3
BAB 2
Data dan Analisa
2.1
Data Proyek Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas
visual Toko Kue Ny. Ali. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 1. Data Literatur Pencarian data melalui buku, catatan, artikel baik di koran, majalah maupun website yang ada hubungannya dengan materi yang diangkat. 2. Kuesioner dengan narasumber dari pihak-pihak yang terkait. Pencarian data dilakukan dengan metode wawancara.
2.1.1 Seputar jajanan pasar Meski jaman telah berganti. Modernisasi membawa produk luar negeri. Jajan pasar atau kue tradisional tak lekang dimakan jaman. Panganan ini bahkan masih menjadi bagian sehari-hari bagi sebagian masyarakat Jakarta, kendati kota ini adalah ibukota metropolitan. Bahkan di setiap festival makanan tradisional, jajan pasar tak pernah tertinggal disuguhkan. Bahkan di beberapa hotel berbintang, jajan pasar juga mudah ditemui.
4 Kue Jajanan pasar memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Bagi mereka, sebagai penganan teman mengobrol sambil menikmati teh dan kopi sangatlah nikmat. Bahkan untuk sebagian orang, juga dapat mengembalikan kenangan ketika dahulu mereka seringkali dibawakan oleh-oleh kue jajanan pasar oleh orang tua mereka. Tak heran apabila kue jajanan pasar sekarang bisa ditemui di berbagai acara bersama mulai dari obrolan ringan antar sesame teman dan keluarga, sampai dengan rapat dalam kantor atau hotel berbintang. Bahkan dapat juga ditemui dalam acara pesta yang bertemakan tradisional Indonesia.
2.2
Data Toko Ny. Ali
Mulai berdiri pada tahun 1969, Toko ny. Ali menjual berbagai masakan dan kue tradisional Indonesia yang bertempat di Pasar Bulan (sekarang daerah Hayam Wuruk).
Toko Ny. Ali terkenal dengan masakannya yang memiliki rasa yang gurih dan enak yang tersendiri karena racikan bahan kue dan masakannya adalah resep turun temurun dan
merupakan resep keluarga. Kue andalan dari Toko Ny. Ali adalah
spesialisasi Kue Mangkok. Bukan hanya karena rasanya yang manis-gurih, tetapi juga lembut. Kue ini menjadi simbol ketekunan dan komitmen Ny. Ali pada kualitas.
5
Gambar 2.2.1
Gambar 2.2.2
Disamping bisnis, tujuan lain dari Ny. Ali adalah untuk melestarikan kue dan masakan tradisional Indonesia dan mampu bersaing dengan banyaknya kue dan masakan gaya Barat di Indonesia. Toko Ny. Ali sama sekali tidak menjual roti ataupun kue luar negeri (barat).
Ibu Yuyun adalah putri bungsu dari Ny. Ali dan dipercaya untuk meneruskan usaha keluarga ini.
Pada hari Sabtu dan Minggu toko ini tidak pernah sepi dari sejak dibuka pagi hari pukul 06.30 sampai tutup pukul 17.00. Biasanya tamu yang datang akan memesan makanan yang menjadi ciri khas rumah makan ini, yaitu lontong sayur atau laksa penganten. Di luar makanan itu, biasanya pengunjung juga akan memesan kue basah untuk dibawa pulang atau dimakan di tempat.
Sebetulnya tempat ini lebih dikenal luas karena kue-kue tradisional Indonesia yang terutama menggunakan bahan-bahan yang terdapat di Indonesia, yaitu beras, ketan, santan, dan gula jawa. Ada lebih dari 63 jenis kue basah dan asin yang dibuat di sini dan 30-an jenis kue kering dan bolu.
6 Rahasia kesuksesan Ny. Ali terletak pada kualitas utama bahan dimana untuk pembuatan tepung beras dilakukan secara tradisional dengan ditumbuk menggunakan alu dan juga menggunakan kelapa murni. Oleh karena itu dapat menghasilkan cita rasa terbaik. Dan juga Ny. Ali selalu berusaha untuk melayani pelanggan dengan sebaik mungkin.
Gambar 2.2.3
Gambar 2.2.4
Saat ini, lokasi Toko Ny. Ali hanya satu-satunya, namun tidak menutup kemungkinan akan membuka lagi di tempat lain untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat di daerah lain agar kue dan masakan tradisional tetap lestari dan diingat oleh masyarakat zaman modern. Selain itu, Toko Ny. Ali juga tidak memproduksi sama sekali kue barat maupun roti, karena sudah dianggap sangat banyak yang menjual seperti itu, dan ingin melestarikan kue dan masakan tradisional.
Oleh karena itu, harga kue di Toko Ny. Ali tidak bisa dibilang murah. Untuk kue-kue basah yang ukurannya kecil, dihargai Rp. 4500 – RP. 5000 per buah. Tapi untuk harga ini, Ibu Yuyun menjamin hanya menggunakan bahan pokok yang segar. Tepung beras dan tepung ketan dibuat sendiri dan masih ditumbuk memakai alu.
7 Sebanyak 50 butir kelapa tiap hari diparut sendiri untuk diambil santannya. Kebersihan juga sudah menjadi standar supaya kue-kue itu dapat bertahan lebih dari 24 jam meskipun tanpa pengawet. Masakannya pun tidak diberi penyedap rasa seperti vetsin.
Saat ini, Toko Ny. Ali banyak melayani permintaan konsumen untuk event-event penting, seperti pesta pernikahan, pesta ulang tahun, kenduri, rapat , dan event lainnya
2.3
Data visual Toko Ny. Ali 2.3.1 Logo
Gambar 2.3.1.1
Pada logo lama Toko Ny. Ali ini, terasa tidak memenuhi beberapa kriteria logo yang baik. Logo ini adalah termasuk logogram dan logotype. Logogram adalah huruf A dengan image topi koki di atas huruf tersebut. Sedangkan yang menjadi logotypenya adalah tulisan Ny. Ali
sebagai
namanya. Logo ini memenuhi kriteria mempunyai arti dan cocok baik dalam keadaan hitam putih maupun berwarna, namun tidak lebih dari itu.
Melalui analisa dengan prinsip dan estetisme desain, logo ini meskipun sudah cukup mencerminkan perusahaannya yang bergerak di bidang kuliner, namun tidak dapat menjelaskan secara lebih spesifik
8 mengenai dalam bidang kuliner apa perusahaan ini bergerak. Selain itu, typeface yang digunakan masih terlalu standar. Meskipun bergerak di bidang kue dan masakan tradisional, tidak berarti typeface yang dipakai juga kuno dan standar.
Dari segi warna, tidak jelas apa sebenarnya warna asli dari logo ini. Pada website, warna logo adalah royal blue, namun pada aplikasi item lainnya, warna logo berubah menjadi merah dan hitam.
Kesimpulannya, pada identitas visual yang baru, logo ini harus diredesain supaya dapat memenuhi tujuan penelitian, yaitu menciptakan desain
yang
baik
untuk
identitas
Toko
Ny.
Ali
dengan
tetap
mencerminkan ciri khas toko ini yaitu unsur tradisional Indonesia.
2.3.2 Kartu Nama
Gambar 2.3.2.1
Kartu nama Toko Ny. Ali berbentuk persegi panjang dengan 1 lipatan. Pada kartu nama ini sudah terdapat informasi dasar dan penting yang sudah harus terdapat pada kartu nama, seperti mengenai nama
9 perusahaan, jenis perusahaan, dan informasi nomor kontak. Namun pada kartu nama ini juga ditunjukkan jenis makanan apa yang dijual serta peta kecil sebagai penunjuk lokasi Toko Ny. Ali
Gambar 2..3.2.2
Gambar 2.3.2.3
Meskipun sudah memuat informasi penting, namun susunan kartu nama ini kurang didesain dengan baik. Seperti contohnya pada pengaturan lokasi antara logo dengan keterangan perusahaan, serta warna yang dipakai tidak menimbulkan selera makan pada orang yang melihatnya, dikarenakan warnanya kurang kuat.
10 2.3.3 Packaging Kue
Gambar 2.3.3.1
Toko Ny. Ali sudah memiliki packaging kue berupa box berbentuk kotak. Packaging ini sudah memiliki nama Toko Ny. Ali sebagai identitas, tapi hanya sebatas itu saja. Tidak didesain dengan baik. Packaging tidak mencerminkan bahwa Toko Ny. Ali sebagai toko kue tradisional karena hanya berupa box yang “polos” dengan nama Toko Ny. Ali.
