14
BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1 Sumber Data Dalam rangka menyusun TA ini, data dan informasi untuk mendukung tugas akhir adalah diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : - Wawancara nara sumber - Forum Terbuka via online - Literature : 1. Buku Eco-Chic 2. Fanspage Izzi Shoes 3. www.smecda.comsebagai sumber data valid UKM 4. www.depkop.go.id sebagai sumber data valid UKM 5. Data Digital BPS (Badan Pusat Statistik) 2.2 Data Umum 2.2.1 Defini UKM Menurut Smecda, UKM adalah Usaha Kecil Menangah yang merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga atau suatu badan yang memiliki tujuan untuk memproduksi barang atau jasa yang diperniagakan secara komersial dan memiliki omset penjualan tahunan mulai dari Rp 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,- (Lima Puluh Milyar Rupiah). 2.2.2 Perkembangan UKM Perkembangan UKM di Indonesia sangat besar. Terutama di Jakata sendiri pada tahun 2012 menurut data BPS telah terdapat 1.124.680 unit UKM. Hal ini membawa dampak positif bagi para pekerja, karena dengan banyaknya jumlah UKM dapat menyerap pekerja dan mengurangi angka pengangguran. Seperti halnya jumlah pengangguran di Jakarta yang mengalami penurunan sebanyak 25.101 jiwa dari tahun 2010 ke 2011. 2.2.3 UKM via Online Di Indonesia, peminat bisnis online setiap tahunnya semakin meningkat, Seperti dikutip dari kompas, data Deloitte Access Economics: The Connected Archipelago: The Role of the Internet in Indonesia’s Economic Development tahun 2011 terhadap 200 UKM di Indonesia, 29 persen penjualan UKM per tahun merupakan hasil usaha online. Hal ini menggambarkan betapa besarnya peluang UKM dalam berbisnis via online. Dimana awal mula pengenalan Izzi Shoes merupakan Online Store.
15 2.2.4 Masalah Promosi dalam UKM Menurut hasil penelitian Sentra Produk UMKM Berkualitas Indonesia, 83% masalah yang dihadapi para pelaku UKM rata-rata karena mereka belum memiliki strategi pemasaran yang efektif sehingga terdapat kesulitan dalam menarik perhatian konsumennya. Hal ini juga dibahas oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, bahwa media online merupakan salah satu media yang sangat menjanjikan dalam prospek promosi. Tetapi para pengusaha UKM pun harus mengenal siapa target market mereka agar promosi yang mereka lakukan tepat dan membuahkan hasil. 2.2.5 Baju Bekas Seiring dengan penelitian Prof. Gunner Hendrickson di Stockholm, swedia, dalam wawancara oleh vivanews, dalam penelitiannya untuk proses daur ulang baju bekas sebagai bahan tekstil, tercatat sekitar 75 juta ton pakaian diproduksi diseluruh dunia setiap tahunnya. Seiring tingginya permintaan pasar akan pakaian baru menjadi berbanding sama dengan jumlah pakaian bekas yang terkadang berakhir di bak sampah atau bahkan hanya didiamkan saja. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang Izzi Shoes dalam penggunaan baju bekas sebagai bahan Upper sepatu daur ulangnya. Dimana baju bekas milik konsumen yang sudah tidak terpakai dapat kembali di produksi menjadi sebuah barang jadi. Menurut Drs. Nuraini Juliastuti sebagai co-founder and director of the KUNCI Cultural Studies Center, Untuk anak muda sekarang Baju bekas memiliki identitas sendiri. Dimana Baju bekas sebagai pembentuk gaya subkultur anak muda yang khusus,unik dan berkarakter. Selain itu baju bekas di jadikan bahan mendeskripsikan tentang keuangan anak-anak muda yang terbatas. 2.2.6 Eco-Nic di Indonesia Di Indonesia Eco-Fashion sudah cukup familiar diranah industri fashion. Dibuktikan dari acara yang digelar bertajuk Eco-Nic di Pasific Place. Acara ini menjadi sebuah media untuk para desainer Indonesia untuk menampilkan aneka macam produk fashion lokal dan produk ramah lingkungan. Acara yang mengusung tema ramah lingkungan ini dihadiri berbagai kalangan dan juga Wanda Hamidah sebagai aktifis lingkungan hidup dan anggota DPR, Menurutnya Ajang Eco-Nic diharapkan bisa menjadi ajang kampanye cinta lingkungan dikalangan anak muda pecinta fashion, karena anak mudalah yang akan mengembangkan kekayaan bangsa. Begitu juga dalam sambutan ketua Eco-Nic, Putri Julia Savitri, mengungkapkan tujuannya acara ini sebagai wujud kepedulian anak muda pecinta fashion dan lingkungan agar tetap berkesinambungan, dan juga fashion dipilih dalam aksi cinta lingkungan karena pada umumnya anak muda merupakan konsumen dari produk fashion.
16 2.2.7 Eco-Fashion Eco adalah singkatan dari kata Ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi dan kesinambungan tentang organisme dan lingkungannya. Dimana kata Eco-fashion yang berarti kesinambungan Ekologi dan fashion. Hal ini ditujukan untuk produk – produk ramah lingkungan dalam prosesnya begitupun dalam produknya. Salah satu caranya adalah dengan recycle yaitu menggunakan material bahan – bahan pakaian lama yang diproduksi kembali menjadi barang baru.
2.3 Data Khusus 2.3.1 Data Penyelenggara ( Izzi Shoes ) Izzi Shoes adalah sebuah UKM yang berawal dari usaha online store bermula pada tahun 2011. Pemiliknya bernama Teguh Nugroho (Mas Ega) dan istrinya Estetika (Mbak Yuni) memberikan nama untuk usaha online shopping ini dengan nama Izzi Shoes, yang berasal dari kata “easy” yang artinya “mudah” yang dirubah spellingnya menjadi Izzi dengan maksud tujuan kata yang sama memiliki gabungan arti yaitu cara berbelanja yang mudah. Dengan tambahan kata Indonesia kata twitternya memiliki misi untuk memperkenalkan produk Indonesia yang cukup dapat diandalkan di Negara luar. Dengan itu pemberian nama Indonesia di belakanganya akun twitternta, Izzi berharap produk UKM Indonesia dapat dikenal dan menjadi konsumsi fashion para calon pembeli dari Negara tetangga. Usaha yang bergerak dibidang fashion ini memiliki produk sebuah sepatu berornamen yang dapat di customize sesuai dengan kemauan konsumennya. Berawal dengan konsep customize, Izzi menyediakan 50 macam warna dari 7 jenis bahan sepatu, 30 jenis ornament metal dan 7 jenis ornament pita yang dapat ditambahkan pada sepatu. Tema kebebasan dan personal menjadi sebuah keunggulan setiap sepatu yang dipesan konsumen di Izzi. Izzi Shoes memiliki specialis pada sepatu flat shoes, tapi belakangan ini, pengembangan seperti wedges dan flat wedges menjadi hal yang baru untuk Usaha Menengah Kecil ini. Dalam sebulannya, Izzi Shoes mampu menjual sekitar 1.500 pasang sepatu. Rumah usaha yang berada di daerah Pejaten ini sudah dapat menyerap 12 karyawan tetap. Pelayanan via Online dilakukan oleh Izzi dilakukan via Twitter, Facebook Fanpage, smartphone blackberry, dan via SMS. Hal inilah yang diandalkan oleh Izzi Shoes dalam hal penjualan sepatunya. Penjualan sepatu yang dijual secara online ini telah memiliki distributor tetap di daerah batam dan jawa, sisanya mereka memiliki reseller yang tersebar hampir diseluruh pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Usaha yang dibangun dari modal utama Rp 500.000,- kini telah memiliki pelanggan yang cukup banyak dan selalu merepeat pesanannya.
