3 BAB 2 DATA DAN ANALISIS
2.1 Data dan Literatur Data dan informasi ini dikumpulkan melalui survey ke toko buku, pencarian data dari internet, tinjauan pustaka, dan makalah. Berikut ini adalah beberapa sumber yang dikumpulkan oleh penulis yang nantinya akan digunakan dalam merancang dan membentuk isi buku yang akan dibuat:
2.1.1 Sejarah Buku Media tulisan yang paling tua ditemukan terbuat dari lempengan tanah liat. Media ini digunakan oleh orang Sumeria, Babilonia, dan Mesopotamia sebelum 3000 SM. Seiring perkembangan zaman, Masyarakat Mesir Kuno, Romawi, dan Yunani kemudian memakai lembaran-lembaran yang terbuat dari tanaman papyrus yang tumbuh di delta Sungai Nil. Kertas pertama kali ditemukan oleh T’sai Lun, seorang kasim kerajaan Dinasti han Timur pada tahun 105. 2.1.2 Mitos Menurut Microsoft Encarta 2007, mitos adalah cerita kuno yang mengisahkan tentang cerita pahlawan atau yang bersifat supranatural, yang sering dikaitkan dengan asal usul fenomena alam maupun kelakuan manusia. Supranatural ialah sesuatu yang berhubungan dengan fenomena yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam, seperti dewa, makhluk halus, roh, dan sihir.
4 2.1.3 Horor Horor merupakan perasaan kuat berupa takut, terkejut, atau jijik. Perasaan seperti ini sering dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai sasaran hiburan. 2.1.4 Kuesioner Data riset terhadap 22 orang mahasiswa dengan sample acak melalui kuisioner yang diisi secara online, baik lewat Friendster maupun forum. Adapun pertanyaan dan hasil dari riset ini adalah sebagai berikut: 1. Suka cerita horor? a. ya, alasan: 7 orang b. tidak, alasan: 4 orang c. biasa saja :11 orang 2. Percaya akan adanya makhluk mistik/mitologi(hantu, monster, dewa, roh, dsb)? a. ya:15 orang b. tidak: 2 orang c. ragu-ragu: 5 orang 3. Jika percaya, pernah melihat mereka? deskripsikan dengan singkat waktu, lokasi, dan ciri-cirinya(kalau tahu jenisnya boleh disebut) Ya: 4 orang Tdk: 14 orang Tidak jawab: 4 orang 4. Mana yang lebih disukai, makhluk mistik/mitologi luar(drakula, werewolf, dsb.) atau lokal (kuntilanak, leak, dsb)? Alasannya? Luar: 17 orang Lokal: 1 orang
5 Tidak keduanya: 3 orang Ya keduanya: 1 orang 5. Dari mana biasanya anda memperoleh data atau cerita tentang makhluk-makhluk tersebut? a. buku: 9 orang b. internet: 12 orang c. majalah: 8 orang d. Koran: 2 orang e. TV/film: 18 orang f. dari mulut ke mulut: 12 orang g. lihat dengan mata kepala sendiri: 3 orang h. yang lainnya, sebutkan: 0 6. Apakah anda menganggap genderuwo, kunti, leak, pocong, siluman, dsb. merupakan bagian dari kebudayaan bangsa? Mengapa? Ya: 10 orang Tidak: 12 orang 7. Apakah cerita tentang mereka patut dijaga kelestariannya? Ya, alasan:9 orang Tidak, alasan: 5 orang Tidak peduli: 7 orang Dari data-data di atas, sebagian besar responden tidak memiliki ketertarikan khusus terhadap cerita horror, tetapi sebagian besar juga memutuskan percaya terhadap keberadaan makhluk supranatural yang dapat menjadi bagian dari cerita horor tersebut. Responden yang berpendapat makhluk-makhluk mistis adalah bagian dari kebudayaan
6 hanya berbeda sedikit daripada yang tidak. Perlu diketahui juga bahwa yang tidak menganggap bagian dari kebudayaan ternyata menggolongkan makhluk-makhluk tersebut ke dalam mitos dan supranatural, sedangkan kebudayaan yang dimaksud dalam kuesioner mencakup segala sesuatu yang dihasilkan oleh peradaban manusia.