11 2.3.4 Kalender
Gambar 2.3.4.1
Gambar 2.3.4.2
Toko Ny. Ali juga memiliki kalender sebagai salah satu aplikasi itemnya. Kalender ini dibuat pada waktu akhir tahun untuk dibagikan kepada pelanggan Toko Ny. Ali, juga sebagai media promosi kepada masyarakat. Pada kalender ini tidak terdapat benang merah dari aplikasi item-item sebelumnya karena dari segi warna berbeda. Logo Toko Ny. Ali merupakan satu-satunya yang menandakan bahwa kalender ini adalah berasal dari Toko Ny. Ali.
2.4
Data Kompetitor 2.4.1 Kue kue Ibu Hasan
Gambar 2.4.1.1
12 Toko kue yang terletak di Jl. Petogogan, Kebayoran baru ini, menjual berbagai macam kue tradisional Indonesia. Di samping itu, Ibu Hasan juga menjual aneka roti dan pastry.
Gambar 2.4.1.2
Gambar 2.4.1.3
2.4.2 Markoek butik kue tradisional
Gambar 2.4.2.1
Berlokasi di Cikini Jakarta Pusat, Toko kue ini menjual berbagai macam kue tradisional dan jajanan ringan seperti gorengan.
13 2.4.3 Kari Umbi
Gambar 2.4.3.1
Kari Umbi telah berdiri sejak tahun 1988, bermula dari menjual keripikan dan kue-kue khas Indonesia. Pertama kali dibuka di Melawai Plaza lantai 1, Jakarta Selatan. Setelah bertahun-tahun melayani kebutuhan konsumen perorangan, katering, sampai kebutuhan rapat-rapat kantor, hingga DPR.
2.5
Data Target Audience Yang menjadi target audience dari Toko Ny. Ali adalah: 2.5.1 Target Konsumen Primer 1. Demografi - Pria dan wanita - Umur berkisar 35-50 - Golongan ekonomi menengah dan menengah ke atas yang kehidupannya sudah stabil.
2. Geografis - Tinggal di perkotaan.
14 - Daerah Jakarta dan sekitarnya.
3. Psikografi Individu atau keluarga yang senang berkumpul, mengobrol dan menyukai nuansa tradisional dan budaya.
2.5.2 Target Konsumen sekunder Wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia dan ingin mencicipi bagaimana rasa kue dan masakan tradisional Indonesia.
2.6
Format Produk Toko Ny. Ali menyediakan beberapa menu antara lain: - Kue basah manis - Kue asin/ daging asin - Kue kering daging / bolu - Kue kering dalam toples - Kue besar / loyang - Paket kue tetampah - dan jenis masakan tradisional
15 2.7
ANALISA SWOT Strength: - Sudah berpengalaman lebih dari 40 tahun.. - Resep adalah warisan keluarga secara turun temurun. - Mutu dan kualitas bahan selalu terjaga. - Rasa yang enak dan mutu kue merupakan kunci utama kesetiaan pelanggan. - Kue dan masakan tanpa bahan pengawet. - Toko Ny. Ali memiliki aneka ragam kue tradisional lebih banyak dibandingkan toko kue sejenis lainnya.
Weakness: - Visual terasa masih terlalu standar dengan penggunaan font yang kuno dan kurang digarap, sehingga kurang menarik perhatian masyarakat yang belum mengenal Toko Ny. Ali - Harga kue yang relatif tidak murah dapat menurunkan minat masyarakat yang belum pernah merasakan kue buatan Toko Ny. Ali.
Opportunity: - Minat masyarakat terhadap penganan lokal mulai meningkat. - Pelanggan yang membeli kue-kue sebagai buah tangan. - Banyaknya acara-acara yang memungkinkan kue tradisional masuk sebagai menu penganannya.
16 Threat: - Masyarakat relatif menganggap kue tradisional adalah sesuatu yang kuno, murah dan tidak keren. - Banyaknya kue dan masakan barat yang menjamur di Indonesia sehingga “menutupi” kue dan masakan tradisional.