17 Gambar 1 : Logo Izzi Shoes
Sumber : Dokumentasi Dian.S
2.3.2 Data Produk ( Shoecycle ) Produk baru yang akan diperkenalkan oleh Izzi Shoes adalah sepatu yang bertemakan Eco-Fashion, yaitu Shoecyle. Sepatu bertemakan “sepatu hijau” dalam mendukung gerakan Go-Green ini adalah sebuah inovasi dari sang pemilik yang mengaku ingin menjalankan sebuah bisnis fashion tetapi mulai peduli akan lingkungan sekitar. Padatnya produksi dan makin tingginya permintaan pasar membuat Mas Ega dan Mbak yuni mulai mencari inovasi baru untuk lebih mengembangkan usahanya ini. Melihat kesuksesan dari para desainer ternama yang mulai menyusung Eco-Fashion dalam konsep fashionnya, Izzi Shoes mulai mencari celah di industri sepatu lokal untuk dapat ikut berpartisipasi dalam melindungi kehijauan bumi dan mengurangi jumlah tumpukan pakaian bekas. Recycle yang dilakukan dalam produk ini adalah dengan pemakaian pakaian bekas layak pakai yang dapat digunakan untuk Upper dalam badan sepatu, dimana upper dalam tampilan sepatu menjadi sebuah daya tarik utama para pembeli sepatu. Pakaian bekas dijadikan upper dalam sepatu dapat dibuat sedemikian rupa sesuai dengan pola yang telah disediakan oleh Izzi Shoes. Produk sepatu shoecyle ini menggunakan bahan dasar yang sama dengan produk utama Izzi Shoes, hanya saja, dengan konsep barunya ini, konsumen dapat menentukan sendiri campuran bahan dan jenis bahan yang mereka inginkan dengan menggunakan baju layak pakai mereka. Selain Go-Green konsep lain yang ditanamankan pada produk ini adalah semangat berbagi. Dengan memesan satu buah sepatu shoeclye dengan bahan bekas pakai kita, ternyata dapat menghasilkan 2 – 4 pasang sepatu. Sisa dari bahan yang digunakan untuk sepatu kita dapat digunakan untuk membuat sepatu baru yang dapat dijual kembali dan hasilnya dapat disumbangkan kemereka yang membutuhkan. “kalau customer mau, 1 – 3 kelebihan dari bahan yang mereka miliki akan dibuatkan sepatu lagi dan dapat diberikan ke mereka yang membutuhkan, terutama mereka yang membutuhkan di bagian Indonesia Timur” Terangnya.
18 Gambar 2 : Baju bekas konsumen
Gambar 3 : Salah satu ornament Izzi
Sumber :Dokumentasi Dian.S
Sumber : Blog Izzi Shoes
Gambar 4 : contoh proses finishing dan hasil jadi sepatu Shoecycle
Sumber : Dokumentasi Dian.S Gambar 5 : Beberapa contoh hasil Shoecycle lainnya dari berbagai macam jenis bahan mulai dari batik hingga denim.
Sumber : Dokumentasi Dian.S Gambar 6: Website Izzi Shoes
Sumber : http://www.butiksepatuwanita.com
2.3.3 Target Audience
19
Demografi Secara Demografi, target konsumen dari Sepatu recycle Izzi Shoesini adalah : Jenis Kelamin : Wanita Usia : 16 – 30 Tahun Kelas Sosial : Menengah – menengah keatas Status : Pelajar, Mahasiswa dan Karyawan Geografi Secara Geografi target konsumennya adalah para masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan (urban) yang mengetahui perkembangan dan informasi global. Psikografi - Personality - Interest - Lifestyle - Behavior
: Shopaholic, supel, kritis, open minded, berkarakter : Fashion, Eco-Fashion, Recycle, Handcarft. : Fashionable, Suka berbagi, Go Green : Detail, Recycle, Suka Mix Match