2.1.5 Buku Tentang Makhluk Supranatural dalam Mitos dan Cerita Rakyat Indonesia Dari hasil survey ke beberapa toko buku tekemuka dan internet, dapat diketahui bahwa buku yang membahas tentang makhluk supranatural dalam mitos dan cerita rakyat Indonesia sangatlah sedikit. Dari toko buku didapat judul The Religion of Java karangan Clifford Geertz dan Folklor Indonesia karangan James Danandjaja. Kebanyakan cerita mengenai makhluk-makhluk ini dijadikan sebuah cerita novel yang tentunya bukan pendeskripsian secara khusus.
2.1.6 Contoh Makhluk Supranatural dalam Mitos dan Cerita Rakyat Indonesia Dari hasil survey melalui berbagai media, ternyata daerah yang kebudayaannya cukup banyak yang terdapat kisah-kisah dan berpengaruh adalah kebudayaan Jawa. Meskipun demikian, makhluk-makhluk yang dikenal di daerah Jawa ternyata dikenal juga di daerah lain dan mempunyai ciri-ciri yang mirip, meskipun namanya ada perbedaan.
Dalam Kebudayaan Jawa, Koentjaraningrat menyebutkan, roh, jin, setan, dan raksasa pada umumnya dianggap jahat, dan oleh orang Jawa disebut memedi. Secara khusus mereka disebut setan atau dhemit, sedangkan raksasa disebut denawa atau buta. Orang Jawa mengenal lebih banyak roh jahat daripada roh baik, tapi mengenai hal itu mereka
7 juga mempunyai pendapat-pendapat yang bertentangan. Van Hien telah mengumpulkan 87 istilah untuk roh dan 17 istilah untuk setan, yang masing-masing disertai keterangan mengenai rupa, tempat kediamannya, serta ciri-ciri umumnya, seperti yang sering dibayangkan orang Jawa, tanpa suatu metode yang jelas sehingga membingungkan.
Koentjaraningrat pun mengakui sulitnya membuat sebuah klasifikasi yang baik mengenai semua jenis roh dan setan yang dikenal orang Jawa. Karena itu, dia lantas membuat klasifikasi penampilan umumnya.
Menurutnya, orang Jawa pada umumnya sependapat bahwa setan dharat, setan bisu, setan mbelis, dan sebagainya adalah setan-setan berjenis kelamin pria dan bermuka buruk, sedangkan wewe adalah setan wanita yang jelek sekali. Sebaliknya, ada setansetan wanita yang cantik rupawan, misalnya kuntilanak yang menampakkan diri di jalanjalan yang sunyi pada malam hari dalam keadaan telanjang bulat untuk mencari mangsa. Mangsanya pria-pria yang berjalan sendirian. Adapun sundel bolong merupakan seorang perempuan pelacur yang cantik tapi punggungnya berlubang.
Data yang diusung Koentjaraningrat memang tak bisa dikatakan baru lagi. Bahkan data dan klasifikasi dari Kreemer dan Van Hien sudah berusia lebih dari seabad. Padahal, tesis keduanya menjadi pijakan antropolog terdepan Indonesia itu. Tentu saja di sanasini telah terjadi pergeseran, baik pada tingkat peristilahan maupun ''fungsi''.
Meski demikian, keyakinan orang Jawa bahwa makhluk halus itu dapat masuk ke dalam tubuh manusia, yang membuat kesurupan, sampai sekarang belumlah kikis habis. Orang juga masih percaya, kesurupan itu hanya bisa disembuhkan oleh dhukun prewangan atau dukun biasa.
