BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti buku dan bacaan lain, hasil analisa pasar yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan, tingkat suku bunga, dan harga saham perusahaan.Data laporan keuangan yang digunakan adalah yang memiliki tahun akuntansi yang berakhir 31 Desember 2008-2012. Sumber data dalam penelitian adalah Bursa Efek Indonesia. Data yang diperlukan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Laporan keuangan yang di ambil dari Perusahaan selama periode 5 tahun, dari tahun 2008 sampai tahun 2012 2. Harga saham perusahaan merupakan harga saham yang di ambil dalam harga saham penutupan per tahun dari tahun 2008 sampai tahun 2012
3.2 Waktu Penelitian Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama dua bulan, sejak bulan Maret - April 2013.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian N o 1 2
3
4 5
Kegiatan
Bulan Maret 2013 Ming Min Ming Min gu ggu gu ggu I II III IV
Mingg u I
Bulan April 2013 Mingg Mingg u u II III
Mingg u IV
K e t
Pengajuan Proposal Ujian Proposal PenelitianLa pangandanP enyusunanH asilPenelitia n Seminar HasilPeneliti an UjianSkripsi
3.3 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedur yang mungkin dapat menguji hipotesis penelitian, agar bisa mencapai kesimpulan mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dalam suatu penelitian (Sudjana : 2002). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain yang dalam penelitian ini yaitu variabel X (Pengararuh Tingkat Suku Bunga) dan variabel Y (Harga Saham). Metode penelitian ini bersifat korelasional yang menjelaskan pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap harga saham merupakan data time series. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan
keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Adapun desain penelitiannya, dapat digambarkan sebagai berikut :
Tingkat Suku Bunga Bunga (X)
Harga Saham (Y)
(X)
Gambar 3.2 Desain Penelitian 3.4 Definisi Operasionalisasi Variabel Berdasarkan data Singarimbun (2000) definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Adapun yang menjadi indikatornya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab-sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent atau terikat. Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah Suku Bunga SBI dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang dengan membobot suku bunga dengan volume transaksi SBI di masing-masing suku bunga yang tidak melebihi SOR pada setiap periode lelang. Variabel ini diukur dengan menggunakan rumus : šš¢šš¢šµš¢šššššµš¼ =
vol1 x rate1 + vol2 x rate2 + vol3 x rate3 + vol N x rate N ššš”šššššš¢šš
2. Variabel Dependent/ variabel terikat (Y), merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah Harga Saham. Dalam penelitian ini adalah Harga Saham yangdilihat dari harga penutupan (closing price) pada akhir periode tahun 2008-2012, closing price adalah harga (rupiah) yang terjadi pada saham akibat adanyapermintaan dan penawaran di pasar, yang ditentukan menjelang penutupanperdagangan di bursa setiap tahunnya. Tabel 3.3 Definisi Operasionalisasi Variabel JENIS VARIABEL Variabel (X) Bebas Tingkat Suku Bunga SBI
Variabel (Y) Terikat : Harga Saham
KONSEP
INDIKATOR
SKALA
Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto. (Dr. (Cand) Taswan, SE., M.Si: 2008)
Tingkat suku bunga SBI berjangka waktu tiga bulan yang ditetapkan
Rasio
Harga saham adalah harga yang terkait dengan surat berharga tersebut (stock) baik merupakan nilai buku maupun nilai pasar atau harga pada saat penutupan.
oleh BI Harga saham dalam penelitian ini diambil pada harga saham saat penutupan setiap akhir tahun.
Nominal
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Vaiabel X
Variabel Y
Tingkat Suku Bunga
Harga Saham
Tingkat suku bunga menyatakan tingkat pembayaran atas pinjaman atau investasi lain, di atas perjanjian pembayaran kembali, yang dinyatakan dalam persentase tahunan (Dornbusch, et.al., 2008 : 43).
Saham merupakan surat bukti atas kepemilikan aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham
3.5 Analisis Data 3.5.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk mengidentifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan persamaan regresi linear sederhana. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah harga saham dan sebagai variabel bebas (independent variable) adalah Suku bunga.
y = a + bx + Īµ
Keterangan: y = variabel terikat
a = intersep
x = variabel bebas
b= koefisien regresi / slop
Īµ = Std. Error
Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
b=
3.5.2
š š“š ā š“š (š“š) šš“ š 2 ā (š“š)Ā²
dan š
=
š“š š
Ģµ š
š“š š
Hipotesis Statistik
3.5.2.1 Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : 1. Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat signifikansi) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian (probabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0,05 pada output, untuk mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (H0) : a. Apabila signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah menerima H0 dan menolak H1. b. Apabila signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah menolak H 0 dan menerima H1. 2. Membandingkan nilai statistik t hitung dengan nilai statistik t tabel : a. Apabila nilai statistik t hitung < nilai statistik tabel, maka H0 diterima.
b. Apabila nilai statistik t hitung > nilai statistik tabel, maka H0 ditolak. Berdasarkan penelitian yang direncanakan, maka hipotesis statistik penelitiannya adalah sebagai berikut : H1= Terdapat pengaruh Suku Bunga terhadap Harga Saham PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. H0= Tidak terdapat pengaruh Suku Bunga terhadap Harga Saham PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau, H1 = Ī² ā 0 H0 = Ī² = 0 3.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R Square) Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) digunakan koefisien determinasi (R 2). Besarnya koefisien determinasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien determinasi 0 berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungan. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi earning per share dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase, (Ghozali, 2001).
3.5.4 Analisis korelasi Sederhana Kegunaan analisis korelasi sederhana untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas X (independent) dengan variabel terikat Y (dependent). Rumus korelasi sederhana adalah :
šš„š¦ =
nĪ£xy ā Ī£x (Ī£y) nĪ£x 2 ā Ī£x
2
{nĪ£y 2 ā Ī£ 2 }
Koefisien korelasi sederhana dilambangkan (r) adalah suatu ukuran arah dan kekuatan hubungan linier antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dengan ketentuan nilai r berkisar dari harga (-1ā¤ r ā¤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna (menyatakan arah hubungan antara X dan Y adalah negatif dan sangat kuat), r = 0 artinya tidak ada korelasi, r = 1 berarti korelasinya sangat kuat dengan arah yang positif. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel sebagai berikut : Tabel 3.2 Tingkat Hubungan Nilai r Interval Koefisien 0,800 ā 1,000 0,600 ā 0,799 0,400 ā 0,599 0,200 -0,399 0,000-0,1999
Tingkat hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah