungkan didukung monopoli dan pemusnahan kelebihan suplai umumnya mengalami masa suram / kemunduran ( volume dan nilai ekspor menurun, munculnya negara pesaing baru, kebijakan pemerintah yang kurang mendukung) Peran dalam perdagangan dunia menurun, lada dari no 1 menjadi no 3, pala dari no 1 menjadi no 2, panili dari no 1 menjadi no 2-3. Beberapa komoditi bergeser dari eksporter menjadi importir seperti kina, pegagan, salam, cengkeh Industri pengguna rempah dalam negeri berkembang (industri jamu dan obat, makanan, minuman, rokok, kosmetika) memerlukan banyak bahan baku rempah. Impor rempah meningkat (cengkeh,bawang, pegagan, kina, tembakau) Industri pengolahan / deversifikasi produk komoditi rempah dalam negeri tidak berke mbang, sehingga untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri Indonesia harus impor produk jadi atau setengah jadi, seperti hasil olahan kayumanis, vanili, lada, tembakau blending. Perbedaan bumbu dan rempah Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama karena sama-sama memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya, rempah adalah istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari tanaman, sedangkan bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk pemberi rasa dan aroma pada masakan.Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang berasal dari bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga bahan olahan pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco, mirin, kecap ikan, ebi, dll. Fungsi bumbu adalah untuk memperkaya rasa masakan sehingga terasa harum, manis, asin, gurih, asam atau pedas.
3
Menurut buku spice karya Christine manfield bumbu mengungkapkan sensualitas dan sebuah makanan dan ketika kita menggunakan nya dengan benar, keharmonisan dan komplektisitas dari makanan tersebut tidak dapat ditemukan melalui kombinasi bahan – bahan yang lain. Bumbu dapat dibagi menjadi 2 yaitu, bumbu basah dan bumbu kering, bumbu kering biasanya diolah dari berbagai rempah yang telah dikeringkan sehingga menghasilkan olahan bumbu yang berupa bubuk, kelebihan dari bumbu kering ( bubuk ) ialah bumbu ini lebih awet untuk disimpan, karena rempah itu sendiri telah melalui proses pengeringan sehingga kadar air dalam rempah sudah sedikit, dan hal itulah yang membuat bumbu kering ini menjadi awet dan bumbu kering biasanya dipakai untuk perasa atau penambah aroma saja. Bumbu basah biasanya dibuat dari rempah-rempah yang segar yang dihancurkan bersama-sama, seperti cabai, kunyit, bawang putih, jahe dan lain lain, contoh dari bumbu basah antara lain, bumbu opor, bumbu soto, bumbu rendang, cabai halus, dan bawang halus, kekurangan dari bumbu basah ialah bumbu ini tidak bisa seawet bumbu kering untuk membuat bumbu basah masyarakat Indonesia terbiasa menggunakan ulekan untuk menghaluskan bumbu, tapi tidak sedikit pula yang sudah beralih ke food processor dengan alasan kepraktisan. Di Indonesia penggunaan bumbu adalah hal yang penting dalam masakan, hampir di setiap masakan Indonesia menggunakan bumbu yang pekat, karena memakai bumbu yang banyak maka masakan pun menjadi lebih beraroma .
4
2.1.4 Data Buku
Buku bumbu siap pakai untuk masakan sehari-hari adalah buku mengenai bumbubumbu dasar Indonesia yang sering dipakai oleh ibu-ibu rumah tangga Indonesia dalam memasak sehari-hari mereka, buku ini memudahkan kita dalam mempersiapkan bumbu untuk memasak dari bumbu pedas, bumbu kemiri, bumbu gulai dan bumbu kuning. Dalam buku ini dijelaskan bumbu dasar dari dan bumbu halus serta pengaplikasian resep dari bumbu menjadi masakan sehari-hari. Dalam buku ini disertakan juga langkahlangkah memasak dalam resep-resep nya yang mempermudah, resep yang ditampilkan dibuku ini adalah : Bumbu pedas : Sambal goring ati ampela, rendang, gulai cencang, nasi goring pedas komplet, tumis kangkung bumbu pedas, dan aneka masakan pedas lainnya. Bumbu kemiri : sayur lodeh cabai hijau, opor ayam, empal daging, soto Madura, sup kimlo, dan aneka masakan dengan bumbu gurih lainnya. Bumbu kuning : ayam goreng lengkuas, acar kuning, terik tahu tempe, pepeas ayam dan teri, serundeng ayam, dan aneka masakan yang berbumbu kuning lainnya. Bumbu gulai dan kari : kari kambing/daging, gulai ayam, gulai jengkol, gulai kepala ikan kakap, gulai nangka dan aneka gulai atau kari lainnya.