8 Sampai sekarang pun, setelah terjadi kematian yang dianggap tidak wajar, desas-desus mengenai kemunculan memedi sering mengemuka, antara realitas faktual dan fantasi interpersonal saling tumpang tindih. Tak perlu heran pula jika masih demikian banyak anak yang dihentikan tangisnya hanya karena pengasuhnya menempuh cara medenmedeni. Tentu saja wedi, sebagai perasaan yang timbul akibat perlakuan itu bukan dalam konteks dua istilah dalam satu wajah yang pernah dintroduksi oleh Hildred Geertz dalam Keluarga Jawa dan Frans Magnis-Suseno dalam Etika Jawa.
Di satu sisi, tindakan meden-medeni merupakan upaya untuk menyadarkan anak pada relasinya dengan hal-hal mitis di luar dirinya. Namun di sisi lain, itulah representasi hegemoni mental yang tanpa disadari telah membenamkan anak pada situsi penuh ketakutan untuk mengaktualisasikan diri, hingga ia tak berdaya untuk berkreasi. Dalam situasi semacam itulah, keterkepungan oleh hal-hal gaib yang tak terperikan kian menjadi-jadi. Dan, pada saat seperti itu, sebagaimana teori Peursen, ''sang korban'' tak punya kesempatan untuk beranjak menuju pada tahan ontologis (keluar dari kepungan itu), apalagi ke tahapan fungsional (menjalin hubungan secara bermakna).
Berikut ini contoh-contoh sebagian makhluk supranatural dalam mitos dan cerita rakyat Indonesia dari berbagai daerah; Kuntilanak Kuntilanak/pontianak dipercaya berasal dari wanita yang mati sewaktu melahirkan anak. Pada dasarnya ia adalah makhluk penghisap darah yang muncul pada malam hari, umumnya terlihat di pinggir jalan atau di bawah pohon. Kadang-kadang ia membawa bayi. Kadang-kadang ia menyamar menjadi wanita muda yang cantik untuk menarik perhatian korbannya yang lelaki. Setelah berhasil, ia kemudian menunjukkan wujudnya
9 yang mengerikan dan bertaring. Ia menghisap darah dan memakan usus korbannya. Kuntilanak dipercaya tertarik oleh anak yang baru lahir, karena banyak darah yang keluar dari tubuh orang yang melahirkan.
Wedon Adalah bentuk lain dari pocong, tapi ciri khasnya adalah berbentuk kain kafan yang terbentang atau membumbung ke udara. Wujudnya makin lama makin besar. Celakanya, hantu ini sering mengejar orang yang ditemuinya. Biasanya, selain di kuburan Wedon suka muncul di kebun pisang atau runggut bambu. Jika sudah membentuk Pocong, dia bisa meludahi orang yang ditemuinya. Katanya, cairan yang dikeluarkannya membuat kulit membusuk.
Banaspati Adalah setan dengan posisi kaki menggantung ke atas. Seluruh bagian tubuhnya mengeluarkan api. Ini tergolong setan yang paling ditakuti oleh orang Jawa karena keganasannya. Dia suka mencelakai orang sampai orang itu mati. Setan ini sering tinggal di pohon-pohon tinggi di daerah pekuburan. Jika bertemu Banaspati, harus menahan nafas dan kalau bisa mencari sungai untuk menceburkan diri. Ini jalan untuk menyelamatkan diri dari Banaspati.
Lampor Adalah setan yang kemunculannya selalu berjumlah banyak dan bersuara gaduh. Wujudnya kadang berupa bola api berterbangan, kadang berupa prajurit-prajurit Jawa jaman dulu. Ini adalah setan ganas. Sangat ganas, karena kemunculannya pasti
10 membawa maut. Biasanya Lampor muncul pada peristiwa yang oleh orang Jawa disebut Pageblug, yaitu peristiwa maut yang beruntun di satu wilayah. Untuk mengakhiri teror Lampor, apabila ada yang mati di hari yang sama harus segera dikubur sungsang di satu liang. Setelah itu, teror Lampor akan segera berakhir.
Kemamang Adalah setan berwujud mahluk bersayap, dengan kepala memiliki lambul api. Kemamang juga sering dikaitkan dengan Lampor, dan kemunculannya selalu membawa maut. Di daerah Gunung Kidul, Kemamang disebut Pulung Gantung. Setiap orang yang bertemu dengan setan ini pasti akan mengalami goncangan mental dan berakhir dengan bunuh diri (gantung diri). Di Gunung Kidul, kasus gantung diri sangat sering terjadi.