2.3.4 Analisa SWOT STREGHT : 1. Produk sepatu Shoecycle yang bukan hanya dapat dinilai dari nilai jual, tetapi juga memiliki keunikan dan sebuah nilai memorable karena proses pembuatan sepatu recyclenya menggunakan bahan bekas dari konsumennya. 2. Produk sepatu Shoecycleini memiliki keunikan pada proses customize dan penambahan oramen yang dapat dilakukan secara by request. 3. Produk sepatu Izzi Shoes dikenal dengan image flat shoes yang nyaman. WEAKNESS : 1. Bahan bekas yang diajukan konsumen dalam pembuatan Shoecycle relative berbeda – beda kondisinya sehingga tidak dapat diprediksi hasil akhirnya. 2. Kualitas dan karakter bahan yang sangat bervariatif, membuat tidak semua bahan dapat digunakan dalam pembuatan Shoecycle. 3. Produk Shoecycle yang membutuhkan waktu cukup lama (1 – 3 minggu) karena proses pemesanan dan penyesuaian. OPPORTUNITY : 1. Masih jarang UKM sepatu di Jakarta menggunakan inovasi Go -green yang dapat di customize dan dikemas dengan strategi promosi yang baik. 2. Sepatu merupakan fashion item favorit wanita selain tas. 3. Tingginya tingkat permintaan produksi sepatu. 4. Meningkatkan semangat berbagi untuk para anak muda untuk tergerak melakukan cinta bumi dan semangat berbagi. THREAT
20 1. Presepsi wanita remaja dan dewasa yang masih negatif mengenai barang bekas itu kuno, kotor dan ketinggalan jaman. 2. Presepsi wanita remaja dan dewasa yang masih negative akan sepatu dengan harga murah dan terjangkau memiliki kuliatas rendah. 3. Kurangnya kepedulian wanita remaja dan dewasa akan barang ramah lingkungan yang memiliki dampak bagi lingkungan. 2.3.5 Promosi Pembanding 2.3.5.1 Promosi Pembanding Brand - Sawo Kecik Sawo kecik adalah jenis UKM yang menggeluti bidang hand and craft yang menggunakan bahan bekas. Tujuannya dalam membuat UKM yang juga mengurangi jumlah sampah di Jakarta ini membuat bermacam-macam benda – benda yang dibuat oleh tangan dan dijahit dengan menggunakan sampah kotak susu bekas yang berada pada bank sampah mereka. Promosi yang mereka lakukan melalui media social dan mengikuti bazar – bazar handcarft dan juga diliput berbagai macam media cetak dan media televisi. Gambar 7 : Produk Sawo Kecik dan bahan limbah yang digunakan
Sumber : Instagram Sawo Kecik Gambar 8 : Contoh-contoh bentuk promosi Sawo Kecik
Sumber : http://instagram.com/sawokecikcraft dan http://sawo-kecik.blogspot.com
Gambar – gambar diatas merupakan kumpulan dari promosi yang dilakukan sawo kecik. Mulai dari blog , instagram, stand saat
21 mereka mengadakan pameran dan bazar, juga ada poster dimana sawo kecik ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Promosi yang dilakukan oleh sawo kecik sejauh ini lebih merujuk ke media sosial dan blog. Secara offline, bazar dan event hand and craft merupakan kesempatan mereka dalam berpromosi. 2.3.6 Kompetitor 2.3.6.1Produk Kompetitor -Shoes Of Prey Shoes of Prey adalah brand sepatu di Sydney yang menyediakan jasa order sepatu dengan cara customer mendesign sendiri sepatu yang diinginkan. Konsep Custom by Request adalah USP dari Brand ini. Gambar 9 : Logo Shoes of Prey dan promosinya
Sumber : http://www.shoesofprey.com
Gambar diatas merupakan kumpulan dari poster digital yang menjadi media promosi dalam program dan brand ShoesOfprey. Mulai dari kompetisi custom sepatu, cara pembuatan sepatu, dan beberapa desain favorit yang merupakan program mereka. Brand ini sangat menonjolkan sisi custom pada content promosinya. Gambar 10 : tampilan menu desain sepatu pada website
Sumber : http://www.shoesofprey.com
22 Gambar 10 adalah tampilan apabila konsumen memulai mendesain untuk sepatu yang akan dipesan. Dimulai dengan memulai jenis sepatu yang akan di custom. Gambar 11 : tampilan website dalam men-create sepatu
Sumber : http://www.shoesofprey.com
Setelah memilih jenis sepatu, customer bisa mengcostum mulai dari bentuk, warna, hak yang digunakan, warna pita, tali bahkan sampai list detailpun. Kekuatan custom pada brand ini memang konsep paling utama yang mereka jual dalam brandnya. Ditambah lagi dengan fasilitas Free Shipping worldwide yang membuat promosi brand ini tidak hanya dikenal di Negara asalnya saja, tetapi juga di beberapa Negara luar.