5
2.1.5 Data penerbit
PERIPLUS Kelompok Penerbitan Periplus adalah penerbit terkemuka di dunia dari buku-buku tentang mata pelajaran Asia di Inggris. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 dan telah menerbitkan lebih dari 1000 buku dan peta judul yang umumnya dianggap sebagai definitif di bidangnya masing-masing. Produk kami diterbitkan di bawah Periplus, Tuttle dan jejak Perjalanan dan didistribusikan melalui toko buku dan grosir di seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki kantor editorial dan penjualan di Singapura, Tokyo, Vermont (AS), Kuala Lumpur (Malaysia) dan Jakarta (Indonesia). Kami menerbitkan sekitar 100 judul baru setiap tahun di bidang arsitektur Asia, seni, biografi, masakan, kerajinan, budaya, kamus, berkebun, kesehatan, sejarah, desain interior, bahasa, sastra, peta, seni bela diri, alam, fotografi, agama dan perjalanan.
2.1.6 Kuesioner data riset terhadap 21 orang diperoleh dari media online, yaitu dengan memberikan kuisioner kepada target audience melalui email, Adapun pertanyaan dan hasil dari riset ini adalah sebagai berikut: 1. apakah anda mengenal semua jenis bumbu Indonesia? a. mengenal hampir semua : 3 orang b. hanya bumbu sehari-hari : 16 orang c. tidak tahu sama sekali : 2 orang 2. Anda mengetahui bumbu Indonesia darimana? a. buku : 4 orang b. internet : 5 orang c. media cetak : 2 orang d. turun menurun dari orang tua : 16 orang 3. apakah buku mengenai bumbu Indonesia mudah ditemui di toko buku? a. mudah : 5 orang b. sulit : 16 orang 4. apakah buku tentang bumbu Indonesia berguna bagi anda ? a. berguna : 15 orang b. tidak berguna : 2 orang c. tidak menjawab : 4 orang
6
5. apakah yg membuat anda tertarik membeli buku masakan? ( dapat dijawab lebih dari 1 ) a. Harga : 8 orang b. Cover : 13 orang c. Judul : 7 orang d. refrensi teman : 5 orang e. tidak menjawab : 2 6. tujuan anda membeli buku masakan tersebut ? ( bisa menjawab lebih dari 1 ) a. koleksi : 4 orang b. panduan memasak : 14 orang c. menikmati foto makanan : 5 orang d. tidak menjawab : 2 orang 7. menurut anda yang paling menarik dari buku masakan ialah? Tidak ada pilihan jawaban dalam pertanyaan ini sehingga pengisi kuisioner mengisi jawaban nya sendiri dan hasil nya ialah : 15 orang menjawab bahwa foto makanan lah yang membuat buku tersebut menarik 6 orang menjawab panduan memasak yang ringkas dan mudah lah yang membuat menarik dari buku tersebut. Dari data-data diatas, mayoritas responden sulit untuk menemukan buku tentang bumbu Indonesia di toko buku, mereka lebih mengenal bumbu melalui orang tua mereka secara turun menurun, dan banyak dari responden lebih menyukai foto makanan yang menarik dan resep yang mudah agar mereka tertarik untuk membeli atau membaca buku masakan tersebut.
2.1.7 Buku Tentang bumbu Dari hasil survey ke beberapa toko buku tekemuka dan internet, dapat diketahui bahwa buku yang membahas tentang bumbu Indonesia yang lengkap dan informatif masih sedikit, lebih banyak buku mengenai resep saja, tidak membahas mengenai bumbu nya sendiri.
7
2.2 Target komunikasi a. Sasaran Primer 1. Demografi : - dewasa, usia 30 – 35 wanita - Golongan menengah ke atas 2. Geografi : - Terutama tinggal di kota besar 3. Psikografi : - Menyukai kuliner, serta menyukai memasak dan mencintai budaya Indonesia b. Sasaran Sekunder 1. masyarakat yang ingin mengenal bumbu-bumbu Indonesia 2. wisatawan asing yang dapat mengerti bahasa Indonesia dan pecinta kuliner
2.3 Faktor Pendukung dan Penghambat Analisis SWOT 1. Strength (kelebihan) - visual yang menarik ( fotografi makanan ) - informative 2. Weakness (kelemahan) - target pasar yang sempit 3. Opportunity (peluang) - Pecinta kuliner semakin banyak 4. Threat (ancaman) - banyak nya buku masakan asing yang mendominasi toko buku dan lebih menarik dari segi foto makanan.
2.4 Karakteristik Buku Buku ini merupakan buku tentang bumbu siap pakai Indonesia yang akan menekankan pada visual yang menarik serta informasi yang lengkap mengenai bumbu Indonesia.
8