Genderuwo Adalah mahluk raksasa yang berbulu dan berwatak beringas. Mahluk ini suka menghuni bangunan kosong, pohon besar, dan atap-atap rumah joglo. Kemunculannya katanya selalu membawa bau seperti ketela bakar. Genderuwo wataknya suka mengganggu dan menakut-nakuti tapi biasanya tidak sampai menyebabkan kematian. Genderuwo juga suka buat ulah mengganggu wanita. Tapi ada orang tertentu dengan ilmu Kejawen justru bisa bersahabat dengan Genderuwo.
Wewe Adalah setan yang berwujud wanita tua berambut panjang, berpayudara panjang sampai paha dan berwajah menyeramkan. Wewe suka menyesatkan anak kecil yang pulang melewati maghrib. Anak itu biasanya ditaruh diatas pohon tinggi. Tapi yang diburu dari
11 Wewe adalah kain yang disebut sebagai Popok Wewe, karena dianggap memiliki kesaktian untuk menghilang. Wewe termasuk jenis setan yang usil seperti Genderuwo, tapi dia menjadi ganas hanya apabila diganggu atau direbut popoknya. Wewe suka tinggal di pohon2 tinggi.
Menthek Adalah setan berwujud bayi, yang suka menghisap isi padi sehingga membuat gagal panen. Diyakini Menthek sebenarnya adalah sebuah ilmu hitam kuno yang dipakai seseorang untuk memperkaya diri melalui penghisapan padi orang lain menjelang panen. Menthek juga bias berwujud ayam yang muncul pada malam hari di tengah sawah.
Bayi Trek Adalah hantu yang diyakini merupakan arwah bayi-bayi yang keguguran. Pertanda apabila muncul adalah suara berisik seperti kayu pecah, dan apabila memperlihatkan diri hantu ini berwujud belalang besar berkepala bayi. Tapi hantu ini jarang menampakan wujud, lebih sering cuma terdengar suara berisiknya saja. Hantu ini jarang mencelakai, hanya membuat takut saja. Untuk mengusirnya, cukup dilempari dengan serbuk garam.
Lelepah Adalah setan berwujud raksasa tapi tidak begitu besar, dan katanya suka memakan daging. Apabila sampai bertemu manusia, dia bisa memakan manusia yang ditemuinya. Tapi
setan
ini
sekarang
sudah
seperti
dongeng
yang
tak
lagi
populer.
12 Gundul Pringis Adalah setan berwujud kepala tanpa tubuh. Setan ini suka menakut-nakuti dengan mengejar orang dgn cara menggelinding. Kadang, kalau malam gelap setan ini menyamar sebagai kelapa yang jatuh dan sengaja jatuh ketika ada orang lewat. Orang yang berniat membawa pulang kelapa itu akan dibuat kaget karena setelah dipegang berubah menjadi kepala setan.Kalau munculnya menjelang maghrib, biasanya menyamar sebagai ayam yang minta dikandangkan. Begitu ayam itu dipegang untuk dikandangkan,
tiba-tiba
berubah
menjadi
kepala
setan.
Peri Dalam masyarakat Jawa, Peri adalah setan perempuan berkaki kuda. Apabila berpapasan di depan akan tercium bau wangi, tapi setelah lewat akan meninggalkan bau busuk. Peri sering mencegat orang terutama laki-laki di perempatan atau jembatan pada malam hari. Biasanya lalu minta diantar ke suatu tempat. Ujung-ujungnya tempat yang dimaksud adalah daerah gelap seperti kebun, danau, sungai, atau kuburan. Dan saat itu baru ketahuan kalau ternyata dia adalah Peri. Orang yang bertemu Peri biasanya tak akan bertahan hidup lama. Setelah bertemu akan sakit keras dan segera meninggal.
Jerangkong Adalah setan berwujud kerangka manusia. Jerangkong termasuk setan yang jarang muncul, tapi bila muncul akan membawa kejadian yang tidak baik. Ini termasuk setan yang suka mencelakai orang. Katanya, orang yang sampai disentuh Jerangkong pasti akan menemui ajal dengan bekas daerah yang disentuh gosong. Jerangkong biasanya
13 muncul dari tempat yang gelap dengan bersuara berderit-derit. Dan Jerangkong akan mengejar orang yang ditemuinya.
Tuyul Adalah setan yang berwujud anak kecil tapi beraut muka tua dan bibirnya sumbing. Tuyul adalah setan untuk pesugihan, yang membuat pemeliharanya kaya. Untuk menangkal tuyul, ada beberapa mitos. Ada yg memakai kepiting diikat disudut rumah, untuk mengalihkan perhatian tuyul sehingga tidak jadi mencuri. Ada yang memasang kotoran ayam ditaruh didalam tempurung dgn lombok merah ditancapkan diatasnya, lalu diletakkan di depan rumah. Buto Ijo Adalah setan jenis raksasa yang sangat ganas. Biasanya dipelihara untuk pesugihan juga. Pesugihan Buto Ijo memakai tumbal nyawa, biasanya si pemelihara memberi makanan ke orang lain. Makanan itu sudah diberi mantera, sehingga yang memakannya akan menjadi tumbal bagi Buto Ijo. Caranya memang sangat halus. Tapi orang yang memelihara pesugihan Buto Ijo bisa dikenali: orangnya kikir, menutup diri dari masyarakat, tak punya wajah ramah, dan pasti ada anggota keluarganya yang sakit keras/lumpuh di dalam rumah tapi sulit mati.
Bethara Karang Istilah lainnya Jenglot. Berwujud seperti mumi kecil, tapi menunjukkan organ-organ yang masih aktif seperti rambut dan kuku yang terus tumbuh. Bethara Karang diyakini sebagai manifestasi suatu ilmu hitam yang sangat kuno, di mana orang yg menganutnya setelah mati jasadnya akan dipakai oleh roh ilmu itu untuk bersemayam. Jadi roh
14 orangnya sudah pergi, tapi perwujudan dari ilmu itu tetap bersemayam dalam jasadnya. Jasad itu menyusut tapi ada roh yang hidup di dalamnya yaitu Roh Bethara Karang. Roh itu tetap aktif dan membutuhkan makan, yaitu darah manusia. Apabila ada orang yang memelihara Bethara Karang untuk kesaktian, orang itu harus rutin menyediakan darah untuk Bethara Karang. Tapi biasanya darah yang digunakan adalah darah yang dibeli dari rumah sakit atau lembaga donor. Justru yang berbahaya apabila Bethara Karang itu tak ada yg memelihara, ia akan mencari darah sendiri. Caranya, ia membuat kecelakaan yang menyebabkan kematian lalu darah korbannya diminum secara gaib.
Memedi Bandhoso Adalah hantu yang berupa Bandhoso atau Keranda mayat. Ada yang berwujud Keranda terbang, ada yang berwujud Kereta Mayat. Belum pernah ada kabar hantu ini menyerang orang sampai ajal, paling cuma menakut-nakuti.
Onggo-Inggi Adalah jin yang tinggal di perairan. Berwatak jahat karena suka memakan korban manusia. Jin ini tinggal di tempat seperti sungai besar atau danau. Secara kasat wujudnya berupa kepala tanpa badan, dan berambut sangat panjang, berkelana di dalam air. Onggo-Inggi sering memakan korban org yang sedang berenang di perairannya. Caranya menyerang dengan membelit korbannya dengan rambut panjangnya, lalu orang itu dibawa ke tengah sampai kelelahan baru kemudian ditarik ke dalam air. Akibatnya korban tak akan kembali lagi ke dunia. Orang-orang percaya Onggo-Inggi memakan korbannya. Dan jasad korban Onggo-Inggi jarang sekali bisa diketemukan. Apabila perairan kering, Onggo-Inggi juga tak akan bisa ditemukan karena pada dasarnya ia
15 adalah mahlik gaib. Air adalah medianya untuk masuk ke dunia manusia dan mencari mangsa.
Memedi Colok Wujudnya adalah nyala api seperti lilin, bergerak mengambang di udara. Kadang juga mengecoh orang yang sedang keluar malam, dari kejauhan seperti rombongan orang membawa obor tapi jika didekati ternyata hanya obor tanpa orang yang membawa. Kadang juga mengejar orang sampai ketakutan. Tapi tak ada kasus orang sampai mati gara-gara makhluk ini.
Engklek-Engklek Adl mahluk sangar yg ditakuti orang Jawa sejak jaman dulu. Mahluk ini berwujud menyeramkan, menyerupai monster tinggi kurus, berkeliaran di daerah kuburan membawa bangkai. Ada yang bilang bangkai yang dibawa itu adalah mayat yang diambil mahluk ini dari kuburan. Mahluk itu apabila muncul selalu bersuara, "Klek... klek...
klek
!"
dengan
nyaring
memecah
keheningan
malam.
Tapi sekarang sudah jarang orang yg bercerita tentang mahluk ini. Mahluk ini kisahnya sudah tertelan kemajuan jaman, seperti halnya dengan Lelepah. Tapi bukan tidak mungkin, mahluk ini masih menghantui daerah2 terpencil, dan tentu saja yg ada kuburannya.
Orang-bati Dalam bahasa Maluku, orang-bati berarti "manusia bersayap". Legenda makhluk ini ditemukan di Pulau Seram, Maluku. Makhluk ini bersayap yang menyerupai kelelawar
16 dan kera. Tingginya sekitar lima kaki, bersayap hitam, berkulit merah darah, dan memiliki ekor yang kecil tapi panjang. Dikatakan juga orang-bati mengeluarkan suara melolong seperti menangis. Salah seorang saksi mata adalah Tyson Hughes, seorang misionaris Inggris yang bertugas di Pulau Seram untuk mengajarkan tata cara pertanian yang efisien. Pertemuannya dengan orang-bati menyebabkannya tertarik lebih dalam terhadap makhluk ini.
Leak Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organorgan manusia (jeroan) yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup. Diceritakan juga bahwa Leak dapat berupa kepala manusia dengan organ-organ yang masih menggantung di kepala tersebut. Leak dikatakan dapat terbang untuk mencari wanita hamil, untuk kemudian menghisap darah bayi yang masih di kandungan. Ada tiga leak yang terkenal. Dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki. Menurut kepercayaan Leak adalah manusia biasa yang mempraktekkan sihir jahat dan membutuhkan darah embrio agar dapat hidup. Dikatakan juga bahwa Leak dapat merubah diri menjadi babi atau bola api, sedangkan bentuk Leyak yang sesungguhnya memiliki lidah yang panjang dan gigi yang tajam. Beberapa orang mengatakan bahwa sihir Leak hanya berfungsi di pulau Bali, inilah sebabnya Leak hanya ditemukan di Bali.
17 Rangda Rangda adalah ratu penyihir, pemimpin para leyak di Bali. Ia dikenal sebagai pemakan anak-anak. Rangda dipercaya merupakan berasal dari ratu Jawa Mahendradatta yang diasingkan oleh rajanya, Dharmodayana, karena dituduh meneluh istri keduanya. Kemudian ia membalas dendam dengan membantai separuh rakyat kerajaannya dengan wabah penyakit. Rangda sendiri berarti "janda". Rangda digambarkan sebagai nenek telanjang, dengan payudara yang panjang, serta rambut panjang dan berantakan. Matanya besar dan menonjol, bertaring dan berlidah menjulur panjang. Rangda juga sering dihubungkan dengan Dewi Durga, dewi yang menguasai orang mati, dan Dewi Kali, dewi kehancuran, perubahan, dan pelindung di Bali.
Nyi Blorong Makhluk berwujud wanita pada tubuh bagian atas, dan ular pada tubuh bagian bawah.
Babi Ngepet Sejenis makhluk jadi-jadian berwujud babi hutan. Makhluk ini merupakan sejenis ilmu hitam untuk memperoleh kekayaan (pesugihan).
18 2.2 Data Penyelenggara
Gambar 2.1
Penerbit Gramedia mulai menerbitkan buku sejak tahun 1974. Buku pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila, karya Marga T. Sedangkan untuk buku non-fiksi pertama adalah Hanya Satu Bumi, yang ditulis oleh Barbara Ward dan René Dubois (diterbitkan bekerjasama dengan Yayasan Obor). Yang kemudian disusul oleh buku seri anak-anak pertama Cerita dari Lima Benua, dan kemudian seri-seri yang lain.
Dengan misi “Ikut mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa serta masyarakat Indonesia” , Gramedia Pustaka Utama berusaha keras untuk menjadi agen pembaruan bagi bangsa ini dengan memilih dan memproduksi buku-buku yang berkualitas, yang memperluas wawasan, memberikan pencerahan, dan merangsang kreativitas berpikir.
Melalui pengalaman jatuh-bangun dan melihat kebutuhan pasar, Gramedia Pustaka Utama akhirnya mengkonsentrasikan diri untuk menggarap dua bidang utama, yakni fiksi dan non-fiksi. Bidang fiksi dibagi menjadi fiksi anak-anak dan pra-remaja, remaja, dewasa. Bidang non-fiksi dibagi menjadi humaniora, pengembangan diri, bahasa dan sastra Indonesia, bahasa Inggris/ELT, kamus dan referensi, sains dan teknologi, kesehatan, kewanitaan (masakan, busana), dsb.
Karena misi dan visi itu pula, Gramedia berusaha memilih penulis-penulis yang berkualitas. Di deretan fiksi kita mengenal nama-nama yang memiliki reputasi internasional seperti: John Grisham (penulis legal thriller), Sidney Sheldon, Agatha
19 Christie, Danielle Steel, Sir Arthur Conan Doyle, dll.; dan lima penulis wanita paling top di Indonesia: Marga T., Mira W, Maria A. Sardjono, V. Lestari, dan S. Mara Gd. Di deretan non-fiksi untuk penulis lokal ada Hermawan Kartajaya, Kwik Kian Gie, Rhenald Kasali, Husein Umar, Vincent Gaspers, Andreas Harefa, Anand Krishna, Hembing W., Nila Chandra, Marry Winata, Rudy Choirudin, dll.; dan untuk penulis asing (terjemahan) ada: Jack Canfield & Mark Victor Hansen (Seri Chicken Soup for the Soul), John Gray, Daniel Goleman, John P. Kotter, Joe Girard, Andrew Weil, dll.
2.3 Target komunikasi a. Sasaran Primer 1. Demografi : - remaja ke atas, usia 18-25 tahun, pria dan wanita - Golongan menengah ke atas 2. Geografi : - Terutama tinggal di kota besar 3. Psikografi : - Menyukai cerita horror, mitologi, dan hal-hal yang berbau supranatural b. Sasaran Sekunder 1. Masyarakat yang gemar mengkoleksi buku horror, mitologi, misteri. 2. Turis/wisatawan asing yang mengerti bahasa Indonesia
20 2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Analisis SWOT 1. Strength (kelebihan) - Visual yang menarik - Jarang diangkat menjadi buku 2. Weakness (kelemahan) - Informasi yang kurang akurat dan dianggap cenderung takhyul 3. Opportunity (peluang) - Peminat cerita horor dan misteri cukup besar 4. Threat (ancaman) - Segmen pembaca kemungkinan terbatas, mengingat harga yang relatif mahal dan banyak buku sejenis yang lebih murah
2.5 Karakteristik Buku Buku ini merupakan buku ilustrasi kumpulan karakter atau figur dalam cerita rakyat yang bernuansa horror, seperti hantu, raksasa, dan siluman. Penuturannya akan mirip sebuah jurnal atau catatan, layaknya catatan mengenai hewan dan karakteristiknya.